Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zeri Putra Rananda

Nim : 1822029
Makul : Manajemen Resiko

PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BNI) menemukan empat kejanggalan dalam kasus
pemalsuan 9 bilyet deposito nasabah senilai Rp 110 milir di kantor cabang Makassar, Sulawesi
Selatan. Salah satu kejanggalan yang ditemukan yaitu seluruh bilyet deposito hanya berupa cetakan
hasil scan (print scanned).

"Hasil scan dicetak di kertas biasa, bukan blanko deposito sah yang dikeluarkan oleh bank," kata
Ronny LD Janis, kuasa hukum BNI, dalam keterangan tertulis pada Selasa, 14 September 2021.

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah ada beberapa nasabah BNI kantor cabang Makassar yang
mengaku kehilangan dana deposito mereka. Juni 2021, ada Hendrik dan Heng Pao Tek yang mengaku
kehilangan Rp 20 miliar. Lalu di awal September 2021, ada Andi Idris Manggabarani yang kehilangan
Rp 45 miliar.

BNI membenarkan bahwa beberapa pihak datang ke kantor cabang Makassar untuk mencairkan bilyet
deposito. Dimulai pada Februari 2021, ada RY dan AN menunjukkan 2 bilyet deposito BNI tertanggal
29 Januari 2021 senilai Rp 50 Miliar.

Lalu pada Maret 2021, berturut-turut datang pihak yang mengatasnamakan IMB (Andi Idris
Manggabarani) membawa 3 bilyet deposito tertanggal 1 Maret 2021. Belyet ini atas nama PT AAU, PT
NB, dan IMB dengan total senilai Rp 40 miliar.

Lalu, ada HDK (Hendrik) membawa 3 bilyet deposito atas nama sendiri dan 1 bilyet deposito atas
nama HPT (Heng Pao Tek) dengan total senilai Rp 20,1 Miliar. Sehingga, keseluruhannya mencapai 9
bilyet deposito dengan nilai Rp 110 miliar.

“Analisis”

Asusmsi identifikasi masalah dan hasil asumsi risiko dalam studi kasus di atas yaitu:
1. Risiko Operasional adalah Risiko akibat ke tidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal
yang mempengaruhi operasional Bank. Asumsi hasil risikonya rendah.
2. Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan. Asumsi hasil risikonya rendah.
3. Risiko Hukum adalah Risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Asumsi
hasil risikonya tinggi.
4. Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan
(stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Asumsi hasil risikonya
signifikan.
5. Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan
suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Asumsi hasil risikonya signifikan.
Matriks peniaian risikonya:
Akibat
Peluang 1 2 3 4 5
A
B
C R3
D R1 R4
E R2 R5

R Rendah
M Moderat
S Signifikan
T Tinggi

Anda mungkin juga menyukai