Selain itu dukungan dan perhatian Menurut sensus pemerintah pada tahun
pemerintah yang kurang masih membuat 2013 dalam bidang pertanian, sektor tanaman
masyarakat mengolah lahan pertanian dengan pangan merupakan salah satu sektor terbanyak
cara tradisional dan penggunaan teknologi masih yang memiliki rumah tangga usaha pertanian,
rendah sehingga juga menyebabkan tingkat terutama tanaman padi sebanyak 17,73 juta
kemiskinan masyarakat petani masih relatif rumah tangga. Hal ini menggambarkan bahwa
tinggi. Hal ini juga diperparah dengan semakin sektor ini (tanaman pangan padi) merupakan
bertambahnya penduduk Indonesia yang faktor yang penting dalam ketahanan pangan
menyebabkan lahan pertanian menjadi berkurang Indonesia. Dari dalam sudut pandang ekonomi
karena lahan pertanian berubah menjadi tempat tingkat pendapatan dan tingkat kesejahteraan
pemukiman. Lahan pertanian yang telah berbanding lurus, di mana semakin tinggi
terwariskan kepada generasi selanjutnya menjadi pendapatan maka akan semakin tinggi tingkat
lebih sempit/kecil, sehingga lahan yang di garap kesejahteraan masyarakat, begitupun sebaliknya.
oleh para petani-pun menjadi lebih sempit pula, Maka dalam upaya peningkatan pendapatan
dan hasilnya tidak dapat mencukupi kebutuhan diperlukan informasi tentang faktor-faktor yang
keluarganya. Hal ini terlihat bahwa petani gurem dapat mempengaruhi pendapatan, yang diterima
atau petani dengan jumlah yang luas lahannya seseorang guna meningkatkan kesejahteraan
kurang dari 0,5 hektar memiliki prosentase54 % petani.
dan petani yang tidak memiliki lahan atau hanya Sebagian besar masyarakat yang ada di
sebagai buruh tani memiliki prosentase 27 % Provinsi Aceh hidup dengan bercocok tanam.
(data BPS, 2016). Namun sistem irigasi di provinsi ini belum cukup
Belum lagi dengan kurangnya proteksi teratur, dimana masih banyak yang bergantung
dari pemerintah terhadap petani sehingga para pada air hujan dan padi hanya dapat ditanam
tengkulak dengan mudah dapat mempermainkan sekali tiap tahunnya dengan pemrosesan yang
harga yang menyebabkan para petani kembali sederhana. Selain bertani, masyarakat Aceh
menjadi korban. Di sisi lain sistem kapitalis sejak cukup gemar berdagang, seperti berdagang hasil
Belanda mulai menjajah Indonesia hingga bumi, perkebunan serta laut. Perekonomian
sekarang memberikan pengaruh besar terhadap provinsi Aceh yang bergantung pada sektor
sistem perekonomian dan pertanian di Indonesia pertanian dan pertambangan ini, yang tanpa
yang telah menggusur nilai-nilai budaya, sosial diimbangi dengan pertumbuhan di sektor lainnya
dan keagamaan dalam kehidupan. Sikap jujur dan seperti jasa dan industri pengolahan
tolong menolong yang terkandung dalam nilai- mengakibatkan nilai pengeksporan Aceh dari
nilai budaya, sosial dan keagamaan telah terkikis sektor pertanian cukup rendah karena yang
oleh alasan ekonomi. Sifat individualis saat ini diekspor bukan merupakan barang/bahan yang
mulai tertanam kuat di dalam pola pikir telah jadi, melainkan bahan yang masih mentah
masyarakat Indonesia. (bahan baku). Perihal ini tidak memberikan
Berdasarkan sensus pemerintah pada dampak yang signifikan pada pertumbuhan
tahun 2017, mengenai pertanian, sebagian besar perekonomian Aceh. Jadi Aceh harus bisa
petani memiliki penghasilan yang kurang dari mengekspor bahan jadi atau minimal bahan
900.000 rupiah per bulannya untuk menghidupi setengah jadi, agar nantinya dapat membantu
empat orang anggota keluarga (rata-rata). Jika pertumbuhan perekonomian (Gunawan, 2017).
