Anda di halaman 1dari 35

TUGAS ADMINISTRASI PROYEK

OLEH :

Teguh Johanes Ngongo ( 13…943 )

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2016

Hal. 1
DAFTAR ISI
JUDUL ___________________________________________________________________________________________________ 1
DAFTAR ISI _______________________________________________________________________________________________ 2
BAB I ____________________________________________________________________________________________________ 3
ORGANISASI ___________________________________________________________________________________________ 3
JENIS – JENIS ORGANISASI ________________________________________________________________________________ 3
 Struktur Organisasi Owner __________________________________________________________________________ 11
 Struktur Organisasi Panitia lelang/ULP ( Unit Layanan Pengadaan ) _________________________________________ 13
Langkah – Langkah Pengadaan Barang dan Lelang _________________________________________________________ 16
Macam – macam Unit Layanan Pengadaan (ULP) __________________________________________________________ 18
 Struktur Organisasi Konsultan Perencana ______________________________________________________________ 20
 Struktur Organisasi Konsultan Pengawas ______________________________________________________________ 21
 Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana ______________________________________________________________ 22
Job Description Pengelola Proyek/Pihak yang terlibat _________________________________________________________ 23
 Job Description Owner _____________________________________________________________________________ 23
 Job Description Konsultan Perencana _________________________________________________________________ 23
 Job Description Konsultan Pengawas _________________________________________________________________ 24
 Job Description Kontraktor Pelaksana ; ________________________________________________________________ 25
BAB II __________________________________________________________________________________________________ 29
DESIGN ______________________________________________________________________________________________ 29
 Analisa/Kajian Ekonomi ____________________________________________________________________________ 29
 Analisa/Kajian Sosial _______________________________________________________________________________ 29
 Analisa/Kajian Budaya _____________________________________________________________________________ 30
 Analisa/Kajian Teknologi ___________________________________________________________________________ 30
PERENCANAAN ________________________________________________________________________________________ 30
 Draft Report _____________________________________________________________________________________ 30
 Interim Report ___________________________________________________________________________________ 31
 Final Report ______________________________________________________________________________________ 31
DETAIL ENGINEERING DESIGN ____________________________________________________________________________ 32
 Pra Rencana _____________________________________________________________________________________ 32
 Rencana_________________________________________________________________________________________ 32
 RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) ________________________________________________________________ 32
DOKUMEN KONTRAK _________________________________________________________________________________ 34
SURAT PENAWARAN dan PENDUKUNGNYA ______________________________________________________________ 34
DAFTAR PUSTAKA ________________________________________________________________________________________ 35

Hal. 2
BAB I
ORGANISASI

Pengertian organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok,


yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang
atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi
adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang
posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

Jadi ada syarat terbentuknya organisasi mencakup :

1) Adanya visi dan misi,


2) Keselarasan tujuan,
3) Adanya struktur jabatan, dan
4) Adanya pembagian kerja.

JENIS – JENIS ORGANISASI

Berdasarkan bentuknya organisasi dapat di klasifikasikan kedalam 4 jenis yakni :

1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi yang tertua,paling sederhana,organisasinya terbilang
masih kecil,jumlah karyawan masih sedikit sehingga saling mengenal satu sama lain
dengan baik dan spesialisasi kerjanya belum tinggi.

Ciri – ciri :

a) Organisasi masih kecil,praktis dan sederhana


b) Jumlah karyawan sedikit
c) Pimpinan dan semua karyawan saling mengenal
d) Spesialisasi kerja belum tinggi
e) Hanya mengenal satu komando
f) Struktur organisasi sangat sederhana
g) Garis komando dari atas ke bawah, sebaliknya tanggung jawab dari bawah ke atas

Hal. 3
Kelebihan

a) Garis tanggung jawab dan wewenang yang langsung bersifat sederhana serta mudah untuk
dimengerti.
b) Disiplin dan pengawasan dipermudah karena jelasnya saluran perintah.
c) Keputusan dapat dibuat lebih cepat.
d) Jika digunakan secara tepat, dapat memiliki fleksibilitas terhadap perubahan keadaan.

Kekurangan

a) Pertumbuhan fungsi garis tanpa perkembangan fungsi staf akan membebani tanggung jawab
adminstratif secara berlebihan.
b) Sulit untuk memperoleh dana dan melatih karyawan yang serbabisa.
c) Diperlukan pemimpin organisasi yang cakap dan berpengetahuan luas.
d) Sering kali terjadi kurang adanya koordinasi anter bagian secara horisontal.

Contoh gambar struktur organisasi Garis

Hal. 4
2. Organisasi Garis dan staff
Bentuk organisasi ini dipakai oleh organisasi besar, cakupan kerjanya luas, bidang tugas
yang dikerjakan beraneka ragam dan rumit kemudian karyawan yang dimiliki banyak.

Ciri – ciri :

a) dipergunakan dalam organisasi yang bersikap kompleks


b) daerah kerjanya luas, karyawannya banyak
c) ada 2 kelompok karyawan, yaitu kelompok staff sebagai penasihat dan kelompok garis
sebagai pelaksana
d) mempunyai bidang-bidang yang beraneka ragam dan rumit.

Kelebihan

a) Relevan untuk perusahaan besar


b) keputusan lebih rasional karena adanya staff ahli
c) Dapat mewujudkan “ The right man , in the right place “

Kekurangan

a) Organisainya rumit karena kompleksnya susunan organisasi serta membutuhkan biaya tinggi.
b) Koordinasi kadang-kadang sukar diterapkan
c) Solidaritas sesama karyawan berkurang karena jumlahnya yang banyak sehingga
memungkinkan mereka untuk tidak lagi saling mengenal.

Hal. 5
3. Organisasi Fungsional
Bentuk organisasi yang dibentuk atas dasar fungsi-fungsi yang dijalankan,organisasi ini di
terapkan pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan secara jelas.

Ciri – ciri :

a) Setiap pimpinan dapat memberikan perintah kepada setiap bawahan sepanjang ada
hubungan dengan fungsi atasan tersebut.
b) Setiap pimpinan dapat menerima perintah dari pimpinan mana saja asal lebih tinggi
kedudukannya
c) Tidak terlalu menekankan pada struktur hirarki
d) Tanggung jawab pelaksanaan kepada lebih dari satu pimpinan.

Kelebihan :

a) Spesialisasi para karyawan dapat dipergunakan semaksimal mungkin.


b) Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sejenis pada umumnya
tinggi
c) Moral serta disiplin kerja para karyawan yang menjalankan fungsi yang sejenis pada
umumnya tinggi.
d) Koordinasi antara orang-orang menjalankan satu fungsi mudah dilaksanakan.

Kekurangan :

a) Adanya kecenderungan bagi para karyawan untuk terlalu menspesialisasikan


diri dalam satu bidang kegiatan tertentu sehingga sering sukar untuk
mengadakan tour of duty dan tour of area tanpa melalui
pendidikan dan latihan yang intensif terlebih dahulu.
b) Orang-orang yang bergerak dalam satu bidang tertentu cenderung untuk
mementingkan fungsinya saja sehingga koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar
ddijalankan dan oleh karenanya sukar untuk menggerakkan organisasi sebagai
satu total system.

Hal. 6
4. Organisasi Panitia
Organisasi yang terbentuk hanya untuk sementara waktu saja,setelah tugas selesai maka
selesailah organisasi tersebut.

Ciri – ciri :

a) Setiap pimpinan dapat memberikan perintah kepada setiap bawahan sepanjang ada
hubungan dengan fungsi atasan tersebut.
b) Setiap pimpinan dapat menerima perintah dari pimpinan mana saja asal lebih tinggi
kedudukannya
c) Tidak terlalu menekankan keras atau kaku terhadap sie panitia yang lain
d) Tanggung jawab pelaksanaan kepada lebih dari satu pimpinan.
e) Memiliki tenggang waktu hanya sementara ( visi, misi dan tujuan yang sama )

Kelebihan :

a) Hubungan dengan ketua panitia lebih bersifat singkat dan jelas


b) Perbincangan waktu rapat memiliki sifat santai karena sie yang terpilih sudah
mengetahui bentuk karakter ketua panitia lewat bertemu sehari – hai .

Kekurangan :
a) Memiliki Sistem Organisasi yang kurang cepat dan kurang efisien dalam
menargetkan visi, misi dan tujuan.
b) Menganggap setiap misi yang berat adalah misi yang kecil bobot nya, sehingga
organisasi ini terkadang melupakan visi, misi dan tujuan.
c) Kurang Action karena tidak sungguh – sungguh setiap panitia ingin berbuat

Hal. 7
Kemudian di bawah ini jenis organisasi berdasarkan banyaknya pemimpin :

1. Organisasi Proyek
Organisasi yang membentuk tim-tim spesialisasi untuk mencapai tujuan khusus, manajer
proyek mempunyai wewenang untuk memimpin para anggota tim selama jangka waktu
proyek, jika telah selesai maka akan dibubarkan organisasi tersebut.

Ciri – ciri :

a) Memiliki arus visi, misi dan tujuan


b) Mempunyai Owner ( pemilik proyek )
c) Memiliki Modal Dana yang besar diatas Rp. 50.000.000,-
d) Gambar Bestek

Kelebihan :

a) Manajer proyek mempunyai wewenang penuh untuk mengelola proyek


b) Semua anggota tim proyek bertanggung jawab kepada manajer proyek
c) Rantai komunikasi menjadi pendek, yaitu manajer proyek dengan eksekutif secara
langsung
d) Proyek yang sejenis yang berturut-turut bisa dilakukan oleh tim yang sama
e) Pembuatan keputusan cepat karena kewenangan terpusat
f) Adanya kesatuan komando karena bertanggung jawab kepada satu atasan
g) Bentuk organisasi cukup simpel sehingga mudah dilaksanakan
h) Adanya dukungan menyeluruh terhadap proyek

Kekurangan :

a) Bisa terjadi duplikasi usaha dan fasilitas jika terjadi banyak proyek
b) Struktur ini sendiri menambah biaya yang cukup mahal untuk organisasi induk
c) Ketidakkonsistenan prosedur sering terjadi
d) Proyek yang sudah selesai menimbulkan masalah bagi tim proyeknya
e) Penumpukan sumberdaya yang berlebihan untuk mendapatkan dukungan teknis dan
teknologi sewaktu-waktu dibutuhkan, tetapi biasa dipegang pada saat tidak
dibutuhkan

Hal. 8
Organisasi Matrik
Organisasi ini seraya dengan organisasi proyek namun yang membedakannya dengan
proyek adalah organisasi matriks dimana karyawan memiliki dua atasan yang memiliki
wewenang berbeda.

Namun secara umum organisasi dibedakan dalam beberapa jenis diantaranya :


1. Organisasi kemasyarakatan/sosial
2. Organisasi kemahasiswaan
3. Organisasi politik
4. Organisasi dunia/kenegaraan dan sebagainya.

Kelebihan :

a) proyek mendapatkan perhatian secukupnya


b) lebih mudah untuk mendapatkan orang potensial dari setiap fungsinya
c) tidak ada masalah tentang nasib bagi tim proyeknya jika suatu proyek sudah selesai
d) tanggapan keinginan klien bisa cepat diberikan
e) konsistensi terhadap kebijaksanaan atau prosedur dari perusahaan induk terjaga.
f) Distribusi sumberdaya lebih seimbang
g) mampu untuk mencapai tingkat organisasi yang diperlukan untuk menjawab tuntutan
”ganda” lingkungan
h) dapat memanfaatkan kawyawan secara fleksibel
i) sesuai untuk pengambilan keputusan yang sifatnya rumit serta lingkungan yang tidak
stabil
j) sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang

Hal. 9
STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA PROYEK /PIHAK YANG TERLIBAT

Hal. 10
Hubungan antar pihak pihak diatas dapat diartikan sebagai berikut :

1. Hubungan Struktual
Hubungan ini adalh hubungan garis perintah dimana satu pihak berhak memberikan perintah
dan pihak lain berhak melaksanakannya selama perintah itu sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
2. Hubungan Kontraktual
Hubungan ini adalah hubungan kontrak dimana pihak pihak diatas telah membuat perjanjian
sesuatu hal dan dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum didalam masing-masing kontrak.
Dalam hal ini masing-masing pihak harus menjalankan tugasnya sesuai isi perjanjian dan akan
mendapat haknya sesuai yang dijanjikan dalam kontrak.
3. Hubungan Koordinasi
Hubungan ini adalah hubungan kerja sama antara pihak-pihak yang memiliki hubungan kerja,
dalam hal ini hubungan koordinasi itu terjadi antara pihak konsultan perencana dengan pihak
konsultan pengawas. Mereka dapat melakukan kerjasama dalam meelesaikan masalah-
masalah yang mungkin terjadi dilapangan

 Struktur Organisasi Owner

Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki
proyek atau pekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain yang mampu
melaksanakanya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja. untuk merealisasikan
proyek, pemilik proyek mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk
membiayai proyek.
1. Tugas dan Kewajiban Pengguna Anggaran

- Mengembangkan tujuan dan sasaran proyek yang ingin dicapai dari


segi biaya dan waktu serta membuat perkiraan biaya awal.
- Menandatangani SPK / Kontrak Pekerjaan Proyek yang
dipimpinnya.
- Bertanggung jawab atas penyelesaian proyek.
- Menetapkan pemenang pelelangan pekerjaan proyek yang
dipimpinnya.

