Tugas Administrasi Proyek Chapter 1
Tugas Administrasi Proyek Chapter 1
OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2016
Hal. 1
DAFTAR ISI
JUDUL ___________________________________________________________________________________________________ 1
DAFTAR ISI _______________________________________________________________________________________________ 2
BAB I ____________________________________________________________________________________________________ 3
ORGANISASI ___________________________________________________________________________________________ 3
JENIS – JENIS ORGANISASI ________________________________________________________________________________ 3
Struktur Organisasi Owner __________________________________________________________________________ 11
Struktur Organisasi Panitia lelang/ULP ( Unit Layanan Pengadaan ) _________________________________________ 13
Langkah – Langkah Pengadaan Barang dan Lelang _________________________________________________________ 16
Macam – macam Unit Layanan Pengadaan (ULP) __________________________________________________________ 18
Struktur Organisasi Konsultan Perencana ______________________________________________________________ 20
Struktur Organisasi Konsultan Pengawas ______________________________________________________________ 21
Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana ______________________________________________________________ 22
Job Description Pengelola Proyek/Pihak yang terlibat _________________________________________________________ 23
Job Description Owner _____________________________________________________________________________ 23
Job Description Konsultan Perencana _________________________________________________________________ 23
Job Description Konsultan Pengawas _________________________________________________________________ 24
Job Description Kontraktor Pelaksana ; ________________________________________________________________ 25
BAB II __________________________________________________________________________________________________ 29
DESIGN ______________________________________________________________________________________________ 29
Analisa/Kajian Ekonomi ____________________________________________________________________________ 29
Analisa/Kajian Sosial _______________________________________________________________________________ 29
Analisa/Kajian Budaya _____________________________________________________________________________ 30
Analisa/Kajian Teknologi ___________________________________________________________________________ 30
PERENCANAAN ________________________________________________________________________________________ 30
Draft Report _____________________________________________________________________________________ 30
Interim Report ___________________________________________________________________________________ 31
Final Report ______________________________________________________________________________________ 31
DETAIL ENGINEERING DESIGN ____________________________________________________________________________ 32
Pra Rencana _____________________________________________________________________________________ 32
Rencana_________________________________________________________________________________________ 32
RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) ________________________________________________________________ 32
DOKUMEN KONTRAK _________________________________________________________________________________ 34
SURAT PENAWARAN dan PENDUKUNGNYA ______________________________________________________________ 34
DAFTAR PUSTAKA ________________________________________________________________________________________ 35
Hal. 2
BAB I
ORGANISASI
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi yang tertua,paling sederhana,organisasinya terbilang
masih kecil,jumlah karyawan masih sedikit sehingga saling mengenal satu sama lain
dengan baik dan spesialisasi kerjanya belum tinggi.
Ciri – ciri :
Hal. 3
Kelebihan
a) Garis tanggung jawab dan wewenang yang langsung bersifat sederhana serta mudah untuk
dimengerti.
b) Disiplin dan pengawasan dipermudah karena jelasnya saluran perintah.
c) Keputusan dapat dibuat lebih cepat.
d) Jika digunakan secara tepat, dapat memiliki fleksibilitas terhadap perubahan keadaan.
Kekurangan
a) Pertumbuhan fungsi garis tanpa perkembangan fungsi staf akan membebani tanggung jawab
adminstratif secara berlebihan.
b) Sulit untuk memperoleh dana dan melatih karyawan yang serbabisa.
c) Diperlukan pemimpin organisasi yang cakap dan berpengetahuan luas.
d) Sering kali terjadi kurang adanya koordinasi anter bagian secara horisontal.
Hal. 4
2. Organisasi Garis dan staff
Bentuk organisasi ini dipakai oleh organisasi besar, cakupan kerjanya luas, bidang tugas
yang dikerjakan beraneka ragam dan rumit kemudian karyawan yang dimiliki banyak.
Ciri – ciri :
Kelebihan
Kekurangan
a) Organisainya rumit karena kompleksnya susunan organisasi serta membutuhkan biaya tinggi.
b) Koordinasi kadang-kadang sukar diterapkan
c) Solidaritas sesama karyawan berkurang karena jumlahnya yang banyak sehingga
memungkinkan mereka untuk tidak lagi saling mengenal.
