Riau Andalan Pulp and Paper merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak dalam bidang pulp (bubur kertas) dan paper (kertas). Riau Andalan Pulp and Paper termasuk dalam perusahaan pulp terbesar di Asia Pasifik yang tergabung dalam anak perusahaan dari APRIL Group (The Asia Pacific Resources International Holding's Ltd.). Dimana APRIL Group merupakan perusahaan yang memimpin pulp and paper di dunia. APRIL Group memiliki kantor pusat yang berada di Asia yaitu Singapura serta memiliki wilayah produksi utama dan terbesar yang beroperasi di wilayah Indonesia dan China (GlobeAsia, 2016). Melalui anak perusahaannya di Indonesia, APRIL Group memulai pembangunan perkebunan di Provinsi Riau dan pabrik konstruksi di Pelalawan Kerinci dari tahun 1993. Produksi pulp komersial dimulai pada tahun 1995, diikuti oleh produksi kertas komersial pada tahun 1998. Produk kertas yang dihasilkan oleh perusahaan Riau Andalan Pulp and Paper mengasilkan produk kertas dengan merek PaperOne sebanyak 75% telah dipasok ke pasar internasional. PaperOne ini telah menjangkau 75 negara, seperti Amerika Serikat, China, Eropa, Timur Tengah, India, Afrika dsb. Sementara sisanya 25% untuk memenuhi pasar dalam negeri. Secara keseluruhan, PaperOne menguasai 10% pulp dunia, dan untuk kertas nomor dua di Asia (GlobeAsia, 2016). PT. Riau Andalan Pulp and Paper pada tahun 2014, menerima sertifikasi pengelolaan hutan lestari di bawah Program untuk Persetujuan Sertifikasi Hutan (PEFC). Dimana, PT. Riau Andalan Pulp and Paper menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang meraih sertifikat tersebut. Dengan diperolehnya sertifikat tersebut menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan oleh PT.Riau Andalan Pulp and Paper berasal dari hutan yang terjaga kelestarian dan pengelolaannya pun ramah lingkungan. Selain itu, PT. Riau Andalan Pulp and Paper juga mendapatkan sertifikat di bawah OHSAS 18001 (Sistem Manajemen Keselamatan), ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), dan ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) (APRIL, 2016). 4.2.2 Market Share Pesaing Riau Andalan Pulp and Paper merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan teknik kelas dunia dengan teknologi yang canggih untuk menghasilkan produk pulp and kertas berkualitas tinggi yang telah dijual di seluruh dunia. Saat ini, kapasitas pabrik pulp Riau Andalan Pulp and Paper mencapai 2,7-2,8 juta ton per tahun. Sementara kapasitas yang terpakai untuk memproduksi kertas mencapai 850.000 ton per tahun. Perusahaan ini beroperasi dengan menggunakan prinsip-prinsip "lean manufacturing" sehingga dapat menghasilkan praktik efisien dalam penggunaan energi dan air serta dapat meminimalkan emisi. Produk kertas yang dihasilkan oleh perusahaan Riau Andalan Pulp and Paper mengasilkan produk kertas dengan merek PaperOne sebanyak 75% yang telah dipasok ke pasar internasional. PaperOne ini telah menjangkau 75 negara, seperti Amerika Serikat, China, Eropa, Timur Tengah, India, Afrika dsb. Sementara sisanya 25% untuk memenuhi pasar dalam negeri. Secara keseluruhan, PaperOne telah menguasai 10% pulp dunia, dan untuk kertas nomor dua di Asia (GlobeAsia, 2016). 4.2.3 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Pesaing Terdapat beberapa kekuatan dan kelemahan dari proses produksi maupun produk yang dihasilkan oleh PT.Riau Andalan Pulp and Paper. Pada aspek produksi, terdapat beberapa kelemahan PT. Riau Andalan Pulp and Paper yakni masih ditemukannya bukti dilakukannya penebangan pohon silang. Selain itu, penanganan masalah konflik lahan dengan masyarakat tersebut masih bersifat reaktif, belum proaktif (Menteri Kehutanan, 2016). Namun, terdapat kelebihan dalam proses produksi PT. Riau Andalan Pulp and Paper yakni perusahaan ini beroperasi dengan menggunakan prinsip-prinsip "lean manufacturing" sehingga dapat menghasilkan praktik efisien dalam penggunaan energi dan air serta dapat meminimalkan emisi. Selain itu, terdapat beberapa kekuatan dari produk PaperOne. Kekuatan dari produk tersebut yakni dapat memberikan hasil cetakan dengan warna yang lebih cemerlang dan lebih merata pada dokumen yang dicetak. Kemudian, warna hitam pada dokumen yang dicetak menggunakan kertas PaperOne akan terlihat lebih pekat dan tajam, nano technology prodigy yang ada pada PaperOne dapat mengunci tinta pada permukaan kertas untuk hasil cetak yang lebih baik. Selain itu, nano technology prodigy tersebut dapat menyebabkan tinta lebih cepat kering terutama jika dicetak dengan inkjet printer dan dapat menghemat penggunaan tinta sebesar 18% , sehingga dapat mengefisienkan penggunaan kertas itu sendiri. Selain itu, PT. Riau Andalan Pulp and Paper juga terus melakukan inovasi terhadap produk PaperOne yakni dengan menerapkan teknologi yang lebih canggih daripada sebelumnya yakni PaperOne high grade digital paper (GlobeAsia, 2016).
