Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM PENGENDALIAN PROSES

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016

MODUL : Pengendalian Suhu

PEMBIMBING : Ir. Heriyanto, M.T.

Tanggal Praktikum : 18 Mei 2016


Tanggal Penyerahan : 26 Mei 2016
(Laporan)

Oleh :

Kelompok : V (Lima)
Nama : 1. Muhammad Naufal. S (141411019)
2. Nadya Rimadanti (141411020)
2. Novita Deni (141411021)
3. Oktavia Reni N.M (141411022)

Kelas : 2A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1 Latar Belakang
Industri kimia merupakan susunan atau rangkaian berbagai unit pengolahan
yang terintegrasi satu sama lain secara sistematik dan rasional. Tujuan pengoperasian
industry kimia secara keseluruhan adalah mengubah (mengkonversi) bahan baku menjadi
produk yang lebih bernilai guna.
Agar proses di industry selalu stabil dibutuhkan instalasi alat-alat
pengendalian. Alat-alat pengendalian dipasang dengan tujuan:
a Menjaga keamanan dan keselamatan kerja
b Memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan
c Menjaga peralatan proses dapat berfungsi sesuai yang diinginkan dalam desain
d Menjaga agar operasi pabrik tetap ekonomis
e Memenuhi persyaratan lingkungan
Untuk memenuhi persyaratan diatas diperlukan pengawasan (monitoring)
yang terus menerus terhadap operasi pabrik kimia dan intervensi dari luar (external
intervention) untuk mencapai tujuan operasi. Hal ini dapat terlaksana melalui suatu
rangkaian peralatan (alat ukur, kerangan, pengendali, dan komputer) dan intervensi
manusia (plant managers, plants operators) yang secara bersama membentuk control
system. Dalam pengoperasian pabrik diperlukan berbagai prasyarat dan kondisi operasi
tertentu, sehingga diperlukan usaha-usaha pemantauan terhadap kondisi operasi pabrik
dan pengendalian proses supaya kondisi operasinya stabil.

2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum pengendalian suhu adalah mempelajari pengaruh nilai
parameter pengendali system proses yaitu :
a Proporsional gain (Kc) atau Proportional band (PB)
b Waktu integral (τi)
c Waktu derivative (τd)
BAB II
DASAR TEORI
Pengendalian umpan balik adalah pengendalian yang memakai variabel keluaran
sistem (PV) untuk mempengaruhi masukan (MV) dari sistem yang sama. Prinsip
pengendalian tersebut di atas berlaku umum untuk semua pengendalian proses umpan balik.
Di sini terdapat empat fungsi dasar, yaitu: mengukur (measurement), membandingkan
(comparision), menghitung (computation, decision, atau evaluation) dan mengoreksi
(correction atau action).
Kc de
u = Kc e + τi ʃedt + Kc τd
dt + uo

2.1 Prinsip Pengendalian


Sensor mengindera variabel proses (suhu, tekanan, level, aliran). Informasi nilai
variabel proses (PV) dari sensor selanjutnya diolah oleh transmitter dan dikirimkan ke
pengendali (dalam bentuk sinyal listrik 4-20 mA atau pneumatik 0,2-1bar). Dalam
pengendali, nilai variabel proses terukur dibandingkan dengan nilai setpoint (SP). Perbedaan
antara keduanya disebut error. Berdasar besar error, lamanya error, dan kecepatan
error,pengendali melakukan perhitungan sesuai algoritma kendali untuk menghasilkan sinyal
kendali (controller output yang berupa sinyal listrik atau pneumatik). Sinyal kendali
dikirimkan ke elemen kendali akhir (final control element biasanya berupa katup kendali atau
control valve). Perubahan pada sinyal kendali menyebabkan perubahan bukaan katup kendali.
Perubahan ini menyebabkan perubahan manipulated variable. Jika perubahan manipulated
variable dalam arah dan nilai yang benar, maka variabel proses terukur dapat dijaga pada nilai
setpoint.
2.2 Pengendalian Suhu
Dalam praktikum ini sebagai sensor suhu adalah jenis termokopel. Tegangan yang
dibangkitkan sensor berbanding lurus dengan suhu. Sinyal dari sensor dikirim ke pengendali
(komputer). Aksi pengendali berjenis berkebalikan (reverse acting). Artinya jika suhu naik
ada tindakan untuk mengurangi pemanasan. Keluaran pengendali adalah berupa PWM (pulse
width modulation). Artinya persentase sinyal kendali sebanding dengan lebar pulsa. Pada
sinyal minimum (0%) maka tidak ada pulsa (0%). Pada sinyal kendali 100% maka lebar pulsa
100% (daya penuh). Unit kendali akhir adalah berupa elemen pemanas listrik. Besar
pemanasan diatur berdasar lebar pulsa. Dalam pengendalian suhu ini sebagai variabel proses
terkendali adalah suhu,manipulated variable adalah daya listrik, setpoint adalah suhu proses
yang diinginkan, dan gangguan adalah suhu aliran air yang dipanaskan serta kehilangan
panas.

Gambar 1. Diagram instrumen aliran suhu

Gambar 2. Diagram blok aliran suhu


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

1 Skema Alat

Gambar 3. Susunan peralatan

Gambar 4. Diagram blok pengendalian suhu


2 Skema Kerja

Persiapan peralatan dan melakukan konfigurasi alat

Melakukan pengaturan suhu awal pada suhu 30°C

Melakukan pengujian dengan Kc yang berbeda untuk


mendapatkan respons cepat, tepat, stabil

Memilih Kc yang paling sesuai

Melakukan percobaan ulang dengan Kc yang telah


dipilih dengan Ti yang berbeda

Memilih Ti yang paling sesuai dengan respons yang diinginkan


(cepat, tepat, stabil)

Melakukan percobaan ulang dengan Kc dan Ti yang telah terpilih


dengan Td yang berbeda

Memilih Td yang paling sesuai dengan respon yang diinginkan

Membuat kesimpulan dari hasil percobaan

Gambar 5. Prosedur percobaan


BAB IV

ANALISA DATA dan PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

4.1.1 Parameter Awal

4.1.2 Proporsional ( T = 35°C ; PB = 100)


4.1.3 Proporsional ( T = 30°C ; PB = 50)

4.1.4 Proporsional ( T = 35°C ; PB = 50)


4.1.5 Proporsional Integral ( T = 30°C ; PB = 42 ; Ti = 6 menit)

4.1.6 Proporsional Integral ( T = 30°C ; PB = 42 ; Ti = 12 menit)


4.1.7 Proporsional Integral ( T = 35°C ; PB = 42 ; Ti = 12 menit)

4.1.8 Proporsional Integral Derivatif( T = 30°C ; PB = 42 ; Ti = 6; Td = 0,1 menit)

Anda mungkin juga menyukai