Hal. 11
2. Tugas dan Kewajiban Pemegang Kas

- Membantu dan bertanggung jawab kepada pengguna anggaran


sebagai atasan langsung dalam hal pengurusan administrasi dan
keuangan.
- Menyelenggarakan pengurusan keuangan negara yang diserahkan
kepadanya ( menerima, menyimpan dan mengeluarkan serta
mempertanggung jawabkan ).

3. Tugas dan Kewajiban Direksi Pekerjaan

- Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pelaksanaan proyek


- Memberiakan saran,pendapat dan pertimbangan kepada atasan
sesuai bidang tugasnya
- Membagi dan menyerahkan tugas pada pihak yang benar-benar
berkompeten / ahli di bidangnya.
- Mengkaji ulang hasil evaluasi pengawas lapangan saat berada di
proyek.

4. Tugas dan Kewajiban Pembukuan

- Menyelenggarakan pencatatan keuangan bagian proyek


- Mencatat, mengurus dan melaksanakan semua peraturan /
keperluan yang berlaku berkaitan dengan administrasi keuangan .
- Mencatat dan menyusun penerimaan dan pengeluaran bagian proyek.
- Memeriksa tagihan pembayaran pada sertifikat pembayaran
bulanan.
- Melaporkan semua hasil tugasnya kepada Pemegang Kas.

5. Tugas dan Kewajiban Pengawas Lapangan

- Memberi petunjuk dan mengarahkan kontraktor sehubungan


dengan pelaksanaan pekerjaan.
- Meninjau dan menguji semua data perhitungan teknis dan desain.
- Meneliti dan menguji kebenaran serta kelengkapan dokumen
kontrak dan melaksanakannya.
- Mengadakan pengawasan kualitas dan kuantitas pekerjaan di
lapangan.
- Mengurus perijinan yang diperlukan untuk kelancaran pekerjaan di
lapangan.
- Memeriksa kebenaran tagihan-tagian dari kontraktor.

Hal. 12
 Struktur Organisasi Panitia lelang/ULP ( Unit Layanan Pengadaan )

Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi
pemerintah yang berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa di K/L/D/I
(Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya) yang
bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada
(Perpres Nomor 54 tahun 2010 pasal 1 angka 8). Berdasarkan definisi tersebut dapat
diketahui bahwa fungsi utama ULP adalah pelaksanaan pengadaan, artinya unit inilah
yang melaksanakan proses pengadaan mulai dari menyusun rencana pemilihan
penyedia barang dan jasa sampai dengan melakukan evaluasi administrasi, teknis dan
harga terhadap penawaran yang masuk.

Hal. 13
Penjelasan ;

Tugas Kapala ULP :

1. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan ULP;


2. Menyusun dan melaksanakan strategi pengadaan barang/jasa ULP;
3. Menyusun program kerja dan anggaran ULP
4. Mengawasi seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa di ULP dan melaporkan
apabila ada penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan
5. Membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan
barang/jasa kepada Menteri melalui Pejabat Eselon I terkait
6. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia ULP
7. Menetapkan Kelompok kerja ULP
8. Menugaskan anggota Pokja ULP sesuai dengan beban kerja masing-masing
9. Mengusulkan penempatan/ pemindahan/ pemberhentian anggota ULP kepada
Pejabat Eselon I terkait
10. Mengusulkan pengangkatan Tim Teknis dan Staf Pendukung ULP kepada Pejabat
Eselon I terkait
11. Mengusulkan penetapan pemenang kepada Menteri untuk Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai di atas Rp
100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) melalui Pejabat Eselon I terkait
12. Mengusulkan penetapan peringkat teknis untuk Penyedia Jasa Konsultansi yang
bernilai di atas Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) melalui Pejabat Eselon
I terkait dan
13. Menyampaikan hasil pemilihan penyedia barang/jasa yang telah dilaksanakan
oleh Pokja ULP kepada PPK.

Tugas Sekretaris :

1. Melaksanakan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan,


perlengkapan, dan rumah tangga ULP
2. Mengiventarisasi paket-paket yang akan dilelangkan/ diseleksi
3. Menyiapkan dokumen pendukung dan informasi yang dibutuhkan Pokja ULP;
4. Memfasilitasi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan
oleh Pokja ULP
5. Mengagendakan dan mengkoordinasikan sanggahan yang disampaikan oleh
penyedia barang/jasa
6. Mengelola sistem pengadaan dan sistem informasi data manajemen pangadaan
untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa
7. Mengelola dokumen pengadaan barang/jasa
8. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengadaan dan menyusun laporan
evaluasi
9. Menyusun laporan pelaksanaan pengadaan barang/jasa dan

Hal. 14
10. Menyiapkan dan mengkoordinasikan tim teknis dan staf pendukung ULP dalam
proses pengadaan barang/jasa.

Tugas Kelompok Kerja :

1. Melakukan kaji ulang terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK), Spesifikasi Teknis dan
Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dan Rancangan Kontrak paket-paket pengadaan
barang/jasa yang akan dilelang/ diseleksi
2. Mengusulkan perubahan KAK, Spesifikasi Teknis dan HPS, dan Rancangan Kontrak
kepada PPK, melalui Kepala ULP
3. Menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa dan menetapkan dokumen
pengadaan
4. Melakukan pemilihan penyedia barang/jasa mulai dari pengumuman kualifikasi
atau pelelangan sampai dengan menjawab Sanggah
5. Mengusulkan penetapan pemenang kepada Menteri untuk Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai di atas Rp
100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) dan pennyedia jasa Konsultansi yang
bernilai di atas Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) melalui Kepala ULP
6. Mengusulkan penetapan peringkat teknis kepada Menteri untuk Penyedia Jasa
Konsultansi yang bernilai di atas Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah)
melalui Kepala ULP
7. Menetapkan pemenang untuk: 1) Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk
paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling
tinggi Rp 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah); 2) Seleksi atau
PenunjukanLangsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling
tinggi Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah)
8. Menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan kepada PPK melalui Kepala ULP;
9. Membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan Barang/Jasa kepada
Kepala ULP
10. Memberikan data dan informasi kepasa Kepala ULP mengenai Penyedia
Barang/Jasa yang melakukan perbuatan seperti penipuan, pemalsuan dan
pelanggaran lainnya dan
11. Mengusulkan bantuan Tim Teknis dan/atau Tim Ahli kepada Kepala ULP.

