Anda di halaman 1dari 8

Prosiding PKM-CSR, Vol.

3 (2020)
e-ISSN: 2655-3570

SERVICE LEARNING MAHASISWA GURU SEBAGAI BENTUK


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
di YAYASAN SOSIAL EDUKATIF

M Kusuma Wardhani
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pelita Harapan

ABSTRAK

kusuma.wardhani@uph.edu

Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi, dalam mencapai visi misinya ada bagian penting
yang harus dilaksanakan , yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kesuksesan sebuah perguruan tinggi
salah satunya dapat dilihat dari pelaksanaan Tri Dharma tersebut. Dalam melaksanakannya, khususnya
pilar pengabdian kepada masyarakat, dapat dicapai dengan berbagai metode, salah satunya adalah
dengan metode service learning. Mahasiswa guru di UPH melakukan service learning untuk mata
kuliah pendidikan luar biasa (PLB) di Yayasan Sosial dan Edukasi di Tangerang, dalam bentuk program
layanan belajar yang ditujukan kepada anak anak berkebutuhan khusus. Evaluasi menggunakan
metode survei, merupakan refleksi mahasiswa, untuk mengetahui apakah mata kuliah pendidikan luar
biasa membantu dan dapat diterapkan ketika mahasiswa melakukan pengabdian masyarakat dalam
bentuk aktifitas layanan belajar bagi anak berkebutuhan khusus. Tujuan kedua, memberikan masukan
kepada yayasan dengan tujuan peningkatan kualitas layanan mahasiswa. Hasilnya, mata kuliah PLB
membantu mahasiswa guru dalam melayani anak-anak, terutama dalam hal : mengidentifikasi jenis
kebutuhan khusus, cara berinteraksi dan menerapkan strategi mengajar yang tepat, untuk setiap anak
yang berbeda kebutuhannya. Masukan untuk yayasan, mahasiswa guru dilibatkan dalam perencanaan
program serta ada pertemuan dan perkenalan dengan orangtua dan anak berkebutuhan khusus di awal
semester sehingga dapat lebih memaksimalkan pelayananan mahasiswa guru terhadap anak
berkebutuhan khusus di Yayasan Sosial Edukasi.

Kata kunci : service learning, anak berkebutuhan khusus, pendidikan luar biasa

PENDAHULUAN pilar pengabdian masyarakat, dalam ayat


selanjutnya dijelaskan adalah merupakan
Dalam menjalankan visi misinya ,
kegiatan yang dilakukan oleh masyakat
institusi Pendidikan tinggi tidak terlepas dari
akademika, baik mahasiswa maupun dosen ,
kewajibannya untuk melaksanakan Tri Dharma
dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
Perguruan Tinggi . Seperti tercantum dalam UU
serta kecerdasan kehidupan masyarakat ,
NO 12 tahun 2012 pasal 1 ayat 9 yang
bangsa dan negara. Ranah kegiatan yang
menyatakan bahwa Pendidikan, penelitian dan
dilakukan bisa mencakup berbagai bidang yaitu
pengabdian masyarakat adalah merupakan 3
Pendidikan, ekonomi, lingkungan hidup, sosial
pilar yang merupakan sebuah kewajiban yang
budaya, Kesehatan dan pangan, serta tehnologi.
harus dilaksanakan oleh sebuah institusi
Di dalam melakukan kegiatan pengabdian
Pendidikan tinggi. Salah satu pilarnya yaitu
masyarakat ini, biasanya institusi Pendidikan
Pendidikan 672
Prosiding PKM-CSR, Vol. 3 (2020)
e-ISSN: 2655-3570

