HAKIKAT BELAJAR
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen pengampu: Dra. Nurussa`adah, M. Si.
Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
HidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Hakikat Perkembangan”. Makalah ini disusun guna pemenuhan tugas dari
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya berfungsi untuk membantu peserta didik dalam pengembangan
dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karateristik pribadinya kearah yang
positif, baik bagi diri maupun lingkungannya. Proses pendidikan agaknya tidak luput dari
beberapa aktivitas salah satunya adalah belajar.
b) Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud hakikat belajar?
2. Apa saja ciri-ciri belajar?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi belajar ?
4. Apa saja prinsip-prinsip dalam belajar?
c) Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian hakikat belajar.
2. Mengetahui ciri-ciri belajar.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
4. Mengetahui prinsip – prinsip belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
Ciri-ciri belajar menurut Eveline Siregar dan Hartini Nara diantaranya adalah:
1. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior).
2. Perubahan perilaku relative permanent.
3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses
belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
4. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
5. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan (Wahyuni, 2010).
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan ciri-ciri belajar yaitu suatu
usaha sadar dari seseorang yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku yang
mencakup seluruh aspek ( kognitif,afektif, psikomotorik ) yang diperoleh dari proses
interksi dengan lingkungan dan latihan.
3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
A. Terdapat dua jenis faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor intern dan ekstern :
Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam diri individu itu sendiri.
(Sudjana, 1989) Faktor intern ini berkaitan dengan unsur fisiologis dan psikologis
siswa. Unsur fisiologis siswa berupa kondisi fisiologis secara umum serta kondisi
panca indera. Sedangkan unsur psikologi berupa minat, kecerdasan, bakat, motivasi,
dan kemampuan kognitif.
Sedangkan menurut Slameto faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri
peserta didik. Di dalam membicarakan faktor intern ini, akan dibagi menjadi tiga
faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.
1. Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.
2. Faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan.
3. Faktor kelelahan dibedakan menjadi dua, yaitu kelelahan jasmani dan rohani.
Kelelahan jasmani seperti lemah lunglai sedangkan kelelahan rohani seperti
adanya kelesuan dan kebosanan (Slameto, 2006).
Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik, faktor
ekstern dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor
masyarakat (Slameto, 2006).
1. Faktor Keluarga,
Peserta didik akan dipengaruhi dari keluarga berupa cara orang tua
mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga. Di dalam kehidupan keluarga, anak mendapatkan
bimbingan dan perawatan dalam rangka membentuk perwatakan dan
kepribadian anak, untuk menjadi dirinya sendiri atau menjadi pribadi yang
utuh (Isjoni, 2009).
2. Faktor Sekolah,
Faktor sekolah yang dapat mempengaruhi belajar yaitu mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dan peserta didik, relasi peserta didik
dengan peserta didik, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar
pengajaran, kualitas pengajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
rumah.
3. Faktor Masyarakat,
Lingkungan masyarakat dimana individu berada juga berpengaruh
terhadap semangat dan aktivitas belajarnya. Lingkungan masyarakat dimana
warganya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-
lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar yang cukup, terdapat
lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya akan
memberikan pengaruh positif terhadap semangat dan perkembangan belajar
generasi mudanya (Sukmadinata, 2004).
B. Menurut Ausubel yang dikutip dalam Djadjuri, ada lima prinsip utama belajar yang harus
dilaksanakan, yaitu:
1. Subsumption, yaitu proses penggabungan ide atau pengalaman baru terhadap ide-ide
yang telah lalu yang telah dimiliki
2. Organizer, yaitu ide baru yang telah dicoba digabungkan dengan pola ide-ide lama
diatas, dicoba diintegrasikan sehingga menjadi suatu kesatuan pengalaman. Dengan
prinsip ini dimaksudkan agar pengalaman yang diperoleh itu bukan sederetan
pengalaman yang satu dengan yang lainnya terlepas dan hilang kembali
3. Progressive Differentiation, yaitu bahwa dalam belajar suatu keseluruhan secara
umum harus terlebih dahulu muncul sebelum sampai kepada suatu bagian yang lebih
spesifik
4. Concolidation, yaitu suatu pelajaran harus dikuasai sebelum sampai ke pelajaran
berikutnya, jika pelajaran tersebut menjadi dasar atau prasyarat untuk pelajaran
berikutnya
5. Integrative Reconciliation, yaitu ide atau pelajaran baru yang dipelajari itu harus
dihubungkan dengan ide-ide atau pelajaran yang telah dipelajari terdahulu. Prinsip ini
hampir sama dengan prinsip subsumption, hanya dalam prinsip integrative
reconciliation menyangkut pelajaran yang lebih luas, umpamanya antara unit
pelajaran yang satu dengan yang lainnya (Nanang Hanafiah, n.d.).
4.PRINSIP-PRINSIP BELAJAR:
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Tanpa adanya perhatian
tidak mungkin akan terjadi sebuah proses belajar. Perhatian terhadap pelajaran
akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.
Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan
untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, maka
motivasi juga mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah
karena itu, dengan perhatian dan motivasi maka siswa akan melakukan proses
belajar atau membiasakan diri dengan belajar dengan baik, sehingga ia dapat
2. Keaktifan
Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu
beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati
sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca,
memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain,
Belajar
haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar merupakan proses mengamali, dan
belajar tiak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Menurut Edgar Dale dalam
perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Namun demikian, perilaku keterlibatan siswa
secara langsung dalam
4. Pengulangan
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan barangkali yang paling tua adalah
Daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada
manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan,
akan berkembang, dan juga apabila daya-daya tersebut dilatih dengan pengadaan
pengulangan maka akan membentuk respons yang benar dan akan dapat membentuk
kebiasaan-kebiasaan. Contonya pada saat belajar tidak hanya membaca akan tetapi
lain-lain.
5. TANTANGAN
Tantangan yang dihadapi alam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.
Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan
Siswa selalu membutuhkan suatu kepastian dari kegiatan yang akan dilakukan, dengan
demikian siswa akan selalu memiliki pengetahuan tentang hasil, yang sekaligus
merupakan penguatan bagi dirinya sendiri. Seorang siswa belajar lebih banyak
bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan. Hal ini timbul karena
skor/nilai yang dicapai, atau menerima teguran dari guru/orang tua karena hasil
Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan yang
lain. Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa lain, akan membantu siswa
menentukan cara belajar dan sarana belajar bagi dirinya sendiri. Contohnya pada
saat siswa menentukan tempat duduk dikelas, menyusun jadwal belajar, dan
lain-lain.
Berdasarkan pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar meliputi perhatian dan
PENUTUP
SIMPULAN
Belajar adalah suatu aktifitas sadar yang dilakukan oleh individu melalui
latihan maupun pengalaman yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang
mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Ciri-ciri belajar yaitu suatu
usaha sadar dari seseorang yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
yang mencakup seluruh aspek ( kognitif,afektif, psikomotorik ) yang diperoleh
dari proses interksi dengan lingkungan dan latihan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar dan pembelajaran yaitu faktor intern (fisiologis dan
psikologis) dan faktor ekstern (keluarga, sekolah dan masyarakat). Lima prinsip
belajar: Subsumption, Organizer Progressive Differentiation Concolidation
Integrative Reconciliation.
DAFTAR PUSTAKA
Sardiman. (1994). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta). PT. Grafindo
Persada.