Terapi Relaksasi, merupakan suatu terapi untuk menghindari frustasi, dan untuk mengurangi atau menurunkan ketegangan dan kecemasan. Teknik yang digunakan dalam terapi ini adalah Teknik relaksasi pernafasan, otot dan imajinasi. Langkah pelaksanaan : a. Tahap Persiapan 1) Duduk rileks menyandarkan tubuh ke kursi 2) Melepas aksesoris yang menempel seperti gelang, jam, topi, ikat pinggang dan sepatu b. Tahap Pelaksanaan 1) Teknik relaksasi otot, Tutuplah mata Anda dan tenangkan pikiran 2) Dimulai dari jari tangan kanan, letakkan di atas paha. Renggang dan tegangkan jari tangan selama 5 detik, setelah itu lemaskan, ulangi hingga 3 kali. 3) Ulangi gerakan di atas pada tangan sebelah kiri 4) Kemudian pada area kaki, jari kaki sebelah kanan di renggang dan tegangkan selama 5 detik, setelah itu lemaskan, ulangi hingga 3 kali. 5) Ulangi gerakan di atas pada kaki sebelah kiri 6) Setelah itu, kerutkan bagian dahi ke atas dan tahan selama 5 detik. Ulangi hingga 3 kali. 7) Pada bagian rahang, awali dengan merapatkan gigi atas dan gigi bawah lalu bibir ditarik ke dalam. Posisi lidah di tarik ke atas langit- langit mulut. Tahan posisi ini selama 5 detik. 8) Pada teknik relaksasi pernapasan, dilakukan dengan cara menarik napas hingga dada mengembang dan tahan selama 3 detik, lalu hembuskan napas secara perlahan melalui mulut. 9) Setelah selesai melakukan dua teknik di atas, kembali ke posisi duduk rileks, kemudian membayangkan tempat ternyaman atau suasana ternyaman yang pernah dirasakan. 2. Rabu, 18 September 2019 Terapi Realitas, bertujuan untuk mengembangkan komitmen akan realitas dirinya. Intinya adalah WDEPC : a. W (Want) : tentang apa yang diinginkan (tujuan hidup), harapan, cita-cita, renungkan dan ungkapkan secara spesifik. b. D (Doing) : Apa yang selama ini mereka perbuat, renungkan dan ungkapkan secara spesifik. c. E (Evaluation) : Hal-hal apa yang telah diperbuat selama ini, bisa hal-hal yang merugikan, ataupun yang mendukung perwujudan Want (cita-cita) d. P (Planning) : Setelah sesi ini selesai, apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan Want (sesuatu yang diinginkan) e. C (Commitment) : Berjanji kepada kelompok dan therapist tentang semua hal yang pernah diungkapkan (secara spesifik). Prosedur 1) Prakondisi Lakukan Trust Building antar anggota kelompok, dan terapis (kerahasiaan, komitmen untuk saling membantu, meyakinkan bahwa memiliki masalah bukan sesuatu yang abnormal, apapun yang terjadi dalam ruangan ini hanya untuk disini, now and here. Disini ada peleburan batin antara kelompok dan terapis (fasilitator). Kemudian minta masing-masing partisipan (dasari masing-masing dengan pemahaman diri, apa kelebihan yang ada pada diri masing- masing. Apa kekurangan yang ada pada diri masing-masing. 2) Minta partisipan untuk mengutarakan keinginan secara spesifik (want) secara bergantian. 3) Minta partisipan untuk mengutarakan apa-apa yang telah mereka lakukan selama ini secara spesifik (doing) secara bergantian. 4) Minta partisipan untuk mengutarakan apa-apa yang telah mereka lakukan selama ini yang mendukung maupun yang merugikan perwujudan/pencapaian keinginan secara spesifik (evaluation) secara bergantian. 5) Minta partisipan untuk mengutarakan apa-apa yang telah mereka lakukan untuk mewujudkan keinginan, harapan, cita-cita secara spesifik setelah selesai sesi (planning) secara bergantian. 6) Minta partisipan untuk berjanji kepada kelompok dan terapis secara spesifik (commitment) 7) Lakukan closing dengan jalan meneriakkan yel-yel pembangkit semangat atau berdoa bersama, demi terwujudnya harapan, cita-cita (want). 3. Rabu, 25 September 2019 Play Theraphy, terapi ini berisi permainan yang mengasah konsentrasi dan keakraban antar penerima manfaat. Dalam permainan ini setiap PM yang ditunjuk harus menyebutkan nama lengkap, asal tempat tinggal, serta kelas keterampilan yang diikuti oleh teman yang lainnya. 4. Rabu, 2 Oktober 2019 Terapi Nourishment, terapi ini bertujuan untuk mengeluarkan emosi yang tertahan (terpendam). Prosedur : 1) Pengkondisian: Jelaskan maksud dan tujuan terapi Jelaskan proses terapi yang kan dialami 2) Atur posisi 3) Minta partisipan untuk berkonsentrasi tentang proses yang akan dilalui setiap tahap terapi 4) Terapis memberikan tisu sebagai bahan untuk menyalurkan perasaan yang di letakkan di tangan kanan dan kiri. Tangan kanan untuk menyalurkan perasaan positif dan dapat disimpan setelah mengutarakan perasaannya tersebut, tisu di tangan kiri untuk menyalurkan perasaan negatif dan dilemparkan ke depan setelah mengutarakan perasaan negatifnya. 5) Partisipan mulai berbicara tentang sesuatu yang mengenakkan yang dia inginkan, setelah selesai ganti partisipan yang satunya untuk berbicara hal serupa (kurang lebih 3 menit). Aba-aba perpindahan diberikan oleh terapis. 6) Atau bisa juga partisipan mulai berbicara tentang suatu hal yang dibenci dan menyakitkan hati, setelah selesai ganti partisipan yang satunya untuk berbicara hal serupa (kurang lebih 3 menit). Aba-aba perpindahan diberikan oleh terapis. 5. Rabu, 16 Oktober 2019 Terapi Psikoreligius, partisipan mempraktekkan materi berdasarkan agama yang dianut dengan cara ibadah dan doa. 6. Rabu, 23 Oktober 2019 Terapi bermain peran (Role Play), permainan ini diawali dengan sebuah mini games dimana partisipan/penerima manfaat duduk membentuk satu lingkaran penuh. Mini games ini mengharuskan setiap anggotanya untuk meneruskan sebuah tongkat secara estafet diiringi dengan musik. Ketika music berhenti, anggota yang memegang tongkat terakhir harus bermain peran sesuai dengan kesepakatan semua anggota, misalnya menjadi sales promotion sebuah klinik pijat.