Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2010-2012)

Maharani Ritonga
Kertahadi
Sri Mangesti Rahayu
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email : ritongamaharani31031990@gmail.com

Abstrak
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah explanatory research. Penelitian ini dilakukan pada
Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2012, bertujuan
untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel financial leverage yaitu Debt to Assets Ratio (DR), Debt to
Equity Ratio (DER), Time Interest Ratio (TIER), dan Degree of Financial Leverage (DFL) secara bersama-
sama maupun secara parsial terhadap variabel Profitabilitas yaitu Return On Equity (ROE). Penggunaan
financial leverage tersebut pada kenyataannya memberikan pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan,
diantaranya ditunjukkan dengan pengembalian atau return akan diterima oleh pemilik perusahaan melalui
Return On Equity (ROE) perusahaan. Pengaruh financial leverage terhadap profitabilitas dihitung menggunakan
analisis data antara lain statistik deskriptif, analisis regresi linear berganda, koefisien determinasi, dan pengujian
hipotesis. Pengujian statistik dalam penelitian ini menggunakan SPSS 13.00 For Windows.Hasil dari analisis
regresi linear berganda menyatakan bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima
berarti variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap ROE. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara bersama -
sama variabel bebas terhadap variabel ROE dapat diterima.

Kata Kunci : Financial Leverage, Profitabilitas

Abstract
The method that was used in this research was Expanatory Research. Research was done to the Food and
Beverage Company which is listed in Indonesian Stock Exchange on 2010-2012, with the main objective is to
explain the effect of various Financial Leverage ariables, which are Debt to Assets Ratio (DR), Debt to Equity
Ratio (DER), Time Interest Earned Ratio (TIER), and Degree of Financial Leverage (DFL), as unity or partial
against profitability variable, Return On Equity.The use of Financial Leverage in Reality affected the company
Profitability, which is one of the example, shown by the ammount return that received by the owner of the
company through Return On Equity (ROE).The effect of financial leverages towards Profitability is count by
using data analytic, which is descriptive statistic, double linear regretion analytic, coeficient determination, and
hypothesis Testing. Statistic Testing in this research use SPSS 13.00 for Windows.The result of double linear
regretion analysis explaining that Fcount bigger than F table,with result that Ho rejected and Ha accepted which
means free variable have significant simultaneous effect to ROE.

