DOSEN PEMBIMBING:
DI SUSUN OLEH :
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang maha
rahman dan rahim atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Studi Kelayakan Usaha dan Manajemen Usaha Kecil daan
Menengah”.
ii | K e w i r a u s a h a a n
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.3 Tujuan 1
BAB 2 PEMBAHASAN 2
BAB 3 PENUTUP 2
3.1 Kesimpulan 20
3.2 Saran 20
DAFTAR PUSTAKA 21
iii | K e w i r a u s a h a a n
BAB I
PENDAHULUAN
6|Kewirausahaan
proyek bisnis itu dipandang cukup menguntungkan apabila
dibandingkan dengan risiko proyek bisnis tersebut.
2. Manfaat ekonomis proyek bisnis tersebut bagi negara tempat proyek
bisnis itu dilaksanakan (sering juga disebut sebagai manfaat ekonomi
nasional). Yang menunjukkan manfaat proyek bisnis tersebut bagi
ekonomi makro suatu negara.
3. Manfaat sosial proyek bisnis tersebut bagi masyarakat sekitar proyek
bisnis tersebut. Ini merupakan studi yang relatif paling sulit
untukdilakukan.
7|Kewirausahaan
3. Pihak manajemen perusahaan
Pembuatan studi kelayakan bisnis dapat dilakukan oleh pihak
eksternal perusahaan selain dibuat sendiri oleh pihak internal
perusahaan. Terlepas dari siapa yang membuat, jelas bagi manajemen
bahwa pembuatan proposal ini merupakan suatu upaya dalam rangka
merealisasikan ide proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada
peningkatan usaha dalam rangka meningkatkan laba perusahaan.
4. Pihak pemerintah dan masyarakat
Studi kelayakan bisnis yang disusun perlu memperhatikan kebijakan-
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena
bagaimanapun pemerintah secara langsung maupun tidak langsung
dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan.
5. Bagi tujuan pembangunan ekonomi
Dalam menyusun studi kelayakan bisnis perlu juga menganalisis
manfaat yang akan didapat atau biaya yang akan ditimbulkan oleh
proyek terhadap perekonomian nasional.
C. Pihak-Pihak yang Memerlukan Studi Kelayakan Usaha (SKU)
Adapun pihak-pihak yang memerlukan laporan studi kelayakan usaha
sebagai berikut:
1. Pemilik usaha
Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap hasil dari
analisis studi kelayakan yang telah dibuat, hal ini disebabkan para
pemilik tidak mau jika sampai dana yang di sampaikan akan
mengalami kerugian.
2. Kreditor
Jika uang tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari Bank atau
lembanga keuangan lainnya, maka pihak mereka pun sangat
berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan yang telah dibuat.
Bank atau lembanga keuangan lainnya tidak mau sampai kreditnya
8|Kewirausahaan
atau pinjaman yang di berikan akan macet, akibat usaha atau proyek
tersebut sebenarnya tidak layak untuk dijalankan.
3. Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk
meyakinkan apakah bisnis yang akan dijalankan akan memberikan
manfaat baik bagi perekonomian secara umum.
4. Masyarakat luas
Bagi masyarakat luas dengan adanya bisnis, terutama bagi masyarakat
sekitarnya akan memberikan manfaat seperti sedia lapangan kerja,
baik bagi pekerja disekitar lokasi proyek maupun bagi masyarakat
lainnya. Kemudian manfaat lain adalah terbukanya wilayah tersebut
dari ketertutupan (terisolasi). Dengan adanya bisnis juga akan
menyediakan sarana dan prasarana seperti tersedianya pasilitas umum
seperti jalan, jembatan, listrik, telepon, rumah sakit, sekolah, sarana
ibadah, sarana olah raga, taman dan fasilitas lainnya.
5. Manajemen
Hasil studi kelayakan bisnis merupakan ukuran kinerja bagi pihak
manajemen perusahaan untuk menjalankan apa-apa yang sudah
ditugaskan. Kinerja tersebut dapat diliahat dari hasil yang telah
dicapai, sehingga terlihat prestasi kerja pihak manajemen yang
menjalankan usaha.
