Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS AL-GHIFARI
Jalan Cisaranten Kulon No 140 Bandung

Nama Mata Kuliah FARMAKOLOGI 3


Nama Dosen Pengampu Apt. Dytha Andri Deswati M.Si
Tanggal Praktikum 23 November 2021 jam.08.00 WIB
Judul Modul : Asisten :
1. Uji Diuretik 1. Opic Septian S.farm
2. Uji Skrining 2. Septia Anjani
Farmakologi
3. Uji Anti hipertensi

Disusun oleh KELOMPOK : 4


Elsa Dwi Juliana 1. Bambang Ramdani Malik
NIM 2. Elsa Dwi Juliana
D1A191786 3. Ghina Ainatul Ma’wa
4. Natasya Margareta
5. Syifa Nurul Aulia

Laporan Praktikum
UJI DIURETIK
1. TUJUAN
Untuk menganalisis efek diuretik pada mencit dengan melihat dan mengamati serta
menentukan jumlah volume dan frekuensi urin pada hewan uji mencit (mus
musculus) setelah pemberian obat diuretik.

2. PRINSIP
Efek obat diuretik dapat diamati dengan meningkatkan frekuensi urinasi dan volume
urin pada hewan coba.
3. DASAR TEORI
Diuretik adalah obat-obat yang meningkatkan laju aliran urin, namun secara klinik
diuretik juga bermanfaat untuk meningkatkan laju ekskresi Na+ dan aniom yang
menyertainya, biasanya Cl- (dasar Framakologi Terapi).
Diuretik tidak hanya mengubah ekskresi Na+, tetapi juga memodifikasi pengaturan
kation lain (misalkan K+, H+, Ca+, dan Mg2+), anion lain (seperti Cl-, HCO3-,
H2PO4-) dan asam urat oleh ginjal. Selain itu, diuretik secara tidak langsung dapat
mengubah hemo dinamik ginjal.tinggi secara abnormal. Hal ini mengakibatkan
retensi air, peningkatan volume darah dan ekspansi kompartemen cairan ekstra
vaskuler yang mengakibatkan edema jaringan. Beberapa penyakit edema jaringan
yang bisa dihadapi.
Pada banyak penyakit jumlah natrium klorida yang direabsorbsi oleh tubulus ginjal
adalah meliputi gagal jantung, asites hepatik dan sindrom.
Nefrotik.
Diuretik juga diketahui digunakan secara luas dalam terapi penyakit nonedema
seperti hipertensi, hiperkalsemia dan diabetes insipides. Diuretik dapat dibedakan
menjadi :
1. Diuretik tiazid dan analog mirip tiazid
LABORATORIUM FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
Jalan Cisaranten Kulon No 140 Bandung

2. Diuretik loop dan high-ceilling


3. Diuretik hemat kalium
4. Penghambat karbonik anhidrase

4. ALAT DAN BAHAN


4.1.Alat
1. Timbangan
2. Jarum sonde
3. Gelas ukur
4. Batang pengaduk
5. Spidol permanen
6. Bejana khusus buat mencit yang memiliki penampung urine
7. Pipet
8. Mortir dan stemper

4.2. Bahan
1. Mencit (tikus jantan musculus ) 3 ekor
2. Aquadest 250 ml
3. Furosemid 40mg yang sudah dilarutkan

5. PROSEDUR
1) Gunakan mencit jantan sebanyak 3 ekor
2) Timbang masing-masing berat badan mencit
3) Tandai ekor mencit dengan spidol paten dengan diberi titik 1, 2 dan 3
4) Kemudian masing-masing mencit diberikan perlakuan yang sama diberi aquadest
hangat 0,5 ml setelah 30 menit lalu dilanjutkan pemberian larutan furosemid
sesuai berat badan masing-masing mencit pemberian dilakukan secara
intraperitonial (ip) atau secara oral
5) Mencit kemudian ditempatkan dalam bejana/tabung khusus yang memiliki
penampung urine.
6) Berikan aquadest hangat tiap 1 jam selama 2 kali 0,5 ml
7) Lakukan pengamatan tiap 1 jam sekali selama 4 jam
8) Urine mencit ditampung selama 4 jam dengan pencatatan interval perhitungan tiap
1 jam.
9) Catat volume urine yang dihasilkan dalam bentuk tabel