Hal. 15
No. Langkah – Langkah Pengadaan Barang dan Lelang
1 Pembentukan Panitia Lelang

2 Penyusunan dan Pengesahan ( Hasil Perhitungan Sementara )

3 Penyusunan ( Rencana Kerja dan Syarat )

4 Persetujuan draf RKS dan draf iklan

5 Pengumuman Lelang

6 Pengambilan RKS oleh calon peserta lelang

7 Undangan rapat penjelasan RKS

8 Rapat Penjelasan RKS


9 Pemasukan Surat Penawaran

10 Pembukaan Surat Penawaran

11 Evaluasi Penawaran

12 Usul Persetujuan Penetapan Pemenang

13 Pengumuman Pemenang

14 Masa Sanggah

15 Menjawab sanggahan

16 Menyiapkan Kontrak

Hal. 16
No. Penjelasan
1 Proyek membentuk panitia lelang
Panitia/tim ahli menyusun Harga
2 Perkiraan Sendiri dan disyahkan
Proyek
Panitia menyusun draft Rencana Kerja & Syarat / dokumen lelang dalam Inggris &
3
Indonesia
Proyek menyampaikan surat permohonan persetujuan pelaksanaan program kepada
4
Pimpinan, dilampiri draft RKS dan total HPS
5 Mengadakan pengumuman lelang di media massa/cetak
6 Calon peserta mengambil RKS/dokumen ke proyek
Proyek mengundang rekanan yang mendaftarkan diri & mengambil RKS untuk rapat
7
penjelasan RKS
Pemberian penjelasan RKS oleh panitia lelang, dan dibuat Berita Acara Rapat yang
8
ditanda-tangani panitia dan wakil rekanan

Rekanan yang berminat memasukkan surat penawaran (Satu/Dua Amplop) pada tanggal
9
dan tempat yang ditentukan

Surat penawaran yang telah masuk dibuka dalam suatu rapat yang dihadiri oleh panitia
10 dan peserta lelang, dilanjutkan pembuatan berita acara pembukaan surat penawaran yang
ditanda-tangani panitia dan wakil peserta

Berdasar Berita Acara Pembukaan Penawaran, panitia mengadakan evaluasi adm & teknis
11
dan harga dari yang lolos teknis, dilaporkan ke proyek
Proyek menyampaikan surat usulan calon pemenang lelang dilampiri draft kontrak kepada
12
Pimpinan
13 Proyek mengumumkan pemenang lelang
Setelah pengumuman pemenang proyek memberi kesempatan kepada peserta yang kalah
14
untuk memberikan sanggahan
15 Kalau ada sanggahan, panitia harus membuat sanggahan
Setelah tidak ada lagi sanggahan sampai waktu yang ditentukan, proyek menyiapkan draft
16
kontrak
Draft kontrak dikirim ke Pimpinan
dilampiri Summary Contract, untuk
mendapatkan NOL Contract dan dikirim ke Kantor PU

Hal. 17
Macam – macam Unit Layanan Pengadaan (ULP)

Pengadaan barang dan pengadaan jasa lainnya dilakukan dengan cara ;

a) Pelelangan yang terdiri atas Pelelangan Umum dan Pelelangan Sederhana


b) Penunjukan Langsung
c) Pengadaan Langsung
d) Kontes/Sayembara.
Pengadaan jasa konstruksi dilakukan dengan cara ;
a) Pelelangan Umum
b) Pelelangan Terbatas
c) Pemilihan Langsung
d) Penunjukan Langsung
e) Pengadaan Langsung.
Pengadaan jasa konsultansi dilakukan dengan cara ;
a) Seleksi yang terdiri dari Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana
b) Penunjukan Langsung
c) Pengadaan Langsung
d) Sayembara.

Hal. 18
JADWAL PELELANGAN ( KEPPRES ) beserta Waktu Penyelenggaraan

No Kegiatan Waktu Total Waktu


1 Pengumuman Lelang Tanggal X
2 Pendaftaran Calon Peserta Lelang Minimal 3 hari kerja X + 3 hari

3 - 5 hari kerja setelah


3 Pengambilan Dokumen Pendaftaran Calon X + 6 sd 8 hari
Peserta Lelang

3 - 4 hari kerja setelah


4 Pemberian Penjelasan X + 9 sd 12 hari
Pengambilan Dokumen

Minimal 7 hari kerja dari


5 Pemasukan Penawaran X + 16 sd 19 hari
Pemberian Penjelasan
Setelah Penutupan
6 Pembukaan Penawaran
pemasukan penawaran
Evaluasi dan Pengusulan calon Max 7 hari kerja setelah X + 23 sd 26
7
pemenang oleh panitia ke proyek Pembukaan Penawaran hari
Max 7 hari kerja setelah
Pengusulan pemenang Evaluasi dan Pengusulan X + 30 sd 33
8
oleh Proyek ke Pimpinan calon pemenang oleh hari
panitia ke proyek

Setelah mendapat NOL 2 Max 2 hari setelah X + 32 sd 35


9
Pengumuman pemenang mendapat NOL 2 hari
Max 4 hari setelah X + 36 sd 39
10 Masa Sanggah
pengumuman hari
Penerbitan Surat
Max 10 hari kerja setelah X + 42 sd 45
11 Penunujuknan Pemenang
pengumuman hari
Lelang
Penandatanganan X + 42 sd 45
12
Kontrak hari
Tanggal Efektif
13
Kontrak
Sesuai yang
Pelaksanaan
14 tercantum
Pekerjaan
dalam kontrak

Hal. 19
 Struktur Organisasi Konsultan Perencana

Adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan
perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik swasta
maupun pemerintah.

1. Pengaturan dan Penyediaan Staff

Bagan ini sangat diperlukan, untuk “Siapa” yang mengerjakan “Apa”,


dan kepada “Siapa” orang yang bekerja itu harus mempertanggung
jawabkan pekerjaannya ( seperti halnya memberikan laporan ). Dan
bagan ini sebagai sarana penentuan dan pengaturan serta pembagian
tugas antara seorang dan kelompok orang.