D. Tahap-Tahap Studi Kelayakan Usaha
Tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah
pelaksanaan studi dan keakuratan dalam penilaian. Ada pun tahap-tahap
dalam melakukan studi kelayakan yang umum dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Pengumpulan data dan informasi
Mengumpulkan data dan Informasi yang diperlukan selengkap
mungkin, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
9|Kewirausahaan
Pengumpulan data dan informasi dapat diperoleh dari berbagai
sumber-sumber yang dapat di percaya. Misalnya dari lembaga-
lembaga yang memang berwenang untuk mengeluarkanya, seperti
Biro Pusat Statistik (BPS),Badan Kordinasi Penanaman
Modal(BKPM),Badan Pengelola Pasar Modal (BAPEPAM), Bank
Indonesia (BI), departemen tehnis atau lembagalembaga penelitian
baik milik pemerintah maupun swasta. Pengumpulan data ini dapat
dari data primer maupun data sekunder dengan berbagai metode.
2. Melakukan pengolahan data
Setelah data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul maka langkah
selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Pengolahan data
dilakukan secara benar dan akurat dengan metode-metode yang
relevan.
3. Melakukan analisis data
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dari seluruh
aspek kajian, apakah telah memenuhi syarat sesuai kriteria-kriteria
yang layak digunakan. Setiap jenis usaha memiliki kriteria sendiri
untuk dikatakan layak atau tidak layak untuk dilakukan. Kriteria
kelayakan diukur dari setiap aspek untuk seluruh aspek yang telah
dilakukan.
4. Mengambil keputusan
Apabila telah dianalisis dengan kriteria tertentu dan telah diperoleh
hasil dari pengukuran, maka langkah selanjutnya adaiah mengambil
keputusan terhadap hasil tersebut. Mengambil keputusan sesuai
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan apakah layak atau tidak
dengan ukuran yang telah ditentukan berdasarkan hasil perhitungan
sebelumnya.Jika tidak layak sebaiknya dibatalkan dengan
menyebutkan alasannya.
5. Memberikan rekomendasi
10 | K e w i r a u s a h a a n
Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-
pihak tertentu terhadap laporan studi yang telah disusun. Dalam
memberikan rekomendasi diberikan juga saran-saran serta perbaikan
yang perlu, Jika memang masih dibutuhkan, baik kelengkapan
dokumen-dokumen maupun persyaratan-persyaratan lainnya. Apabila
suatu hasil study kelayakan dinyatakan layak untuk dijalankan.
E. Aspek-Aspek didalam Studi Kelayakan Bisnis
Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan untuk melakukan
kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri akan
tetapi saling berkaitan. Artinya jika salah satu aspek tidak dipenuhi maka
perlu dilakukan perbaikan atau tambahan yang diperlukan. Adapun
aspek-aspek didalam studi kelayakan bisnis sebagai berikut:
1. Aspek hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan
keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha
sampai ke izin-izin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan
dokumen sangat penting, karena hal ini merupakan dasar hukum yang
dipegang apabila dikemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan
kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang
menerbitkan atau mengelurkan dokumen tersebut.
2. Aspek pasar dan pemasaran
Untuk menilai apakah perusahaan yang akan melakukan investasi
ditinjau dari segi pasar dan pemasaran memiliki peluang pasar yang
diinginkan atau tidak. Atau dengan kata lain seberapa besar potensi
pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan dan seberapa besar
market share yang dikuasai oleh para pesaing dewasa ini. Kemudian
bagaimana strategi pemasaran yang akan dijalankan, untuk
merangkap peluang pasar yang ada. Dalam hal ini untuk menetukan
besarnya pasar nyata dan potensi pasar yang ada maka perlu
11 | K e w i r a u s a h a a n
dilakukan riset pasar dan analisa persaingan, baik dengan terjun
langsung kelapangan maupun dengan mengumpulkan data dari
berbagai sumber. Kemudian setelah di ketahui pasar nyata dan potensi
pasar bagi perusahaan (badan usaha) yang ada barulah disusun
strategipemasaranya.
