Anda di halaman 1dari 14

Ed. 1, Vol.

1, 2018

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN


MENGGUNAKAN METODE CERAMAH INTERAKTIF
Annisa’ Ni’ma Savira, Rahma Fatmawati, Muchammad Rozin Z.,
Muhammad Eko S.
IAIN Kediri
Abstrak
Metode ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru di depan
siswa dan di muka kelas. Walaupun metode yang digunakan guru adalah metode
ceramah, akan tetapi didalmnya tetap diselipkan Tanya-jawab dengan siswa supaya
kelas tetap hidup, materi tersampaikan dan pembelajaran sesuai dengan target.
Dengan demikian, upaya dalam meningkatkan minat belajar siswa menggunakan
metode ceramah sudah dirasa efektif, dilihat dari pengertian kata minat merupakan
kemauan atau keinginan diri melakukan sesuatu. Dibenturkan lagi dengan kenyataan,
yakni tradisi penelitian kualitatif semakin mendapatkan tempat dalam wacana keilmuan.
Penelitian yang didasarkan dari sudut pandang yang berbeda-beda kemudian
dibuktikan kebenarannya dengan cara survei atau melihat realita yang ada baru bisa
disimpulkan kebenarannya. Metode ceramah interaktif ialah guru menjelaskan di
depan, dihadapan siswa langsung dengan ulasan materi yang disampaikan. Metode
ceramah interaktif juga dikenal dengan metode praktis, sebab bisa mengaitkan
fenomena kehidupan sehari-hari dan membuat siswa jadi lebih mudah untuk
memahami.

Kata kunci: minat belajar, metode ceramah, interaktif

A. Pendahuluan peningkatan sumber daya manusia,


Sekolah merupakan institusi sehingga keberadaannya mempunyai
pendidikan legal yang memiliki pengaruh yang besar terhadap
wewenang untuk mencari dan kehiupan setiap bangsa (Slameto,
mengembangkan bakat, minat, dan 2003: 1). Dalam keseluruhan proses
kecenderungan anak didik untuk pendidikan di sekolah, kegiatan
mewujudkan tujuan pendidikan belajar merupakan kegiatan yang
nasional, yaitu untuk mencerdaskan paling pokok. Yang artinya yaitu
kehidupan bangsa secara utuh. berhasil tidaknya pencapaian tujuan
Sekolah sampai saat ini masih pendidikan banyak bergantung pada
dipandang sebagai bentuk dari bagaimana proses belajar yang
partisipasi dan dukungan akan

43
Peningkatan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Ceramah Interaktif
Annisa’ Ni’ma Savira, Rahma Fatmawati, Muchammad Rozin Z.,

dialami siswa sebagai anak didik menyadari pentingnya atau


(Slameto, 2003: 1). bernilainya hal tersebut (Slameto,

Dalam proses tersebut terdapat 2003: 57).


kombinasi yang meliputi unsur-unsur Maka dari itu peminatan belajar

manusia, materi, fasilitas, siswa sangat lah penting. Sampai saat


perlengkapan dan prosedur yang ini keterampilan mengelola kelas

saling mempengaruhi untuk mencapai merupakan kemampuan guru dalam


tujuan pendidikan (Hamaik, 1995: 57). mewujudkan dan mempertahankan

Dan menurut Slameto “Belajar adalah suasana belajar mengajar yang


suatu proses yang dilakukan optimal. Kemampuan ini erat

seseorang untuk memperoleh suatu kaitannya dengan kemampuan guru


perubahan tingkah laku yang baru untuk menciptakan kondisi yang

secara keseluruhan, sebagai hasil menguntungkan, menyenangkan


pengalamannya sendiri dalam siswa dan tercipta disiplin belajar

interaksi dalam lingkungannya”. secara sehat (Mufarokah, 2009: 167).


