Anda di halaman 1dari 41

PRAKTIKUM MINGGU KE 1

PENGAMATAN SIFAT MORFOLOGI TANAH


PENJELASAN KARTU DESKRIPSI TANAH
Gali profil pd site
representatif
PERSIAPKAN
PERALATAN

Deskripsi sifat
morfologi tanah
PROFIL TANAH
• Sifat Morfologi Tanah : Sifat tanah yang dapat diamati dan
dipelajari di lapang. Sebagian besar merupakan sifat fisik tanah.
Pengamatan dilakukan pada penampang vertikal tanah atau disebut
Profil Tanah
• Profil Tanah : - Representatif (mewakili daerah yg dipelajari).
- Observasi menyeluruh : dg pemboran
• Untuk Studi Morfologi, Genesis dan Klasifikasi Tanah : tanah
yang masih alami / tidak terganggu.
(Untuk studi lain :sesuai dengan tujuan)
Ciri Tanah Terganggu :
- Horisonisasi tidak teratur
- Ditemui artifak (arang, pecahan genting, kaca, dls)
Alat dan Bahan untuk Pengamatan
Profil Tanah
CARA PEMBUTAN PROFIL TANAH
Ukuran : 1.5 x 1 meter, kedalaman 1.5 – 2 m
Tanah hasil galian dibuang ke salah satu sisi yang tidak diamati
penampangnya atau ke bagian bawah bila pada lahan berlereng.

Sisi Penampang Bahan galian


yg diamati ditimbun pd sisi
yg tidak diamati
1. Sifat Morfologi tanah:
1. Horison tanah.
2. Warna
3. Tekstur
4. Bahan kasar
5. Struktur
6. Konsistesi
7. Karat
8. pH lapang
9. Akar
10. Karakteristik khusus : coatings,
nodules, and concretions, plinthite dls

PENGAMATAN PROFIL TANAH DICATAT


dalam KARTU DESKRIPSI TANAH
CONTOH KARTU DESKRIPSI TANAH
Simbol Horison
Nomor Lapisan
Dalam Lapisan
Batas Lapisan (batas a c g d a c g d a c g d
topografi)
s w i b s w i b s w i b
Warna (munsell)
gr gr gr
Tekstur
s c l s c l s c l
si si si
Bahan Kasar Fe Ca Fe Ca Fe Ca
Mn B Mn B Mn B
0 VF pl 0 VF pl 0 VF pl
1 F p 1 F p 1 F p
Struktur 2 M cp 2 M cp 2 M cp
3 C b 3 C b 3 C b
VC sb VC sb VC sb
ab ab ab
g g g
l l l
m m m
Konsintensi B L K B L K B L K
so l k so l k so l k
ss vf s ss vf s ss vf s
s f sh s f sh s f sh
sv t h sv t h sv t h
po vt vh po vt vh po vt vh
ps et eh ps et eh ps et eh
p p p
Vp vp vp

Karat Jumlah sd bi ba sd bi ba sd bi ba

Ukuran k s b k s b k s b

Bentuk bi bs li bi bs li bi bs li
Ap pi ap pi ap pi

Batas j s k j s k j s k

Bandingan b j n b j n b j n

pH Lapang dan reaksi


terhadap HCl

Perakaran

Epipedon Mollic / umbric / anthropic / plaggen / histic / ochric.


Horison Penciri Tanpa / argilic / natric / agric / spodic / cambic / oxic
Horison Tambahan Petro ferric / petro plintic / calcic / gypsyc / albic / salic /
sulfidic / sulfuric
Bahan organik Fibric / hemic / sapric
1.Horison Tanah
a. Deskripsi profil diawali dengan identifikasi horizon tanah, mengamati karakteristik
yang terlihat berbeda, mulai dari warna, konsistensi (kegemburan), struktur,
kondisi perakaran, dls. Bila terdapat perbedaan, maka dibatasi horisonnya.
b. Karakteristik yg diamati : Ketebalan /Kedalaman; b. Bentuk topografi dan c.
Kejelasan perubahan Horison
Topografi Singkatan Deskripsi
Smooth (datar) s datar
Wavy (berombak) w Berombak
Irregular (tidak
i Tidak teratur
teratur)
Patah atau
Broken (patah) b
diskontinu

Lebar
Kejelasan batas Singkatan
perubahan[cm]
Abrupt (sgt jelas) a <2

Clear (jelas) c 2-5

Gradual (berangsur) g 5 - 15

Diffuse (baur) d > 15


b. Bentuk topografi horizon

Berombak (w)
Datar (s)

Tidak Patah (b)


teratur (i)
c. Kejelasan perubahan batas horizon

Clear (c): 2-5 cm)


Sangat jelas (a): <2 cm)

Berangsur (g): 5-15 cm)

Baur (d): >15 cm)

Sangat jelas (a): <2 cm)


Identifikasi horison tanah
Penetapan karakteristik
batas horison tanah
Hasil Identifikasi Horison Tanah
2. Warna Tanah
Warna Tanah: Sampel tanah pada setiap horison diambil dan
dibandingkan dengan standar warna pada Buku Warna Tanah Munsell.
Tiga karakteristik warna tanah : hue, value, dan chroma.

Hue
Value
Value
5Y5/6

Value
Chroma
Chroma
Warna Tanah
1. Warna matriks (dominan)
2. Warna bercak/motles (inklusi)

Warna matriks Warna bercak


(warna dominan pada (warna inklusi pada
horizon) horizon)
PENETAPAN WARNA TANAH
3. Karat / Mottling
Karat : Gejala kelainan warna akibat reduksi dan oksidasi,
Karakteristik karat yg diamati yaitu warna, bentuk, jumlah, dan bandingannya
dengan warna matrik tanah disekitarnya
Jumlah Keterangan Ukuran Keterangan

Sd Sedikit, < 2% luas penampang k (kecil) Diameter < 0.5 cm

bi Biasa, 2-20 % luas penampang s (sedang) Diameter 0.5 – 1.5 cm


b (besar) Diameter > 1.5 cm
ba Banyak, > 20 % luas penampang
Bentuk Keterangan
Bandingan Keterangan
b (bintik) Hampir membulat
Warna matrik dan karatan hampir
b (baur) bs (bintik Hampir membulat, satu dg lain
sama
berganda) bersambungan

Warna matrik dan karatan berbeda li (lidah) Memanjang kecil spt lidah
j (jelas)
dlm hue dan kroma
pi (pipa) Bulat memanjang
Bintik-bintik karatan gejala utama
n (nyata) Lebar/besar, arah tidak
dari horison ap (api)
beraturan spt api
4. Tekstur Tanah
Perbandingan Relatif
Fraksi Pasir, Debu dan
Liat dalam sampel tanah.
Ditetapkan pada setiap
horison.
Dilapang: ambil tanah dari
horizon, basahi dengan air
dan dilumatkan menjadi
pasta, dipirit antara ibujari
dan telunjuk, rasa kasar
(pasir), licin (debu) dan
lengket (liat),
Lihat Tabel atau segitiga
tekstur, tentukan kelas
teksturnya
Atau dengan
membandingkan
rasa dan sifat tanah
pada Tabel ini:
Pasta tanah dipirit
antara ibujari dan
telunjuk, rasa kasar
(pasir), licin (debu)
dan lengket (liat),
sifat tanah bila dibuat
gulungan, bola kecil,
bola ketika ditekan
dengan jari.
PENETAPAN TEKSTUR TANAH
5. Kandungan Bahan Kasar
Bahan kasar pada setiap horison diamati jenis
dan diperkirakan jumlahnya (persen volume).
Jenis Bahan Kasar
Contoh gambar konkresi
• Fe : Konkresi besi, merah/coklat, bulat dan
konsentris
• Mn : Konkresi mangan, hitam, bentuk seperti
konkresi besi
• Ca : Konkresi kapur, putih, membuih dg HCl
• B : Pecahan batu atau bahan lain
6. Struktur Tanah
Struktur tanah: menunjukkan bentuk penyusunan butiran primer (pasir,
debu, liat) ke dalam aggregat, yang dipisahkan oleh ruang pori.
Karakteristik yang diamati : 1) Bentuk, 2). ukuran dan 3) Tingkat perkembangan
struktur tanah.
Ambil bongkahan tanah yang tidak terganggu pada horizon, sedikit dipisahkan
agregat/gumpalan tanah, perhatikan bentuknya, ukur diameter strukturnya, dan
perhatikan kualitas bentuknya (banyak yg rusak, atau semua bentuknya bagus) pada
struktur yg dominan.

Granular: membulat, Gumpal: baik itu kubus, Prismatik: bentuk kolom


umumnya berukuran dg gumpal membulat dan vertikal bersudut dg panjang
diameter < 0.5 cm. Pd gumpal bersudut. Dijumpai beberapa cm. Pada umumnya
umumnya dijumpai pd dengan ukuran dg pada daerah kering dan pada
horison atas (A) dimana diameter 1.5 - 5.0 cm. horizon bawah (B).
aktivitas perakaran tumbuh
intensif.
Kolumnar: bentuk kolom vertikal Berbutir tunggal : Tanah tidak bertruktur,
membulat. Pada umumnya dijumpai partikel tanah lepas satu dengan lainnya.
pada tanah di iklim arid. Selalu diikuti dengan konsisitensi lepas.

Masiv: Belum menunjukkan terbentuknnya


truktur tanah, atau tanah keras, pecah dalam
Lempeng: Thin, flat plates of soil bongkah yang besar atau masih melumpur.
that lie horizontally. Usually found in
compacted soil
PENETAPAN STRUKTUR TANAH
Granular Blocky

Prismatic Columnar

Platy
1. Bentuk Kode 2. Tingkat Perkembangan Kode
Granular gr Tidak berstruktur 0
Remah cr Lemah 1
Lempeng pl Sedang 2

Gumpal bk Kuat 3
Gumpal bersudut ab
Gumpal membulat sb
3. Ukuran Kode
Sgt Halus vf
Prismatik pr
Halus f
Tiang/Kolumnar cp
Medium m
Butir Tunggal sg
Kasar c
Massive m
Sangat Kasar vc

Gumpal membulat, Granular (gr) and Prismatik dan


Lempeng
3. Ukuran gumpal bersudut remah (cr)
[lebar, mm]
and kolumnar
[d, mm] [d, mm] [d, mm]
Very fine <5 <1 < 1 (very thin) < 10
Fine 5 - 10 1-2 1 - 2 (thin) 10 - 20
Medium 10 - 20 2-5 2-5 20 - 50
Coarse 20 - 50 5 - 10 5 - 10 (thick) 50 - 100
Very coarse > 50 > 10 > 10 (very thick) > 100
7. Konsistensi Tanah 2. Gembur (f)
Konsisitensi tanah tergantung pada kondisi kadar air, Bongkah (ped) akan mudah
ditetapkan pada kondisi kering, lembab dan basah. pecah/hancur dg sedikit ditekan
Ambil bongkah/agregat/ped mulai dari horizon teratas. Jika (ditekan lemah).
tanah terlalu kering disemprot dengan air dari botol supaya
lembab, ambil bongkah tanah (ped) untuk menetapkan
konsistensi tanah. (ulangi prosedur untuk setiap horizon tanah
dalam profil ). Berikut penetapan konsisitensi tanah lembab:

1. Lepas (l)
Kondisi tanah berpasir, sulit
mengambil bongkah tanah (ped),
tanah jatuh sebagai butir lepas.
* Tanah dengan struktur “berbutir
tunggar” selalu mempunyai 4. Sangat Teguh (vt)
konsisitensi tanah lepas. Bongkah tanah (ped) tidak hancur
ditekan kuat dg tangan, Hancur
setelah anda menggunakan palu.
3. Teguh (t)
Bongkah tanah (ped) pecah
(hacur) bila ditekan cukup
kuat dengan ibujari dan
telunjuk.
PENETAPAN KONSISTENSI TANAH
Penetapan konsistensi tanah dalam keadaan basah, dilakukan
bersamaan dengan penetapan tekstur tanah. Ambil tanah mulai
dari horizon paling atas, kemudian dilanjutkan ke seluruh
horizon dalam profil tanah.
Konsistensi tanah dalam keadaan basah meliputi “kelekatan” dan
“plastisitas”.
Tanah yang sudah dibasahi, dilumatkan menjadi pasta, hingga
seluruh butir sekunder (struktur) hilang/hancur dan butir primer
terpisah dari ped.
• Kelekatan : uji kelekatan tanah dengan jari tangan, bila menempel dan
lengket di jari-jari tangan, dikatakan “lekat” (s), bila sangat lekat (vs), bila agak
lekat (ss), bila tidak lengkat di tangan “tidak lekat (so).
• Plastisitas : buat pilinan memenjang, bola-bola, bila bagus, tidak retak-retak
“plastis” (p); bila sangat bagus, bila ditekan tidak hancur “sangat plastis” (vp),
bila tidak bisa dibuat pilinan dan bola “tidak plastis” (po).
KONSISTENSI DALAM KEADAAN
BASAH: KELEKATAN DAN PLASTISITAS

30
8. PERAKARAN
Akar yang terlihat pada setiap horizon tanah, dideskripsi
karakteristiknya, meliputi : ukuran, dan jumlah-nya. Kedalaman
perakaran disebut sebagai kedalaman efektif tanah.

Ukuran Keterangan Jumlah Keterangan

Halus Diameter < 2 mm Sedikit < 2%

Sedang Diameter 2 – 10 mm Sedang 2-20 %

Kasar Diameter > 10 mm Banyak > 20 %


CONTOH LAIN KARTU DESKRIPSI TANAH
Kode SPT : No Profil :
Klasifikasi Tanah : Surveyor :
USDA : Tgl. identifikasi :
PPT : Kordinat :
Fisiografi : LS :
Bentuk Wilayah : BT :
Bahan Induk : Lokasi :
Drainase : Penggunaan Lahan :
Muka Air Tanah : cm (+ vegetasi dominan)
Elevasi : m dpl
No. Lapisan I II III IV V
Kedalaman (cm)
Simbol Horison
Batas Horison
Warna
Matriks
Karatan
Tekstur
Pasir (%)
Bahan Kasar
Jenis
(%)
Struktur
Bentuk
Ukuran
Perkembangan
Konsistensi
Kering
Lembab
Basah
Karatan
Jumlah
Bentuk
Ukuran
Bandingan
Batas
Jumlah Pori
Mikro
Meso
Makro
Jumlah Akar
Halus
Sedang
Kasar
pH Lapang

Epipedon Molik/umbrik/antropik/plagen/histik/okrik : cm
Hor. Penciri Bawah Tanpa/argilik/natrik/agrik/spodik/kambik/oksik/kandik : cm
Plintik/kalsik/gipsik/salik/albik/fragipan/………………. : cm
Keterangan pengisian Kartu Deskripsi Tanah

Fisiografi Bentuk permukaan daerah dipandang dari faktor dan proses pembentukan: dataran pantai,
dataran pelembahan, daerah lipatan, angkatan, aliran, dll
Bentuk Wilayah Bentuk permukaan lahan dipandang dari curamnya lereng dan beda tinggi: datar (0-3%),
berombak (3-8%), bergelombang (8-15%), berbukit (15-30%), bergunung (>30%)
Drainase Cepat, agak cepat, baik, sedang, agak terhambat, terhambat, sangat terhambat
Batas Horison Ketajaman: nyata/jelas/berangsur/baur Topografi: rata/bergelombang/tdk teratur/putus
Tekstur Cl=liat, SiCl=liat berdebu, SCl=liat berpasir, ClL=lempung berliat, SiClL=lempung liat
berdebu, SClL=lempung liat berpasir, L=lempung, SiL=lempung berdebu, SL=lempung
berpasir, Si=debu, LS=pasir berlempung, S=pasir
Bahan Kasar
Jenis Kerikil/Pecahan batu/Konkresi Fe/konkresi Mn/konkresi Ca
Jumlah Sedikit (<3%)/sedang (3-15%)/banyak (15-50%)/banyak sekali (>50%)
Struktur
Bentuk Butir tunggal/pejal/prismatik/tiang/gumpal bersudut/gumpal membulat/granular/remah
Ukuran Sangat halus, halus, sedang, kasar, sangat kasar
Perkembangan Lemah, sedang, kuat
Konsistensi
Kering Lepas/lunak/agak keras/keras/sangat keras/sangat keras sekali
Lembab Lepas/sangat gembur/gembur/teguh/sangat teguh/sangat teguh sekali
Basah Kelekatan: tdk lekat/agak lekat/lekat/sangat lekat ; Plastisitas: tdk plastis/agak
plastis/plastis/sangat plastis
Karatan
Jumlah Sedikit/biasa/banyak
Bentuk Bintik/bintik berganda/lidah/api/pipa
Ukuran Kecil (<0.5cm)/sedang (0.5-1.5cm)/besar (>1.5cm)
Bandingan Baur/jelas/sangat jelas
Batas Jelas/sedang/kabur
Jumlah Akar
Halus (<2mm) Sedikit (<2%)/sedang (2-20%)/banyak (>20%)
Sedang (2-10mm) Sedikit (<2%)/sedang (2-20%)/banyak (>20%)
Kasar (>10mm) Sedikit (<2%)/sedang (2-20%)/banyak (>20%)
2. Keterangan Umum Profil Tanah
1. Nama lengkap pendeskripsi
2. Nomor Lapang : Beri nomor dengan Kode Nama
Pendeskripsi + no urut pengamatan.
3. Tanggal pengamatan
4. Lokasi profil : tentukan koordinat lokasi profil dg GPS dan
catat Lokasi Dusun, Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten.

2.2. Keterangan Utama


Keterangan kondisi lahan pada site profil tanah, meliputi faktor
yang mempengaruhi proses pembentukan tanah dan
penggunaannya.
A. Cuaca: kondisi cuaca saat pengamatan profil. Catat kondisi apakah cuaca
cerah, mendung, habis hujan dll.
B. Iklim : Keadaan rata-rata cuaca dlm jangka waktu panjang (>10 tahun), data dari
BMG terdekat: unsur iklim yang penting: curah hujan, suhu, kelembaban, dan
kecepatan angin. (diperoleh dari data BMG, atau literatur, daerah kampus IPB
Darmaga).
C. PENGGUNAAN LAHAN DAN VEGETASI
Amati penggunaan lahan: catat tanaman (semusim dan tahunan) yang ada
pada site profil tanah dan kondisi pertumbuhannya (di foto arah depan,
samping kanan dan kiri profil). Identifikasi vegetasi penting, baik tanaman
pertanian, maupun vegetasi alami dan vegetasi indikator (misal: melastoma,
indikator tanah masam). Info tentang sistem penanaman (monokultur,
rotasi, tumpangsari); sumber air (curah hujan, irigasi; pengelolaan tanah
(pupuk, tindakan konservasi); produktivitasnya.
D. RELIEF
Relief Makro : Bentuk permukaan daerah, ditinjau dari lereng dan
perbedaan tinggi. Relief makro : datar, berombak, bergelombang,
berbukit atau bergunung.
LERENG :
Ukur kemiringan lereng lahan pada site profil tanah dengan abney level.
Ukur/perkirakan panjang lereng, dari puncak lereng hingga lembah, serta
tentukan arah lerengnya.
Identifikasi bentuk lereng: cekung / cembung / datar.
Lereng, diukur dengan abney
level atau clino meter

PERCENT
SCALE Abney level
F. Bahan Induk :
Masa lunak anorganik/organik sbg pangkal pekembangan
tanah. Perhatikan bahan induk atau batuan yang berada di
bagian bawah profil tanah (bila tanah dangkal).

Dapatkan anda melihat bahan induk tanah?


G. Drainase
Drainase tanah : Mudah tidaknya air hilang dari penampang tanah. Kondisi drainase tanah
dapat dilihat dari warna tanah. Warna merah, coklat kekuningan menunjukkan drainase
baik, warna tanah kelabu menunjukkan drainase buruk.

DRAINASE BAIK
DRAINASE
CEPAT

DRAINASE BURUK
DRAINASE
SEDANG
H. Air Tanah :
diukur dari permukaan tanah
hingga permukaan air tanah

I. Keadaan Batuan :
di dalam penampang dan yang ada
dipermukaan lahan (%).

Anda mungkin juga menyukai