Chairunnisa Fitk
Chairunnisa Fitk
SKRIPSI
Diajukan untuk Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia (S. Pd.)
Oleh:
Chairunnisa
107013003259
Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk
memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia (S.Pd.)
Oleh
Chairunnisa
107013003259
Di Bawah Bimbingan
Dosen Pembimbing
Penguji I
Dra. Mahmudah Fitriyah ZA., M.Pd. .............
NIP 19640212 199903 2 001
Penguji II
Dra. Hindun, M.Pd.
NIP 19701215 200912 2 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Chairunnisa
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan segala
petunjuk kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta
salam untuk Nabi dan Rasul yang paling mulia, Muhammad Saw beserta keluarga,
sahabat, dan orang shaleh yang senantiasa berjuang menegakkan Islam melalui
ilmu.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh gelar sarjana strata 1 (S-1), Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini
tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dihadapi, namun berkat bantuan dan
motivasi yang tidak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan. Penulis hanya dapat menyampaikan terima kasih yang terdalam dan
rasa hormat kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, diantaranya:
1. Nurlena Rifa’i, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmuu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dra. Mahmudah Fitriyah, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
3. Dra. Hindun, M.Pd., Sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
4. Makyun Subuki, M.Hum., Dosen Pembimbing yang tulus memberikan
arahan dan bimbingan terhadap penyelesaian skripsi ini.
5. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan khususnya Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan ilmu
pengetahuan selama penulis belajar di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh petugas perpustakaan umum dan perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan yang telah membantu penulis dalam penyediaan
referensi skripsi.
ii
7. Drs. Sukoco DM, Kepala Sekolah SMK Al-Hidayah Ciputat serta personil
sekolah (dewan guru, pegawai tata usaha, siswa) yang telah
memperkenankan penulis mengadakan penelitian di SMK tersebut dan
memberikan bantuan di dalam pelaksanaan penelitian.
8. Keluarga penulis, keluarga besar H.Galinah dan H. Aspuri. Terutama
kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda H.M.Thoyib dan Ibunda
Hj.Ramah yang telah banyak memberikan kasih sayang, cinta, pengertian,
motivasi, dan bantuan berupa moril dan materil yang tidak putus-putus,
semua itu tidak akan pernah terbalas. Semoga Allah Swt selalu menjaga dan
membekahi kalian berdua. Aa iin dan K.ika sebagai kakakku, Chairul Rizal
dan Chairu Ulin Ni’mah sebagai adik-adikku tercinta yang sudah
memberikan dukungan dan motivasi.
9. Kepada rekan-rekan angkatan FITK 2007 terutama sahabat-sahabat PBSI
2007 kelas B, khususnya sahabat seperjuangan penulis yaitu DANHAFI
(Dante, Amel, Nyun-nyun, Hendri, Adul, Ali, Fatma, dan Inay). Yang telah
menciptakan pertemanan yang indah dan telah membuat hari-hari penulis
penuh dengan ceria dan haru. Terima kasih atas dukungan dan konstribusi
yang positif untuk penyelesaian skripsi ini. Semoga persahabatan kita akan
terus abadi.
10. Rekan-rekan PPKT 2010 Janah, Iis, K’Munzier, K’nung yang telah
mencurahkan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Untuk kakak-kakak senior, seperti K’Syaidah Miqisyawa, K’Rian Hidayat,
K’Alber Oki, K’Juned, K’yeti, yang telah memberikan doa dan inspirasi
dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Tidak luput juga teman-teman kosan alumni Imman Putri 2009 terutama
Ade Uswatun Jamiliah yang banyak kasih masukan. Khususnya teman-
teman kosan Bapak H. Tarmidzi Kertamukti yaitu mbak yuk, dik oval, kk
Opah, teh Ros yang telah mewarnai hari-hari penulis dan memberikan
motivasi yang positif. Rekan-rekan pengajar di SMP Islam Al-Hikmah
Pd.Cabe yang memberikan motivasi kepada penulis agar cepat selesai.
iii
13. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu. Semoga kebaikan yang kalian berikan, dapat
tergantikan oleh pahala dan rezeki berupa apapun dari Allah Swt.
Walaupun demikian, isi dan penulisan skripsi ini adalah tanggung jawab
penulis. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik bersifat membangun dari
berbagai pihak sehingga tugas akhir ini akan menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Permasalahan.................................................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 6
D. Sistematika Penulisan .................................................................... 7
v
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMK Al-Hidayah Ciputat ................................. 49
B. Deskripsi dan Analisa Data ............................................................ 53
C. Pembahasan .................................................................................... 77
vi
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 17 Saya berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia dari guru
bahasa Indonesia, meskipun tugas itu sangat sulit ................................ 61
Tabel 18 Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bahasa
Indonesia dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu................................ 62
Tabel 19 Saya senang ketika guru bahasa Indonesia menjelaskan tentang
majas dengan metode menghafal ........................................................... 62
Tabel 20 Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas puisi
dengan metode demonstrasi (maju ke depan kelas) .............................. 63
Tabel 21 Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas imbuhan
kata sepert ber-, pe-an, me-kan dengan metode tanya-jawab ................ 64
Tabel 22 Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas
kalimat khusus-umum atau umum-khusus dengan metode diskusi....... 64
Tabel 23 Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas
pidato dengan metode ceramah ............................................................. 65
Tabel 24 Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas
penulisan laporan dengan metode penugasan ........................................ 66
Tabel 25 Tabel perhitungan variabel X (skala persepsi siswa terhadap
metode pembelajaran guru bahasa Indonesia) ....................................... 67
Tabel 26 Hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas X PJ dan XI AP-1
dari nilai rapor semester ganjil dan genap ............................................. 70
Tabel 27 Tabel Perhitungan Variabel Y (Hasil Belajar Siswa) ............................ 72
Tabel 28 Persepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru bahasa
Indonesia (X) dan hasil belajar (Y) ....................................................... 73
Tabel 29 Bantu Uji Korelasi Product Moment ..................................................... 74
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.1 Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu
yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian
pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama
pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2
Sebagai bagian dari masyarakat, pendidikan memiliki fungsi ganda
yaitu fungsi sosial dan fungsi individual. Fungsi sosialnya untuk
membantu setiap individu menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif.
Dengan, memberikan pengalaman kolektif masa lalu dan sekarang.
Sedangkan, fungsi individualnya untuk memungkinkan seorang
menempuh hidup yang lebih memuaskan dan lebih produktif dengan
menyiapkannya untuk menghadapi masa depan (pengalaman baru). Fungsi
tersebut dapat dilakukan secara formal seperti yang terjadi di berbagai
lembaga pendidikan, maupun informal melalui berbagai kontak dengan
1
Permendiknas, Undang-Undang SISDIKNAS No.20 Th.2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),
Cet. II, h. 3.
2
Ibid h. 7.
1
2
media informasi seperti buku, surat kabar, majalah, televisi, radio, dan
sebagainya.
Dengan demikian pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi
kehidupan karena dengan pendidikan yang maju dapat mensejahterakan
bangsa. Khususnya untuk Pendidikan bahasa Indonesia merupakan salah
satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah. Bahasa
Indonesia selalu ada disetiap jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar
sampai perguruan tinggi sekalipun dan karena bahasa Indonesia
cakupannya lebih luas maka banyak pula persepsinya.
Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran
yang sangat penting dalam lingkungan pendidikan formal seperti di
sekolah. Karena pelajaran bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang
harus diujikan dalam Ujian Nasional. Selain itu, bahasa Indonesia pun
dapat mencirikan suatu bangsa dan negara. Banyak masyarakat khususnya
siswa sangat meremehkan dan menganggap mudah terhadap pelajaran
bahasa Indonesia. Namun, dilihat dari hasil Ujian Nasional pelajaran
bahasa Indonesia mendapat nilai paling rendah dari mata pelajaran yang
lainnya. Dari hasil ujian tersebut diketahui bahwa persepsi tentang
pelajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan. Supaya siswa tidak
meremehkan dan menganggap mudah pelajaran bahasa Indonesia.