3. Aspek Keuangan
Penelitian dalam aspek ini di lakukan untuk menilai biaya-biaya apa
saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang akan
dikeluarkan. Kemudian juga meneliti seberapa besar pendapatan yang
akan diterima jika proyek jadi dijalankan. Penelitian ini meliputi
seberapa lama investasi yang ditanamkan akan kembali. Kemudian
dari mana saja sumber pembiayaan bisnis tersebut dan bagai mana
tingkat suku bunga yang berlaku, sehinga jika dihitung dengan
formula penilain investasi sangat menguntungkan. Metode penilaian
yang akan digunakan nantinya dengan Payback period, Net present
value, Intyernal rate of return, Profitability indek, Break event poin
serta dengan rasio-rasio keuanganlainnya.
4. Aspek teknis atau operasi
Dalamaspek ini akan diteliti adalahmengenai lokasi usaha, baik kantor
pusat, cabang, pabrik atau gudang. Kemudian penentuan lay out
gedung, mesin dan peralatan serta lay out ruangan sampai kepada
usaha perluasan selanjutnya. Penelitian mengenai lokasi meliputi
berbagai pertimbangan, apakah harus dekat pasar, dekat bahan baku,
dekat tenaga kerja, dekat pemerintahan, dekat lembaga keuangan,
dekat dengan pelabuhan atau pertimbangan lainnya. Kemudian
mengenai penggunaan padat karya, maka akan memberikan
kesempatan kerja, namun jika padat karya justru sebaliknya.
5. Aspek Manajemen atau Organisasi
12 | K e w i r a u s a h a a n
Yang dinilai dalam aspek ini adalah para pengelola usaha dan struktur
organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila
dijalankan oleh orangorang yang propisional, mulai dari
merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengendalikannya
apabila terjadi penyimpangan. Demikian pula dengan struktur
organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan tujuan
usahanya.
6. Aspek ekonomi sosial
Penelitian dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar
pengaruh yang ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan. Pengaruh
tersebut terutama terhadap ekonomi secara luas serta dapak sosialnya
terhadap masyarakat secara keseluruhan. Dampak ekonomi tertentu,
peningkatan pendapatan masyarakat, baik yang bekerja dipabrik atau
masyarakat diluar lokasi pabrik. Demikian pula dengan dampak sosial
yang ada seperti tersedianya sarana dan prasarana seperti jalan,
jembatan, peneranggan, telepon, air, tempat kesehatan, pendidikan,
sarana olahraga dan sarana ibadah.
7. Aspek dampak lingkungan
Merupakan analisa yang paling dibutuhkan pada saat ini, karena
setiap proyek yang dijalankan akan sangat besar dampaknya terhadap
lingkungan disekitarnya, baik terhadap darat, air dan udara, yang pada
akhirnya akan berdampak terhadap kehidupan manusia, binatang dan
tumbuh-tumbuhan yang ada disekitarnya Perusahaan adalah bentuk
organisasi dituntut harus bisa mengelola organisasinya sebaik
mungkin agar berdaya guna dan berhasil guna mendapatkan kinerja
perusahaan yang optimal.
13 | K e w i r a u s a h a a n
2.2 MANAJEMEN USAHA KECIL DAN MENENGAH
A. Pendahuluan
Semakin besar suatu proyek maka akan semakin besar juga lah
dampak yang akan terjadi, baik itu dampak dari segi sosial maupun
dampak dari segi ekonomi., antara lain karena:
1. Jumlah unit usaha sangat besar (tercatat sekitar 3,4 juta).
2. Menyerap banyak tenaga kerja (tahun 2006 sebanyak 8,7 juta orang).
3. Sebagai kreditor relatif patuh dalam pengembalianmodal.
4. Daya tahan UKM cukup tinggi dalam menghadapi berbagai gejolak
(krisis moneter pada tahun 1997).
14 | K e w i r a u s a h a a n
mengantisipasi agar perusahaan di Indonesia diuntungkan dan
memenangkan persaingan.
UKM merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakukan, baik itu oleh
perorangan maupun kelompok, dimana modal awalnya tidak bernilai besar
dan memiliki tujuan untuk memperoleh laba dengan jumlah tenaga kerja
dan asset yang relatif terbatas. Umumnya seorang yang berkecimpung
dalam dunia usaha dinamakan pengusaha atau wirausaha. Biasanya
seorang wirausaha itu mempunyai keberanian mengambil risiko dalam
memulai memimpin suatu usaha, untuk mencapai keuntungan dengan
15 | K e w i r a u s a h a a n
memanfaatkan sumbersumber daya (manusia, bahan peralatan dan modal)
secara efektif dan efisien.