lahan/tanah yang dimiliki hanya berupa lahan Sektor pertanian adalah salah satu sektor
tadah hujan yang biasanya hanya dapat ditanami yang cukup penting di Aceh, karena Aceh
sekali per tahunnya, petani hanya mendapatkan merupakan daerah agraris dimana sebagian
keuntungan sebesar 300.000 rupiah per bulannya pendapatannya di dapatkan dari pertanian. Dinas
dari padi di lahannya. Padahal, jika dilihat dari Pertanian dalam Tanaman Pangan dan
hasil sensus pemerintah dalam bidang pertanian Hortikultura merupakan instansi milik negara
pada tahun 2013, memperlihatkan bahwa usaha yang membantu mengembangkan sektor
tanaman berupa padi mendominasi sumber pertanian di Indonesia. Masyarakat di provinsi
penghasilan utama bagi mereka yang bertani Aceh cukup banyak yang tinggal di daerah
(dan dalam keluarga petani). pedesaan (gampong), dan sebagian besarnya
bertani. Hal tersebut, menyebabkan pembangunan
36
dalam sektor pertanian menjadi salah satu batasan dan merumuskan permasalahan yang
program prioritas oleh Pemerintah Aceh, akan di bahas dalam adalah seberapa besar
sebagaimana yang telah tercantum dalam pengaruh pengelolaan lahan pertanian berbasis
Rencana Pembangunan Jangka Menengah adat-istiadat terhadap kesejahteraan masyarakat
Provinsi Aceh. Terdapat 3 komoditas pangan di Gampong Cemeucet Kecamatan Kuta
yang mendapat perhatian Pemerintah Aceh, yaitu Makmur, Kabupaten Aceh Utara ?
kedelai, jagung dan padi, sesuai dengan target
pembangunan nasional (Gunawan, 2017). 2. KAJIAN TEORITIS
Penelitian ini mengambil objek di Lahan pertanian Berbasis Adat-Istiadat
Gampong Cemeucet Kecamatan Kuta Makmur, Para Ulama menyimpulkan bahwa adat
Kabupaten Aceh Utara. Masyarakat disini masih
memegang teguh nilai-nilai adat istiadat padahal istiadat yang baik secara sah dapat dijadikan
secara umum mayoritas masyarakat di Gampong landasan hukum, bilamana memenuhi beberapa
ini beragama Islam. Baik itu dalam kehidupan
sehari-hari sampai sistem bercocok tanam masih persyaratan (Beny Primada, 2015).
menggunakan cara-cara tradisional. Dan secara Secara spesifik, pengertian pengelolaan
garis umum masyarakatnya banyak yang berada lahan pertanian adalah setiap tindakan yang
dibawah keadaan kekurangan atau kemiskinan. diberikan pada lahan untuk menjaga dan
Berdasarkan obervasi menunjukkan meningkatkan produktivitas lahan dengan
bahwa ada beberapa petani dengan jumlah petak mempertimbangkan kelestariaannya kedepan
alami, luas lahan (Ha) yang berbeda. Petani (Djaenuddin, dkk., 2006).
tersebut mengelola lahan pertanian secara Dalam sistem pertanian berkelanjutan,
berkelompok dan secara individual, kebanyakan pengelolaan lahan merupakan suatu komponen
dari mereka berasal dari keluarga yang kurang dari pengelolaan teknologi pertanian.
sejahtera dari segi pendapatannya. Penghasilan Lahan
utamanya hanya diperoleh melalui pengelolaan Menurut (Purwowidodo, 1983) lahan
lahan pertanian dengan menanam berbagai mempunyai pengertian: “Suatu lingkungan fisik
macam tumbuh-tumbuhan yang bernilai jual yang mencakup relief tanah, tumbuhan, hidrologi,
seperti karet, pinang, coklat, padi dan tanaman dan iklim sampai suatu batas tertentu yang akan
muda lainnya. (Wawancara dengan mempengaruhi kemampuan penggunaan suatu
Abdurrahman, Geuchik Gampong Cemeucet Kuta lahan”.
