Anda di halaman 1dari 9

WEWENANG DAN PENDELEGASIAN

Mata Kuliah : Pengantar Manajemen

Kelas 1B Manajemen Ekonomi

Disusun oleh :

1. Adella Giovana 2021051188


2. Ananda Mar’atus Sholikhah 2021051025
3. Aril Arfianto 2021051236
4. H. Arifin 2021
5. Usay Senja 2021051149

Dosen Pembimbing : Adil Abdillah, S.E., M.M

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MAYOR JENDERAL SUNGKONO

2021/2022

1
1. Pengertian Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang dan koordinasi merupakan sesuatu yang
sangat penting dan vital dalam organisasi manajemen atau kantor. Atasan
perlu pendelegasian wewenang dan koordinasi agar mereka menjalankan
operasi manajemen dengan baik. Selain itu, pendelegasian wewenang
konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi. Bila seorang atasan
tidak mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu
tidak butuh siapa – siapa selain dia sendiri. Bila atasan menghadapi banyak
kerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu
melakukan delegasi. Pendelegasian juga dapat dilakukan agar manajer
mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi, terutama
disaat terjadi perubahan susunan manajemen.
Yang penting disadari adalah disaat kita mendelegasikan wewenang dan
mengkoordinasikannya, kita memberikan otoritas pada orang lain, namun
kita tidak kehilangan otoritas originalnya. Ini yang dikhawatirkan oleh banyak
orang, mereka takut jika melakukan delegasi mereka akan kehilangan
wewenang, padahal tidak, karena tanggung jawab tetap ada pada atasan.
2. Dasar Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian itu sangat penting bagi hidup dan setiap organisasi
dengan alasan – alasan mendasar sebagai berikut :
a. Pimpinan hanya dapat bekerja bersama dan bekerja melalui orang
lain, sesuatu yang hanya diwujudkan melalui pendelegasian,
b. Melalui pendelegasian, pimpinan memberi tugas, wewenang, hak,
tanggung jawab, dan kewajiban kepada bawahan demi pemastian
tanggung jawab tugas (agar setiap individu peserta suatu organisasi
berfungsi secara normal),
c. Dengan pendelegasian, pekerjaan keorganisasian berjalan dengan
baik tanpa kehadiran pemimpin puncak atau atasan secara langsung,
d. Dalam pendelegasian, pemimpin mempercayakan tugas, wewenang,
hak, tanggung jawab, kewajiban dan pertanggungjawaban yang
sekaligus menuntut adanya hasil kerja yang pasti dari bawahan,
e. Dalam pendelegasian, pemimpin mempercayakan tugas, wewenang,
hak, tanggung jawab, kewajiban dan pertanggungjawaban yang
sepadan bagi pelaksanaan kerja, sehingga bawahan dengan
sendirinya dituntut untuk bertanggung jawab penuh dalam
pelaksanaan kerja,

2
f. Pendelegasian wewenang membuktikan adanya pemimpin dan
bawahan dalam organisasi.

3. Sifat Delegasi
Pendelegasian tidak sama setiap hirarki organisasi. Besar kecilnya
pendelegasian adalah sesuai dengan tugas, hak, kewajiban, tanggung
jawab, dan pertanggung jawaban setiap individu dalam hierarki organisasi.
Pendelegasian tidak dapat ditransfer dari satu tugas ke tugas yang lain
dalam suatu organisasi karena satu pendelegasian berlaku untuk satu tugas
saja.
4. Prinsip – Prinsip Pendelegasian Wewenang
Prinsip – prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi yang
efektif adalah :
a. Prinsip Saklar
Menyatakan harus ada garis otoritas yang jelas yang
menghubungkan tingkat paling tinggi dengan yang paling rendah.
Garis otoritas ini memudahkan anggota organisasi untuk mengetahui
kepada siapa dia mendelegasikan, siapa yang dapat melimpahkan
wewenang kepadanya, dan kepada siapa dia bertanggung jawab.
Dalam proses penyusunan garis otoritas, diperlukan kelengkapan
pendelegasian wewenang yang bertujuan untuk menghindari :
● Gaps, yaitu tugas – tugas yang tidak ada penanggung
jawabnya,
● Overlaps, yaitu tanggung jawab untuk satu tugas yang
sama diberikan kepada lebih dari satu orang,
● Splits, yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama
diberikan kepada lebih dari satu – satuan organisasi.
b. Prinsip Kesatuan Pemerintah (Unity of Command)
Menyatakan setiap orang dalam organisasi harus melapor pada
satu atasan. Melapor pada lebih dari satu orang akan menyulitkan
seseorang untuk mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung
jawab dan perintah siapa yang harus diikuti. Bertanggung jawab
kepada lebih dari satu atasan juga akan membuat bawahan dapat
menghindari tanggung jawab atas pelaksanaan tugas yang jelek
dengan alasan banyaknya tugas dari atasan lain.
c. Tanggung Jawab, Wewenang, dan Akuntabilitas
Prinsip ini menyatakan bahwa