Hal. 5
3. Organisasi Fungsional
Bentuk organisasi yang dibentuk atas dasar fungsi-fungsi yang dijalankan,organisasi ini di
terapkan pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan secara jelas.
Ciri – ciri :
a) Setiap pimpinan dapat memberikan perintah kepada setiap bawahan sepanjang ada
hubungan dengan fungsi atasan tersebut.
b) Setiap pimpinan dapat menerima perintah dari pimpinan mana saja asal lebih tinggi
kedudukannya
c) Tidak terlalu menekankan pada struktur hirarki
d) Tanggung jawab pelaksanaan kepada lebih dari satu pimpinan.
Kelebihan :
Kekurangan :
Hal. 6
4. Organisasi Panitia
Organisasi yang terbentuk hanya untuk sementara waktu saja,setelah tugas selesai maka
selesailah organisasi tersebut.
Ciri – ciri :
a) Setiap pimpinan dapat memberikan perintah kepada setiap bawahan sepanjang ada
hubungan dengan fungsi atasan tersebut.
b) Setiap pimpinan dapat menerima perintah dari pimpinan mana saja asal lebih tinggi
kedudukannya
c) Tidak terlalu menekankan keras atau kaku terhadap sie panitia yang lain
d) Tanggung jawab pelaksanaan kepada lebih dari satu pimpinan.
e) Memiliki tenggang waktu hanya sementara ( visi, misi dan tujuan yang sama )
Kelebihan :
Kekurangan :
a) Memiliki Sistem Organisasi yang kurang cepat dan kurang efisien dalam
menargetkan visi, misi dan tujuan.
b) Menganggap setiap misi yang berat adalah misi yang kecil bobot nya, sehingga
organisasi ini terkadang melupakan visi, misi dan tujuan.
c) Kurang Action karena tidak sungguh – sungguh setiap panitia ingin berbuat
Hal. 7
Kemudian di bawah ini jenis organisasi berdasarkan banyaknya pemimpin :
1. Organisasi Proyek
Organisasi yang membentuk tim-tim spesialisasi untuk mencapai tujuan khusus, manajer
proyek mempunyai wewenang untuk memimpin para anggota tim selama jangka waktu
proyek, jika telah selesai maka akan dibubarkan organisasi tersebut.
Ciri – ciri :
Kelebihan :
Kekurangan :
a) Bisa terjadi duplikasi usaha dan fasilitas jika terjadi banyak proyek
b) Struktur ini sendiri menambah biaya yang cukup mahal untuk organisasi induk
c) Ketidakkonsistenan prosedur sering terjadi
d) Proyek yang sudah selesai menimbulkan masalah bagi tim proyeknya
e) Penumpukan sumberdaya yang berlebihan untuk mendapatkan dukungan teknis dan
teknologi sewaktu-waktu dibutuhkan, tetapi biasa dipegang pada saat tidak
dibutuhkan
Hal. 8
Organisasi Matrik
Organisasi ini seraya dengan organisasi proyek namun yang membedakannya dengan
proyek adalah organisasi matriks dimana karyawan memiliki dua atasan yang memiliki
wewenang berbeda.
Kelebihan :
Hal. 9
STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA PROYEK /PIHAK YANG TERLIBAT
Hal. 10
Hubungan antar pihak pihak diatas dapat diartikan sebagai berikut :
1. Hubungan Struktual
Hubungan ini adalh hubungan garis perintah dimana satu pihak berhak memberikan perintah
dan pihak lain berhak melaksanakannya selama perintah itu sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
2. Hubungan Kontraktual
Hubungan ini adalah hubungan kontrak dimana pihak pihak diatas telah membuat perjanjian
sesuatu hal dan dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum didalam masing-masing kontrak.
Dalam hal ini masing-masing pihak harus menjalankan tugasnya sesuai isi perjanjian dan akan
mendapat haknya sesuai yang dijanjikan dalam kontrak.