tinggi bekerja sama atau berkolaborasi dengan gangguan fisik, gangguan sensoris, gagguan
Yayasan sosial/ Non Governmental bicara dan Bahasa, gangguan spektrum autism,
Organization, panti- panti , baik panti asuhan serta gangguan emosi dan perilaku.
maupun panti jompo, atau dengan sekolah-
sekolah. Adapun target masyarakat yang Definisi dari beberapa kekhususan
menjadi sasaran layanan, bervariasi dari mulai tersebut di antaranya adalah : anak lamban
orang tua, remaja, maupun anak-anak. Target belajar/slow learner adalah anak-anak dengan
anak-anak jika hendak digolongkan lagi , capaian akademik rendah atau di bawah rata-
terbagi menjadi anak anak normal dan anak rata anak normal pada umumnya, di salah satu
berkebutuhan khusus. Menyoroti anak- anak atau semua area akademik. Jika dilakukan
berkebutuhan khusus, spesifiknya dari sisi pengetesaan IQ, maka skor mereka akan berada
Pendidikan masih banyak anak-anak ini yang pada level 70 sampai dengan 90 (Triani &Amir,
tidak mendapat Pendidikan yang layak, bahkan 2016).
dalam bisnis.com tanggal 26 maret 2019, ADHD , mempunyai tanda tanda yang
diberitakan 70 persen anak berkebutuhan jelas kelihatan. Ada tiga karakteristik yang
khusus tidak memperoleh Pendidikan yang menjadi ciri utamanya, yaitu impulsive,
layak. Dalam website cnn Indonesia, 29 hiperaktif, serta rentang perhatian yang terlalu
Agustus 2017, diwartakan bahwa satu juta anak pendek (Dukes & Smith; 2009)
berkebutuhan khusus tidak bisa bersekolah .
Melihat hal tersebut, maka Universitas Pelita Tuna Laras ,terdiri dari dua kata yang
Harapan melihat ini sebagai sebuah peluang artinya adalah kurang sesuai, Sehingga
untuk melakukan pengabdian masyarakat kekhususan ini dapat didefinikan sebagai anak-
dengan target anak-anak berkebutuhan khusus. anak yang mempunyai tingkah laku tidak atau
Sebuah Yayasan sosial yaitu Yayasan Sosial kurang sesuai dengan lingkungan sekitarnya
Edukasi, yang bekerja sama dengan sebuah dimana dia tinggal (Hidayat & Wawan ; 2013)
komunitas di salah satu gereja di Tangerang,
mempunyai pelayanan bagi anak-anak Autisme adalah anak yang mengalami
berkebutuhan khusus. Hal tersebut menjadi gangguan perkembangan yang khas,mencakup
peluang bagi UPH untuk melayani anak-anak persepsi, linguistik, kognitif, komunikasi,
tersebut. Komunitas tersebut mengadakan dengan rentang dari yang ringan sampai berat,
persekutuan doa bagi para orang tua yang mereka seakan akan hidup dalam dunianya
mempunyai anak-anak yang mempunyai sendiri, serta tidak mampu berkomunikasi
kebutuhan khusus. Definisi dari anak secara verbal dan non verbal dengan
berkebutuhan khusus adalah lingkungan eksternalnya (Koswara, 2016)

Anak yang mempunyai keluarbiasaan atau Demikian juga karakter anak-anak


dengan kata lain keterbatasan, yang meliputi berkebutuhan khusus yang dilayani di
berbagai hal seperti sosio-emosi, mental komunitas Grace Com bervariasi dari
intelektual maupun fisik, yang berakibat secara kebutuhan khusus fisik, mental intelektual,
substansial dalam proses tumbuh kembangnya, maupun sosio emosional, dengan jumlah
jika dibandingkan dengan anak-anak lain berkisar antara 20 sampai 25 anak yang datang
sebayanya (kemmenpa, 2013). Jenis-jenis pada setiap waktu pembelajaran.
keterbatasan tersebut diuraikan dalam
Dengan mengadakan persekutuan
(Santrock,2009) menjadi 9 bidang yaitu :
tersebut, maka para orangtua tersebut akan
kesulitan belajar, ADHD (Attention Defisit
dikuatkan secara psikologi dan juga rohani.
Hyperactivity Disorder), retardasi mental,
Pendidikan 673
Prosiding PKM-CSR, Vol. 3 (2020)
e-ISSN: 2655-3570