Dalam dunia pembelajaran, khususnya bahasa Indonesia pasti tidak
akan terlepas dari sebuah metode. Karena dengan adanya metode dapat
memudahkan guru untuk mengajar lebih baik, sehingga apa yang
diajarkan tetap sistematis, fokus pada sasaran dan memperlancar proses
pengajaran. Banyak sekali metode pembelajaran yang telah dikenal guru
akan tetapi bagaimana menggunakan suatu macam metode dengan
pendekatan keterampilan proses agar dapat menunjang siswa belajar aktif.
Karena siswa merupakan elemen yang penting dalam proses belajar
mengajar, tanpa adanya siswa guru tidak dapat mentransfer pengetahuan
yang dimiliki. Begitu juga sebaliknya tanpa adanya guru, siswa tidak dapat
3
3
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Prenada
Media, 2004), h. 87.
4
Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris- Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia,
2003), h. 424.
4
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, maka ada beberapa
permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
a. Banyak pelajar yang memiliki hasil belajar bahasa Indonesia yang
kurang.
b. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia kurang menguasai materi
yang diajarkan.
c. Mata pelajaran bahasa Indonesia yang membosankan.
d. Bahasa Indonesia diadakan di sekolah untuk di UN kan.
e. Metode pembelajaran yang kurang tepat dapat membuat siswa
tidak paham.
f. Media dan bahan pembelajaran yang kurang memadai sehingga
kurang efektif dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah, penulis
membatasi masalah kepada:
6
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang berkenaan dengan persepsi siswa terhadap
bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat ini diharapkan
memberikan manfaat antara lain:
a. Teoretis
Diharapkan dapat memperkaya khazanah kepustakaan
kependidikan, khususnya mengenai persepsi siswa terhadap
metode pembelajaran bahasa Indonesia, serta dapat menjadi bahan
masukan bagi mereka yang berminat untuk menindaklanjuti hasil
penelitian yang berbeda dan dengan sampel penelitian yang lebih
banyak.
b. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi kepala
sekolah dan guru untuk dapat meningkatkan prestasi belajar pada
bahasa Indonesia guna meningkatkan mutu lembaga pendidikan.
Bagi siswa manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sikap dan pandangan positif terhadap bahasa Indonesia, karena
begitu pentingnya bahasa Indonesia sehingga dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
D. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, maka dibuatlah
sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab, dan bab-bab tersebut
memiliki beberapa sub-sub yaitu:
Bab I. Pendahuluan, terdiri atas: Latar Belakang Masalah,
Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
Bab II. Kajian Teori, terdiri atas: Hakikat Persepsi, Metode
Pembelajaran, Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia, Hakikat Hasil
Belajar, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis Penelitian.
8
1
Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia,2000),
cet. 24, h. 424.
2
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offest), h. 51.
3
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi
Brother’s, 2006), h. 54.
9
10
dari dalam diri kita rasakan melalui rangsangan yang disebut persepsi.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan persepsi
adalah suatu proses psikologis, proses pemberian arti terhadap apa yang
dilihat atau diamati dengan menggunakan alat indera sebagai indera
penglihatan, pendengaran, peraba, dan penciuman.
Stimulus dapat datang dari dalam diri invidu sendiri, tetapi
sebagian besar stimulus datang dari luar individu yang bersangkutan.
Persepsi dapat melalui macam-macam alat indera yang ada pada diri
individu, tetapi sebagian besar persepsi melalui alat indera penglihatan,
karena persepsi merupakan aktivitas yang intergrated dalam diri
individu. Maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam
persepsi.
Sesuatu yang dipersepsikan oleh seseorang dengan orang lain dapat
berbeda dalam pemaknaannya. Hal tersebut disebabkan karena apa yang
ada disekitar ditangkap oleh panca indera tidak langsung diartikan sama
dengan realitasnya. Pengertian tersebut pada orang yang
mempersepsikan, objek yang dipersentasikan serta situasi kelilingnya.
Berdasarkan persepsi atau pemberian arti dari apa yang ditangkap oleh
panca indera itulah maka seseorang melakukan aktivitas atau melakukan
sikap-sikap tertentu.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Beberapa faktor yang dianggap penting pengaruhnya terhadap
seleksi rangsangan dan juga dapat digunakan untuk persepsi atas orang
dan keadaan, yaitu:
a. Intensitas, rangsangan yang lebih intensif, mendapatkan lebih banyak
tanggapan daripada rangsangan yang kurang intens.
b. Ukuran, benda-benda yang lebih besar lebih menarik perhatian karena
barang yang lebih besar lebih cepat dilihat.
c. Kontras, hal-hal lain dari yang biasa kita lihat akan cepat menarik
perhatian. Banyak orang sadar atau tidak, melakukan hal-hal aneh
13
8
Alex, Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), Cet. Ke-1, h. 453-455.
14
9
Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Yogyakarta: Andi Offset, 1991), h. 54-55.
10
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan.. h. 74-75.
15
B. Metode Pembelajaran
1) Pengertian Metode Pembelajaran
Metode merupakan salah satu unsur yang sangat penting
keberadaannya dalam pendidikan. Karena, dengan adanya metode
diharapkan mampu membantu guru dan siswa dalam tercapainya tujuan
pendidikan sesuai dengan kurikulum yang dicanangkan.
Pada prinsipnya bahwa manusia itu harus berusaha dan berikhtiar
dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau usaha dan dalam mengerjakan
suatu pekerjaan atau usaha tersebut tentu menggunakan cara, cara inilah
yang disebut metode. Adapun pengertian metode menurut arti etimologi
sebagaimana termaktub dalam suatu sosiologi suatu pengantar yang
mengartikan metode adalah cara kerja.13
Dengan demikian, metode pembelajaran adalah jalan atau cara
yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai
kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata pelajaran.
Sehingga metode pembelajaran dapat diartikan suatu cara atau jalan
yang harus dilalui dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan yang
diharapkan.
13
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar , (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), h.
48.
17
14
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), h. 87.
15
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), Cet. 9, h. 50-51.
18
16
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2003), h. 17.
19
17
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 239.
18
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di
Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004), Cet. 3, h. 185-186.
20
19
Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar ,(Bandung: PT Refika
Aditama, 2007), Cet. 1, h. 55.
21
20
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam 1, (Jakart: Logos Wacana Ilmu, 1997), Cet. I, h.93-
94.
22
itu, metode yang dipilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang
hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Artinya metodelah yang
harus tunduk kepada tujuan dan bukan sebaliknya. Kemampuan yang
bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan maka metode harus
mendukung sepenuhnya.
b. Materi pelajaran
Materi pelajaran adalah sejumlah bahan ajar yang hendak
disampaikan guru kepada siswa. Setiap mata pelajaran memiliki
materi yang berbeda-beda, dan untuk menyiasati perbedaan tersebut
maka diperlukan cara atau metode pembelajaran yang tepat agar
materi yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami dan
dikuasai oleh siswa, sehingga hasil belajar yang diperolehnya pun
dapat optimal.
c. Peserta didik
Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang
berbeda-beda, baik dari aspek psikologis maupun minat, bakat,
kebiasaan, motivasi, situasi sosial, lingkungan keluarga, dan harapan
masa depannya. Dimana semua perbedaan tadi akan berpengaruh
terhadap penentuan metode pembelajaran.
d. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan guru tidak
selamanya sama dari hari ke hari. Oleh karena itu, dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran seorang guru diharuskan dapat
menciptakan situasi yang dinamis, tidak hanya melakukan proses
pembelajaran di dalam kelas, namun pada waktu tertentu guru
sebaiknya melakukan proses pembelajaran di luar kelas atau di alam
terbuka.
e. Fasilitas
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di
sekolah, lengkap tidaknya fasilitas belajar dapat mempengaruhi
pemiihan dan penggunaan metode mengajar. Fasilitas belajar yang
23
21
Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar..., h. 60-61.
22
Ibid, h. 15.
24
23
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2003), cet. Ke-3, h. 740.
25
yang lain. Lalu lintas jalannya diskusi diatur oleh operator yang dapat
dijabat oleh guru atau bisa juga oleh seorang siswa.
Apabila jumlah siswa terlalu besar, diskusi kelas dapat
dilaksanakan dalam bentuk diskusi kelompok sebagai berikut.
2) Diskusi kelompok
Diskusi ini dilaksanakan dalam kelompok-kelompok yang
anggotanya tidak terlalu besar (10-20 orang). Apabila dipandang perlu
jumlah anggota kelompok itu bisa diperkecil lagi, misalnya 5-7 orang.
Diskusi kelompok ini dipimpin oleh seorang ketua kelompok yang
bertindak sebagai moderator dibantu oleh seorang pencatat (notulis).
Setiap anggota kelompok berpartisipasi secara aktif dalam diskusi.
Mereka mengemukakan pendapat, gagasan, tanggapan, komentar, dan
sebagainya berkaitan dengan topik diskusi. Perumusan hasil diskusi
kelompok merupakan tanggung jawab seluruh anggota kelompok yang
bersangkutan.
Dalam diskusi kelompok, guru dapat bertindak sebagai resource
yang memberikan masukan, penjelasan tentang sesuatu yang berkaitan
dengan topik diskusi, dan sebagainya.
Berikut ini dikemukakan contoh-contoh butir pembelajaran yang
sebaiknya diajarkan dengan menggunakan metode diskusi.
a) Menyusun rencana kegiatan kelas (misalnya olah raga, kesenian)
b) Menyusun rencana kegiatan wawancara atau kunjungan pengamatan.
c) Memahami dan menanggapi isi bacaan.
d) Membaca puisi dan membicarakan cara pengungkapannya dari segi
keindahan, keharuan, dan sebagainya.
e) Membaca cerpen atau bagian cerpen dan memberikan tokoh, latar
(waktu, tempat, dan budaya) alurnya.
Agar pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, perlu diperhatikan beberapa hal berikut.
a) Para siswa harus memahami topik diskusi yang akan didiskusikan.
Untuk itu topik diskusi harus sudah dirumuskan sejelas-jelasnya.
28
b) Para siswa harus mengetahui tujuan diskusi. Oleh karena itu, sebelum
dilaksanakan diskusi guru menjelaskan tujuan diskusi yang hendak
dilaksanakan.
c) Semua siswa harus terlibat aktif dalam diskusi. Hindarkan adanya
monopoli bicara oleh satu atau dua orang siswa saja.
d) Diskusi harus tetap pada pembahasan topik diskusi. Oleh karena itu,
pertanyaan-pertanyaan, sanggahan, dan tanggapan yang tidak relevan
dengan topik diskusi tidak perlu dijawab.
e) Apabila terjadi penyimpangan diskusi, guru perlu meluruskan
kembali.
c. Resitasi (Penugasan)
Metode resitasi (penugasan) merupakan salah satu mtode yang
selektif dalam pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan
kurikulum/GBPP Bahasa Indonesia 1994. Karakteristik resitasi ini sesuai
dengan pendekatan komunikatif serta pendekatan integratif dalam
kurikulum tersebut.
Resitasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah satu metode
pembelajaran yang berupa pemberian tugas kepada siswa untuk melakukan
suatu kegiatan dalam kerangka pembelajaran bahasa Indonesia. Siswa
melaksanakan kegiatan tersebut dan mempetanggungjawabkan hasil
pelaksanaan tugasnya.
Tugas-tugasnya antara lain:
1) Mengadakan pengamatan dan menuliskan laporan hasilnya.
2) Membuat kliping tentang berbagai artikel yang berkaitan dengan bahasa
Indonesia.
3) Membaca artikel, makalah, buku, dan menuliskan tanggapan terhadap
isinya.
4) Membaca karya sastra (novel, cerpen, puisi, naskah drama) dan
menuliskan pembahasannya.
5) Menulis artikel, esai, kritik, dan sebagainya.
6) Menulis kreatif (puisi, cerpen, drama)
29
24
Imam Syafi’ie, Roekhan, dan Ma’mur Saadie, Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), cet. II, h. 1.14-1.19.
30
25
Udin S. Winataputra, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), cet.
IV, h. 4.21-4.26.
26
Iskandarwasid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 69.
33
e. Sikap, sikap ini penting dalam proses belajar, tanpa kemampuan ini belajar
tidak akan berhasil dengan baik.30
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil
belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar mengajar dan
perubahan tingkah laku yang dialami seseorang dari pengalaman belajarnya
setelah melalui proses belajar dalam periode tertentu. Hasil belajar itu sendiri
mencakup ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
2. Tipe-tipe hasil belajar
Tipe hasil belajar merupakan tujuan yang ingin dicapai, ada tiga
bagian, yaitu bidang kognitif, bidang afektif, dan bidang psiomotorik.
Bidang-bidang tersebut tidak dapat berdiri sendiri, namun merupakan hasil
belajar di sekolah dalam proses pembelajaran. Secara jelas diuraikan sebagai
berikut:
a. Hasil belajar bidang kognitif
Tipe hasil belajar pada bidang ini berkenaan dengan pengetahuan
siswa, seperti mengetahui tentang konsep, fakta atau istilah dalam proses
pembelajaran. Dalam tipe ini kata kerja yang digunakan untuk mengukur
pengetahuan siswa adalah menyebutkan, membedakan, menjelaskan,
menghubungkan, menerapkan, membandingkan, menyimpulkan, menilai,
dan sebagainya.
b. Hasil belajar bidang afektif
Tipe hasil belajar pada bidang ini berkenaan dengan sikap dan nilai
yang mengacu pada tingkah laku, seperti disiplin, memperhatikan
pelajaran, menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar, dan sebagainya.
c. Hasil belajar bidang psikmotorik
Hasil belajar pada bidang ini berkenaan dengan keterampilan (skill)
kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini meliputi: persepsi,
kesiapan, gerak penyesuaian, kreativitas, dan sebagainya.
30
Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 22-23.
35
Alam
Lingkungan
Sosial
Kurikulum
Instrumental
Guru
31
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002) h. 107.
32
Zikri Neni Iska, Psikologi: Pengantar Pemahaman....., h. 85.
36
33
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), cet. III, h. 59-60.
37
E. Kerangka Berpikir
Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran di sekolah, baik tingkat dasar
maupun tingkat lanjutan. Mata pelajaran ini terkenal sebagai pelajaran yang
kurang disenangi siswa, karena banyak sebagian siswa yang menganggap
mudah untuk dipelajari terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia dan malas
untuk membaca.
Jika keadaan ini dibiarkan dalam waktu yang panjang, tentu akan
berpengaruh bagi hasil belajar siswa baik pada pelajaran bahasa Indonesia
maupun pelajaran yang lain. Rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia siswa
disebabkan karena siswa enggan untuk belajar, karena malas untuk membaca
atau metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat ketika
mengajar.
Belajar merupakan proses aktif dari siswa untuk membangun
pengetahuannya. Dalam proses belajar mengajar di kelas, cara seorang guru
dalam menyampaikan meteri pelajaran dan menggunakan alat bantu yang
sesuai mempengaruhi keberhasilan proses mengajar tersebut. Untuk itu
sekolah harus dapat memberikan fasilitas yang dapat memudahkan siswa
dalam menyerap materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.