Key Words: Profitability Leverage, Profitability

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN memenuhi kebutuhan primer dan mengurangi
barang sekunder. Berdasarkan uraian yang telah
Setiap perusahaan harus dikelola secara dijelaskan maka peneliti melakukan penelitian
efektif dan efisien agar dapat bertahan dalam dengan judul “Pengaruh Financial Leverage
persaingan. Pengelolaan sumber daya perusahaan terhadap Profitabilitas (Studi pada Perusahaan
yang dilakukan dengan baik akan memberikan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di
keuntungan bagi pihak internal maupun eksternal Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-
perusahaan. Sumber daya perusahaan yang harus 2012)”.
dikelola dengan baik terutama adalah sumber
modalnya. Sumber modal tersebut ada yang berasal KAJIAN PUSTAKA
dari dalam perusahaan dan ada pula yang berasal Penelitian mengenai financial leverage ini
dari luar perusahaan. Menurut Riyanto (2001:209) telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya,
jika dilihat dari asalnya, sumber modal terdiri dari
beberapa diantaranya adalah penelitian dari Yunita
sumber intern (internal resources) dan sumber (2008) dan Martono (2002). Yunita melakukan
modal ekstern (eksternal resources). Modal yang penelitian pada food and beverage yang terdaftar di
dihasilkan dari dalam perusahaan sebagai sumber
BEI periode 2003-2006. Hasil penelitian tersebut
intern dapat berupa laba ditahan dan akumulasi menunjukan secara parsial DR berpengaruh
penyusutan, sedangkan sumber eksternal dijelaskan signifikan terhadap ROE, namun DFL tidak
sebagai sumber dana yang berasal dari luar
berpengaruh secara signifikan terhadap ROE.
perusahaan, yaitu dana yang diperoleh dari para Yunita juga menjelaskan bahwa variabel yang
kreditor dan pemegang saham. paling dominan berpengaruh terhadap ROE yaitu
Para pemegang saham dan kreditor
Debt to Assets Ratio (DR).
seringkali tertarik melihat besarnya financial Penelitian sebelumnya mengenai financial
leverage suatu perusahaan dalam tujuannya untuk leverage juga telah dilakukan oleh Martono (2002)
mengetahui kemampuan perusahaan
pada perusahaan manufaktur yang go public di
mengembalikan modal yang telah ditanamkan Indonesia periode 1994-1997. Hasil penelitian
dalam perusahaan. Untuk itu, analisis financial Martono menunjukkan bahwa ROE industri,
leverage akan lebih banyak dibahas dalam
leverage keuangan tertimbang, dan pangsa pasar
penelitian ini. Financial leverage tersebut sering berpengaruh signifikan terhadap ROE. Martono
diukur dengan rasio-rasio keuangan sederhana juga menyebutkan bahwa profitabilitas industri
seperti Debt to Assets Ratio (DR), Debt to Equity
adalah variabel yang superior dalam menjelaskan
Ratio (DER), Time Interest Earned Ratio(TIER), ROA, sedangkan variabel yang superior dalam
dan Degree of Finncial Leverage (DFL). menjelaskan ROE adalah rasio leverage keuangan
Penggunaan financial leverage tersebut pada
tertimbang.
kenyataannya memberikan pengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan, salah satunya ditunjukkan
Pengertian Leverage
dengan besarnya pengembalian atau return yang
Leverage timbul karena perusahaan dalam
akan diterima oleh pemilik perusahaan melalui operasinya menggunakan aktiva dan sumber dana
Return On Equity (ROE) perusahaan. yang menimbulkan beban tetap, yang berupa biaya
Perusahaan makanan dan minuman
penyusutan dari aktiva tetap, dan biaya bunga dari
merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan hutang. Warsono (2003:204) menyebutkan leverage
leverage dalam kegiatan operasionalnya. Peran adalah setiap penggunaan asset dan dana yang
penting perusahaan makanan dan minuman ini
membawa konsekuensi biaya dan beban tetap. Jika
dapat dilihat dari keberadaannya sebagai salah satu perusahaan menggunakan sumber pembiayaan dari
kebutuhan dasar manusia selain sandang dan papan. luar (modal asing) maka beban tetap yang
Alasan memilih perusahaan yang bergerak
ditanggung adalah bunga pinjaman, sedangkan
dalam industri makanan dan minuman karena apabila perusahaan menggunakan mesin-mesin
industri makanan dan minuman akan survive dan maka beban tetapnya berupa biaya penyusutan
paling tahan terhadap krisis dibandingkan dengan
mesin-mesin (depresiasi), dan jika perusahaan
sektor lainnya, sebab dalam kondisi krisis menyewa suatu aktiva tetap kepada pihak lain,
konsumen akan membatasi konsumsinya dengan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
maka konsekuensinya yaitu harus membayar biaya menimbulkan beban tetap atasnya, misalnya hutang
tetap berupa biaya sewa. Berdasarkan pengertian pada bank, menerbitkan obligasi maupun saham
tersebut maka beban tetap yang ditanggung oleh preferen (Atmaja, 2008:236). Penggunaan dana
perusahaan tergantung jenis sumber dana dan aset dengan beban tetap (financial leverage) tersebut
yang digunakan. diharapkan dapat memberikan keuntungan baik bagi
Menurut Martono dan Harjito (2005:295), perusahaan maupun para pemegang saham.
dikenal dua macam leverage dalam suatu Penggunaan financial leverage yang
perusahaan, yaitu leverage operasi (operating semakin besar membawa dampak positif bila
leverage) dan leverage keuangan (financial pendapatan yang diterima dari penggunaan dana
leverage). Penggunaan kedua leverage ini dengan tersebut lebih besar daripada beban keuangan yang
tujuan agar keuntungan yang diperoleh perusahaan dikeluarkan, sedangkan dampak negatif dari
lebih besar daripada biaya aset dan sumber dananya. penggunaan financial leverage yang semakin besar
Dengan demikian penggunaan leverage akan akan menyebabkan beban yang ditanggung
meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham. perusahaan yaitu beban tetap atau beban bunga
Selain itu Warsono (2003:204) menambahkan menjadi semakin besar pula. Hal tersebut
bahwa tujuan perusahaan menggunakan leverage diungkapkan oleh Riyanto (2001:375) sebagai
adalah untuk meningkatkan hasil pengembalian berikut:
(return) bagi para pemegang saham biasa (pemilik) Perusahaan yang menggunakan dana
perusahaan. dengan beban tetap dikatakan menghasilkan
Dampak dari penggunaan leverage leverage yang menguntungkan (favorable financial
dijelaskan oleh Syamsuddin (2004:89) sebagai leverage) atau efek positif kalau pendapatan yang
berikut: diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar
Dengan memperbesar tingkat leverage maka daripada beban tetap dari penggunaan dana tersebut.
hal ini akan berarti bahwa tingkat ketidakpastian Berdasarkan hal tersebut tentunya
(uncertainty) dari return yang akan diperoleh akan perusahaan berharap dana dengan beban tetap yang
semakin tinggi pula, tetapi pada saat yang sama hal digunakan dapat menghasilkan leverage yang
tersebut juga akan memperbesar jumlah return yang menguntungkan, yang berarti bahwa pendapatan
diperoleh. yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih
Menurut Warsono (2003:204), dengan besar daripada beban tetapnya. Besar kecilnya
adanya harapan terhadap peningkatan pengembalian financial leverage tersebut diukur dengan Degree of
sebagai dampak atas penggunaan asset maupun Financial Leverage (DFL) dengan rumus sebagai
dana yang membawa konsekuensi biaya dan beban berikut:
tetap, maka kenaikan leverage juga akan DFL untuk tingkat EBIT tertentu =
meningkatkan risiko atau arus pendapatan bagi
pemegang saham biasa. Risiko tersebut berupa (Warsono, 2003:222)
ketidakpastian dalam hubungannya dengan Keterangan:
kemampuan perusahaan membayar kewajiban I = Bunga
tetapnya. Risiko yang tinggi menyebabkan harga Semakin besar DFL berarti sensitivitas
saham menjadi rendah, sedangkan hasil perubahan laba perusahaan akan semakin besar
pengembalian yang lebih tinggi akan menyebabkan pula. Hal ini menjelaskan bahwa penggunaan
harga saham menjadi lebih tinggi, dengan asumsi leverage atau penggunaan hutang yang mengandung
faktor-faktor lain tidak berubah. beban tetap dalam jumlah yang besar akan
mengindikasikan suatu risiko kerugian yang besar
Financial Leverage apabila perusahaan tidak dapat menghasilkan laba
Perusahaan dalam menjalankan yang besar pula.
aktivitasnya tentu memerlukan dana yang cukup
agar kegiatan operasionalnya dapat berjalan dengan A. Pengaruh Financial Leverage terhadap ROE
lancar. Suatu perusahaan dikatakan menggunakan Menurut Brigham dan Houston (2007:140)
financial leverage jika ia membelanjai sebagian dari Financial Leverage akan memberikan tiga dampak
aktivanya dengan menggunakan sekuritas yang penting, yaitu:

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. Menghimpun dana melalui utang, pemegang penggunaan financial leverage yang semakin besar
saham dapat mengendalikan perusahaan dengan dapat memberikan pengaruh negatif berupa
jumlah investasi ekuitas yang terbatas, penurunan ROE. Pada kondisi seperti ini
2. Kreditor melihat ekuitas atau dana yang perusahaan sebaiknya menghindari pembelanjaan
diberikan oleh pemilik sebagai batas dengan menggunakan hutang, karena kemampuan
pengaman. Jadi, makin tinggi proporsi total perusahaan untuk menghasilkan laba lebih kecil
modal yang diberikan oleh pemegang saham, dibandingkan dengan suku bunga yang harus
makin kecil risiko yang dihadapi kreditor, dibayar oleh perusahaan.
3. Jika hasil yang diperoleh dari aset perusahaan
lebih tinggi daripada tingkat bunga yang METODE PENELITIAN
dibayarkan, maka penggunaan utang akan Metode Penelitian
“mengungkit” (leverage) atau memperbesar Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
pengambilan atas ekuitas atau ROE. adalah pendekatan kuantitatif, yang prosesnya
diawali dengan penyusunan model teoritis dan
Perusahaan yang menggunakan financial analisis sebagai dasar pengajuan pertanyaan
leverage berharap keuntungan yang akan sementara (hipotesis), kemudian dilanjutkan dengan
diterimanya lebih besar daripada beban tetap operasionalisasi konsep, sampai penyimpulan
yang akan mereka tanggung dari jumlah dana sebagai suatu temuan penelitian. Jenis penelitian
yang digunakan. Penggunaan financial leverage yang digunakan adalah penelitian penjelasan
tersebut akan memberikan pengaruh yang (explanatory research). Menurut Singarimbun
berbeda terhadap ROE pada kondisi ekonomi (2006:5) apabila penelitian ini bertujuan untuk
yang berbeda pula. menjelaskan hubungan kausal antara variabel-
Pada kondisi ekonomi yang baik, penggunaan variabel melalui pengujian hipotesis, maka
financial leverage dapat memberikan pengaruh penelitian tersebut tidak lagi dinamakan penelitian
positif berupa peningkatan ROE. Hal ini disebabkan deskriptif melainkan penelitian pengujian hipotesis
tingkat pengembalian terhadap laba operasi atau penelitian penjelasan (explanatory research).
perusahaan lebih besar daripada beban tetapnya. Alasan utama pemilihan jenis penelitian penjelasan
Pada kondisi seperti ini perusahaan dapat (explanatory research) adalah untuk menguji
membelanjai kebutuhan dananya dengan hipotesis yang diajukan, sehingga melalui hipotesis
menggunakan hutang sebanyak-banyaknya, karena tersebut dapat dijelaskan hubungan dan pengaruh
laba yang diperoleh masih dapat digunakan untuk antara variabel bebas, yaitu Debt to Assets Ratio
menutup beban tetap yang timbul akibat (DR), Debt to Equity Ratio (DER), Time Interest
penggunaan hutang tersebut. Earned Ratio (TIER), dan Degree of Financial
Pada kondisi ekonomi normal, peningkatan Leverage (DFL) dengan variabel terikat, yaitu
penggunaan hutang awalnya akan meningkatkan Return On Equity (ROE).
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, Pendekatan yang digunakan dalam
karena suku bunga masih relatif rendah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang
dibandingkan dengan kemampuan perusahaan prosesnya diawali dengan penyusunan model
dalam menghasilkan laba, namun jika perusahaan teoritis dan analisis sebagai dasar pengajuan
terus menggunakan hutang maka laba yang akan pertanyaan sementara (hipotesis), kemudian
dihasilkan semakin lama menjadi semakin kecil. dilanjutkan dengan operasionalisasi konsep, sampai
Hal tersebut disebabkan karena penggunaan hutang penyimpulan sebagai suatu temuan penelitian.
yang semakin besar akan meningkatkan suku bunga Lokasi yang dipilih sebagai tempat
dan risiko yang akan dihadapi kreditor juga semakin penelitian adalah Pojok Bursa Efek Indonesia
tinggi. Kondisi seperti ini perusahaan diharapkan Universitas Brawijaya, yang beralamat di Jalan MT
lebih berhati-hati dalam penggunaan hutang untuk Haryono no. 165 Malang.
mendanai kegiatan operasionalnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
Kondisi ekonomi buruk umumnya suku ini adalah pedoman dokumentasi berupa data yang
bunga pinjaman sangat tinggi, sementara penjualan diperlukan dalam penelitian yaitu laporan keuangan
dan laba perusahaan menurun. Hal ini berarti