3
● Dapat menggunakan sumber daya nya secara efisien,
tanggung jawab untuk tugas tertentu diberikan kepada
tingkatan organisasi yang paling bawah,
● Masing – masing orang dalam organisasi dapat
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya secara
efektif,
● Akuntabilitas penerimaan tanggung jawab dan wewenang
berarti individu juga setuju untuk menerima tuntutan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
5. Aspek – Aspek Penting Pendelegasian Wewenang
Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai, dalam
upaya mencapai sasaran atau tujuan akhir dari organisasi. Pendelegasian
yang menghasilkan melibatkan harapan – harapan yang meliputi bidang
berikut :
a. Menekankan pada tercapainya hasil – hasil yang diinginkan pada
waktu yang ditentukan.
b. Pelaksanaannya dilandasi pedoman Guidelines yang jelas, baik bagi
pemberi tugas maupun pelaksana tugas. Hal ini menolong setiap
orang untuk bekerja dengan baik.
c. Melibatkan sumber – sumber daya yang pasti. Pendelegasian
menyatakan akan adanya sumber daya, antara lain sumber daya
manusia, keuangan, teknis atau organisasi yang dapat digunakan.
d. Dinyatakan dengan adanya tanggung jawab dan pertanggung
jawaban.
e. Mempertimbangkan risiko yang akan terjadi. Pendelegasian dapat
menyatakan akibat – akibat yang akan terjadi, contohnya :
● Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan
tugas kepada bawahan.
● Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan
untuk mencapai tujuan.
● Penerimaan delegasi yang menimbulkan kewajiban atau
tanggung jawab.
● Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk
hasil yang dicapai.
6. Asas - Asas Pendelegasian Wewenang
a. Asas Kepercayaan
Delegator hanya akan mendelegasikan sebagian wewenangnya
kepada delegate, jika delegate dapat dipercaya. Kepercayaan harus
didasarkan atas pertimbangan yang objektif.

4
b. Asas Delegasi Atas Hasil yang Diharapkan
Pemimpin dalam mendelegasikan wewenang harus berdasarkan hasil
yang dilakukan oleh delegate.
c. Asas Penentuan Fungsi dan Kejelasan Tugas
Asas penentuan tugas yang dilakukan manajer kepada bawahannya
harus secara jelas dan disertai hasil yang diharapkan.

d. Asas Rantai Berkala


Manajer mendelegasikan wewenang harus dilakukan menurut urutan
kedudukan yaitu dari pejabat ke bawahan.
e. Asas Tingkat Wewenang
Masing – masing manajer pada setiap tingkat harus mengambil
keputusan dan kebijakan apa yang dapat diambil sepanjang
mengenai wewenangnya.
f. Asas Kesatuan Komando
Setiap bawahan harus diusahakan hanya menerima perintah dari
seorang atasan saja, tapi seorang atasan bisa memerintah lebih dari
satu bawahan.
g. Asas Keseimbangan Wewenang dan Tanggung Jawab
Besarnya wewenang yang didelegasikan harus sama dan seimbang
dengan besarnya tugas dan tanggung jawab yang diminta.
h. Asas Pembagian Kerja
Berfungsinya organisasi hendaknya dilakukan distribusi pekerjaan
yang adil.
i. Asas Efisiensi
Pendelegasian wewenang maka manajer akan lebih leluasa
melaksanakan tugas yang lebih penting.
j. Asas Kemutlakan Tanggung Jawab
Setiap delegate yang menerima wewenang, harus bertanggung jawab
kepada delegator mengenai wewenang yang dilaksanakannya.
7. Jenis - Jenis Pendelegasian Wewenang
Dalam bukunya yang berjudul The Seven Habits of Highly Effective
People, Stephen R. Covey menyatakan bahwa ada dua jenis pendelegasian,
yaitu :
a. Pendelegasian Suruhan (Gofer Delegation)
Pendelegasian suruhan berprinsip pada metode semua didikte secara
rinci dan spesifik step by step yang digunakan para manajer dengan
anggapan metode ini tidak akan keluar jalur, minim kesalahan dan