Mereka juga bisa sharing diantara sesama yang sesuai dengan kondisi anak. Selain itu,
orangtua tersebut, dalam pengasuhan anak- mata kuliah ini membantu mempersiapkan
anak mereka yang mempunyai kebutuhan mahasiswa sebagai guru Kristen yang reflektif,
khusus, yang pastinya juga tidaklah mudah. responsive, dan bertanggung-jawab di dalam
Masalah terjadi, ketika para orangtua tersebut Pendidikan Inklusi yang tepat dan efektif serta
mengadakan persekutuan, anak-anak mereka mengandalkan Roh Kudus di dalam setiap
juga perlu kegiatan. Hal tersebut disebabkan pembelajarannya. Sedangkan kompetensi yang
karena apabila ikut bergabung dengan diharapkan akan dicapai adalah 1) Mahasiswa
persekutuan, maka anak-anak itu merasa tidak mampu mengidentifikasikan anak
nyaman, demikian pula sebaliknya orangtua berkebutuhan khusus berdasarkan karakternya;
juga tidak bisa berkonsentrasi. Menjembatani 2) Mahasiswa mampu menguraikan
kebutuhan tersebut, maka mahasiswa calon pendidikan anak berkebutuhan khusus dan
guru di Fakultas Pendidikan Universitas Pelita pendidikan inklusi serta memandang anak
Harapan jurusan Pendidikan Guru Sekolah berkebutuhan khusus berdasarkan perspektif
Dasar (PGSD) beserta dosen PGSD bekerja Kristen serta tantangan yang dihadapi dalam
sama dengan Yayasan Sosial Edukasi dan menyelenggarakannya ; 3) Mahasiwa mampu
komunitas Grace Com, melakukan pengabdian menganalisis masalah anak berkebutuhan
masyarakat dengan target layanan anak anak khusus dengan strategi pembelajaran yang
berkebutuhan khusus tersebut. Bentuk program sesuai
adalah berupa layanan belajar. Di dalam
melaksanakan program tersebut, mahasiswa Seperti dijelaskan di atas bahwa
guru yang tergabung dalam pengabdian metode service learning diterapkan di dalam
masyarakat ini, melakukan dengan metode pelaksanaan layanan belajar untuk anak-anak
service learning. Service learning adalah salah special ini.
satu dari metode belajar ekperiensial, yaitu apa Dalam pelaksanaannya, service
yang dipelajari di dalam kelas akan learning melalui 5 tahapan, yaitu investigasi,
diaplikasikan ke dalam kegiatan nyata di dalam persiapan, pelaksanaan, refleksi dan
masyarakat. Dengan demikian, mahasiswa demonstrasi (Kaye, 2014)
akan dapat menerapkan teori-teori yang
dipelajari sambil sekalian juga melakukan
pelayanan atau pengabdian kepada masyarakat.
Keunikan metode ini adalah integrasi antara
proses pembelajaran dengan pengalaman
praktek di masyarakat, juga adanya refleksi
yang dilakukan (Syamsudduha &Tekkeng,
2017: 1-17). Mata kuliah yang diterapkan
adalah Pendidikan Luar Biasa. Deskripsi mata
kuliah ini menjelaskan bahwa setiap manusia
diciptakan Allah berharga dan istimewa
termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Pendidikan Luar Biasa membantu mahasiswa
untuk mengenal, memahami, menjelaskan, dan
mengelompokkan perbedaan kemampuan
belajar pada anak-anak berkebutuhan khusus, Melalui 5 tahapan ini mahasiswa akan
serta mampu merancang strategi pembelajaran mampu memenuhi kebutuhan masyarakat,

Pendidikan 674
Prosiding PKM-CSR, Vol. 3 (2020)
e-ISSN: 2655-3570

menerapkan konsep dan teori yang dipelajari di mereka sendiri. Tujuannya agar mereka
dalam kelas, mengembangkan tanggung jawab membuat hubungan antara kehidupan pribadi
sosial, serta meningkatkan pemikiran reflektif. dan pengalaman mereka dan kemudian
menggunakan apa yang telah mereka pelajari
Semua program dimulai dengan untuk komunitas yang lebih baik.
beberapa bentuk investigasi dan persiapan.
Mahasiswa dan dosen dapat bekerja sama untuk Tahap terakhir service learning adalah
menentukan kebutuhan khusus, , dan membuat demonstrasi. Ini adalah fase di mana mahasiswa
rencana tindakan. Tujuan utama dalam fase ini guru dapat menunjukkan semua yang telah
adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan dan mereka peroleh dan capai melalui keterlibatan
rencana untuk memenuhi kebutuhan tersebut. mereka di komunitas. Dalam fase ini, mereka
Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan. dapat membuat materi hands out, pmateri
Pelaksanaan adalah hasil dari tahap persiapan. materi pajangan yang menggambarkan
Ini adalah fase dimana mahasiswa dapat kegiatan service learning mereka, melakukan
menerapkan apa yang telah mereka pelajari dan kampanye mengenai kebutuhan masayraat
menerapkan pengetahuan tersebut untuk yang dilayani, dan dan mengajak peer group
memberi manfaat bagi masyarakat. nya untuk ambil bagian dalam program layana
tersebut. . Melalui proses demonstrasi,
Dalam fase pelaksanaan, mahasiswa mahasiswa dapat mendidik orang lain dan
terus belajar dan menjalin hubungan dengan memberikan contoh kepada diri mereka sendiri
masyarakat. Sepanjang program, mahasiswa apa yang mereka pelajari
akan mulai mengembangkan pertanyaan
pertanyaan reflektif yang mengarah pada lebih Dari pemaparan diatas, maka tujuan
banyak pengetahuan dan penemuan yang tidak dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah
dapat dipahami di kelas. Pentingnya tahap memberikan layanan belajar kepada anak-anak
tindakan adalah untuk memastikan bahwa berkebutuhan khusus dengan metoda service
mahasiswa mengenali sumber daya dan learning. Dengan evaluasi berupa refleksi dari
bagaimana mereka dapat menggunakannya. mahasiswa guru yang menjadi partisipan, akan
Tujuannya adalah untuk mempersiapkan diketahui, apakah mata kuliah service learning
mahasiswa untuk memikirkan cara-cara yang membantu atau dapat diterapkan oleh
efektif dan kreatif untuk memfasilitasi program mahasiswa guru di dalam memberikan layanan
service learning, dalam hal ini adalah layanan belajar kepada anak berkebutuhan khusus.
belajar untuk anak berkebutuhan khusus. . Selanjutnya masukan apakah yang bisa
diberikan untuk meningkatkan pelayanan
mahasiswa guru.
Langkah selanjutnya dalam proses
service learning adalah refleksi. Sepanjang METODE
program, penting untuk terus-menerus
berefleksi sambil belajar melalui pengalaman Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
seseorang. Semakin seorang mahasiswa guru Program pengabdian masyrakat bidang
menjadi sadar akan berbagai situasi di pendidikan ini diadakan di salah satu gereja di
masyarakat, semakin dia akan tumbuh sebagai daerah Gading Serpong Tangerang. Waktu
individu. Sepanjang proses refleksi, mahasiswa pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap semester,
harus mempertimbangkan bagaimana sedangkan untuk semester ganjil tahun
pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan 2019/2020, dari mulai bulan Agustus sampai
mereka dapat berhubungan dengan kehidupan dengan Desember 2019. Jumlah mahasiswa

Pendidikan 675
Prosiding PKM-CSR, Vol. 3 (2020)
e-ISSN: 2655-3570

guru yang terlibat sejumlah 12 orang dari dari masing-masing pertanyaan refleksi yang
jurusan PGSD. Anak-anak berkebutuhan tertulis di atas. Refleksi pertama, beberapa
khusus yang dilayani bervariasi dari 2- sampai kutipan pendapat para mahasiswa guru tentang
25 orang setiap kali program layanan belajar layanan belajar adalah a) “Layanan belajar
diadakan. sangat membantu, baik dari mahasiswa guru
maupun anak berkebutuhan khusus. Mahasiwa
Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan mendapat pemulihan dan pembelajaran yang
Service Learning selalu baru setiap pelayanan. Anak-anak
Tahap investigasi dan persiapan responnya sangat positif terhadap kehadiran
mahasiswa, beberapa diantara mereka merasa
Tahap dimulai dengan mengidentifikasi senang bisa beraktifitas bersama, begitu juga
kebutuhan masyarakat dalam hal ini adalah orang tua mereka”; b) “Ini adalah komunitas
anak-anak kebutuhan khusus. Mahasiswa guru yang baik. Menyediakan layanan belajar bagi
dan dosen bekerja sama dengan Yayasan Sosial ABK yang pada umumnya masih sulit
Edukasi dan Komunitas Grace Com bersama mendapat pelayanan seperti ini dalam hal
sama melakukan persiapan . belajar.”; c) “Grace Com menurut saya menjadi
tempat mereka untuk terlibat berkomunitas dan
Tahap Action/ Pelaksanaan bertumbuh”; d) “Layanan belajar untuk anak
berkebutuhan dapat memfasilitasi anak untuk
Setelah persiapan dilanjutkan dengan membuat
mengembangkan kemampuan sosial anak” ; e)
rancangan kegiatan pembelajaran. Prosedur
“Membantu saya dalam memperluas
pembelajaran yang dipakai untuk tiap kegiatan
pandangan saya tentang anak berkebutuhan
adalah game pembuka, dilanjutkan nyanyian
khusus” ; f) Sangat memfasilitasi anak-anak
puji-pujian, kemudian pemberitaan firman
berkebutuhan khusus untuk bersosialisasi dan
Tuhan, lalu aktifitas ketrampilan motorik, dan
melakukan kegiatan Bersama . Dari kutipan
kegiatan penutup.
tersebut, maka refleksi mahasiswa guru tentang
Tahap Refleksi Layanan Belajar untuk anak berkebutuhan
khusus dapat dipilah menjadi beberapa hal yaitu
Tahap refleksi dilakukan dengan setiap : i) Layanan yang membangun dan menguatkan
mahasiswa peserta program pengabdian ii) Pelayanan yang sebenarnya sangat
masyarakat ini mengisi kuestioner yang dibutuhkan oleh anak berkebutuhan khusus iii)
diberikan oleh dosen . Kuestioner terdiri dari Membantu mahasiswa akan cara pandangnya
empat pertanyaan, yaitu 1) Apa pendapat terhadap anak berkebutuhan khusus.
mahasiswa guru tentang layanan belajar untuk
anak berkebutuhan khusus yang dilakukan di Refleksi kedua mahasiwa guru terhadap desain
komunitas Grace Com ; 2) Bagaimanakah program, dengan kutipan langsung sebagai
pendapat mahasiwa guru terhadap desain berikut : a) Desain program sudah baik, dengan
program layanan belajar bagi anak adanya pujian, firman, aktifitas juga ada
berkebutuhan khusus ; 3) Apakah kebaktian bersama orang tua yang semakin
tantangan/hambatan yang dihadapi mahasiswa membantu volunteer dapat lebih mengenal
guru dalam melayani anak berkebutuhan keluarga anak. Selain itu, adanya aktifitas
khusus di Grace Com ; 4) Apakah bermain game yang berkelompok adalah salah
tantangan/hambatan yang dihadapi mahasiswa satu aktifitas yang menyenangkan dan
guru dalam melayani anak berkebutuhan membantu anak melatih komunikasi dan
khusus di Grace Com. Berikut adalah jawaban motorik mereka. Mungkin hal-hal mengenai
administrasi saja yang kurang terorganisir
Pendidikan 676
Prosiding PKM-CSR, Vol. 3 (2020)
e-ISSN: 2655-3570

dengan baik dan apabila ada penampilan Membutuhkan waktu yg cukup lama untuk bisa
menyanyi dari beberapa anak disetiap ibadah menyesuaikan dari dalam diri saya f) Belum
juga bisa menjadi program yang baik. mengenal anak-anak dengan masing-masing
kebutuhannya dan cara menanganinya g)
b). Sudah cukup baik dan teratur serta jelas Belum mengenal spesifikasi apa yang dimiliki
tujuannya c). Menurut saya sudah baik, dimana anak-anal yang ada di grace com sehingga
di gereja mereka diajak untuk memuji Tuhan tidak tahu bagaimana cara melakukan
dan terlibat dalam suatu komunitas d). Cukup pendekatan
baik namun perlu ditingkatkan lagi supaya lebih
sistematis dan terstruktur. e). Kolaborasi Dari jawaban tersebut, maka tantangan
dengan orang oarang yg sudah kompeten dalam mahasiswa guru dalam pelaksanaan program
menangani anak d) Cukup baik, namun masih dapat dikelompokkan menjadi i) Tidak
perlu persiapan yang matang sebelum hari-H mengenal nama anak, nama oragtua, serta jenis
dan diperlukan briefing dari pihak gereja pada kebutuhan khususnya ii) Kurang mengerti
volunteer e) Desainnya sudah baik tapi lebih bagaimana menangani anak berkebutuhan
ditingkatkan contohnya kegiatan2 anak lebih khusus, terlebih apabila mengalami tantrum
diperbanyak, atau lebih bervariasi iii) Butuh waktu untuk melakukan penyesuaian
diri dengan anak yang dilayani
Kutipan pandapat mahasiswa terhadap program
layanan belajar dapat dikategorisasikan sebagai Refleksi terakhir, Apakah mata kuliah
i) Desain program sudah cukup baik, sistematis Pendidikan Luar Biasa yang saudara dapatkan
dan terstruktur ii) Masih perlu diperkuat membantu di dalam melakukan pelayanan ini.
dalam hal persiapan lebih matang lagi iii) Berikut terlampir kutipannya : 1) Ya. Beberapa
Penambahan variasi kegiatan belajar anak yang dapat saya identifikasi special need
nya membantu saya dalam memperlakukan
Selanjutnya refleksi ke-tiga mereka. Selain itu menolong saya untuk bisa
tantangan/hambatan yang dihadapi dalam memberikan hati dalam berinteraksi dan
melayani anak berkebutuhan khusus : a) melihat kemampuan luar biasa dari sisi lain
tantangannya antara lain, karena kurang tahu mereka melalui materi Pendidikan Luar Biasa
siapa nama satu persatu anak dan orangtua nya, yang sudah saya pelajari. Mungkin bisa
juga kurang tahu dengan jenis karakteristik beberapa diantara anak di Grace Com diliput
masing-masing anak membuat kurang dalam video untuk contoh konkrit dalam
maksimal dalam menolong mereka atau menyampaikan materi , atau apabila mungkin
meresponi apa yang mereka butuhkan terutama ketika volunteer berinteraksi dengan mereka
saat beraktifitas. Selain itu, sistem dapat didokumentasikan agar mahasiswa
pemberitahuan informasi kegiatan pada memiliki pandangan yang clear akan
volunteer yang terlalu mendadak sehingga bagaimana menghadapi anak secara praktik.
terkadang membuat beberapa dari mahasiswa
kurang dapat memaksimalkan apa yang b) Sejauh ini belum karena masih belum
seharusnya dapat kami bantu b). Belum terbiasa dalam mempraktikkannya c) Cukup
mengenal anak dengan cukup baik sehingga membantu. Mahasiswa yang sedang belajar
belum bisa memberikan penanganan yang tepat PLB sebaiknya dapat observasi langsung ke
lapangan (SLB atau Layanan khusus anak
c) Kurang mengerti cara penanganan terhadap berkebutuhan khusus) supaya dapat
masing-masing anak d) Merasa bingung ketika menyaksikan dan merasakan langsung
menghadapi anak yang sedang tantrum (teriak- berinteraksi dengan mereka. Ketika mahasiswa
teriak dan menyakiti orang lain). e)
Pendidikan 677
Prosiding PKM-CSR, Vol. 3 (2020)
e-ISSN: 2655-3570