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Tabel 1: Daftar Populasi Perusahaan Makanan
BEI periode tahun 2010 – 2012. dan Minuman yang Terdaftar di BEI periode
2010-2012
Variabel Penelitian No. Nama Perusahaan Makanan dan Kode
Variabel bebas (independen) yang sering Minuman
disebut juga dengan variabel stimulus, predictor, 1. PT. Akasha Wira International, Tbk ADES
dan antecendent adalah variabel yang menjadi 2. PT. Cahaya Kalbar, Tbk CEKA
sebab timbulnya atau berubahnya variabel 3. PT. Delta Djakarta, Tbk DLTA
dependen. Dengan demikian, variabel independen 4. PT. Indofood CBP Sukses Makmur, ICBP
adalah variabel yang mempengaruhi. (Sugiyanto, Tbk
5. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk INDF
2004: 12).
6. PT. Mayora Indah, Tbk MYOR
 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 7. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk MLBI
X1 = Debt to Assets Ratio (DR) 8. PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk PSDN
X2 = Debt to Equity Ratio (DER) 9. PT. Sekar Laut, Tbk SKLT
X3 = Time Interest Earned Ratio (TIER) 10. PT. Tunas Baru Lampung, Tbk TBLA
X4 = Degree of Financial Leverage (DFL) 11. Ultrajaya Milk Industry, Tbk ULTJ
Variabel terikat (dependen) sering disebut
dengan variable respon, output, kriteria, 2. Sampel
konsekuen.Variabel ini merupakan variabel yang Menurut Arikunto (2006:131) sampel adalah
dipengaruhi oleh adanya variabel bebas/independen. sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam
 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: setiap penelitian sampel yang diambil harus benar-
Y1 = Return On Equity (ROE) benar representatif atau mewakili, karena jika
Dalam suatu penelitian pasti ada objek yang kurang representatif mengakibatkan nilai yang
diteliti. Oleh karena itu biasanya objek penelitian dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk
ditentukan terlebih dahulu dan harus sesuai dengan menduga nilai populasi yang sesungguhnya.
judul atau substansi yang ingin diteliti.
3. Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Teknik pengambilan sampel yang digunakan
Sugiyono (2008:72) mengemukakan bahwa dalam penelitian ini adalah judgement sampling.
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri Judgement sampling merupakan pengambilan
atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan sampel yang dilakukan berdasarkan kriteria tertentu
karakteistik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti yang ada pada responden (Sugiyono, 2005, hal. 95).
untuk dipelajari dan kemudian ditarik Judgement sampling merupakan jenis dari teknik
kesimpulannya. Populasi yang termasuk dalam nonprobability sampling (non random sampling).
penelitian adalah perusahaan makanan dan Teknik nonprobability sampling tidak memberikan
minuman yang terdaftar di BEI. Jumlah perusahaan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI hingga populasi untuk dipilih sebagai sampel (Sugiyono,
Desember 2012 adalah sejumlah 12 perusahaan. 2005:95). Teknik judgement sampling dalam sebuah
Berikut adalah daftar Perusahaan Makanan dan penelitian digunakan dengan mempertimbangkan
Minuman yang terdaftar di BEI periode 2010-2012 bahwa sampel yang digunakan hanya pada kriteria
tertentu saja. Adapun kriteria tersebut adalah :
1. Perusahaan makanan dan minuman yang
terdaftar di BEI dan sahamnya aktif selama
periode 2010 – 2012 berturut-turut atau tidak
pernah mengalami delisting dari BEI selama
tahun 2010 – 2012.
2. Menerbitkan laporan tahunan (annual report)
lengkap berturut-turut selama tahun 2010 –
2012.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 7 e = Error term
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di c. Pengujian Hipotesis
BEI tahun 2010 – 2012 yang memenuhi kriteria.  Uji F pada penelitian ini digunakan untuk
Adapun sampel penelitian berdasarkan menguji pengaruh variabel Financial Leverage
kriteria diatas adalah seperti berikut ini: secara bersama-sama terhadap Profitabilitas
 Uji-t pada penelitian ini digunakan untuk
Tabel 2: Perusahaan Makanan dan Minuman menguji pengaruh variabel Financial Leverage
yang Menjadi Sampel secara sendiri-sendiri terhadap Profitabilitas
No. Nama Perusahaan Makanan dan Minuman Kode
1. PT. Akasha Wira International, Tbk ADES HASIL DAN PEMBAHASAN
2. PT. Delta Djakarta, Tbk DLTA Hasil
3. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk (MLBI) MLBI Analisis Regresi Linier Berganda
4. PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk PSDN Analisis regresi ini digunakan untuk
5. PT. Sekar Laut, Tbk SKLT menghitung besarnya pengaruh antara variabel
6. PT. Tunas Baru Lampung, Tbk TBLA
bebas, yaitu DR (X1), DER (X2), TIER (X3 ), dan
7. Ultrajaya Milk Industry, Tbk (ULTJ) ULTJ
DFL (X4) terhadap variabel terikat yaitu ROE (Y).
Analisis Data A. Persamaan Regresi
Analisis data pada penelitian ini Persamaan regresi digunakan mengetahui
menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu analisis bentuk hubungan antara variabel bebas dengan
yang menggunakan statistik. alat analisis yang variabel terikat. Berdasarkan perhitungan,
digunakan adalah sebagai berikut: didapatkan persamaan regresi sebagai berikut :
a. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui Y = -0,11878 + 0,00150 X1 + 0,0599 X2 + 0,00046
DR, DER, TIER, DFL, dan ROE pada perusahaan X3 + 0,2888 X4
sampel.Pengukuran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah nilai minimum, nilai Dari persamaan di atas dapat
maximum, mean, dan standar deviasi. diinterpretasikan sebagai berikut:
b. Analisis Regresi Linier Berganda a. ROE akan meningkat sebesar 0,00150%untuk
Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan setiap X1 (DR) meningkat 1% dengan asumsi
menggunakan alat analisis statistik yaitu analisis variabel yang lainnya dianggap konstan
regresi linear berganda (multiple regression b. ROE akan meningkat sebesar 0,0599% untuk
analysis).Analisis regresi yang digunakan jika setiap X2 (DER) meningkat 1% dengan asumsi
parameter dari suatu hubungan fungsional antara 1 variabel yang lainnya dianggap konstan.
variabel dependen dengan lebih dari 1 variabel c. ROE akan meningkat sebesar 0,00046% untuk
independen yang ingin diestimasikan.analisis setiap X3 (TIER) meningkat 1 % dengan asumsi
regresi linear berganda (multiple regression variabel yang lainnya dianggap konstan.
analysis) digunakan untuk mengetahui besarnya d. ROE akan meningkat sebesar 0,2888% untuk
pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah setiap X4 (DFL) meningkat 1% dengan asumsi
kredit yang disalurkan. Adapun bentuk variabel yang lainnya dianggap konstan.
persamaanya adalah: Berdasarkan interpretasi di atas, dapat diketahui
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel
Dimana: terikat, antara lain DR sebesar 0,00150, DER
Y = Return on Equity (ROE). sebesar 0,0599, TIER sebesar 0,00046, dan DFL
b = konstanta perubahan variabel X terhadap Y sebesar 0,2888. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
a = koefisien konstanta DR, DER,TIER, dan DFL berpengaruh positif
X = variable bebas terhadap ROE. Dengan kata lain, apabila bahwa
X1 = Debt to Assets Ratio (DR) DR, DER,TIER, dan DFL meningkat maka akan
X2 = Debt to Equity Ratio (DER) diikuti peningkatan ROE.
X3 = Time Interest Earned Ratio (TIER)
X4 = Degree of Financial Leverage (DFL)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. Koefisien Determinasi (R2) diterima dan H1 ditolak. Hal ini dapat juga
Untuk mengetahui besar kontribusi variabel dikatakan sebagai berikut :
bebas (DR (X1), DER (X2), TIER (X3), dan DFL
(X4)) terhadap variabel terikat (ROE) digunakan H0 ditolak jika F hitung > F tabel
nilai R2, nilai R2 seperti dalam Tabel 3 dibawah ini:
H0 diterima jika F hitung < F tabel
Tabel 3: Koefisien Korelasi dan Determinasi
Tabel 4: Uji F/Serempak

