Anda di halaman 1dari 40

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN 020 MUARA LANGSAT


PADA MATERI PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD HASBI
NIM. 856437916

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL


(PDGK4501)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA PEKANBARU
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) ini. Dalam upaya penyelesaian laporan penelitian ini, penulis
telah banyak menerima bimbingan. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Ibu ELNIYETI, S.Pd.,MM, M.Pd selaku tutor sekaligus pembimbing yang


selalu memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
2. Bapak Jumakir. S.Pd. selaku Kepala SD Negeri 020 Muara Langsat yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini
sekaligus Supervisor 2.
3. Suami tercinta yang selalu memberikan dukungan.
4. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan semangat yang
begitu besar baik secara moral maupun spiritual.
5. Rekan-rekan seperjuangan, baik di Pokjar Kuansing yang telah memberikan
semangat dan kerjasama yang baik. Serta semua pihak yang telah membantu
sehingga laporan ini dapat diselesaikan.

Dalam penulisan laporan penelitian ini tentu masih banyak terdapat


kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya
penulis berharap semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.

Penulis,

MUHAMMAD HASBI
NIM. 856437916
LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN 020 MUARA LANGSAT
PADA MATERI PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP

Kuansing, Desember 2021

Supervisor Mahasiswa

ELNIYETI, S.Pd.,MM, M.Pd MUHAMMAD HASBI


NIP. 1972012819970220001
NIM. 856437916
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418
Telepon : 012-7094941 (Hunting)
Faximile : 021-7094941 (Bagian Umum), 012-7434290 (Sekretaris Rektor)
Laman: www.ut.ac.id

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan Kemampuan


Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sanksi – sanksi lain sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Kuansing, Desember 2021

MUHAMMAD HASBI
NIM 856437916
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar................................................................................................
Halaman Pengesahan......................................................................................
Pernyataan Bebas Plagiat...............................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................
Daftar Tabel ...................................................................................................
Daftar Gambar................................................................................................
Daftar Lampiran.............................................................................................
Abstrak...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.........................................
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran.......................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Metode Demonstrasi.............................................................................
B. Hasil Belajar.........................................................................................
C. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar…………………..........................
D. Mata Pelajaran IPA..............................................................................
E. Penelitian Tindakan Kelas …………………………………………..

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN


A. Subyek Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian..............................
B. Deskripsi Per Siklus............................................................................
C. Teknik Analisis Data...........................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian...................................................................
B. Hasil Penelitian...................................................................................

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT


A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu mata pelajaran wajib yang di sekolah dasar adalah Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Melalui mata pelajaran IPA diharapkan siswa
mampu mengenal lebih dekat tentang alam, manusia dan lingkungannya.
Dengan mempelajari IPA siswa seharusnya lebih peka dan lebih mengenal
tentang alam dan lingkungannya. Sehingga siswa mampu menjaga dengan
baik hal – hal yang perlu mereka pertahankan demi kelangsungan hidupnya
maupun semua komponen yang ada di alam semesta.
BNSP (dalam Wilda Rahmina 2018:1) menjelaskan bahwa IPA
merupakan cara mencari tahu tentang alam sekitar untuk menguasai fakta-
fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap
ilmiah. Dari hal – hal tersebut bisa dikatakan bahwa dalam menstransfer
materi IPA kepada siswa diperlukan upaya – upaya yang sangat ekstra
sehingga konsep – konsep, prinsip – prinsip, proses penemuan yang mereka
terima sesuai dengan kondisi nyata.
Sementara itu, dalam pembelajaran IPA di Kelas 4 SDN 020 Muara
Langsat terlihat masih kurang dalam penanaman konsep - konsep tersebut.
Siswa hanya disajikan materi dengan metode ceramah dengan sumber dari
buku pegangan guru dan buku pegangan siswa. Hal tersebut memicu
berbagai permasalahan, mulai dari kurang bersemangatnya siswa dalam
mengikuti pembelajaran yang akhirnya berdampak kepada hasil belajar
siswa yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan hasil observasi, ditemukan sebanyak 26 siswa dari 35 siswa
mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu 75 pada mata pelajaran IPA dengan
materi peduli terhadap makhluk hidup di kelas 4. Hal ini menunjukan
masih terdapat 74% siswa yang akan melakukan remedial. Secara langsung
bisa dipastikan bahwa remedial ini dilakukan secara klasikal. Apabila
remedial ini dilakukan secara klasikal, bisa dipastikan bahwa guru telah gagal
dalam mentransfer materi pembelajaran kepada siswa.
Dengan pemanfaatan metode demonstrasi, diharapkan dapat menarik
minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, membuat siswa lebih
aktif, dan menjadikan suasana belajar terasa ringan. Apabila hal – hal tersebut
telah dirasakan siswa, maka tingkat pemahaman siswa terhadap materi akan
meningkat dan kompetensi yang diajarkan akan tercapai dengan hasil yang
lebih baik.
Triwiyanto (dalam Yosepha Kurniawati Deze Say 2017:21) menjelaskan
bahwa secara sederhana ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan
proses pendidikan, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang sedang
belajar dan faktor yang bersal dari luar individu. Dengan kata lain, pendidik
memiliki tanggung jawab dalam usaha mencapai keberhasilan dalam proses
pendidikan. Salah satu upaya pendidik mencapai keberhasilan proses
pendidikan adalah dengan penggunaan media pembelajaran.
Kedua faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa.
Faktor dari dalam individu yang sedang belajar bisa saja dikarenakan oleh
suasana hati siswa yang kurang nyaman dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, siswa merasa bosan dan tidak mengerti dengan materi yang
disampaikan oleh guru dan hal – hal lain yang berasa dari diri siswa sendiri.
Sedangkan faktor dari luar tentu saja salah satunya adalah guru yang
memberikan materi. Bisa saja guru tidak berinovasi dalam menyajikan
materi, guru hanya menyampaikan materi yang berpatokan dari buku saja
atau hal – hal lain yang membuat siswa merasa jenuh.
Setelah peneliti melakukan refleksi, ditemukan beberapa masalah dalam
pembelajaran diantaranya adalah :
1. Identifikasi Masalah
a. Kurang bersemangatnya siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b. Hasil belajar siswa yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
c. Siswa kelihatan bosan dan tidak mengerti dengan materi yang
disampaikan oleh guru.