6. HASIL
6.1 Hasil pengamatan
Tabel Penimbangan Hewan Coba Mencit
No 1 2 3
Berat badan 26 gr 22 gr 23 gr
mencit
LABORATORIUM FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
Jalan Cisaranten Kulon No 140 Bandung

Tabel Pencatatan Urine selama 3jam dengan interval perhitungan tiap 1jam

No WAKTU
1 jam 2 jam 3 jam
Mencit 1 0,7 ml 0,21 ml 0.1 ml
Mencit 2 0,44 ml 0.1 ml -
Mencit 3 0,9 ml 0,75 ml 0.3 ml

Kurva
2

1,5

0,5

0
1 Jam 2 Jam 3 Jam

Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3

5.2.Perhitungan
Dosis furosemid 40mg / dalam 250ml (aquadest)
0.052 0.325
20 x 0,0026 = X 250 ml =
40 20 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝐵𝐵

Dosis pemberian furosemid yang sudah dilarutkan :


0.325
1. Mencit 1 (26 gram BB) = 26 X = 0.42 ml
20 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝐵𝐵

0.325
2. Mencit 2 (22 gram BB) = 22 X = 0.4 ml
20 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝐵𝐵

0.325
3. Mencit 3 ( 23 gram BB) = 23 X = 0.37 ml
20 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝐵𝐵

7. PEMBAHASAN SINGKAT
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan pada perlakuan dengan
menggunakan 3 ekor hewan mencit.
 Langkah pertama :
3 ekor mencit sebelumnya diberikan aquadest 0,5ml peroral diistirahatkan kurang
lebih 30 menit
 Langkah kedua :
LABORATORIUM FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
Jalan Cisaranten Kulon No 140 Bandung

Kemudian mencit diberi perlakuan yang sama diberi larutan furosemid sesuai berat
badan masing-masing mencit peroral dengan dosis mencit 1 sebanyak: 0,42ml,
mencit 2 sebanyak: 0,34ml dan mencit sebanyak: 0,37ml
 Langkah ketiga :
Setelah diberi perlakuan yang sama pada masing-masing mencit kemudian diamati
urine yang keluar pada masing-masing mencit dengan interval waktu tiap 1jam yang
tiap-tiap mencit disimpan di tempat yang ada penampung urine.
Dari hasil data pengamatan pada tabel di atas di dapatkan hasil sebagai berikut :
Pada 1 jam pertama ternyata mencit 1 mengeluarkan urine sebayak 0.7ml , mencit
kedua mebgeluarkan urine sebanyak 0,44 ml dan mencit ke tiga mengeluarkan urine
sebanyak 1,9 ml.
Pada pengamatan 2 jam dihasilkan mencit satu didapatkan hasil urine sebanyak 0,21
ml mencit kedua mengeluarkan urine sebayak 0,1 ml dan mencit ketiga
menghasilkan urine sebanyak 0,75 ml.
Pada pengamatan 3jam dihasilkan mencit satu didapatkan hasil urine sebanyak 0,1
ml mencit kedua tidak mengeluarkan urine dan mencit ketiga menghasilkan urine
sebanyak 0,3 ml..
Maka dari hasil pengamatan data di atas selama 3 jam yang banyak mengeluarkan
urine adalah mencit ke 3 dikarenakan furosemid adalah diuretik kuat yang digunakan
untuk menghilangkan air dan garam dari tubuh dan mengakibatkan cairan-cairan atau
bahkan edema pada jaringan mencit tersebut keluar sehingga urine keluar lebih
banyak. Dan semakin lama urin mencit semakin berkurang, ini menunjikan efek kerja
furosemid sudah berkurang.

8. KESIMPULAN
Dari hasil data tabel praktikum di atas dapat disimpulkan bahwa
 Efek pemberian untuk obat furosemid pada hewan coba mencit sesuai
pengamatan menunjukan hasil adanya reaksi dari obat furesemid
 Furosemid adalah diuretik kuat yang digunakan untuk mengeluarkan
kelebihan air dan garam melalui urine
 Semakin lama urine mencit semakin berkurang, ini menunjikan efek kerja
furosemid sudah berkurang.

