Anda di halaman 1dari 6

METODE ROOM AND PILLAR UNTUK BIJIH & BATUBARA

A. Room And Pillar Pada Batubara


Metode penambangan ini dicirikan dengan meninggalkan pilar-pilar batubara
sebagai penyangga alamiah. Metode ini biasa diterapkan pada daerah dimana
penurunan (subsidence) tidak diijinkan. Room And Pillar adalah metode
penambangan batubara yang menetapkan suatu panel atau blok penambangan
tertentu, kemudian menggali maju dua sistem jalur terowongan, masing masing
melintang dan memanjang, untuk melakukan penambangan batubara dengan
pembagian pilar batubara. Metode penambangan ini terdiri dari metode
penambangan batubara yang hanya melalui penggalian maju terowongan, dan
metode penambangan secara berurutan terhadap pilar batubara yang diblok tadi,
mulai dari yang terdalam, apabila jaringan terowongan yang digali tersebut telah
mencapai batas maksimum blok penambangan. Layout Metode Room and Pillar
dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Penambangan ini dapat dilaksanakan
secara manual maupun mekanis.

Gambar 1
Layout Room And Pillar
Gambar 2
Room And Pillar

Metode penambangan room and pillar memiliki beberapa keunggulan,


keunggulan yang dimiliki metode ini diantaranya yaitu :
1. Lingkup penyesuaian terhadap kondisi alam penambangan lebih luas
dibanding dengan sistem lorong panjang yang dimekanisasi.
2. Hingga batas batas tertentu, dapat menyesuaikan terhadap variasi
kemiringan kecuali lapisan yang sangat curam, tebal tipisnya lapisan
batubara, keberadaan patahan serta sifat dan kondisi lantai dan atap.
3. Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambang sistem lorong
panjang, misalnya karena adanya patahan.
4. Dapat melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan dengan
perlindungan permukaan seperti perlindungan bangunan terhadap
penurunan permukaan tanah.
5. Selain itu, cukup efektif untuk menaikkan recovery sedapatnya, pada blok
yang tidak cocok ditambang semua, misalnya penambangan bagian dangkal
di bawah dasar laut.
Sedangkan kekurangan atau kelemahan yang dimiliki oleh metode ini yaitu
sebagai berikut :
1. Recovery penambangan batubara yang sangat buruk. Sekitar enam puluh
sampai tujuh puluh persen.
2. Bila dibandingkan dengan metode penambangan batubara sistem lorong
panjang, banyak terjadi kecelakaan, seperti atap ambruk.
3. Pada batas maksimum penambangan bagian dalam, yang antara lain
disebabkan oleh peningkatan tekanan bumi batasnya sekitar lima ratus meter
di bawah permukaan bumi
4. Karena banyak batubara yang disisakan, akan meninggalkan masalah dari
segi keamanan untuk penerapan di lapisan batubara yang mudah mengalami
swabakar. Tadinya, recovery metode penambangan batubara sistem ruang
dan pilar sangat rendah, namun akhir$akhir ini ada juga tambang batubara
yang berhasil menaikkan recoverynya.

B. Room And Pillar Pada Bijih


Pada umumnya metode room and pillar pada bijih terbagi menjadi dua,
diantaranya :
1. Sublevel Methode
Sublevel Stoping adalah penambangan bawah tanah dengan cara membuat
level-level, kemudian dibagi menjadi sublevel-sublevel. Sedangkan syarat-syaratnya
sebagai berikut:
 Ketebalan cebakan antara 1 – 20 m.
 Kemiringan lereng sebaiknya lebih dari 30
 Baik endapan bijih dan batuan induk harus kuat dan keras.
 Batas endapan bijih dan batuan induk harus kuat dan tidak ada retak-
retak ketika dilakukan penambangan. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi
dilusi atau pencampuran dua material. Dalam hal ini pencampuran
endapan bijih dengan batuan induk.
 Penyebaran kadar bijih sebaiknya homogen
2. Long Hole Open Stoping
Open Stope Methode adalah sistem tambang bawah tanah dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
 Sedikit memakai penyangga, atau hampir tidak tidak ada.
 Umumnya merupakan cara penambangan sederhana, atau tradisional.
 Bisa menggunakan buruh-buruh yang tidak terlatih.
 Cocok untuk endapan bijih dengan ciri-ciri:
 Endapan bijih dan batuan induk relatif keras, sehingga tidak mudah
runtuh.
 Endapan bijih memiliki kemiringan lapisan (dip) lebih dari 70
 Ukuran bijih tidak terlalu besar.
 Tebal endapan bijih kurang dari 5 m.
 Antara batuan induk dan bijih mudah dibedakan atau terlihat jelas.
Sedangkan metode Open Stope Methode sendiri dibedakan menjadi:
 Gophering Coyoting
 Glory Hole Methode
 Shrinkage Stoping
 Sublevel Stoping
Keuntungan Open Stope :
 Ongkos penambangan murah, karena tak perlu modal besar.
 Cara kerjanya relatif mudah dan sederhana, sehingga tak perlu karyawan
yang terampil.
 Relatif Aman.
Kerugian Open Stope :
 Produksi kecil, yaitu 50-100 ton per hari, karena banyak pekerjaan yang
ditangani secara manual, sehingga pendapatan yang diperoleh kecil.
 Sulit mempertahankan jenjang-jenjangnya karena kesulitan dalam
menurunkan batuan hasil peledakan.
KESIMPULAN

Adapun kesimpulannya yaitu :


1. Room And Pillar pada Batubara adalah metode penambangan batubara
yang menetapkan suatu panel atau blok penambangan tertentu, kemudian
menggali maju dua sistem jalur terowongan, masing masing melintang dan
memanjang, untuk melakukan penambangan batubara dengan pembagian
pilar batubara.
2. Keunggulan metode penambangan dengan metode Room & Pillar pada
Batubara adalah dapat menyesuaikan dengan variasi kemiringan, mampu
menambang blok yang tersisa, dapat melakukan suatu penambangan
terhadap blok yang berkaitan dengan perlindungan permukaan. Sedangkan
kekurangannya adalah recovery yang terbilang buruk, sering terjadi
ambrukan, potensi terjadinya swabakar lebih besar.
3. Pada umumnya metode Room And Pillar pada bijih terbagi menjadi dua,
diantaranya Sublevel Stoping dan Long Hole Open Stoping. Dimana dari
keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan untuk endapan bahan galian
bijih.
DAFTAR PUSTAKA

1. Allifia, N. 2014.“Metode Room And Pillar” Academia.edu/ diakses pada


tanggal 25 April 2019 Pada pukul 18..43 WIB

2. Farhan, 2014. “Kelebihan & Kekurangan Metode Room And Pillar ”


Academia.edu/, diakses pada tanggal 25 April 2019 Pada pukul 19.17
WIB

3. Suharbiansyah, C, 2013. Metode Penambangan Bawah Tanah”


Academia.edu/, diakses pada tanggal 25 April 2019 Pada pukul 09.00
WIB

Anda mungkin juga menyukai