Anda di halaman 1dari 8

GALAKTOSEMIA SEBAGAI PENYAKIT TURUNAN

Ulfi Chaula Lutfia


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta
Jl. Raya Tengah No.80, RT.6/RW.1, Gedong, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 13760
Ulfichaula21@gmail.com

ABSTRAK

Galaktosemia merupakan inborn errors metabolism pada karbohidrat yang dialami bayi baru
lahir. Galaktosemia merupakan gangguan metabolisme karbohidrat yang diturunkan secara
genetik dan mempengaruhi kemampuan individu untuk memetabolisme galaktosa yang
disebabkan kurangnya enzim yang bertanggung jawab dalam degradasi galaktosa. Galaktosa
yaitu gula sederhana yang biasanya terdapat dalam susu. Penyakit galaktosemia ini termasuk
jarang ditemui di kalangan masyarakat umum dan kelainan ini diturunkan oleh perempuan
atau laki-laki karena tidak terpaut pada kromosom kelamin.

Kata kunci : Galaktosemia, Galaktosa, Leloir, Karbohidrat, Turunan

ABSTRACT

Galactosemia is an inborn error of carbohydrate metabolism experienced by newborns.


Galactosemia is a genetic disorder of carbohydrate metabolism that affects an individual's
ability to metabolize galactose due to a lack of the enzyme responsible for the degradation of
galactose. Galactose is a simple sugar usually found in milk. This galactosemia disease is rare
among the general public and this disorder is inherited by women or men because it is not
linked to the sex chromosomes.

Keyword : Galactosemia, Galactose, Leloir, Carbohydrates, Inheritance


PENDAHULUAN esensial, galaktosemia kongenital,
galaktosis, dan galaktemia.
Galaktosemia merupakan kelainan
metabolisme karbohidrat yang disebabkan
karena tubuh tidak dapat mencerna
ISI
galaktosa, kurangnya enzim yang
bertanggung jawab dalam degradasi Galaktosemia awalnya

galaktosa. Bentuk klasik dari penyakit ini digambarkan sebagai cacat resesif

berasal dari penurunan enzim kedua dari autosomal untuk pertama kalinya pada

jalur metabolisme galaktosa, yaitu tahun 1908 oleh A. Von Reuss. Lebih dari

galaktosa-1-fosfat uridil-transferase. Selain satu abad kemudian, ditemukan bahwa

itu, ada bentuk alternatif lain dari kelainan istilah “galaktosemia” digunakan untuk

ini yang dapat terjadi, baik defisiensi pada memberikan gambaran beberapa kelainan

enzim galaktokinase maupun enzim UDP- bawaan yang mempengaruhi enzim yang

galaktosa-4-epimerase. Galaktosemia berbeda dengan jalur Leloir, dan dengan

merupakan kelainan genetik yang demikian galaktosemia dibagi menjadi

diturunkan secara autotosom resesif, empat jenis: galaktosemia tipe I karena

artinya seorang anak yang terkena kelainan defisiensi GALT, tipe II karena defisiensi

ini mewarisi satu gen yang mengalami GALK, tipe III karena defisiensi GALE,

defek/cacat dari masing-masing orangtua dan tipe IV karena defisiensi GALM.

