Anda di halaman 1dari 3

SOAL UTS PKn Klas B

1. Jelaskan disertai 2 contoh faktual tentang pengertian dan cara merumuskan


status kewarganegaraan seseorang!
2. Jelaskan tentang:
a. Bagaimanakah konsepsi kewajiban/ tanggung jawab dalam HAM menurut
UUD NRI 1945?
b. Mengapa HAM perlu dilindungi oleh peraturan hukum?
3. Unsur pembentuk identitas nasional di Indonesia berdasarkan parameter
sosiologis, antropologis dan ideologi. Jelaskan disertai 2 contoh kongkrit
bagaimana cara pemerintah-masyarakat untuk membangun identitas nasional
Indonesia!
4. Jelaskan pengertian disertai 2 bukti fisik tentang:
a. Hak WNI
b. Kewajiban WNI
c. Tanggung jawab WNI

1. Yang dimaksud dengan status ialah sebuah kondisi maupun kedudukan


seseorang atau suatu badan bisa juga yang lainnya yang memiliki
hubungan dengan sesuatu hal (dalam hal ini negara). Sedangkan
pengertian kewarganegaraan ialah keikutsertaan seseorang menjadi
anggota di dalam sebuah kendali lingkup politik negara. Dengan begitu
dapat di simpulkan bahwa pengertian status kewarganegaraan ialah
kedudukan warga negara dalam negara yang memiliki keterkaitan secara
hukum dengan sebuah negara. Diantara hubungan negara dengan warga
negara tersebut terjadi keterkaitan yang kemudian timbul sebuah hak dan
kewajiban warga negara dalam UUD 1945.
Menurut tata cara serta ketentuan-ketentuan dalam memperoleh status
kewarganegaraan, terdapat dua cara yang lazimnya di pergunakan. yaitu
stelsel aktif dan juga stelsel pasif, berikut penjelasannya:

a) Stelsel aktif ialah seseorang yang menginginkan menjadi anggota suatu


negara secara aktif melakukan upaya-upaya hukum yang berlaku di
negara tersebut (naturalisasi biasa).
b) Stelsel pasif ialah seseorang yang tanpa melakukan upaya hukum
tertentu telah mendapatkan status kewarganegaraan di suatu negara
atau dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara(naturalisasi
Istimewa).
Secara umum, terdapat dua asas kewarganegaraan yang diterapkan oleh
suatu negara. Dalam buku Hukum Kewarganegaraan Republik Indonesia
(2015), asas kewarganegaraan tersebut meliputi:
a.) Ius Sanguinis Asas ius sanguinis atau “asas keturunan”, menetapkan
kewarganegaraan seseorang menurut keturunan atau pertalian darah.
Artinya, kewarganegaraan anak bergantung pada orang tuanya meskipun
anak tersebut lahir di negara lain (bukan kewarganegaraan orang tuanya).
Misalkan, seorang anak dilahirkan di negara B yang menganut asas ius
sanguinis, sedangkan orang tuanya warga negara A, maka anak tersebut
tetap menjadi warga negara A.
b.) Ius Soli Asas ius soli atau “asas tempat kelahiran”, menetapkan
kewarganegaraan seseorang menurut tempat kelahirannya. Artinya
kewarganegaraan anak akan diberikan jika anak tersebut lahir di negara
yang menganut asas ius soli. Misalnya, seorang anak harus menjadi warga
negara B karena lahir di negara B, meskipun orang tuanya warga negara
A.

2. a. - Tanggung jawab negara yang diatur dalam pasal 28 I ayat (4)


Pasal 28 I ayat (4) UUD 1945 secara tegas menyatakan bahwa
perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab negara, terutama pemerintah
– Tanggung jawab setiap orang yang diatur dalam pasal 28 J ayat (1)
Pasal 28 J ayat 1 mencantumkan bahwa setiap orang wajib menghormati hak asasi
manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
- Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM Pasal 71 yang
menyatakan:
“Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi,
menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam undangundang
ini, peraturan perundang-undangan lain, dan hukum internasional
tentang hak asasi manusia yang diterima oleh negara Republik Indonesia”.
Berdasarkan perintah undang-undang tersebut telah jelas bahwa
pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menghormati, melindungi,
menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia.

b. Agar ketentuan HAM bisa memiliki kekuatan hukum yang lebih kuat (ada
kepastian hukum). Negara dapat melakukan perlindungan,pemenuhan maupun
penegakan HAM terhadap masyarakatnya karena telah ada dasar hukumnya,
begitu pula masyarakat/individu dapat menikmati ataupun menegakkan HAMnya.

3. Pemerintah
Untuk menjaga dan membangun identitas nasional Indonesia, maka
pemerintah perlu melakukan upaya-upaya untuk mempersatukan bangsa,
- Melalui kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah. Pemerintah
memberikan ruang bagi daerah-daerah untuk membangun daerahnya dan
menjaga nilai-nilai budaya lokal sebagai pemersatu nasional. Ini
merupakan modal yang kuat untuk membangun dan meningkatkan rasa
nasionalisme sehingga terbentuk identitas nasional
- Dengan terintegrasinya (penyatuan) kebudayaan daerah, hal ini
dimungkinkan dapat mempertahankan serta memperkuat identitas nasional
bangsa Indonesia. Dalam upaya mewujudkan penyatuan budaya ini,
pemerintah tentunya membutuhkan wadahnya. Dalam Undang-undang
Nomor 43 Tahun 2007, secara rinci fungi perpustakaan yang berorientasi
pada warisan budaya

4. A. Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat pada diri
manusia dengan kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. Sifat
dari hak asasi yaitu universal, tidak terpengaruh stasus kewarganegaraan
seseorang. Sedangkan sifat dari hak warga negara dibatasi oleh status
kewarganegaraannya.
Contoh fisiknya adalah :
- Berhak mendapat pekerjaan serta penghidupan yang layak.
- Berhak untuk hidup serta mempertahankan kehidupannya.

B. Pengertian dari kewajiban itu sendiri ialah segala sesuatu yang


dianggap sebagai suatu keharusan untuk dilakukan oleh setiap orang
sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk
didapatkannya. Oleh karena itu kewajiban harus dilaksanakan dalam
keadaaan apapun baik suka maupun tidak
Contoh fisiknya adalah :
- Wajib membayar pajak tepat pada waktunya. Misalnya Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB).
- Wajib menjaga fasilitas umum dengan tidak merusaknya

C. Antara hak dan kewajiban, terdapat tanggung jawab. Tanggung jawab


adalah kesadaran diri seseorang terhadap semua perbuatan yang dilakukan,
baik dalam rangka melaksanakan sebuah kewajiban atau menuntut hak.
Tanggung jawab berasal dari dalam hati seseorang dan kemauan diri sendiri
atas kewajiban yang harus dilaksanakan. Selain itu, seseorang dikatakan
bertanggung jawab ketika ia berkewajiban menanggung segala sesuatu atau
memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Contoh Fisiknya adalah :
- Tanggung jawab membayar pajak tepat waktu.
- Tanggung jawab menjaga kerukunan hidup dengan sesama umat seagama
dan antar umat beragama.

Anda mungkin juga menyukai