Anda di halaman 1dari 11

IMPLEMENTASI BUDAYA K3 DALAM LINGKUNGAN INDUSTRI

PERUSAHAAN DI INDONESIA PADA ERA ISU GLOBAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Budaya Kerja dan K3

Ichsan Danu Nayuan


170104180064

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

ADMINISTRASI KEUANGAN PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU PUBLIK

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi saat ini, keselamatan kerja merupakan salah
satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan
barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara
anggotanya, termasuk bangsa Indonesia. Untuk mengantisipasi hal
tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja di Indonesia,
maka telah ditetapkan Visi Indonesia sehat yaitu gambaran masyarakat
Indonesia di masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan
perilaku sehat, memiliki pelayanan kesehatan yang bermutu dan
berkualitsan secara adil, serta memiliki derajat kesahatan yang setinggi-
tingginya.
Kompetensi dan tuntutan akan standar internasional menyebabkan
masalah keselamatan dan kesehatan kerja menjadi isu global dan sangat
penting. Banyak negara semakin meningkatkan kepedulian terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja yang dikaitkan dengan perlindungan
ketenagakerjaan dan hak asasi manusia serta kepedulian terhadap
lingkungan hidup. Oleh karena itu penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja adalah bagian dari operasi perusahaan merupakan syarat yang tidak
dapat diabaikan diperusahaan dalam proses produksi untuk dapat
mencapai efisiensi dan produktifitas yang dibutuhkan.

Semakin tinggi teknologi yang digunakan maka semakin tinggi pula


pengetahuan yang digunakan dalam pengoperasian dan pemeliharaan.
Dengan teknologi yang semakin tinggi maka semakin besar pula bahaya
yang ditimbulkan, dampak negatif bagi tenaga kerja diantaranya seperti
kecelakaan, pencemaran dan penyakit akibat kerja, hal ini mengakibatkan
ribuan tenaga kerja cidera setiap tahunnya. Keadaan ini disebabkan
kurangnya manajemen resiko yang memadai, serta kepedulian mengenai
penerapan ilmu keselamatan dan kesehatan.

1
Dalam penjelasan undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan yang telah mengamatkan antara lain bahwa setiap tempat kerja
harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan
kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan di
sekitarnya. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah
satu bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit kerja serta bebas dari
pencemaran lingkungan menuju peningkatan produktifitas sebagaimana
diamanatkan dalam undang – undang No.1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja, menjelaskan bahwa setiap tenaga kerja berhak
mendapatkan perlindungan atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas
nasional.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka
dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :
A. Menjelaskan pengertian Keselamatan Kerja!
B. Menjelaskan tujuan dari Keselamatan Kerja!
C. Menjelaskan Dasar Hukum Keselamatan Kerja!
D. Menjelaskan pentingnya Keselamatan Kerja pada Perusahaan!
E. Menjelaskan strategi Upaya Menciptakan Keselamatan Kerja!

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN


Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui :
A. Pengertian dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
B. Tujuan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
C. Dasar Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
D. Penyebab adanya Kecelakaan Kerja pada perusahaan.
E. Strategi dari Keselamatan Kerja yang Benar.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Keselamatan dalam pengertian umum adalah selamat dalam


melakukan dan melaksanakan pekerjaan apapun dan selamat dari bahaya
kecelakaan kerja yang mengakibatkan cidera atau kecacatan permanen
para pekerja yang menyebabkan kerugian bukan hanya pekerja tapi
perusahaan itu sendiri. Sedangkan Kesehatan kerja menurut pengertian
secara umum adalah suatu kondisi dimana pekerja selalu sehat tanpa ada
hal yang dapat menyebabkan penyakit, cidera, atau kerusakan pada
anggota tubuh selama didalam lingkungan kerja. Dari definisi yang sudah
dijelaskan dapat disimpulkan bahwa kesehatan kerja merupakan suatu
keadaan yang selalu aman dan selamat serta terbatas dari gangguan fisik,
mental serta emosi yang disebabkan oleh lingkungan kerja dan tujuan dari
kesehatan kerja itu sendiri agar masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

Menurut Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan,


yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Kehidypan manusia adalah berada dalam lingkungan dimana


manusia hidup sehari-hari, maka dari itu Keselamatan dan Kesehatan kerja
menjadi suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai
organisasi dan perusahaan saat ini, melihat lingkungan yang memiliki resiko
terbesar dalam terjadinya penyakit dan kecelakaan kerja. Mengingat
pentingnya faktor lingkungan kerja sebagai faktor resiko bagi kesehatan
masyarakat, utamanya bagi pekerja, maka dari itu pentingnya memahami
tentang upaya kesehata kerja.

3
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keselamatan Kerja

Kesehatan kerja dapat diartikan sebagai kondisi yang dapat


mempengaruhi kesehatan para pekerja. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi kerja
yang terbebas dari ancaman bahaya yang mengganggu proses aktivitas
dan mengakibatkan terjadinya cedera, penyakiit, kerusakan serta
gangguan lingkungan. Kesehatan kerja adalah adanya jaminan kesehatan
pada saat melakukan pekerjaan. Menurut WHO/ILO (1995), kesehatan
kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan
fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis
pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang
disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam
pekerjaaannya dari resiko akibat faktor yang merugikan kesehatan dan
penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja
yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya. Secara
ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap
manusia kepada pekerjaan atau jabatannya.

