Rqa 2
Rqa 2
RQA
Oleh:
READING
Landasan pendidikan adalah asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam
rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan. Tujuan mempelajari landasan
pendidikan yaitu menjadi cara pandang dan bersikap bagi pendidik dalam rangka
melaksanakan tugasnya (Robandi, 2015).
Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat
pendidikan. Dalam landasan ini berusaha menelaah masalah pokok dalammpendidikan,
seperti apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan diperlukan, dan apa yang seharusnya
menjadi tujuan pendidikan. Landasan filosofis juga dapat dikatakan sebagai asumsi-
asumsi yang bersumber dari filsafat yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek
pendidikan dan atau studi pendidikan. Filsafat dijadikan landasan pendidikan Karena
hakekat filsafat untuk mencari kebenaran. Filsafat sendiri bersifat empiris sehingga
langkah yg digunakan dalam penemuan dapat di pertanggung jawaban.(Robandi, 2015)
Landasan sosiologi pendidikan adalah seperangkat asumsi yang dijadikan titik tolak
dalam rangka praktek dan atau studi pendidikan yan bersumber sosiologi. Sosiologi
pendidikan meliputi interaksi guru-guru dengan siswa, dinamika kelompok kelas atau
sekolah, struktur dan fungsi Pendidikan dan pengaruhnya terhadap pendidikan
Landasan antropologis pendidikan adalah seperangkat asumsi yang bersumber dari hasil
studi disiplin antropologi yang dijadikan titik tolak dalam rangka praktik pendidikan.
Antropologi dimaknai dengan mempelajari tentang bagaimana cara memahami manusia
dengan berbagai falsafah dan tata cara kehidupannya masing-masing. Landasan
antropologi saat ini tidak diimplementasikan dalam inovasi kurikulum pendidikan secara
nyata dan mendalam, ini menjadi contoh akan kurangnya pengamatan dan kajian akan
urgensinya landasan pendidikan tersebut, khususnya subdisiplin ilmu-ilmu bidang sosial
dan humaniora (Satria et al., 2020).
QUESTIONING
ANSWERING
1. Landasan Pendidikan sangat penting karena dengan landasan yang kokoh pendidikan dapat
berjalan lancar, tujuan terarah relevan isi kurikulumnya dan pelaksaan dapat efektif dan efisien.
Salah satu contohnya landasan psikologis. Jika landasan psikologis tenaga pendidik sudah kokoh
maka pendidik tersebut akan mengetahui metode pembelajaran yang sangat sesuai dengan
peserta pendidik yang akan diajarkan dan sesuai dengan kondisi pembelajarannya.
2. Jika dikaitkan dengan perubahan kurikulum yang saat ini diimplementasikan, maka kurikum
yang diimplementasikan ialah kurikulum 2013, landasan yang diacu oleh kurikulum 13 ialah:
1.Landasan yuridis yaitu dari PP 32 tahun 2013 tentang perubahan atas PP
nomor 19 tahun 2005 tentang SNP
2.Landasan psikologis, terdapat dua cabang ilmu psikologis yang berkaitan erat
dalam proses pengembangan kurikulum, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi
belajar. Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku
individu berkenaan dengan perkembangannya. Sedangkan psikologi belajar merupakan
ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar.
3.Landasan konseptual, kurikulum dan pendidikan merupakan dua konsep
yang harus dipahami terlebih dahulu, seperti manusia sejak lahir telah mempunyai
potensi dasar, usaha agar mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal,
potensi tersebut agar dapat dikembangkan sehingga mampu bertanggung jawab dalam
potensi yang di miliki dengan berpedoman kepada hakikat manusia sebagai makhluk
sosial yang mempunyai beberapa karakter yang tertanam dalam dirinya selain
kompetensi.
4.Landasan filosofis, dapat membantu segala hal yang berhubungan dengan
kurikulum yang didasarkan kepada bagaimana sekolah dan kelas diorganisir. pentingnya
filsafat dapat menentukan keputusan-keputusan dalam sebuah kurikulum seperti:
merumuskan tujuan pendidikan, menyeleksi dan mengorganisasikan pengetahuan.
3. Landasan tersebut itu juga penting.soalnya landasan religius menyangkut terhadap perilaku
siswa , tingkah laku, nilai, pengalaman dan yang terinstitusionalisasi, diorientasikan kepada
masalah spiritualritual yang diterapkan dalam sebuah komunitas dan diwariskan antar generasi
dalam tradisi. untuk filosofi landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman khususnya
bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa
dipertanggungjawabkan secara logis, etis maupun estetis. tetapi dalam pembahasan materi pada
sat ini kami memfokuskan untuk membahas beberapa landasan saja sesuai RPS saja jadi hanya
itu yang kami pahami terkait dengan landasan religius dan filosifi.
REFERENCES
Robandi, B. (2015). Hand Out Mata Kuliah Landasan Pendidikan. Hand Out Mata Kuliah
Landasan Pendidikan, 1–33.
Satria, R., Hanum, N. A., Shahbana, E. B., Supriyanto, A., & Ulfatin, N. (2020). Landasan
Antropologi Pendidikan dan Implementasinya Dalam Pembangunan Indonesia. Indonesian
Journal of Social Science Education (IJSSE), 2(1), 49–65.
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse/article/view/2718/2297
Soegeng, A. Y. (2016). KONSEP PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN RANGKUMAN
TELAAH KRITIS PERBEDAAN, HUBUNGAN, DAN PENERAPANNYA A. Y.
Soegeng Ysh. Prosiding Upgris, 1–13.
http://prosiding.upgris.ac.id/index.php/fip_2016/fip_2016/paper/viewFile/1594/1549
Winataputra, U. S. (2010). Landasan Pendidikan Sekolah Dasar. Perspektif Pndidikan SD, 1(2),
1–47.
Kenyon, Christ., Hase, Stewart., (2013). The Nature of Learning, in Hase, Stewart; Kenyon,
Christ (Ed), 2013, Self-Determined Learning in action, 19 – 35 , London - New
Delhi - New York – Sydney : Bloomsbury, eISBN: 978-1-4411-0891-3.