3. Hubungan Koordinasi
Hubungan ini adalah hubungan kerja sama antara pihak-pihak yang memiliki hubungan kerja,
dalam hal ini hubungan koordinasi itu terjadi antara pihak konsultan perencana dengan pihak
konsultan pengawas. Mereka dapat melakukan kerjasama dalam meelesaikan masalah-
masalah yang mungkin terjadi dilapangan
Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki
proyek atau pekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain yang mampu
melaksanakanya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja. untuk merealisasikan
proyek, pemilik proyek mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk
membiayai proyek.
1. Tugas dan Kewajiban Pengguna Anggaran
Hal. 11
2. Tugas dan Kewajiban Pemegang Kas
Hal. 12
Struktur Organisasi Panitia lelang/ULP ( Unit Layanan Pengadaan )
Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi
pemerintah yang berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa di K/L/D/I
(Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya) yang
bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada
(Perpres Nomor 54 tahun 2010 pasal 1 angka 8). Berdasarkan definisi tersebut dapat
diketahui bahwa fungsi utama ULP adalah pelaksanaan pengadaan, artinya unit inilah
yang melaksanakan proses pengadaan mulai dari menyusun rencana pemilihan
penyedia barang dan jasa sampai dengan melakukan evaluasi administrasi, teknis dan
harga terhadap penawaran yang masuk.
Hal. 13
Penjelasan ;
Tugas Sekretaris :
Hal. 14
10. Menyiapkan dan mengkoordinasikan tim teknis dan staf pendukung ULP dalam
proses pengadaan barang/jasa.
1. Melakukan kaji ulang terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK), Spesifikasi Teknis dan
Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dan Rancangan Kontrak paket-paket pengadaan
barang/jasa yang akan dilelang/ diseleksi
2. Mengusulkan perubahan KAK, Spesifikasi Teknis dan HPS, dan Rancangan Kontrak
kepada PPK, melalui Kepala ULP
3. Menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa dan menetapkan dokumen
pengadaan
4. Melakukan pemilihan penyedia barang/jasa mulai dari pengumuman kualifikasi
atau pelelangan sampai dengan menjawab Sanggah
5. Mengusulkan penetapan pemenang kepada Menteri untuk Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai di atas Rp
100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) dan pennyedia jasa Konsultansi yang
bernilai di atas Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) melalui Kepala ULP
6. Mengusulkan penetapan peringkat teknis kepada Menteri untuk Penyedia Jasa
Konsultansi yang bernilai di atas Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah)
melalui Kepala ULP
7. Menetapkan pemenang untuk: 1) Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk
paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling
tinggi Rp 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah); 2) Seleksi atau
PenunjukanLangsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling
tinggi Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah)
8. Menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan kepada PPK melalui Kepala ULP;
9. Membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan Barang/Jasa kepada
Kepala ULP
10. Memberikan data dan informasi kepasa Kepala ULP mengenai Penyedia
Barang/Jasa yang melakukan perbuatan seperti penipuan, pemalsuan dan
pelanggaran lainnya dan
11. Mengusulkan bantuan Tim Teknis dan/atau Tim Ahli kepada Kepala ULP.
Hal. 15
No. Langkah – Langkah Pengadaan Barang dan Lelang
1 Pembentukan Panitia Lelang
5 Pengumuman Lelang
11 Evaluasi Penawaran
13 Pengumuman Pemenang
14 Masa Sanggah
15 Menjawab sanggahan
16 Menyiapkan Kontrak
Hal. 16
No. Penjelasan
1 Proyek membentuk panitia lelang
Panitia/tim ahli menyusun Harga
2 Perkiraan Sendiri dan disyahkan
Proyek
Panitia menyusun draft Rencana Kerja & Syarat / dokumen lelang dalam Inggris &
3
Indonesia
Proyek menyampaikan surat permohonan persetujuan pelaksanaan program kepada
4
Pimpinan, dilampiri draft RKS dan total HPS
5 Mengadakan pengumuman lelang di media massa/cetak
6 Calon peserta mengambil RKS/dokumen ke proyek
Proyek mengundang rekanan yang mendaftarkan diri & mengambil RKS untuk rapat
7
penjelasan RKS
Pemberian penjelasan RKS oleh panitia lelang, dan dibuat Berita Acara Rapat yang
8
ditanda-tangani panitia dan wakil rekanan
Rekanan yang berminat memasukkan surat penawaran (Satu/Dua Amplop) pada tanggal
9
dan tempat yang ditentukan
Surat penawaran yang telah masuk dibuka dalam suatu rapat yang dihadiri oleh panitia
10 dan peserta lelang, dilanjutkan pembuatan berita acara pembukaan surat penawaran yang
ditanda-tangani panitia dan wakil peserta
Berdasar Berita Acara Pembukaan Penawaran, panitia mengadakan evaluasi adm & teknis
11
dan harga dari yang lolos teknis, dilaporkan ke proyek
Proyek menyampaikan surat usulan calon pemenang lelang dilampiri draft kontrak kepada
12
Pimpinan
13 Proyek mengumumkan pemenang lelang
Setelah pengumuman pemenang proyek memberi kesempatan kepada peserta yang kalah
14
untuk memberikan sanggahan
15 Kalau ada sanggahan, panitia harus membuat sanggahan
Setelah tidak ada lagi sanggahan sampai waktu yang ditentukan, proyek menyiapkan draft
16
kontrak
Draft kontrak dikirim ke Pimpinan
dilampiri Summary Contract, untuk
mendapatkan NOL Contract dan dikirim ke Kantor PU
Hal. 17
Macam – macam Unit Layanan Pengadaan (ULP)
Hal. 18
JADWAL PELELANGAN ( KEPPRES ) beserta Waktu Penyelenggaraan
Hal. 19
Struktur Organisasi Konsultan Perencana
Adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan
perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik swasta
maupun pemerintah.
2. Pengarahan
3. Pengkoordinasian
Bagan ini adalah mengatur keselarasan dalam tiap pekerjaan agar tidak
terjadi yang namanya “Tumpang tindih, kerja ulang atau
kesemrawutan “ antar bagian Divisi, contoh gambar Divisi :
Hal. 20
4. Pengontrolan
Adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek ( owner ) untuk melaksanakan pekerjaan
pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa badan usaha atau perorangan. perlu sumber
daya manusia yang ahli dibidangnya masing-masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal
elektrikal, listrik dan lain-lain sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam
waktu cepat dan efisien.
1. Team Leader
Hal. 21
2. Site Engineering
3. Inspector
4. Electrical
5. Structure
Hal. 22
Job Description Pengelola Proyek/Pihak yang terlibat
Hal. 23
Job Description Konsultan Pengawas
Hal. 24
Job Description Kontraktor Pelaksana ;
a) Pelaksanaan proyek
b) Prestasi kerja yang dicapai
c) Jumlah tenaga kerja yang digunakan
d) Jumlah bahan yang masuk
e) Keadaan Cuaca / Sikon di Proyek
Hal. 25
Hubungan kerja pengelola proyek/pihak yang terlibat
1. Pemilik Proyek
Pemilik proyek disebut sebagai pemberi tugas, owner atau bouwheer adalah suatu badan
usaha atau perorangan, baik pemerintah maupun swasta, memberikan pekerjaan, serta membiayai
suatu proyek dalam proses pembangunan suatu bangunan. Adapun tugas, wewenang dan tanggung
jawab sebagai pemilik proyek antara lain adalah :
1. Menunjuk dan mengangkat wakilnya bagi kebutuhan perencanaan dan pelaksanaan,
2. Mengesahkan keputusan yang menyangkut biaya, mutu dan waktu pelaksanaan.
3. Menyelesaikan perselisihan menyangkut proyek yang terjadi antara bawahannya dengan pihak
pemborong.
4. Menyediakan dan mengusahakan pendanaan bagi kontraktor pelaksana.
5. Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan dengan memperhatikan
pertimbangan yang diberikan oleh konsultannya.
Hal. 26
3. Konsultan Perencana
Konsultan perencana mempunyai kewajiban atau tugas yang merencanakan suatu rencana
dalam perencanaan struktur, arsitektur, dan mekanikal / elektrikal, dengan ketentuan yang
diinginkan oleh pemilik proyek.
Adapun tugas atau kegiatan dari konsultan perencana sebagai berikut :
1. Membuat sketsa dan memberikan suatu gagasan gambaran pekerjaan, meliputi pembagian
ruang, rencana pelaksanaan dan lainnya.
2. Membuat gambar detail / penjelasan lengkap dengan perhitungan konstruksinya.
3. Membuat rencanan kerja dan syarat-syarat (RKS) dan rencana anggaran biaya (RAB).
4. Tempat berkonsultasi jika ada hal-hal yang meragukan dibidang arsitektural, struktur dan
ME.
4. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah suatu organisasi atau perorangan yang bersifat multi disiplin
yang bekerja untuk dan atas nama Pemilik Proyek (owner). Pengawas harus mampu bekerjasama
dengan Konsultan Perencana dalam suatu proyek.
Pengawas Proyek mempunyai kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan berkala serta memberikan pengarahan, petunjuk dan penjelasan
kepada pelaksana konstruksi dan meneliti hasil-hasil yang telah dikerjakan.
2. Memberi rekomendasi progress report pekerjaan pelaksana untuk meminta dana kepada
Pemilik Proyek (owner) guna membiayai pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
3. Memberikan teguran dan atau peringatan kepada pelaksana konstruksi apabila dalam
pelaksanaan pekerjaan terjadi penyimpangan dari spesifikasi dan gambar-gambar teknis.
4. Mempersiapkan, mengawasi dan melaporkan hasil pelaksanaan proyek kepada Pemilik Proyek
(owner).
Hal. 27
5. Kontraktor
Kontraktor pelaksana adalah perusahaan berbadan hukum yang bergerak dalam bidang
pelaksanaan pemborongan. Berupa perorangan maupun badan hukum baik pemerintah maupun
swasta. Yang telah ditetapkan dari pemilik proyek serta telah menandatangani Surat Perjanjian
Kerja (SPK). Kontraktor pelaksana ini bekerja dengan mengacu pada gambar kerja (bestek),
rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) yang telah disusun sebelumnya. Adapun kegiatan dari
Kontraktor Pelaksana yaitu :
1. Melaksanakan semua kesepakatan yang ada dalam kontrak kerja, baik dari segi scheduling
pelaksanaan maupun masa pemeliharaan.
2. Mematuhi dan melaksanakan segala petunjuk yang diberikan oleh Direksi.
3. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor pelaksana harus membuat dan menyerahkan gambar
kerja (shop drawing) serta metode kerja.
4. Menyediakan tenaga kerja, bahan, perlengkapan dan jasa yang diperlukan sesuai dengan
spesifikasi teknis dan gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan ;
a. biaya pelaksanaan,
b. waktu pelaksanaan,
c. kualitas pekerjaan,
d. kuantitas pekerjaan dan
e. keamanan kerja.
5. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan yang diserahkan kepada Direksi.
6. Bertangung jawab atas kualitas dan mutu pekerjaan.
7. Berhak menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaaan yang telah selesai dari pemberi
tugas dengan kesepakatan yang tercantum dari kontrak kerja.
Hal. 28
BAB II
DESIGN
Study Kelayakan
Sebagai Prasyarat sebelum membuat studi kelayakan, pemilik proyek harus memperoleh
gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan apa yang akan terjadi. Kemungkinan-
kemungkinan tersebut antara lain :
1. Apakah ditinjau dari berbagai segi bermanfaat atau tidak untuk diteruskan dengan studi
kelayakan.
2. Apakah gagasan proyek tersebut hanya merupakan angan-angan kosong belaka.
3. Apakah gagasan yang direncanakan itu ditinjau dari berbagai berbagai macam segi
sudah dapat diputuskan secara kasar untuk dapat dilaksanakan tanpa penelitian lebih
lanjut.
