2TA11217
2TA11217
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Film
2.1.1 Pengertian
adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak
dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita
media yang lain, karena secara audio dan visual dia bekerja sama
11
Pusat Apresiasi Film
pita film (seluloid) yang terbuat dari plastik tembus pandang. Tahun
12
Pusat Apresiasi Film
Alat yang dirancang dan dibuat oleh Thomas Alva Edison itu
frame dari film diputar akan berhenti sesaat, dan kemudian disinari
sendiri sudah dimulai jauh sebelum tahun 1895, bahkan sejak tahun
13
Pusat Apresiasi Film
dikenal film hitam putih dan tanpa suara atau dikenal dengan sebutan
“film bisu”. Masa film bisu berakhir pada tahun 1920-an, setelah
1927 dengan judul “Jazz Singer”, dan diputar pertama kali untuk
pula di rumah dengan kualitas gambar yang baik, tata suara yang
superhighway.
14
Pusat Apresiasi Film
Inggris. Dampak nya adalah film akan dilihat sebagai artefak budaya
film.
1900 di Batavia (Jakarta). Pada masa itu film disebut “Gambar Idoep".
penonton.
15
Pusat Apresiasi Film
dalam bahasa Melayu, dan film cerita impor ini cukup laku di
Company, adalah sebuah film cerita yang masih bisu. Agak terlambat
memang, karena pada tahun tersebut di belahan dunia yang lain, film-
yang membuat Lily van Java dan Central Java Film (Semarang) yang
film “Jam Malam” karya Usmar Ismail tampil sebagai film terbaik
kemerdekaan.
16
Pusat Apresiasi Film
independen. Film-film yang dibuat di luar aturan baku yang ada. Film-
17
Pusat Apresiasi Film
1
Diolah dari: Sumarno,Marseli, Dasar-dasar Apresiasi Film, PT.Grasindo, Jakarta, 1996
18
Pusat Apresiasi Film
aktual.
tersebut.
A. Film Eksperimental
B. Film Animasi
2
Ibid
19
Pusat Apresiasi Film
A. Drama
B. Action
C. Komedi
3
Sumber : Baksin, Askurifai, Membuat Film Indi Itu Gampang, Katarsis, Bandung, 2003
20
Pusat Apresiasi Film
D. Tragedi
iba.
E. Horor
2.2.1 Pengertian
21
Pusat Apresiasi Film
menjadi acuan :
A. Non Teknis
• Alur cerita
protagonis.
22
Pusat Apresiasi Film
tokoh lain.
penyelesaiannya.
ending).
B. Teknis
23
Pusat Apresiasi Film
A. Produser
B. Sutradara
arahan pada setiap kru yang bekerja pada film tersebut sesuai
C. Penulis Skenario
24
Pusat Apresiasi Film
D. Penata Fotografi
E. Penyunting
dalam film.
F. Penata Artistik
25
Pusat Apresiasi Film
G. Pemeran
H. Publicity Manager
2.3.1 Pengertian
26
Pusat Apresiasi Film
film atau mungkin juga sebuah karakter personal yang menjadi gaya si
6
Curhat Film Indie, 13 Maret 2004, http://cinemaholic.endonesa.net/lanjut.php?cat=nuts
27
Pusat Apresiasi Film
2.4.1 Pengertian
28
Pusat Apresiasi Film
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam hubungan dengan film,
menghargai7.
A. Nilai Hiburan
tidak mengikat perhatian kita dari awal hingga akhir, film itu
sehari-hari.
B. Nilai Pendidikan
7
Sumarno,Marseli, Dasar-dasar Apresiasi Film, PT.Grasindo, Jakarta, 1996, hal.95
8
Diolah dari: Sumarno,Marseli, Dasar-dasar Apresiasi Film, PT.Grasindo, Jakarta, 1996
29
Pusat Apresiasi Film
C. Nilai Artistik
jika dilihat secara rasional, sebuah film artistik boleh jadi tak
A. Pemahaman
B. Penikmatan
9
Ibid
30
Pusat Apresiasi Film
C. Penghargaan
Film (drama,sandiwara) :
2. Emosi tidak perlu kuat, karena akan diperkuat oleh kamera yang
31
Pusat Apresiasi Film
sutradara.
Teater
paling belakang.
32