Adjusted Hipotesis F Sig. Ket.


Model R R Square R Square
1 .962 .926 .908 H0 : b0=b1=b2=b3 = b4=0 ;
variabel DR, DER,TIER,
dan DFL tidak
Koefisien determinasi digunakan untuk berpengaruh terhadap
menghitung besarnya pengaruh atau kontribusi H0
ROE 50,334 0,000 ditol
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari
H1 : b0=b1=b2=b3 =b4≠ 0 ; ak
analisis pada Tabel 1 diperoleh hasil R 2 (koefisien
determinasi) sebesar 0,926. Artinya bahwa 92,6% variabel DR, DER,TIER,
dan DFL memberikan
variabel ROE akan dipengaruhi oleh variabel pengaruh terhadap ROE
bebasnya, yaitu DR (X1), DER (X2), TIER (X3 ), dan
DFL (X4). Sedangkan sisanya 7,4% variabel ROE Sumber: Data primer diolah
akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain
yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Berdasarkan Tabel 4 nilai F hitung sebesar
50,334, Sedangkan F tabel (α = 0.05 ; db regresi = 4
Selain koefisien determinasi juga didapat : db residual = 16) adalah sebesar 3,007. Karena F
koefisien korelasi yang menunjukkan besarnya hitung > F tabel yaitu 50,334 > 3,007 atau nilai
hubungan antara variabel bebas yaitu DR, signifikansi F (0,000) < α = 0.05, maka model
DER,TIER, dan DFL dengan variabel ROE, nilai R analisis regresi adalah signifikan. Hal ini berarti H 0
(koefisien korelasi) sebesar 0.962, nilai korelasi ini ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bahwa variabel terikat (ROE) dapat dipengaruhi
bebas yaitu DR, DER,TIER, dan DFL dengan ROE secara signifikan oleh variabel bebas (DR,
termasuk dalam kategori sangat kuat karena berada DER,TIER, dan DFL).
pada selang 0,8 – 1,0. Hubungan antara variabel
bebas yaitu DR, DER,TIER, dan DFL dengan ROE 2. Hipotesis II (t test / Parsial)
bersifat positif, artinya jika variabel bebas semakin t test digunakan untuk mengetahui apakah
ditingkatkan maka ROE juga akan mengalami masing-masing variabel bebas secara parsial
peningkatan. mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikat. Dapat juga dikatakan jika t hitung >
2. Pengujian Hipotesis t tabel atau -t hitung < -t tabel maka hasilnya
Pengujian hipotesis merupakan bagian penting signifikan dan berarti H0 ditolak dan H1 diterima.
dalam penelitian, setelah data terkumpul dan diolah. Sedangkan jika t hitung < t tabel atau -t hitung > -t
Kegunaan utamanya adalah untuk menjawab tabel maka hasilnya tidak signifikan dan berarti H0
hipotesis yang dibuat oleh peneliti. diteima dan H1 ditolak.
1. Hipotesis I (F test / Serempak)
Pengujian F atau pengujian model digunakan
untuk mengetahui apakah hasil dari analisis regresi
signifikan atau tidak, dengan kata lain model yang
diduga tepat/sesuai atau tidak. Jika hasilnya
signfikan, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Sedangkan jika hasilnya tidak signifikan, maka H 0

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
a. Pengujian Hipotesis DR terhadap ROE bahwa ROE dapat dipengaruhi secara tidak
signifikan oleh DER atau dengan meningkatkan
Pengujian DR terhadap ROE dapat dilihat dalam DER maka ROE akan mengalami peningkatan
Tabel 5 secara tidak nyata.

Tabel 5: Uji Hipotesis DR terhadap ROE c. Pengujian Hipotesis TIER terhadap ROE
Ketera
Hipotesis T Sig. ngan Pengujian TIER terhadap ROE dapat dilihat dalam
Tabel 7
H0 : b1 = 0; variabel DR tidak
memberikan pengaruh Tabel 7: Uji Hipotesis TIER terhadap ROE
terhadap ROE 9,96 0.0 H0 Keter
6 00 ditolak Hipotesis t Sig. angan
H1 : b1 ≠ 0; variabel DR
memberikan pengaruh H0 : b3=0; variabel TIER tidak
terhadap ROE memberikan pengaruh
terhadap ROE H0
Berdasarkan Tabel 5 didapatkan t test 0.6
0.418 diteri
antara X1 (DR) dengan Y (ROE) menunjukkan t H1 : b3≠0; variabel TIER 82
ma
hitung = 9,966. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db memberikan pengaruh
residual = 16) adalah sebesar 2,119. Karena t hitung terhadap ROE
> t tabel yaitu 9,966 > 2,119 atau nilai sig.t < α =
0.05 maka pengaruh X1 (DR) terhadap ROE adalah Berdasarkan pada Tabel 7 didapatkan t test
signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak sehingga dapat antara X3 (TIER) dengan Y (ROE) menunjukkan t
disimpulkan bahwa ROE dapat dipengaruhi secara hitung = 0,418. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db
signifikan oleh DR atau dengan meningkatkan DR residual = 16) adalah sebesar 2,119. Karena t
maka ROE akan mengalami peningkatan secara hitung<, t tabel yaitu 0,418 < 2,119 atau nilai sig.t <
nyata. α = 0.05 maka pengaruh X3 (TIER) terhadap ROE
adalah tidak signifikan pada alpha 5%. Hal ini
b. Pengujian Hipotesis DER terhadap ROE berarti H 0 diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa ROE dapat dipengaruhi secara signifikan
Pengujian DER terhadap ROE dapat dilihat dalam oleh TIER atau dengan meningkatkan TIER maka
Tabel 6 ROE akan mengalami peningkatan secara tidak
nyata.
Tabel 6: Uji Hipotesis DER terhadap ROE
Keter d. Pengujian Hipotesis DFL terhadap ROE
Hipotesis T Sig. angan
Pengujian DFL terhadap ROE dapat dilihat dalam
H0 : b2=0; variabel DER tidak Tabel 8
memberikan pengaruh
terhadap ROE H0 Tabel 8: Uji Hipotesis DFL terhadap ROE
0.1
1,338 diteri
H1 : b2≠0; variabel DER 99 Keter
ma
memberikan pengaruh Hipotesis T Sig. angan
terhadap ROE
H0 : b4=0; variabel DFL
Berdasarkan pada Tabel 6 didapatkan t test tidak memberikan
pengaruh terhadap ROE H0
antara DER (X2) dengan Y (ROE) menunjukkan t 0.05
2,086 diteri
hitung = 1,338. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db H1 : b4≠0; variabel DFL 3
ma
residual = 16) adalah sebesar 2,119. Karena t hitung memberikan pengaruh
< t tabel yaitu 1,338 < 2,119 atau nilai sig.t > α = terhadap ROE
0.05 maka pengaruh DER (X2) terhadap ROE
adalah tidak signifikan pada alpha 5%. Hal ini
berarti H 0 diterima sehingga dapat disimpulkan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Berdasarkan pada Tabel 8 didapatkan t test 2. adap ROE dilakukan dengan pengujian F-
antara DFL (X2) dengan Y (ROE) menunjukkan t test. Dari hasil analisis regresi linier berganda
hitung = 2,086. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db diperoleh nilai Fhitung sebesar 50,334 sedangkan Ftabel
residual = 16) adalah sebesar 2,119. Karena t hitung pada taraf signifikan 0,05 menunjukan nilai sebesar
< t tabel yaitu 2,086 < 2,119 atau nilai sig.t < α = 3,007. Hal tersebut berarti F hitung lebih besar dari
0.05 maka pengaruh DFL (X2) terhadap ROE Ftabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang
adalah tidak signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang
berarti H 0 diterima sehingga dapat disimpulkan signifikan secara simultan terhadap ROE. Sehingga
bahwa ROE dapat dipengaruhi secara tidak dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap
signifikan oleh DFL atau dengan meningkatkan hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh
DFL maka ROE akan mengalami penurunan secara secara bersama-sama (simultan) variabel bebas
tidak nyata. terhadap variabel ROE dapat diterima.
1. Untuk mengetahui pengaruh secara individu
Dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan (parsial) variabel bebas (DR (X1), DER (X2),
bahwa variabel bebas (DR, DER, TIER, dan DFL) TIER (X3), DFL (X4)) terhadap ROE dilakukan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dengan pengujian t-test. Berdasarkan pada hasil
ROE secara simultan dan parsial adalah DR. Dan uji-t didapatkan bahwa terdapat empat variabel
dari sini dapat diketahui bahwa keempat variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap
bebas tersebut yang paling dominan pengaruhnya ROE yaitu DR, DER, TIER, dan DFL.
terhadap ROE adalah DR karena memiliki nilai 2. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa
koefisien beta dan t hitung paling besar. variabel DR mempunyai nilai t hitung dan
koefisien beta yang paling besar. Sehingga
PEMBAHASAN
variabel DR mempunyai pengaruh yang paling
Berdasarkan pada hasil analisis data pada
kuat dibandingkan dengan variabel yang
penjabaran sebelumnya dapat dilakukan
lainnya maka variabel DR mempunyai
pembahasan bahwa berdasarkan t test antara X1
pengaruh yang dominan terhadap ROE.
(DR) dengan Y (ROE) menunjukkan t hitung =
9,966. Karena t hitung > t tabel yaitu 9,966 > 2,119
atau nilai sig.t < α = 0.05 maka pengaruh X1 (DR) Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat
terhadap ROE adalah signifikan. DR dapat
dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
bermanfaat bagi perusahaan maupun bagi pihak-
ROE karena semakin besar rasio yang dihasilkan
pihak lain. Adapun saran yang diberikan, antara
oleh DR maka semakin besar pula penggunaan
lain:
hutang yang digunakan untuk membiayai investasi
1. Diharapkan pihak perusahaan dapat
pada aktiva yang mengakibatkan ROE yang
mempertahankan serta meningkatkan pelayanan
diperoleh perusahaan semakin besar.
terhadap DR, karena variabel DR mempunyai
pengaruh yang dominan dalam memberikan
KESIMPULAN DAN SARAN dampak positif berupa peningkatan ROE.
Kesimpulan 2. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui merupakan hal yang sangat penting dalam
variabel mana sajakah yang mempunyai pengaruh mempengaruhi ROE diharapkan hasil
pada ROE. Dalam penelitian ini variabel bebas yang penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi
digunakan adalah variabel DR (X1), DER (X2), peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
TIER (X3), dan DFL (X4) sedangkan variabel terikat penelitian ini dengan mempertimbangkan
yang digunakan adalah ROE (Y). variabel-variabel lain yang merupakan variabel
Berdasarkan pada penghitungan analisis lain diluar variabel yang sudah masuk dalam
regresi linier berganda, dapat diketahui : penelitian ini.
1. Pengaruh secara simultan (bersama-sama)
tiap variabel bebas terh

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

Atmaja, Lukas Setia. 2001. Manajemen Keuangan.


Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
Birgham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2010.
Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku
Satu. Edisi Sebelas. Diterjemahkan oleh Ali
Akbar Yulianto dari Essentials of Financial
Management. Jakarta: Salemba Empat.
Martono dan D. Agus Harjito. 2003. Manajemen
Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Empat.
Yogyakarta: BPFE.
Singarimbun, Masri dan Effendi Sofian. 2006.
Metodologi Penelitian Survai. Jakarta:
LP3ES.
Syamsuddin, Lukman. 2004. Manajemen Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Jurnal
Martono, Cyrillius. 2002. Analisis Pengaruh
Profitabilitas Industri, Rasio Leverage
Keuangan Tertimbang dan Intensitas Modal
Tertimbang serta Pangsa Pasar terhadap
“ROA” dan “ROE” Perusahaan Manufaktur
yang Go Public di Indonesia. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, No. 2, hal
126-140. Fakultas Ekonomi. Universitas
Kristen Petra.
Internet
www.idx.net

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai