Oktari Fitriana
Heru Zaldianto
Lola Aprilia
Syandep Olivia
Yulia Rahmadani
PERINTIS PADANG
2020
A. Latar Belakang
Namun, penggunaan masker saja tidak cukup memberikan tingkat perlindungan atau
pengendalian sumber yang memadai. Karena itu, langkah-langkah lain di tingkat perorangan
dan komunitas perlu juga diadopsi untuk menekan penyebaran virus-virus saluran
pernapasan. Terlepas dari apakah masker digunakan atau tidak, kepatuhan kebersihan tangan,
penjagaan jarak fisik, dan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
lainnya sangat penting untuk mencegah penularan COVID-19 dari orang ke orang. Dokumen
ini memberikan informasi dan panduan mengenai penggunaan masker dalam pelayanan
kesehatan, bagi masyarakat umum, dan saat melakukan perawatan di rumah. World Health
Organization (WHO) telah menyusun panduan khusus mengenai strategi-strategi PPI dalam
pelayanan kesehatan (2), fasilitas perawatan jangka panjang (FPJP) (3), dan perawatan di
rumah (4).
Dari hasil observasi di kelurahan campago ipuh masih banyak masyarakat yang tidak
menggunakan masker saat keluar rumah maupun berpergian. Tetapi di tempat pelayanan
kesehatan seperti Puskesmas banyak masyarakat yang menggunakan masker dan melakukan
cuci tangan maupun physical distancing
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan dan pendidikan kesehatan, masyarakat
kelurahan Campago Ipuh diharapkan mampu pengetahuan tentang penggunaan
masker.
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan masyarakat kelurahan Campago Ipuh mampu
memahami tentang :
a. Menjelaskan definisi masker
b. Menjelaskan bentuk masker
c. Menjelaskan cara penggunaan dan melepaskan masker
C. Sasaran
Keluarga di Campago Ipuh
E. Metode Pembelajaran
1. Daring
F. Media
Video
G. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta
Lampiran materi
1. Definisi makser
Masker untuk melindungi debu atau partikel yang masuk ke dalam pernafasan,
dapat terbuat dari kain dengan ukuran tertentu .Masker berfungsi menyaring partikel
pada saat udara dihirup melalui mekanisme penangkapan dan pengendapan partikel oleh
serat pembentuk filter). Menyebutkan bahwa pemakaian masker dapat mencegah
kemungkinan terjadinya gangguan sistem pernafasan akibat terpapar udara yang kadar
debunya tinggi. ( Ika Purwanti , 2014).
2. Bentuk masker
Masker dapat berbentuk pipih-terlipat atau duckbill. Bentuk masker dirancang
agar dapat rapat di bagian hidung, pipi, dan dagu pemakainya. Saat bagian pinggir
masker tidak menutup rapat pada wajah dan bergeser, misalnya saat berbicara, udara dari
dalam/luar menembus melalui bagian pinggir masker dan tidak difilter melalui kain
masker. Kebocoran udara yang masuk dan keluar tanpa tersaring dapat diakibatkan oleh
ukuran dan bentuk masker. Penting dipastikan bahwa masker dapat tetap di tempatnya
dengan nyaman tanpa perlu banyak disesuaikan dari tali elastisnya atau ikatannya.
(WHO, 2020)
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2020. Petunjuk teknis Alat Pelindung Diri (APD): Dalam
Menghadapi Wabah Covid-19.Jakarta selatan.
Kemenkes RI (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia). Cara Memakai
Masker Yang Benar. https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/cara-memakai-
masker-yang-benar2
Ika Purwanti. 2014. Hubungan pemakaian Masker terhadap Kapasitas Vital
Paksa dan volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama pada Pekerja Pengolahan Kelapa
Sawit PT. Perkebunan Nusantara XIII Rimba Belian Kabupaten Sanggau. Naskah
Publikasi Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura
World Health Organization. 2020. Anjuran mengenai penggunaan masker
dalan konteks covid-19. https://www.who.int/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/anjuran-mengenai-penggunaan-masker-dalam-
konteks-covid-19.pdf?sfvrsn=8a209b04_2