(Wahyuningsi Penerapan Pendahuluan: Hiperbilirubin Fototerapi merupakan Populasi: seluruh bayi baru Berdasarkan hasil penelitian
h et al., 2020) Fototerapi merupakan salah satu masalah terapi cahaya dalam lahir yang mengalami menunjukkan sebelum
Terhadap kesehatan yang sering terjadi bentuk pengobatan hiperbilirubin dengan usia bayi dilakukan fototerapi derajat
Hiperbilirubin pada bayi baru lahir, biasanya yang diperuntukkan sekitar 1-10 hari dan ikterik dalam kategori derajat II
pada ditandai peningkatan total pada kulit dengan mengalami ikterus pada mata, dengan kadar bilirubin total
Bayi Ny. D menggunakan panjang leher dan dada. sebesar 10,2 mg.dl sedangkan
serum bilirubin dalam darah di gelombang
Dengan Berat cahaya Intervention: penerapan setelah dilakukan fototerapi
Badan Lahir atas 5 mg/dl, dimana terjadi buatan dari ultraviolet. fototerapi terhadap selama 36 jam derajat ikterik
Rendah (Bblr peningkatan penghancuran sel Terapi fototerapi hiperbilirubin pada bayi dengan mengalami penurunan pada
darah merah yang berkisar 80- bertujuan untuk berat badan lahir rendah kategori derajat I dengan warna
90 dari, dan kadar zat mengobati bayi baru (BBLR) kekuningan pada daerah mata,
besi yang tinggi dalam eritrosit. lahir yang mengalami Comparison: bayi baru lahir pipi dan leher pada bayi tinggal
Dalam mengatasi masalah peningkatan kadar dengan berat badan rendah sedikit. Hal ini dapat
tersebut hal ini perlu dilakukan bilirubin. Oleh karena sebelum dilakukan tidakan disimpulkan bahwa penerapan
penanganan salah satunya itu Fototerapi bissanya fototerapi dengan bayi baru fototerapi dalam penurunan
dengan cara melakukan digunakan sebagai dengan berat badan rendah kadar birilubin pada bayi baru
penerapan fototerapi salah satu terapi pengobatan pada sesudah dilakukan fototerapi. lahir cukup efektif diterapkan.
bayi baru lahir yang Outcome: terdapat perubahan
upaya untuk pengobatan pada mengalam kadar warna kulit pada area mata,
Author Judul Abstrak Introduction Metode PICO Hasil
(Tahun)
pasien hiperbilirubin. Hal ini bilirubin yang tinggi leher, dan dada sebelum dan
untuk mengetahui penurunan diatas 10mg/dl. Karena sesudah dilakukan fototerapi.
pada derajat ikterus sebelum fototerapi efektif jika
dan sesudah. diterapkan untuk
Metode: penelitian ini menurunkan kadar
menggunakan metode dekriptif bilirubin pada bayi
kualitatif teknis sampling yang baru lahir.
digunakan adalah non probability
sampling dengan pendekatan
purposive sampling untuk
menganalisis studi kasus yang
dilakukan dengan menggunakan 2
partisipan. Dengan pengumpulan
data dilakukan selama 3 hari
sebelum dan sesudah dilakukan
fototerapi.
Hasil: penelitian ini menemukan
adanya perubahan pada bayi
sebelum dan sesudah dilakukan
fototerapi selama dalam kurun
waktu 3 hari.
Kesimpulan: fotoretapi yang
dilakukan selama 36 jam memiliki
pengaruh yang cukup besar karena
dapat menurukan kadar bilirubin.
Kelebihan
Kelebihan pada jurnal 1 adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan jurnal cukup
baik sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi dalam jurnal. Kelebihan pada
jurnal 2 adalah analisis kasus yang dijelaskan cukup jelas dengan pemilihan bahasa yang
cukup bagus sehingga dapat memudahkan pembaca memahami isi dalam jurnal. Kelebihan
pada jurnal 3 pemilihan bahasa cukup bagus dan pada bagian hasil dan pembahasan penulis
membedakan hasil wawancara dan pembahasan dengan warna font yang berbeda sehingga
memudahkan pembaca dalam memahami hasil dan pembahasan serta isi dari jurnal.
Kekurangan
Kekurangan pada jurnal 1 bagian karakteristik responden tidak dijelaskan secara
detail responden yang digunakan dalam penelitian seperti apa hanya menjabarkan kriterian
inklusi. Kekurangan pada jurnal 2 hasil dan pembahasan dari analisis studi kasus tidakl
dikategorikan pada setiap sub bab dan hanya disajikan dengan bentuk narasi. Kekurangan
dalam jurnal 3 tidak tidak ada karena penyajian dan pemilihan bahasa yang dugunakan
peneliti sudah baik sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi jurnal.
Referensi
(Indrayani et al., 2020)Indrayani, T., Riani, A., & Lubis, R. (2020). Hubungan Fototerapi
Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir Di RS Aulia Jagakarsa
Jakarta Selatan Tahun 2019. Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan,
10(1), 448–460. https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1.420
(Sowwam & Aini, 2018)Sowwam, M., & Aini, S. N. (2018). Fototerapi Dalam Menurunkan
Hiperbilirubin Pada Asuhan Keperawatan Ikterus Neonatorum. Jurnal Keperawatan
CARE, 8(2), 82–90.
(Wahyuningsih et al., 2020)Wahyuningsih, T., Astuti, W. T., & Siswanto. (2020). Penerapan
Fototerapi terhadap Hiperbilirubin pada Bayi Ny. D dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR). Jurnal Keperawatan Karya Bhakti, 6(1), 8–14. ejournal.akperkbn.ac.id