Secara teori kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang
dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna
membelajarkan siswa. Di sini, tentu saja tugas guru adalah berusaha
menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi
semua siswa dalam berbagai macam ilmu pengetahuan, salah satunya adalah
bahasa Indonesia.
Guru diharapkan dapat membantu kesulitan atau hambatan yang
dialami siswa dalam belajar, sehingga mereka dapat memahami dan
38
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesa adalah dugaan sementara, yang sifatnya bisa benar atau juga
bisa salah. Maka untuk itulah diperlukan penelitian. Dengan demikian, dari
kerangka berpikir di atas hipotesa yang diajukan penulis sementara ini adalah
untuk benar atau tidaknya dugaan sementara penulis mengenai hubungan
disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan teori yang telah
diuraikan di atas, untuk menguji penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
Ha : terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap
metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di
SMK Al-Hidayah Ciputat.
Ho : tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap
metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di
SMK Al-Hidayah Ciputat.
Jika terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa terhadap
metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di SMK Al-
Hidayah Ciputat, maka berarti Ha (Hipotesa alternatif) diterima sedangkan
Ho (Hipotesa Nihil) ditolak.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian yang dilakukan di SMK Al-Hidayah Ciputat
yang bertempat di JL. RE. Martadinata No.07 Kota Tangerang Selatan.
Adapun waktu yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mulai
saat pembuatan proposal yaitu tanggal 15 Maret 2011 hingga 01
September 2011. Dengan tahapan sebagai berikut: melihat keadaan
sekolah, membuat proposal penelitian, studi pustaka, penyusunan
instrumen, dan mengadakan penelitian.
B. Metodologi Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dan bersifat
deskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis atau
menjawab permasalahan yang menyangkut keadaan pada waktu itu,
yang sedang berjalan atau situasi yang ada pada saat ini.
Adapun model penelitian deskriptif yang dipakai adalah deskriptif
survei, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun
kecil. Tetapi, data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil
dari populasi tersebut. Dengan, menggunakan kuesioner sebagai alat
pengukur data yang pokok yang dilakukan di sekolah SMK Al-
Hidayah Ciputat kelas X dan XI semester II tahun ajaran 2010/2011.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai,
berbeda-beda, dan dapat berubah-ubah. Variabel menurut Sutrisno
Hadi adalah gejala yang bervariasi.1 Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel yang digunakan yaitu variabel yang mempengaruhi yang
disebut variabel penyebab, variabel bebas ataupun independent
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), Cet. XIII, h. 116.
39
40
2
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), (Jakarta: Bumi Aksara,
2005),Cet. Ke-III, h.12.
41
3
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005),
cet. Ke-72, h. 83.
4
Ibid, h. 76.
42
Tabel 2
Kisi-kisi Kuesioner
Persepsi Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Guru Bahasa
Indonesia SMK Al-Hidayah Ciputat kelas X dan XI semester II
tahun ajaran 2010/2011
No.
Jumlah
No. Dimensi Indikator Pernyataan
Item
dalam angket
1. a.Persepsi Siswa Kemampuan guru bidang 2, 3, dan 4 3
terhadap metode studi dalam mengajar
pembelajaran Kemampuan guru bidang 5 1
Bahasa Indonesia studi dalam menguasai
materi pembelajaran
Metode pembelajaran 8 dan 10 2
memudahkan siswa dalam
belajar
Metode pembelajaran yang 15, 16, 17, 6
5
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafido Persada, 1999), cet.
Ke-5, h. 40.
45
2. Interpretasi Data
a. Analisa Hubungan Dua Variabel
Sedangkan untuk menganalisis hubungan kedua variabel tersebut
digunakan teknik analisa korelasional dengan rumus Product Moment.
Rumus tersebut sebagai berikut:
N XY X Y
rxy =
[ N X 2 X ][ N Y 2 Y ]
2 2
Keterangan:
rxy = Angka korelasi “r” Product Moment
N = Banyaknya subyek (number of cases)
X = Jumlah skor dalam sebaran X (persepsi siswa terhadap metode
pembelajaran Bahasa Indonesia)
Y = Jumlah skor dalam sebaran Y (persepsi siswa terhadap Bahasa
Indonesia)
XY = Jumlah hasil skor X dengan skor Y
2
X = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X
Y2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
46
Tabel 4
Indeks Korelasi Product Moment
KD r 2 100 % .7
Keterangan :
6
Ibid, h. 193-194.
7
M. Subana, Statistik Pendidikan , (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h.174.
48
I. Sumber Data
Sumber data yang penulis lakukan yaitu:
1. Guru Pendidikan Bahasa Indonesia
Guru pendidikan Bahasa Indonesia dalam penelitian ini sebagai
informan tentang persepsi siswa terhadap metode pembelajaran
bahasa Indonesia.
2. Para Siswa
Sumber data yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada
responden yaitu para siswa di SMK Al-Hidayah Ciputat Tangerang
Selatan kelas X dan XI semester II tahun ajaran 2010/2011.
3. Wali kelas
Sumber data yang diperoleh dari hasil belajar siswa adalah
melalui rekapitulasi nilai semester ganjil dan genap yang penulis dapat
dari wali kelas masing-masing.
4. Kepala Sekolah dan Staf Kesiswaan
Sumber data yang penulis lakukan kepada kepala sekolah dan
staf kesiswaan mengenai kondisi objektifitas sekolah.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan data hasil penelitian yang berupa hasil
penghitungan akhir serta pembahasan hasil penelitian, sedangkan untuk perincian
data hasil penghitungan dapat dilihat pada bagian lampiran-lampiran. Data yang
didapat dalam penelitian ini berasal dari hasil observasi, sebar angket dan
wawancara.
A. Gambaran Umum SMK Al-Hidayah Ciputat
1. Profil SMK Al-Hidayah Ciputat
NPSN : 20603274 NSS : 342022317027
Nama SMK : SMK Al-Hidayah Status : Swasta
No. SK pendirian : 1099/102/kep/OT/95 Tgl SK : 28/11/95
Penandatanganan SK : Dinas pendidkan PBM : Siang
Sertifikasi ISO 9001:2000: bersitifikat
Alamat : Jl. R.E. Martadinata No. 7 Rt.04 Rw.05
Desa : Cipayung Kecamatan : Ciputat
Kab/Kota : Tang-Sel Provinsi : Banten
Kode Pos : 15411 Telepon: 021 74709740
Fax : 021 74709740
Kepala Sekolah: Drs. Sukoco D.M Hp : 081380645690
Jml Guru : Total 26 (PNS: 7 Non PNS: 19) (Guru tetap: 5, guru
tidak tetap: 14).
Lahan SMK
Status Kepemilikan Lahan
No Jenis Lahan Luas (M2)
Pemerintah/ Yayasan Lainnya
1 Luas Bangunan 841 M2 Yayasan
2 Luas Lahan Tanpa
359 M2 Yayasan
Bangunan
3 Total Luas Lahan
1200 M2 Yayasan
Seluruhnya
49
50
b. Misi sekolah
1) Mewujudkan pendidikan dan bermutu efisien dan relevan.
2) Mewujudkan metode pembelajaran yang aktif, kreatif dan
menyenangkan.
3) Mewujudkan penembangan standar pencapaian ketuntasan belajar
dan peningkatan standar kelulusan setiap tahunnya.
4) Mewujudkan prasarana pembelajaran yang inovatif dan canggih
5) Mewujudkan pendidikan dan tenaga kependidikan yang jujur,
profesional, terampil, dan canggih.
6) Mewujudkan sistem yang transparan, akuntabel, partisipatif, dan
objektif.
4. Pengurus, Pendidik, Karyawan, dan Siswa
a. Susunan Pengurus
Ketua yayasan : H.M. Anwar Nur,S.Ag
Ka. Bid .Pendidikan : Drs Yasmin
Kepala sekolah : Drs Sukoco .DM
Waka kurikulum : Siti Zubaidah, S.pd
Waka kesiswaan : Endang Hidayat, A. Md
b. Tenaga Pendidik
1. Drs. Sukoco DM. 12. Budi Arya Darma , S.kom
2. Siti Zubaidah, S.pd. 13 . H M.Imron, S.pd
3. Endang Hidayat,A. Md 14. Drs .Yasmin
4. Abdul Kodir, S.pd. 15. Mustolih Udin, SE
5. Drs. Ruslan Abdul Gani 16. Ade Laily Suryani ,S.Ag
6. Umaeroh, S. pd 17. Muhamad Idrus, S.pdi
7. Supardi Z,Ba 18. Tugiran ,S.E.
8. Badri, S.Ag 19. Siti Suryani, S.Pd
9.Yuli Sudarwanto 20. Lukman Hakim ,A.MD
10. Hafidulloh, S.pd 21. Rusli ,S.pdi
11. Maryanah ,S.pd 22. Sri Rahayu ,S.pd
52
c. Karyawan
1. Resni 5. Sri Mulyani
2. Via Aprilia 6. Pak. Udin
3. Didi Awaludin 7. Yanah
4. Wahyudin
d. Keadaan siswa
Adm PJ Jumlah
Tingkat Rombel Rombel
L P L P L P
X 12 32 1 35 6 1 47 38
XI 29 36 2 19 17 1 48 53
XII 32 50 2 22 18 1 54 68
Jumlah 73 118 76 41 308
d. Penunjang lainnya
1) Ruang bersama atau aula (satu)
2) Kantin sekolah (satu)
3) Toilet (empat)
4) Gudang (satu)
5) Lapangan olahraga (satu)
Tabel 5
Setiap ada pelajaran bahasa Indonesia, saya masuk kelas dan ikut belajar
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
1. Selalu (SL) 20 66,7
Sering (SR) 10 33,3
Kadang-kadang (KD) - -
Tidak Pernah (TP) - -
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 20 siswa sekitar 66,7 %
menjawab setiap ada pelajaran bahasa Indonesia, masuk kelas dan ikut belajar,
kemudian 10 siswa sekitar 33,3 % menjawab setiap ada pelajaran bahasa
Indonesia, masuk kelas dan ikut belajar, sedangkan kadang-kadang dan tidak
pernah untuk masuk kelas dan ikut belajar setiap ada pelajaran bahasa
Indonesia tidak ada. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa siswa lebih banyak
selalu masuk dan ikut belajar setiap ada pelajaran bahasa Indonesia.
Tabel 6
Guru bahasa Indonesia saya memperhatikan semua siswa di kelas dan
memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
2. Selalu (SL) 5 16,7
Sering (SR) 11 36,7
Kadang-kadang (KD) 13 43,3
Tidak Pernah (TP) 1 3,3
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 5 siswa sekitar 16,7%
menjawab guru bahasa Indonesia selalu memperhatikan semua siswa di kelas
dan memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, kemudian 11
siswa sekitar 36,7% menjawab sering, sedangkan yang menjawab kadang-
kadang sebanyak 13 siswa dengan prosentase 43,3%, dan yang menjawab tidak
pernah ada 1 siswa dengan prosentase 3,3%. Dengan demikian, dapat dilihat
55
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 3 siswa sekitar 10% menjawab
dalam mengajar, guru bahasa Indonesia selalu menerangkan pelajaran tanpa
melihat dan membaca buku, kemudian 6 siswa sekitar 20% menjawab dalam
mengajar, guru bahasa Indonesia sering menerangkan pelajaran tanpa melihat
dan membaca buku, sedangkan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 16
siswa dengan prosentase 53,3%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 5
siswa dengan prosentase 16,7%. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa dalam
mengajar, guru bahasa Indonesia kadang-kadang menerangkan pelajaran tanpa
melihat dan membaca buku.
Tabel 8
Guru bahasa Indonesia saya mengajarkan apa yang ada di dalam buku
paket
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
4. Selalu (SL) 19 63,3
Sering (SR) 6 20
Kadang-kadang (KD) 3 10
Tidak Pernah (TP) 2 6,7
Jumlah 30 100
56
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 19 siswa sekitar 63,3%
menjawab guru bahasa Indonesia selalu mengajarkan apa yang ada di dalam buku
paket, kemudian 6 siswa sekitar 20% menjawab guru bahasa Indonesia sering
mengajarkan apa yang ada di dalam buku paket, sedangkan yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 3 siswa dengan prosentase 10%, dan yang menjawab
tidak pernah sebanyak 2 siswa dengan prosentase 6,7%. Dengan demikian, dapat
dilihat bahwa guru bahasa Indonesia selalu mengajarkan apa yang ada di dalam
buku paket.
Tabel 9
Guru bahasa Indonesia saya mampu menguasai materi Bahasa Indonesia
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
5. Selalu (SL) 11 36,7
Sering (SR) 9 30
Kadang-kadang (KD) 10 33,3
Tidak Pernah (TP) - -
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 11 siswa sekitar 36,7%
menjawab guru bahasa Indonesia selalu mampu menguasai materi bahasa
Indonesia, kemudian 9 siswa sekitar 30% menjawab guru bahasa Indonesia
sering, sedangkan yang menjawab guru bahasa Indonesia kadang-kadang
mampu menguasai materi bahasa Indonesia sebanyak 10 siswa dengan
prosentase 33,3%, dan yang menjawab tidak pernah tidak ada. Dengan
demikian, dapat dilihat bahwa guru bahasa Indonesia kadang-kadang mampu
menguasai materi bahasa Indonesia.
57
Tabel 10
Cara mengajar guru bahasa Indonesia membuat saya menyukai pelajaran
bahasa Indonesia
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
6. Selalu (SL) 8 26,7
Sering (SR) 6 20
Kadang-kadang (KD) 14 46,7
Tidak Pernah (TP) 2 6,7
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 8 siswa sekitar 26,7%
menjawab cara mengajar guru bahasa Indonesia selalu membuat siswa
menyukai pelajaran bahasa Indonesia, kemudian 6 siswa sekitar 20%
menjawab sering, sedangkan yang menjawab cara mengajar guru bahasa
Indonesia kadang-kadang membuat siswa menyukai pelajaran bahasa
Indonesia sebanyak 14 siswa dengan prosentase 46,7%, dan yang menjawab
tidak pernah sebanyak 2 siswa dengan prosentase 6,7%. Dengan demikian,
dapat dilihat bahwa cara mengajar guru bahasa Indonesia kadang-kadang
membuat siswa menyukai pelajaran bahasa Indonesia.
Tabel 11
Saya menyukai pelajaran bahasa Indonesia karena guru yang bersangkutan
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
7. Selalu (SL) 6 20
Sering (SR) 7 23,3
Kadang-kadang (KD) 10 33,3
Tidak Pernah (TP) 7 23,3
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 6 siswa sekitar 20% menjawab
siswa selalu menyukai pelajaran bahasa Indonesia karena guru yang
bersangkutan, kemudian 7 siswa sekitar 23,3% menjawab siswa sering
menyukai pelajaran bahasa Indonesia karena guru yang bersangkutan,
58
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 9 siswa sekitar 30% menjawab
siswa selalu menyukai metode pembelajaran dari guru bahasa Indonesia
sekalipun mengharuskan untuk belajar bahasa Indonesia lebih keras, kemudian
6 siswa sekitar 20% menjawab sering, sedangkan yang menjawab kadang-
kadang siswa menyukai metode pembelajaran dari guru bahasa Indonesia
sekalipun mengharuskan untuk belajar bahasa Indonesia lebih keras sebanyak
13 siswa dengan prosentase 43,3% dan yang menjawab tidak pernah sebanyak
2 siswa dengan prosentase 6,7%. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa lebih
banyak siswa yang kadang-kadang menyukai metode pembelajaran dari guru
bahasa Indonesia sekalipun mengharuskan untuk belajar bahasa Indonesia lebih
keras.