2. Pengarahan

Bagan ini mengarahkan proyek yang dikerjakan kepada sasaran yang


telah direncanakan. Intisari dari pengarahan terletak kepada
kemampuan dari manager proyek untuk memberikan motivasi kepada
anak buahnya. Dalam bagan ini Faktor Kepemimpinan amat
menentukan sekali untuk pengembangan sumber daya manusia dan
bimbingan kerja.

3. Pengkoordinasian

Bagan ini adalah mengatur keselarasan dalam tiap pekerjaan agar tidak
terjadi yang namanya “Tumpang tindih, kerja ulang atau
kesemrawutan “ antar bagian Divisi, contoh gambar Divisi :

Hal. 20
4. Pengontrolan

Bagan ini mengontrol pekerjaan yang dilakukan organisasi proyek


apakah perkembangan tiap pekerjaan sesuai dengan jalur yang
direncanakan ataukah ada penyimpangan. Pengontrolan tidak hanya
dari laporan saja, tapi perlu di cek juga dilapangan.

 Struktur Organisasi Konsultan Pengawas

Adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek ( owner ) untuk melaksanakan pekerjaan
pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa badan usaha atau perorangan. perlu sumber
daya manusia yang ahli dibidangnya masing-masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal
elektrikal, listrik dan lain-lain sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam
waktu cepat dan efisien.

1. Team Leader

Tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinasi pelaksanaan


kegiatan kerja. Bertanggungjawab terhadap pengawasan pekerjaan
secara keseluruhan.

Hal. 21
2. Site Engineering

Tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinator inspector baik


struktur maupun elektrikal di lapangan. Bertanggungjawab langsung
kepada team leader serta berkoordinasi dengan pemilik proyek dan
pelaksana pekerjaan.

3. Inspector

Tugasnya adalah mengawasi dan memberi penjelasan serta arahan


tentang maksud dan tujuan setiap jenis pekerjaan sebagaimana yang
telah tercantum dalam rencana kerja baik kualitas, kuantitas dan
waktu.

4. Electrical

Tugasnya melakukan pengawasan dan koreksi terhadap pekerjaan


elektrikal bangunan yang dikerjakan, apakah sudah sesuai dengan
rencana kerja dan syarat-syarat serta gambar kerja.

5. Structure

Tugasnya adalah melakukan pengawasan dan pengkoreksian terhadap


keseluruhan konstruksi bangunan yang dikerjakan, apakah sudah
sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat serta gambar kerja.

 Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana

Badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk melaksanakan


pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya. Atau dalam definisi lain
menyebutkan bahwa pihak yang penawarannya telah diterima dan telah
diberi surat penunjukan serta telah menandatangani surat perjanjian
pemborongan kerja dengan pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan
proyek. Pada Proyek ‘tempat penulis kerja praktek’ ini, pemilik proyek (owner)
memberikan kepercayaan secara langsung kepada kontraktor pelaksana untuk
melaksanakan pekerjaan konstruksi. Peraturan dan persetujuan tentang hak dan
kewajiban masing-masing pihak diatur dalam dokumen kontrak.

Hal. 22
Job Description Pengelola Proyek/Pihak yang terlibat

 Job Description Owner

berikut penjelasan mengenai tugas dan wewenang owner dalam


pelaksanaan proyek konstruksi bangunan ;

- Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek.


- Mengadakan kegiatan administrasi proyek.
- Memberikan tugas kepada manajer proyek atau melaksanakan
pekerjaan proyek.
- Menandatangani surat perjanjian pemborongan dan surat perintah
kerja.

 Job Description Konsultan Perencana

Tugas konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek konstruksi


adalah ;
- Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan
pemilik bangunan.
- Membuat gambar kerja pelaksanaan.
- Membuat Rencana kerja dan syarat – sayarat pelaksanaan
bangunan ( RKS ) sebagai pedoman pelaksanaan.
- Membuat rencana anggaran biaya bangunan.
- Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik ke
dalam desain bangunan.
- Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan
pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan
desain terwujud di wujudkan.
- Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika
terjadi kegagalan konstruksi.

Hal. 23
 Job Description Konsultan Pengawas

Kewajiban Sebagai Pengawas ;

- Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada


pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan
pekerjaan.
- Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan
kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.
- Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek yang
diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek
namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah
dibuat sebelumnya.
- Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak
kerja.
- Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan
proyek.
- Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat
oleh pemilik proyek.

Hak Sebagai Pengawas ;

- Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan jika terjadi


penyimpangan terhadap kontrak kerja.
- Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak
tidak memperhatikan peringatan yang diberikan.
- Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek.
- Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shopdrawing
pelaksana proyek.
- Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (
site Instruction)
- Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai
dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.

Hal. 24
 Job Description Kontraktor Pelaksana ;

1. Hak Kontraktor Pelaksana Proyek.

- Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan


spesifikasi yang telah direncanakan dan ditetapkan didalam kontrak
perjanjian pemborongan.
- Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) yang meliputi
laporan harian, mingguan, serta bulanan kepada pemilik proyek yang
memuat antara lain ;

a) Pelaksanaan proyek
b) Prestasi kerja yang dicapai
c) Jumlah tenaga kerja yang digunakan
d) Jumlah bahan yang masuk
e) Keadaan Cuaca / Sikon di Proyek

2. Kewajiban Kontraktor Pelaksana Proyek

- Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan,


dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan
gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan waktu, biaya,
kualitas dan keamanan pekerjaan.
- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal (time schedule) yang
telah disepakati.
- Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap
kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan.
- Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap
kerusakan jalan yang diakibatkan oleh kendaraan proyek yang
mengangkut peralatan dan material ke tempat pekerjaan.
- Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek
sehubungan dengan pengunduran waktu penyelesaian pembangunan
dengan memberikan alasan yang logis dan sesuai dengan kenyataan di
lapangan yang memerlukan tambahan waktu.
- Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu
pelaksanaan pekerjaan, serta wajib menyediakan perlengkapan
pertolongan pertama pada kecelakaan.

