UNIVERSITAS TERBUKA
Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418
Telepon: 021-7490941 (Hunting)
Faksimile: 021-7490147 (Bagian Umum), 021 – 7434290 (Sekertaris
Rektor) Laman: www.ut.ac.id
TUGAS III
Nama : Kholif Setiasih
Jurusan : S1 Manajemen
Nim : 031122203
UPBJJ : Malang
Kode/Mata Kuliah : EKMA4370 / KEWIRAUSAHAAN
1. Berikan analisa Anda tentang tantangan dunia usaha di Era digital. Jawab
:
Menurut saya, saat ini era digital sudah dimulai. Hal ini berarti akan banyak peluang juga
tantangan bisnis yang muncul beriringan. Untuk pelaku bisnis, di satu sisi era digital telah
membuka peluang bisnis seluas-luasnya. Sehingga para pebisnis bisa memasarkan produknya
ke pasar yang lebih luas. Namun di sisi lain, peluang tersebut tentunya diiringi dengan
tantangan-tantangan.
Beberapa tantangan dalam usaha di era digital, yaitu :
a) Persaingan yang Sangat Bebas
Saat ini banyak hal yang mudah disuguhkan di era digital tentu akan mengundang
ketertarikan orang lain untuk membuat sebuah bisnis. Oleh karena itu, kamu akan
menemukan berbagai macam jenis usaha yang mungkin mirip dengan milikmu. Inilah
tantanganmu yang paling utama. Solusinya, mulailah mencari cara agar bisnismu tetap
yang nomor satu. Dengan mulai melakukan inovasi-inovasi baru yang akan membuat
bisnismu terlihat dan tidak tenggelam.
b) Masalah Sumber Daya Manusia
Untuk mengimbangi transformasi digital dan informasi yang begitu pesat, sebuah bisnis
harus mempersiapkan diri untuk mengupgrade kemampuan SDM-nya secara keseluruhan.
Seperti melakukan pelatihan karyawan tentang tekonologi. Dengan begitu, pembaruan
teknologi bisa dioptimalkan dan dikelola oleh sumber daya yang mumpuni.
c) Perubahan Minat Pelanggan
Perkembangan digital tidak hanya berdampak bagi para pebisnis, tapi juga bagi pelanggan.
Mereka jadi cepat berubah keinginan, minat, selera, bahkan kebutuhannya. Biasanya ,
mereka akan mengikuti perkembangan zaman seperti melihat apa yang sedang booming
dan tren akhir-akhir ini. Perubahaan ini sudah bisa kita saksikan belakangan ini. Jadi, kamu
harus siap-siap jika ada perubahan minat pelangganmu.
d) Banyak Bisnis Mulai Kehilangan Jati Dirinya
Beberapa jenis bisnis jaya di era konvensional, namun tidak bertahan di era digital.
Kenyataan ini akhirnya banyak disaksikan pelaku usaha lain yang memiliki permasalahan
yang sama. Akhirnya si pelaku usaha berusaha keras beradaptasi dengan era digital,
dengan membuat terobosan-terobosan yang sifatnya kekinian.
e) Kecepatan informasi dan perubahan kebutuhan
Perkembangan teknologi dan internet memengaruhi kecepatan informasi. Setiap hari,
masyarakat dihadapkan dengan berbagai informasi dari berbagai aspek. Hal ini bisa
menyebabkan perubahan kebutuhan dan keinginan masyarakat, karena terpengaruh oleh
badai informasi yang diperolehnya. Inilah yang menjadi tantangan bisnis di era digital.
Para pebisnis harus bisa menyesuaikan diri dan berinovasi untuk mengikuti tren agar tidak
tertinggal. Namun, perlu diingat, mengikuti tren juga harus diimbangi dengan kapasitas
bisnis dan strategi jangka panjang.
Sumber :
Lubis, S.B Hari. 2021. Kewirausahaan . (Edisi ke-1. Cetakan ke-15) Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka. (BMP EKMA4370)
Kompas.com. (2020). https://money.kompas.com/read/2020/02/18/154125026/berbisnis-di-
eradigital-simak-3-tantangannya , diakses pada 30 november 2021.
2. Apa yang Anda ketahui mengenai intrapreneurship? Berikan contoh
kasusnya.
Jawab :
Seorang peneliti mendefinisikan intrapreneurship sebagai suatu konsep yang luas, yaitu
menumbuhkan, mengembangkan, dan mengimplementasikan gagasan ataupun perilaku baru.
Inovasi bisa berbentuk produk atau jasa baru, sistem pengelolaan, rencana, atau program yang
menyangkut anggota suatu organisasi. Dalam pengertian ini, intrapreneurship bisa ditafsirkan
sebagai usaha untuk meningkatkan kembali kemampuan organisasi atau perusahaan untuk
memiliki keterampilan ataupun kemampuan inovatif.
Tentu dari dulu para pimpinan perusahaan PT KAI sudah punya ide untuk memperbaiki
suasana kereta api. Bahkan Menteri Perhubungan pun ingin menjadikan kereta api menjadi
lebih manusiawi. Namun mereka belum berhasil juga. Di tangan Jonan inilah niat untuk
memperbaiki KAI menjadi kenyataan. Perusahaan BUMN ini yang semula langganan menjadi
perusahaan merugi, berubah menjadi pencetak laba hingga 1 triliun/tahun.Jonan memulai
langkah perbaikan KAI dengan meningkatkan gaji pegawai agar kinerja mereka semakin
meningkat. Dengan konsekuensi, tak ada lagi yang melakukan pekerjaan sampingan di KAI.
Sehingga tidak ada kebocoran dana. Hal itu tentu berdampak pada kenaikan biaya
Kenaikan biaya ini langsung dicover karena adanya kenaikan efisiensi. Peningkatan
efisiensi lebih tinggi daripada peningkatan biaya kenaikan gaji. Bahkan gaji pegawai KAI
meningkat 7,7 kali lipat dari tahun 2009. Jonan juga melakukan perbaikan kinerja. Reward
and punishment benar-benar diterapkan bagi seluruh pegawai KAI. Hal ini meningkatkan
kepercayaan stakeholder. Bank-bank berani memberikan kredit pada perusahaan yang masih
merugi itu, sehingga KAI dapat menambah asetnya. Jonan berhasil merubah mindset pegawai
KAI menjadi customer first alias mengutamakan pelayanan pelanggan. Ia merekrut
orangorang dari dunia bisnis dengan latar belakang pelayanan yang bagus. Pria lulusan
Singapura itu juga merekrut ahli IT dan bekerjasama dengan BUMN lain yaitu PT Telkom
untuk menghemat dana. Metode kerjasama yang digunakan adalah profit sharing.
Bambang Suharno (2017) . Bedah Kasus Intrapreneurship : PT Kai Dan 3m Post It. Diakses
30 november 2021, dari http://www.pembicara-seminar.com/2017/12/bedah-kasusintrapreneur-
pt-kai-dan-3m.html
2. Berikan analisa Anda mengenai karakteristik intraprenership.
Jawab :
Menurut saya, ada beberapa karakteristik intrapreneurship yang menjadi daya tarik para
intrapreneur, yaitu :
Sumber :
Wibowo, Agus. 2011. Pendidikan Kewirausahaan, Cetakan ke 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lubis, S.B Hari. 2021. Kewirausahaan . (Edisi ke-1. Cetakan ke-15) Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka. (BMP EKMA4370 Modul 9 KB 2 Hal : 9.29)