Anda di halaman 1dari 6

MERUMUSKAN HIPOTESIS PENELITIAN

RESUME

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif


yang Dibina oleh Dr. Sulisetijono, M.Si

Oleh:

Adelia Dwinta Pramashela (210341867643)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BIOLOGI
September 2021
 Menurut Leedy & Ormrod (2015), hipotesis adalah dugaan yang cerdas dan masuk akal
mengenai bagaimana masalah penelitian mungkin diselesaikan.
 Sementara itu, Creswell (2012) menyatakan bahwa hipotesis adalah pernyataan dalam
penelitian kuantitatif dimana peneliti membuat prediksi atau dugaan tentang hasil hubungan
antara atribut atau karakteristik.
 Menurut Sugiyono (2009), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan.
 Dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah penyataan dalam penelitian kuantitatif yang
memuat prediksi atau dugaan mengenai kemungkinan penyelesaian masalah penelitian.
Prediksi atau dugaan ini bukan sekadar “tebakan terpelajar” melainkan berdasarkan pada
hasil penelitian dan literatur sebelumnya.
 Hipotesis dapat membimbing peneliti ke arah pemilihan jenis rancangan penelitian tertentu,
mengumpulkan jenis data tertentu, dan menganalisis data tersebut dengan cara tertentu.
 Macam Hipotesis
Menurut Creswell (2012), terdapat dua jenis hipotesis yaitu hipotesis nol dan hipotesis
alternatif. Adapun karakteristik dasar dari kedua jenis hipotesis ditunjukkan pada tabel
dibawah ini:
Jenis Hipotesis Hipotesis Nol Hipotesis Alternatif
Untuk menguji pada
Hipotesis yang mungkin
populasi umum bahwa
benar jika hipotesis nol
tidak ada perubahan,
Tujuan ditolak, ini menunjukkan
tidak ada hubungan,
adanya perubahan,
dan tidak ada
hubungan atau perbedaan.
perbedaan.
Penyataan ukuran seperti
Tidak ada perbedaan
lebih tinggi, lebih rendah,
Bahasa spesifik (atau hubungan)
lebih positif, lebih
antara
menguntungkan.