5
sesuai dengan yang diinginkan. Namun kelemahannya tidak melatih
creative thinking dan tanggung jawab staf di bawah manajer.
b. Pendelegasian Pengurusan ( Stewardship Delegation )
Pendelegasian penyuluhan berfokus pada hasil bukan metode, juga
memberikan kepercayaan penuh pada para staf di bawah manajer
untuk bertanggung jawab atas hasil. Tetapi juga membutuhkan waktu
dan kesabaran, namun bila dilakukan dengan benar kedua belah
pihak akan saling menguntungkan dan akhirnya banyak pekerjaan
yang dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat.
8. Sikap Pemimpin Terhadap Delegasi
Menurut ( Abdul Syani, 1981 ) beberapa sikap pribadi yang harus dimiliki
seorang manajer atau pimpinan dalam pendelegasian wewenang, yaitu :
a. Sikap pribadi pendelegasian yang diterapkan terhadap bawahan yang
memberikan wewenang dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh
kerelaan tanpa adanya rasa paksaan.
b. Kesediaan manajer untuk melepaskan wewenangnya kepada
bawahannya dengan begitu manajer dapat menangani berbagai
keputusan yang erat kaitannya dengan kemajuan dan perkembangan
suatu organisasi atau perusahaan.
c. Kesediaan manajer untuk memaafkan bawahan, dalam artian memaklumi
mengapa kesalahan itu sampai terjadi karena pada dasarnya manusia
tidak dapat terhindar dari masalah.
d. Kesadaran manajer untuk mempercayai bawahan. Pendelegasian dapat
dilakukan secara efektif jika keduanya ( atasan dan bawahan ) telah
tersirat sikap saling mempercayai.
e. Kesediaan manajer untuk mengadakan pengawasan secara luas sebagai
upaya untuk mencapai tujuan suatu perusahaan.
9. Sentralisasi dan Desentralisasi
a. Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang pada posisi puncak
suatu struktur organisasi, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
memutuskan sesuatu lebih lama. Namun dengan sistem ini tidak perlu
pusing-pusing pada permasalahan pengambilan keputusan karena
dikendalikan sepenuhnya oleh posisi puncak suatu organisasi atau
perusahaan.
b. Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat
keputusan dan kebijakan kepada oaring-orang dalam level bawah suatu

6
struktur organisasi atau perusahaan. Sistem ini dapat memperbaiki dan
meningkatkan efektivitas serta produktivitas suatu organisasi.
10. Tujuan dan Manfaat Pendelegasian Wewenang
Tujuan dari pendelegasian wewenang antara lain :
a. Memberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepada staf atau
bawahan secara proporsional.
b. Memberi kesempatan kepada staf atau bawahan untuk
mengembangkan diri.
c. Meningkatkan mekanisme kerja organisasi.
d. Mendorong staf untuk berorientasi pada target dan sekaligus kualitas.

Manfaat dari Pendelegasian antara lain :

a. Pelimpahan wewenang memungkinkan sub bagian atau bawahan


mempelajari sesuatu yang baru dan memperoleh kesempatan untuk
melakukan sesuatu yang baru tersebut.
b. Bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan
yang lebih baik dalam berbagai hal.
11. Hambatan Pendelegasian Wewenang
Menurut (James A.F.Stoner, 1996) Banyak dijumpai para pimpinan yang
tampaknya enggan untuk melakukan pelimpahan wewenang dalam
organisasi atau perusahaan yang dipimpin, keengganan untuk
mendelegasikan wewenang adalah :
a. Perasaan tidak aman. Manajer enggan mengambil resiko untuk
melimpahkan tugas atau mungkin takut kehilangan kekuasaan bila
bawahannya terlalu baik melaksanakan tugas. Ini perlu diatasi
dengan mendorong manajer untuk berani menanggung risiko.
b. Ketidakmampuan manajer. Sebagian manajer bisa sangat tak teratur
dalam membuat perencanaan ke depan.
c. Ketidak percayaan kepada bawahan.
d. Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak
pembuatan keputusan yang luas. Penyebab keengganan bawahan
untuk menerima pendelegasian wewenang adalah :
● Perasaan tidak aman bagi bawahan untuk menghindari
tanggung jawab dan risiko.
● Bawahan takut dikritik atau dihukum karena membuat
kesalahan.
● Bawahan tidak mendapat cukup rangsangan untuk beban
tanggung jawabnya.

7
12. Langkah Pendelegasian yang Efektif
Sebelum langkah – langkah ada syarat untuk delegasi yang efektif yaitu,
Kesediaan manager untuk memberi kebebasan, Komunikasi yang baik,
Meningkatkan kompleksitas tugas yang dilimpahkan.
Adapun 5 langkah pendelegasian yang efektif, antara lain :
a. Tentukan staff tepat untuk seorang yang mempunyai minat, suka
tantangan, berkeinginan untuk maju, belum dapat kesempatan,
dipersiapkan untuk promosi, punya waktu.
b. Siapkan staff yang akan menerima motivasi, kepercayaan penuh,
siap membantu.
c. Menentukan tugas yang akan di delegasi, yaitu :
● Keputusan sering dibuat
● Tugas tidak bisa ditangani
● Fungsi yang tidak disenangi
● Memberi pengalaman pada staff
● Memberi variasi kerja rutin
● Kegiatan yang membuat suatu jabatan lebih lengkap
● Menambah jumlah orang yang dapat mengerjakan tugas sulit
● Peluang untuk menggunakan bakat kreatif.
d. Buat persetujuan meliputi kesepakatan, sumber daya, dan
penanggung jawab.
e. Melakukan pengawasan agar tugas dilakukan sesuai standar, tepat
waktu, hasil sesuai standar, dan minta laporan tugas yang diemban.
Dari Louis Allen (1958) mengemukakan beberapa teknik khusus yaitu:
a. Tetapkan tujuan
b. Tegaskan tanggung jawab dan wewenang
c. Memotivasi kepada bawahan
d. Meminta penyelesaian kerja
e. Memberi latihan
f. Diadakan pengawasan yang memadai

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/en-us/n/9869004?sid=01638434033

Anda mungkin juga menyukai