Anda di halaman 1dari 3

Nama : Galih Adyatma Alaufa

NIM : 14020118140061
Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi
Dosen Pengampu : Dra. Nina Widowati, M.Si.

Pertanyaan
1. Bagaimana Saudara Menilai Lembaga Pemberantasan Korupsi yang ada di
Indonesia saat ini?
Jawaban
1. Menurut saya adanya perubahan UU No. 30 Tahun 2002 tentang KPK
menjadi UU No. 19 Tahun 2019 menunjukkan perubahan signifikan terhadap
politik hukum anti korupsi. Hal tersebut menggambarkan citra negatif berupa
buruknya kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baik dari sektor
pencegahan maupun penindakan, tak hanya itu KPK juga seringkali mengambil
keputusan yang kontroversi dan minim prestasi dalam memberantas korupsi di
Indonesia.
Hal tersebut berdampak kepada lunturnya kepercayaan publik terhadap
KPK, lemahnya kinerja KPK tidak hanya dilihat melalui faktor internal saja
melainkan adanya faktor dari Presiden Jokowi yang terlihan tidak memenuhi
janji dalam menguatkan fungsi KPK melainkan menjadi aktor utama dalam
skenario pelemahan KPK. Presiden Jokowi kerap kali mengambil langkah
kontraproduktif dan tidak sesuai atas apa yang tertuang dalam nawacita poin
keempat yaitu menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, serta terpercaya.
Stagnasi lembaga pemberantasan korupsi yang dikarenakan adanya perubahan
UU KPK menjadi UU membuat substansi regulasi telah menjauh dari dasar
pembentukan KPK itu sendiri, tak hanya itu revisi tersebut melemahkan dua
sektor pekerjaan utama KPK yaitu terkait penindakan dan pencegahan.
Berdasarkan data yang diperoleh Indonesia Corruption Watch (ICW)
menggambarkan bahwasanya kinerja KPK selama tahun 2020 mengalami
penurunan drastis. Mulai dari jumlah penyidikan, penuntutan, sampai ada
eksekusi putusan sepertihalnya di era kepemimpinan Firli Bahuri kinerja KPK
dinilai sangat buruk karena menurunnya jumlah OTT, ketidakjelasan
penuntasan tunggakan perkara, kegagalan meringkus buronan, problematika
supervisi dan pengambilalihan perkara, dan tidak pernah menjerat satupun
aparat penegak hukum.
Persoalan KPK dari sektor pencegahan korupsi yaitu fungsi trigger
mechanism ke aparat penegak hukum tidak optimal, koordinasi dan supervisi
pencegahan ke pemerintah daerah hanya bersifat teknis administratif, program
pencegahan korupsi di sektor strategis bersifat stagnan, pelaksanaan kebijakan
nasional yang memuat fokus dan sasaran pencegahan korupsi yang digunakan
sebagai acuan cenderung birokratis teknokratis sehingga berpotensi
menghambat efektifitas, dan struktur terbaru KPK juga berpotensi
menghambar kinerja pencegahan.
Persoalan lainnya lahir dari proses pencalonan anggota KPK, dimana
pimpinan KPK mulai mengabaikan perlindungan terhadap pegawai dalam
kasus di PTIK, potensi maladministrasi pengembalian penyidik Rossa Purbo
Bekti, pimpinan yang kental dengan gimik politik, polemik rencana kenaikan
gaji komisioner, dan pembelian mobil dinas dimasa pandemi Covid-19.
Pada tanggal 30 September 2021 sebanyak 57 pegawai KPK resmi
diberhentikan secara hormat, mereka diberhentikan setelah dinyatakan tidak
memenuhi syarat mengikuti tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai bagian
dari alih status pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN). Terkait hal
tersebut berbagai kelompok masyarakat meminta presiden untuk segera
mengambil sikap guna menyelesaikan polemik akibat hal tersebut. Disisi lain,
Ombudsman RI menemukan adanya malaadministrasi saat penyelenggaraan
asesmen, sementara itu hasil penyelidikan Komnas HAM menunjukkan adanya
11 jenis pelanggaran HAM dalam pelaksanaan TWK, Komnas HAM
memberikan rekomendasi kepada Presiden Jokowi untuk memulihkan status
pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat menjadi ASN.
Kemudian, Presiden Jokowi juga diminta untuk melakukan evaluasi
menyeluruh terhadap proses TWK.
Referensi:

Nasional.kompas.com, “Peristiwa di 3 Hari Terakhir Sebelum 57 Pegawai


KPK Resmi Dipecat...”
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/30/07420931/peristiwa-di-3-
hari-terakhir-sebelum-57-pegawai-kpk-resmi-dipecat?page=all diakses
pada 8 November 2021
Ti.or.id, “Satu Tahun Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi”
https://ti.or.id/satu-tahun-kinerja-komisi-pemberantasan-korupsi-
penguatan-semu-pemberantasan-korupsi/ diakses pada 8 November 2021.

Anda mungkin juga menyukai