Anda di halaman 1dari 4

1.

Rabu, 11 September 2019


Terapi Relaksasi, merupakan suatu terapi untuk menghindari frustasi, dan untuk
mengurangi atau menurunkan ketegangan dan kecemasan.
Teknik yang digunakan dalam terapi ini adalah Teknik relaksasi pernafasan, otot dan
imajinasi.
Langkah pelaksanaan :
a. Tahap Persiapan
1) Duduk rileks menyandarkan tubuh ke kursi
2) Melepas aksesoris yang menempel seperti gelang, jam, topi, ikat
pinggang dan sepatu
b. Tahap Pelaksanaan
1) Teknik relaksasi otot, Tutuplah mata Anda dan tenangkan pikiran
2) Dimulai dari jari tangan kanan, letakkan di atas paha. Renggang dan
tegangkan jari tangan selama 5 detik, setelah itu lemaskan, ulangi
hingga 3 kali.
3) Ulangi gerakan di atas pada tangan sebelah kiri
4) Kemudian pada area kaki, jari kaki sebelah kanan di renggang dan
tegangkan selama 5 detik, setelah itu lemaskan, ulangi hingga 3 kali.
5) Ulangi gerakan di atas pada kaki sebelah kiri
6) Setelah itu, kerutkan bagian dahi ke atas dan tahan selama 5 detik.
Ulangi hingga 3 kali.
7) Pada bagian rahang, awali dengan merapatkan gigi atas dan gigi
bawah lalu bibir ditarik ke dalam. Posisi lidah di tarik ke atas langit-
langit mulut. Tahan posisi ini selama 5 detik.
8) Pada teknik relaksasi pernapasan, dilakukan dengan cara menarik
napas hingga dada mengembang dan tahan selama 3 detik, lalu
hembuskan napas secara perlahan melalui mulut.
9) Setelah selesai melakukan dua teknik di atas, kembali ke posisi duduk
rileks, kemudian membayangkan tempat ternyaman atau suasana
ternyaman yang pernah dirasakan.
2. Rabu, 18 September 2019
Terapi Realitas, bertujuan untuk mengembangkan komitmen akan realitas dirinya.
Intinya adalah WDEPC :
a. W (Want) : tentang apa yang diinginkan (tujuan hidup), harapan, cita-cita,
renungkan dan ungkapkan secara spesifik.
b. D (Doing) : Apa yang selama ini mereka perbuat, renungkan dan ungkapkan
secara spesifik.
c. E (Evaluation) : Hal-hal apa yang telah diperbuat selama ini, bisa hal-hal yang
merugikan, ataupun yang mendukung perwujudan Want (cita-cita)
d. P (Planning) : Setelah sesi ini selesai, apa yang akan dilakukan untuk
mewujudkan Want (sesuatu yang diinginkan)
e. C (Commitment) : Berjanji kepada kelompok dan therapist tentang semua hal
yang pernah diungkapkan (secara spesifik).
Prosedur
1) Prakondisi
 Lakukan Trust Building antar anggota kelompok, dan terapis
(kerahasiaan, komitmen untuk saling membantu, meyakinkan
bahwa memiliki masalah bukan sesuatu yang abnormal, apapun
yang terjadi dalam ruangan ini hanya untuk disini, now and here.
Disini ada peleburan batin antara kelompok dan terapis (fasilitator).
 Kemudian minta masing-masing partisipan (dasari masing-masing
dengan pemahaman diri, apa kelebihan yang ada pada diri masing-
masing. Apa kekurangan yang ada pada diri masing-masing.
2) Minta partisipan untuk mengutarakan keinginan secara spesifik (want)
secara bergantian.
3) Minta partisipan untuk mengutarakan apa-apa yang telah mereka lakukan
selama ini secara spesifik (doing) secara bergantian.
4) Minta partisipan untuk mengutarakan apa-apa yang telah mereka lakukan
selama ini yang mendukung maupun yang merugikan
perwujudan/pencapaian keinginan secara spesifik (evaluation) secara
bergantian.
5) Minta partisipan untuk mengutarakan apa-apa yang telah mereka lakukan
untuk mewujudkan keinginan, harapan, cita-cita secara spesifik setelah
selesai sesi (planning) secara bergantian.
6) Minta partisipan untuk berjanji kepada kelompok dan terapis secara
spesifik (commitment)
7) Lakukan closing dengan jalan meneriakkan yel-yel pembangkit semangat
atau berdoa bersama, demi terwujudnya harapan, cita-cita (want).
3. Rabu, 25 September 2019
Play Theraphy, terapi ini berisi permainan yang mengasah konsentrasi dan keakraban
antar penerima manfaat. Dalam permainan ini setiap PM yang ditunjuk harus
menyebutkan nama lengkap, asal tempat tinggal, serta kelas keterampilan yang diikuti
oleh teman yang lainnya.
4. Rabu, 2 Oktober 2019
Terapi Nourishment, terapi ini bertujuan untuk mengeluarkan emosi yang tertahan
(terpendam).
Prosedur :
1) Pengkondisian:
 Jelaskan maksud dan tujuan terapi
 Jelaskan proses terapi yang kan dialami
2) Atur posisi
3) Minta partisipan untuk berkonsentrasi tentang proses yang akan dilalui setiap
tahap terapi
4) Terapis memberikan tisu sebagai bahan untuk menyalurkan perasaan yang di
letakkan di tangan kanan dan kiri. Tangan kanan untuk menyalurkan perasaan
positif dan dapat disimpan setelah mengutarakan perasaannya tersebut, tisu di
tangan kiri untuk menyalurkan perasaan negatif dan dilemparkan ke depan
setelah mengutarakan perasaan negatifnya.
5) Partisipan mulai berbicara tentang sesuatu yang mengenakkan yang dia
inginkan, setelah selesai ganti partisipan yang satunya untuk berbicara hal
serupa (kurang lebih 3 menit). Aba-aba perpindahan diberikan oleh terapis.
6) Atau bisa juga partisipan mulai berbicara tentang suatu hal yang dibenci dan
menyakitkan hati, setelah selesai ganti partisipan yang satunya untuk berbicara
hal serupa (kurang lebih 3 menit). Aba-aba perpindahan diberikan oleh terapis.
5. Rabu, 16 Oktober 2019
Terapi Psikoreligius, partisipan mempraktekkan materi berdasarkan agama yang
dianut dengan cara ibadah dan doa.
6. Rabu, 23 Oktober 2019
Terapi bermain peran (Role Play), permainan ini diawali dengan sebuah mini games
dimana partisipan/penerima manfaat duduk membentuk satu lingkaran penuh. Mini
games ini mengharuskan setiap anggotanya untuk meneruskan sebuah tongkat secara
estafet diiringi dengan musik. Ketika music berhenti, anggota yang memegang
tongkat terakhir harus bermain peran sesuai dengan kesepakatan semua anggota,
misalnya menjadi sales promotion sebuah klinik pijat.

Anda mungkin juga menyukai