yang kemudian menjadi manifestasi dari Secara tidak langsung galaktosemia dapat
kelainan ini akan muncul. Apabila kedua mengakibatkan gangguan perakitan dan
orangtua membawa gen galaktosemia, pemrosesan glikan dan dengan demikian
kemungkinan 25% bahwa anak akan diklasifikasikan sebagai CDG sekunder.
terkena kelainan galaktosemia. Dan 50% Akumulasi galaktosa memicu aktivasi jalur
kemungkinan akan membawa gen kelainan metabolisme alternatif, seperti sintesis
tersebut. Jadi, yang beresiko terkena galaktonat dan galaktitol, yang keduanya
galaktosemia adalah anak yang memiliki telah diusulkan untuk berkontribusi pada
orangtua yang didapatkan kelainan peningkatan stress oksidatif di jaringan
galaktosemia ataupun orangtua yang yang paling terpengaruh. Akumulasi kedua
membawa gen tersebut. Kelainan ini metabolit ini dapat dideteksi dalam plasma
sangat jarang terjadi dan memiliki insiden pasien, sel darah merah dan urin, dan
1 : 60.000. Galaktosemia sering disebut dengan demikian telah diusulkan sebagai
juga sebagai diabetes galaktosa, galaktosa
biomarker untuk cacat pada GALT, GALK bermanifestasi pada gangguan
dan GALE. motorik, gangguan penglihatan,
gangguan memori, keterlambatan
1. Galaktosemia tipe I: defisiensi
bicara, masalah bahasa dan IQ
GALT (galaktosa-1 fosfat uridil
dibawah rata-rata (85-100).
transferase)
Beberapa bayi dengan level GALT
Galaktosemia dengan
yang rendah seringkali didiagnosa
defisiensi dari GALT adalah
sebagai galaktosemia dengan
bentuk paling umum dan
bentuk Duarte variant. Hampir
merupakan bentuk kasus yang
seluruh kasus Duarte variant
sangat berat dari galaktosemia,
merupakan bentuk benigna, akan
yang juga dikenal sebagai
tetapi semua bayi yang terkena
galaktosemia klasik.
tetap diterapi pada tahun pertama
Bayi dengan galaktosemia
kehidupannya sebagai pencegahan.
klasik seringkali tidak
Dari sudut pandang
menunjukkan gejala apapun saat
molekuler, peningkatan kadar Gal-
lahir tetapi setelah konsumsi susu
1P khas untuk galaktosemia klasik,
dimulai, gejalanya muncul karena
dan telah diusulkan bahwa
paparan galaktosa. Galaktosa
akumulasi zat antara ini dapat
sendiri adalah gula sederhana yang
bertanggung jawab atas gambaran
biasanya ada didalam susu. Gejala
klinis, terutama defek oftalmologis
pertama yang dialami termasuk
dan gejala neurologis. Karena
muntah, diare, penyakit kuning,
beratnya kelainan ini, galaktosemia
lesu, hipotonia, hepatomegali dan
telah dimasukkan dalam skrining
disfungsi hati. Perkembangan
bayi baru lahir selama lebih dari 50
toksisitas galaktosa menyebabkan
tahun berdasarkan kuantifikasi total
perkembangan katarak, kerusakan
galaktosa (TGAL) dan aktivitas
hati, peredaran darah yang
enzim GALT.
abnormal, sepsis gram negatif, dan
ubun-ubun menonjol karena
2. Galaktosemia tipe II: defisiensi
pseodotumor cerebri. Seiring
GALK (galaktosa kinase)
dengan kelainan endokrin, gejala
Galaktosemia tipe II
kognitif yang paling parah dan
disebabkan karena defisiensi
persisten yang kemudian dapat
GALK atau galaktosa kinase yang
memediasi langkah kedua jalur langkah terakhir jalur Leloir
Leloir. Jenis galaktosemia ini lebih dengan mengubah UDP-Gal
jarang ditemui daripada tipe I menjadi UDP-Glc dan juga
dengan angka kejadian sebaliknya. Lebih dari 20 mutasi
1:1.000.000. Katarak dan terkait penyakit ini telah dilaporkan
pseudotumor dianggap sebagai dan hanya sejumlah kecil pasien
gejala yang konsisten pada jenis yang telah didiagnosis sejauh ini
galaktosemia ini. Tindak lanjut membuat galaktosemia tipe III ini
jangka panjang dari pasien dengan menjadi kasus paling langka.
gangguan ini telah menunjukkan Galaktosemia tipe III dulunya
bahwa meskipun galaktosa dibagi menjadi dua kelompok,
dibatasi, kebanyakan pasien yaitu kelompok dengan bentuk
mengalami kelainan seperti umum yang parah, dan kelompok
gangguan perkembangan mental dengan bentuk perifer ringan.
dan/atau motorik, dispraksia, dan Untuk bentuk perifernya sebgaian
hipogonadisme hipergonadotropik. besar tanpa gejala kecuali untuk
Meskipun demikian, fenotipe kadar galaktosa darah yang
galaktosemia tipe II umumnya berubah. Sebaliknya, untuk
dianggap kurang parah jika kelompok bentuk umum yang
dibandingkan dengan galaktosemia parah, gelaja yang muncul diantara
dengan tipe I dan III. adalah katarak di beberpa bulan
Pada jenis galaktosemia ini, pertama, diikuti oleh kerusakan
gejala yang timbul seperti katarak hati,ginjal dan neurologis yang
dan gejala neurologis diduga sebagian besar disebabkan karena
disebabkan oleh akumulasi dari akumulasi Gal-1P. Pada pasien ini,
galaktosa dan galaktitol yang dengan melakukan pembatasan
mencapai tingkat tertinggi. galaktosa dianggap kurang efektif,
3. Galaktosemia tipe III: defisiensi mungkin karena GALE juga
GALE (galaktosa-6-fosfat terlibat dalam konversi UDP-
epimerase) GalNac dan UDP-GlcNAc. Jadi,
Galaktosa tipe III masalah kelainan ini tidak dapat
disebabkan oleh mutasi dan diselesaikan dengan pembatasan
mempengaruhi gen yang mengkode galaktosa.
enzim GALE yang mengkatalisis
4. Galaktosemia tipe IV: defisiensi Pada galaktosemia klasik aktivitas
GALM enzim GALT kurang dari 5% dari
Jenis galaktosemia ini baru nilai kontrol dan nilai Gal-1-P
ditemukan pada tahun 2018. Dalam eritrosit lebih dari 10 mg/dl. Pada
pasien ditemukan peningkatan varian duarte galaktosemia,
kadar galaktosa dalam darah. Pada aktivitas enzim GALT biasanya
awalnya, level Gal-1P muncul dan 5% lebih tinggi dan sekitar 25%
meningkat selama periode dari nilai kontrol
perinatal, tetapi secara bertahap 2. Tes elektroforesis GALT
menurun normal pada tingkat masa isoelektrik merupakan diagnosis
awal bayi. Penderita pada kelainan molekuler yang spesifik. Alel
ini menunjukkan adanya gejala GALT yang paling sering terjadi
berupa katarak bilateral membuat pada ras kaukasian adalah mutasi
defisiensi GALM ini mirip dengan pada Q188r sehingga pada ras
galaktosemia tipe II. Dekursus kulit hitam mutasi sering terjadi
tentang penyakit ini sangat sedikit pada S1351.
diketahu karena belum ada pasien 3. Kultur darah pada infeksi bakteri
yang mencapai usia dewasa. Untuk (sepsis karena E.coli)
galaktosemia jenis ini masih harus 4. Pengukuran aktivitas galaktosa-1-
ditemukan tentang fenotipnya, fosfat uridil transferase pada
evolusinya dari waktu ke waktu eritrosit (sel darah merah)
dan efek jangka panjang dari 5. Deteksi keton pada urin
pembatasan galaktosa selama hidup 6. Assay multipel enzim dari
pasien. galaktosa pada eritrosit
menggunakan ultra performance
Diagnosa galaktosemia liquid chromatography-tandem
Diagnosa galaktosemia dapat mass spektomery.
dilakukan dengan cara melakukan
pemeriksaan laboratium
1. Diagnosis prenatal dengan cara Pengobatan galaktosemia

