Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alifia Salsabila P.

NPM : 120020324

ANALISIS JURNAL

A. IDENTITAS JURNAL
1. Nama Jurnal : Lex Privatum
2. Volume : 5
3. Nomor : 10
4. Halaman : 8
5. Tahun Penerbit : Desember 2017
6. Judul Jurnal : Bentuk-bentuk kerjasama dalam kegiatan bisnis ditinjau dari perspektif
hukum bisnis
7. Nama Penulis : Kathleen C. Pontoh

B. ISI JURNAL
1. Masalah Penelitian : aturan hukum terhadap perjanjian kerjasama dan bentuk-bentuk
kerjasama dalam kegiatan perdagangan
2. Metode Penelitian : Metode Normatif
3. Teori yang dipakai : Merger, konsolidasi, joint venture, waralaba
4. Hasil Penelitian : Untuk mengetahui bagaimana aturan hukum terhadap perjanjian
kerjasama dalam kegiatan bisnis ditinjau dari perspektif hukum bisnis dan bagaimana
bentuk-bentuk kerjasama dalam kegiatan perdagangan yang dapat dilakukan
manajemen perusahaan

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

1. Kelebihan

Penulisan dan pembahasan dalam jurnal cukup bagus karena penjelasannya jelas
dapat di pahami dengan baik oleh pembaca. Berikut adalah kelebihan-kelebihan dari
bentuk Kerjasama dalam bisnis :
a. Merger
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding
pengambilalihan yang lain
b. Konsolidasi
Akan mempunyai kekuatan yang lebih besar dalam menghadapi persaingan
dengan perusahaan atau kelompok lain dan dapat menghindari likuidasi bagi
perusahaan yang mengalami kesulitan permodalan.
c. Joint Venture

Manfaat yang paling dirasakan oleh pengusaha joint venture adalah hemat
uang dan mengurangi resiko dengan membagi modal dan sumber daya. Joint
venture juga memberi kesempatan pada pengusaha kecil untuk bekerja dengan
pengusaha yang lebih besar untuk mengembangkan, memproduksi, dan
memasarkan produk baru. Dari pengusaha yang lebih besar tersebut, pengusaha
kecil juga punya kesempatan untuk meningkatkan penjualan, mendapatkan akses
ke pasar yang lebih luas, serta meningkatkan kemampuan teknologi dengan
penelitian dan pengembangan yang biayanya ditanggung lebih dari satu pihak.

d. Waralaba/Franchise

Usaha waralaba memberikan manfaat jaringan bisnis yang luas bagi pemilik
usaha kecil dan kita tidak terlalu membutuhkan pengalaman bisnis yang memadai
untuk menjalankan sebuah bisnis waralaba. Penjual waralaba akan memberikan
pelatihan yang kita butuhkan dalam menjalankan bisnis tersebut.

2. Kekurangan

Dalam penggunaan sumber, penulis menggunakan sumber dari buku saja.


Sebagusnya penulis memakai sumber dari internet tentang bentuk-bentuk kerjasama
bisnis yang di tulis oleh para pebisnis masa kini, agar lebih menarik karena kemajuan
teknologi sekarang semakin canggih sehingga akan banyak pemahaman dan juga
bentuk Kerjasama dalam bisnis baru yang lebih modern yang bisa di dapatkan untuk
mendukung penulisan, dalam judul jurnal tentang bentuk-bentuk Kerjasama bisnis pada
masa kini. Berikut adalah kekurangan-kekurangan dari bentuk kerjasama dalam bisnis :
a. Merger
Harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing
perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu
yang lama.
b. Konsolidasi
Dengan adanya peleburan beberapa perusahaan, mengakibatkan perusahaan
lama akan hilang, dan akan membutuhkan waktu lagi untuk memperkenalkan
perusahaan baru hasil dari konsolidasi.

c. Joint Venture

Kesalahan dalam menentukan sekutu atau mitra maka akan meningkatkan


resiko politik yang dihadapi. Adanya harga transfer produk atau komponen akan
menimbulkan konflik kepentingan antara kedua belah pihak, dan dapat terjadi
perbedaan padanggan antar sekutu atau mitra lokal dengan perusahaan.
d. Waralaba/Franchise

Membeli waralaba berarti membuat perjanjian formal dengan pemilik waralaba


anda, perjanjian tersebut baik secara hukum maupun tata kelola finansial, dan
perjanjian waralaba akan mendikte dan mengatur cara dan langkah anda dalam
menjalankan bisnis, tidak akan ada banyak ruang untuk meningkatkan kreativitas
anda dalam bisnis tersebut.

D. KESIMPULAN

Aturan hukum terhadap perjanjian kerjasama dalam kegiatan bisnis ditinjau dari
perspektif hukum bisnis, mengacu kepada hukum Perdata khususnya Pasal 1313 KUH
Perdata, yang menyatakan bahwa “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan di mana satu
orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih”. Sehingga jelas bahwa
perjanjian melahirkan perikatan, demikian juga KUH Dagang dan peraturan perundangan-
undangan Indonesia dalam berbagai bentuk badan usaha.
Bentuk-bentuk kerjasama dalam kegiatan perdagangan yang dapat dilakukan manajemen
perusahaan seperti Merger, Kosolidasi, Joint Ventura dan Waralaba. Merger adalah suatu
penggabungan satu atau beberapa badan usaha sehingga dari sudut ekonomi merupakan satu
kesatuan, tanpa melebur badan usaha yang bergabung. Konsolidasi/penggabungan antara dua
atau lebih badan usaha yang menggabungkan diri saling melebur menjadi satu dan
membentuk satu badan usaha yang baru (peleburan). Hal ini bertujuan untuk “menyehatkan”
badan usaha yang bersangkutan atau biasa disebut restrukturisasi. Joint Ventura sebagai suatu
persetujuan di antara dua pihak atau lebih, untuk melakuklan kerjasama dalam suatu kegiatan.
Waralaba Perikatan di mana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau
menggunkan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan, atau ciri khas usaha yang dimiliki
pihak lain dengan imbalan berdasarkan persyaratan dan atau penjualan barang dan jasa.

E. SARAN

Sebaiknya manajemen perusahaan mengikuti aturan hukum terhadap perjanjian


kerjasama dalam kegiatan bisnis, sehingga dalam menjalankan kegiatan usahanya dapat
berjalan lancar, dan memiliki kekuatan hukum yang mengikat seperti dalam perjanjian atau
kontrak yang dibuat oleh pihak yang terlibat dalam perjanjian bisnis yang dilakukan.
Untuk lebih mempercepat pertumbuhan usaha, maka manajemen sebaiknya
mempertimbangkan untuk membuat kontrak bisnis bagi pengembangan usaha melalui
Merger, Kosolidasi, Joint Ventura dan Waralaba sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi
usaha dan bentuk hukum perusahaan yang ingin dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai