Resume 5
Resume 5
RESUME
Oleh:
a. Hipotesis Nol
Creswell (2012) menyatakan bahwa hipotesis nol adalah bentuk penulisan hipotesis
yang membuat prediksi bahwa dari semua orang yang mungkin diteliti oleh peneliti
(misalnya yang disebut populasi umum) tidak ada hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat atau tidak ada perbedaan antara kelompok variabel bebas atau variable
terikat. Hipotesis nol biasanya dimulai dengan frasa “tidak ada perbedaan antara”
kelompok atau “tidak ada hubungan antara (atau di antara)” variabel. Dalam penulisan
hipotesis nol dapat menggunakan susunan kalimat berikut yang menggunakan bahasa
“tidak ada perbedaan”: Tidak ada perbedaan antara (variabel bebas, grup 1) dan
(variable bebas, grup 2) dalam hal (variabel terikat) untuk (peserta) di (lokasi
penelitian).
b. Hipotesis Alternatif
Hipotesis alternatif digunakan jika peneliti berpikir akan ada perbedaan berdasarkan hasil
dari penelitian sebelumnya atau penjelasan atau teori yang terdapat dalam literatur
(Creswell, 2012). Terdapat dua jenis hipotesis alternatif yaitu direksional dan non-
direksional.
Dalam hipotesis alternatif direksional, peneliti memprediksi arah perubahan,
perbedaan, atau hubungan variabel dalam total populasi orang. Di samping itu,
Fraenkel & Wallen (2009) juga menjelaskan bahwa hipotesis direksional
menunjukkan arah tertentu (seperti lebih tinggi, lebih rendah, lebih, atau kurang)
yang diharapkan peneliti muncul dalam suatu hubungan. Arah khusus yang
diharapkan berdasarkan pada penemuan peneliti dari literatur, pengalaman
pribadi, atau dari pengalaman orang lain. Contoh hipotesis direksional yaitu siswa
dengan ketidakmampuan akademik akan memiliki lebih banyak sikap negatif
tentang diri mereka sendiri jika mereka ditempatkan di kelas khusus daripada jika
mereka ditempatkan di kelas reguler (Fraenkel & Wallen, 2009).
Dalam hipotesis non-direksional, peneliti memprediksi perubahan, perbedaan,
atau hubungan variabel dalam suatu populasi tetapi tidak memberikan indikasi
mengenai arah dari perubahan, perbedaan atau hubungan tersebut. Hipotesis
alternatif nondireksional tidak sepopuler hipotesis alternatif direksional karena
peneliti tidak mengambil sikap tentang arah hubungan variable (Creswell, 2012).
Hal ini dilakukan jika seorang peneliti menduga bahwa ada hubungan tetapi tidak
memiliki dasar untuk memprediksi arah hubungan. Contoh hipotesis non-
direksional yaitu akan ada perbedaan antara skor pada ukuran sikap siswa dengan
ketidakmampuan akademik yang ditempatkan di kelas khusus dan siswa tersebut
ditempatkan di kelas reguler (Fraenkel & Wallen, 2009).
Kelebihan Menyatakan Hipotesis
1. Sebuah hipotesis memaksa kita untuk berpikir lebih dalam dan secara khusus
tentang kemungkinan hasil dari sebuah penelitian. Menguraikan pertanyaan dengan
merumuskan hipotesis dapat menyebabkan pemahaman yang dalam mengenai implikasi
pertanyaan dan variabel yang terlibat.
2. Hipotesis melibatkan filosofi sains. Jika seseorang berusaha membangun pengetahuan
selain menjawab pertanyaan spesifik, maka menyatakan hipotesis menjadi strategi yang
baik. Hal ini karena memungkinkan seseorang untuk membuat prediksi spesifik
berdasarkan bukti sebelumnya atau argumen teoritis.
3. Hipotesis membantu kita melihat apakah kita menyelidiki suatu hubungan atau tidak.
Jika tidak, kita mungkin diminta untuk merumuskannya (Fraenkel & Wallen, 2009).
Kekurangan Menyatakan Hipotesis
1. Hipotesis dapat menyebabkan bias baik secara sadar atau tidak sadar pada diri peneliti.
Setelah peneliti menyatakan hipotesis, mereka mungkin tergoda untuk mengatur prosedur
atau memanipulasi data sedemikian rupa untuk menghasilkan hasil yang diinginkan.
2. Hipotesis di awal terkadang tidak perlu hipotesis atau bahkan tidak sesuai dalam
proyek penelitian tertentu seperti survey deskriptif dan studi etnografi. Dalam banyak
penelitian semacam itu, akan terlalu lancang dan sia-sia untuk memprediksi yang akan
ditemukan pada penyelidikan.
3. Hipotesis adalah memusatkan perhatian pada hipotesis dapat mencegah peneliti
memperhatikan fenomena lain yang mungkin penting untuk dipelajari (Fraenkel &
Wallen, 2009).
Referensi:
Creswell, John W. 2012. Educational Research Planning. United States of America: Pearson
Education.
Fraenkel, Jack R. Dan Norman E. Wallen. 2009. How to Design and Evaluate
Research in Education. New York: McGraw-Hill.
Leedy, Paul D. dan Jeanne Ellis Ormrod. 2015. Practical Research: Planning and Design.
United States of America: Pearson Education.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.