a. Hipotesis Nol
Creswell (2012) menyatakan bahwa hipotesis nol adalah bentuk penulisan hipotesis
yang membuat prediksi bahwa dari semua orang yang mungkin diteliti oleh peneliti
(misalnya yang disebut populasi umum) tidak ada hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat atau tidak ada perbedaan antara kelompok variabel bebas atau variable
terikat. Hipotesis nol biasanya dimulai dengan frasa “tidak ada perbedaan antara”
kelompok atau “tidak ada hubungan antara (atau di antara)” variabel. Dalam penulisan
hipotesis nol dapat menggunakan susunan kalimat berikut yang menggunakan bahasa
“tidak ada perbedaan”: Tidak ada perbedaan antara (variabel bebas, grup 1) dan
(variable bebas, grup 2) dalam hal (variabel terikat) untuk (peserta) di (lokasi
penelitian).
b. Hipotesis Alternatif
Hipotesis alternatif digunakan jika peneliti berpikir akan ada perbedaan berdasarkan hasil
dari penelitian sebelumnya atau penjelasan atau teori yang terdapat dalam literatur
(Creswell, 2012). Terdapat dua jenis hipotesis alternatif yaitu direksional dan non-
direksional.
 Dalam hipotesis alternatif direksional, peneliti memprediksi arah perubahan,
perbedaan, atau hubungan variabel dalam total populasi orang. Di samping itu,
Fraenkel & Wallen (2009) juga menjelaskan bahwa hipotesis direksional
menunjukkan arah tertentu (seperti lebih tinggi, lebih rendah, lebih, atau kurang)
yang diharapkan peneliti muncul dalam suatu hubungan. Arah khusus yang
diharapkan berdasarkan pada penemuan peneliti dari literatur, pengalaman
pribadi, atau dari pengalaman orang lain. Contoh hipotesis direksional yaitu siswa
dengan ketidakmampuan akademik akan memiliki lebih banyak sikap negatif
tentang diri mereka sendiri jika mereka ditempatkan di kelas khusus daripada jika
mereka ditempatkan di kelas reguler (Fraenkel & Wallen, 2009).
 Dalam hipotesis non-direksional, peneliti memprediksi perubahan, perbedaan,
atau hubungan variabel dalam suatu populasi tetapi tidak memberikan indikasi
mengenai arah dari perubahan, perbedaan atau hubungan tersebut. Hipotesis
alternatif nondireksional tidak sepopuler hipotesis alternatif direksional karena
peneliti tidak mengambil sikap tentang arah hubungan variable (Creswell, 2012).
Hal ini dilakukan jika seorang peneliti menduga bahwa ada hubungan tetapi tidak
memiliki dasar untuk memprediksi arah hubungan. Contoh hipotesis non-
direksional yaitu akan ada perbedaan antara skor pada ukuran sikap siswa dengan
ketidakmampuan akademik yang ditempatkan di kelas khusus dan siswa tersebut
ditempatkan di kelas reguler (Fraenkel & Wallen, 2009).
 Kelebihan Menyatakan Hipotesis
1. Sebuah hipotesis memaksa kita untuk berpikir lebih dalam dan secara khusus
tentang kemungkinan hasil dari sebuah penelitian. Menguraikan pertanyaan dengan
merumuskan hipotesis dapat menyebabkan pemahaman yang dalam mengenai implikasi
pertanyaan dan variabel yang terlibat.
2. Hipotesis melibatkan filosofi sains. Jika seseorang berusaha membangun pengetahuan
selain menjawab pertanyaan spesifik, maka menyatakan hipotesis menjadi strategi yang
baik. Hal ini karena memungkinkan seseorang untuk membuat prediksi spesifik
berdasarkan bukti sebelumnya atau argumen teoritis.
3. Hipotesis membantu kita melihat apakah kita menyelidiki suatu hubungan atau tidak.
Jika tidak, kita mungkin diminta untuk merumuskannya (Fraenkel & Wallen, 2009).
 Kekurangan Menyatakan Hipotesis
1. Hipotesis dapat menyebabkan bias baik secara sadar atau tidak sadar pada diri peneliti.
Setelah peneliti menyatakan hipotesis, mereka mungkin tergoda untuk mengatur prosedur
atau memanipulasi data sedemikian rupa untuk menghasilkan hasil yang diinginkan.
2. Hipotesis di awal terkadang tidak perlu hipotesis atau bahkan tidak sesuai dalam
proyek penelitian tertentu seperti survey deskriptif dan studi etnografi. Dalam banyak
penelitian semacam itu, akan terlalu lancang dan sia-sia untuk memprediksi yang akan
ditemukan pada penyelidikan.
3. Hipotesis adalah memusatkan perhatian pada hipotesis dapat mencegah peneliti
memperhatikan fenomena lain yang mungkin penting untuk dipelajari (Fraenkel &
Wallen, 2009).

TUGAS MEMBUAT HIPOTESIS


Revisi Topik Penelitian: Penelitian Eksperimen
Revisi Rumusan Masalah:
1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran design thinking berbasis STEAM untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa?
2. Bagaimana pengaruh model pembelajaran design thinking berbasis STEAM untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif?
3. Bagaimana peningkatkan hasil belajar siswa setelah penerapan model Pembelajaran design
thinking berbasis STEAM?
Hipotesis
1. H0: model Pembelajaran design thinking berbasis STEAM tidak berpengaruh untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
Ha: model Pembelajaran design thinking berbasis STEAM berpengaruh untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa
2. H0: model Pembelajaran design thinking berbasis STEAM tidak berpengaruh untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa
Ha: model Pembelajaran design thinking berbasis STEAM berpangaruh untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif siswa
3. H0: model Pembelajaran design thinking berbasis STEAM tidak meningkatkan hasil belajar
siswa
Ha: model Pembelajaran design thinking berbasis STEAM meningkatkan hasil belajar siswa

Referensi:
Creswell, John W. 2012. Educational Research Planning. United States of America: Pearson
Education.
Fraenkel, Jack R. Dan Norman E. Wallen. 2009. How to Design and Evaluate
Research in Education. New York: McGraw-Hill.
Leedy, Paul D. dan Jeanne Ellis Ormrod. 2015. Practical Research: Planning and Design.
United States of America: Pearson Education.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai