Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“KETAHANAN NASIONAL”

Disusun Oleh:
MAULIDAN PUTRA
200110170
A1
TEKNIK SIPIL
KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020/2021

1
DAFTAR ISI

Daftar Isi ....................................................................................................................................2

BAB I : PENDAHULUAN

Latar Belakang...........................................................................................................................3

BAB II : PERUMUSAN MASALAH ......................................................................................3

BAB III : ISI


1. Pengertian Ketahanan Nasional ...........................................................................4
2. Konsepsi Ketahanan Nasional .............................................................................5
3. Pokok-Pokok Pikiran Dasar Ketahanan Nasional................................................6
4. Beberapa Ancaman Dalam dan Luar Negeri................................................…....7
5. Asas - Asas Ketahanan Nasional .........................................................................7
6. Ciri-ciri Ketahanan Nasional................................................................................8
7. Sifat-sifat Ketahanan Nasional Indonesia ……...…………..…………....…..…8
8. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional………………………………..…..9

BAB IV : PENUTUP

Kesimpulan dan Saran .................................................................................................10

Daftar Pustaka

2
BAB I : PENDAHULUAN

Latar Belakang

Terbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.


Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena
potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak.
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adanya
tekad bersama menggalang kesatuan dan keutuhan bangsa. Kekuatan bangsa dalam menjaga
keutuhan Negara Indonesia tentu saja harus selalu didasari oleh segenap landasan baik
landasan ideal, konstitusional dan juga wawasan visional.

Landasan ini akan memberikan kekuatan konseptual filosofis untuk merangkum,


mengarahkan, dan mewarnai segenap kegiatan hidup masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan
pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan
suasana damai.

Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan
adanya tekad bersama menggalang kesatuan dan keutuhan bangsa. Sejak Proklamasi
Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan Negara. Indonesia tidak luput dari
gejolak dan ancaman dari dalam negeri maupun luar negeri yang nyaris membahayakan
kelangsungan hidup bangsa dan negera.Manusia Berbudaya Sebagai salah satu makhluk
Tuhan, manusia di katakan sebagai makhuk yang sempurna karena memiliki naluri,
kemampuan berpikir, akal dan berbagai keterampilan. Karena itu, manusia yang berbudaya
akan selalu mengadakan hubungan:

a. dengan Tuhan,disebut Agama,


b. dengan cita-cita, disebut Ideologi,
c. dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik,
d. dengan pemenuhan kebutuhan disebut Ekonomi,
e. dengan manusia disebut Social,
f. dengan rasa keindahan disebut Seni/Budaya

BAB II : PERUMUSAN MASALAHAN

Dalam tugas ini akan dibahas beberapa masalah, diantaranya :

1. Apa pengertian dari ketahanan nasional.


2. Bagaimana konsepsi ketahanan nasional dalam bidang politik.
3. Bagaimana pokok-pokok pikiran dasar Ketahanan Nasional.
4. Bagaimana ancaman bagi negara Indonesia.
5. Apa saja asas-asas ketahanan nasional.
6. Apa saja ciri-ciri ketahanan nasional
7. Bagaimana sifat-sifat ketahanan nasional.
8. Bagaimana kedudukan dan fungsi ketahanan nasional.
9. Bagaimana mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional dalam bidang politik.

3
Tujuan

Pentingnya mempertahankan kemerdekaan bangsa Indoneisa dan dalam mencapai tujuan


nasional. Seluruh warganegara suata Bangsa harus mempunyai kesadaran bahwa pentingnya
hal tersebut. Di harapkan dengan penulisan makalah ini pembaca dapat :

1. Menumbuhkan rasa cinta tanah air,


2. Memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan dan mengisi kemerdekaan,
3. Mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan apa yang menjadi
tujuan nasional,
4. Menambah wawasan dan ilmu tentang ketahanan nasional Semoga setelah pembaca
membaca makalah ini apa yang menjadi tujuan penulisan makalah ini dapat tercapai.
Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat serta dapat di manfaatkan dengan baik.
5. Penulisan naskah ketahanan nasional (tanas) secara obyektif dan sistematik, bertujuan
agar dimengerti dan dimanfaatkan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional suatu
bangsa.

BAB III : ISI

3.1.Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan
serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari
dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Ketahanan nasional diartikan sebagai kondisi
yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan
dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai
dengan karakteristik bangsa Indonesia.

a) UUD 1945 Sebagai Landasan Konstitusional

Undang-undang Dasar 1945 merupakan keputusan politik nasional yang dituangkan


ke dalam norma-norma konstitusional dalam rangka menentukan system Negara dan
pemerintahan Negara dengan bentuk-bentuknya secara spesifik. Dengan demikian
seluruh bangsa dan negara pada dasarnya tercakup dalam lingkup yang tertuang
melalui pranata-pranata yang disusun dalam bentuk peraturan perundang-undangan
berdasarkan norma-norma konstitusional tersebut.

b) Wawasan Nusantara Sebagai Landasan Visional Filosofis

Pengejawantahan pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan


bernegara diaktualisasikan dengan mempertimbangkan wujud konstelasi dan posisi
geografi maupun isi dan potensi yang dimiliki wilayah nusantara, serta sejarah
perjuangan bangsa. Hal tersebut menimbulkan rangsangan dan dorongan kepada
bangsa Indonesia untuk membina dan mengembangkan potensi dari segala aspek
kehidupan nasionalnya secara dinamis, utuh dan menyeluruh agar mampu
mempertahankan identitas, integritas dan kelangsungan hidup pertumbuhan dalam
perjuangan mewujudkan cita-cita nasional.

4
3.2.Konsepsi Ketahanan Nasional

Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan


kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh
aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan
wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan
pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan
dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam
menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya
kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan
adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar
maupun dari dalam. Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis
kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan
dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak
langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara
Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari
dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti
dibawah ini :

a. Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat
menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.

b. Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan
kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.

c. Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat
dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah
dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran
internasionalnya

d. Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial
maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.

e. Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.

5
f. Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan
bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

3.3.Pokok-Pokok Pikiran Dasar Ketahanan Nasional

Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam mencapai tujuan nasional. Sedangkan
hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan nasional. Keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional
yang disebut Ketahanan Nasional itu didasari pada pokok-pokok pikiran berikut:

a. Manusia Berbudaya.

Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia dikatakan sebagai makhluk yang
sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal dan berbagai
keterampilan. Manusia senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi, pertumbuhan
dan kelangsungan hidupnya serta berupaya memenuhi kebutuhan materil maupun
spiritualnya. Karena itu manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan;

a. Dengan Tuhan, disebut Agama.


b. Dengan cita-cita, disebut Ideologi.
c. Dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik.
d. Dengan pemenuhan kebutuhan, disebut Ekonomi.
e. Dengan manusia, disebut Sosial.
f. Dengan pemanfaatan alam, disebut Ilmu Pengetahuan Teknologi, dan
g. Dengan rasa aman, disebut Pertahanan dan Keamanan.

b. Tujuan Nasional, Falsafah dan Ideologi.

Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam Ketahanan Nasional karena suatu
organisasi; apa pun bentuknya, akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah
internal dan eksternal dalam proses mencapai tujuan yang telah ditetapkannya.
Demikian pula halnya dengan negara dalam mencapai tujuannya. Karena itu, perlu
ada kesiapan untuk menghadapi masalah-masalah tersebut. Falsafah dan ideology
juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak dari makna falsafah dalam Pembukaan
UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut:

1.Alinea pertama menyebutkan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala


bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” Maknanya: Kemerdekaan
adalah hak asasi manusia.
2. Alinea kedua menyebutkan: “… dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka,
berdaulat, adil dan makmur.” Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-
cita).

6
3. Alinea ketiga menyebutkan: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan
dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas
maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini Kemerdekaannya.” Maknanya: bila
Negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus
mendapat ridlo Allah yang merupakan dorongan spiritual.
4. Alinea keempat menyebutkan: “Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.” Alinea ini mempertegas
cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

3.4. Beberapa Ancaman Dalam dan Luar Negeri

Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan
adadnya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa. Berbagai
pemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan), PRRI Permesta dan juga
gerakan sparatis di Timor- Timur yang pernah menyatakan dirinya berintegrasi
dengan Indonesia, meskipun akhirnya kenyataan politik menyebabkan lepasnya
kembali daerah tersebut. Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya
wilayah atau propinsi di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari
Indonesia seperti Aceh, Riau, Irian Jaya, dan beberapa daerah lain begitu pula
beberapa aksi provokasi yang mengganggu kestabilan kehidupan sampai terjadinya
berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan agama dan gangguan dari luar
adalah gangguan dari negara lain yang ingin menguasai pulau-pulau kecil yang masih
berada di didalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain. Bangsa
Indonesia telah berusaha menghadapi semua ini dengan semangat persatuan dan
keutuhan, meskipun demikian gangguan dan ancaman akan terus ada selama
perjalanan bangsa, maka diperlukan kondisi dinamis bangsa yang dapat
mengantisipasi keadaan apapun terjadi di negara ini.

3.5. Asas - Asas Ketahanan Nasional


a).Asas kesejahteraan dan keamanan Kesejahteraan dan keamanan dapa dibedakan
tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar
dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tanpa kesejahteraan dan
keamanan, system kehidupan nasional tidak akan berlangsung. Dalam kehidupan
nasional tingkat kesejahteraan dan keamanan yang dicapai
merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat
mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok.

b).Asas komprehensif/menyeluruh terpadu Artinya, ketahanan nasional mencakup


seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan
perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.

7
c).Asas kekeluargaan Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui
adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam
kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.

d).Asas Mawas diri ke Dalam dan Mawas ke Luar. Sistem kehidupan nasional
merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di
samping itu, system kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan
sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak, baik
yang bersifat positif maupun negative. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam
maupun ke luar.

e).Mawas ke Dalam Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan


kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang
proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan
tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa Ketahanan Nasional mengandung sikap isolasi
atau nasionalisme sempit.

f).Mawas ke Luar Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisifasi dan berperan
serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan
adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Kehidupan nasional
harus mampu mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke luar
dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan pihak lain diutamakan
dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
g).Asas Kekeluargaan Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan,
kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Asas ini mengakui adanya
perbedaan. Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan
kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat saling
menghancurkan.

3.6 Ciri-ciri Ketahanan Nasional

Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang. Difokuskan


untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan. Tidak
hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam,
baik secara langsung maupun tidak Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek
kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek
alamiah (trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima
aspek sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.

3.7 Sifat-sifat Ketahanan Nasional Indonesia

Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung
dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu:

8
a).Mandiri

Ketahanan Nasional percaya pada kemanpuan dan kekuatan sendiri serta pada
keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidakmudahmenyerah dengan
tumpuan pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian
(independency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).

b).Dinamis

Ketahanan Nasional tidaklah tetap, ia dapat meningkat atau turun tergantung pada
situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai
dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan
itu senantiasa berubah pula. Oleh karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional
harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk
pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

c).Manunggal

Ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

d).Wibawa

Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut dan


berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Dengan
demikian diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan mendapat
perhatian dari bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Berdasarkan
dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan
nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai
penyelenggara kehidupan nasional.

e).Konsultasi dan Kerjasama

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan


antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih
mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai dengan
mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

3.8 Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional mempunyai kedudukan dan fungsinya, antara lain:.

a).Kedudukan

Ketahanan Nasional merupakan suatu system yang diyakini kebenarannya oleh seluruh
bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara
berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan,
wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang

9
didasari oleh Pancasila sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstitusional
dalam paradigma pembangunan nasional.

b).Fungsi Ketahanan Nasional

dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap
terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah
bangsa yang bersifat inter-regional (wilayah), inter-sektoral maupun multi disiplin. Konsep
doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan
adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan
sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi
sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman
dalam pelaksanaan pembangunan nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara
terpadu yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

BAB IV : PENUTUP

4.1 Simpulan

Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri
dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin
mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus
memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh,
karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945
sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi
dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.

4.2 Saran

Ketahanan nasional adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap bangsa. Jika bangsa
Indonesia ingin mempertahankan Negara dari ganguan bangsa/negara lain, maka harus
memperkuat Ketahanan Nasionalnya. Dengan memperkuat Ketahanan Nasional
merupakan cara paling ampuh, karena telah mencakup banyak landasan seperti; Pancasila
sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan wawasan
nusantara sebagai landasan visional.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=769
http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=2046&Itemid
=694 http://koplakcom.files.wordpress.com/2012/04/ketahanan-nasional.doc

10

Anda mungkin juga menyukai