Dengan demikian, belajar merupakan Salah satu fungsinya guru juga harus

sebuah proses berkelanjutan yang bisa memotivasi siswa agar minat


harus dilakukan oleh seseorang untuk belajarnya meningkat. Sehingga untuk

melakukan perubahan pada dirinya meningkatkan minat belajar siswa


(Slameto, 2003: 1). diperlukan usaha atau upaya agar

Slameto, menerangkan minat tujuan dari kegiatan belajar dan


adalah “Kecenderungan hati yang pembelajaran tercapai secara

tinggi terhadap sesuatu”. Minat maksimal. Sering kali, didapati siswa

merupakan sifat yang relatif menetap yang susah untuk diatur karena
pada diri seseorang. Minat adalah memang jelas antara siswa yang satu

ketertarikan atau kecenderungan yang dengan siswa yang lain kemampuan


tetap untuk memperhatikan atau kognitif, afektifnya juga berbeda.

terlibat terhadap sesuatu hal karena

44
Ed. 1, Vol. 1, 2018

Maka dari itu peran guru sangatlah dan menjadi subjek sebuah
penting keberadaannya. pembelajran, sementara siswa adalah

Guru diharapkan memiliki daya sebagai objek pasif menerima apa


kreatif yang tinggi dalam pembelajran, yang disampaikan oleh guru (Jamaral,

sebab guru tidak dapat melaksanakn 1997: 85-98). Kunci sukses dalam
peranannya apabila ia tidak menggunakan metode tergantung

menguasai satupun metode mengajar pada seorang guru, bagaimana guru


yang telah dirumuskan dan menerapkan dan mengendalikannya

dikemukakan oleh para ahli psycologi dalam pembelajaran. Walaupun


dan ahli pendidikan (Jamaral, 1997: metode yang digunakan guru adalah

72). Apabila diketahui metode-metode metode ceramah, akan tetapi


pembelajaran banyak sekali macam didalmnya tetap diselipkan Tanya-

atau jenisnya. Tentunya setiap metode jawab dengan siswa supaya kelas
pembelajaran memiliki segi positif dan tetap hidup, materi tersampaikan dan

segi negatif masing-masing, semua pembelajaran sesuai dengan target.


dapat dikembalikan kepada tenaga Dengan demikian, upaya dalam

pengajar yang bersangkutan. meningkatkan minat belajar siswa


Kemudian dalam penerapan setiap menggunakan metode ceramah sudah

metode pembelajarannya, setiap guru dirasa efektif, dilihat dari pengertian


hendaknya memperhatikan kata minat merupakan kemauan atau

bagaimana posisi murid-muridnya bila keinginan diri melakukan sesuatu.


dihadapkan dengan metode ceramah Semisal contoh, murid datang

dalam pembelajaran tersebut. ke sekolah tujuan utamanya untuk

Metode ceramah ialah belajar menuntut ilmu dan bertambah


penerangan dan penuturan secara ketertarikan siswa mempunyai banyak

lisan oleh guru di depan siswa dan di teman serta berjumpa dengan Bapak
muka kelas. Dalam metode ini, Ibu guru yang akan mengajarnya. Usia

seorang guru sangat mendominasi anak sekolah dasar masih sangat

45
Peningkatan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Ceramah Interaktif
Annisa’ Ni’ma Savira, Rahma Fatmawati, Muchammad Rozin Z.,

mudah untuk dipengaruhi akan hal- menghubungkannya terhadap


hal cerita atau pengalaman baru. Hal pelajaran yang telah lalu sehingga

ini menjadi kesempatan bagi guru siswa tidak akan melupakan pelajaran
untuk mengaitkan materi yang telah dipelajari sebelumnya.

pembelajaran dengan masalah atau Metode tersebut sering diterapkan di


kejadian yang ada di lingkungan sekolah pada umumnya, namun yang

sekitar guna mengolah pikir siswa menjadi fokus penelitian adalah


secara lebih luas dan mudah Sekolah Dasar Islam Bandar Kidul

menangkap materi yang disampaikan. Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.


