Anda di halaman 1dari 19

Makalah

Sejarah kebudayaan islam (SKI)

“HAKEKAT SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM”

Dosen Pengampu:
Masyhudan Dardiri, S.Sy., M.H

Disusun oleh:
1. Dwi Purwanti (1996144033)
2. Indah Nur Azizah (1996144036)
3. Al Izzahtu Amalia (1996144054)
4. Muhammad Fahmi Muhyidin (1996144055)
5. Hasan Musyafak (1996144056)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
TEBUIRENG JOMBANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian sejarah, peradaban, kebudayaan dan perbedaan kebudayaan
islam dan kebudayaan arab........................................................................3
1. Pengertian sejarah.................................................................................3
2. Pengertian peradaban............................................................................4
3. Pengertian Kebudayaan........................................................................4
4. Perbedaan kebudayaan islam dan kebudayaan arab.............................5
B. Periodisasi kebudayaan islam dari tinjauan politik dan tinjauan
perkembangan kebudayaan, serta bentuk-bentuk kebudayaan tiap-tiap
periode.......................................................................................................6
1. Periodisasi kebudayaan islam dari tinjauan politik...............................6
2. Periodisasi kebudayaan islam dari tinjauan perkembangan
Kebudayaan...........................................................................................9
3. Bentuk-bentuk kebudayaan tiap-tiap periode.......................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

i
Statement of Authorship

“Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah yang


terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain
yang kami gunkan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini belum pernah digunakan sebagai bahan untuk makalah pada mata
pelajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunkannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dana
tau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme”

Mata Kuliah : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)


Judul Makalah : Hakekat dan sejarah kebudayaan islam
Tanggal : 05 September 2021
Dosen : Masyhudan Dardiri, S.Sy., M.H
Nama Anggota Kelompok
1. Dwi Purwanti (1996144033)
2. Indah Nur Azizah (1996144036)
3. Al Izzahtu Amalia (1996144054)
4. Muhammad Fahmi Muhyidin (1996144055)
5. Hasan Musyafak (1996144056)

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakekat
Sejarah dan Kebudayaan Islam” dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Sejarah Kebudayaan
Islam Bapak Masyhudan Dardiri, S.Sy., M.H.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh
dari buku maupun media elektronik yang berhubungan dengan Hakekat Sejarah dan
Kebudayaan Islam tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dalam membeikan ide-idenya sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat dan dapat menambah
wawasan kita mengenai Hakekat Sejarah dan Kebudayaan Islam, khususnya bagi kami.
Namun terlepas dari itu kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Jombang, 05 September 2021

Penyusun

iii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Banyak diantara kita yang mengaku agama Islam tapi tidak pernah tahu akan
Islam, tidak pernah tahu bagaimana Islam, bahkan seperti apa peradaban Islam itu
berkembang. Bahkan Dikalangan sejarawan terdapat perbedaan tentang saat
peradaban di mulai nya sejarah Islam. Oleh karena itu penting bagi kita sebagai
umat islam mengenal perkembangan peradaban islam dari periode ke periode islam
sebagai upaya kecintaan dan eksistensi diri kita sebagai seorang muslim.1
Bagaimana Islam bisa menyebar ke seluruh penjuru dunia seperti sekarang
ini, Bagaimana dahulu Rasulullah Muhammad SAW berjuang agar ajaran yang
dibawanya bisa diterima oleh masyarakat luas, Bagaimana keadaan pemerintahan
Islam dan masyarakatnya setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Siapa sajakah
yang ikut andil dalam penyebarluasan agama Islam ke seluruh dunia dan
bagaimanakah cara-cara yang ditempuhnya. Semua pertanyaan tersebut dapat
ditemukan jawabannya jika kita mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam. Sejarah
Kebudayaan Islam disajikan berbagai kisah-kisah masa lalu tentang bagaimana
Islam, masyarakat, peradaban, dan kebudayaannya sejak zaman Nabi Muhammad
SAW, khulafaur rasyidin, dinasti-dinasti yang berkuasa setelah khhulafaur rasyidin,
sampai zaman modern.2

1
Fatahudin, Andrian. 2015. Periode perkembangan peradaban islam dan ciricirinya. hlm 3
2
Riani Tsani Etika. 2017. Sejarah Kebudayaan Islam: Dari Masa Lalu untuk Masa Sekarang dan
Masa Depan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas terdapat beberapa rumusan masalah diantaranya:
1. Bagaimana pengertian sejarah, peradaban, kebudayaan, dan perbedaan
kebudayaan islam dan kebudayaan arab?
2. Bagaimana periodisasi kebudayaan islam dari tinjauan politik dan tinjauan
perkembangan kebudayaan, serta bentuk-bentuk kebudayaan tiap-tiap periode?

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan latar belakag di atas diantaranya:
1. Untuk mengetahui pengertian sejarah, peradaban, kebudayaan, dan perbedaan
kebudayaan islam dan kebudayaan arab
2. Untuk mengetahui periodisasi kebudayaan islam dari tinjauan politik dan
tinjauan perkembangan kebudayaan, serta bentuk-bentuk kebudayaan tiap-tiap
periode

2
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian sejarah, peradaban, kebudayaan, dan perbedaan kebudayaan islam dan


kebudayaan arab
1. Pengertian sejarah
Terma “sejarah” berasal dari bahasa Arab, yaitu berasal dari kata
“Syajarotun”, yang artinya “pohon”. Jika kita telaah secara sistematis, memang
sejarah hampir sama dengan pohon, yaitu mempunyai cabang dan ranting,
bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang, lalu layu dan
tumbang. Semakna dengan dalam bahasa Arabnya, kata sejarah dalam bahasa
Indonesia berarti “silsilah”, “asal-usul (keturunan)”, dan “kejadian dan peristiwa
yang benar-benar terjadi pada masa lampau”. Diderivasi dari hal tersebut, ilmu
sejarah dapat dimaknai sebagai “Pengetahuan atau uraian peristiwa dan kejadian
yang benar-benar terjadi pada masa lampau”.
Dalam bahasa Arab, kata “sejarah” ekuivalen dengan kata tarikh dan
sirah. Secara etimologis, at-tarikh berarti ketentuan masa atau waktu. Secara
terminologis, af-tarikh berarti “Sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi
pada masa lampau dan benarbenar terjadi pada diri individu atau masyarakat,
sebagaimana yang terjadi pada kenyataan alam dan manusia”. Jika pengertian
tarikh tersebut disandingkan dengan kata “Ilm, 'ilmu tarikh', dapat dimaknai
sebagai “Ilmu yang membahas peristiwa atau kejadian, masa atau tempat
terjadinya peristiwa, dan penyebab terjadinya peristiwa tersebut”.3

3
Kusdiana Ading. 2013. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan. Bandung: CV
Pustaka setia. hlm 1

3
Dalam dunia Barat, “sejarah” disebut histoire (Prancis), historie
(Belanda), dan history (Inggris). Dalam bahasa Yunani, berasal dari kata, yaitu
isforia yang berarti ilmu. Menurut Aristoteles, istoria diartikan sebagai kajian
sistematik mengenai seperangkat gejala alam yang dituturkan secara kronologis
dan tidak kronologis. Pengertian ini masih digunakan dalam bahasa Inggris yang
disebut natural history. Kata istoria biasanya diperuntukkan bagi kajian
mengenai gejala-gejala hal ihwal manusia alam urutan kronologis. Secara
umum, kata history berarti “masa lampau umat manusia”. Dalam bahasa Jerman,
disebut Geschichte, berasal dari kata geschehen yang berarti terjadi.4
2. Pengertian peradaban
Kata peradaban adalah terjemahan dari kata Arab alHadharah. Juga
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan Kebudayaan. Padahal istilah
peradaban dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang
halus dan indah. Peradaban sering juga dipakai untuk menyebut suatu
kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem
kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.
Jadi kebudayaan mencakup juga peradaban, tetapi tidak sebaliknya,
sebab peradaban dipakai untuk menyebut kebudayaan yang maju dalam bentuk
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Dalam pengertian kebudayaan
direfleksikan kepada masyarakat yang terkebelakang, bodoh, sedangkan
peradaban terefleksikan kepada masyarakat yang sudah maju. Dalam buku ini
pengertian peradaban adalah seperti disebutkan di atas.5
3. Pengertian kebudayaan
Kata “Kebudayaan” dalam bahasa Arab adalah alTsagafah. Tetapi di
Indonesia masih banyak orang yang mensinonimkan dua kata “Kebudayaan”
(Arab, al-Tsagafah : Inggris, Culture) dan “Peradaban” (Arab, al-Hadharah ,
Inggris, Civilization). Dalam ilmu Antropologi sekarang, kedua istilah itu
dibedakan.
4
Kusdiana Ading. 2013. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan. Bandung: CV
Pustaka setia. hlm 3
5
Nasution Syamruddin. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Riau: Yayasan Pustaka.hlm 3

4
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan paling tidak mempunyai tiga
wujud yaitu:
a. Wujud ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks, ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
b. Wujud kelakuan, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas
kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat, dan
c. Wujud benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai bendabenda hasil karya.6
4. Perbedaan kebudayaan islam dan kebudayaan arab
Disebut sebagai Kebudayaan Islam, kebudayaan ini memang lahir di
tanah Arab dan ajaran Islam sangat berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan
kebudayaan ini. Kebudayaan Islam adalah kebudayaan yang mutlak bersumber
dari ajaran Islam yaitu Al-Qur'an dan Al Sunnah.Kebudayaan Arab, tidak sama
dengan Kebudayaan Islam. Islam tidak identik dengan Arab, karena tidak semua
bangsa Arab pasti beragama Islam, banyak pula anggota masyarakat yang
berasal dari bangsa Arab namun tidak beragama Islam (non Muslim). Disebut
sebagai kebudayaan Arab, karena kebudayaaan ini tumbuh dan berkembang di
tanah Arab. Sering juga disebut kebudayaan Timur Tengah, atau budaya padang
pasir.
Dalam buku Membela Islam (Abdul Raup Silahudin, 2006) menguraikan
bahwa sebenarnya Budaya Arab tidak identik dengan kaidah Islam, karena tidak
seluruh budaya Arab pra Islam dibenarkan oleh kaidah Islam. Akan tetapi, fakta
menunjukan bahwa bahasa Arab adalah bahasa Islam, bahasa al-Qur’an dan
bahasa al-Sunnah. Arabisme adalah wadah Islam yang pertama. Rasulullah
adalah orang Arab, para sahabatnya yang terdidik di pangkuannya juga orang
Arab. Titik tolak Islam pun berawal di tanah Arab. Sesungguhnya, Islamlah
yang telah mengeluarkan bangsa Arab dari kegelapan menuju cahaya, Islamlah
yang mengajari mereka keluar dari kebodohan, menyatukan mereka dari
perpecahan, menjadikan mereka saudara. Jadi, yang benar adalah jika kita
mengklasifikasikan kebudayaan Arab menjadi dua yaitu kebudayaan Arab pra
Islam dan kebudayaan Arab Islam.7
6
Nasution Syamruddin. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Riau: Yayasan Pustaka. hlm 2

5
7
Buku Kultur Islam. 2016. Sejarah seni budaya Arab.
B. Periodisasi kebudayaan islam dari tinjauan politik dan tinjauan perkembangan
kebudayaan, serta bentuk-bentuk kebudayaan tiap-tiap periode
1. Periodisasi kebudayaan islam dari tinjauan politik
Periodisasi sejarah Islam dari sudut pandang politik, mengutip pendapat
Harun Nasution, dapat dibagi juga secara garis besar ke dalam tiga periode besar
berikut ini.
a. Periode klasik (650-1250 M): merupakan kemajuan Islam dan dibagi ke
dalam dua fase. Pertama, fase ekspansi, integrasi, dan puncak kemajuan (650-
1000 M). Kedua, fase disintegrasi (1000-1250).
b. Periode pertengahan (1250-1800 M): dibagi ke dalam dua fase, yaitu fase
kemunduran (1250-1500 M) serta fase ketiga kerajaan besar (1500-1800 M),
yang dimulai dengan zaman kemajuan (1500-1700 M) dan zaman
kemunduran (1700-1800 M).
c. Periode modern (1800 dan seterusnya): mayoritas dunia Islam berada di
bawah kolonialisme dan imperialisme Eropa, serta banyak belajar dari dunia
Barat dalam rangka mengembalikan balance of power. Pada masa ini pula
dunia islam bangkit kembali dengan melakukan pembaharuan (tajdid) atau
masa kebangkitan kembali umat islam, serta banyak negara berpenduduk
umat umat islam yang mendapatkan kemerdekaannya.8

8
Kusdiana Ading. 2013. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan. Bandung: CV
Pustaka setia. hlm 3

Secara berbeda, tetap lebih terperinci dari harun nasution, Ahmad Al-
Usairy dalam At-Tarikh Al-Islami, menyebut periodisasi sejarah Islam secara
lengkap dibagi dalam periode berikut:
a. Periode sejarah klasik (Masa Nabi adam – sebelum diutusnya nabi
Muhammad SAW)

6
Period ini merupakan fase sejarah sejak Nabi Adam dan dianjutkan dengan
masa-masa semua nabi hingga sebelum diutusnya Rasulullah SAW.
b. Periode sejarah Rasulullah (570-632 M) Dimulai dari tahun 52 Sebelum
Hijrah hingga tahun 11 Hijriah (570 M - 632 M). Di dalamnya diungkapkan
tentang berdirinya negara Islam yang dipimpin langsung oleh Rasulullah yang
menjadikan Madinah al-Munawarah sebagai pusat awal dari semua aktivitas
negara yang kemudian meliputi semua jazirah Arabia. Sejarah masa ini sangat
gemilang dan seharusnya dijadikan contoh oleh kaum Muslim, baik penguasa
maupun rakyat biasa.
c. Periode sejarah Khulafaur-Rasyidin (632-661 M) Masa ini dimulai sejak
tahun 11 H hingga 41 H (632 M-661 M). Pada masa itu terjadi penaklukan
Islam di Persia, Syam (Syria), Mesir, dan lain-lain. Pada masa itu manusia
benarbenar berada dalam manhaj Islam yang benar.
d. Periode pemerintahan bani Umayyah (661-749 M) Masa ini dimulai sejak
tahun 41 H hingga 132 H (661 M-749 M). Pada masa ini pemerintahan Islam
mengalami perluasan yang signifikan. Hanya ada satu khalifah dalam
pemerintahan Islam yang demikian luas. Sayangnya, komitmen pada syariat
Islam mengalami sedikit kemerosotan daripada periode sebelumnya.
e. Periode pemerintahan bani Abbasiyyah (749-1258 M) Masa ini dimulai sejak
tahun 132 H-656 H (749 M-1258 M). Periode ini memiliki karakter yang
khusus (khususnya pada fase yang kedua) yang ditandai dengan
bermunculannya beberapa pemerintahan dan kerajaan independen yang
sebagiannya telah memberikan kontribusi yang besar terhadap Islam.9

9
Kusdiana Ading. 2013. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan. Bandung: CV
Pustaka setia. hlm 4
f. Periode Pemerintahan Mamluk (1250 1517 M) Pemerintahan Mamluk
dimulai sejak tahun 648 H 93 H (1250 M 1517 M). Goresan sejarah Islam
paling penting pada masa ini adalah keberhasilannya dalam membendung
gelombang penyerbuan pasukan Mongolia ke beberapa belahan negeri Islam.
Selain itu, juga keberhasilannya dalam menumpas eksistensi kaum Salibis

7
dari negara Islam. Pada masa ini, kaum Muslim semakin jauh dari agama
mereka.7
g. Periode Pemerintahan Turki Usmani (1517-1923 M) Pemerintahan Usmani
dimulai sejak tahun 923 H 342 H (1517 M 1923 M). Pada awal
pemerintahannya, pemerintah ini berhasil melakukan ekspansi wilayah Islam,
terutama di kawasan Eropa Timur. Pada saat itu, Hungaria berhasil
ditaklukkan. Demikian pula, Beograd, Albania, Yunani, Romania, Serbia, dan
Bulgaria. Pemerintahan ini juga mampu melebarkan kekuasaannya ke
kawasan timur wilayah Islam. Salah satu goresan sejarah paling agung yang
berhasil dilakukan oleh Pemerintahan Usmani adalah penaklukan
Konstantinopel (yang merupakan ibukota Imperium Romawi). Namun, pada
masa akhir pemerintahan Turki, kaum kolonial berhasil menaburkan benih
pemikiran nasionalisme dan pemikiran ini menjadi pemicu hancurnya
pemerintahan Islam, terkoyak-koyaknya kaum Muslim menjadi negeri negeri
kecil yang lemah dan terbelakang, serta jauh dari agamanya.
h. Periode dunia Islam Kontemporer (1922 2000 M) Masa ini dimulai sejak
tahun 1342 H-1420 H (1922 2000 M). Periode ini merupakan masa sejarah
umat Islam sejak berakhirnya masa dinasti Turki Usmani hingga perjalanan
sejarah
umat Islam pada masa sekarang.10

10
Kusdiana Ading. 2013. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan. Bandung:
CV Pustaka setia. hlm 5

2. Periodisasi kebudayaan islam dari tinjauan perkembangan kebudayaan


a. Islam Periode Klasik
Periode klasik, yang dimulai sejak Rasulallah SAW Menyampaikan
seruannya sampai masa runtuhnya Dinasti Abbasiyah pada tahun 656 H/1258
M. Dalam periode klasik inilah umat Islam mencapai prestasi-prestasi puncak
di bidang kebudayaan. Perkembangan Islam Klasik ditandai dengan perluasan
wilayah. Ketika tinggal di Mekah, Nabi Muhammad SAW. dan para

8
pengikutnya mendapat tekanan dari kalangan Quraisy yang menentang ajaran
yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Dalam analisis Harun Nasution,
periode klasik terbagi kedalam dua masa, masa expansi, integrasi dn puncak
kemajuan dan masa disintegrasi. Masa ini merupakan masa ekspansi,
integrasi dan kekuasaan islam. Dalam hal ini sebelum Nabi Muhammad
wafat, seluruh semenanjung Arabia telah tunduk ke bawah kekuasaan islam.
1) Fase ekspansi, integrasi, dan puncak kemajuan (632-1000 M)
Fase ini bermula dari setelah Nabi Muhammad SAW wafat dan
dilanjutkan dengan para Khulafaur-Rasyidin dan daulah bani Umayyah
hingga daulah bani Abbasiyah. Di fase inilah Islam di bawah
kepemimpinan para khalifah mengalami perluasan pengaruh yang sangat
signifikan, kearah Barat melalui Afrika Utara Islam mencapai Spanyol dan
kearah Timur melalui Persia Islam sampai ke India. Masa ini juga ditandai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan (di bidang agama maupun non
agama) dan kebudayaan. dan al-Razi.11

11
Fatahudin, Andrian. 2015. Periode perkembangan peradaban islam dan ciricirinya. hlm
6-7
2) Fase disintegrasi (1000-1250 M)
Fase ini ditandai dengan perpecahan dan kemunduran politik umat
Islam hingga berpuncak pada terenggutnya Baghdad oleh bala tentara
Hulagu di tahun 1258 M. Disintegrasi dalam lapangan politik membawa
pada disintegrasi dalam lapangan kebudayaan bahkan juga dalam lapangan
agama.perpecahan di kalangan umat islam menjadi besar.dengan adanya
daerah-daerah yang berdiri sendiri,di samping Baghdad sebagaimana
dilihat timbul pusat-pusat kebudayaan lain, terutama Kairo di Mesir,
Cordova di Spanyol, Asfahah, Bukhara, dan Samarkand di Timur. Dengan
timbulnya pusat-pusat kebudayaan baru ini, terutama pusat-pusat yang
berada di bawah kekuasaan Persia, bahasa Persia meningkat menjadi
bahasa kedua di dunia Islam.

