Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BBLR (BERAT BAYI LAHIR RENDAH)


DI RUANG PERINATOLOGI RSUD KOTA SALATIGA

Disusun Oleh :
DEVI YULIYANTI
S17118
S17C

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
BBLR

Topik : Penyuluhan Kesehatan Tentang BBLR


Pelaksana : Devi Yuliyanti
Hari, Tanggal : Kamis, 21 November 2019
Tempat : Bangsal Perinatologi RSUD Salatiga
Sasaran : Anak dan Orang Tua

A. LATAR BELAKANG
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang masa gestasi (Sarwono, Prawironardjo, 2006).
Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Bayi yang
berada dibawah persentil 10 dinamakan ringan untuk umur kehamilan.
Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah premature dengan bayi berat lahir
rendah (BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi yang berat kurang dari 2.500
gram pada waktu lahir bayi premature (Mochtar, Rustam, 1998). Dan pada tahun 1970,
kongres european perinatal medicine II yang diadakan di london juga diusulkan definisi
untuk mendapatkan keseragaman tentang maturitas bayi lahir, yaitu sebagai berikut:
a. Bayi kurang bulan adalah, bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259
hari).
b. Bayi cukup bulan adalah, bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42
minggu (259-293)
c. Bayi lebih bulan adalah, bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau lebih
(294 hari atau lebih)
B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah kegiatan penyuluhan, sasaran diharapkan dapat memahami pengertian,
manifestasi klinis, tanda - tanda, diagnosis, klarifikasi, faktor – faktor, penanganan
Bayi BBLR serta mampu memahami tentang kondisi bayi BBLR.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang bayi berat badan lahir rendah sasaran
diharapkan mampu :
a. Menjelaskan kembali pengertian bayi BBLR tanpa melihan lieflet
b. Menjelaskan kembali tentang penyebab bayi BBLR
c. Mengetahui tanda – tanda dan faktor bayi BBLR
C. MEDIA
1. Leaflet
D. METODE
Ceramah dan diskusi
E. PESERTA
Orang tua pasien dan pasien sejumlah 1
F. SETTING TEMPAT

Penyuluh

Orang tua Pasien

G. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari/Tanggal : Kamis, 21 November 2019
2. Waktu : 08.00 – selesai
3. Tempat : Bangsal Perinatologi
H. RENCANA PELAKSANAAN
No Waktu Tahap Kegiatan
Penyuluh Sasaran
. Kegiatan
1. 5 menit Pembukaan 1. Memberi salam pembuka Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
2. Menyampaikan tujuan Memberi respon
3. Kontrak waktu
4. Apresiasi dengan cara
menggali pengetahuan
yang dimiliki masyarakat
tentang bayi BBLR
2. 15 menit Kegiatan inti Kegiatan memberikan Menyimak,
pendidikan kesehatan bayi mendengarkan
berat badan lahir rendah : dan
1. Menjelaskan materi Berat mengajukan
bayi Lahir rendah (BBLR) pertanyaan
2. Mengevaluasi apakah
Bumil memahaminya
3. Bumil menanyakan hal-
hal yang belum merka
mengerti.
3. 10 menit Penutup 1. Menanyakan kembali Mendengarkan dan
materi yang telah menjawab salam
disampaikan.
2. Menyampaikan hasil
kesimpulan dari kegiatan
yang berlangsung
3. Mengahiri pertemuan
dengan salam

I. PENGORGANISASIAN
Penyaji, Fasilitator, Moderator : Devi Yuliyanti
J. JOB DESCRIPTION
1. Presentator
Bertugas untuk menjelaskan materi
2. Fasilitator
a. Bertugas mendampingi pasien selama penyuluhan
b. Membantu pasien apabila mengalami kesulitan saat penyuluhan
c. Membantu penyuluh dalam penyediaan fasilitas permainan
3. Moderator
Memimpin jalannya presentasi
K. KRITERIA EVALUASI
1. Kongnitif
Sasaran diharapkan mampu mengulas kembali materi yang sudah disampaikan
tentang:
a. Pengertian bayi BBLR
b. Tanda - tanda bayi BBLR
c. Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya bayi BBLR
d. Penatalaksanaan perawatan pada bayi BBLR
2. Afektif
a. Sasaran dapat mengerti tentang arti dan tanda – tanda dan faktor – faktor yang
mempengaruhi terjadinya bayi BBLR
b. Sasaran dapat mengerti tentang bayi BBLR
3. Psikomotor
Sasaran mengetahui bayi dengan berat badan lahir rendah

