Ahzar, Fahri Ali (2018)
Ahzar, Fahri Ali (2018)
Ahzar, Fahri Ali (2018)
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
ABSTRACT
Climate change is a form of responsibility disclosure of climate change. This study aims to analyze
the company's disclosure of climate changes in manufacturing companies in the ASEAN countries.
Population of this study is food and beverage company listed in ASEAN stock exchanges. Samples
are food and beverage manufacturing company which publishes financial reports and other
information in period 2013-2014. The data analysis of this study is content analysis to identify the
climate change disclosure by using the Climate Change Disclosure Index. In addition, this study
also employees multiple regresion analysis. The result of analysis shows that media exposure, size
of the board of directors, and institutional ownership have significant association with climate
change disclosure. In contrast, other variables such as state, company size and board size do not
have significant association with climate change disclosure
Keywords: climate change disclosure, country, size of company, the media exposure, the size of
the board of directors, board size, and institutional ownership
ABSTRAK
Climate change disclosure merupakan bentuk tanggung jawab pengungkapan perubahan iklim.
Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis pengungkapan perubahan perusahaan pada
perusahaan manufaktur di negara ASEAN. Populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan
food and beverageyag terdaftar di masing – masing bursa efek negara. Sampeldalam penelitian
adalah perusahaan manufaktur food and beverageyangmenerbitkan laporan keuangan dan
infomasi lain tahun 2013-2014.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah content
analysyakni identifikasi pengungkapan perubahan iklim dengan menggunakan Climate Change
Disclosure Index terhadap laporan keuangan dan menggunakan regresi. Hasil analisis
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara media exposure, ukuran dewan direksi, dan
kepemilikan institusional terhadap climate change diclosure. Negara,ukuran perusahaan, dan
ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap climate change diclosure.
Kata kunci : climate change disclosure, negara, ukuran perusahaan, media exposure, ukuran
dewan direksi, ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan institusional.
336
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
337
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
338
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
di perusahaan food and beverage potensial, antara dua sistem nilai, ada
di ASEAN ancaman terhadap legitimasi entitas
(Dowling dan Pfeffer, 1975 dalam
TINJAUAN PUSTAKA O’Donovan, 2002).
Landasan Teori
1. Teori Legitimasi Teori Stakeholder
Legitimasi merupakan sistem Stakeholder adalah semua
pengelolaan perusahaan yang pihak baik internal maupun external
berorientasi pada keberpihakan yang memiliki hubungan baik bersifat
terhadap masyarakat (society), mempengaruhi maupun dipengaruhi,
pemerintah individu dan kelompok bersifat langsung maupun tidak
masyarakat, Gray et al. (1996). Untuk langsung oleh peruasahaan. Dengan
itu, sebagai suatu sistem yang demikian, stakeholder merupakan
mengutamakan keberpihakan atau pihak internal maupun external,
kepentingan masyarakat. Dasar seperti : pemerintah, perusahaan
pemikiran teori ini adalah organisasi pesaing , masyarakat sekitar,
atau perusahaan akan terus berlanjut lingkungan internasional, lembaga di
keberadaannya jika masyarakat luar perusahaan (LSM dan sejenisnya
menyadari bahwa organisasi ), lembaga pemerhati lingkungan,
beroperasi untuk sistem nilai yang para pekerja lingkungan perusahaan,
sepadan dengan sistem nilai kaum minoritas dan lain sebagainya
masyarakat itu sendiri. Teori yang keberadaannya sangat
legitimasi menganjurkan perusahaan menpengaruhi dan dipengaruhi
untuk meyakinkan bahwa aktivitas perusahaan. Stakeholders merupakan
dan kinerjanya dapat diterima oleh individu, sekelompok manusia,
masyarakat. Perusahaan komunitas atau masyarakat baik
menggunakan laporan tahunan secara keseluruhan maupun secara
mereka untuk menggambarkan kesan parsial yang memiliki hubungan serta
tanggung jawab lingkungan, sehingga kepentingan terhadap perusahaan.
mereka diterima oleh masyarakat. Kelangsungan hidup perusahaan
Teori legitimasi telah secara ekstensif tergantung pada dukungan
digunakan untuk menjelaskan stakeholder dan dukungan tersebut
motivasi pengungkapan lingkungan harus dicari sehingga aktivitas
secara sukarela oleh organisasi perusahaan adalah untuk mencari
(Pellegrino dan Lodhia, 2012). Hal ini dukungan tersebut. pengungkapan
sejalan dengan penelitian O’Donovan sosial dianggap sebagai bagian dari
(2002) yang menjelaskan bahwa teori dialog antara perusahaan dengan
legitimasi sebagai faktor yang stakeholdernya (Gray, et al., 1995).
menjelaskan pengungkapan Perusahaan bukanlah entitas yang
lingkungan oleh suatu organisasi. hanya beroperasi untuk
Teori legitimasi berasal dari konsep kepentingannya sendiri, dan untuk
legitimasi organisasi yang telah mendapatkan dukungan dari
didefinisikan sebagai suatu kondisi stakeholder perusahaan harus
atau status yang ada ketika sistem memberikan manfaat bagi para
nilai entitas kongruen dengan sistem stakeholdernya. Ghozali dan Chariri
nilai dari sistem sosial yang lebih (2007) menjelaskan bahwa
besar dimana entitas adalah bagian. stakeholders theory mengatakan
Ketika terdapat perbedaan aktual atau bahwa perusahaan bukanlah entitas
339
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
340
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
341
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
342
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
KerangkaPemikiran
Negara
(H1) (-)
The Extent of
Media Exposure (H3) (+)
Climate Change
Disclosure
(Luas
Ukuran Dewan (H4) (-) Pengungkapan
Komisaris Perubahan
Ukuran Dewan
(H5) (+)
VaiabelDireksi
Kontrol
Kepemilikan
(H6) (+)
Institusional
Variabel Kontrol
Profitabilitas
Leverage
343
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
344
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
345
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
346
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
347
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
Ukuran Dewan
wan Komisaris =∑anggota dewan komisaris
Ukuran D
uran Dewan Direksi =∑ anggota dewan direksi
7) Kepemilikan Institusio
sional Berikut rumus Kepemilikann
Menurut Jensen
nsen d
dan Institusional:
Meckling (1976), kepemilikan
manajerial dann k
kepemilikan
institusional adalah mek
lah dua mekanisme
corporate governancee utama yang
membantu mengendaliikan masalah onal =
Kepemilikan Institusional
keagenan (agencyconflic ict).
Tingginyaa k
kepemilikan
institusional akan mendorong
aktivitas monitoring karrena besarnya
pengaruh mereka dalam lam kebijakan 8) Profitabilitas
manajemen. Profitabilitas diartikan
sebagai kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba atau profit
348
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
349
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
350
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
adalah 1,785. Nilai ini signifikan pada proporsi dewan komisaris tidak
hasil 0.05 yaitu 0.000 Hal ini berpengaruh signifikan terhadap
menunjukkan bahwa bahwa terdapat pengungkapan.Pertama, dewan
pengaruh media exposure terhadap komisaris memiliki kompetensi yang
climate change disclosure. Hasil masih lemah, padahal kompetensi
penelitian ini sejalan dengan dewan komisaris memegang peranan
penelitian yang dilakukan oleh Kristi penting dalam pengambilan
(2012) bahwa komunikasi perusahaan keputusan.Bukan hanya proporsi
melalui website mulai banyak dewan komisaris yang
digunakan sebagai pelengkap dipertimbangkan, namun juga
komunikasi melalui media tercetak pengetahuan dan latar belakang
walaupun belum seluruh potensi pendidikan sehingga dapat
website dimanfaatkan oleh meningkatkan kualitas pengambilan
perusahaan. Website memungkinkan keputusan pada tingkat komisaris
dialog secara langsung antar pihak. terkait dengan climate change
Internet dan websiteakan menjadi disclosure.
media komunikasi yang sangat Kedua, tidak semua anggota
penting. Media website berperan aktif dewan komisaris dapat menunjukkan
dengan memberikan riwayat independensinya sehingga fungsi
pelaporan dan menyusunnya untuk pengawasan tidak berjalan dengan
menggambarkan nilai dari suatu baik dan berdampak pada kurangnya
perusahaan . Penelitian oleh Melati dorongan terhadap manajemen untuk
(2014) yang menyatakan bahwa melakukan pengungkapan. Ketiga,
pengungkapan melalui media kemampuan dewan komisaris dalam
perusahaan memberikan pengaruh rangka memantau proses keterbukaan
terhadap pengungkapan yang dan penyediaan informasi akan
dilakukan oleh perusahaan, hasil terbatas apabila pihak-pihak terafiliasi
penelitian tersebut menandakan yang ada di perusahaan lebih
bahwa pengungkapan informasi mendominasi dan dapat
melalui media perusahaan (website) mengendalikan dewan direksi secara
mempengaruhi pengungkapan keseluruhan. Keempat, dewan
perusahaan sebagai tindakan lomisaris belum menganggap perlu
manajemen untuk diterima mengenai ada atau tidaknya
dimasyarakat. pengungkapan climate change
Hipotesis keempat disclosure dalam annual report.
menyatakan bahwa ukuran dewan Hipotesis kelima menyatakan
komisaris berpengaruh bahwa dewan direksi berpengaruh
terhadapclimate change disclosure. terhadap climate change disclosure.
Hasil pengujian statistik Hasil pengujian statistik
menunjukkan bahwa nilai koefisien menunjukkan bahwa nilai koefisien
regresi variabel ukuran dewan regresi variabel ukuran dewan direksi
komisaris adalah -0,002.Nilai adalah 0,033. Nilai signifikan kurang
signifikan lebih dari 0.05 yaitu 0.926. dari 0.05 yaitu 0.041 Hal ini
Hal ini menunjukkan bahwa ukuran menunjukkan bahwa dewan direksi
dewan komisaris tidak berpengaruh berpengaruh positif terhadap climate
terhadap climate change disclosure. change disclosure. Dengan
Terdapat beberapa hal yang diduga wewenang yang dimiliki dewan
menjadi alasan mengapa besarnya direksi mampu untuk mengarahkan
351
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
352
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
353
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
354
INVENTORY
Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
355