Hal. 25
Hubungan kerja pengelola proyek/pihak yang terlibat
1. Pemilik Proyek
Pemilik proyek disebut sebagai pemberi tugas, owner atau bouwheer adalah suatu badan
usaha atau perorangan, baik pemerintah maupun swasta, memberikan pekerjaan, serta membiayai
suatu proyek dalam proses pembangunan suatu bangunan. Adapun tugas, wewenang dan tanggung
jawab sebagai pemilik proyek antara lain adalah :
1. Menunjuk dan mengangkat wakilnya bagi kebutuhan perencanaan dan pelaksanaan,
2. Mengesahkan keputusan yang menyangkut biaya, mutu dan waktu pelaksanaan.
3. Menyelesaikan perselisihan menyangkut proyek yang terjadi antara bawahannya dengan pihak
pemborong.
4. Menyediakan dan mengusahakan pendanaan bagi kontraktor pelaksana.
5. Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan dengan memperhatikan
pertimbangan yang diberikan oleh konsultannya.

2. Konsultan QS (Quantity Surveyor)


Konsultan QS ini ditunjuk oleh pemilik proyek sebagai orang atau badan yang mengatur
biaya, waktu, kontrak untuk pekerjaan dalam proyek serta bernegosiasi. Adapun alasan untuk
menggunakan jasa Konsultan QS ini karena pemilik proyek tidak punya suatu badan atau orang
yang biasa mengatur pendanaan.
Wewenang dan tanggung jawab sebagai pengatur biaya, waktu, kontrak antara lain adalah :
1. Pengadaan kontrak kepada pihak-pihak penyediakan jasa (kontraktor-kontraktor dan
konsultan-konsultan).
2. Bernegosiasi harga-harga bahan dan jasa kepada pihak penyedia jasa.
3. Memastikan lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
dalam proyek.
4. Melaporkan hasil dari kontrak yang telah di setujui oleh penyedia jasa kepada pemilik
proyek.

Hal. 26
3. Konsultan Perencana
Konsultan perencana mempunyai kewajiban atau tugas yang merencanakan suatu rencana
dalam perencanaan struktur, arsitektur, dan mekanikal / elektrikal, dengan ketentuan yang
diinginkan oleh pemilik proyek.
Adapun tugas atau kegiatan dari konsultan perencana sebagai berikut :
1. Membuat sketsa dan memberikan suatu gagasan gambaran pekerjaan, meliputi pembagian
ruang, rencana pelaksanaan dan lainnya.
2. Membuat gambar detail / penjelasan lengkap dengan perhitungan konstruksinya.
3. Membuat rencanan kerja dan syarat-syarat (RKS) dan rencana anggaran biaya (RAB).
4. Tempat berkonsultasi jika ada hal-hal yang meragukan dibidang arsitektural, struktur dan
ME.

4. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah suatu organisasi atau perorangan yang bersifat multi disiplin
yang bekerja untuk dan atas nama Pemilik Proyek (owner). Pengawas harus mampu bekerjasama
dengan Konsultan Perencana dalam suatu proyek.
Pengawas Proyek mempunyai kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan berkala serta memberikan pengarahan, petunjuk dan penjelasan
kepada pelaksana konstruksi dan meneliti hasil-hasil yang telah dikerjakan.
2. Memberi rekomendasi progress report pekerjaan pelaksana untuk meminta dana kepada
Pemilik Proyek (owner) guna membiayai pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
3. Memberikan teguran dan atau peringatan kepada pelaksana konstruksi apabila dalam
pelaksanaan pekerjaan terjadi penyimpangan dari spesifikasi dan gambar-gambar teknis.
4. Mempersiapkan, mengawasi dan melaporkan hasil pelaksanaan proyek kepada Pemilik Proyek
(owner).

Hal. 27
5. Kontraktor
Kontraktor pelaksana adalah perusahaan berbadan hukum yang bergerak dalam bidang
pelaksanaan pemborongan. Berupa perorangan maupun badan hukum baik pemerintah maupun
swasta. Yang telah ditetapkan dari pemilik proyek serta telah menandatangani Surat Perjanjian
Kerja (SPK). Kontraktor pelaksana ini bekerja dengan mengacu pada gambar kerja (bestek),
rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) yang telah disusun sebelumnya. Adapun kegiatan dari
Kontraktor Pelaksana yaitu :
1. Melaksanakan semua kesepakatan yang ada dalam kontrak kerja, baik dari segi scheduling
pelaksanaan maupun masa pemeliharaan.
2. Mematuhi dan melaksanakan segala petunjuk yang diberikan oleh Direksi.
3. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor pelaksana harus membuat dan menyerahkan gambar
kerja (shop drawing) serta metode kerja.
4. Menyediakan tenaga kerja, bahan, perlengkapan dan jasa yang diperlukan sesuai dengan
spesifikasi teknis dan gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan ;
a. biaya pelaksanaan,
b. waktu pelaksanaan,
c. kualitas pekerjaan,
d. kuantitas pekerjaan dan
e. keamanan kerja.
5. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan yang diserahkan kepada Direksi.
6. Bertangung jawab atas kualitas dan mutu pekerjaan.
7. Berhak menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaaan yang telah selesai dari pemberi
tugas dengan kesepakatan yang tercantum dari kontrak kerja.

Hal. 28
BAB II
DESIGN

Study Kelayakan

Sebagai Prasyarat sebelum membuat studi kelayakan, pemilik proyek harus memperoleh
gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan apa yang akan terjadi. Kemungkinan-
kemungkinan tersebut antara lain :
1. Apakah ditinjau dari berbagai segi bermanfaat atau tidak untuk diteruskan dengan studi
kelayakan.
2. Apakah gagasan proyek tersebut hanya merupakan angan-angan kosong belaka.
3. Apakah gagasan yang direncanakan itu ditinjau dari berbagai berbagai macam segi
sudah dapat diputuskan secara kasar untuk dapat dilaksanakan tanpa penelitian lebih
lanjut.

 Analisa/Kajian Ekonomi

Evaluasi ini mempertimbangkan manfaat pembangunan proyek secara mikro.


Sumbangan apa yan dapat diberikan dalam pembangunan ekonomi dan daerah
sekitarnya dan terhadap negara secara langsung atau tidak langsung.

Misalnya sampai berapa jauh kemampuan proyek dalam menciptakan lapangan


pekerjakan baru, meningkatkan penghasilan secara nasional, menunjang pendapatan
devisa dan merangsang peningkatan standar kehidupan lingkungannya. Bagi proyek
yang bersifat komersil seperti membangun pabrik, hotel, pertokoan, tempat hiburan
dan sebagainya aspek ekonomi membuktikan dengan angka-angka bahwa
keuntungan yang didapat dari proyek tersebut akan lebih besar dari modal yang
diinvestasikan. Pengaruh proyek terhadap pendapatan nasional, penambahan dan
pemerataan kesempatan kerja, dampak pergeseran hidup masayrakat dan
sebagainya.