LAMPIRAN MATERI
MANAJEMEN NYERI

A. Pengertian Bayi BBLR


Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500
gram tanpa memandang masa gestasi (Sarwono, Prawironardjo, 2006).
Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Bayi yang
berada dibawah persentil 10 dinamakan ringan untuk umur kehamilan.
Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah premature dengan bayi berat lahir rendah
(BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi yang berat kurang dari 2.500 gram pada
waktu lahir bayi premature (Mochtar, Rustam, 1998). Dan pada tahun 1970, kongres
european perinatal medicine II yang diadakan di london juga diusulkan definisi untuk
mendapatkan keseragaman tentang maturitas bayi lahir, yaitu sebagai berikut:
1. Bayi kurang bulan adalah, bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259
hari).
2. Bayi cukup bulan adalah, bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42
minggu (259-293)
3. Bayi lebih bulan adalah, bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau lebih (294
hari atau lebih)
B. Manifestasi Klinik
Secara umum, gambaran klinis dari bayi BBLR adalah sebagai berikut:
1. Berat kurang dari 2500 gram
2. Panjang kurang dari 45 cm
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm
4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
6. Kepala lebih besar
7. Kulit tipis, transparan, rambut lagugo banyak, lemak kurang
8. Otot hipotonik lemah
9. Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea
10. Ekstremitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi – lurus
11. Kepala tidak mampu tegak
12. Pernapasan 40 – 50 kali / menit
13. Nadi 100 – 140 kali / menit

BBLR menunjukkan belum sempurnanya fungsi organ tubuh dengan keadaannya lemah, yaitu
sebagai berikut ;
1. Tanda- tanda bayi kurang bulan (KB) :
a. Kulit tipis dan mengkilap
b. Tulang rawan telinga sangat lunak, karena belum terbentuk dengan sempurna
c. Lanugo masih banyak ditemukan terutama pada punggung
d. Jaringan payudara belum terlihat, puting masih berupa titik
e. Pada bayi perempuan labia mayora belum menutupi labia minora
f. Pada bayi laki – laki, skrotum belum banyak lipatan, testis kadang belum turun
g. Rajah telapak tangan kurang dari 1/3 bagian atau belum terbentuk
h. Kadang disertai dengan pernafasan yang tidak teratur
i. Aktivitas dan tangisannya lemah
j. Refleks menghisap dan menelan tidak efektif atau lemah
2. Tanda- tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK) :
a. Umur bayi dapat cukup, kurang atau lebih bulan, tetapi beratnya kurang dari 2500
gram.
b. Gerakannya cukup aktif, tangis cukup kuat.
c. Kulit keriput, lemak bawah kulit tipis
d. Bila kurang bulan, jaringan payudara kecil, puting kecil. Bila cukup bulan, payudara
dan puting sesuai masa kehamilan
C. Tanda-tanda bayi BBLR
1. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu.
2. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2.500 gram.
3. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar kepala sama dengan atau
kurang dari 33 cm, lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm.
4. Rambut lunugo masih banyak.
5. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.
6. Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya.
7. Tumit mengkilap, telapak kaki halus.
8. Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora, klitoris
menonjol (pada bayi perempuan). Testis belum turun ke dalam skrutom, pigmentasi dan
rugue pada skorutom kurang (pada bayi laki-laki).
9. Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.
10. Fungsi syaraf yang belum atau tidak efektif dan tangisnya lemah.
11. Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak
masih kurang.
12. Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit bila ada.
D. Diagnosis bayi BBLR
Dalam mendiagnosa bayi dengan BBLR maka hal – hal yang harus diperlihatkan adalah :
1. Penghitungan HPHT
2. Penilaian secara klinis ; BB, PB, lingkar dada, dan lingkar kepala
E. Klasifikasi Bayi BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Menurut harapan hidupnya;
a. Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500 – 2500 gram
b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir 100- 1500 gram
c. Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir kurang dari 100 gram
2. Menurut masa gestasinya;
a. Prematuritas murni, yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan
berat badan sesuai berat badan untuk usia kehamilan (NBK-KMK).
b. Dismaturitas, yaitu bayi dengan berat badan kurang, dari berat badan yang
seharusnya untuk usia kehamilan, ini menunjukkan bayi mengalami retardasi
pertumbuhan intrauterine (NKB-SMK)
F. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Terkadinya Bayi BBLR
Menurut Depkes (1993) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi terjadinya BBLR, yaitu:
1. Faktor lbu
a. Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya perdarahan
antepartum, trauma fisik dan psikologis, diabetes mellitus, toksemia gravidarum, dan
nefritis akut.
b. Umur ibu
c. Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20 tahun, dan multi gravida
yang jarak kelahiran terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada usia antara 26 - 35
tahun.
d. Keadaan sosial ekonomi
Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi
terdapat pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi
yang kurang baik (khususnya anemia) dan pelaksanaan antenatal yang kurang.
Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang
tidak sah.temyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari
perkawinan yang sah.
e. Sebab lain
Ibu perokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik.
2. Faktor janin
a. Kehamilan ganda.
b. Hidramnion.
c. Ketuban pecah dini.
d. Cacat bawaan, kelainan kromosom.
e. Infeksi (misal : rubella, sifilis, toksoplasmosis).
f. Insufensi plasenta.
g. Inkompatibilitas darah ibu dari janin (faktor rhesus, golongan darah A, B, dan O)
h. Kelaina kromosom
3. Faktor lingkungan
a. Tempat tinggal di dataran tinggi radiasi.
b. Terpapar zat-zat beracun.
4. Faktor plasenta
a. Plasentitis vilus
b. Luas permukaan berkurang
c. Plasenta yang lepas
d. Infrak
e. Hidramnion
f. Sindrom parabiotik
g. Tumor (korioangioma, mola hidatidosa)
G. PENATALAKSANAAN
Perawatan pada bayi berat lahir rendah (BBLR) :
1. Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR mudah mengalami hipotermi, oleh
sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
2. Mencegah infeksi dengan ketat. BBLR sangat rentan dengan infeksi, perhatikan prinsip-
prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
3. Pengawasan nutrisi/ASI. Refleks menelan BBLR belum sempurna, oleh sebab itu
pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat.
4. Penimbangan ketat. Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan
erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus
dilakukan dengan ketat.
5. Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan bersih, pertahankan
suhu tetap hangat.
6. Kepala bayi ditutup topi, beri oksigen bila perlu.
7. Tali pusat dalam keadaan bersih.
8. Beri minum dengan sonde/tetes dengan pemberian ASI.
9. Bila tidak mungkin infuse dekstrose 10% + bicabornas natricus 1,5% = 4 : 1, hari 1 = 60
cc/kg/hari (kolaborasi dengan dokter) dan berikan antibiotik.

DAFTAR PUSTAKA

Fauziah, Afroh. (2013),Asuhan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan. Yogyakarta:Medical


Book
Ikatan Dokter Anak Indonesia (ADAI). 2010. Indonesia pediatric Socienty. Berat bayi lahir
rendah. EGC : Jakarta
Gomella T, Cunningham M, dkk. 2009. Infectious diseases neonatology. Jakarta : trans info
media
Nanda NOC NIC. 2013. Panduan Penyusunan Asuhan Keperawatan Profesional : edisi revisi.
Medication Publishing.

Anda mungkin juga menyukai