9
b. Periode Pertengahan
Ada perbedaan pendapat tentang fase pertengahan ini, ada pendapat
yang mengataka bahwa periode ini terjadi pada tahun 1252-1800 M, ada juga
pendapat yang mengatakan dari tahun 1252-1500. Periode pertengahan yang
dimulai sejak runtuhnya Dinasti Abbasiyah sampai abad ke-11 H/17 M.
Dinasti Abbasiyah sendiri runtuh akibat:
1) berlangsungnya perang salib yang berkepanjangan dalam beberapa
gelombag.
2) Dan yang paling menentukan adalah sebuah pasukan mongol dan tartar
yang dipimpin oleh Hulagu Khan, yang berhasil menjarah semua pusat-
pusat kekuasaan maupun pusat Ilmu, yaitu perpustakaan di Baghdad.12

12
Fatahudin, Andrian. 2015. Periode perkembangan peradaban islam dan ciricirinya. Hlm 7-
8
c. Periode Modern
Periode modern ini merupakan periode kebagkitan umat Islam, umat
Islam mulai sadar untuk bangkit dari keterpurukan selama ini, umat islam
mulai melakukan pembaharuan atau pentajdidan untuk mengembalikan
keseimbangan umat Islam. Periode modern ini berlangsung dari tahun 1800
M hingga sekarang, yang mana umat Islam semakin hari semakin maju dan
berkembang di berbagai belahan dunia. Majelis dan forum keilmuan dalam
peradaban mempunyai pengaruh besar dalam penyebaran kebudayaan,
penyiaran ilmu, pengangkatan kelas sosial dan rasa keilmuan di lingkungan
kebudayaan.13
3. Bentuk-bentuk kebudayaan tiap-tiap periode
a. Periodisasi Klasik

10
1) Integrasi dalam bidang Bahasa. Bahasa al-Qur'an yaitu bahasa Arab
digunakan di mana-mana. Bahasa ini telah menggantikan bahasa Yunani
dan bahasa Persia sebagai bahasa administrasi. Bahasa Arab juga menjadi
bahasa ilmu pengetahuan, filsafat, dan diplomasi.
2) Integrasi dalam bidang kebudayaan. Kebudayaan yang ada mulai dari
Spanyol di Barat sampai ke India di Timur, dan mulai dari Sudan di
Selatan sampai ke Kaukasus di Utara adalah kebudayaan Islam dengan
bahasa Arab sebagai bahasa pengantarnya. Pada masa ini pula untuk
pertama kalinya dalam sejarah terjadi kontak antara Islam dengan
kebudayaan Barat, atau tegasnya dengan kebudayaan Yunani klasik yang
terdapat di Mesir, Syiria, Mesopotamia, dan Persia.14

13
Fatahudin, Andrian. 2015. Periode perkembangan peradaban islam dan ciricirinya.
Hlm 9
14
Muhammad Zakariya Din. 2018. Sejararah Peradaban Islam: Pra kenabian hingga
Islam di Indonesia. Malang: CV. Intrans Publishing. Hlm 24

3) Di Spanyol, Abdul Rahman dari Dinasti Bani Umayyah pada tahun 756 M
membentuk suatu khilafah tersendiri. Abdul Rahman mendirikan masjid
Cordova yang masyhur itu. Cordova merupakan pusat kebudayaan Islam
yang penting di barat, sebagai tandingan Baghdad Timur
4) Disintegrasi dalam bidang politik membawa pada disintegrasi dalam
bidang kebudayaan, bahkan juga dalam bidang agama. Perpecahan di
kalangan umat Islam menjadi besar.
b. Periodisasi pertengahan
1) Dinasti Timur Lenk berkuasa sampai pertengahan kedua dari abad ke-15.
keganasan Timur Lenk digambarkan oleh pembunuhan massal yang
dilakukannya di kota-kota yang tidak mau menyerah tetapi justru melawan
kedatangannya. Di kota-kota yang telah ditundukkan, Timur Lenk
mendirikan piramida dari tengkorak rakyat yang dibunuh. Di Delhi

11
misalnya, ia membunuh 80.000 dari Sejarah Peradaban Islam 34
penduduknya. Di Aleppo lebih dari 20.000 orang.
2) Masjid-masjid dan madrasah-madrasah dihancurkan. Dari masjid
Umayyah di Damaskus misalnya, hanya dinding masjid yang masih ada.
Setiap kota yang ia datangi, ia hancurkan.
3) Desentralisasi dan disintegrasi dalam dunia Islam meningkat. Di zaman ini
pula hancurnya khilafah secara formal. Islam tidak lagi mempunyai
khalifah yang diakui oleh semua umat sebagai lambang persatuan dan ini
berlaku sampai Kerajaan Usmani mengangkat khalifah yang baru di
Istambul pada abad ke-16 M. Bagian yang merupakan pusat dunia Islam
jatuh ke tangan bukan Islam untuk beberapa waktu. Dan terlebih dari itu,
Islam lenyap dari Spanyol.15

15
Muhammad Zakariya Din. 2018. Sejararah Peradaban Islam: Pra kenabian hingga
Islam di Indonesia. Malang: CV. Intrans Publishing. Hlm 31-35

c. Periodisasi modern
Pada perisodsasi modern Islam tampak dalam kegelapan dan Barat
tampak gemilang. Dengan demikian, timbullah apa yang disebut pemikiran
dan aliran pembaharuan atau modernisasi dalam Islam. Pemuka-pemuka
Islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran bagaimana caranya membuat umat
Islam maju kembali sebagaimana yang terjadi pada periode klasik. Usaha-
usaha ke arah itupun mulai dijalankan dalam kalangan umat Islam. Akan
tetapi, dalam hal itu, Barat juga bertambah maju.16

12
16
Muhammad Zakariya Din. 2018. Sejararah Peradaban Islam: Pra kenabian hingga Islam
di Indonesia. Malang: CV. Intrans Publishing. Hlm 41

BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Sejak diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, Islam terus mengalami
perkembangan. Agama Islam turut mendorong timbulnya suatu kebudayaan.
Kebudayaan yang ditimbulkan oleh perkembangan Islam ini dinamakan Peradaban
Islam. Secara umum, peradaban Islam dapat dibagi dalam tiga periode besar, yakni
periode klasik, periode pertengahan, dan periode modern.
Tidak jarang hal-hal yang terjadi di masa lalu kembali terjadi di masa
sekarang. Dengan mengetahui apa yang terjadi di masa lalu, kita dapat mengambil
sebuah keputusan akan hal yang terjadi di masa sekarang dengan tepat, memahami

13
berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk diteladani dalam
kehidupan sehari hari.
B. Saran
Mempelajari sejarah kebudayaan islam sangat penting karena memberi
banyak manfaat bagi kita terutama mahasiswa yang mana akan menjadi calon
penerus perjuangan para ulama dalam menyebarkan agama islam. Kita dapat
mengambil pelajaran dari sejarah sebagai pertimbangan ketika hendak mengambil
keputusan untuk suatu hal. Mempelajari sejarah kebudayaan islam tidak hanya untuk
menambah pengetahuan, tetapi juga agar tidak terjadi penyimpangan dalam
pengisahan peristiwa-peristiwa yang terkait dengan perkembangan Islam.

14
DAFTAR PUSTAKA

 Kusdiana Ading. 2013. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan. Bandung:
CV Pustaka setia. Diakses dari: http://digilib.uinsgd.ac.id/18933/1/3.%20Buku%20Dr.
%20AdingKusdiana%2C%20M.Ag..pdf
 Nasution Syamruddin. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Riau: Yayasan Pustaka. Diakses
dari: http://repository.uin-suska.ac.id/10391/1/Sejarah%20Peradaban%20Islam.pdf
 Buku Kultur Islam. 2016. Sejarah seni budaya Arab. Makalah Diklat Pengayaan Guru:
Materi Sejarah Kebudayaan Islam. Diakses dari: https://zh-
cn.facebook.com/IslamItuIndahPages/posts/1069151789793201:0
 Muhammad Zakariya Din. 2018. Sejararah Peradaban Islam: Pra kenabian hingga
Islam di Indonesia. Malang: CV. Intrans Publishing. Diakses dari http://repository.um-
surabaya.ac.id/4980/1/SEJARAH_PERADABAN_ISLAM.pdf
 Fatahudin, Andrian. 2015. Periode perkembangan peradaban islam dan ciricirinya.
Diakses dari: https://xdocs.tips/doc/periode-perkembangan-peradaban-islam-dan-
qnjjq2l9l6n6
 Riani Tsani Etika. 2017. Sejarah Kebudayaan Islam: Dari Masa Lalu untuk Masa
Sekarang dan Masa Depan. Diakses dari:
https://www.kompasiana.com/rinran/590561f89693734f3edc3851/sejarah-kebudayaan-
islam-dari-masa-lalu-untuk-masa-sekarang-dan-masa-depan

Anda mungkin juga menyukai