Makmur Kab. Aceh Utara). Lahan juga diartikan sebagai “Permukaan
Tingkat kesejahteraan petani di Gampong daratan dengan benda-benda padat, cair bahkan
ini masih rendah, hal ini terlihat kehidupan gas” (Rafi‟I, 1985).
sehari-hari dari petani tersebut. Hal ini
disebabkan karena sistem pengelolaan tanah Pertanian
pertanian yang tradisional, atau masyarakat
Pertanian merupakan suatu proses
belum melakukan inovasi yang membuat lahan
produksi khas yang didasarkan atas proses
dikelola dengan sistem teknologi agar lahan
pertumbuhan tanaman serta hewan petani
tergarap dengan maksimal sehingga hasilnya juga
pengatur dan menggiatkan pertumbuhan tanaman
akan lebih banyak dan bahkan bisa beberapa kali
dan hewan tersebut.
panen dalam setahun. Sistem pengelolaan lahan
Menurut (Mubyarto, 1989), adalah Ilmu
saat ini masih dipertahankan karena terbatasnya
ekonomi pertanian adalah termasuk dalam
modal dan pengetahuan petani. (Wawancara
kelompok ilmu – ilmu kemasyarakatan yaitu ilmu
dengan Mahmudin, Sekretaris Gampong yang mempelajari perilaku dan upaya serta
Cemeucet, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten
hubungannya antarmanusia.
Aceh Utara).
Kesejahteraan
Rumusan Masalah
Setiap manusia mempunyai keinginan
Rumusan dari latar belakang yang tertulis
untuk dapat sejahtera, dimana kesejahteraan
diatas dan agar dalam penelitian ini tidak terjadi
tersebut menunjuk kepada suatu keadaan yang
kerancuan, maka peneliti akan menentukan
37
serba baik atau suatu kondisi dimana manusia Populasi dalam penelitian ini adalah
dalam keadaan sehat, makmur serta damai. petani yang mengelola lahan pertanian berbasis
Menurut kamus Bahasa Indonesia, sejahtera adat istiadat untuk kesejahteraan hidup sehari-hari
berarti makmur, aman sentosa serta terlepas dari dan masa depan. Berdasarkan hasil data
segala hal gangguan. observasi, jumlah petani yang menjadi populasi
sebanyak 30 petani.
Konsep Kesejahteraan Masyarakat Dalam
Islam Sampel
Pertumbuhan ekonomi merupakan sarana Sampel merupakan suatu bagian dari
untuk mencapai keadilan distributif, karena karakteristik dan jumlah yang dipunyai oleh
mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang populasi (Sugiyono, 2014). Untuk dapat
baru, dengan terciptanya lapangan kerja baru menentukan berapa besarnya suatu sampel, maka
maka pendapatan riil masyarakat akan meningkat, perlu mempertimbangkan pendapat ahli mengenai
dan ini merupakan salah satu indicator penentuan besarnya sampel.
kesejahteraan dalam ekonomi Islam, tingkat Dalam penentuan berapa jumlah sampel
pengangguran yang tinggi merupakan masalah dalam penelitian ini, sesuai dengan jumlah
yang memerlukan perhatian serius seperti halnya populasi yaitu berjumlah 30 responden untuk
dalam ekonomi kapitalis, hanya saja dalam petani yang mengelola lahan pertanian berbasis
pemikiran liberal, tingkat pengangguran yang adat istiadat.
tinggi bukan merupakan indikator kegagalan
system ekonomi kapitalis yang didasarkan pada Definisi Operasional Variabel Penelitian
pasar bebas, hal itu dianggap sebagai proses Definisi ini diberikan agar tidak terjadi
transisional, sehingga problem itu dipandang kesalahan dalam penafsiran terhadap suatu
akan hilang begitu pertumbuhan ekonomi variabel yang ada. Variabel-variabel tersebut,
mengalami peningkatan (Naqvi, 2003). yaitu :
1. Pengelolaan lahan pertanian yang
Hipotesis berdasar adat-istiadat (X) merupakan
Berdasarkan tinjauan teoritis dan pengelolaan suatu lahan pertanian adalah
kerangka pikir yang telah dijelaskan sebelumnya, setiap tindakan yang diberikan pada suatu
dimana hipotesis untuk/dalam penelitian ini
lahan untuk menjaga dan meeningkatkan
adalah sebagai berikut :
H0 : Diduga bahwa pengelolaan lahan pertanian produktivitas lahan tersebut dengan
berbasis adat-istiadat tidak berpengaruh mempertimbangkan kelestariaannya
terhadap kesejahteraan masyarakat di (Djaenuddin, dkk, 2006).
