Anda di halaman 1dari 16

KOMUNIKASI

EFEKTIF

Ratna Ariesta Dwi Andriani, SST., MPH


Oktober 2021 1
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

❑ PENGERTIAN KOMUNIKASI EFEKTIF

• Komunikasi efektif menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp dalam bukunya An
Introduction to Interpersonal Communication mengatakan bahwa komunikai yang efektif
dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (acurancy) yang paling tinggi derajatnya
antara komunikator dan komunikan dalam setiap situasi.
• Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat
persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa.
• Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude
change) pada orang yang terlihat dalam komunikasi. Tujuan komunikasi efektif adalah
memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi 14 dan
penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan
melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.

2
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Komunikasi efektif adalah komunikasi di mana :


1. Pesan diterima dan dimengerti sebagaimana yang dimaksud oleh
pengirimnya.
2. Pesan disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang
diamati oleh pengirim.
3. Tidak ada hambatan untuk melakukan apa yang seharunya dilakukan untuk
menindaklanjuti pesan yang dikirim.

3
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

❑ PROSES KOMUNIKASI EFEKTIF


Willbur Schramm menampilkan “the condition of succsess communication” sebagai
berikut :
1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik
perhatian komunikan. Komunikator memahami karakteristik komunikan.
2. Pesan harus menggunakan lambang- lambang tertuju kepada pengalaman yang
sama antara komunikator dan komunikan dengan beberapa metode dan tidak
hanya secara lisan.
3. Pesan sesuai harapan atau sesuai kebutuhan penerima pesan.
4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan, dimana
komunikan digerakkan untuk memberikan tanggapan sesuai yang dikehendaki.
4
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

❑ UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI EFEKTIF

1. Komunikator (pandai menggunakan bahasa, intonasi, simbol dan mimik yang menarik,
simpati dan empati dari komunikannya).
2. Pesan (cara penyampaian, isi pesan sesuai dengan kebutuhan dan diminati oleh
komunikan).
3. Media (sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dan sesuai dengan kebutuhan
komunikan).
4. Perhatikan gangguan-gangguan yang mungkin akan menghambat proses komunikasi.
5. Komunikan (latar belakang dan lain-lain).
6. Pengaruh atau umpan balik (yang diharapkan atau tujuan penyampaian pesan)
5
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

❑ CARA MENINGKATKAN
KEEFEKTIFITASAN KOMUNIKASI
1. Sebagai Pengirim
a. Menggunakan bahasa yang tepat dan menarik serta dimengerti oleh penerima.
b. Menggunakan empati dengan berusaha menempatkan diri ditempat penerima.
c. Mempertajam persepsi dengan membayangkan bagaimana pesan akan diterima, dibaca, ditafsir dan
ditanggapi oleh penerima.
d. Mengendalikan bentuk tanggapan dengan menggunakan kode atau lambang yang tepat dan saluran yang
sesuai.
e. Bersedia menerima umpan balik positif maupun negatif.
f. Mengembangkan kredibilitas diri sehingga dapat dipercaya karena kualitas pribadi, mutu hidup dan keahlian
profesional.
g. Mempertahankan hubungan baik dengan penerima.
6
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Cara Meningkatkan Keefektifitasan Komunikasi..

2. Sebagai Penerima
a. Meningkatkan kemampuan untuk mendengarkan sampai mampu mendengarkan dengan
empatik.
b. Waspada terhadap prasangka, bias, dan apriori dan sikap tidak terbuka dari kita.
c. Mengembangkan kecakapan menyampaikan umpan balik secara konstruktif.
d. Berusaha berfikir kreatif terhadap pesan yang diterima.
e. Bersikap terbuka tetapi kritis.
f. Benar-benar mengerti pesan komunikasi, jangan malu bertanya apabila pesan belum kita
tangkap atau tidak dimengerti.
g. Saat mengambil keputusan sadar akan tujuannya.
7
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

❑ FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI
1. Keterbukaan, yaitu kesediaan membuka diri, merasakan pikiran dan perasaan
orang lain, mereaksi pada orang lain.
2. Empati, yaitu mengahayati perasaan orang lain.
3. Mendukung yaitu kesediaan secara spontan untuk menciptakan suasana yang
bersifat mendukung.
4. Positif yaitu menyatakan sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain dan
situasi.
5. Keseimbangan yaitu mengakui bahwa kedua belah pihak mempunyai kepentingan
yang sama, pertukaran informasi secara seimbang.

8
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keefektifan Komunikasi..

6. Percaya diri yaitu merasa yakin pada diri sendiri, bebas dari rasa malu.
7. Kesegaran yaitu segera melakukan kontak disertai rasa suka dan berminat.
8. Manajemen interaksi yaitu mengendalikan interaksi untuk memberikan keputusan
kepada kedua belah pihak.
9. Pengungkapan yaitu keterlibatan secara jujur dalam berbicara dan menyimak baik
secara verbal maupun nonverbal.
10. Orientasi kepada orang lain yaitu penuh perhatian, minat dan kepedulian kepada
orang lain.

9
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

❑ HUKUM KOMUNIKASI EFEKTIF

Respect
Empathy
Audible
Clarity
Humble

REACH
10
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Respect (menghargai)
• Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam
berkomunikasi dengan orang lain.
• Konsepnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting.
• Bahkan jika harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh
respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang.
• Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan
menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi
yang akan meningkatkan kualitas hubungan antar manusia
11
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Empathy (menempatkan diri)


• Kemampuan kita untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi
oleh orang lain.
• Komunikasi empatik dilakukan dengan memahami dan mendengar orang lain
terlebih dahulu, dg tujuan agar kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan
yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.
• Oleh karena itu memahami perilaku komunikan merupakan keharusan.
• Dengan memahami perilaku komunikan, maka kita dapat empati dengan apa yang
menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan, dan kesenangan dari komunikan.
12
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Audible (dapat didengar)


• Audible bermakna antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan
baik.
• Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu
menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita
sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.

13
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Clarity (jelas)
• Clarity adalah kejelasan pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.
• Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi.
• Dalam berkomunikasi interpersonal kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak
ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya
(trust) dari penerima pesan.

14
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Humble (rendah hati)


• Humble adalah sikap rendah hati.
• Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk
membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah
hati yang kita miliki.
• Sikap rendah hati pada intinya antara lain: sikap melayani, sikap menghargai,
mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan mau memandang
orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan
penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar
15
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Terimakasih, Semoga Bermanfaat..

16

Anda mungkin juga menyukai