Analisa/Kajian Ekonomi
Analisa/Kajian Sosial
Dampak terhadap lingkungan hidup dan social sering kali harus dipelajari untuk
mencegah dan mengetahui secara dini akan pengaruh-pengaruh negative yang dapat
timbul dikemudian hari. Dengan diketahuinya masalah yang timbul itu dimasa yang
mendatang, maka dalam perencanaan pengmbangan proyek hal tersebut sudah
harus dimasukkan dalam perencanaan untuk mengatasinya atau merumuskan resep
pencegahannya. Dalam setiap perencanaan proyek, dalam kehidupan soial
Hal. 29
masyarakat sekitar pasti akan terjadi pro dan contra, dimana hal ini umum terjadi
apabila sebuah proyek d bangun d tanah padat penduduk.
Analisa/Kajian Budaya
Pengaruh proyek terhadap perubahan gaya hidup masyarakat, dari masa ke masa
suatu proyek akan terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan SDM,
sehingga aspek budaya pada tempat pelaksanaan proyek juga akan terus berubah.
Analisa/Kajian Teknologi
Dalam aspek ini harus dikaji hal-hal yang meliputi type dan fasilitas-fasilitas yang akan
didirikan(misalkan pabrik gula, proyek PLTA), kapasitas produksi ekonomi proyek,
jenis teknologi yagn dipakai, pengalaman kerja yang didapat dari proyek yang sejenis,
peralatan yang dipergunakan, persediaan bahan material setempat dan sumber daya
manusia yang tersedia dan siap pakai.
Dalam hal ini menyangkut hal hal yg bersifat rekayasa, seperti perencanaan teknis
suatu proyek, seperti design teknis, metode kerja, sumber material, kondisi lokasi
proyek, mobilisasi, dan demobilisasi kendaraan.
PERENCANAAN
Draft Report
Administrasi Kantor
Administrasi Kantor adalah suatu kegiatan perencanaan keuangan, penagihan dan
pencatatan, personalia, dan distribusi barang serta logistik di sebuah organisasi. Biasanya
seorang karyawan yang bertugas dalam hal ini disebut dengan administrator kantor atau
manajer kantor.
Hal. 30
Administrasi Proyek
Administrasi Proyek adalah kegiatan pecatatan atau dokumentasi yang dilakukan dalam
pelaksanaan suatu proyek. Tanpa pencatatan, suatu perencanaan berisiko takselesai tepat
waktu dan koordinasi antar bidang bias menjadi kurang terjalin dengan baik.
Laporan Harian
Laporan Harian proyek merupakah sebuah pertanggung jawaban dalam bentuk tertulis
mengenai kegiatan yang sudah dijalankan selama satu hari untuk kemudian dituangkan
dalam bentuk tertulis, laporan harian ini dibuat oleh kontraktor atau konsultan pengawas
untuk diberikan kepada owner atau pemilik proyek. dengan adanya laporan ini maka proses
pelaksanaan pekerjaan dapat diarsipkan.
Laporan Mingguan
Laporan mingguan proyek merupakah sebuah pertanggung jawaban dalam bentuk tertulis
mengenai kegiatan yang sudah dijalankan selama satu 7 hari kegiatan dalam seminggu
untuk kemudian dituangkan dalam bentuk tertulis, laporan mingguan ini dibuat oleh
kontraktor atau konsultan pengawas untuk diberikan kepada owner atau pemilik proyek.
dengan adanya laporan ini maka proses pelaksanaan pekerjaan dapat diarsipkan.
Interim Report
Laporan interim (atau kemajuan) suatu laporan yang menyajikan awalan evaluasi
sistem. Laporan yang dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan spesifik dana dari
hasil proyek yang sedang terlaksana, Laporan interim diperlukan untuk
membiarkan pihak owner dan konsultan perencana mengetahui perkembangan
proyek. sehingga memberikan informasi yang akan membantu owner dan
kontraktor pelaksana supaya menentukan apakah akan melanjutkan arus proyek
yang sedang berjalan, di mana untuk melakukan penyesuaian. Jika perlu, untuk
merevisi tujuan proyek dan di analisa serta mungkin menambahkan lebih banyak
tenaga kerja dalam kegiatan proyek yang sedang berlangsung.
Final Report
Final Report merupakan akhir dari serangkaian kegiatan proyek. Pada intinya
tahapan penutupan proyek (project closure) adalah memberikan laporan tentang
hasil-hasil-hasil apa saja yang diperoleh dari suatu rangkaian aktivitas proyek yang
telah dilaksanakan yang dituangkan dalam bentuk dokumen laporan.