 Analisa/Kajian Sosial

Dampak terhadap lingkungan hidup dan social sering kali harus dipelajari untuk
mencegah dan mengetahui secara dini akan pengaruh-pengaruh negative yang dapat
timbul dikemudian hari. Dengan diketahuinya masalah yang timbul itu dimasa yang
mendatang, maka dalam perencanaan pengmbangan proyek hal tersebut sudah
harus dimasukkan dalam perencanaan untuk mengatasinya atau merumuskan resep
pencegahannya. Dalam setiap perencanaan proyek, dalam kehidupan soial

Hal. 29
masyarakat sekitar pasti akan terjadi pro dan contra, dimana hal ini umum terjadi
apabila sebuah proyek d bangun d tanah padat penduduk.

 Analisa/Kajian Budaya

Pengaruh proyek terhadap perubahan gaya hidup masyarakat, dari masa ke masa
suatu proyek akan terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan SDM,
sehingga aspek budaya pada tempat pelaksanaan proyek juga akan terus berubah.

 Analisa/Kajian Teknologi

Dalam aspek ini harus dikaji hal-hal yang meliputi type dan fasilitas-fasilitas yang akan
didirikan(misalkan pabrik gula, proyek PLTA), kapasitas produksi ekonomi proyek,
jenis teknologi yagn dipakai, pengalaman kerja yang didapat dari proyek yang sejenis,
peralatan yang dipergunakan, persediaan bahan material setempat dan sumber daya
manusia yang tersedia dan siap pakai.
Dalam hal ini menyangkut hal hal yg bersifat rekayasa, seperti perencanaan teknis
suatu proyek, seperti design teknis, metode kerja, sumber material, kondisi lokasi
proyek, mobilisasi, dan demobilisasi kendaraan.

PERENCANAAN

Perencanaan Proyek adalah disiplin untuk menyatakan bagaimana untuk menyelesaikan


sebuah proyek dalam jangka waktu tertentu, biasanya dengan tahapan yang ditetapkan, dan
sumber daya yang ditunjuk. Salah satu pendangan dari perencanaan proyek bagi beberapa
aktivitas, antara lain : menetapkan tujuan, mengidentifikasi, perencanaan jadwal, dan
membuat rencana mendukung (termasuk yang berkaitan dengan : sumber daya manunsia,
metode komunikasi, dan manajemen resiko).

 Draft Report

Meliputi administrasi kantor, administrasi proyek, laporan harian dan laporan


mingguan.

Administrasi Kantor
Administrasi Kantor adalah suatu kegiatan perencanaan keuangan, penagihan dan
pencatatan, personalia, dan distribusi barang serta logistik di sebuah organisasi. Biasanya
seorang karyawan yang bertugas dalam hal ini disebut dengan administrator kantor atau
manajer kantor.

Hal. 30
Administrasi Proyek
Administrasi Proyek adalah kegiatan pecatatan atau dokumentasi yang dilakukan dalam
pelaksanaan suatu proyek. Tanpa pencatatan, suatu perencanaan berisiko takselesai tepat
waktu dan koordinasi antar bidang bias menjadi kurang terjalin dengan baik.

Laporan Harian
Laporan Harian proyek merupakah sebuah pertanggung jawaban dalam bentuk tertulis
mengenai kegiatan yang sudah dijalankan selama satu hari untuk kemudian dituangkan
dalam bentuk tertulis, laporan harian ini dibuat oleh kontraktor atau konsultan pengawas
untuk diberikan kepada owner atau pemilik proyek. dengan adanya laporan ini maka proses
pelaksanaan pekerjaan dapat diarsipkan.

Laporan Mingguan
Laporan mingguan proyek merupakah sebuah pertanggung jawaban dalam bentuk tertulis
mengenai kegiatan yang sudah dijalankan selama satu 7 hari kegiatan dalam seminggu
untuk kemudian dituangkan dalam bentuk tertulis, laporan mingguan ini dibuat oleh
kontraktor atau konsultan pengawas untuk diberikan kepada owner atau pemilik proyek.
dengan adanya laporan ini maka proses pelaksanaan pekerjaan dapat diarsipkan.

 Interim Report

Laporan interim (atau kemajuan) suatu laporan yang menyajikan awalan evaluasi
sistem. Laporan yang dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan spesifik dana dari
hasil proyek yang sedang terlaksana, Laporan interim diperlukan untuk
membiarkan pihak owner dan konsultan perencana mengetahui perkembangan
proyek. sehingga memberikan informasi yang akan membantu owner dan
kontraktor pelaksana supaya menentukan apakah akan melanjutkan arus proyek
yang sedang berjalan, di mana untuk melakukan penyesuaian. Jika perlu, untuk
merevisi tujuan proyek dan di analisa serta mungkin menambahkan lebih banyak
tenaga kerja dalam kegiatan proyek yang sedang berlangsung.

 Final Report

Final Report merupakan akhir dari serangkaian kegiatan proyek. Pada intinya
tahapan penutupan proyek (project closure) adalah memberikan laporan tentang
hasil-hasil-hasil apa saja yang diperoleh dari suatu rangkaian aktivitas proyek yang
telah dilaksanakan yang dituangkan dalam bentuk dokumen laporan.
Tujuannya yaitu Secara formal mengakhiri proyek dengan semua pihak yang
terlibat di dalam suatu proyek dan mengakhiri penugasan anggota tim proyek.
Mekanisme final report yaitu manajer proyek melakukan serah terima hasil
pekerjaan berupa: laporan pelaksanaan pekerjaan, laporan penyelesaian
pekerjaan, BA penyelesaian pekerjaan, BA serah terima pekerjaan dan
pembubaran tim proyek.

Hal. 31
DETAIL ENGINEERING DESIGN

 Pra Rencana

Merupakan istilah dari Bahasa inggris yaitu Participatory Rural Appraisal yang
artinya suatu cara atau teknik pelibatan masyarakat untuk turut serta dalam
proses mengamati dan mengkaji wilayahnya sendiri agar mereka mampu
membuat rencana dan tindakan yang lebih baik sesuai dengan kondisi
wilayahnya.