mengukur konsentrasi enzim Pengobatan untuk penderita


galaktosa-1-fosfat urifil galaktosemia belum ditemukan hingga
transferase saat ini. Namun bagi penderitanya
dapat dilakukan dengan cara diet fungsi kognitif, kesulitas belajar, sulit
pembatasan laktosa/galaktosa untuk berbicara, katarak, sirosis hati, retardasi
mengurangi dan meringankan gejala mental, septikemia oleh bakteri E.coli,
yang mungkin terjadi. Hal ini dapat tremor dan fungsi motorik yang tidak
dilakukan dengan cara memperhatikan dapat dikendalikan, ataksia, serta
bahan pada kemasan makanan yang penurunan kepadatan mineral tulang.
akan dikonsumsi dan memastikan Diagnosis untuk kelainan ini bisa diketahui
tidak terdapat kandungan galaktosa. belalui skrinning bayi baru lahir dan
melalui cek laoratorium. Pengobatan untuk
galaktosemia belum ditemukan, namun
KESIMPULAN sebagai peringanan gejala dapat dilakukan

Galaktosemia adalah suatu dengan diet asupan galaktosa bagi tubuh.

kelainan yang diturunkan dengan karakter


berupa ketidakmampuan untuk
memetabolisme galaktosa yang disebabkan
oleh defisiensi enzim yang terlibat dalam
metabolisme galaktosa untuk dikonversi ke
glukosa. Ada 4 jenis galaktosemia, yaitu
galaktosemia tipe I yang disebabkan
karena defisiensi enzim GALT,
galaktosemia tipe II karena defisiensi
enzim GALK, galaktosemia tipe III karena
defisiensi enzim GALM, dan galaktosemia
tipe IV yang baru ditemukan karena
defisiensi GALM. Galaktosemia
diwariskan secara resesif autosomal yang
berarti seorang anak akan mewarisi satu
gen yang abnormal dari setiap orangtua
sampai bermanifestasi menjadi penyakit.
Galaktosemia dapat menimbulkan
kompilasi jangka panjang berupa
kegagalan ovarium prematur dan
gambaran neuropsikiatrik seperti gangguan
Sintha Restuningwiyani, 2012.
Available at
http://aulanni.lecture.ub.ac.id/files
/2012/04/GALAKTOSEMIA.pdf
[diakses 26 Oktober 2021]

DAFTAR PUSTAKA

Federica Conte, Nicole van


Buuringen, Nicol C. Voermans,
Dirk J. Lefeber, 2021. Available
at :
https://www.sciencedirect.com/sci
ence/article/pii/S03044165210005
68 [diakses 26 Oktober 2021]

Dr. Zenia Angelina, 2012. Available


at
http://aulanni.lecture.ub.ac.id/files
/2012/04/TUGAS-
CARBOHYDRATE-
METABOLISM-DISORDER.pdf
[diakses 26 Oktober 2021]

Akg, 2018. Available at


https://akg.fkm.ui.ac.id/kenali-
galaktosemia/ [diakses 26
Oktober 2021]

Dr. Dian Kurniasari, 2012. Available


at
http://aulanni.lecture.ub.ac.id/files
/2012/04/galaktosemia-dr.dian-
double-degree-IKA-2012.pdf
[diakses 26 Oktober 2021]

Anda mungkin juga menyukai