4.2.4 Identifikasi Strategi Pesaing
Strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan Riau Andalan Pulp and Paper yakni salah satunya dengan melakukan promosi konvensional. Namun, produk yang dihasilkan oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper bukanlah produk ritel seperti pada produk kertas pada umumnya. Hal ini dikarenakan harga PaperOne yang lebih mahal yakni satu rim berkisar dengan harga Rp. 50.000,00. Sehingga strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Riau Andalan Pulp and Paper dengan melakukan komunikasi direct contact dengan buyer atau distributor customer gathering, bukan dengan memasang iklan billboard seperti pada umumnya. Selain itu, strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper lebih mengedepankan bahwa produk yang dihasilkan terbarukan dan memperhatikan lingkungan. Hal ini berkaitan dengan program yang dimiliki oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper yakni “this product is from sustainability manage forest and control sources”. Dimana pada awal berdirinya PT.Riau Andalan Pulp and Paper memiliki program “no burn policy” yakni dengan tidak melakukan pembakaran hutan. Kemudian, PT. Riau Andalan Pulp and Paper juga, menerapkan program “sustainable forest management policy” yakni dengan menyeimbangkan antara produksi dan konservasi. PT. Riau Andalan Pulp and Paper juga memiliki program “one for one”, yakni apabila setiap satu hektare dilakukan penebangan pohon, maka dari lahan satu hektare tersebut akan dilakukan penanaman kembali. Dengan adanya program tersebut PT. Riau Andalan Pulp and Paper berhasil memperoleh sertifikat PEFC (Programme for the Endorsement of Forest Certification) pada tahun 2014. PT. Riau Andalan Pulp and Paper menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang meraih sertifikat tersebut. Dengan diperolehnya sertifikat tersebut menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan oleh PT.Riau Andalan Pulp and Paper berasal dari hutan yang terjaga kelestarian dan pengelolaannya pun ramah lingkungan. Sehingga hal tersebut membuat konsumen menjadi lebih tertarik untuk membeli produk tersebut. Selain itu, strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper yakni dengan menjaga dan meningatkan kualitas dari PaperOne. Dimana PT. Riau Andalan Pulp and Paper dalam melakukan quality control pada proses produksi PaperOne dilakukan dengan sangat hati-hati, sehingga dapat dihasilkan PaperOne dengan kualitas premium. Kualitas dari PaperOne tersebut menggunakan nano technology prodigy yang dapat dapat mengunci tinta pada permukaan kertas untuk hasil cetak yang lebih baik. Selain itu, nano technology prodigy tersebut dapat menyebabkan tinta lebih cepat kering terutama jika dicetak dengan inkjet printer menghemat 18% tinta, sehingga dapat mengefisienkan penggunaan kertas itu sendiri. Selain itu, PT. Riau Andalan Pulp and Paper juga terus melakukan inovasi terhadap produk PaperOne yakni dengan menerapkan teknologi yang lebih canggih daripada sebelumnya yakni PaperOne high grade digital paper yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dunia. Dimana pada era digital saat ini, konsumen menginginkan kualitas gambar lebih bagus dibanding dengan gambar dikamera. Sehingga dengan diterapkannya teknologi yang semakin canggih dalam pembuatan PaperOne, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dunia akan kertas (GlobeAsia, 2016). 4.2.5 Identifikasi Pola Reaksi Pesaing Di Indonesia hanya terdapat dua perusahaan yang bergerak dalam bidang kertas dan pulp yakni Sinarmas APP dan April (RAPP). Untuk pangsa pasar dunia, PT. Riau Andalan Pulp and Paper menguasai 10% untuk pulp, sedangkan untuk paper PT. Riau Andalan Pulp and Paper berada pada posisi nomor dua di Asia. Di Indonesia sendiri, perusahaan Sinarmas lebih besar dibandingkan dengan PT. Riau Andalan Pulp and Paper. Sinarmas dengan produknya SIDU yang berperan sebagai Market Leader dan PT. Riau Andalan Pulp and Paper yang berperan sebagai challenger. Namun, pola persaingan dari Sinarmas dengan PT. Riau Andalan Pulp and Paper menunjukkan pola reaksi persaingan yang cenderung tidak bergeming atau bereaksi apapun meskipun terdapat banyak pesaing yang menyerang. Hal ini dikarenakan Sinarmas dengan produk unggulannya SIDU yakin bahwa produknya memiliki kualitas yang tinggi. Hal tersebut juga sama yang dilakukan oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper dengan produk PaperOne. Perusahaan tersebut yakin bahwa produk kertas yang dihasilkan dengan kualitas yang tinggi. Selain itu, dengan perilaku konsumen yang sudah merasa royal terhadap produk- produk tersebut, sehingga perusahan-perusahan tersebut merasa tidak perlu bereaksi terhadap para pesaing yang akan menyerang produk tersebut (Dhetira, 2016). Daftar Pustaka
Diakses pada tanggal 27 Nopember 2016 Dhetira, A. 2016. Tony Wenas: APRIL adalah Sustainable Forest Management. http://swa.co.id/swa/ceo-interview/tony-wenas-april- adalah-sustainable-forest-management. Diakses pada tanggal 27 Nopember 2016 GlobeAsia. 2016. Balancing growth with conservation. http://www.aprilasia.com/images/pdf_files/20160107-interview-tony- wenas.pdf. Diakses pada tanggal 27 Nopember 2016 Menteri Kehutanan. 2006. Sertifikasi tanan.2 006.Hutan Tanaman Lestari (PHTL).http://mutucertification.com/wp- content/uploads/2015/09/ringkasan-publik-pt-rapp-2006.pdf. Diakses pada tangan 27 Nopember 2016