Anda di halaman 1dari 11

33

Jurnal Ekonomi Pertanian Unimal Volume 03 Nomor 01 Mei 2020


E-ISSN: 2614-4565
URL: http://ojs.unimal.ac.id/index.php/JEPU

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN LAHAN


PERTANIAN BERBASIS ADAT-ISTIADAT
TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Liza Yania*Mukhlis M.Nur,LC,MAa*


aFaculty of Economics and Business, Malikussaleh University
*
Corresponding author : lizayani@gmail.com
* mukhlish.mnur@unimal.ac.id

ARTICLE INFORMATION ABSTRACT


Keywords: Custumary –based Thish study aims to determine and analyze the influence of custumary-
agricultural land based agricultural land management on the welfare of the community
manajement,welfare of society. in gampong cemeucet,kuta makmur subdistrict,norsh aceh regency,this
study uses primary data obtained from the distribusion of
questionnairies to all reserch respondents.The sampling method used is
the total sampling method and the number of samples used is 30
respondent who have customary-based agricultural land.The data
analysis menthod used is simple linear regression.The results partially
show that custumary-based agricultural land management had an effect
on on the welfare of the people of gampong cemeucet,kuta makmur
subdistrict,north aceh regency, this is evidenced by the value of t-count
of 3,971 with a significant value of 0,000 which is higher than t-table
with avalue of 1,701.

1. PENDAHULUAN Dalam hal ini pembangunan lebih diarahkan pada


pembangunan sikap manusia yang mengarah pada
peningkatan kualitas hidup agar dapat
Indonesia merupakan salah satu
berpartisipasi aktif dalam pembangunan, karena
negara di dunia yang dapat disebut sebagai masyarakat dapat bertindak sebagai para pihak
negara agraria/agraris, dimana memiliki yang memiliki hak dan kewajiban.
potensi pertanian yang besar dan dapat
berkontribusi terhadap perekonomian Kekayaan hayati dan Sumber Daya
nasional. Penduduk Indonesia sebagian Manusia di Indonesia membuat Negara Indonesia
cocok dalam bidang pembangunan pertanian yang
besar juga menggantungkan hidupnya dari
tidak banyak dimiliki oleh Negara lain (Sukino,
sektor pertanian. Dimana sector ini terdiri 2013). Jumlah petani di Indonesia menurut (BPS,
dari peternakan, perikanan dan kehutanan, 2016) pada tahun 2017 sebesar 31.705.337 jiwa.
memiliki potensi yang besar dalam Tetapi kemiskinan masyarakat desa yang memilih
menyerap tenaga kerja di Indonesia, serta dan melakukan mata pencahariannya sebagai
prtanian merupakan sektor yang memiliki petani masih sangat tinggi. Terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan masyarakat petani
peranan yang signifikan bagi
tersebut masih terus terbelenggu dengan
perekonomian negara. Pertanian di kemiskinan. Faktor alam yang tidak menentu
Indonesia mencakup kakao, karet, kelapa sawit seperti keadaan musim panceklik yang
dan kopi. Dilihat dari fakta tersebut, para ahli di menyebabkan proses tanam menjadi terganggu.
bidang pertanian di Indonesia mendesak Tentunya semua itu sebab akibat oleh tangan-
pemerintah agar meningkatkan fokusnya tangan manusia sendiri yang membuat
terhadap sektor pertanian, sehingga sektor ini keseimbangan alam menjadi terganggu. Industri
dapat berperan sebagai salah satu faktor penting yang berlebihan tanpa menghiraukan dampak
untuk pembangunan dan perkembangan negara. lingkungan mengakibatkan global warming. Sikap
34

tidak puas oleh masyarakat dengan hasil panen


yang kurang memuaskan menyebabkan
pemakaian pupuk kimia yang berlebihan justru
menyebabkan kesuburan tanah terganggu dan
menyebabkan hasil panen menjadi menurun.
35

Selain itu dukungan dan perhatian Menurut sensus pemerintah pada tahun
pemerintah yang kurang masih membuat 2013 dalam bidang pertanian, sektor tanaman
masyarakat mengolah lahan pertanian dengan pangan merupakan salah satu sektor terbanyak
cara tradisional dan penggunaan teknologi masih yang memiliki rumah tangga usaha pertanian,
rendah sehingga juga menyebabkan tingkat terutama tanaman padi sebanyak 17,73 juta
kemiskinan masyarakat petani masih relatif rumah tangga. Hal ini menggambarkan bahwa
tinggi. Hal ini juga diperparah dengan semakin sektor ini (tanaman pangan padi) merupakan
bertambahnya penduduk Indonesia yang faktor yang penting dalam ketahanan pangan
menyebabkan lahan pertanian menjadi berkurang Indonesia. Dari dalam sudut pandang ekonomi
karena lahan pertanian berubah menjadi tempat tingkat pendapatan dan tingkat kesejahteraan
pemukiman. Lahan pertanian yang telah berbanding lurus, di mana semakin tinggi
terwariskan kepada generasi selanjutnya menjadi pendapatan maka akan semakin tinggi tingkat
lebih sempit/kecil, sehingga lahan yang di garap kesejahteraan masyarakat, begitupun sebaliknya.
oleh para petani-pun menjadi lebih sempit pula, Maka dalam upaya peningkatan pendapatan
dan hasilnya tidak dapat mencukupi kebutuhan diperlukan informasi tentang faktor-faktor yang
keluarganya. Hal ini terlihat bahwa petani gurem dapat mempengaruhi pendapatan, yang diterima
atau petani dengan jumlah yang luas lahannya seseorang guna meningkatkan kesejahteraan
kurang dari 0,5 hektar memiliki prosentase54 % petani.
dan petani yang tidak memiliki lahan atau hanya Sebagian besar masyarakat yang ada di
sebagai buruh tani memiliki prosentase 27 % Provinsi Aceh hidup dengan bercocok tanam.
(data BPS, 2016). Namun sistem irigasi di provinsi ini belum cukup
Belum lagi dengan kurangnya proteksi teratur, dimana masih banyak yang bergantung
dari pemerintah terhadap petani sehingga para pada air hujan dan padi hanya dapat ditanam
tengkulak dengan mudah dapat mempermainkan sekali tiap tahunnya dengan pemrosesan yang
harga yang menyebabkan para petani kembali sederhana. Selain bertani, masyarakat Aceh
menjadi korban. Di sisi lain sistem kapitalis sejak cukup gemar berdagang, seperti berdagang hasil
Belanda mulai menjajah Indonesia hingga bumi, perkebunan serta laut. Perekonomian
sekarang memberikan pengaruh besar terhadap provinsi Aceh yang bergantung pada sektor
sistem perekonomian dan pertanian di Indonesia pertanian dan pertambangan ini, yang tanpa
yang telah menggusur nilai-nilai budaya, sosial diimbangi dengan pertumbuhan di sektor lainnya
dan keagamaan dalam kehidupan. Sikap jujur dan seperti jasa dan industri pengolahan
tolong menolong yang terkandung dalam nilai- mengakibatkan nilai pengeksporan Aceh dari
nilai budaya, sosial dan keagamaan telah terkikis sektor pertanian cukup rendah karena yang
oleh alasan ekonomi. Sifat individualis saat ini diekspor bukan merupakan barang/bahan yang
mulai tertanam kuat di dalam pola pikir telah jadi, melainkan bahan yang masih mentah
masyarakat Indonesia. (bahan baku). Perihal ini tidak memberikan
Berdasarkan sensus pemerintah pada dampak yang signifikan pada pertumbuhan
tahun 2017, mengenai pertanian, sebagian besar perekonomian Aceh. Jadi Aceh harus bisa
petani memiliki penghasilan yang kurang dari mengekspor bahan jadi atau minimal bahan
900.000 rupiah per bulannya untuk menghidupi setengah jadi, agar nantinya dapat membantu
empat orang anggota keluarga (rata-rata). Jika pertumbuhan perekonomian (Gunawan, 2017).
lahan/tanah yang dimiliki hanya berupa lahan Sektor pertanian adalah salah satu sektor
tadah hujan yang biasanya hanya dapat ditanami yang cukup penting di Aceh, karena Aceh
sekali per tahunnya, petani hanya mendapatkan merupakan daerah agraris dimana sebagian
keuntungan sebesar 300.000 rupiah per bulannya pendapatannya di dapatkan dari pertanian. Dinas
dari padi di lahannya. Padahal, jika dilihat dari Pertanian dalam Tanaman Pangan dan
hasil sensus pemerintah dalam bidang pertanian Hortikultura merupakan instansi milik negara
pada tahun 2013, memperlihatkan bahwa usaha yang membantu mengembangkan sektor
tanaman berupa padi mendominasi sumber pertanian di Indonesia. Masyarakat di provinsi
penghasilan utama bagi mereka yang bertani Aceh cukup banyak yang tinggal di daerah
(dan dalam keluarga petani). pedesaan (gampong), dan sebagian besarnya
bertani. Hal tersebut, menyebabkan pembangunan
36

dalam sektor pertanian menjadi salah satu batasan dan merumuskan permasalahan yang
program prioritas oleh Pemerintah Aceh, akan di bahas dalam adalah seberapa besar
sebagaimana yang telah tercantum dalam pengaruh pengelolaan lahan pertanian berbasis
Rencana Pembangunan Jangka Menengah adat-istiadat terhadap kesejahteraan masyarakat
Provinsi Aceh. Terdapat 3 komoditas pangan di Gampong Cemeucet Kecamatan Kuta
yang mendapat perhatian Pemerintah Aceh, yaitu Makmur, Kabupaten Aceh Utara ?
kedelai, jagung dan padi, sesuai dengan target
pembangunan nasional (Gunawan, 2017). 2. KAJIAN TEORITIS
Penelitian ini mengambil objek di Lahan pertanian Berbasis Adat-Istiadat
Gampong Cemeucet Kecamatan Kuta Makmur, Para Ulama menyimpulkan bahwa adat
Kabupaten Aceh Utara. Masyarakat disini masih
memegang teguh nilai-nilai adat istiadat padahal istiadat yang baik secara sah dapat dijadikan
secara umum mayoritas masyarakat di Gampong landasan hukum, bilamana memenuhi beberapa
ini beragama Islam. Baik itu dalam kehidupan
sehari-hari sampai sistem bercocok tanam masih persyaratan (Beny Primada, 2015).
menggunakan cara-cara tradisional. Dan secara Secara spesifik, pengertian pengelolaan
garis umum masyarakatnya banyak yang berada lahan pertanian adalah setiap tindakan yang
dibawah keadaan kekurangan atau kemiskinan. diberikan pada lahan untuk menjaga dan
Berdasarkan obervasi menunjukkan meningkatkan produktivitas lahan dengan
bahwa ada beberapa petani dengan jumlah petak mempertimbangkan kelestariaannya kedepan
alami, luas lahan (Ha) yang berbeda. Petani (Djaenuddin, dkk., 2006).
tersebut mengelola lahan pertanian secara Dalam sistem pertanian berkelanjutan,
berkelompok dan secara individual, kebanyakan pengelolaan lahan merupakan suatu komponen
dari mereka berasal dari keluarga yang kurang dari pengelolaan teknologi pertanian.
sejahtera dari segi pendapatannya. Penghasilan Lahan
utamanya hanya diperoleh melalui pengelolaan Menurut (Purwowidodo, 1983) lahan
lahan pertanian dengan menanam berbagai mempunyai pengertian: “Suatu lingkungan fisik
macam tumbuh-tumbuhan yang bernilai jual yang mencakup relief tanah, tumbuhan, hidrologi,
seperti karet, pinang, coklat, padi dan tanaman dan iklim sampai suatu batas tertentu yang akan
muda lainnya. (Wawancara dengan mempengaruhi kemampuan penggunaan suatu
Abdurrahman, Geuchik Gampong Cemeucet Kuta lahan”.
Makmur Kab. Aceh Utara). Lahan juga diartikan sebagai “Permukaan
Tingkat kesejahteraan petani di Gampong daratan dengan benda-benda padat, cair bahkan
ini masih rendah, hal ini terlihat kehidupan gas” (Rafi‟I, 1985).
sehari-hari dari petani tersebut. Hal ini
disebabkan karena sistem pengelolaan tanah Pertanian
pertanian yang tradisional, atau masyarakat
Pertanian merupakan suatu proses
belum melakukan inovasi yang membuat lahan
produksi khas yang didasarkan atas proses
dikelola dengan sistem teknologi agar lahan
pertumbuhan tanaman serta hewan petani
tergarap dengan maksimal sehingga hasilnya juga
pengatur dan menggiatkan pertumbuhan tanaman
akan lebih banyak dan bahkan bisa beberapa kali
dan hewan tersebut.
panen dalam setahun. Sistem pengelolaan lahan
Menurut (Mubyarto, 1989), adalah Ilmu
saat ini masih dipertahankan karena terbatasnya
ekonomi pertanian adalah termasuk dalam
modal dan pengetahuan petani. (Wawancara
kelompok ilmu – ilmu kemasyarakatan yaitu ilmu
dengan Mahmudin, Sekretaris Gampong yang mempelajari perilaku dan upaya serta
Cemeucet, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten
hubungannya antarmanusia.
Aceh Utara).
Kesejahteraan
Rumusan Masalah
Setiap manusia mempunyai keinginan
Rumusan dari latar belakang yang tertulis
untuk dapat sejahtera, dimana kesejahteraan
diatas dan agar dalam penelitian ini tidak terjadi
tersebut menunjuk kepada suatu keadaan yang
kerancuan, maka peneliti akan menentukan
37

serba baik atau suatu kondisi dimana manusia Populasi dalam penelitian ini adalah
dalam keadaan sehat, makmur serta damai. petani yang mengelola lahan pertanian berbasis
Menurut kamus Bahasa Indonesia, sejahtera adat istiadat untuk kesejahteraan hidup sehari-hari
berarti makmur, aman sentosa serta terlepas dari dan masa depan. Berdasarkan hasil data
segala hal gangguan. observasi, jumlah petani yang menjadi populasi
sebanyak 30 petani.
Konsep Kesejahteraan Masyarakat Dalam
Islam Sampel
Pertumbuhan ekonomi merupakan sarana Sampel merupakan suatu bagian dari
untuk mencapai keadilan distributif, karena karakteristik dan jumlah yang dipunyai oleh
mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang populasi (Sugiyono, 2014). Untuk dapat
baru, dengan terciptanya lapangan kerja baru menentukan berapa besarnya suatu sampel, maka
maka pendapatan riil masyarakat akan meningkat, perlu mempertimbangkan pendapat ahli mengenai
dan ini merupakan salah satu indicator penentuan besarnya sampel.
kesejahteraan dalam ekonomi Islam, tingkat Dalam penentuan berapa jumlah sampel
pengangguran yang tinggi merupakan masalah dalam penelitian ini, sesuai dengan jumlah
yang memerlukan perhatian serius seperti halnya populasi yaitu berjumlah 30 responden untuk
dalam ekonomi kapitalis, hanya saja dalam petani yang mengelola lahan pertanian berbasis
pemikiran liberal, tingkat pengangguran yang adat istiadat.
tinggi bukan merupakan indikator kegagalan
system ekonomi kapitalis yang didasarkan pada Definisi Operasional Variabel Penelitian
pasar bebas, hal itu dianggap sebagai proses Definisi ini diberikan agar tidak terjadi
transisional, sehingga problem itu dipandang kesalahan dalam penafsiran terhadap suatu
akan hilang begitu pertumbuhan ekonomi variabel yang ada. Variabel-variabel tersebut,
mengalami peningkatan (Naqvi, 2003). yaitu :
1. Pengelolaan lahan pertanian yang
Hipotesis berdasar adat-istiadat (X) merupakan
Berdasarkan tinjauan teoritis dan pengelolaan suatu lahan pertanian adalah
kerangka pikir yang telah dijelaskan sebelumnya, setiap tindakan yang diberikan pada suatu
dimana hipotesis untuk/dalam penelitian ini
lahan untuk menjaga dan meeningkatkan
adalah sebagai berikut :
H0 : Diduga bahwa pengelolaan lahan pertanian produktivitas lahan tersebut dengan
berbasis adat-istiadat tidak berpengaruh mempertimbangkan kelestariaannya
terhadap kesejahteraan masyarakat di (Djaenuddin, dkk, 2006).
Gampong Cemeucet Kuta Makmur, Kab. 2. Kesejahteraan masyarakat (Y) merupakan
Aceh Utara. kesejahteraan masyarakat merupakan
Ha : Diduga bahwa pengelolaan lahan pertanian suatu kondisi yang memperlihatkan
berbasis adat-istiadat berpengaruh terhadap
keadaan kehidupan suatu masyarakat yang
kesejahteraan masyarakat di Gampong
Cemeucet Kuta Makmur, Kab. Aceh dapat dilihat dari standar kehidupannya
Utara. (Badrudin, 2012).

3. METODE PENELITIAN Metode Analisis Data


Populasi dan Sampel Metode analisis yang digunakan dalam
Populasi penelitian ini merupakan analisis model regresi
Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2014), sederhana. Persamaan regresi sederhana adalah
populasi merupakan suatu wilayah generalisasi, persamaan regresi yang hanya menggunakan satu
obyek/subyek yang memiliki suatu karakteristik variabel dalam suatu analisa. Tujuannya untuk
dan kualitas tertentu yang telah ditetapkan oleh menghitung parameter estimasi dan untuk melihat
peneliti untuk dipelajari dan kemudian suatu apakah variabel bebas mampu menjelaskan
ditarik kesimpulan darinya. variabel terikat dan memiliki suatu pengaruh.
38

Variabel yang akan diestimasi adalah variabel


terikat, sedangkan variable lain yang
mempengaruhinya adalah variabel bebas.
Metode analisa yang digunakan untuk
menjawab hipotesis adalah regresi linier berganda
dengan pengolahan data menggunakan software
SPSS (Statistical Package for Social Science).
Menurut Nazir (Nazir, 2009), jika parameter dari
suatu hubungan fungsional antara satu variabel
dependen dengan lebih dari satu variabel
independen ingin diestimasikan, maka disebut
regresi linear sederhana. Formulasinya adalah
sebagai berikut:
Y = α + βX + ε Gambar 4.1. Uji Normalitas P-P Plot
Keterangan:
Y = Kesejahteraan masyarakat Sumber: Hasil Penelitian, Data diolah (Oktober,
X = Pengelolaan lahan pertanian berbasis 2019).
adat-istiadat
α = Konstanta
β = Nilai koefisien regresi dianggap Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa
konstan titik-titik residual model regresi sudah
ε = error term berdistribusi normal, hal ini dikarenakan titik-titik
tersebut menyebar di sekitar garis diagonal.
1. Uji Asumsi Klasik Berarti, syarat kenormalan sebagai pengujian
statistik dengan menggunakan regresi dapat
Uji Normalitas terpenuhi.
Uji normalitas ditujukan untuk
mengetahui apakah dalam suatu model regresi, Uji Heteroskedastisitas
variabel terikat dan variabel bebas memiliki
Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada
distribusi yang normal atau tidak.
Gambar 4.2 dibawah ini
Tabel 1.1
Uji Heterokedastisitas
Tujuan pengujian ini adalah untuk
mengetahui apakah dalam suatu model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lainnya tetap, maka disebut
homokedastisitas, namun jika berbeda, disebut
sebagai heterokedastisitas. Dimana untuk
mendeteksi terdapat atau tidaknya Gambar 4.2 UjiHeteroskedastisitas
heteroskedastisitas, perlu dilakukan dengan cara Sumber: Hasil Penelitian, Data diolah (Oktober,
melihat grafik. Menurut Ghozali (Ghozali, 2005), 2019).
jika tidak ada suatu pola yang jelas, serta titik-
titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi suatu Gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa
heteroskedastisitas. titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau
3. Hasil Penelitian sekitar angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan
metode grafik, tidak terjadi suatu
Hasil uji asumsi klasik
heteroskedastisitas pada model regresi.
Hasil uji normalitas
Hasil pengujian normalitas bisa dilihat Uji Statistik
dalam Gambar 4.1 dibawah:
39

Uji Hipotesis Hortikultura Kabupaten Aceh Besar dalam


Hasil uji-t dapat dilihat pada Tabel 4.11 Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kecamatan
dibawah ini: Indrapuri, dimana ada korelasi yang erat antara
pengelolaan lahan pertanian berbasis adat-istiadat
Tabel 4.11 dengan kesejahteraan masyarakat Gampong
Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji-t) Cemeucet, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten
Aceh Utara.
Model t Sig
1. (Constan) 1.930 .064 Uji Korelasi (R)
Pengelolaan Koefisien determinasi pada regresi linear
Lahan pertanian dapat diartikan sebagai seberapa besar
Berbasis Adat-
3.971 .000 kemampuan semua variabel bebas dalam
Istiadat
menjelaskan variance dari variabel terikatnya.
Koefisien determinasi dihitung dengan
Sumber: Hasil Penelitian, Data diolah (Oktober,
mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R).
2019).
Koefisien ini digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat
terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien
dilihat bahwa nilai t-hitung sebesar 3.971 dengan
determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R
nilai signifikan sebesar 0.000 dan lebih besar dari
Square. Dalam output SPSS, koefisien
t-tabel dengan nilai 1.701. Dari hasil penelitian
determinasi terletak pada tabel Model Summaryb.
jika dikaitkan dengan kenyataan bahwa
Untuk hasil koefisien korelasi dan determinasi
pengelolaan lahan pertanian berbasis adat-istiadat
dapat dilihat pada table dibawah ini:
sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan
masyarakat di lokasi penelitian karena dengan
Tabel 4.12
demikian pengelolaan lahan pertanian berbasis
Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi
adat-istiadat selama ini belum dianggap penting.
Penelitian menunjukkan semakin baiknya
pengelolaan lahan pertanian berbasis adat- Adju
Std.
istiadat, maka semakin baik pula kesejahteraan R sted
Mod Error of
masyarakat di Gampong tersebut. Perihal ini R Squa R
el the
menunjukkan bahwa pengelolaan lahan pertanian re Squar
Estimate
berbasis adat-istiadat berpengaruh positif/baik e
serta signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. 1 .600
Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan .360 .337 1.46048
(a)
bahwa pengelolaan lahan pertanian berbasis adat-
istiadat berpengaruh positif terhadap a Predictors: (Constant), Pengelolaan Lahan
kesejahteraan masyarakat Gampong Cemeucet, pertanian Berbasis Adat-Istiadat
Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara b Dependent Variable: Kesejahteraan
diterima. Masyarakat
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Primada Sumber: Hasil Penelitian, Data diolah (Januari,
(Primada, 2015) yang berjudul “Tinjauan 2018).
Mekanisme Kontrak Pengelolaan Lahan pertanian
Berbasis Adat Istiadat Dalam Kajian Fiqh Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, koefisien
Muamalah (Desa Temu, Kecamatan Kanor, korelasi (R) sebesar 0,600 atau 60,0% yang
Kabupaten Bojonegoro), Andrian Wira Syah bermakna eratnya hubungan (korelasi) antara
Putra, Sunarru Samsi Hariadi, (Subejo, 2016), pengelolaan lahan pertanian berbasis adat-istiadat
“Peran Kejreun Blang Terhadap Perilaku Petani dengan kesejahteraan masyarakat artinya
Dalam Pengelolaan Air Pertanian Di Nanggroe hubungan antara pengelolaan lahan pertanian
Aceh Darussalam, (Gunawan, 2017), “Peran berbasis adat-istiadat terhadap kesejahteraan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan masyarakat Gampong Cemeucet, Kecamatan
40

Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara sebesar hubungan positif sebesar 4,740.
0,600. Diinterprestasikan apabila variabel
pengelolaan lahan pertanian berbasis adat-
Uji Determinasi (R Square)
istiadat (X), sama dengan 0 maka
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, koefisien
kesejahteraan masyarakat akan tetap
determinasi (R Square) sebesar 0,360 atau 36,0%,
artinya variabel pengelolaan lahan pertanian sebesar 4,740.
berbasis adat-istiadat mampu memengaruhi b. Nilai Koefisien X (b) = 0,815 pengaruh
kesejahteraan masyarakat sebesar 36,0%. variabel pengelolaan lahan pertanian
Sedangkan selebihnya 74,0% tingkat berbasis adat-istiadat terhadap
kesejahteraan masyarakat Gampong Cemeucet, kesejahteraan masyarakat memiliki
Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara hubungan positif sebesar 0,815. Di
dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya.
interprestasikan jika nilai pengelolaan
Pembahasan lahan pertanian berbasis adat-istiadat
Hasil Regresi Linier Sederhana meningkat sebesar 1%, maka
Hasil analisis dengan menggunakan kesejahteraan masyarakat akan meningkat
model regresi linier sederhana dapat dilihat pada sebesar 0,815.
tabel 4.1 dibawah ini:
4. Penutup
Tabel 4.1 Kesimpulan
Hasil Regresi Linier Sederhana Berdasarkan analisis yang telah dilakukan
Standardize diatas, maka penulis dapat menarik beberapa
Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients kesimpulan sebagai berikut:
Model B Std. 1. Pengelolaan lahan pertanian berbasis adat-
Beta
Error istiadat berpengaruh terhadap
1. (Contsant) 4.740 2.455
Pengelola
kesejahteraan masyarakat hal ini
an Lahan dibuktikan dengan nilai t-hitung sebesar
pertanian
.600
.851 .205 3.971 dengan nilai signifikan sebesar
Berbasis
Adat- 0.000 dan lebih besar dari t-tabel dengan
Istiadat nilai 1.701.
2. Pengelolaan lahan pertanian berbasis
a Predictors: (Constant), adat-istiadat sangat berpengaruh terhadap
b Dependent Variable: Pengelolaan Lahan
kesejahteraan masyarakat karena dengan
pertanian Berbasis Adat-Istiadat
demikian pengelolaan lahan pertanian
Sumber: Hasil Penelitian, Data diolah (Oktober, berbasis adat-istiadat selama ini belum
2018). dianggap penting tidak termasuk dalam
aspek yang mempengaruhi kesejahteraan
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti masyarakat. Arah hubungan positif dan
terlihat pada Tabel 4.10, Kolom Unstandardized signifikan tersebut menunjukkan bahwa
Coefficients bagian B diperoleh persamaan
semakin rendah pengelolaan lahan
regresi linier sederhana sebagai berikut:
Y = 4,740 + .815 X pertanian berbasis adat-istiadat, maka
Berdasarkan persamaan tersebut dapat semakin tinggi pula kesejahteraan
dianalisiskan sebagai berikut: masyarakat.
a. Konstanta (a) = 4,740, ini mempunyai 3. Kemudian Koefisien determinasi (R
arti bahwa variabel pengelolaan lahan Square) sebesar 0,360 atau 36,0%, artinya
pertanian berbasis adat-istiadat terhadap variabel pengelolaan lahan pertanian
kesejahteraan masyarakat (Y) memiliki berbasis adat-istiadat mampu
41

memengaruhi kesejahteraan masyarakat STIM YKPN. Departemen Ilmu Ekonomi


sebesar 36,0%. Sedangkan selebihnya Universitas Padjadjaran.
74,0% tingkat kesejahteraan masyarakat
Badan Pusat Statistik (BPS) diakses dari
di lokasi penelitian ini dipengaruhi oleh
http://www.bps.go.id/, diakses pada
variabel-variabel lainnya yang tidak tanggal 2 Februari 2018 pada jam 20.20
dimasukkan dalam penelitian ini. WIB.

Saran Badan Pusat Statistik. (2002). Statistik Industri


Berdasarkan hasil penelitian dan Besar dan Sedang. BPS, Jakarta.
kesimpulan yang telah di sebutkan, terdapat
beberapa saran yang penulis dapat sampaikan Chapra, M. Umer, (2001), The Future of
sehubungan penelitian ini, yaitu: Economics: An Islamic Perspective.
1. Diharapkan adanya perhatian lebih Jakarta, Tim Penerbitan SEBI.
termasuk pendampingan dan pengawasan Djaenuddin, dkk. (2003). Petunjuk Teknis
terhadap masyarakat petani di Evaluasi Lahan untuk Komoditas
lokasi/daerah penelitian terkait Pertanian. Bogor. Balai Penelitian Tanah,
Puslitbang Tanah dan Agroklimat.
mekanisme serta proses penggarapan
lahan pertanian sehingga pelaksanaan Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis
mekanisme penggarapan lahan pertanian Multivariate dengan program SPSS,
dapat berjalan lancar, maksimal, dan adil Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
terkait pembagian hak dan kewajiban Semarang.
dalam mekanisme penggarapan lahan.
Sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Gunawan, Asril (2017). Peran Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab.
2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya Aceh Besar dalam Meningkatkan
dapat meneliti topik yang lebih mendalam Ekonomi Masyarakat Kec. Indrapuri.
lagi mengenai ekonomi pertanian di di Skripsi. Mahasiswa Fakultas Dakwah dan
lokasi penelitian ini, kajian-kajian syariah Komunikasi. Program Studi Manajemen
terhadap pola pertanian dan pola perilaku Dakwah.
para petani di pedasaan mulai dari proses
Hernanto. F. (1996). Ilmu Usahatani. Penebar
bertanam sampai pemasaran, manajemen
Swadaya. Jakarta.
keuangan keluarga petani dan lain-lain
yang secara pendidikan dan ilmu Jhingan, M.L. (2010). Ekonomi Pembangunan
pengetahuan masih memiliki keterbatasan. dan Perencanaan, Terjemahan. Penerbit
Sehingga dengan banyaknya penelitian- Rajawali. Jakarta.
penelitian baru memberi dampak positif
terhadap kemajuan dan kemaslahatan Mubyarto, (1989), Pengantar Ekonomi
Pertanian, Jakarta : Edisi Ke-tiga, LP3S.
masyarakat petani di pedesaan.
Nazir, Moh. (2009). Metode Penelitian. Jakarta:
Kepustakaan Ghalia Indonesia.

Adiwarman A. Karim. (2008). Bank Islam: Sugiyono. (2014). Metode Penelitian


Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Bandung : Alfabeta.
Persada.
Soekartawi. (2002). Analisis Usahatani.
Badrudin, Rudy. (2012). Ekonomika Ekonomi Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Daerah. Edisi Pertama, Yogyakarta : UPP
42

Purwowidodo. (1999). Pokok-pokok Bahasan


Konservasi Tanah di Kawasan

Hutan. Laboratorium Pengaruh Hutan.


Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor.

Primada, Beny Septyliyan (2015), Tinjauan


Mekanisme Kontrak Pengelolaan
Lahan pertanian Berbasis Adat Istiadat
Dalam Kajian Fiqh Muamalah (Desa
Temu, Kec. Kanor, Kab. Bojonegoro).
Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi
Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-
Universitas Airlangga.
43

Anda mungkin juga menyukai