59
Tabel 13
Cara mengajar guru bahasa Indonesia membuat saya mengerti tentang
pelajaran bahasa Indonesia
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
9. Selalu (SL) 10 33,3
Sering (SR) 5 16,7
Kadang-kadang (KD) 15 50
Tidak Pernah (TP) - -
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 10 siswa sekitar 33,3%
menjawab guru bahasa Indonesia selalu membuat siswa mengerti tentang
pelajaran bahasa Indonesia, kemudian 5 siswa sekitar 16,7% menjawab sering,
sedangkan yang menjawab kadang-kadang guru bahasa Indonesia membuat
siswa mengerti tentang pelajaran bahasa Indonesia sebanyak 15 siswa dengan
prosentase 50% dan yang menjawab tidak pernah tidak ada. Dengan demikian,
dapat dilihat bahwa lebih banyak kadang-kadang guru bahasa Indonesia
membuat siswa mengerti tentang pelajaran bahasa Indonesia.
Tabel 14
Metode pembelajaran guru bahasa Indonesia memudahkan saya dalam belajar
bahasa Indonesia
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
10. Selalu (SL) 8 26,7
Sering (SR) 7 23,3
Kadang-kadang (KD) 15 50
Tidak Pernah (TP) - -
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 8 siswa sekitar 26,7%
menjawab metode pembelajaran guru bahasa Indonesia selalu memudahkan
siswa dalam belajar bahasa Indonesia, kemudian 7 siswa sekitar 23,3%
menjawab sering, sedangkan yang menjawab kadang-kadang metode
60
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 8 siswa sekitar 30% menjawab
siswa selalu menikmati tugas-tugas yang diberikan guru bahasa Indonesia,
kemudian 5 siswa sekitar 16,7% menjawab siswa sering menikmati tugas-tugas
yang diberikan guru bahasa Indonesia, sedangkan yang menjawab siswa
kadang-kadang menikmati tugas-tugas yang diberikan guru bahasa Indonesia
sebanyak 15 siswa dengan prosentase 50%, dan yang menjawab tidak pernah
ada 1 siswa dengan prosentase 3,3%. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa
lebih banyak siswa kadang-kadang menikmati tugas-tugas yang diberikan guru
bahasa Indonesia.
Tabel 16
Saya merasa jenuh belajar di dalam kelas ketika pelajaran bahasa
Indonesia
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
12. Selalu (SL) 1 3,3
Sering (SR) 3 10
Kadang-kadang (KD) 19 63,3
Tidak Pernah (TP) 7 23,3
Jumlah 30 100
61
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 1 siswa sekitar 3,3% menjawab
siswa selalu merasa jenuh belajar di dalam kelas ketika pelajaran Bahasa
Indonesia, kemudian 3 siswa sekitar 10% menjawab siswa sering merasa jenuh
belajar di dalam kelas ketika pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan yang
menjawab siswa kadang-kadang merasa jenuh belajar di dalam kelas ketika
pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 19 siswa dengan prosentase 63,3%, dan
yang menjawab tidak pernah sebannyak 7 siswa dengan prosentase 23,3%.
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa lebih banyak siswa kadang-kadang
merasa jenuh belajar di dalam kelas ketika pelajaran Bahasa Indonesia.
Tabel 17
Saya berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia dari guru bahasa
Indonesia, meskipun tugas itu sangat sulit
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
13. Selalu (SL) 12 40
Sering (SR) 6 20
Kadang-kadang (KD) 12 40
Tidak Pernah (TP) - -
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 12 siswa sekitar 40%
menjawab siswa selau berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia dari guru
bahasa Indonesia, meskipun tugas itu sangat sulit, kemudian 6 siswa sekitar
20% menjawab siswa sering berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia
dari guru bahasa Indonesia, meskipun tugas itu sangat sulit, sedangkan yang
menjawab siswa kadang-kadang berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia
dari guru bahasa Indonesia, meskipun tugas itu sangat sulit sebanyak 12 siswa
dengan prosentase 40%, dan yang menjawab tidak pernah tidak ada. Dengan
demikian, dapat dilihat bahwa siswa selalu dan kadang-kadang berusaha
mengerjakan tugas bahasa Indonesia dari guru bahasa Indonesia, meskipun
tugas itu sangat sulit.
62
Tabel 18
Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bahasa Indonesia
dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
14. Selalu (SL) 9 30
Sering (SR) 14 46,7
Kadang-kadang (KD) 7 23,3
Tidak Pernah (TP) - -
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 9 siswa sekitar 30% menjawab
siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bahasa Indonesia
dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu, kemudian 14 siswa sekitar 46,7%
menjawab siswa sering mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bahasa
Indonesia dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu, sedangkan yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 7 siswa dengan prosentase 23,3%, dan yang
menjawab tidak pernah tidak ada. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa lebih
banyak siswa sering mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bahasa
Indonesia dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu.
Tabel 19
Saya senang ketika guru bahasa Indonesia menjelaskan tentang majas
dengan metode menghafal
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
15. Selalu (SL) 9 30
Sering (SR) 6 20
Kadang-kadang (KD) 13 43,3
Tidak Pernah (TP) 2 6,7
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 9 siswa sekitar 30% menjawab
siswa selalu senang ketika guru bahasa Indonesia menjelaskan tentang majas
dengan metode menghafal, kemudian 6 siswa sekitar 20% menjawab siswa
sering senang ketika guru bahasa Indonesia menjelaskan tentang majas dengan
63
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 10 siswa sekitar 33,3%
menjawab guru bahasa Indonesia selalu menyenangkan bila membahas puisi
dengan metode demonstrasi (maju ke depan kelas), kemudian 2 siswa sekitar
6,7% menjawab sering, sedangkan yang menjawab guru bahasa Indonesia
kadang-kadang menyenangkan bila membahas puisi dengan metode
demonstrasi (maju ke depan kelas) sebanyak 10 siswa dengan prosentase 33,3
%, dan yang menjawab tidak pernah ada 8 siswa dengan prosentase 26,7%.
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa guru bahasa Indonesia selalu dan
kadang-kadang menyenangkan bila membahas puisi dengan metode
demonstrasi (maju ke depan kelas).
64
Tabel 21
Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas imbuhan kata
seperti /ber-/, /pe-an/, /me-kan/ dengan metode tanya-jawab
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
17. Selalu (SL) 10 33,3
Sering (SR) 7 23,3
Kadang-kadang (KD) 9 30
Tidak Pernah (TP) 3 10
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 10 siswa sekitar 33,3%
menjawab guru bahasa Indonesia selalu menyenangkan bila membahas
imbuhan kata seperti /ber-/, /pe-an/, /me-kan/ dengan metode tanya jawab,
kemudian 7 siswa sekitar 23,3% menjawab guru bahasa Indonesia sering
menyenangkan bila membahas imbuhan kata seperti /ber-/, /pe-an/, /me-kan/
dengan metode tanya jawab, sedangkan yang menjawab guru bahasa Indonesia
kadang-kadang menyenangkan bila membahas imbuhan kata seperti /ber-/, /pe-
an/, /me-kan/ dengan metode tanya jawab sebanyak 9 siswa dengan prosentase
30%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 3 siswa dengan prosentase
10%. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa lebih banyak guru bahasa
Indonesia selalu menyenangkan bila membahas imbuhan kata seperti /ber-/,
/pe-an/, /me-kan/ dengan metode tanya jawab.
Tabel 22
Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas kalimat
khusus-umum atau umum-khusus dengan metode diskusi
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
18. Selalu (SL) 6 20
Sering (SR) 7 23,3
Kadang-kadang (KD) 14 46,7
Tidak Pernah (TP) 3 10
Jumlah 30 100
65
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 6 siswa sekitar 20% menjawab
guru bahasa Indonesia selalu menyenangkan bila membahas kalimat umum-
khusus atau khusus-umum dengan metode diskusi, kemudian 7 siswa sekitar
23,3% menjawab sering, sedangkan siswa yang menjawab guru bahasa
Indonesia kadang-kadang menyenangkan bila membahas kalimat umum-
khusus atau khusus-umum dengan metode diskusi sebanyak 14 siswa dengan
prosentase 46,7%, dan yang menjawab tidak pernah ada 3 siswa dengan
prosentase 10%. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa lebih banyak siswa
menjawab guru bahasa Indonesia kadang-kadang menyenangkan bila
membahas kalimat umum-khusus atau khusus-umum dengan metode diskusi.
Tabel 23
Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas pidato
dengan metode ceramah
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
19. Selalu (SL) 10 33,3
Sering (SR) 7 23,3
Kadang-kadang (KD) 10 33,3
Tidak Pernah (TP) 3 10
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 10 siswa sekitar 33,3%
menjawab guru bahasa Indonesia selalu menyenangkan bila membahas materi
pidato dengan metode ceramah, kemudian 7 siswa sekitar 23,3% menjawab
guru bahasa Indonesia sering menyenangkan bila membahas materi pidato
dengan metode ceramah, sedangkan siswa yang menjawab guru bahasa
Indonesia kadang-kadang menyenangkan bila membahas materi pidato dengan
metode ceramah sebanyak 10 siswa dengan prosentase 33,3%, dan yang
menjawab tidak pernah ada 3 siswa dengan prosentase 10%. Dengan demikian,
dapat dilihat bahwa guru bahasa Indonesia selalu dan kadang-kadang
menyenangkan bila membahas materi pidato dengan metode ceramah.
66
Tabel 24
Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas penulisan
laporan dengan metode penugasan
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
20. Selalu (SL) 6 20
Sering (SR) 6 20
Kadang-kadang (KD) 15 50
Tidak Pernah (TP) 3 10
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 6 siswa sekitar 20% menjawab
guru bahasa Indonesia selalu menyenangkan bila membahas penulisan laporan
dengan metode penugasan, kemudian 6 siswa sekitar 20% menjawab guru
bahasa Indonesia sering menyenangkan bila membahas penulisan laporan
dengan metode penugasan, sedangkan siswa yang menjawab guru bahasa
Indonesia kadang-kadang menyenangkan bila membahas penulisan laporan
dengan metode penugasan sebanyak 15 siswa dengan prosentase 50%, dan
yang menjawab tidak pernah ada 3 siswa dengan prosentase 10%. Dengan
demikian, dapat dilihat bahwa lebih banyak siswa menjawab guru bahasa
Indonesia kadang-kadang menyenangkan bila membahas penulisan laporan
dengan metode penugasan.
67
Tabel 25
Tabel perhitungan variabel X (skala persepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru bahasa Indonesia)
Pernyataan Jumlah
Subyek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 5 3,75 2,5 2,5 2,5 5 2,5 2,5 5 3,75 5 3,75 1,25 3,75 2,5 5 3,75 2,5 3,75 5 71,25
2 3,75 2,5 2,5 1,25 3,75 5 2,5 3,75 5 5 2,5 3,75 3,75 3,75 2,5 1,25 2,5 5 2,5 2,5 65
3 3,75 5 2,5 5 5 2,5 2,5 1,25 2,5 2,5 2,5 3,75 3,75 3,75 2,5 1,25 1,25 3,75 1,25 1,25 57,5
4 5 2,5 2,5 3,75 2,5 2,5 3,75 2,5 2,5 2,5 5 3,75 3,75 5 5 5 2,5 2,5 5 3,75 71,25
5 5 2,5 2,5 1,25 5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 3,75 1,25 2,5 2,5 5 5 2,5 5 2,5 61,25
6 3,75 2,5 2,5 5 3,75 3,75 3,75 2,5 5 5 2,5 3,75 3,75 2,5 3,75 5 3,75 5 3,75 5 76,25
7 5 5 3,75 1,25 5 5 3,75 5 5 5 3,75 3,75 2,5 3,75 3,75 3,75 5 3,75 3,75 3,75 81,25
8 5 3,75 5 1,25 3,75 5 1,25 3,75 5 2,5 5 5 3,75 5 1,25 5 3,75 2,5 5 1,25 73,75
68
10 3,75 3,75 2,5 1,25 3,75 5 2,5 5 3,75 2,5 3,75 5 1,25 3,75 5 2,5 5 2,5 5 3,75 71,25
11 5 2,5 5 1,25 5 2,5 1,25 5 5 2,5 2,5 1,25 1,25 5 2,5 2,5 5 2,5 5 5 67,5
12 5 3,75 2,5 1,25 3,75 3,75 2,5 2,5 5 3,75 3,75 3,75 3,75 3,75 5 5 5 3,75 3,75 3,75 75
13 3,75 3,75 2,5 2,5 3,75 3,75 5 3,75 2,5 5 3,75 3,75 2,5 3,75 3,75 5 3,75 2,5 3,75 5 73,75
15 3,75 2,5 1,25 1,25 5 2,5 1,25 1,25 2,5 5 5 2,5 3,75 2,5 2,5 5 5 5 2,5 2,5 62,5
16 5 5 1,25 2,5 3,75 2,5 5 2,5 2,5 3,75 2,5 3,75 3,75 5 2,5 1,25 2,5 3,75 1,25 3,75 63,75
17 5 3,75 3,75 1,25 5 2,5 1,25 3,75 2,5 2,5 2,5 3,75 2,5 3,75 2,5 1,25 1,25 2,5 2,5 2,5 56,25
18 3,75 2,5 2,5 1,25 2,5 2,5 3,75 2,5 3,75 2,5 1,25 3,75 3,75 2,5 1,25 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 52,5
19 5 3,75 2,5 2,5 3,75 2,5 2,5 2,5 2,5 3,75 2,5 3,75 1,25 3,75 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 57,5
20 3,75 3,75 3,75 1,25 5 2,5 1,25 3,75 2,5 2,5 2,5 3,75 3,75 3,75 3,75 2,5 5 3,75 3,75 2,5 65
21 3,75 1,25 2,5 5 2,5 2,5 3,75 2,5 2,5 2,5 3,75 2,5 3,75 2,5 2,5 2,5 2,5 1,25 2,5 2,5 55
69
22 3,75 2,5 3,75 1,25 2,5 2,5 2,5 2,5 3,75 3,75 2,5 3,75 1,25 5 5 1,25 1,25 2,5 2,5 1,25 55
23 5 2,5 1,25 3,75 5 2,5 3,75 5 2,5 5 2,5 3,75 2,5 3,75 5 5 3,75 3,75 5 2,5 73,75
24 5 2,5 1,25 1,25 2,5 3,75 3,75 5 2,5 2,5 2,5 3,75 2,5 2,5 2,5 2,5 3,75 2,5 2,5 5 60
25 5 3,75 1,25 2,5 2,5 3,75 5 2,5 2,5 2,5 2,5 3,75 3,75 2,5 2,5 1,25 2,5 2,5 1,25 2,5 56,25
26 5 2,5 2,5 1,25 2,5 1,25 1,25 2,5 5 2,5 5 5 1,25 5 5 1,25 2,5 1,25 2,5 2,5 57,5
28 5 3,75 2,5 1,25 2,5 2,5 2,5 5 2,5 2,5 2,5 2,5 1,25 5 2,5 5 2,5 5 5 2,5 63,75
29 5 2,5 3,75 1,25 2,5 1,25 1,25 2,5 5 2,5 5 5 1,25 5 5 2,5 5 1,25 2,5 2,5 62,5
30 5 3,75 2,5 3,75 3,75 3,75 2,5 3,75 3,75 2,5 2,5 5 1,25 3,75 3,75 2,5 3,75 2,5 3,75 2,5 66,25
TOTAL 2003,75
70
Tabel 26
Hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas X PJ dan XI AP-1 dari nilai rapor
semester ganjil dan genap
6 60
7 61
8 62
9 62,5
10 60
11 61
12 60
13 60
14 63,5
15 68,5
16 65
17 65,5
18 65
19 65
20 66
21 65
22 65
23 67
24 66
25 65
26 67
27 66,5
28 65
29 65
30 76
Tabel 28
Persepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru bahasa Indonesia (X)
dan hasil belajar (Y)
No. Responden X Y
1 71,25 60
2 65 62,5
3 57,5 60
4 71,25 64
5 61,25 63,5
6 76,25 60
7 81,25 61
8 73,75 62
9 80 62,5
10 71,25 60
11 67,5 61
12 75 60
13 73,75 60
14 83,75 63,5
15 62,5 68,5
16 63,75 65
17 56,25 65,5
18 52,5 65
19 57,5 65
20 65 66
21 55 65
22 55 65
23 73,75 67
24 60 66
25 56,25 65
26 57,5 67
74
27 87,5 66,5
28 63,75 65
29 62,5 65
30 66,25 76
Jumlah 2003,75 1922,5
Tabel 29
Tabel Bantu Uji Korelasi Product Moment
Variabel (X) Persepsi Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Guru dan Variabel
(Y) Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa
No.