Menurut ahli, Suma’mur, Kesehatan Kerja adalah suatu praktik yang


memiliki tujuan agar masyaralat pekerja memperoleh derajat kesehatan
setinggi-tingginyam baik fisik atau mental maupun sosial dnegan usaha-
usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit dan gangguan yang
diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap
penyakit-penyakit umum. Sedangkan menurut, Notoatmodjo, kesehatan
kerja adalah merupakan sebuah aplikasi kesehatan masayarakat di dalam
suatu lingkungan kerja, dan yang menjadi pasian dari kesehatan kerja
tersebut adalah masyarakat pekerja dan sekitar perusahaan tersebut.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu program yang menjamin
keselamatan dan kesehatan pegawai di tempat kerja.

4
B. Tujuan dari adanya Keselamatan Kerja

Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan dari keselamatan dan


kesehatan kerja antara lain untuk memberikan jaminan kondisi kerja yang
aman dan sehat kepada setiap pekerja untuk melindungi sumber daya
manusia. Tujuan dari adanya kesehatan kerja antara lain:

1. Melindungi dan menjamin keselamatan dari setiap tenaga kerja serta


seluruh pihak yang ada di perusahaan baik secara fisik, sosial dan
psikologis.
2. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional
berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
3. Memastikan setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan
sebaik-baiknya.
4. Untuk memastikan semua hasil produksi dapat terpelihara
keamanannya.
5. Membuat seluruh pihak merasa aman dan terlindungi selama
melaksanakan pekerjaan.

Dalam aneka pendekatan keselamatan dan kesehatan kerja antara lain


akan diuraikan pentingnya perencanaan kerja yang tepat, pakaian kerja
yang tepat, penggunaan alat perlindungan diri, pengaturan warna, tanda-
tanda petunjuk, label-label, pengaturan pertukaran udara dan suhu serta
usaha-usaha terhadap kebisingan. Menurut Keputusan Menteri Tenaga
Kerja RI No. Kep. 463/MEN/1993, tujuan dari keselamatan dan kesehatan
kerja adalah mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman,
sehat dan sejahtera, sehingga akan tercapai suasana lingkungan kerja
yang aman, sehat, dan nyaman dengan keadaan tenaga kerja yang sehat
fisik, mental, sosial, dan bebas kecelakaan.

5
C. Dasar Hukum Keselamatan Kerja

Berikut merupakan 4 dasar hukum dari Kesehatan dan Keselamatan


Kerja di Indonesia yang menjadi acuan dalam pelaksanaan :

1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970


Tentang Keselamatan Kerja, terdapat ruang lingkup dalam
pelaksanaannya, Syarat Keselamatan Kerja, Pengawasan,
Pembinaan, Panitia Pembina dan Hak Kewajiban Tenaga kerja. Inti
dari aturan ini adalah adanya 3 unsur ruang lingkup dari pelaksanaan
K3, Adanya Tempat Kerja untuk keperluan suatu usaha, Adanya
Tenaga Kerja yang bekerja di lingkup tersebut, dan Adanya bahaya
kerja di lokasi tersebut.
2. Undang-Undang No 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan, khususnya paragraf 5 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pasal 86 dan 87. Pada pasal 86
ayat 1 yang berbunyi: “Setiap pekerja memiliki Hak untuk
memperoleh perlindungan atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
Sedangkan pada aspek ekonomi, pasal 86 ayat 2 yang berbunyi:
“Untuk melindungi keselamatan pekerja guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
Pada bagian kewajiban penerapan terdapat pada pasal 87 yang
berbunyi: “Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan Sistem
Manajemen Perusahaan.
3. Undang-Undang No 21 Tahun 2003
Tentang pengesahan ILO Convetion No. 81 Concerning Labour
Inspection in Industry and Commerce dengan persetujuan dari lebih
dari 100 negara termasuk Indonesia.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996
Tentang Sistem Manajemen K3. Dalam Permenakertrans yang
terdiri dari 10 Bab dan 12 Pasal yang berfungsi sebagai Pedoman
Penerapan Sistem Manajemen K3.

6
D. Pentingnya Keselamatan Kerja pada Lingkungan Perusahaan

Pada dasarnya setiap pekerjaan selalu memiliki bahaya yang


mengancam manusia, makhluk hidup lainnya serta asset sekitar. Kerugian
dan resiko yang diakibatkan bermacam-macam mulai dari hal yang sangat
kecil sampai kepada hal besar dan kematian. Kecelakaan selalu diartikan
sebagai kejadian yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi
karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau perbuatan
yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap
perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan
kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah
keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara
menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur
penyebab kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat.

Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting bagi moral,


legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk
memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam
kondisi aman sepanjang waktu. Praktik K3 (keselamatan kesehatan kerja)
meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga
penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan
perawatan kesehatan dan cuti sakit. Keselamatan dan kesehatan kerja
pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang
memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan
meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.

Menurut Sunyoto (2012) ada tiga alasan pentingnya keselamatan


dan kesehatan kerja pada perusahaan:

1. Berdasarkan Perikemanusiaan, pertama-tama mana para manajer


akan mengadakan pencegahan kecelakaan atas dasar
perikemanusiaan yang sesungguhnya. Mereka akan melakukan
demikian untuk mengurangi sebanyak-banyaknya rasa sakit, dan

7
pekerja yang menderita luka serta keluarga yang sering diberikan
penjelasan mengenai akibat dari keelakaan.
2. Berdasarkan Undang-Undang, pada saat ini adanya peraturan yang
mengatur kesehatan kerja serta denda dan sanksi bagi mereka yang
melanggar.
3. Ekonomi, agar perusahaan menjadi sadar akan keselamatan kerja
mengingat biaya dari kecelakaan kerja yang terjadi dapat berjumlah
besar dan berpengaruh buruk terhadap keuangan perusahaan.

E. Strategi Upaya Menciptakan Budaya Keselamatan Kerja

Dalam upaya pewujudan lingkungan kerja yang baik pada


perusahaan, tentunya perusahaan secara keseluruhan harus memiliki
strategi dalam mewujudkan lingkungan kerja yang baik dan
mengedepankan kesehatan kerja bagi pekerja dan seluruh aspek di sekitar
perusahaan, berikut merupakaan beberapa strategi upaya dari kesehatan
kerja pada perusahaan:

1. Pembinaan Program, dengan melakukan perluasan jangkauan


pelayanan ke seluruh lapisan masyarakat pekerja formal dan
informal melalui sistem yang sudah berjalan, meningkatkan mutu
pelayanan serta melaksanakan pendekatan advokasi dan
pemberdayaan serta pembudayaan K3 dikalangan pekerja dan
masyarakat sekitar.
2. Pembinaan Institusi, dengan melakukan pengembangan jaringan
yang meliputi lingkup perusahaan seperti klinik perusahaan hingga
puskesmas dan Rumah Sakit daerah, serta melakukan
pengembangan kelembagaan K3 di lingkungan kerja.
3. Peningkatan Profesionalisme, dengan melakukan penambahan
tenaga ahli K3 pada seluruh lingkup perusahaan, meningkatkan
kemampuan dan keterampilan dari petugas kesehatan serta
mengembangkan disiplin kerja dari pekerja dengan bekerja sama
bersama ikatan profesi terkait.

8
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan aspek paling penting
yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Setiap perusahaan harus
sadar terhadap kemungkinan yang terjadi dan adanya potensi dari bahaya
kecelakaan kerja, serta mencari solusi agar dapat mengurangi resiko dari
hal tersebut. Adanya peraturan dan dasar hukum yang dibentuk oleh
pemerintah merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap Tenaga
Kerja pada setiap perusahaan agar bisa menjamin kesehatan dan
keselamatan mereka selama bekerja. Dasar hukum tersebut yang nantinya
akan menjadi landasan yang harus dipatuhi serta pedoman bagi setiap
perusahaan dalam pelaksanaan kerja. Secara ringkas merupakan
penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada
pekerjaan dan jabatannya.
Kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan juga
merupakan investasi, maka dari itu siapapun, kelompok manapun dan
dimanapun harus senantiasa memelihara dan menjangan serta
meningkatkan kualitas kesehatan. Agar terciptanya lingkungan kerja yang
aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan perlu dilakukan
pelaksanaan upaya kesehatan sehingga dapat mengurangi angka dari
kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat membantu para pembaca dan
memberikan pengetahuan mengenai Budaya Kerja dan Kesehatan
Keselamatan Kerja. Saya mengetahui bahwa masih banyak kesalahan dan
kekurangan dari segi penulisan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari pembaca sangat saya butuhkan agar makalah ini
bisa lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Tri Andini, Rika. (2017). Hubungan Antara Faktor Budaya Keselamatan


Kerja Dengan Kecelakaan Kerja Pada Karyawan Perusahaan. Sumatera
Barat: Universitas Andalas.

Suma’mur. (1990). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.


Jakarta.

Buqhari. (2007). Manajemen Kesehatan Kerja dan Alat Pelindung Diri.


Medan: Universitas Sumatera Utara.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-


Prinsip Dasar). Jakarta.

Anggraini, Ria. (2019). Kesehatan dan Keselamatan kerja.

Markus, Maydlin. (2018). Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja.


Kendari: Universitas Halu Oleo.

Johanes, Steven. (2017). Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja.


Jawa tengah: STEM Akamigas.

Prasko17.blogspot.com. (2018, 21 Januari). Pengertian dan Tujuan


Kesehatan Kerja. Diakses pada 2 November 2021, dari
http://prasko17.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-tujuan-kesehatan-
kerja.html/

10

Anda mungkin juga menyukai