melaksanakan PPL di sekolah tidak takut/ anak di Grace Com dan cara pendekatannya ii)
bingung menangani anak yang mempunyai Ada sesi perkenalan dengan orangtua dan anak
kebutuhan khusus. d). Iya. Saya dapat di awal semester sebelum kegiatan dimulai iii)
mengenal berbagai macam anak berkebutuhan Mahasiswa guru lebih dilibatkan di dalam
khusus dan cara memperlakukan dengan baik mendesain program kegiatan belajar iv)
e). Cukup membantu, misal dalam Persiapan yang lebih matang dalam games atau
mengidentifikasi kebutuhan khusus apa yang kegiatan, contohnya mempersiapkan alat-
ditangani f) Ya, melalui mata kuliah Pendidikan alatnya seperti gunting, lem , dan peralatan
Luar Biasa saya sedikit lebih siap berhadapan lainnya.
langsung dengan anak dan saya dapat
mengidentifikasi kebutuhan khusus pada anak.

Pemilahan kategori untuk apakah mata kuliah KESIMPULAN


Pendidikan Luar Biasa membantu pelaksanaan Dari hasil pembahasan diatas , dapat
program pengabdian masayarakat ialah i) disimpulkan bahwa mata kuliah Pendidikan
Ya, dapat membantu atau dapat diaplikasikan Luar Biasa dapat diterapkan, diaplikasikan dan
ii) Perihal yang dapat dibantu adalah dalam mengakomodasi mahasiswa di dalam
mengidentifikasi jenis kekhususan anak, melakukanpengabdian masyarakat berupa
persiapan hati danmentalberhadapan dengan layanan belajar kepada anak berkebutuhan
anak, serta strategi yang bisa dipakai untuk khusus dengan metode service learning.
menangani jenis kebutuhan tertentu iii) Masih Kompetensi yang dicanangkan dalam mata
perlu tambahan praktek dalam mata kuliah kuliah tersebut tercapai, yaitu mahasiswa
supaya lebih mamahami jenis keterbatasan mampu mendefinisikan jenis kebutuhan khusus
anak anak, menerapkan strategi pengajaran yang
Tahap Demonstrasi sesuai dengan kekhususan anak, serta
membantu mahasiswa guru untuk mempunyai
Tahapan demonstrasi dilakukan dengan perspektif yang benar tentang anak
memberikan masukan dan saran kepada berkebutuhan khusus.
komunitas Grace Com maupun Yayasan Sosial
Edukasi , dengan tujuan untuk perbaikan dan SARAN
peningkatan layanan mahasiswa guru kepada Saran yang bisa diberikan kepada Yayasan
anak-anak yang dilayani di situ. Selain itu Sosial Edukasi dan Grace Com adalah beberapa
mahasiswa guru juga membuat portofolio serta hal , seperti mengadakan sesi perkenalan antara
laporan kegiatan service learning ini untuk mahasiswa guru partisipan program dengan
setiap semesternya, dengan disertai foto foto anak dan orang tuanya di awal semester atau
kegiatan. Tidak berhenti disitu saja, mereka sebelum program layanan belajar dimulai. Hal
juga melakukan advokasi, dengan cara ini dimaksudkan agar mahasiswa mengenal
mengajak rekan rekannya sesama mahasiswa nama anak beserta jenis kekhususan nya,
guru untuk juga terlibat dalam kegiatan sehingga akan bisa memikirkan strategi yang
pengabdian masyarakat ini. tepat untuk melakukan pengajaran. Selain itu
Adapun masukan atau saran yang diberikan juga untuk lebih melibatkan mahasiswa di
kepada Yayasan dan Grace Com adalah i). dalam perencanaan desain pembelajaran di
Untuk mengadakan pelatihan atau pertemuan awal semester. Usulan terakhir adalah
dengan mahasiswa partisipan untuk pematangan persiapan materi sebelum
mengenalkan spesifikasi yang dimiliki anak- pelaksanan pembelajaran .