16 | K e w i r a u s a h a a n
f. Modal jangka panjang sulit diperoleh.
g. Jumlah karyawan sedikit.
2. Perbedaan Perbedaan antara bisnis usaha kecil dan bisnis usaha besar
sebagai berikut:
a. Bisnis kecil
Umumnya pemilik jadi manajer.
Daerah operasi lokal.
Organisasi sederhana.
Pemilik intim dengan karyawan.
Banyak kegagalan.
Pemilik serba bisa.
b. Bisnis besar
Manajer bukan pemilik.
Ragional atau rasional.
Organisasi kompleks.
Pemilik tidak kenal dengan karyawan.
Jarang yang gagal.
Manajemen spesialis.
3. Batasan usaha industri
Usaha IndustriKecil dan Menengah (UKM) menurut kementerian
perindustrian adalah perusahaan industri yang terdiri dari industri kecil
dan industri menengah, yaitu:
a. Industri kecil adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan usaha
di bidang industri dengan nilai investasi paling banyak Rp 200 juta
tidak termasuk nilai tanah dan bangunan tempat usaha. Serta
mempunyai nilai penjualan per tahun Rp 1 milyar atau kurang.
b. Industri menengah adalah perusahaan yang melakukan kegiatan
usaha di bidang industri dengan nilai investasi lebih besar dari Rp
17 | K e w i r a u s a h a a n
200 juta sampai dengan paling banyak Rp 10 milyar tidak termasuk
nilai tanah dan bangunan tempat usaha. Serta mempunyai nilai
penjualan per tahun lebih besar dari Rp 1 milyar namun kurang dari
Rp 50 milyar.
c. Industri besar adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha
dibidang industri dengan nilai investasi lebih besar dan Rp 10
milyar tidak termasuk nilai tanah dan bangunan tempat usaha. Serta
mempunyai nilai penjualan per tahun lebih besar dari Rp 50 milyar.
Sedangkan batasan mengenai ukuran usaha dilihat dari jumlah
tenaga kerja.
18 | K e w i r a u s a h a a n
Sikap kerja keras, optimis, mau berkorban untuk keberhasilan
usahanya.
Menjual produk atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Hubungan antara pemilik dan pekerja cukup dekat dan akrab.
Faktor keberuntungan menjadi penting.
Kegagalan usaha kecil.
Kurang pengetahuan dan pengalama tentang usahanya.
Keterbatasan modal yang dimilki.
Keterbatsan metode dan sarana penunjang usahanya.
Manajemen yang buruk.
c. Kelemahan usaha kecil:
Kurang berorientasi pada masa depan.
Jarang inovasi.
Jarang mengadakan kaderiasi.
Cepat puas.
Kurang tanggap teknologi.
Kurang paham akan regulasi.
Kurang paham manajemen.
Struktur modal tidak memadai.
19 | K e w i r a u s a h a a n
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
A. Didalam studi kelayakan usaha, semakin besar suatu proyek maka akan
semakin besar juga lah dampak yang akan terjadi, baik itu dampak dari segi
sosial maupun dampak dari segi ekonomi.
B. Semakin besar suatu proyek maka akan semakin besar juga lah dampak yang
akan terjadi, baik itu dampak dari segi sosial maupun dampak dari segi
ekonomi.
3.2 SARAN
Dari beberapa penjelasan di atas tentang penulisan makalah pasti tidak terlepas
dari kesalahan penulisan dan rangkaian kalimat dan penyusunan. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan oleh para
pembaca dalam khususnya pembimbing mata kuliah ini. Oleh karena itu penulis
makalah ini mengharap kepada para pembaca mahasiswa dan dosen pembimbing mata
kuliah ini terdapat kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam terselesainya
makalah yang selanjutnya.
20 | K e w i r a u s a h a a n
DAFTAR PUSTAKA
21 | K e w i r a u s a h a a n