2. Analisi Masalah
Adapun analisis masalah yang ditemui adalah :
a. Guru menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi.
b. Guru tidak menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Kurangnya minat belajar siswa.
d. Hasil belajar siswa yang tidak memenuhi KKM.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan analisis masalah yang sudah dilaksanakan, peneliti
berdiskusi tentang metode yang tepat supaya dapat menempatkan
siswa aktif dalam pembelajaran. Alternatif dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut antara lain :
a. Menggunakan metode yang bervariatif dalam menyampaikan
materi sehingga siswa merasa tertantang dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
b. Menggunakan media pembelajaran yang menarik dan konkrit.
c. Menciptakan pembelajaran yang menarik dan tidak monoton.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan menentukan
prioritas pemecahan masalah dengan melakukan penelitian tindakan
kelas dengan judul “Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN 020 Muara
Langsat Sari Pada Materi Peduli Terhadap Mahkluk Hidup”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, dapat dirumuskan
masalahnya sebagai berikut “Apakah Penggunaan metode demonstrasi
dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa Kelas 4 SDN 020 Muara
Langsat pada materi peduli terhadap makhluk hidup?”
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Adapun tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah :
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Kelas
4 SDN 020 Muara Langsat
2. Untuk mengetahui cara guru menerapkan metode demonstrasi dalam
menjelaskan materi peduli terhadap makhluk hidup pada mata pelajaran
IPA kelas 4 SDN 020 Muara Langsat.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah :
1. Bagi Siswa
Untuk menarik minat siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dan
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di Kelas 4
SDN 020 Muara Langsat.
2. Bagi Guru Peneliti
Dengan melakukan penelitian ini, guru selaku peneliti dalam
penelitian tindakan kelas mendapatkan pengalaman secara langsung
dalam mengobservasi, mengolah dan menindak lanjuti hasil penelitian
yang berguna untuk menambah wawasan, kecakapan dan
profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah
dengan memanfaatkan berbagai media dan metode demonstrasi.
3. Bagi Sekolah
Selain sebagai bahan rujukan bagi rekan – rekan guru di sekolah,
hasil penelitian ini juga dapat menambah mutu sekolah dengan adanya
guru yang membuat karya ilmiah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Salah satu komponen keberhasilan seorang guru dalam kegiatan
pembelajaran adalah metode yang digunakan dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Metode ini harus sesuai dengan situasi dan materi yang
akan disampaikan kepada siswa. Setiap metode pembelajaran memiliki ciri
khas tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dilapangan. Hendaknya
seorang guru memahami karakteristik materi yang ingin disampaikan
sehingga tepat dalam menentukan metode yang akan digunakan. Salah
satu metode yang baik untuk digunakan dalam pembelajaran IPA adalah
metode demonstrasi.
Menurut Udin, metode demonstrasi adalah cara penyajian materi
pelajaran melalui peragaan atau pertunjukan kepada siswa mengenai suatu
proses, situasi atau gejala tertentu yang dipelajari, baik pada objek yang
sebenarnya ataupun melalui tiruan. Metode demonstrasi sering disertai
dengan penjelasan lisan. Dalam pelajaran IPA metode demonstrasi ini
tidak hanya dipergunakan untuk melihatkan sesuatu, tetapi lebih banyak
digunakan untuk tujuan mengembangkan suatu pengertian,
memperlihatkan penggunaan suatu prinsif, menguji kebenaran hukum
yang diperoleh secara teoritis dan untuk memperkuat suatu pengertian.
Menurut Winarno metode demonstrasi adalah adanya seorang guru,
orang luar yang diminta, atau siswa memerlihatkan suatu proses kepada
seluruh kelas, untuk mendemonstrasikan sikap atau memperagakan
tindakan harus dilakukan oleh guru sendiri dan yang didemonstrasikan
adalah suatu proses.
Menurut Cardille demonstrasi adalah suatu penyajian yang
dipersiapkan secara telitih untuk mempertontonkan sebuah tindakan atau
prosedur yang digunakan. Metode ini disertai dengan penjelasan, ilustrasi,
dan peryataan lisan (oral) atau peragaan (visual) secara tepat dan ditandai
adanya kesenjangan untuk mempertunjukan tindakan atau penggunaan
prosedur yang disertai penjelasan, ilustrasi, atau peryataan secara lisan
maupun visual.
Berdasarkan beberapa pengertian metode demosntrasi dari para ahli
di atas, maka dapat disebutkan bahwa metode demonstrasi adalah proses
belajar- mengajar yang sengaja mempertunjukan atau memperagakan
tindakan, proses, atau prosedur yang dilakukan oleh guru atau orang lain
kepada seluruh siswa atau sebagaian siswa. Dengan batasan metode
demonstrasi ini, menujukan adanya tuntunan kepada guru untuk
merencanakan penerapannya, memperjelaskan demonstrasi secara oral
ataupun visual dan menyediakan peralatan yang akan diperlukan.

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi


Dalam pembelajaran metode demonstrasi terdapat beberapa
keunggulan, diantaranya :
a. Peserta didik memahami obyek yang sebenarnya.
b. Peserta didik dibiasakan bekerja secara sistematis.
c. Dapat membuat pengalaman lebih jelas dan lebih konkret, sehingga
menghindari verbalisme (pemahaman secara kata – kata atau kalimat).
d. Peserta didik lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
e. Proses pengajaran lebih menarik.
f. Peserta didik dirangsang untuk mengamati, menyesuaikan antara teori
dan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
g. Memberi pengalaman praktis yang dapat membuat kemauan anak
lebih dekat dengan objek yang sebenarnya.
Dalam setiap metode pembelajaran, terdapat kelebihan dan
kelemahannya. Kelemahan metode demosntrasi antara lain :
a. Metode ini memerlukan keterampilan secara khusus, karena tanpa
ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi tidak akan efektif.
b. Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak
terlalu tersedia dengan baik.
c. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang,
disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin
terpaksa mengambil waktu atau jam pembelajaran lain.
d. Memerlukan alat peraga yang benar – benar sesuai dengan materi
pembelajaran.
e. Metode ini sukar dilaksanakan apabila peserta didik belum siap
melakukan demonstrasi.