Pendidikan 678
Prosiding PKM-CSR, Vol. 3 (2020)
e-ISSN: 2655-3570

UCAPAN TERIMA KASIH 4. Koswara (2016) Pendidikan Anak


Berkebutuhan Khusus Autis. Pt
Penulis hendak mengucapkan banyak Luxima Metro Media
terimakasih kepada : 5. Santrock, J.W (2009) Psikologi
Pendidikan
1. Yayasan Sosial Edukatif , yang sudah 6. Triani &Amir (2016) Pendidikan
memperkenalkan kepada kami, dosen Anak Berkebutuhan Khusus
dan mahasiswa Universitas Pelita Lamban Belajar. Pt Luxima Metro
Harapan kepada pelayanan anak Media
berkebutuhan khusus, yang berlokasi di 7. Syamsudduha & Tekkeng,N.Y
sebuah gereja di Gading Serpong (2017). Penerapan Service
2. Komunitas Grace Com yang sudah Learning dalam Pembelajaran
membuka pintunya dan memberikan Matakuliah Pedagogik pada
kesempatan kepada para partisipan Kurikulum Pendidikan Calon
mahasiswa Universitas Pelita Harapan, GuruSt. – Jurnal LENTERA
untuk bisa ikut melayani sambil PENDIDIKAN, vol. 2 20 no. 1
mempraktekkan ilmu yang telah juni 2017: 1-17
8. Panduan PenangananAnak
mereka dapatkan, khususnya di mata
Berkebutuhan Khusus Bagi
kuliah Pendidikan Luar Biasa
Pendamping (Orang tua, keluarga,
3. Para mahasiwa PGSD UPH yang
dan masyarakat) (2013).
terlibat dalam pelayanan ini .
Kementerian Pemberdayaan
Melayanidengan penuh semangat,
Perempuan dan Perlindungan
kesabaran dan penuh kasih pada anak
Anak Republik Indonesia.
anak berkebutuhan khusus di Grace
9. https://lldikti8.ristekdikti.go.id/20
Com.
19/02/05/undang-undang-
4. LPPM UPH pimpinan dan staf, yang
republik-indonesia-nomor-12-
sudah sngat membantu memfasilitasi
tahun-2012-tentang-pendidikan-
program pengabdian masyarakat ini, tinggi/
dengan proposal dan laporan PKM 10. https://whyservice-
nomor PM-101-M-/FIP/X/2019 learning.weebly.com/stages.html

LITERATUR

1. Dukes C. & Smith M. (2009) Cara


Menangani Anak Berkebutuhan.
PT Indeks Jakarta
2. Hidayat D.S & Wawan (2013),
Pendidikan Anak Berkebutuhan
Khusus Tunalaras. . Pt Luxima
Metro Media
3. Kaye,C.B (2014), Complete Guide
to Service Learning. Free Spirit
publishing

Pendidikan 679

Anda mungkin juga menyukai