Gampong Cemeucet Kuta Makmur, Kab. 2. Kesejahteraan masyarakat (Y) merupakan
Aceh Utara. kesejahteraan masyarakat merupakan
Ha : Diduga bahwa pengelolaan lahan pertanian suatu kondisi yang memperlihatkan
berbasis adat-istiadat berpengaruh terhadap
keadaan kehidupan suatu masyarakat yang
kesejahteraan masyarakat di Gampong
Cemeucet Kuta Makmur, Kab. Aceh dapat dilihat dari standar kehidupannya
Utara. (Badrudin, 2012).
Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara sebesar hubungan positif sebesar 4,740.
0,600. Diinterprestasikan apabila variabel
pengelolaan lahan pertanian berbasis adat-
Uji Determinasi (R Square)
istiadat (X), sama dengan 0 maka
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, koefisien
kesejahteraan masyarakat akan tetap
determinasi (R Square) sebesar 0,360 atau 36,0%,
artinya variabel pengelolaan lahan pertanian sebesar 4,740.
berbasis adat-istiadat mampu memengaruhi b. Nilai Koefisien X (b) = 0,815 pengaruh
kesejahteraan masyarakat sebesar 36,0%. variabel pengelolaan lahan pertanian
Sedangkan selebihnya 74,0% tingkat berbasis adat-istiadat terhadap
kesejahteraan masyarakat Gampong Cemeucet, kesejahteraan masyarakat memiliki
Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara hubungan positif sebesar 0,815. Di
dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya.
interprestasikan jika nilai pengelolaan
Pembahasan lahan pertanian berbasis adat-istiadat
Hasil Regresi Linier Sederhana meningkat sebesar 1%, maka
Hasil analisis dengan menggunakan kesejahteraan masyarakat akan meningkat
model regresi linier sederhana dapat dilihat pada sebesar 0,815.
tabel 4.1 dibawah ini:
4. Penutup
Tabel 4.1 Kesimpulan
Hasil Regresi Linier Sederhana Berdasarkan analisis yang telah dilakukan
Standardize diatas, maka penulis dapat menarik beberapa
Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients kesimpulan sebagai berikut:
Model B Std. 1. Pengelolaan lahan pertanian berbasis adat-
Beta
Error istiadat berpengaruh terhadap
1. (Contsant) 4.740 2.455
Pengelola
kesejahteraan masyarakat hal ini
an Lahan dibuktikan dengan nilai t-hitung sebesar
pertanian
.600
.851 .205 3.971 dengan nilai signifikan sebesar
Berbasis
Adat- 0.000 dan lebih besar dari t-tabel dengan
Istiadat nilai 1.701.
2. Pengelolaan lahan pertanian berbasis
a Predictors: (Constant), adat-istiadat sangat berpengaruh terhadap
b Dependent Variable: Pengelolaan Lahan
kesejahteraan masyarakat karena dengan
pertanian Berbasis Adat-Istiadat
demikian pengelolaan lahan pertanian
Sumber: Hasil Penelitian, Data diolah (Oktober, berbasis adat-istiadat selama ini belum
2018). dianggap penting tidak termasuk dalam
aspek yang mempengaruhi kesejahteraan
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti masyarakat. Arah hubungan positif dan
terlihat pada Tabel 4.10, Kolom Unstandardized signifikan tersebut menunjukkan bahwa
Coefficients bagian B diperoleh persamaan
semakin rendah pengelolaan lahan
regresi linier sederhana sebagai berikut:
Y = 4,740 + .815 X pertanian berbasis adat-istiadat, maka
Berdasarkan persamaan tersebut dapat semakin tinggi pula kesejahteraan
dianalisiskan sebagai berikut: masyarakat.
a. Konstanta (a) = 4,740, ini mempunyai 3. Kemudian Koefisien determinasi (R
arti bahwa variabel pengelolaan lahan Square) sebesar 0,360 atau 36,0%, artinya
pertanian berbasis adat-istiadat terhadap variabel pengelolaan lahan pertanian
kesejahteraan masyarakat (Y) memiliki berbasis adat-istiadat mampu
41