3. Langkah-langkah Metode Demonstrasi


Untuk melaksanakan metode demonstrasi yang baik dan efektif,
menurut J.J Hasibuan dan Mujiono dalam Proses Belajar Mengajar, ada
beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang
terdiri dari perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru, lalu
diikuti oleh peserta didik dan diakhiri dengan evaluasi. Langkah –
langkah tersebut antara lain :
a. Guru membuat perencanaan tentang kegiatan yang akan dilakukan.
b. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
c. Guru memastikan setiap siswa siap untuk mengikuti pembelajaran.
d. Guru menjelaskan kepada peserta didik apa yang direncanakan dan
apa yang akan dikerjakan.
e. Guru melakukan demonstrasi tentang materi yang disampaikan.
f. Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi
langkah demi langkah dan penjelasannya.

B. Hasil Belajar Siswa


Hasil belajar siswa merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Setiap siswa tentunya memiliki hasil
belajar yang berbeda – beda. Perbedaan ini akan menimbulkan sebuah
permasalahan bagi seorang guru karena dari sanalah guru akan mengetahui
sejauh mana keberhasilannya dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa.
Menurut H. Malik, hasil belajar sebagai terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dengan perubahan
pengatahuan sikap dan keterampilan. Perubahan dapat diartikan terjadinya
peningkatan dan pengembangan menjadi lebih baik dibandingkan dengan
sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi
sopan dan sebagainya.
Berdasarkan pernyataan diatas, hasil merupakan sebuah perubahan
tingkah laku pada diri siswa. Perubahan tersebut dapat diukur melalui
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang mereka dapatkan setelah
mengikuti sebuah proses pembelajaran di kelas. Dengan perubahan –
perubahan tersebut diharapkan siswa mampu menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 20 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan di sebutkan bahwa hasil ulangan
harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian
berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti
pembelajaran remedi.
Syah (dalam Ariska Destia Putri 2017:4), mengemukakan faktor – faktor
yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
:
1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni kondisi jasmani dan
rohani siswa.
2. Faktor Eksternal (faktor dari luar dari diri siswa), yakni kondisi
lingkungan sekitar siswa.
Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi – materi pelajaran.
Dari pandangan tersebut, dapat dinyatakan bahwa faktor keberhasilan
siswa dalam mengikuti kegiatan belajar tidak hanya berpatokan dari tingkah
laku dan pola belajar mereka. Terdapat berbagai macam faktor lainnya yang
turut serta dalam keberhasilan siswa. Sebut saja faktor kondisi lingkungan
sekitar siswa, seperti teman ataupun guru, serta pendekatan yang digunakan
guru dalam mentransfer materi pembelajaran.
Dari hasil yang dicapai siswa, guru harus lebih peka dalam mengoreksi
penyebabnya. Mulai dari mengidentifikasi, observasi, refleksi hingga
menentukan tindak lanjut untuk perbaikan hasil belajar siswa. Guru harus
memahami kondisi peserta didik dan menghubungkannya dengan cara atau
model pembelajaran yang disampaikan. Dengan melakukan perbaikan, guru
akan mengetahui kelemahannya sehingga dalam proses perbaikan hasil
belajar siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Apabila hal – hal tersebut
dilakukan oleh seorang guru, maka bisa dipastikan bahwa hasil belajar siswa
akan memuaskan.

C. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar


Siswa sekolah dasar merupakan sekelompok siswa dari rentang umur 6
sampai dengan 12 tahun. Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah
Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta
didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat
menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya maka
sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya.
Selain karakteristik yang perlu diperhatikan kebutuhan peserta didik.
Menurut Preston, anak usia sekolah dasar memiliki ciri – ciri sebagai
berikut :
1. Anak merespon (menaruh perhatian) terhadap berbagai macam aspek
terhadap dunia sekitarnya.
2. Anak adalah seorang penyelidik, anak memiliki dorongan untuk
menyelidiki dan menemukan sendiri hal – hal yang ingin mereka ketahui.
3. Anak ingin berbuat, ciri khas anak adalah ingin berbuat sesuatu, mereka
ingin aktif, belajar dan berbuat.
4. Anak memiliki minat yang kuat terhadap hal – hal yang kecil atau
terperinci yang sering kali kurang penting / bermakna.
5. Anak kaya akan imajinasi.
Terlihat jelas bahwa siswa sekolah dasar adalah tingkatan yang memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu yang baru. Anak usia sekolah
dasar begitu mudah dipengaruhi dan diberikan asupan pembelajaran. Karena
mereka selalu memberikan respon yang baik. Selain itu mereka juga
tergolong kedalam anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, belajar
dan kaya akan imajinasi dalam menerima pembelajaran. Tentunya hal – hal
tersebut akan terwujud jika suasana pembelajaran berjalan dengan baik dan
menyenangkan.
Menurut Jean Peaget, usia siswa SD (6-12 tahun) adalah pada stadium
operasional konkret. Oleh karena itu guru harus mampu merancang
pembelajaran yang dapat membangkitkan siswa. Hal ini ditandai dengan
perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Piaget menganggap
tahap konkret sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif anak,
karena menandai awal pemikiran logis.
Pada tahapan ini, siswa cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran
atau pemikiran logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik.
Siswa mulai menunjukkan kemampuan konservasi (jumlah, luas, volume,
orientasi). Meskipun siswa bisa memecahkan masalah dengan cara logis,
mereka belum bisa berpikir secara abstrak atau hipotesis.

D. Mata Pelajaran IPA


Mata Pelajaran IPA adalah salah satu mata pelajaran wajib di sekolah
dasar. Pada kelas 1 sampai dengan kelas 3, mata pelajaran IPA terintegrasi di
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Namun, di kelas 4 sampai dengan kelas 6
materi dan pembelajaran IPA berdiri sendiri yang memuat tentang berbagai
materi mengenai lingkungan sekitar, manusia hingga alam semesta. Sejatinya,
ketika berbicara mengenai IPA, pikiran sudah tertuju kepada lingkungan dan
alam di sekitar kita.
Hakikat Pembelajaran IPA merupakan persiapan di masa depan, dalam
hal ini masa depan kehidupan anak yang ditentukan orang tua. Oleh
karenanya, sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat
yang akan datang. Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian
pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada
siswa (Oemar Hamalik, 2008: 25).
Menurut Iskandar, IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-
peristiwa yang terjadi alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata
pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan,
gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh
dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,
penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari
IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan
membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam
hakikat pembelajaran IPA.
Teori Bruner dalam penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas,
Bruner mengembangkan model pembelajaran penemuan. Model ini pada
prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
informasi sendiri dengan bantuan guru dalam pembelajaran ini bukanlah
sebagai seorang pemberi informasi melainkan seorang penuntun untuk
mendapatkan informasi.

E. PTK
Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh
seorang guru di dalam kelas dengan melakukan refleksi diri, kemudian hasil
tersebut dipergunakan untuk memperbaiki diri dalam kegiatan mengajar,
sehingga tingkat pemahaman siswa menjadi meningkat dan akan bermuara
kepada hasil belajar yang baik.
Menurut Igak Wardani (2011), definisi Penelitian Tindakan Kelas
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kenerjanya sebagai guru,
sehingga diharapatkan tujuan Penelitian Tindakan Kelas dapat meningkatkan
hasil belajar siswa, atau peserta didik.
Menurut Kemmis (dalam Een Subekti 2018:59), penelitian tindakan
adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh
peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial
mereka.
Menurut Ebbut yang dikutip oleh Kunandar (dalam Een Subekti
2018:60), penelitian tindakan kelas merupakan kajian yang sistematik dari
upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru
dengan melakukan tindakan – tindakan dalam pembelajaran berdasarkan
refleksi mengenai hasil dan tindakan – tindakan tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, diketahui
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh
guru untuk meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan mutu pendidikan
dan prosesnya terjadi di dalam kelas. PTK ini bertujuan sebagai refleksi dari
seorang guru terhadap dirinya sendiri untuk meningkatkan keprofesionalan
dalam mendidik, mengajar serta membimbing siswa agar lebih berkualitas
dalam bidang ilmu yang dipelajari agar bermanfaat bagi siswa dan
berinteraksi langsung dengan lingkungan.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. SUBJEK PENELITIAN
1. Lokasi
Lokasi penelitian perbaikan pembelajaran adalah di SDN 013 Kelas
4 SDN 020 Muara Langsat Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan. Kelas
4 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi peduli
terhadap makhluk hidup yang dilaksanakan di SDN 013 Kelas 4 SDN
020 Muara Langsat, dengan jumlah siswa terdiri dari 35 siswa. Waktu
pelaksanaan pada saat jam pembelajaran berlangsung yang dimulai dari
bulan Oktober sampai dengan bulan Nopember 2021.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober 2021. Adapun mata
pelajaran yang diteliti adalah Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 SDN 020
Muara Langsat dengan jumlah siswa yang diteliti terdiri dari 18 siswa
laki-laki dan 17 siswa perempuan. Untuk lebih lengkapnya terdapat pada
tabel di bawah ini :

Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : 4 ( Empat )
Waktu
No Kegiatan Mata Pelajaran Keterangan
Hari Tanggal
Senin,
25-10- Pertemuan
1. 07.30- IPA Teori
2021 I
08.40
2. Rabu, 03-11- Pertemuan IPA Teori
07.30- 2021 II
08.40

B. DESKRIPSI PER SIKLUS


Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 4 (empat) tahapan yang dimulai
dari perencanaan, dilanjutkan dengan tindakan, melakukan pengamatan
(observasi), serta refleksi yang dilakukan secara berkesinambungan yang
diterapkan dalam siklus. Penelitian ini dinyatakan selesai apabila telah
mendapatkan hasil yang diharapkan.
1. Perencanaan
Melihat dari permasalahan yang ditemukan di Kelas 4 SDN 020
Muara Langsat, ada beberapa rencana yang akan dilaksanakan dalam
perbaikan pembelajaran, yaitu :
a. Membuat rencana perbaikan pembelajaran beserta skenario tindakan
yang akan dilaksanakan (RPP).
b. Menyiapkan fasilitas pendukung dalam penelitian seperti membuat
slide power point dan mencari video referensi yang sesuai dengan
materi.
c. Menyiapkan lembar observasi guru.
d. Membuat lembar kegiatan siswa (LKS).
e. Berkomunikasi dan bertanya jawab dengan Supervisor I dan
Supervisor 2 serta teman sejawat untuk pemantapan diri sebelum
melaksanakan penelitian.
2. Pelaksanaan
Pada tahapan ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
melakukan kegiatan – kegiatan seperti :
a. Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan metode
Pembelajaran yang telah ditentukan yaitu metode demonstrasi.
b. Menciptakan suasana belajar yang menarik dengan menciptakan
media belajar yang konkret.
c. Melakukan simulasi pembelajaran, menyiapakan alat dan bahan
pendukung lainnya.

3. Pengamatan
Di dalam tahap pengamatan ini, guru menggambarkan objek yang
diamati, seperti :
a. Mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana
tindakan yang telah diterapkan dengan metode demonstrasi.
b. Mengetahui perubahan yang terjadi terhadap gaya belajar peserta
didik dan perubahan hasil yang diharapkan.
4. Refleksi
Tahapan ini dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan terhadap penelitian yang telah dilaksanakan. Hasilnya
dijadikan sebagai acuan untuk tindakan perbaikan penelitian pada siklus
selanjutnya.
Untuk lebih lengkapnya proses penelitian ini, dapat dilihat pada
bagan di bawah ini.

Gambar 3.1.
Skema Pelaksanaan PTK menurut Model Kemmis dan Tagart
Prosedur Penelitian Perbaikan Pembelajaran terdiri dari 2 siklus
perbaikan, dengan 4 tahapan seperti di bawah ini :
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Melihat hasil yang diperoleh siswa Kelas 4 SDN 020 Muara
Langsat pada pra siklus pembelajaran mata pelajaran IPA materi
Peduli Terhadap Makhluk Hidup, maka sebelum melaksanakan
kegiatan penelitian ini penulis melakukan beberapa tindakan
perencanaan diantaranya :
1) Menentukan tanggal pelaksanaan perbaikan.
2) Menyiapkan media untuk mempermudah siswa dalam
menyerap materi pembelajaran.
3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Siklus I (RPP Perbaikan Siklus I).
4) Menyiapkan lembar observasi pengamatan aktivitas belajar
siswa dan lembar observasi kinerja guru.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap Pelaksanaan Siklus I ini dilaksanakan pada hari Senin
tanggal 25 Oktober 2021, dengan mata pelajaran IPA materi Peduli
Terhadap Makhluk Hidup di Kelas 4 SDN 020 Muara Langsat
yang diikuti oleh 35 orang siswa.
Pada Tahap Pelaksanaan ini, penulis ditemani oleh Supervisor
2 dan Penilai 1 yang bertugas mengamati setiap aktivitas siswa dan
kinerja guru selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Tahapan
di dalam pelaksanaan tindakan ini terdiri dari :

o Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran, memotivasi siswa dan
memberikan apersepsi serta menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini.
o Kegiatan Inti
- Diawal pembelajaran, guru menampilkan gambar bunga
bunga yang layu dengan bunga yang masih segar. Guru
memancing siswa dengan pertanyaan : Apa perbedaan dari
kedua gambar ini?
- Guru menampilkan media berupa beberapa tanaman di
dalam pot.
- Siswa memperhatikan guru dalam mendemonstrasikan cara
merawat tanaman. Siswa diajak untuk berpartisipasi dalam
mendemonstrasikan cara merawat tanaman, seperti
menggemburkan tanah supaya akarnya berkembang dengan
baik, memberikan pupuk supaya tanaman subur,
menyemprotkan pupuk daun supaya daunnya sehat dan
segar. Serta kegiatan lainnya.
- Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal – hal
yang belum mereka pahami dari materi yang disampaikan
guru.

o Kegiatan Penutup
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru
memberikan penguatan, motivasi dan memberikan gambaran
umum tentang materi yang akan dilaksanakan pada pertemuan
selanjutnya.

c. Tahap Pengamatan (Observasi)


Supervisor 2 bertugas sebagai pengamat hasil temuan atau
pengamat selama pelaksanaan simulasi pembelajaran yang
dilaksanakan. Hasil temuan atau pengamatan tersebut kemudian
ditulis di dalam format lembar observasi siswa dan guru yang telah
disediakan sebelumnya. Selain pengamatan yang dilakukan secara
langsung ketika kegiatan pembelajaran, supervisor 2 juga
mengamati hasil belajar siswa hari ini untuk menilai keberhasilan
belajar siswa kelas 4 pada materi Peduli Terhadap Makhluk Hidup
dengan menggunakan metode demonstrasi.
d. Tahap Refleksi
Setelah data pengamatan atau hasil observasi perbaikan siklus I
diperoleh, langkah selanjutnya adalah menganalisis. Kegiatan ini
dilakukan bertujuan untuk menilai keseluruhan kegiatan simulasi
pembelajaran yang diterapkan peneliti.
.
 Siklus II
1. Tahap Perencanaan

Dengan hasil refleksi pada simulasi pembelajaran siklus I mata


pelajaran IPA dengan penggunaan metode demonstrasi, maka
sebelum dilaksanakan kegiatan penelitian penulis perlu melakukan
tindakan perencanaan seperti yang tercantum di bawah ini :
a. Menetapkan tanggal pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
b. Memilih bahan dan materi yang sesuai dengan tujuan
dan daya serap siswa.
c. Menyiapkan media agar siswa merasa tertarik dalam
kegiatan pembelajaran sehingga menghasilkan hasil belajar
yang baik.
d. Menyiapkan RPP Pembelajaran Siklus II.
e. Menyiapkan lembar observasi kinerja guru.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan siklus II ini terbagi dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 03 November 2021. Di dalam tahap pelaksanaan
Siklus II ini penulis ditemani oleh Supervisor 2 dan Penilai 1 yang
bertugas mengamati setiap aktivitas guru dan siswa selama proses
simulasi perbaikan pembelajaran berlangsung. Tahapan pelaksanaan
tindakan ini terdiri atas :
o Kegiatan Awal
Guru mengecek kehadiran siswa, memberikan motivasi
serta apersepsi. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
o Kegiatan Inti
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
langkah – langkah pembelajaran yang telah disusun di dalam
RPP Perbaikan Siklus 2 seperti :
- Diawal pembelajaran, guru menampilkan gambar buah
mangga. Guru memancing siswa dengan pertanyaan : Apa
saja yang terdapat di dalam buah mangga ini?Siswa diberikan
kesempatan untuk menjawab pertanyaan guru.
- Guru menampilkan beberapa jenis tanaman didalam pot.
- Kegiatan selanjutnya, guru mendemonstrasikan materi
tentang bunga menjadi buah hingga terdapat biji di dalam
buah, serta cara merawatnya dari menanam hingga panen.
- Siswa diminta untuk mendemonstrasikan secara singkat
bagaimana cara menanam biji supaya tanaman bisa tumbuh
dengan baik. (Guru menggunakan biji kangkung atau biji
lainnya yang telah disiapkan).
- Siswa diminta untuk menyebutkan cara – cara merawat biji
kangkung supaya cepat tumbuh, dan cara perawatan setelah
biji kangkung tumbuh hingga panen.
- Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal – hal
yang belum mereka pahami dari materi yang disampaikan
guru.
- Siswa diminta untuk mengerjakan tugas yang disediakan
guru.
- Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dan dibahas secara bersama –
sama.

o Kegiatan Penutup
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan meminta
siswa untuk merangkum kegiatan belajar hari ini. Guru
memberikan penguatan, penugasan dan memotivasi siswa
serta menyampaikan gambaran materi selanjutnya.

3. Tahap Pengamatan (Observasi)


a. Pengamatan dilakukan supervisor 2
Pengamatan dilakukan pada saat simulasi pembelajaran
sedang berlangsung. Pengamatan yang dilakukan adalah
mengamati guru dengan isntrumen ketetapan materi dengan
metode demonstrasi serta media yang dipergunakan.
b. Teknik pengumpulan data / instrumen
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data hasil
belajar siswa yang mengalami perubahan atau peningkatan hasil
belajar mulai dari data pra siklus, siklus I dan siklus II dengan
menggunakan metode demonstrasi lebih mengerti dan
memahami materi yang diajarkan guru. Hal ini dibuktikan
dengan sebagian besar siswa telah mampu menyelesaikan
tugasnya dengan baik sehingga hasil yang diperoleh siswa sesuai
dengan yang diharapkan.

4. Tahap Refleksi
Hasil yang telah diperoleh dari pengamatan pada siklus II
perbaikan pembelajaran ini kemudian dianalisis. Hasil dari analisis
tersebut terlihat peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan pada
siklus I. Dengan demikian penulis memutuskan penelitian ini hanya
sampai pada siklus II.

5. Teknik Analisi Data


Teknik yang digunakan dalam analisi data dalam penilitian ini
dilakukan dengan menggunakan teknik kualitatif dengan langkah
– langkah sebagai berikut :
1. Memberi skor pada soal latihan atau ulangan yang telah
ditentukan.
2. Menjumlahkan Skor yang diperoleh siswa, Skor maksimum
100 (seratus) dan Skor minimum adalah 0 (nol).
3. Menentukan skala dan kategori sikap siswa berdasarkan skala.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian


Setelah melakukan perbaikan pembelajaran terlihat adanya kemajuan
terhadap kemampuan guru dalam menerapkan metode demonstrasi, hasil
belajar siswa yang mengalami peningkatan serta kemampuan guru dalam
menyusun bahan ajar disetiap siklusnya.
Pelaksanaan tindakan dalam proses belajar pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Materi Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas IV SDN
013 Kelas 4 SDN 020 Muara Langsat dengan menggunakan Metode
Demonstrasi dilaksanakan dalam 2 siklus.
1. Siklus I Pertemuan I
a. Perencanaan
1) Sebelum melaksanakan penelitian, penulis melakukan refleksi
dan mengidentifikasi masalah dan merencanakan langkah –
langkah yang akan dilaksanakan dalam perbaikan pembelajaran.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Perbaikan Siklus I
dengan menggunakan metode demosntrasi.
3) Menyiapkan materi tentang Peduli Terhadap Mahkluk Hidup
untuk siklus I.
4) Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar dan tanaman
yang ada dilingkungan sekitar.
5) Membuat Alat observasi untuk menilai penggunaan metode
demonstrasi dalam pembelajaran.
b. Pelaksanaan
 Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan salam, berdo’a, mengecek
kehadiran siswa, memotivasi siswa, dan apersepsi.
 Kegiatan Inti
- Diawal pembelajaran, guru menampilkan gambar bunga
bunga yang layu dengan bunga yang masih segar. Guru
memancing siswa dengan pertanyaan : Apa perbedaan dari
kedua gambar ini?
- Guru menampilkan media berupa beberapa tanaman di dalam
pot.
- Siswa memperhatikan guru dalam mendemonstrasikan cara
merawat tanaman. Siswa diajak untuk berpartisipasi dalam
mendemonstrasikan cara merawat tanaman, seperti
menggemburkan tanah supaya akarnya berkembang dengan
baik, memberikan pupuk supaya tanaman subur,
menyemprotkan pupuk daun supaya daunnya sehat dan segar.
Serta kegiatan lainnya.
- Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal – hal
yang belum mereka pahami dari materi yang disampaikan
guru.
 Kegiatan Penutup
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan, motivasi dan memberikan
gambaran umum tentang materi yang akan dilaksanakan pada
pertemuan selanjutnya.
c. Observasi
Dari hasil observasi yang dilaksanakan pada Siklus I Pertemuan I,
tanggal 25 Oktober 2021, bahwa pembelajaran IPA dengan
menggunakan metode demonstrasi sudah berjalan dengan baik, akan
tetapi belum maksimal. Guru masih terlihat belum memiliki
keterampilan dalam menerapkan metode tersebut. Selain itu, guru
belum mampu memanajemen waktu pelaksanaan pembelajaran
dengan baik.

d. Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I Pertemuan I masih
terdapat beberapa kendala, namun kendala – kendala tersebut tidak
berefek pada proses pembelajaran. Kendala – kendala tersebuat
adalah.
1) Guru terlihat tegang dalam video pembelajaran.
2) Guru tidak mengaitkan materi dengan lingkungan yang ada
disekitar.
3) Guru belum dapat memaksimalkan waktu yang sudah ditentukan.
4) Dengan metode demonstrasi, keterampilan guru belum terlihat
secara khusus.
5) Diakhir pembelajaran guru tidak memberikan penguatan kepada
siswa.
2. Siklus I Pertemuan II
a. Perencanaan
- Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Perbaikan Siklus I Pertemuan II.
- Menyiapkan materi pembelajaran tengang Peduli Terhadap
Makhluk Hidup.
- Membuat dan mengumpulkan media pembelajaran gambar dan
tanaman dilingkungan sekitar.
- Membuat lembar observasi untuk melihat hasil penggunaan
metode demonstrasi.
b. Pelaksanaan
 Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran, memotivasi siswa dan memberikan
apersepsi serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan hari ini.
 Kegiatan Inti
- Diawal pembelajaran, guru menampilkan gambar buah
mangga, guru memancing siswa dengan pertanyaan : apa saja
yang terdapat di dalam buah mangga ini? siswa diberikan
kesempatan menjawab pertanyaan guru ini.
- Guru menampilkan media berupa jenis – jenis bunga, buah
dan biji.
- Siswa diminta untuk memperhatikan demonstrasi yang
ditampilkan guru.
- Guru menampilkan pot yang berisi tanaman berbunga.
- Siswa diminta untuk menyebutkan bagian – bagian bunga.
- Kegiatan selanjutnya, guru mendemonstrasikan materi
tentang bunga menjadi buah, hingga terdapat biji di dalam
buah.
- Siswa diminta untuk menyebutkan fungsi dari bunga, buah
dan biji.
- Siswa diminta untuk mendemonstrasikan secara singkat
bagaimana cara menanam biji supaya tanaman bisa tumbuh
dengan baik. (guru menggunakan biji kangkung atau tanaman
lain yang telah disiapkan).
- Siswa diminta untuk menyebutkan cara – cara merawat biji
kangkung supaya cepat tumbuh.
- Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal – hal
yang belum mereka pahami dari materi yang disampaikan
guru.
- Siswa diminta untuk mengerjakan tugas yang disediakan
guru.
- Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dibahas secara bersama –
sama.
 Kegiatan Penutup
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru memberikan
penguatan, motivasi dan memberikan gambaran umum tentang
materi yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.

c. Observasi
Pada Siklus I Pertemuan II yang dilaksanakan pada tanggal 27
Oktober 2021, guru membuka pembelajaran dengan menampilkan
gambar buah mangga. Selama proses pembelajaran terjadi interaksi
guru dan siswa walaupun masih sedikit lambat namun terdapat
kemajuan.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I Pertemuan II
masih terdapat beberapa kendala, namun kendala – kendala tersebut
tidak berefek pada proses pembelajaran. Kendala – kendala tersebuat
adalah:
1. Guru masih terlihat sedikit gugup dalam menjelaskan materi
pembelajaran.
2. Dengan metode demonstrasi, keteramilan guru masih perlu
untuk ditingkatkan lagi sehingga penyampaian materi lebih
luwes.

3. Siklus II Pertemuan I
a. Perencanaan
- Membuat RPP Perbaikan Siklus II Pertemuan I dengan
menggunakan metode demonstrasi.
- Menyiapkan Materi Pelajaran Siklus II Pertemuan I, Peduli
Terhadap Makhluk Hidup.
- Menyiapkan media pembelajaran.
- Menyiapkan lembar observasi untuk melihat hasil penggunaan
media pembelajaran.
b. Pelaksanaan
 Pembukaan
Guru mengecek kehadiran siswa, berdo’a, memberikan motivasi serta
apersepsi. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
 Inti
- Guru menampilkan gambar bunga jambu air. Guru
memancing semangat siswa dengan pertanyaan : Apa saja
bagian – bagian luar dari bunga?
- Guru menampilkan media berupa tanaman di dalam pot.
Guru mendemonstrasikan bagian – bagian luar tumbuhan
sesuai dengan fungsinya serta cara merawatnya.
- Siswa diminta untuk menampilkan tanaman yang mereka
bawa (telah ditugaskan sebelumnya).
- Siswa diminta untuk mendemonstrasikan cara merawat
tanaman dengan baik dan benar.
- Siswa diminta untuk bertanya tentang hal – hal yang belum
mereka pahami dari materi yang disampaikan guru.
- Siswa diminta untuk mengerjakan tugas yang disediakan
guru.
- Hasil pekerjaan siswa dikumpul dan dibahas secara bersama
– sama.
 Penutup
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan meminta siswa untuk
merangkum kegiatan belajar hari ini. Guru memberikan
penguatan, penugasan dan memotivasi siswa serta menyampaikan
gambaran materi selanjutnya.
c. Observasi
Dari tahap observasi Siklus II Pertemuan I tanggal 01 November
2021, pelaksanaan mata pelajaran IPA dengan materi Peduli
Terhadap Makhluk Hidup dipadukan dengan metode demonstrasi
telah terlaksana dengan baik. Dalam proses pembelajarannya, Guru
terlihat lebih menguasai metode demonstrasi dari sebelumnya.
d. Refleksi
Berdasarkan observasi, peneliti menemukan peningkatan cara
belajar siswa. Hal ini didukung oleh kemampuan guru dalam
menyampaikan materi dengan menggunakan metode demosntrasi
semakin baik.
4. Siklus II Pertemuan II
a. Perencanaan
- Membuat RPP Perbaikan Siklus II Pertemuan I.
- Menyiapkan Materi Pelajaran Siklus II Pertemuan II tentang
Peduli Terhadap Makhluk Hidup menggunakan Metode
Demonstrasi.
- Menyiapkan media dan alat peraga yang dibutuhkan.
- Menyiapkan lembar observasi untuk melihat hasil penggunaan
media pembelajaran.
b. Pelaksanaan
 Pembukaan
Guru mengecek kehadiran siswa, berdo’a, memberikan motivasi serta
apersepsi. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
 Inti
- Diawal pembelajaran, guru menampilkan gambar buah
mangga. Guru memancing siswa dengan pertanyaan : Apa saja
yang terdapat di dalam buah mangga ini?Siswa diberikan
kesempatan untuk menjawab pertanyaan guru.
- Guru menampilkan beberapa jenis tanaman didalam pot.
- Kegiatan selanjutnya, guru mendemonstrasikan materi tentang
bunga menjadi buah hingga terdapat biji di dalam buah, serta
cara merawatnya dari menanam hingga panen.
- Siswa diminta untuk mendemonstrasikan secara singkat
bagaimana cara menanam biji supaya tanaman bisa tumbuh
dengan baik. (Guru menggunakan biji kangkung atau biji
lainnya yang telah disiapkan).
- Siswa diminta untuk menyebutkan cara – cara merawat biji
kangkung supaya cepat tumbuh, dan cara perawatan setelah
biji kangkung tumbuh hingga panen.
- Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal – hal
yang belum mereka pahami dari materi yang disampaikan
guru.
- Siswa diminta untuk mengerjakan tugas yang disediakan guru.
- Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dan dibahas secara
bersama – sama.

 Penutup
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan meminta siswa untuk
merangkum kegiatan belajar hari ini. Guru memberikan
penguatan, penugasan dan memotivasi siswa serta menyampaikan
gambaran materi selanjutnya.
c. Observasi
Pada Siklus II Pertemuan II yang dilaksanakan pada tanggal 03
November 2021, terlihat peserta didik masih tetap semangat dalam
mengikuti proses pembelajaran. Dengan motivasi yang diberikan
guru, siswa merasa terpancing dan tertantang untuk mengikuti tahap
demi tahap dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan
metode demonstrasi membuat mereka lebih lama untuk
mengingatnya, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan menjadi
menyenangkan dan tidak membosankan bagi mereka. Guru terlihat
lebih terampil dalam menyampaikan materi dengan menggunakan
metode demonstrasi.
d. Refleksi
Dari hasil observasi, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat
peserta didik semakin meningkat dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan pada Siklus


II dapat disimpulkan bahwa :
1. Peserta didik lebih aktif dari pertemuan sebelumnya.
2. Keterampilan peneliti dalam menerapkan metode
demonstrasi semakin meningkat.
Adapun indikator keberhasilan penggunaan metode demonstrasi
dalam meningkatkan hasil peserta didik pada mata pelajaran IPA
kelas IV materi peduli terhadap mahkluk hidup adalah :
1. Sebelum proses pembelajaran, menyiapkan RPP dengan
menggunakan metode demonstrasi.
2. Melalui metode demonstrasi siswa akan lebih mudah
mengingat dan menyerap materi yang disampaikan guru.
3. Guru lebih terampil dan cekatan dalam menyampaikan
materi dengan menggunakan metode demonstrasi.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Tindakan yang dilakukan peneliti dengan menekankan kepada penerapan
metode demosntrasi pada pembelajaran IPA di Kelas IV SDN 013 Kelas 4
SDN 020 Muara Langsat dengan materi peduli terhadap makhluk hidup.
Dengan menerapkan metode tersebut guru menjadi lebih terampil dalam
menyampaikan materi sehingga siswa menjadi lebih paham.
Berdasarkan kegiatan observasi peneliti pada guru yang dilakukan di
siklus I, maka kondisi guru telah melakukan kegiatan apersepsi yang sesuai
dengan kegiatan pembelajaran. namun guru lupa memberi penguatan kepada
siswa. Kemudian pada kegiatan inti hampir semua sudah dilaksanakan oleh
guru. tetapi guru tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan
belum melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang ditentukan. hal
ini perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya agar mencapai hasil yang
maksimal. kemudian pada kegiatan penutup guru tidak memberikan
penguatan.
Untuk menyikapi permasalahan yang ada, maka perlu adanya perbaikan
atau solusi pembenahan, diantaranya :
1. Memahami tahap – tahap pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi dengan baik.
2. Memancing keaktifan siswa supaya ikut terlibat langsung didalam
proses pembelajaran.
Jika pada siklus I, guru terlihat tegang dalam video pembelajaran, guru
masih kurang terampil dalam menerapkan model demonstrasi, guru kurang
maksimal dalam memanajemen waktu yang disediakan serta guru tidak
memberikan penguatan terhadap materi yang disampaikan. Hasil yang
didapat dari observasi siklus II adalah guru sudah baik dan terampil dalam
menerapkan model demonstrasi dalam menyajikan materi kepada siswa.
Hasil pengamatan dapat diketahui bahwa dalam proses belajar mengajar
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik harus menggunakan berbagai
model pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran demonstrasi,
selain itu, dibutuhkan media dan alat yang tepat sehingga peserta didik lebih
aktif, tertarik dan menjadikan pembelajaran lebih menarik sehingga mampu
mengantarkan ketercapaian kompetensi bagi peserta didik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan perbaikan pembelajaran yang dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan dengan menerapkan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA
di kelas IV SDN 013 Kelas 4 SDN 020 Muara Langsat mampu membuat guru
lebih kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.
B. Saran
Dari penelitian yang dilakukan, ada beberapa hal yang dapat peneliti
kemukakan, diantaranya adalah :
1. Memberikan dorongan kepada guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA untuk meningkatkan minat
siswa dalam belajar.
2. Sebaiknya guru menguasai langkah – langkah model demonstrasi
sehingga lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan materi kepada
siswa.
3. Keberadaan media pembelajaran sangat penting dalam menerapkan
model pembelajaran demonstrasi.
4. Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka


Setia, 2005).
Afifa, Zuryatul.2020.Pemantapan Kemampuan Profesional.Pasir Penyu:
Universitas Terbuka.
Amalia Sapriati, dkk. 2019.”Pembelajaran IPA di SD”.Universitas
Terbuka:Tangerang Selatan. PT. Gramedia.
Een Subekti. (2018). “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran
Kooperatif Berbasis Kontruktivisme Dipadukan Dengan Video Animasi
Edukasi Siswa Kelas IV MIN 5 Bandar Lampung”.Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan. UIN Raden Intan. Lampung.
Nunu Mahnun (2012). “Media Pembelajaran”. Jurnal Pemikiran Islam, 7 (1), Hal.
2.diakses melalui http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/310 pada tanggal 25 Oktober
2020.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan.
Sadiman Arief S. (2003). Media Pendidikan Tim FKIP-UT (2014) Pemantapan
Kemampuan Profesional. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Sonia Mahari Risky . (2019). “Analisis Penggunaan Media Video Pada Mata
Pelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Sekolah Dasar: Kajian Teori dan
Praktik Pendidikan, 28 (2), Hal. 74. diakses melalui
http://journal2.um.ac.id/index.php/sd/article/view/5026/pdf pada tanggal
25 Oktober 2021.
Suherman.2020.Pemantapan Kemampuan Profesional. Pasir Penyu: Universitas
Terbuka.
Surahman, dkk. (2014). “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
IPA Pokok Bahasan Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan Melalui Media
Gambar Kontekstual Pada Siswa Kelas II SD Alkhairaat Towera”. Jurnal
Kreatif Tadulako Online, 3 (4). Hal. 92. diakses dari
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/view/3070 pada
tanggal 26 Oktober 2021
Talizaro Tafanao. (2018). “Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan
Minat Belajar Siswa”. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2 (2), Hal. 105.
diakses di
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik/article/view/113/0
pada tanggal 26 Oktober 2021.
Wilda Rahma. (2018). “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Media Visual pada Mata Pelajaran IPA Pada Kelas V MIN 20 Aceh
Besar”. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. UIN AR-RANIRY
DARUSSALAM. Banda Aceh.

Anda mungkin juga menyukai