 Rencana

Rencana adalah hasil proses perencanaan berupa daftar ketetapan tentang


langkah tindakan pada masa depan menyangkut kegiatan apa, siapa
pelaksananya, di mana, kapan jadwalnya dan berapa sumber daya yang akan
digunakan, serta pelbagai keterangan mengenai tolok ukurnya, dalam rangka
mencapai hasil. Rencana digunakan manajemen untuk pedoman pengarahan
kegiatan dan juga sebagai pedoman proses

 RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat)

RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) adalah pedoman penting dalam


melaksanakan suatu proyek di samping gambar. Sehingga penting untuk direview
dan dipahami seawal mungkin untuk kelancaran pelaksanaan proyek.

RKS adalah bagian dari dokumen kontrak disamping ketentuan kontrak, gambar,
dan dokumen lainnya. Sehingga RKS adalah salah satu pedoman penting dalam
melaksanakan proyek. Umumnya isi dari RKS terdiri dari tiga bagian, yaitu Umum,
Administrasi, dan Teknis. Namun ada pula yang menambahkan dengan bagian
Keterangan dan Syarat Pelaksanaan. Berikut penjelasannya :

KETERANGAN. Dijelaskan mengenai pihak-pihak yang terlibat, yaitu pemberi


tugas, konsultan, perencana, konsultan pengawas, dan penyedia jasa. Termasuk
hak dan kewajiban dari setiap pihak tersebut. Disebukan pula lampiran-lampiran
yang disertakan, dengan menyebutkan macam-macam gambar dan jumlah
selengkapnya.

PENJELASAN UMUM, berupa : (i) jenis pekerjaan, informasi tentang jenis


pekerjaan yang akan dikerjakan, (ii) peraturan-peraturan atau code yang akan
digunakan, penjelasan mengenai berita acara penjelasan pekerjaan dan
keputusan akhir yang akan digunakan, (iii) status dan batas-batas lokasi pekerjaan
beserta patok duga yang digunakan.

Hal. 32
SYARAT TEKNIS, adalah rincian syarat teknis setiap bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan dimulai pekerjaan persiapan sampai dengan finishing.

SYARAT PELAKSANAAN, berupa penjelasan lengkap atas : (i) Rencana


Pelaksanaan Pekerjaan , misalnya pembuatan Time Schedule, Perlengkapan
kantor, Perlengkapan di lapangan sesuai dengan Peraturan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. (ii) Persyaratan dan Pemeriksaan bahan yang akan digunakan,
baik secara visual maupun laboratorium beserta jumlah sample yg harus di uji.
(iii) Rencana Pengaturan Pelaksanaan ditempat pekerjaan, misalnya letak dan
besar kantor proyek dan direksi, system aliran material di lokasi pekerjaan, letak
peralatan konstruksi, lokasi barak pekerja, bengkel kerja, dan tempat-tempat
penyimpanan material beserta sistemnya.

SYARAT ADMINISTRASI, yaitu penjelasan tentang tata cara proses administrasi


yang harus dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan. Dalam peraturan
administrasi dibedakan pula antara peraturan administrasi keuangan dan teknis.
Administrasi keuangan mencakup hal-hal sebagai berikut : Harga penawaran
termasuk didalamnya biaya pelelangan, ketentuan apabila terjadi Pekerjaan
tambah kurang, persyaratan yang harus dipenuhi dari setiap jenis jaminan yang
digunakan (Tender bond, performance bond), ketentuan denda yang disebabkan
karena keterlambatan, kelalaian pekerjaan, pemutusan kontrak dan pengaturan
pembayaran kepada Kontraktor, resiko akibat kenaikan harga upah dan bahan.
Administrasi Teknis memuat hal-hal sebagai berikut: ketentuan apabila terjadi
perselisihan beserta cara-cara penyelesaiannya, syarat-syarat penawaran, tata
cara pelelangan, kelengkapan surat penawaran, ketentuan penyampaian
dokumen penawaran dan sampul penawaran, syarat peserta lelang dan sangsi
apabila terjadi pelanggaran, dll. Hal lain yang dijelaskan adalah peraturan
penyelenggaraan, misalnya pembuatan laporan kemajuan pekerjaan (progress),
penyerahan pekerjaan dan pembuatan schedule.

RENCANA KERJA DAN SYARAT ( RKS )

Hal. 33
DOKUMEN KONTRAK

SURAT PENAWARAN dan PENDUKUNGNYA

a. Dokumen Perencanaan

Pada waktu proyek dinyatakan layak untuk di laksanakan, sejak saat itu perkembangan
proyek memasuki tahapan Rancang Bangun dan Perekayasaan (Design & Detailed
Engineering) yang umumnya dilakukan oleh konsultan Perencana. Hasil Kerja yang di
produksikan dalam tahapan ini dinamakan dokumen pelelangan, yang pada prinsipnya
merupakan Resep dan Aturan Permainan dalam membangun dan mendirikan proyek itu.

Hal. 34
DAFTAR PUSTAKA

http://rizaldyberbagidata.blogspot.co.id/2012/07/struktur-organisasi-proyek.html

http://www.ilmutekniksipilindonesia.com/2015/11/tugas-konsultan-perencana-dan-pengawas-
proyek.html

https://monicaaviandhita.wordpress.com/2015/11/10/hukum-dan-pranata-pembangunan-tugas-
konsultan-perencana-dan-kotraktor-pelaksana/

https://www.academia.edu/8583477/KD_1._MANAJEMEN_PROYEK_DAN_ORGANISASI_PROYEK

https://henggarrisa.wordpress.com/2012/11/30/organisasi-konsultan-pengawas/

http://www.ilmusipil.com/konsultan-pengawas-dalam-pelaksanaan-proyek

http://www.ilmusipil.com/kontraktor-pelaksana-proyek

https://id.wikipedia.org/wiki/Rencana

http://manajemenproyekindonesia.com/?p=2978

http://www.pengadaan.web.id/2016/01/pengertian-detail-engineering-design-ded-dalam-pekerjaan-
konstruksi.html

http://ulp.ub.ac.id/profil/tupoksi-ulp/

http://ulp.unej.ac.id/unit-layanan-pengadaan-ulp/

https://dhiedotorg.wordpress.com

http://www.medrec07.com/2015/03/definisi-dan-jenis-jenis-organisasi.html#

http://rajapresentasi.com/2009/09/jenis-struktur-organisasi-kelebihan-dan-kekurangannya/

http://blogscop2.blogspot.com/2010/04/kelebihan-dan-kekurangan-dari-struktur.html

http://www.academia.edu/7675767/Pelelangan_Umum_Pelelangan_Terbatas_Pemilihan_Langsung_Pe
nunjukan_Langsung_Pengadaan_Langsung

Hal. 35

Anda mungkin juga menyukai