Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Yusmartato, Ramayulis, Menentukan....

Menentukan Parameter Generator Impuls Untuk


Gelombang Impuls Petir
Yusmartato, Ramayulis Nasution
Dosen Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UISU-Medan
yusmartato@ft.uisu.ac.id; ramayulis@ft.uisu.ac.id

Abstrak
Jenis tegangan yang mungkin diuji terhadap suatu peralatan adalah tegangan tinggi searah, tegangan tinggi
bolak-balik dan tegangan tinggi impuls. Untuk membangkitkan simulasi tegangan tinggi impuls dibutuhkan
rangkaian generator impuls RLC satu tingkat dengan parameter-parameter yang sesuai dengan standar IEC.
Tegangan yang dihasilkan rangkaian ini menyerupai tegangan yang dihasilkan oleh petir dan surja hubung.
Gelombangnya berekor pendek dan bermuka curam selama gelombang ini berjalan melalui kawat transmisi
bentuknya berubah, mukanya menjadi kurang curam, ekornya bertambah panjang dan amplitudonya
berkurang. Besarnya tegangan impuls yang harus diterapkan pada alat-alat listrik untuk menguji ketahanan
petir dan surja hubung ditetapkan dalam standar IEC. Dahulu pengujian tegangan tinggi impuls hanya
berlaku untuk transformator tenaga yang langsung terkena bahaya petir oleh karena bahaya itu mungkin juga
mengancam mesin (terutama surja hubung), maka pengujian impuls juga perlu dilakukan terhadap alat
tersebut. Dalam merencanakan suatu generator impuls terlebih dahulu ditentukan spesifikasi tegangan
keluarannya, yaitu: tegangan puncak (Vmaks), waktu muka gelombang (Tf), dan waktu ekor gelombang (Tt).
Disamping itu, ditentukan juga kapasitas generator (W) dan efisiensi tegangannya (  ), dengan diketahuinya
semua spesifikasi di atas, maka besarnya nilai komponen R, L, dan C dapat ditentukan, Dengan diketahui
semua spesifikasi tegangan keluaran generator, maka besarnya nilai RLC dapat ditentukan dimana dalam
penentuan parameter ini didapat nilai untuk RLC adalah : nilai resistansi (R) = 1498 M  , Nilai induktansi
(L) = 303 MH, dan Nilai kapasitansi (C) = 0,05 µF

Kata Kunci : Generator Impuls, Petir, Parameter, Nilai

I. PENDAHULUAN sendiri dan juga dipengaruhi oleh keadaan pada


waktu terjadinya pemutusan. Waktu
Gangguan tegangan lebih pada sistem kebangkitannya agak lambat bila dibandingkan
transmisi daya dan distribusi daya umumnya dengan impulse petir tetapi bentuknya
disebabkan oleh dua macam tegangan transient menyebabkan terjadinya sesuatu yang
yang berasal dari luar atau dari dalam sistem itu membahayakan bagi isolasi sistem.
sendiri. Tegangan lebih yang berasal dari luar Dalam standar IEC (International
menyebabkan amplitudo gelombang tegangan Electrotechnical Commission), gelombang dibagi
melebihi puncak tegangan bolak-balik yang menjadi bagian yang menaik atau bagian depan
normal. Jenis gangguan dari luar ini biasanya dan gelombang ekor yang waktunya ditentukan
disebabkan oleh sambaran petir yang mengenai sampai tegangan bernilai 50% dari tegangan
kawat atau mengenai bangunan disekitar kawat puncak gelombang. Dalam standar tersebut
tersebut amplitudonya bisa mencapai 1000 kv, dan gelombang depan ditentukan harus mencapai
arus yang mengalir kadang-kadang melebihi 100 waktu Tf = 1,2 µs ± 30 %, sedangkan waktu pada
ka. Setiap sambaran petir selalu diikuti dengan gelombang ekor ditentukan Tt = 50 µs ± 20 %.
merambatnya gelombang tegangan yang berjalan Untuk negara maju seperti Amerika, dipakai Tf/Tt
dimana amplitudonya dibatasi oleh ketahanan = 1,5 / 40 µs sedangkan Inggris memakai Tf/Tt =
isolasi dari sistem transmisi tersebut. 1/50 µs.
Bila tegangan ini melebihi tegangan Untuk tegangan lebih yang mengikuti
ketahanan sistem maka akan terjadi suatu sambaran petir maka dibutuhkan waktu sekitar
kegagalan dari salah satu isolasinya dan nilai 1 µs untuk mencapai nilai puncak, tegangan itu
tegangan selanjutnya akan sama dengan ketahanan disebut sebagai tegangan lebih luar atau atmosfir.
tersebut. Semua kerugian yang disebabkan oleh Untuk tegangan lebih dalam yang terjadi akibat
gelombang ini dan pengaruh dari alat seperti proses pembukaan ataupun penutupan saklar
(surge arrester) dan lain-lain, dapat menyebabkan (switching) dalam jaringan kerja tegangan tinggi,
perubahan bentuk gelombang. maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai nilai
Tegangan lebih yang berasal dari dalam puncak paling sedikit sekitar 100 µs.
sistem disebut Surja Hubung, amplitudo Jenis tegangan yang diuji pada suatu
gelombang ini selalu ada hubungannya dengan peralatan tergantung pada tegangan kerja peralatan
tegangan operasi dari sistem, dan bentuknya dari jenis tegangan lebih yang mungkin dipikul
dipengaruhi oleh adanya impedansi dari sistem itu peralatan tersebut. Jenis tegangan yang mungkin

128 Journal of Electrical Technology, Vol. 5, No.3, Oktober 2020

1
ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Yusmartato, Ramayulis, Menentukan....

diuji terhadap suatu peralatan adalah tegangan sehingga mengurangi penyimpangan statistik dari
tinggi searah, tegangan tinggi bolak-balik dan waktu tembus.
tegangan tinggi impuls. Spesifikasi yang berkaitan dan ini
Untuk membangkitkan simulasi tegangan merekomendasikan iradiasi buatan untuk
tinggi impuls dibutuhkan rangkaian generator pengukuran tegangan impuls dengan amplitudo
impuls RLC satu tingkat dengan parameter- kurang dari 50 kv.
parameter yang sesuai dengan standar IEC. Kelebihan sela bola untuk mengukur nilai
Tegangan yang dihasilkan rangkaian ini puncak tegangan tinggi impuls ialah bahwa jika
menyerupai tegangan yang dihasilkan oleh petir hanya bertumpu pada ada tidaknya tembus maka
dan surja hubung. Untuk lebih jelasnya dapat tidak dapat dipastikan selisih antara lain puncak
dilihat pada bab-bab berikutnya. tegangan impuls yang diterapkan (V) terhadap
nilai (Vd). Hal ini hanya dapat ditentukan dengan
II. TINJAUAN PUSTAKA impuls-impuls yang berulang.
Hingga disini amplitudo dari sederet
Tegangan tinggi impuls adalah suatu fungsi tegangan impuls secara bertahap diubah hingga
yang berharga sangat besar dalam selang waktu sekitar setengah dari jumlah menyebabkan tembus,
yang sangat singkat. Diluar selang waktu itu fungsi yakni probabilitas tembus P (V) sekitar 50 %.
impuls berharga nol. Didalam sistem tenaga listrik, Untuk tegangan impuls ini diperoleh persamaan
tegangan tinggi impuls dapat terjadi dalam bentuk berikut :
tegangan yang disebut impuls tegangan dan dapat Vd-50  Vd  dVdo
juga dalam bentuk arus disebut arus impuls.
Umumnya, yang terjadi pada sistem tenaga listrik Di mana :
adalah tegangan impuls. Vd = Nilai Puncak tegangan standar
Tegangan impuls pada sistem tenaga d = Rapat Udara Relatif
listrik dapat terjadi oleh surja hubung (switching) Vdo = Tegangan Tembus Pada Kondisi Standar
dan dapat juga disebabkan oleh muatan awan
(petir). Impuls tegangan pada sistem tenaga listrik Dengan (d) menyatakan rapat udara relatif
merambat disaluran transmisi secara gelombang. dan Vdo ialah tegangan tembus pada kondisi
Tegangan lebih ini mempunyai bentuk gelombang standar, nilai Vdo dapat diperoleh dan tergantung
apriodik yang diredamkan (damped aperiodic) pada diameter bola, polaritas dan besar sela fungsi
seperti pada waktu pelepasan muatan sebuah distribusi P (V) dari tegangan tembus lihat Gambar
kapasitor melalui sebuah tahanan yang cukup pada 1, dapat ditentukan dengan menerpa suatu susunan
tempat yang terkena petir. Gelombangnya berekor elektroda secara berulang, nampak bahwa
pendek dan bermuka curam selama gelombang ini tegangan ketahanan Vd - 0 dan tegangan pasti
berjalan melalui kawat transmisi bentuknya tembus Vd - 100, sesuai dengan probabilitas tembus
berubah, mukanya menjadi kurang curam, ekornya 0 % dan 100 %, hanya dapat diperkirakan dan
bertambah panjang dan amplitudonya berkurang. karena itu tidak cocok sebagai karakteristik.
Besarnya tegangan impuls yang harus diterapkan Selain probabilitas tembus 50 %, yang
pada alat-alat listrik untuk menguji ketahanan petir biasanya hanya dapat teliti untuk impuls yang
dan surja hubung ditetapkan dalam standar IEC. banyak, maka dapat dipilih nilai P (V) yang lebih
tinggi dan lebih rendah; nilai Vd - 50 yang
dikehendaki kemudian diperoleh dengan
2.2 Pengukuran Tegangan Tinggi Impuls interpolasi, sebaiknya secara gerafis, dengan
2.2.1 Mengukur Tegangan Puncak dengan sela ordinasi diukur untuk memenuhi distribusi normal.
bola
Penggunaan sela bola untuk mengukur
nilai puncak tegangan tinggi bolak-balik.
Penelitian pada tembus gas mengungkapkan bahwa
proses tembus (Vd) pada sistem seperti ini hanya
memerlukan waktu beberapa (µs) jika tegangan
yang diterapkan telah melampaui nilai puncak
tegangan tembus untuk tegangan bolak-balik.
Telah diketahui pula bahwa sela bola dapat
digunakan untuk mengukur nilai puncak tegangan Gambar 1. Fungsi Distribusi dari Tegangan Tembus
impuls yang memiliki tempo cukup panjang, batas pada Sela Bola untuk Tegangan Tinggi
untuk ini sekitar Tf  50 µs. Impuls.
Disini diandaikan bahwa dalam udara
diantara bola-bola terdapat pembawa muatan yang Adapun yang dimaksud dengan sela bola
cukup untuk mengawali proses segera setelah kuat standar ialah sela bola yang memenuhi syarat
medan tertentu tercapai. Dengan radiasi buatan standar mengenai kualitas, jarak (sela) antara bola
maka daerah tembus dapat diionkan terlebih dahuli dan ukuran bola. Dalam keadaan udara tertentu,