X Y X2 Y2 XY
Responden
1 71,25 60 5076,56 3600 4275
2 65 62,5 4225 3906,25 4062,5
3 57,5 60 3306,25 3600 3450
4 71,25 64 5076,56 4096 4560
5 61,25 63,5 3751,56 4032,25 3920
6 76,25 60 5814,06 3600 4575
7 81,25 61 6601,56 3721 4956,25
8 73,75 62 5439,06 3844 4572,5
9 80 62,5 6400 3906,25 5000
10 71,25 60 5076,56 3600 4275
11 67,5 61 4556,25 3721 4117,5
75
N XY X Y
rxy =
[ N X 2 X ][ N Y 2 Y ]
2 2
30(128176,3) 2003,751922,5
=
[30(136407,4) 2003,75 ][30(123529,8) 1922,5 ]
2 2
3845289 3852209,4
=
(4092222 4015014,1)(3705894 3696006,25)
6920,4
=
(77208)(9887,75)
6920,4
=
763413402
6920,4
= 0,25
27629,9367
0,25 30 2
thitung =
1 (0,25) 2
0,25 28
thitung =
1 0,063
0,25(5,30) 1,325
thitung = 1,37
0,937 0,97
df = N – nr
77
n = 30; nr = 2
df = 30 – 2 = 28
KD r 2 100 %
KD = -0,252 × 100%
KD = 0,063 × 100%
KD = 6,3%
Hal ini menunjukkan bahwa 6,3% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
metode pembelajaran guru sedangkan 93,7% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
faktor yang lainnya.
C. Pembahasan
Indonesia yang berarti bahwa jika metode pembelajaran guru tinggi maka akan
tinggi pula hasil belajar yang diperoleh begitu pula sebaliknya. Namun jika dilihat
berdasarkan besar rxy yang diperoleh yaitu -0,25 ternyata terletak pada 0,20-0,40
maka korelasi antar kedua variabel tersebut dinyatakan lemah atau rendah
sehingga terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap metode pembelajaran
guru dengan hasil belajar bahasa Indonesia itu rendah.
Adapun dari besar konstribusi yang diperoleh yaitu sebesar 6,3% dapat
menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang dipakai di sekolah seperti
ceramah dan penugasan tidak memberikan konstribusi yang cukup besar untuk
hasil belajar siswa di SMK Al-Hidayah Ciputat kelas X dan XI semester II tahun
ajaran 2010/2011. Sehingga, yang memberikan konstribusi sangat besar pada
tingginya hasil belajar di SMK Al-Hidayah berasal dari faktor yang lain seperti
strategi belajar, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran di samping
metode pembelajaran.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan antara persepsi siswa
terhadap metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di
SMK Al-Hidayah Ciputat dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar siswa termasuk dalam kualifikasi cukup, hal ini antara 60-
76 sebanyak 30 siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 64,1 dan
nilai tertingginya 82.
2. Persepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru bahasa Indonesia di
SMK Al-Hidayah Ciputat sebagian besar sedang karena memiliki nilai
rata-rata 66,8.
3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara Persepsi siswa terhadap
metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di SMK
Al-Hidayah Ciputat. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan teknik analisa kolerasional yaitu nilai rxy sebesar 0,25
yang berada pada 0,20-0,40 dan taraf signifikan 5% sebesar 0,374.
Selain itu pula dapat diketahui bahwa konstribusi metode pembelajaran
guru terhadap hasil belajar siswa di SMK Al-Hidayah Ciputat hanya
6,3% sedangkan 93,7% dipengaruhi oleh faktor yang lain.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian di atas, maka penulis dapat
menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Tingkatkanlah hasil belajar siswa melalui metode yang lebih variatif.
Serta hendaknya para guru melakukan penambahan waktu belajar,
mengadakan bimbingan belajar dengan mengelompokkan siswa sesuai
dengan tingkat kemampunnya dan melakukan pengayaan setelah
diadakan evaluasi.
2. Hendaknya guru lebih mengoptimalkan dan mempunyai banyak
metode agar di dalam kegiatan belajar mengajar tidak monoton dan
79
80
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Abu. dan Cholid Narbuko. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2005.
Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat
Pers. 2002.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta. 2002.
_________. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidkan (edisi revisi). Jakarta: Bumi
Aksara. 2005,
Baihaqi, MIF. dkk,. Psikiatri (Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan).
Bandung: Refika Aditama. 2005.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka. 2002.
Djamarah, Syaiful Bahri. dkk,. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2008.
Echols, Jhon M. dan Hassan Shadily. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta:
Gramedia. 1995.
Faturrohman, Pupuh. dan M.Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Refika Aditama. 2007.
Hasan, M. Iqbal. Pokok-Pokok Materi Statistik 1(Statistik Deskriptif). Jakarta:
Bumi Aksara. 2005.
Imam Syafi’ie. Roekhan. dan Ma’mur Saadie. Pendekatan Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka. 2001.
Iska, Zikri Neni. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan. Jakarta:
Kizi Brother. 2008.
Iskandarwasid. dan Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2008.
Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan
Agama Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2004.
Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1997.
82
83
Hidayah, beliau mengajar untuk semua kelas dari kelas satu sampai kelas tiga
sebanyak 22 jam seminggu. Bapak yang sudah mengajar selama 17 tahun ini
Menurut bapak yang memakai kacamata ini proses belajar mengajar yang
beliau lakukan di kelas sudah berjalan baik sekitar 70% dan menurutnya hasil
belajar itu adalah pentranferan ilmu atau pengetahuan dari seseorang ke orang lain
metode diskusi dilakukan agar siswa lebih terangsang untuk menyelidiki atau
menggali pengetahuan lebih dalam lagi. Kemudian metode simulasi agar siswa
tidak merasa jenuh atau monoton apalagi bila ditambah dengan media atau alat
pendukung lainnya. Selanjutnya masih banyak lagi metode yang beliau lakukan