Terbukti nilai siswa kelas lima di Karena setiap guru yang mengajar di

Sekolah Dasar Islam Bandar Kidul Sekolah tersebut menggunakan


Kecamatan Mojoroto nilainya di atas metode ceramah interaktif dalam

standar penilaian yaitu lebih dari enam kegiatan belajar mengajarnya.


puluh lima. Selain nilai, minat juga bisa Sehingga dalam penelitian ini

dilihat dari sikap sehari-harinya, dan mengambil judul peningkatan minat


semangat dalam melakukan sesuatu di belajar siswa dengan menggunakan

dalam kelas. kemudian, pokok yang metode ceramah interaktif.


lebih penting lagi peran guru harus

menguasai materi, kelas dan B. Metodologi Penelitian


memahami siswa sehingga peserta 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

didik juga akan lebih mudah dalam Usaha untuk mendapatkan

menerima. Sehingga dapat menarik pengalaman atau ilmu pengetahuan

perhatian dan antusias atau partisipasi dinamakan belajar. Dalam proses

siswa dalam belajar di dalam kelas. belajar pasti memerlukan media

Biasanya, seorang guru yang pembelajaran atau fasilitator. Belajar

menggunakan metode ceramah bisa dilakukan oleh siapa saja dan

interaktif akan memberikan pokok dimana saja. Namun untuk kegiatan

pelajaran yang baru dan belajar secara formal pasti

46
Ed. 1, Vol. 1, 2018

dilaksanakan di lembaga sekolahan. penjelasan lisan secara langsung


Yang pasti terdapat guru sebagai terhadap siswa. Maka untuk

fasilitator mendukung proses belajar. membenarkan bahwa peningkatan


Hal ini dinamakan kegiatan belajar dan minat belajar siswa dengan

pembelajaran. Agar tujuan belajar dan menggunakan metode ceramah


pembelajaran tercapai maka untuk berhasil atau tidaknya metode

meningkatkan minat belajar siswa penelitian yang digunakan adalah


sangatlah penting, mengingat penelitian kualitatif.

bahwasannya siswa memiliki Dibenturkan lagi dengan


kemampuan serta karakter yang kenyataan, yakni tradisi penelitian

berbeda-beda. Maka seorang guru kualitatif semakin mendapatkan


dalam upaya penncapaian tujuan tempat dalam wacana keilmuan.

belajar harus dapat membuat Menurut Sukmadinata dasar penelitian


penilaian yang rasional tentang kualitatif adalah konstruktivisme yang

kemampuan-kemampuan sendiri dan berasumsi bahwa kenyataan itu


juga menggunkan metode-metode berdimensi jamak, interaktif, dan suatu

yang sekiranya berhasil dalam proses pertukaran pengalaman sosial yang


pembelajaran. diinterpresentasikan oleh setiap

Agar bahan ajar yang diberikan individu. Maksudnya ialah penelitian


kepada siswa tersampaikan dengan yang didasarkan dari sudut pandang

baik serta siswa dapat menerima yang berbeda-beda kemudian


dengan baik pula. Salah satu cara yang dibuktikan kebenarannya dengan cara

dapat digunakan, yaitu menggunakan survei atau melihat realita yang ada

metode ceramah interaktif dalam baru bisa disimpulkan kebenarannya.


proses belajar mengajarnya. Metode Dengan usaha-usaha yang melibatkan

ceramah sendiri merupakan suatu cara beberapa orang, yang dianggap


yang dilakukan oleh guru dengan mengetahui segala permasalahan

menggunakan teknik penuturan atau yang hendak diteliti.

47
Peningkatan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Ceramah Interaktif
Annisa’ Ni’ma Savira, Rahma Fatmawati, Muchammad Rozin Z.,

Selain itu, dari penelitian b. Melihat keseharian belajar


kualitatif terdapat banyak macam di sekolah dan di rumah.

jenisnya. Salah satunya ialah jenis c. Melihat penilaian guru


penelitian studi kasus. Penelitian terhadap siswa dalam satu

studi kasus merupakan suatu kelas tersebut.


penelitian yang khusus digunakan 3. Tempat atau lokasi

untuk memahami, menelaah dan a. Sarana dan prasarana atau


menafsirkan suatu peristiwa atau fasilitas media

kasus bahkan fenomena yang pembelajaran dikelas 5


terjadi di masyarakat secara memadai.

mendalam. Sehingga melihat b. Lokasi Sekolah strategis.


permasalahan dalam peningkatan c. Keadaan beberapa siswa

minat belajar siswa dengan dirumah dalam belajar.


menggunakan metode ceramah 4. Dokumentasi

interaktif penelitian yang paling a. Sarana prasarana Sekolah.


tepat dipakai adalah penelitian b. Siwa, guru, kepala sekolah,

studi kasus. wali murid kelas 5.


2. Data dan Sumber Data c. Kegiatan pembelajaran di

1. Narasumber sekolah.
Kepala Sekolah yaitu IM, guru d. Rekapan guru dalam

atau wali kelas 5 yaitu AY, guru keseharian siswa dalam


mata pelajaran HS, siswa kelas proses pembelajaran.

5. 3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data


2. Aktivitas atau peristiwa kualitatif merupakan cara untuk

a. Proses belajar mengajar memperoleh data. Dengan begitu data


atau KBM kelas 5. yang didapat bisa akurat, dalam

penelitian tentang peningkatan minat

48
Ed. 1, Vol. 1, 2018

belajar siswa dengan menggunakan c. Teknik Dokumen


metode ceramah memakai beberapa Teknik yang digunakan untuk

teknik, antara lain : melengkapi penelitian berupa


a. Teknik Wawancara video, tulisan, foto atau gambar

Teknik ini merupakan kegiatan sebagai bukti melakukan


yang dilaksanakan untuk penelitian.

menggali suatu informasi 4. Analisis Data


tertentu yang dibutuhkan dari Dalam penelitian untuk

narasumber, dan secara menemukan pembuktian atau temuan


langsung narasumber akan yang akurat, maka dibutuhkan

memberikan informasi yang pengumpulan data. Untuk melakukan


sesuai. Dan alangkah baiknya itu semua pasti ada sumber data yang

peneliti sebelum melakukan harus digali, antara lain:


wawancara harus memahami 1. Narasumber

maksud dan tujuan yang Wawancara pasti


hendak diwawancarai serta membutuhkan orang yang

paling tidak menguasai topik memberikan informasi tentang


atau materi yang hendak obyek yang diteliti. Kemudian

ditanyakan. untuk mendapatkan informasi


b. Teknik Observasi tersebut sesuai dengan judul

Teknik yang merupakan proses penelitian dengan cara


pemantauan sesuatu obyek wawancara. Orang yang akan

penelitian yang diperoleh diwawancaai yaitu Kepala

melalui beberapa faktor, seperti Sekolah, guru atau wali kelas


tempat pelaku, kegiatan obyek, dan siswa.

kejadian, waktu, perasaan dan 2. Kejadian atau peristiwa


hasilnya berupa dalam bentuk Kejadian atau peristiwa bisa

laporan peneliti. disebut dengan alur dalam

49
Peningkatan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Ceramah Interaktif
Annisa’ Ni’ma Savira, Rahma Fatmawati, Muchammad Rozin Z.,

penelitian untuk mengetahui data atau informasi terkait


proses sesuatu yang terjadi peningkatan minat belajar siswa

secara lebih pasti dan melihat dengan menggunakan metode


langsung tanpa perantara. ceramah interaktif di Sekolah Dasar

Dalam penelitian kejadian yang Islam adalah wawancara dengan


dimaksudkan akan lebih beberapa narasumber. Kedua

mengarah pada proses belajar menggunakan teknik observasi,


mengajar yang ada di Sekolah. memantau atau mengamati kejadian

3. Lokasi yang sedang terjadi di Sekolah Dasar


Keadaan tempat terjadinya Islam. Seperti tempat atau lokasi

kegiatan atau peristiwa, Sekolah Dasar Islam, proses


mencakup sarana prasarana pembelajaran kelas yang berlangsung,

yang berhubungan dengan beberapa keseharian belajar siswa di


peristiwa/kegiatan yang rumah dan juga proses penilaian guru

diobservasi. terhadap siswa kelas lima. Ketiga


4. Dokumentasi menggunakan teknik pengumpulan

Merupakan bagian yang data berupa dokumen, seperti


penting sebagai bukti, bisa merekam video, mengambil gambar

berupa gambar, video, atau dan mencatat atau menulis data yang
tulisan yang menyangkut obyek didapat selama penelitian berlangsung

penelitian selama observasi di Sekolah Dasar Islam. Yang akhirnya


berlangsung. nanti disusun dalam bentuk sebuah

Dalam proses penelitian, ada laporan penelitian tentang

beberapa langkah yang harus peningkatan belajar siswa dengan


dilakukan dengan teknik menggunakan metode ceramah

pengumpulan data serta sumber data interaktif di Sekolah.


yang didapat harus sesuai. Pertama

yang akan dilakukan ketika mencari

50
Ed. 1, Vol. 1, 2018

C. Hasil Penelitian dalam menerima materi. Seperti latar


Dari penelitian yang telah belakang adari sekolah ini yaitu
dilakukan, memuat hasil dan juga data sekolah islam, pastinya didalamnya
pendukungnya. Sekolah Dasar ada ilmu umum dan ilmu agama.
merupakan lembaga pendidikan Keduanya berjalan dengan selaras dan
formal yang terdiri dari jenjang saling menguntungkan (Surur, 2018:
pendidikan kelas satu sampai dengan 159). Hal ini penting karena
kelas enam, dan peserta didiknya mendapatkan keseimbangan antara
tergolong anak-anak berusia tujuh ilmu agama dan ilmu umum mampu
sampai dua belas tahun. Maka tidak mengantarkan siswa menuju era yang
salah apabila guru harus lebih bersaing.
memperhatikan lebih kepada peserta Namun itu semua juga
didiknya tersebut. Salah satunya guru, tergantung padan guru pengajararnya.
yaitu HS di Sekolah berpendapat, Proses penelitian di dalam kelas lima
bahwa peserta didik masih kesulitan Sekolah Dasar Islam berlangsung
dalam meningkatkan dan pukul 10.20 WIB. Metode yang
mengembangkan keaktifan dalam digunakan ialah metode ceramah
dirinya dengan pemikiran atau nalar interaktif. Namun, menurut pendapat
yang luas. Maka metode yang paling HS selaku guru dan juga AY selaku
sesuai digunakan ketika pembelajaran wali kelas 5 mengatakan bahwa
berlangsung adalah dengan metode metode ceramah sangat baik
ceramah interaktif. Sebab metode digunakan, tetapi terkadang anak
ceramah interaktif dirasa praktis dan susah untuk diatur. Sehingga apabila
mudah diterima oleh siswa. kelasnya tidak kondusif dalam metode
Keseimbangan antara ceramah guru harus bisa
kemampuan guru dalam mengembangkan tekniknya, seperti
menyampaiakan materi harus tanya jawab, latihan mengerjakan soal
didukung oleh kemampuan siswa dan diberi jeda untuk bermain atau

51
Peningkatan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Ceramah Interaktif
Annisa’ Ni’ma Savira, Rahma Fatmawati, Muchammad Rozin Z.,

bernyanyi yang lirik dari lagunya dirumah, hal ini juga bisa membantu
diubah menjadi materi yang peningkatan minat belajar siswa

disampaikan tadi. dengan gaya belajar mereka. Semisal


Kemudian apabila terjadi anak tanpa disuruh belajar sudah

kendala dalam proses belajar, solusi mengerjakan atau melakukan aktivitas


dari guru antar lain dikondisikam belajar dengan sendirinya, ketika

kelasnya tidak boleh ramai, membuat sepulang sekolah, rata-rata siswa


siswa tertarik dengan materi dan juga antusias menceritakan kejadian-

guru pengajarnya, agar ketika guru kejadian yang pernah dialami di


menyampaikan materi siswa sekolahnya tadi. Seperti ada temannya

memperhatikan dengan seksama. yang ditegur oleh gurunya, dan


Dalam penilaian minat belajar sebagainya. Terbukti dari pengakuan

siswa, bisa diketahui oleh hasil nilai wali murid siswa Sekolah Dasar Islam.
siswa dari nilai keseharian, nilai ujian Kemudian hubungannya dengan

tertulis UTS maupun hasil UAS. Jadi minat jika siswa tersebut sudah mulai
Sekolah memfasilitasi kegiatan terbuka dengan orang tuanya gurunya

ekstrakurikuler seperti pramuka, MTQ, dan teman-temannya, siswa itu pasti


Rebana. Guru juga jarang memberikan memiliki faktor atas apa yang ia

tugas rumah kepada siswanya, dalam lakukan. Faktor ini bisa dikatakan
artian tugas rumah yang diberikan dengan minat siswa, yang nantinya

guru bisa satu minggu sekali muncul semangat dalam diri siswa
tergantung materi yang disampaikan untuk bersekolah menuntut ilmu.

oleh guru. Sebab pemberian tugas Selain itu, ada orang tua wali

yang setiap hari justru dirasa murid siswa yang mengirim atau
memberikan beban kepada siswa dan menitipkan anaknya ke lembaga

memberatkan siswa. Selain peran guru khursus mata pelajaran sekolah. Jadi,
juga didukung oleh peran orang tua, selain siswanya yang bersemangat

karena waktu anak lebih lama juga orang tuanya demi tercapainya

52
Ed. 1, Vol. 1, 2018

tujuan pendidikan. Ketika orang tua langsung terhadap siswa. Peranan


dan siswa memiliki minat belajar maka siswa dalam metode ini adalah

guru harus mewadahi proses mendengarkan dengan teliti serta


pembelajaran dengan sebaik mungkin. mencatat pokok penting yang

Dengan cara memanfaatkan media dikemukakan oleh guru. Adapun


pembelajran atau fasilitas sekolah kelebihan atau dampak positif dari

seperti penggaris, LCD proyektor, alat metode ceramah interaktif, yakni :


berhitung, gambar-gambar tempelan a. Guru dapat menguasai kelas

kelas dan lain-lain. Sebab hal yang terbukti dengan cara


pokok dari keseluruhan proses penyampaiannya bisa dipahami

pendidikan di sekolah adalah kegiatan oleh siswa.


belajar mengajar. Yang artinya yaitu b. Organisasi kelas sederhana, tidak

berhasil tidaknya pencapaian tujuan perlu pengelompokan, guru


pendidikan banyak bergantung pada berdiri di depan kelas sambil

bagaimana proses belajar yang menyajikan bahan dan siswa


dialami siswa sebagai anak didik. mendengarkan.

Dalam proses tersebut terdapat c. Dapat memberikan penjelasan


kombinasi yang meliputi unsur-unsur yang sama kepada sejumlah siswa

manusia, materi, fasilitas, tentang bahan pelajaran yang


perlengkapan dan prosedur yang sukar dan penting dalam waktu

saling mempengaruhi untuk mencapai relatif singkat.


tujuan pendidikan (Hamalik, 1995: 57). d. Hal-hal yang penting dan

Kemudian makna mendesak dapat segera

sesungguhnya dari metode ceramah disampaikan kepada siswa. Ketika


interaktif ini ialah suatu bentuk ada siswa yang susah diatur bisa

penyajian bahan pelajaran yang langsung ditegur dan bisa jadi


dilakukan oleh guru dengan langsung dibuat pencotohan yang

penuturan atau penjelasan lisan secara tidak baik lalu dijelaskan sebab

53
Peningkatan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Ceramah Interaktif
Annisa’ Ni’ma Savira, Rahma Fatmawati, Muchammad Rozin Z.,

akibat melakukan kesalahan. materi. Karena semua dianggap


Kemudian siswa yang sama dan bisa.
c. Tidak merangsang perkembangan
memperhatikan akan mengerti
kreativitas siswa (siswa pasif).
serta mencoba tidak mengulangi Sebab dalam metode ceramah
kesalahan. yang berperan aktif adalah guru.
d. Siswa kurang konsentrasi terhadap
e. Meningkatkan daya dengar
keterangan guru.
peserta didik dan menumbuhkan Dengan demikian, metode
minat belajar dari sumber lain. ceramah interaktif adalah cara
selain ada kelebihan, terdapat juga pengajaran yang diterapkan oleh guru
kekurangan atau dampak negatifnya, di sekolah pada umumnya, terutama
antara lain : di Sekolah Dasar. Alasan metode
a. Dapat menimbulkan kejenuhan ceramah digunakan karena siswa pada
peserta didik apalagi guru kurang usia Sekolah Dasar masih suka
dapat mengorganisasikannya. mendengar cerita dan juga masih
Apabila di jam pelajaran siang belum bisa bergerak aktif tanpa
hari, suasana di dalam kelas pasti bimbingan dan arahan dari guru.
kurang kondusif, ada yang Semisal dalam penyampaiam materi,
mengantuk, lapar dan lain-lainya. ketika guru menjelaskan materi bisa
Sehingga fokus siswa tidak bisa dikaitkan dengan kehidupan
sepenuhnya memperhatikan guru masyarakat atau fenomena yang nyata
menjelaskan materi. dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
b. Guru tidak mampu menjelajahi tujuan agar siswa mudah memahami
pemahaman siswa atas
penyampaian materi yang diberikan
keterangan yang disampaikan.
Semisal dalam metode ceramah oleh guru Jadi, peran guru terpusat
berlaku untuk semua, tidak ada pada siswanya. Solusi yang bisa
pengamatan secara khusus atau
dilakukan guru saat ada hambatan
pengelompokan siswa yang faham
atau yang tidak faham akan dalam proses pembelajaran yaitu,
mengkondisikan siswa dengan baik,

54
Ed. 1, Vol. 1, 2018

guru harus bisa menguasai kelas dan dan macam atau jenis dari metode
juga materi, membuat kreasi dan pembelajaran sangat banyak. Salah

inovatif, menggunakan media satunya metode yang paling menonjol


pembelajaran yang dibuat sendiri digunakan di Sekolah Dasar Islam

maupun media yang sudah disediakan Kediri adalah metode ceramah


oleh sekolah. Bila didapati murid yang interaktif. Metode ceramah interaktif

susah diatur, maka tindakan guru ialah guru menjelaskan di depan,


adalah mengingatkan atau menegur dihadapan siswa langsung dengan

serta menasihatinya, dan juga bisa ulasan materi yang disampaikan.


menghukumnya dengan hukuman Metode ceramah interaktif juga

yang tidak berat tetapi bisa membuat dikenal dengan metode praktis, sebab
siswa tersebut jera. Semisal bisa mengaitkan fenomena kehidupan

diperintahkan untuk menghafal sehari-hari dan membuat siswa jadi


materi, atau menjawab pertanyaan lebih mudah untuk memahami.

tentang materi. Upaya tersebut 2. Saran


dilakukan secara berkelanjutan. Guru juga bisa
mengembangkan teknik

D. Penutup pembelajarannya ketika menggunakan


1. Kesimpulan metode ceramah. Supaya hal-hal yang
Pendidikan merupakan menjadi hambatan seperti membuat
lembaga formal dan juga memiliki siswa mengantuk karena keseringan
tujuan pendidikan yang berupa tujuan mendengarkan ceramah atau
umum dan tujuan khusus. Maka demi penjelasan, membuat siswa jenuh dan
terwujudnya tujuan pendidikan, antara sebagainya. Maka bisa diselingi
guru dan siswa sama-sama pentingnya dengan media pembelajaran
dalam peran proses pembelajaran. kemudian guru menjelaskan. Agar
Metode pembelajaran adalah cara siswa tertarik dan lebih
untuk mencapai tujuan pembelajaran, memperhatikan.

55
Peningkatan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Ceramah Interaktif
Annisa’ Ni’ma Savira, Rahma Fatmawati, Muchammad Rozin Z.,

DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Umar. 1995. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hamdayana, Jumanta. 2016. Metodologi


Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Jamaral, Syaiful Bahri. 1997. Strategi


Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

Majid, Abdul. 2012. Belajar Dan


Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mufarokah, Annisatul. 2009. Strategi


Belajar Mengajar. Yogyakarta: Teras.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor


yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.

Surur, Agus Miftakus, Siti Mahmudah, Siti


Nur Khasanah. 2018. Integrasi Ilmu
Agama Dengan Ilmu Umum Untuk
Menghadapi Era Globalisasi. IQRA’
(Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan). Vol. 3.
No.1. p.140-161.

56

Anda mungkin juga menyukai