Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KOMUNIKASI
A. Pengertian Komunikasi
1. Secara ethimologi
”Komunikasi berasal dari Bahasa Inggris “communication”, dan berasal dari Bahasa Latin
”communicatus” yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama.”
2. Secara Terminilogi
Menurut kamus bahasa komunikasi mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai
kebersamaan.
Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses
pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah
laku.
3. Menurut para ahli
a. Profesor Wilbur Schraam:
“Komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa
masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi”
b. Everett M. Rogers
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima
atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”.
“Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertian yang mendalam”
“Komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal
untuk mengubah tingkah laku orang lain”
e. Berelson dan Stainer,
“Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain.
Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
f. Harold Lasswell,
”Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan
apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In
which channel? To whom? With what effect?)”
g. Forsdale
“Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu sehingga
dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara dan diubah”
h. Brent D. Ruben
“Komunikasi manusia adalah suatu proses dimana individu dalam hubungannya dalam
kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan
menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dengan orang lain”
C. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI
Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi tersebut di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa
komunikasi mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Komunikasi adalah suatu proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan
atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama
lainnya dalam kurun waktu tertentu.
2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan
tujuan atau keinginan dari pelakunya.
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat kegiatan
komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau
lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang samaterhadap topik
pesan yang disampaikan.
4. Komunikasi bersifat simbolis
Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-
lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah
bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya.
5. Komunikasi bersifat transaksional
Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan
tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu
Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus
hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi
seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah
dalam berkomunikasi
D. SEJARAH KOMUNIKASI
Komunikasi terjadi sejak turunnya Adam dan Hawa ke Dunia, pada mulanya hanya merupakan
upaya atau cara manusia menyampaikan ide, gagasan, kemauan, hasrat dan lain sebagainya, upaya
tersebut hanya supaya manusia bisa saling berhubungan. Pada waktu itu , Komunikasi tidak dianggap
sebagai sesuatu yang harus diberi perhatian, dikaji atau distrukturkan.
Pada abad ke-5 sebelum masehi, di Yunani berkembang suatu ilmu yang mengkaji proses
pernyataan antar manusia yang diberi nama retorika yang berarti seni berpidato dan berargumentasi
yang bersifat menggugah atau seni yang menggunakan bahasa secara lancar untuk memengaruhi dan
mengajak. Retorika mendapat pembahasan khusus bahkan beberapa pemikir itu menempatkan
retorika sebagai hal penting dalam masyarakat dan pemerintah.
1. Periode Tradisi Retorika
Perkembangan lahirnya komunikasi dapat ditelusuri sejak perdaban Yunani Kuno beberapa ratus
tahun sebelum asehi.Sebutan “komunikasi” dalam konteks arti yang beralku sekarang ini memang
belum dikenal saat itu.Istilah yang berlaku pada zaman tersebut adalah retorika.
Para ahli berpendapat bahwa studi retorika sebenarnya telah ada sebelum zaman Yunani
(Golden, 1978; Foss, 1985; Forsdale, 1981).Disebutkan bahwa pada zaman kebudayaan Mesir Kuno
telah ada tokoh-tokoh retorika seperti Kagemi dan Ptah-Hotep. .Namun demikian tradisi retorika
sebagai upaya pengkajian yang sistematis dan terorganisasi baru dilakukan di zaman Yunani Kuno
dengan perintisnya Aristoteles (Golden, 1978).
a. Pengertian Retorika
Secara etimologi dari bahasa latin Rhetorica yang berarti seni berbicara, dalam bahasa inggris
Rhetoric yang berarti kepandaian berpidato atau berbicara.
Secara terminology retorika dikenal dengan istilah The art of speaking yang artinya seni
dalam berbicara atau bercakap.
Sehingga secara sederhana, dapat dikemukakan bahwa, retorika adalah suatu bidang ilmu
yang mempelajari atau mempersoalkan tentang bagaimana cara berbicara yang mempunyai
daya tarik dan pesona, sehingga orang yang mendengarkan dapat mengerti dan tergugah
perasaannya
1) Pengertian retorika menurut Aristoteles, menunjuk kepada segala upaya yang bertujuan
untuk persuasi.
2) Menurut Richard E. Young cs: Retorika adalah ilmu yang mengajarkan bagaimana kita
menggarap masalah wicara-tutur kata secara heiristik, epistomologi untuk membina saling
pengertian dan kerjasama
3) Menurut Socrates : retorika adalah ilmu yang mempersoalkan tentang bagaimana mencari
kebenaran dengan dialog sebagai tekniknya. Karena dialog kebenaran dapat timbul dengan
sendirinya
4) Menurut plato : Retorika adalah kemampuan di dalam mengaplikasikan bahasa lisan yang
sempurna dan merupakan jalan bagi seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang luas
dan sempurna
Dari beberapa pengertian retorika diatas bisa dismpulkan bahwa, retorika adalah sebuah
teknik pembujuk rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukkan dengan melalui karakter
pembicara, emosional atau argumen .
Apapun definisi atau pengertian dan siapapun yang mengemukakan retorika, semua mengacu
dan memberi penekanan kepada kemampuan menggunakan bahasa lisan (berbicara) yang baik
dengan memberikan sentuhan gaya (seni) di dalam penyampaiannya dengan tujuan untuk
mengikat/menggugah hati pendengarnya dan mengerti serta memahami pesan yang
disampaikan.
Lebih lanjut Aristoteles menyatakn bahwa retorika mencakup tiga unsur yakni:
1) Ethos (kredibilitas sumber), Kredibilitas dari pelaku komunikasi yang melakukan kegiatan
persuasi,
2) Pathos (menyangkut emosi/ perasaan), Kemampuan untuk merangsang emosi/ perasaan dari
pihak yang jadi sasaran
3) Logos (hal yang menyangkut fakta, Kemampuan untuk mengungkapkan fakta-fakta yang
mendukung logika.
Pokok-pokok pikiran Aristoteles ini kemudian dikembangkan lagi oleh Cicero dan Quintilian.
Yang menyusun aturan retorika yang meliputi empat (4) unsur:
1) invento (urutan argumentasi)
Keempat unsur ini menurut Quintilian dan Cicero merupakan faktor-faktor penentu
keberhasilan upaya persuasi yang dilakukan seseorang. Tokoh-tokoh retorika lainnya yang
dikenal zaman itu adalah Corax, Socrates, dan Plato.
Dalam abad pertengahan studi retorika ini secara institusional semakin mapan, khususnya di
negara-negara Inggris, Perancis dan Jerman, Tokoh-tokohnya yang terkemuka pada masa ini
anatara lain Thomas Wilson, Francis Bacon, Rene Descrates, John Locke, Giambatista Vico dan
David Hume.
Dalam akhir abad ke -18 prinsip-prinsip retorika dikemukakan oleh Aristoteles, Cicero dan
Quintilian ini, kemudian menjadi dasar bagi bidang kajian speech communication (komunikasi
ujaran) dan rhetoric.
Dalam perkembangannya retorika tidak lagi diartikan secara sempit sebagai upaya persuasi.
Pengertian retorika sekarang ini menunjuk pada kemampuan manusia menggunakan lambang-
lambang untuk berkomunikasi satu sama lain: I.A Richards, M.Weaver, Stephen Toulmin,
Kenneth Burke, Marshall McLuhan, Micheal Foulcat, Jurgen Habermas, Ernesto Grassi dan Chaim
Perelman.
1) Penguasaan secara aktif sejumlah kosa kata bahasa yang dikuasainya. Semakin besar jumlah
kosa kata yang dikuasai secara aktif, semakin mampu pula memilih kata kata yang tepat
untuk menyampaikan pikiran.
4) Memiliki kemampuan penalaran yang baik, sehingga pikiran penulis dapat disajikan dalam
suatu urutan yang teratur dan logis.
5) Mengenal ketentuan ketentuan teknis penyusunan komposisi tertulis sehingga mudah dibaca
dan dipahami disamping bentuknya dapat menarik pembaca.
6) Dengan demikian pencorakan dalam retorika moderen akan meliputi bentuk karangan yang
disebut moderen akan meliputi bentuk karangan yang disebut eksposisi, argumentasi,
deskripsi, dan narasi.
7) Eksposisi adalah suatu bentuk retorika yang tujuannya adalah memperluas pengetahuan
pembaca, agar pembaca tahu mengenai apa yang di uraikan.
8) Argumentasi merupakan teknik teknik untuk berusaha mengubah dan mempengaruhi sifat
pembacanya.
9) Deskripsi menggambarkan objek uraian sedemikian rupa sehingga barang atau hal tersebut
seolah olah berada di depan mata pembaca.
10) Narasi merupakan tekhnik retorika untuk mengisahkan kejadian kejadian yang ingin
disampaikan penulis sedemikian rupa, sehingga pembaca merasakan seolah olah dia sendiri
yang mengalami peristiwa tersebut.
Prinsip retorika menjadi dasar bagi bidang kajian speech communication.Pengertian retorika
berkembang menjadi kemampuan manusia menggunakan lambang - lambang untuk
berkomunikasi satu sama lain.
2. Periode Pertumbuhan : 1900 – Perang Dunia II
Pertumbuhan komunikasi sebagai salah satu disiplin ilmu sosial barangkali dapat dikatakan
dimulai pada awal abad ke-19.Perkembangan penting yang terjadi pada masa ini. Yakni:
b. Komunikasi dan pendidikan seperti penggunaan teknologi baru dalam pendidikan formal,
ketrampilan komunikasi dan strategi komunikasi instruksional.
Pada masa itu, bidang kajian komunikasi dan kehidupan sosial mulai berkembang sejalan
dengan proses modernisasi yang terjadi. Diasumsikan bahwa komunikasi mempunyai peran dan
kontribusi yang nyata terhadap perubahan sosial. Penelitian-penelitian empiris dan kuantitatif
mulai banyak dilakukan dalam mengamati proses dan pengaruh komunikasi.
Pikiran-pikiran baru tentang komunikasi yang terjadi pada masa ini, langsung atau tidak
langsung juga dipengaruhi oleh gagasan-gagasan para ahli ilmu sosial Eropa.Pada masa itu
(menjelang akhir abad ke-18) universitas-universitas di Eropa, terutama Jerman dan Prancis,
merupakan ppusat intelektual terkemuka di dunia.Pokok-pokok pikiran dari Marx Weber, August
Comte, Emile Durkheim dan Sir Herbert Spencer dipandang punya pengaruh terhadap
pengembanagn teori-teori komunikasi yang terjadi pada periodeini.Tokoh-tokoh ilmuwan Eropa
lainnya yang dianggap punya andil besar adalah Grabriel Tarde dan George Simmel).
Diasumsikan bahwa komunikasi mempunyai peran dan konstribusi nyata terhadap perubahan
sosial.
Tokoh lain pengembang ilmu komunikasi adalah Claude E. Shannnon dan Norbert Wiener
disebut sebagai insinyur-insinyur komunikasi.
Cakupan bidang studi komunikasi mulai diperjelas dan dibagi dalam empat bidang tataran:
komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan organisasi, dan
komunikasi macro-social serta komuniaksi massa. Lebih lanjut, sejalan dengan kegiatan
pembangunan yang terjadi di seluruh negara, termasuk negara-negara berkembang, studi-studi
khusus tentang peranan dan kontribusi komunikasi dalam proses perubahan sosial, difusi
inovasi, juga mulai banyak dilakukan.
Sejak tahun 1960-an perkembanagn ilmu komunikasi semakin kompleks dan mengarah pada
spesialisasi. Menurut Rogers (1986) perkembangan studi komunikasi sebagi suatu disiplin telah
mulai memasuki peride take-off (tinggal landas) sejak tahun 1950. Secara institusional kepesatan
perkembanagn ilmu komunikasi pada masa sekarang ini antara lain tercermin dalam beberapa
indikator sebagai berikut: 10 jumlah universitas yang menyelenggarakan program pendidkan
komunikasi semakin banyak dan tidak hanya terbatas di negara-negara maju seperti AS, tetapi juga
negara-negara berkembang di Asia , Amerika Latin dan Afrika, 20 asosiasi-asosiasi profesuional di
bidang ilmu komuniakis juga semakin banyak tidak saja dalam jumlahnya tetapi juga cakupan
keanggotaannya yang regional dan internasional dan semakin banyaknya pusat-pusat penelitian
dan perkembangan komunikasi.
Dalam bidang keilmuwan, kemajuan disiplin komunikasi ini juga tercermin dengan ditandai:
a. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yaitu VCR, TV cable, satelit komunikasi,
teleprinter.
b. Tumbuhnya industri media yang nampaknya tidak hanya bersifat nasional tetapi juga regional
dan global.
Everet M.Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology: The New Media In Society,
antara lain menyebutkan bahwa sejarah komunikasi diperkirakan dimulai sejak sekitar 35.000 tahun
sebelum Masehi (9SM).
Pada zaman yang disebut sebagai zaman Cro-magnon, diperkirakan bahasa sebagai alat
berkomunikasi sudah dikenal. Tiga belas ribu tahun kemudian, atau sekitar tahun 22.000 SM, para ahli
pra-sejarah menemukan lukisan-lukisan dalam gua yang diperkirakan merupakan karya komunikasi
manusia pada zaman tersebut.
Sejarah perkembangan komunikasi yang lebih jelas diperkirakan dapat ditelusuri sejak sekitar 4000
tahun SM. Sejak zaman itu hingga sekarang, menurut Rogers, sejarah perkembangan komunikasi dapat
dibagi dalam 4 era perubahan:
1. Era komunikasi tulisan,
Era komunikasi tulisan diperkirakan dimulai ketika Bangsa Sumeri mulai mengenal kemampuan
menulis dalam lembaran tanah Nat sekitar 4000 tahun SM.
2. Era komunikasi catatan,
Era komunikasi cetakan dimulai sejak penemuan mesin cetak hand-pressoleh Gutenberg pada
tahun 1456.
3. Era telekomunikasi,
Era telekomunikasi diawali dengan ditemukannya alat telegrap oleh Samuel Morse pada tahun
1844,
4. Era komunikasi interaktif.
Era komunikasi interaktif, mulai terjadi pada pertengahn abad ke-19. Tepatnya tahun 1946,
ditemukannya Mainframe Computer ENIAC dengan 18.000 vacum tubes oleh para ahli dari
Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat.
E. KOMPONEN KOMUNIKASI
1. Komunikator: orang atau lembaga yang menyampaikan pesan
2. Pesan: pernyataan yang didukung oleh lambang yang mempunyai arti
3. Komunikan: orang yang menerima pesan
4. Media: sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan
5. Efek: dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan
F. KONTEKS KOMUNIKASI
Konteks komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi yaitu FISIK, SOSIO-PSIKOLOGIS DAN
TEMPORAL
1. Dimensi Fisik
Ruang atau bangsal atau taman di mana komunikasi berlangsung disebut konteks atau
lingkungan fisik - artinya, lingkungan nyata atau berwujud (tangible). Lingkungan fisik ini, apa pun
bentuknya, mempunyai pengaruh tertentu atas kandungan pesan kita (apa yang kita sampaikan)
selain juga bentuk pesan (bagaimana kita menyampaikan).
2. Dimensi Sosio Psikologis
Meliputi misalnya tata hubungan status diantara mereka yang terlibat, peran dan permainan
yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan
atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas,
situasi serius atau senda gurau. Komunikasi yang diperbolehkan pada suatu pesta wisuda mungkin
tidak diperbolehkan di rumah sakit.
3. Dimensi Temporal (Waktu)
a. Mencakup waktu dalam sehari maupun waktu dalam hitungan sejarah dimana komunikasi itu
berlangsung.
b. Bagi banyak orang, siang hari bukanlah waktu yang tepat untuk berkomunikasi dengan orang
lain, tapi bagi banyak orang, pagi hari justru paling ideal berkomunikasi.
c. Waktu dalam sejarah sama pentingnya, karena kelayakan dan dampak dari suatu pesan
bergantung sebagian pada waktu atau moment pesan dikomunikasikan.
G. KOMUNIKASI KESEHATAN