Tujuannya yaitu Secara formal mengakhiri proyek dengan semua pihak yang
terlibat di dalam suatu proyek dan mengakhiri penugasan anggota tim proyek.
Mekanisme final report yaitu manajer proyek melakukan serah terima hasil
pekerjaan berupa: laporan pelaksanaan pekerjaan, laporan penyelesaian
pekerjaan, BA penyelesaian pekerjaan, BA serah terima pekerjaan dan
pembubaran tim proyek.
Hal. 31
DETAIL ENGINEERING DESIGN
Pra Rencana
Merupakan istilah dari Bahasa inggris yaitu Participatory Rural Appraisal yang
artinya suatu cara atau teknik pelibatan masyarakat untuk turut serta dalam
proses mengamati dan mengkaji wilayahnya sendiri agar mereka mampu
membuat rencana dan tindakan yang lebih baik sesuai dengan kondisi
wilayahnya.
Rencana
RKS adalah bagian dari dokumen kontrak disamping ketentuan kontrak, gambar,
dan dokumen lainnya. Sehingga RKS adalah salah satu pedoman penting dalam
melaksanakan proyek. Umumnya isi dari RKS terdiri dari tiga bagian, yaitu Umum,
Administrasi, dan Teknis. Namun ada pula yang menambahkan dengan bagian
Keterangan dan Syarat Pelaksanaan. Berikut penjelasannya :
Hal. 32
SYARAT TEKNIS, adalah rincian syarat teknis setiap bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan dimulai pekerjaan persiapan sampai dengan finishing.
Hal. 33
DOKUMEN KONTRAK
a. Dokumen Perencanaan
Pada waktu proyek dinyatakan layak untuk di laksanakan, sejak saat itu perkembangan
proyek memasuki tahapan Rancang Bangun dan Perekayasaan (Design & Detailed
Engineering) yang umumnya dilakukan oleh konsultan Perencana. Hasil Kerja yang di
produksikan dalam tahapan ini dinamakan dokumen pelelangan, yang pada prinsipnya
merupakan Resep dan Aturan Permainan dalam membangun dan mendirikan proyek itu.
Hal. 34
DAFTAR PUSTAKA
http://rizaldyberbagidata.blogspot.co.id/2012/07/struktur-organisasi-proyek.html
http://www.ilmutekniksipilindonesia.com/2015/11/tugas-konsultan-perencana-dan-pengawas-
proyek.html
https://monicaaviandhita.wordpress.com/2015/11/10/hukum-dan-pranata-pembangunan-tugas-
konsultan-perencana-dan-kotraktor-pelaksana/
https://www.academia.edu/8583477/KD_1._MANAJEMEN_PROYEK_DAN_ORGANISASI_PROYEK
https://henggarrisa.wordpress.com/2012/11/30/organisasi-konsultan-pengawas/
http://www.ilmusipil.com/konsultan-pengawas-dalam-pelaksanaan-proyek
http://www.ilmusipil.com/kontraktor-pelaksana-proyek
https://id.wikipedia.org/wiki/Rencana
http://manajemenproyekindonesia.com/?p=2978
http://www.pengadaan.web.id/2016/01/pengertian-detail-engineering-design-ded-dalam-pekerjaan-
konstruksi.html
http://ulp.ub.ac.id/profil/tupoksi-ulp/
http://ulp.unej.ac.id/unit-layanan-pengadaan-ulp/
https://dhiedotorg.wordpress.com
http://www.medrec07.com/2015/03/definisi-dan-jenis-jenis-organisasi.html#
http://rajapresentasi.com/2009/09/jenis-struktur-organisasi-kelebihan-dan-kekurangannya/
http://blogscop2.blogspot.com/2010/04/kelebihan-dan-kekurangan-dari-struktur.html
http://www.academia.edu/7675767/Pelelangan_Umum_Pelelangan_Terbatas_Pemilihan_Langsung_Pe
nunjukan_Langsung_Pengadaan_Langsung
Hal. 35