Komunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
EFEKTIF
• Komunikasi efektif menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp dalam bukunya An
Introduction to Interpersonal Communication mengatakan bahwa komunikai yang efektif
dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (acurancy) yang paling tinggi derajatnya
antara komunikator dan komunikan dalam setiap situasi.
• Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat
persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa.
• Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude
change) pada orang yang terlihat dalam komunikasi. Tujuan komunikasi efektif adalah
memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi 14 dan
penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan
melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
2
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
3
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
1. Komunikator (pandai menggunakan bahasa, intonasi, simbol dan mimik yang menarik,
simpati dan empati dari komunikannya).
2. Pesan (cara penyampaian, isi pesan sesuai dengan kebutuhan dan diminati oleh
komunikan).
3. Media (sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dan sesuai dengan kebutuhan
komunikan).
4. Perhatikan gangguan-gangguan yang mungkin akan menghambat proses komunikasi.
5. Komunikan (latar belakang dan lain-lain).
6. Pengaruh atau umpan balik (yang diharapkan atau tujuan penyampaian pesan)
5
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
❑ CARA MENINGKATKAN
KEEFEKTIFITASAN KOMUNIKASI
1. Sebagai Pengirim
a. Menggunakan bahasa yang tepat dan menarik serta dimengerti oleh penerima.
b. Menggunakan empati dengan berusaha menempatkan diri ditempat penerima.
c. Mempertajam persepsi dengan membayangkan bagaimana pesan akan diterima, dibaca, ditafsir dan
ditanggapi oleh penerima.
d. Mengendalikan bentuk tanggapan dengan menggunakan kode atau lambang yang tepat dan saluran yang
sesuai.
e. Bersedia menerima umpan balik positif maupun negatif.
f. Mengembangkan kredibilitas diri sehingga dapat dipercaya karena kualitas pribadi, mutu hidup dan keahlian
profesional.
g. Mempertahankan hubungan baik dengan penerima.
6
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
2. Sebagai Penerima
a. Meningkatkan kemampuan untuk mendengarkan sampai mampu mendengarkan dengan
empatik.
b. Waspada terhadap prasangka, bias, dan apriori dan sikap tidak terbuka dari kita.
c. Mengembangkan kecakapan menyampaikan umpan balik secara konstruktif.
d. Berusaha berfikir kreatif terhadap pesan yang diterima.
e. Bersikap terbuka tetapi kritis.
f. Benar-benar mengerti pesan komunikasi, jangan malu bertanya apabila pesan belum kita
tangkap atau tidak dimengerti.
g. Saat mengambil keputusan sadar akan tujuannya.
7
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
8
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
6. Percaya diri yaitu merasa yakin pada diri sendiri, bebas dari rasa malu.
7. Kesegaran yaitu segera melakukan kontak disertai rasa suka dan berminat.
8. Manajemen interaksi yaitu mengendalikan interaksi untuk memberikan keputusan
kepada kedua belah pihak.
9. Pengungkapan yaitu keterlibatan secara jujur dalam berbicara dan menyimak baik
secara verbal maupun nonverbal.
10. Orientasi kepada orang lain yaitu penuh perhatian, minat dan kepedulian kepada
orang lain.
9
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Respect
Empathy
Audible
Clarity
Humble
REACH
10
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Respect (menghargai)
• Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam
berkomunikasi dengan orang lain.
• Konsepnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting.
• Bahkan jika harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh
respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang.
• Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan
menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi
yang akan meningkatkan kualitas hubungan antar manusia
11
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
13
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Clarity (jelas)
• Clarity adalah kejelasan pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.
• Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi.
• Dalam berkomunikasi interpersonal kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak
ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya
(trust) dari penerima pesan.
14
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
16