9. PUSTAKA
Modul praktikum farmakologi 3 Universitas Al- Ghifari Bandung 2021
LABORATORIUM FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
Jalan Cisaranten Kulon No 140 Bandung

10. LAMPIRAN
GAMBAR UJI DIUREUTIK

Pemberian obat larutan Penimbangan hewan


Urin mencit ditampung
furosemid coba
selama 3 jam dengan
sesuai berat badan hewan (mencit)
pencatatan interval
coba
perhitungan tiap 1 jam
(mencit) secara intraperitonial
(ip) atau secara oral.
LABORATORIUM FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
Jalan Cisaranten Kulon No 140 Bandung

Laporan Praktikum
UJI SKRINING FARMAKOLOGI
1. TUJUAN
- Dapat menerapkan metode skrining farmakologi dalam penentuan aktivitas dan
potensi suatu obat atau senyawa
- Dapat mengaitkan gejala-gejala yang diamati dengan sifat farmakologi suatu obat
- Memahami faktor-faktor yang berperan dalam skrining suatu senyawa baru.

2. PRINSIP
Evaluasi skrining yang dilakukan merupakan evaluasi skrining buta yang dilihat dari
aktivitas motorik hewan coba yaitu psikohanaleptik dan psikoleptik. Psikohanaleptik
dapat dilihat dari katalepsi dan ptosis, jika uji gelantung bersifat positif (pemulihan
posisi) maka senyawa tersebut bersifat neuroleptik sedangkan jika uji gelantung
bersifat negatif maka senyawa bersifat hipnotik. Psikoleptik berarti senyawa obat
tersebut bersifat hipotemi (sikap tubuh normal)

3. ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1. Timbangan
2. Wadah mencit
3. Meja bulat
4. Tiang gantung
5. Spuit sonde
6. Stempetr dan mortir

 Bahan :
1. Mencit
2. Obat dalam bungkus kerta putih tertulis RAMA

4. PROSEDUR
1) Ambil 1 ekor mencit masing-masing
2) Amati obat yang telah di berikan asisten
3) Gerus obat lalu larutkan obat dengan etanol 70% sedikit demisedikit
4) Lalu add kan dengan aquadest sampai 100ml
5) Mencit diberi obat secara oral dengan dosis 0,5ml
6) Amati keadaan hewan percobaan (mencit) sebelum dan sesudah diberi obat
dengan interval 30 menit sampai 120 menit
7) Tempatkan mencit sesuai dengan uji pada tabel yang telah disebutkan di modul
praktikum
8) Catat hasil percobaan dan dibuat bentuk tabel hasil percobaan
LABORATORIUM FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
Jalan Cisaranten Kulon No 140 Bandung

5. HASIL
5.1. Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan Keadaan Mencit
WAKTU
NO UJI SKRINING
0 30 60 120
1 Platform 4 2 2 1
2 Akt. Motorik 4 4 3 3
3 Starub 4 2 1 2
4 Piloereksi 0 1 2 2
5 Ptosis 4 0 2 1
6 R. Pineal 4 3 2 2
7 R. Kornea 4 0 2 1
8 R. Fleksi 4 4 2 2
9 Haffiner 4 4 2 2
10 Lakrimasi 0 0 0 0
11 Salivasi 0 0 0 0
12 Katalepsi 4 0 0 0
13 Sikap Tubuh 4 4 2 2
14 Menggelantung 4 3 2 2
15 Retablismen 4 2 2 2
16 Kolik Ach 0 0 0 0
17 Mortabilitas 4 0 0 0
18 Goorming 4 4 4 4
19 Urinasi 4 0 0 0
20 Defakasi 4 3 2 0

5.2. Perhitungan
BB Mencit : 30 gram
Sampel dosis obat : 400 mg
Pelarut aquadest : 100ml
Perhitungan dosis sampel
1,04
400mg x 0,0026 = X 100 ml = 0,26 ml
400𝑚𝑔
30 𝑔𝑟𝑎𝑚 0.39 𝑚𝑙
Mencit = X 0,26 ml =
20 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝐵𝐵 20 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝐵𝐵
LABORATORIUM FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
Jalan Cisaranten Kulon No 140 Bandung

6. PEMBAHASAN SINGKAT
Pada praktikum percobaan skrining farmakologi yang di uji yaitu satu mencit
yang akan diberikan zat obat yang belum di ketahui. Tapi sebelum dilakukan
pemberian obat secara oral , diperiksa dulu keadaan biologis dalam keadaan normal
termasuk uji yang akan dilakukan. Pada kelompok kami zat obat yang akan diberikan
yang belum diketahui senyawa apa dan harus diketahui oleh praktikum sendiri.
Pemberian obat diberikan dengan dosis 0.5 ml di amati dengan interval waktu 30
menit setelah pemberian obat. Pengujian yang dilakukan sesuai pada tabel di atas
yaitu uji panggung, uji reflek, uji katalepsi, uji postur, uji gelantung, uji haffner.
Uji panggung meliputi 3 pengujian yaitu aktivitas motorik, aktivitas motorik ini
merupakan banyaknya pergerakan yang dilakukan selama 1 menit, selanjutnya yaitu
piloereksi yaitu fenomenas ketika bulu berdiri. Fenomena straub yaitu pengamatan
terhadap ekor mencit, apabila ekornya ketika lagi jalan ke atas maka fenomena ini
dikatakan positif. Untuk uji berikutnya yaitu uji reflek, uji reflek dilakukan dengan 3
cara yaitu reflek pineal, reflek kornea, reflek ipsirateral. Reflek pineal ini merupakan
gerakan secara tidak disadari ketika ada rangsangan, sedangkan ipsilateral ialah
gerakan yang dilakukan di daerah yang diberi rangsangan. Uji haffner merupakan
uji yang dilakukan untuk mengetahui rasa nyeri yang dilakukan secara mekanik.
Penyuntikan hanya dilakukan satu kali dengan dosis yang telah di hitung
sebelumnya. Kemudian di amati setiap perlakuan hewan coba dengan interval 1
menit pertama ternyata spesifik dari keadaan mencit masih sama tidak ada perubahan
yang lebih nyata. Ditunggu lagi sampai 30 menit berikutnya untuk di amati keadaan
biologis dan motoriknya dan hasil yang di dapat yaitu yang spesifik berubah di
keadaan gerak mencit yaiu keadaan uji haffner dan straub menunjukkan hasil yang
diberi nilai 4

7. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
obat yang di ujikan dugaan yaitu obat ibuprofen 400mg, dari semua perlakuan dari
mencit ternyata fungsi ini dari keadaan mencit masih sebagian normal dan terlihat
biasa. Hanya saja pada menit ke 60, mencit mengalami efek yang secara umum
seperti lesu, mengantuk dan mencit kurang aktif kecuali jika di sentuh atau di
keluarkan dari wadahnya.

8. PUSTAKA
Farmakologi dan Farmako kinetik. Departemen Farmasi FMIPA Universitas
Indonesia
Modul praktikum farmakologi 3 universitas Al-ghifari 2021
LABORATORIUM FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
Jalan Cisaranten Kulon No 140 Bandung

9. LAMPIRAN

GAMBAR UJI SKRINING FARMAKOLOGI

Penimbangan hewan coba Penggerusan obat 500 mg Melarutkan dengan aquades


(mencit) secara homogen sebanyak 100 ml

Pemberian obat Mengamati keadaan hewan percobaan sebelum dan sesudah


secara intraperitonial (ip) diberi obat dengan interval 30 menit dengan melihat sikap,
atau secara oral. profil neorologis dan profil otonomik
LABORATORIUM FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
Jalan Cisaranten Kulon No 140 Bandung

Laporan praktikum
UJI ANTI HIPERTENSI
1. TUJUAN
Penelitian praktikum saat ini bertujuan untuk mengetahui efek anti hipertensi
terhadap mencit putih galur swiss webster untuk mendapatkan efek penurunan
tekanan darah

2. PRINSIP
Efek obat anti hipertensi dapat diamati dengan penurunan darah pada hewan uji

3. ALAT DAN BAHAN


1. Alat pengukur tekanan darah (MRBP)
2. Mencit,
3. Wadah mencit

4. PROSEDUR
1) Masing-masing tiap kelompok menggunakan 3 ekor mencit
2) Timbang masing-masing mencit, lalu dicatat hasil timbangannya
3) mencit di uji tekanan darahnya
4) Ukur tekanan darah awal mencit dan catat hasilnya
5) Masing – masing mencit diberi dexa dengan dosis yang telah di hitung
sebelumnya
6) Mencit di inkubasi atau dipuaskan kurang lebih 1 minggu
7) Setelah 1 minggu masing-masing mencit di uji lagi tekanan darah
8) Catat kembali hasil uji pada masing-masing mencit dan bandingkan sebelum
dan sesudah di inkubasi

5. HASIL

5.1.Hasil Pengamatan
Tabel hasil penimbangan mencit
Hewan coba Berat badan
Mencit 1 13,6 gr
Mencit 2 15,92 gr
Mencit 3 18,36 gr
LABORATORIUM FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
Jalan Cisaranten Kulon No 140 Bandung

5.2.Tabel Pengamatan tekanan darah sistol / diastol

Awal Setelah Setelah terapi Persentase


Refli inkubasi 7 selama 7 hari Penurunan
Perlakuan kasi hari (%)
Sistol/diastol Sistol/diastol Sistol/diastol
(mmHg) Td 1 (mmHg) Td 2 (mmHg) Td 3
1 106/81 127/114 113/77 11,02/32.45
Aquadest 2 106/82 128/125 112/70 12.5/44
3 105/81 128/125 - -
Rata-rata 105,66/81,3 127,66/121,33 112,5/73,5 11,76/38.22

1 113/93 128/115 112/79 12,5/31,3


Captropil 2 112/109 128/112 112/93 12,5/16,96
3 111/90 127/124 - -
Rata-rata 112/97,33 127,66/117 112/86 12,5/24,13

5.3.Hasil Perhitungan
Sediaan dexamethasone ampul 1ml
DM manusia : 5mg/ml
Konversi dosis manusia ke mencit (dikali) 0,0026
= 5mg X 0,0026 = 0,013/ 20gram BB
0.013
Pengenceran 5 x 100 ml (a.p.l) = 0,26ml/BB

Sediaan tablet captropil 25mg (pelarut aquadest 100ml)


Perhitungan dosis captropil 25 mg
Konversi dosis manusia ke mencit (dikali) 0,0026
0.065
25 mg x 0,0026 = 0,065 25 x 100ml = 0,26ml/BB

Perhitungan dosis pemberian obat dexa dan captropil 25mg


13,6 𝑔𝑟𝑎𝑚
1. Mencit 1 : 13,6 gram =20 𝑔𝑟𝑎𝑚𝐵𝐵 𝑥 0,26 ml = 0,177 ml

15,92 𝑔𝑟𝑎𝑚
2. Mencit 2 : 15,92 gram = 20 𝑔𝑟𝑎𝑚𝐵𝐵 𝑥 0,26 𝑚𝑙 = 0.20 ml

18,36 𝑔𝑟𝑎𝑚
3. Mencit 3 : 18,38 gram = 20 𝑔𝑟𝑎𝑚𝐵𝐵 x 0,26 ml = 0,24 ml
LABORATORIUM FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
Jalan Cisaranten Kulon No 140 Bandung

6. PEMBAHASAN SINGKAT
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistol lebih dari 140 mmHg dan tekanan
darah diastol lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu
lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang
berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal,
jantung, dan otak bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang
memadai (Depkes RI, 2013).
Berdasarkan hasil data di atas yang dilakukan data pengujian tekanan darah normal
mencit perlakuan pada aquadest dengan hasil rata – rata 105,66 mmHg dan untuk
diastole 81,3 mmHg setelah di inkunasi dengan dexametasone selama 7 hari tekanan
darah mencit diukur kembali dengan nilai rata-rata sistole 127,66 mmHg dan diastole
121,33 mmHg, tekanan darah meningkat setelah pemberian dexametason. lalu
setelah itu pemberian obat terapi captropil 25mg selama 7 hari, tekanan darah
menurun dengan nilai rata- rata sistole 112 mmHg dan diastole 86 mmHg dengan
persentase 11,76/38.22 %

7. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahawa pemberian obat captropil bisa menurunkan tekanan
darah merupakan obat golongan ACE Inhibitoradalah golongan obat hipertensi
yang bekerja sebagai vasodilator dan menurunkan resistensi perifer dengan cara
menghambat kerja Angiotensin Converting Enzyme (ACE) ini bekerja dengan
menghambat perubahan angiotensin 1 menjadi angiotensin 2 sehingga terjadi
vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron.

8. PUSTAKA
Modul praktikum farmakologi 3 universitas Al-ghifari 2021
http://eprints.ums.ac.id/16128/1.pdf

9. LAMPIRAN

Penimbangan hewan coba Pemberian obat sediaan dexamethasone ampul 1 mg sesuai bb


(mencit) mencit. Setelah itu mencit diinkubasi atau dikuasakan selama 7
hari untuk mengetahui adanya perubahan atau tidak
LABORATORIUM FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
Jalan Cisaranten Kulon No 140 Bandung

Pengukuran tekanan darah hewan coba


(mencit)

Anda mungkin juga menyukai