Journal of Electrical Technology, Vol. 5, No.3, Oktober 2020 129


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Yusmartato, Ramayulis, Menentukan....

sebuah sela bola selalu mempunyai tegangan pembagi adalah waktu tanggap T yang
percikan tertentu pula. Itulah sebabnya ia dapat dinyatakan dengan luasan berikut :
dipakai sebagai alat pengukur tegangan untuk 
menetapkan 50 % (sparkovervoltage) ini tiap
perbandingan pelepasan diukur dengan
T=  1 − w(t ) dt.
0
mengetrapkan dua tegangan masing-masing, bila
perbandingan ini antara 20 % dan 80 %, maka 50 Di mana :
% ditetapkan secara interpolasi ada cara lain untuk T = Waktu Tanggap
menentukan 50 % SOV ini, yaitu cara naik dan w(t) = Tanggap langkah
turun.
Pembagi tegangan kebanyakan pada pembagi Dalam Gambar 2a ditunjukkan jaring kerja
tegangan terdapat stray kapasitas yang terbagi empat terminal yang paling sederhana dengan
menjadi stray terhadap tanah (benda yang respon langkah satuan. Perilaku ini disebut
bertegangan sama dengan tanah), stray terhadap “Perilaku RC”. Dalam Gambar 2.2b ditunjukkan
benda yang elektroda bola ini harus dikalikan jaring kerja empat terminal dengan respon langkah
dengan faktor koreksi yang disebabkan adanya satuan yang mengandung osilasi transien yang
perubahan suhu udara dan kerapatan udara atau teredam. Bila ditentukan waktu tangap maka
mungkin juga terpengaruh oleh kelembaban udara. diperoleh luasan-luasan dengan tanda yang
Untuk pengujian bahan yang (non-self restoring) berlainan. Waktu T1 dapat ndipandang sebagai
maka ekstropolasi dimulai pada titik yang lebih ukuran dari pembentukan dahi dari tegangan
besar dari titik 50 % dari tegangan pengujian. langkah, dan kuosien T/T1 sebagai suatu ukuran
Ekstrapolasi dapat dilakukan pengujian berbanding redaman dari sistem pengukuran. Kurva dari
lurus dengan besaran yang terkait. respon langkah yang ditunjukkan digambarkan
sebagai “perilaku RLC”.
2.2.2 Rangkaian dan Perilaku Transien dari
Pembagi Tegangan Impuls
Andaikan bentuk tegangan hendak diukur
dengan osiloskop sinar katoda (KO). Besarnya
yang diukur dimasukkan melalui kabel ukur
koaksial dengan salah satu ujung dihubungkan
pada terminal sekunder pembagi tegangan,
pembagi tegangan, kabel ukur dan KO secara
bersama membentuk system pengukuran. Jika
hanya nilai puncak (V) yang hendak diukur maka
suatu piranti penunjuk elektronik dapat
dihubungkan menggantikan osiloskop.
a. Karakteristik perilaku transient Gambar 2. Rangkaian Ekivalen dan Respon
Untuk meneliti perilaku sistem pengukuran Langkah Satuan dari Pembagi
dilakukan serangkaian uji fungsi Perilaku Tegangan (a) Perilaku RC, (b)
yang dimaksud dapat diturunkan dari Perilaku RLC.
pengamatan terhadap fungsi langkah. Metode
ini telah terbukti sesuai untuk penelitian baik Dalam sistem pengukuran praktis sering
secara teori maupun praktek. Sistem digunakan rangkaian elektrik yang jauh lebih rumit
pengukuran secara umum dapat dipandang dan ditemukan respon langkah satuan yang agak
sebagai suatu jaringan empat terminal. berbeda. Akibat (overshoot) yang besar maka
Tegangan langkah satuan dengan amplitudo waktu tanggap (T) bahkan dapat menjadi negatif.
V1  diberikan sebagai besaran masukan : Untuk sistem pengukuran dengan rentang
ukur yang lebih besar serta yang teredam dengan
V1 (t) = V1  – S(t) baik, maka T1 menjadi kecil dan jika mungkin T/T1
Tegangan keluaran yang dihasilkan ialah : akan cenderung bernilai 1.
V2 (t) = V2  w (t) Permulaan dari respon langkah satuan sangat
sulit dikenali dalam osilogram karena osilasi awal
dengan V2  sebagai nilai nominal pada yang lambat atau osilasi yang terkandung. Namun
keadaan mantap. Dalam persamaan ini w (t) demikian waktu T1 sangat bergantung pada
adalah tanggap langkah terhadap fungsi penentuan titik nol. Dalam hal ini permulaan
langkah satuan s(t). Dalam sistem yang linier respon langkah satuan dinyatakan sebagai
perpotongan dari perpanjangan garis dahi secara
tegangan V1  sebanding dengan V1  .
linier dengan garis nol.
Ungkapkan V1  /V2  disebut sebagai Jika galat amplitudo tegangan yang
perbandingan transformasi. Suatu karakteristik diakibatkan tidak melebihi 5% maka nilai-nilai
yang penting untuk menyatakan perilaku

130 Journal of Electrical Technology, Vol. 5, No.3, Oktober 2020


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Yusmartato, Ramayulis, Menentukan....

berikut dapat digunakan untuk waktu tanggap dari


sistem pengukuran.
Untuk impuls kilat penuh dan yang dipotong
pada punggung dengan bentuk 1,2/50. T =  200
s .
Untuk tegangan impuls berbentuk baji yang
meningkat hampir linier hingga Td T  0,05 Td
Gambar 3. Gelombang Tegangan Impuls Penuh
2.3 Pengujian Tegangan Tinggi Impuls dan Terpotong
Dahulu pengujian tegangan tinggi impuls
hanya berlaku untuk transformator tenaga yang Menurut gambar gelombang diatas dapat
langsung terkena bahaya petir oleh karena bahaya dijelaskan tegangan tinggi impuls penuh dan
itu mungkin juga mengancam mesin (terutama impuls terpotong adalah sebagai berikut :
surja hubung), maka pengujian impuls juga perlu
dilakukan terhadap alat tersebut. Tegangan Gambar 3a :
ketahanan dari mesin jauh lebih rendah dari alat Pengujian ketahanan impuls penuh dilakukan
tersebut. Tegangan ketahanan dari mesin jauh lebih dalam dua keadaan, yaitu dalam keadaan peralatan
rendah dari tegangan ketahanan dari transformator, terpasang sebagaimana dilapangan dan dalam
sehingga mesin berputar harus dilindungi keadaan dicelup dalam minyak. Tegangan
secukupnya. Hal ini dpat dilakukan dengan pengujian adalah tegangan impuls penuh standar,
memasang kabel atau kapasitor antara mesin dengan polaritas yang sesuai dengan spesifikasi.
pembangkit dengan trafo dengan maksud untuk Tegangan impuls diberikan lima kali. Jika terjadi
mengurangi amplitudo dan kecuraman dari surja dua kali lompatan api, maka peralatan dinyatakan
yang masuk. Untuk mesin pembanding impuls gagal uji. Jika lompatan api terjadi satu kali, maka
(impuls ratio), yaitu perbandingan antara tegangan diadakan pengujian tambahan sepuluh kali lagi.
gagal terhadap impuls dan terhadap AC adalah 1. Jika tidak terjadi lompatan api, maka peralatan
untuk isolator perbandingannya adalah 1,2. dinyatakan lulus uji. Jika peralatan dicelupkan
Maksud pengujian impuls ialah untuk dalam minyak isolasi, maka pengujian dilakukan
mengetahui kekuatan isolasi antara lapisan satu dengan tegangan impuls standar gelombang penuh
dengan lapisan yang lainnya, dan antara gulungan dan 15 % lebih tinggi dari tegangan pengujian
yang satu dengan yang lain. Tegangan impuls peralatan di udara. Tegangan impuls diberikan
diterapkan antara terminal gulungan dengan titik sebanyak lima kali. Peralatan dinyatakan lulus uji.
netral dari gulungan tersebut secara berganti-ganti Jika tidak terjadi lompatan api.
menurut standar jepang bentuk gelombang yang
diterapkan adalah + (3 x 40) µs untuk semua motor Gambar 3b :
pada umumnya, dan + (5 x 40) µs atau + (10 x 40) Pengujian ketahanan impuls terpotong,
µs. Untuk hal-hal khusus yaitu dimana mesin adakalanya peralatan diuji dengan tegangan tinggi
diperkirakan akan mengalami gradien tegangan impuls terpotong pengujian ini biasanya dilakukan
yang tinggi pada ujungnya. pada bushing bertegangan di atas 220 kv.

2.3.1 Jenis Pengujian Impuls 2.4 Kegunaan Tegangan Tinggi Impuls


Transformator yang dihubungkan langsung Adakalanya suatu sistem mengalami
dengan jaringan transmisi sering terancam tegangan lebih karena adanya operasi hubung buka
tegangan abnormal yang datangnya dari petir atau (switching operation) atau karena sambaran petir
gangguan lain (misalnya surja hubung). Dengan pada komponen sistem. Oleh karena itu peralatan
AC saja, tetapi juga transformator harus dikenakan sistem harus dirancang mampu memikul kedua
pengujian impuls. Meskipun demikian tidak semua tegangan lebih tersebut. Untuk meyakinkan bahwa
transformator pengujian suhu dengan peralatan sistem mampu memikul kedua tegangan
memperlihatkan keadaan yang sebenarnya akan lebih tersebut, maka peralatan perlu diuji dengan
dialami transformator yang bersangkutan dalam tegangan lebih impuls yang bentuk gelombangnya
operasinya. menyerupai bentuk gelombang tegangan lebih
Macam pengujian impuls yang dilakukan surja hubung yang mungkin terjadi pada sistem
adalah pengujian yang ditanahkan (Grounded) dan selain untuk pengujian peralatan. Tegangan tinggi
yang tidak ditanahkan (Ungrounded). Untuk impuls dibutuhkan juga untuk penyelidikan
pengujian yang ditanahkan, bentuk gelombangnya mekanisme tembus listrik bahan dielektrik. Alat
dua macam : gelombang penuh (Full-Wave) dan pembangkit tegangan tinggi impuls antara lain
gelombang terpotong (Chopped Wave) kedua adalah : Generator Impuls RLC, Generator Impuls
bentuk gelombang ini diterapkan pada satu fasa, RC, dan Generator Marx (bertingkat).
lihat Gambar 3.

Journal of Electrical Technology, Vol. 5, No.3, Oktober 2020 131


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Yusmartato, Ramayulis, Menentukan....

2.4.1 Macam-macam Kegunaan Tegangan persetujuan dengan pembeli. Dilarenakan hilang


Tinggi Impuls tegangan yang cepat maka pengujian ini
memberikan terpaku yang sangat tinggi terhadap
Untuk pengujian tegangan tinggi impuls pada isolasi.
transformator, maka terutama pengujian antara
lilitan yang penting karena dapat terjadinya 2.6 Jenis-jenis Tegangan Tinggi Impuls Standar
distribusi tegangan yang tidak merata disepanjang Ada tiga bentuk tegangan tinggi impuls yang
belitan. Kesulitan pengujian ini dalam mungkin dialami oleh sistem tenaga listrik, yaitu :
mengidentifikasi cacat-cacat sebagian yang kecil a. Bentuk tegangan tinggi impuls petir
dan yang berlangsung transien. Dengan tanpa b. Bentuk tegangan tinggi impuls surja
sebab dapat terjadi kerusakan selama pengujian hubung (Switching)
yang akan tetap tidak diketahui dan akan c. Bentuk tegangan tinggi impuls terpotong
menyebabkan kegagalan dalam operasi nantinya.
Biasanya, pengujian tegangan tinggi impuls pada Bentuk dari ketiga jenis tegangan tinggi
transformator dilaksanakan sebagai uji jenis. impuls diatas diperlihatkan pada Gambar 5.
Dalam Gambar 4a, ditunjukkan rangkaian
ukur yang disarankan oleh (R. Elsner dalam
tahun 1949). Arus ic, yang sebagian besar akan
dipindahkan pada belitan tegangan rendah (US)
untuk proses – proses yang berlangsung cepat,
diukur dengan osiloskop dari jatuh tegangan yang
diakibatkannya pada resistor Ri. Tembus parsial Gambar 5. Jenis Tegangan Tinggi Impuls .
pada belitan tegangan tinggi (OS)mengubah osilasi
yang diinduksikan oleh tegangan impuls dan Dalam teknologi tegangan tinggi, suatu pulsa
selanjutnya teramati dengan superposisi osilasi tegangan dengan polaritas tunggal dikatakan
ferkuensi tinggi. Cacat-cacat dalam belitan sebagai impuls; dalam Gambar 5 ditunjukkan tiga
tegangan tinggi dapat dikenali dengan contoh penting yang disertai dengan parameter –
membandingkan osilogram arus pemuatan yang parameternya.
diperoleh pada pengujian dengan tegangan tinggi Ketergantungan terhadap waktu maupun
impuls yang cukup rendah sehingga tidak tempo tegangan impuls bergantungan pada cara
menyebabkan cacat (impuls kalibrasi), dan pada pembangkitannya. Untuk percobaan dasar maka
penerapan dengan tegangan uji penuh (impuls uji), sering digunakan tegangan impuls persegi yang
lihat gambar dibawah ini dengan perbandingan melonjak hingga nilai yang hampir konstan,
rangkaian (a). menurut elsner dan (b). menurut maupun tegangan impuls berbentuk baji yang
hagenguth. dicirikan dengan suatu kenaikan yang selinier
mungkin hingga terjadi tembus dan digambarkan
dengan kecuraman (S). Untuk keperluan pengujian
maka tegangan impuls eksponensial ganda telah
dibakukan; tanpa osilasi yang cukup berarti maka
tegangan impuls ini cepat mencapai nilai
maksimum, nilai puncak (V), dan kemudian
meluruh perlahan menuju nol. Jika terjadi tembus
secara sengaja ataupun tidak sengaja dalam
(a) rangkaian tegangan tinggi selama penerapan
impuls (yang menyebabkan hilang tegangan secara
mendadak), maka tegangan yang terjadi pada
Gambar 4. Rangkaian untuk Pengujian bagian depan, pada puncak atau pada punggung
Tegangan Tinggi Kilat Menurut, dari tegangan impuls. Dengan demikian gejala
(a). Elsner (b). Hagenguth. transien yang diinduksikan merupakan penyebab
osilasi yang ditunjukkan dalam Gambar 5c.
Dalam Gambar 4b Ditunjukkan suatu Untuk tegangan lebih yang mengikuti
rangkaian ukur yang diusulkan oleh (J.H. sambaran petir maka dibutuhkan waktu sekitar
Hagenguth dalam tahun 1944). Disini diukur arus (1 µs) untuk mencapai nilai puncak; tegangan lebih
maknetisasi (io) yang mengalir dari belitan itu disebut sebagai tegangan lebih luar atau
bertegangan menuju bumi.Tanda-tanda terjadinya atmosfir. Untuk tegangan lebih dalam (switching)
kesalahan sekali lagi ditentukan dengan yang terjadi akibat proses pembukaan ataupun
membandingkan osilogram yang diperoleh dengan penutupan saklar dalam jaringan kerja tegangan
impuls kalibrasi dan impuls pengujian. tinggi, maka waktu yang dibutuhkan untuk
Pengujian-pengujian ini umumnya dilakukan mencapai nilai puncak paling sedikit sekitar (100
dengan tegangan impuls penuh. Dalam kasus µs). Dalam studi ini menunjukkan bahwa waktu
khusus maka pengujian dengan tegangan impuls untuk mencapai puncak gelombang dari waktu
terpotong dapat ditambahkan berdasarkan

132 Journal of Electrical Technology, Vol. 5, No.3, Oktober 2020


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Yusmartato, Ramayulis, Menentukan....

penurunan tegangan tinggi impuls petir sangat dibuat besar. Untuk menghambat muatan yang
bervariasi sehingga untuk pengujian perlu dibuat datang dari sumber tegangan tinggi DC selama
bentuk standar tegangan tinggi impuls, yakni proses pelepasan muatan berlangsung. Karena
seperti diperlihatkan pada Gambar 6. pelepasan muatan berlangsung dalam waktu yang
sangat singkat dan tahanan resistor yang Rp
dibuat besar, maka muatan yang datang dari
sumber tegangan DC dapat dianggap tidak ada
oleh karena itu selama proses pelepasan
muatan, tidak ada muatan yang sempat mengisi
kondensator pemuat C. Artinya, hanya muatan
kondensator pemuat (C) yang dilepaskan
kerangkaian Rs, L, dan Ro dengan demikian,
rangkaian ekuivalen generator setelah sela picu
bekerja dapat dibuat seperti pada Gambar 7b.
Gambar 6. Gambar Tegangan Tinggi Impuls Persamaan tegangan pada rangkaian ini
Petir Standar. adalah :

i dt + (Ro + Rs )i + L
1 di
Keterangan
Tf = Waktu muka gelombang (O’A)
V=
C  dt
(1)
Tt = Waktu ekor gelombang (O’B)
Vmaks = Tegangan puncak
Tegangan kondensator pemuat (V) adalah
V’ = Kelebihan tegangan ±0,05 x V maks
konstan, sehingga derivasi Persamaan (1) terhadap
waktu adalah sebagai berikut :
Untuk tegangan tinggi impuls petir d 2i
i + (Ro + Rs ) + L 2
1 di
ditentukan sebagai berikut : 0=
1. Titik P pada muka gelombang dimana C dt dt
tegangan sama dengan 0,3 kali tegangan (2)
puncak, dan titik Q pada muka gelombang Atau
dimana tegangan sama dengan 0,9 kali 1 di d 2i
tegangan puncak 0= i+R + L 2
2. Garis menghubungkan titik P dengan Q
C dt dt
(3)
hingga memotong sumbu waktu. Titik
Di mana :
potong garis penghubung ini dengan
R = Ro + Rs (4)
sumbu waktu adalah titik acuan waktu
(O’).
Penyelesaian Persamaan 3 adalah :
Pembangkitan tegangan tinggi tersebut
dalam laboratorium dipengaruhi oleh tegangan
V ( 2 +  1 ) −1t
impuls terpa hubung, tegangan ini hampir mirip
dengan tegangan impuls petir tetapi memiliki
i=
R( 2 −  1 )
(
 −  − 2t )
tempo yang lebih panjang.
(5)
2.7 Generator Impuls Rlc Di mana:
2
R R 1
Rangkaian generator ini ditunjukkan pada 1 = −   −
Gambar 7a generator ini membutuhkan sumber 2L  2L  LC
tegangan tinggi DC yang tegangan keluarannya (6)
dapat diatur dan dilengkapi dengan sela picu F. Dan
2
R R 1
2 = +   − (7)
2L  2L  LC

Harga R,L, dan C dapat diatur sedemikian


Gambar 7. Rangkaian Generator Impuls RLC rupa agar harga di bawah tanda akar positif,
sehingga harga  1 dan  2 menjadi bilangan
Sumber tegangan tinggi DC melalui resistor nyata dan positif. Hal ini dapat dipenuhi jika :
Rp mengisi kondensator pemuat (C). Misalkan
tegangan kondensator pemuat adalah V. Jika sela
picu dioperasikan, maka sela picu (F) terhubung R 1
 2 L   LC (8)
singkat dalam waktu yang singkat. Melalui sela  
picu, muatan kondensator (C) dilepaskan
kerangkaian Rs, L, dan Ro. Tahanan resistor Rp

Journal of Electrical Technology, Vol. 5, No.3, Oktober 2020 133


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Yusmartato, Ramayulis, Menentukan....

Vmaks Ro ( 2 +  1 )  1 − 2 In 1
1 2 2 
Tegangan keluaran generator adalah tegangan In 2 
pada resistor Ro, yaitu : = =  −  1 − 2 1 
V R( 2 −  1 )  
Vo = i . Ro (9)

Subsitusi Persamaan (5) ke dalam Persamaan (9) IV. ANALISA


diperoleh :
VRo ( 2 +  1 )
( )
Data Spesifikasi Gelombang Impuls Petir dan
Vo =  −1t −  − 2t (10) Surja Hubung dalam Menentukan Parameter
R( 2 −  1 ) Generator Impuls Rangkaian RLC untuk Standar
IEC
Kurva Persamaan (10) adalah seperti ditunjukkan
pada Gambar 8. Tabel 1. Waktu Muka dan Waktu Ekor
Gelombang Impuls Petir dan Surja
Hubung
Tegangan Tinggi Waktu Waktu Ekor
No
Impuls Muka (Tf) (Tt)

Tegangan Tinggi 1,2 s ± 50 s ± 20 %


1
Impuls Petir 30 %

Tegangan Tinggi 250 s 2500 s ± 60


2
Impuls Switching ± 20 % %

Gambar 8. Kurva Tegangan Keluaran Generator


Impuls RLC

4.2 Cara Menentukan Parameter Generator


Persamaan (10) dapat disederhanakan menjadi : Impuls Rangkaian RLC
Dalam merencanakan suatu generator impuls
(
VO = K  −1t −  − 2t ) (11)
terlebih dahulu ditentukan spesifikasi tegangan
keluarannya, yaitu: tegangan puncak (Vmaks),
waktu muka gelombang (Tf), dan waktu ekor
Di mana : gelombang (Tt). Disamping itu, ditentukan juga
VRo ( 2 +  1 ) kapasitas generator (W) dan efisiensi tegangannya
K= (12) (  ), dengan diketahuinya semua spesifikasi di
R( 2 −  1 ) atas, maka besarnya nilai komponen R, L, dan C
dapat ditentukan, dimana tahap-tahap penentuan
3.2 Harga Maksimal dan Efisiensi Tegangan ini adalah sebagai berikut :
Harga maksimal Persamaan 3.10 diperoleh 1. Menentukan konstanta waktu (K) untuk
dengan membuat turunan pertamanya sama dengan gelombang impuls petir, untuk memperoleh
nol (dV/dt = 0). Dari derivasi ini diperoleh waktu Tt
di mana tegangan mencapai nilai maksimal, yaitu : nilai (K), K =
−1  Tf
Tf = In 2 (13)
1 −  2 1 Di mana :
Tt = Waktu ekor untuk gelombang impuls petir
dipilih = 50  S
Harga T1 diatas disubsitusi ke Persamaan 10,
maka diperoleh tegangan maksimal :
Tf = Waktu puncak untuk gelombang impuls petir
dipilih = 1,2  S
VRo ( 2 +  1 ) 
1  2 
In 2
1 − 2 1
In 2
1 − 2 1

Vmaks =  − 
R( 2 −  1 )   Maka :
(14) 50  S
K= = 41.6667
1,2  S
Efisiensi tegangan adalah perbandingan harga
maksimal tegangan keluaran dengan tegangan dc
pada kondensator pemuat C. Dari Persamaan 14 Dari nilai konstanta (K), maka dapat dibuat
diatas diperoleh efisiensi tegangan sebagai berikut kurva yang yang menyatakan hubungan antara K
: dengan In  , lihat Gambar 4.1.

134 Journal of Electrical Technology, Vol. 5, No.3, Oktober 2020


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Yusmartato, Ramayulis, Menentukan....

6. Untuk menentukan nilai R, L dan C, terlebih


dahulu ditentukan nilai tegangan keluarannya
generator, yaitu: tegangan puncak (Vmaks),
kapasitansi
K = 41,6667
generator (W) dan efisiensi
tegangannya (  ), untuk menentukan nilai
In  = 5,9
tersebut, maka dapat dimisalkan nilainya
adalah :
Vmaks = 100 kv
W = 1000 Joule
 = 0,5
Setelah nilai tegangan keluaran generator
diketahui, maka dapat ditentukan nilai
kapasitansi (C).
Dimana :
2
  
C = 2 .W  
 V maks 
Gambar 4.1 Kurva yang Menyatakan 2
 0,5 
Hubungan Antara K = 2 (1000)  
dengan In  dan Garis  100.000 
Merah merupakan Tanda = 0,05 x 10 -6 F
Penghubungnya
= 0,05 F
2. Dari Gambar kurva 4.1 yang menyatakan 7. Dari nilai kapasitansi (C) yang telah diketahui,
hubungan antara K dengan In  , maka dapat maka dapat ditentukan nilai induktansi (L).
Dimana :
ditentukan juga nilai In  . Menurut kurva
1
L=
tersebut nilai In  = 5,9
(
C  − 2
2
)
3. Setelah nilai In  diketahui, maka dapat =
ditentukan pula nilai (  ). 1
Dimana : −6
1 0,05 x 10 (2,47182 − 2,45832 )
= ( In ) 1
2.T f =
0,0033 x 10 −6
1
= (5,9) 10 6
2 (1,2) =
= 2, 4583 0,0033
4. Dari nilai In  yang telah diketahui, maka = 303030303 H
= 303 MH
dapat ditentukan nilai (  ). 8. Dari nilai kapasitansi (C), nilai (  ) dan nilai (
Dimana :
 ), maka dapat ditentukan nilai resistansi
In  = 5,9 (R).
Maka : Dimana :
 = Ln −1(5,9) 2.
R=
 = 365 ,0375 C ( 2 −  2 )
5. Dari nilai (  ) dan nilai (  ) yang telah =
diketahui, maka dapat ditentukan nilai (  ). 2 (2,4718)
−6
Dimana : 0,05 x 10 (2,47182 − 2,45832 )
 +1
= ( ) =
4,9436
 −1 0,0033 x 10 −6
365,0375 + 1
= (2,4583) 4,9436 x 10 6
365,0375 −1 =
0,0033
= 366,0375 (2,4583) = 1498060606 
364,0375
= 1498 M 
= 2,4718

Journal of Electrical Technology, Vol. 5, No.3, Oktober 2020 135


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Yusmartato, Ramayulis, Menentukan....

9. Dari nilai efisiensi (  ), nilai (R), nilai (  ), 3. Dalam merencanakan suatu generator impuls
terlebih dahulu ditentukan spesifikasi
nilai (  ), nilai (In  ) dan nilai (  ), maka
tegangan keluarannya, yaitu :
dapat ditentukan nilai (Ro). a. Tegangan puncak (Vmaks)
Dimana : b. Waktu muka gelombang (Tf)
 .R.  c. Waktu ekor gelombang (Tt)
Ro = 1  d. Kapasitas generator (W)
In In
 ( 1− 
−  1−  ) e. Efisiensi tegangan ( )
= 4. Dengan diketahui semua spesifikasi tegangan
keluaran generator, maka besarnya nilai RLC
0,5 .1498. 2,4583 dapat ditentukan dimana dalam penentuan
2,4718 (2,7182 −0,0162 − 2,7182 −5,9162 ) parameter ini didapat nilai untuk RLC adalah:
= a. Nilai resistansi (R) = 1498 M 
1841,2667 b. Nilai induktansi (L) = 303 MH
c. Nilai kapasitansi (C) = 0,05 F
2,4718 (0,9839 − 0,0026)
1841, 2667 5.2 Saran
= 1. Untuk menyempurnakan tulisan ini, penulis
2,4255
mengharapkan kepada pembaca untuk
= 759,1287  mengembangkan lebih lanjut khususnya
10. Setelah nilai (R) dan nilai (Ro) diketahui, dalam bidang penelitian (Aplikasi)
maka dapat ditentukan nilai (Rs). 2. Penulis mengharapkan kepada pembaca yang
Dimana : berminat untuk mengambil mata kuliah
Rs = R – R o pilihan yang terkhusus dalam bidang
= 1498 – 759, 1287 tegangan tinggi untuk kembali meneliti
= 738,8713  maupun studi bagaimana cara menentukan
parameter generator impuls rangkaian RLC
KESIMPULAN DAN SARAN untuk beberapa standar dan berlaku juga
untuk rangkaian RC dan rangkaian Marx
5.1 Kesimpulan (bertingkat).
1. Suatu tegangan impuls dinyatakan dengan
besar tegangan puncaknya, waktu muka (Tf)
dan waktu ekor (Tt), menurut standar IEC DAFTAR PUSTAKA
waktu muka dan waktu ekor tegangan tinggi
impuls adalah sebagai berikut : [1] Artono Arismunandar, 1994, Teknik
a. Waktu muka dan ekor untuk tegangan Tegangan Tinggi, Penerbit PT. Pradnya
tinggi impuls petir Tf x Tt = (1,2 ± 30%) x Paramita, Jakarta 1994.
(50±20 %) s [2] A.Arismunandar, 1979, Teknik Tenaga
b. Waktu muka dan ekor untuk tegangan Listrik, edisi ke -4, Pradnya Paramita :
tinggi impuls surja hubung : Tf x Tt = Jakarta.
(250 ± 20%) x (2500 ± 60%) s [3] A.Arismunandar, 1994, Teknik Tegangan
2. Untuk pembangkitan tegangan tinggi impuls Tinggi, Pradnya Paramita : Jakarta.
diperlukan suatu alat yang disebut sela picu, [4] A.S.Pabla, 1994, Sistem Distribusi Daya
alat ini terdiri atas dua elektroda, yaitu : Listrik, (Alih Bahasa Abdul Hadi) Erlangga :
a. Elektroda tegangan tinggi berbentuk Jakarta.
bola, dan [5] Bonggas L. Tobing, 2003, Dasar Teknik
b. Elektroda tegangan tinggi berbentuk Pengujian Tegangan Tinggi, Penerbit PT.
setengah bola Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
1. Penyebab terjadinya tegangan tinggi impuls [6] Dieter Kind, 1993, Pengantar Teknik
disebabkan oleh : Eksperimen Tegangan Tinggi, Penerbit ITB,
a. Operasi hubung buka (switching Bandung.
operation) dan [7] Hermagasantos, 1994, Teknik Tegangan
b. Dapat juga disebabkan oleh muatan Tinggi, Penerbit PT. Rosda Jayaputra,
awan (petir) Jakarta.
2. Kegunaan tegangan tinggi impuls adalah : [8] Syamsir Abduh, 2001, Teknik Tegangan
a. Kegunaan dalam pengukuran pada Tinggi, Penerbit Salemba Tenika, Jakarta.
transformator
b. Kegunaan dalam pengukuran pada
ioslator dan peralatan listrik lainnya

136 Journal of Electrical Technology, Vol. 5, No.3, Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai