Anda di halaman 1dari 6

FOTOTERAPI TERHADAP PENURUNAN KADAR BILIRUBIN

Author Judul Abstrak Introduction Metode PICO Hasil


(Tahun)
(Indrayani et Hubungan Pendahuluan: pemberian Fototerapi merupakn Populasi: seluruh bayi yang Hasil penelitian ini
al., 2020) Fototerapi fototerapi apabila kadar bilirubin terapi sinar yang mendapatlan terapi sinar menunjukkan bahwa nilai rata-
dengan total lebih dari 10 mg/dl digunakan untuk dirunag perimatologi RS Aulia rata pada pretest dan post-test
Penurunan (>10mg/dl) dalam 24 jam menurunkan kadar pada bulan Januari tahun 2019 dari 30 responden sebelumnya
Kadar kelahiran. Dijabarkan pula pada bilirubin pada darah sebanyak 30 orang. dilakukan fototerapi pada rata-
Billirubin data yang diperoleh dari WHO dengan cara yang Intervention: hubungan rata kadar bilirubin sebesar
Total Pada (Word Health Organization) diterapkan adalah fototerapi dengan penurunan 15,103 mg/dl sedangkan nilai
Bayi Baru bahwa pada tahun 2015 kejadian memfasilitasi ekskresi kadar bilirubin total pada bayi rata-rata setelah perlakukan
Lahir di Ikterus neonatrum yang terjadi bilirubin agar tidak baru lahir. sebesar 9,66mg/dl sehingga
RS Aulia dalam minggu pertaman terkonjugasi sehingga Comparison: bayi baru lahir hasil sebelum dan sesudah
Jagakarsa kehidupannya sebesar 65% dari 4 dengan mudah dan yang mengalami peningkatan dilakukan fototerapi rata-rata
Jakarta juta neonatus yang lahir pada cepat larut dalam air. kadar bilirubin sebelum mengalami penurunan kadar
Selatan setiap tahunnya di Amerika Pemberian fototerapi dilakukan fototerapin dan bilirubin pada bayi baru lahir.
Tahun 2019 Serikat. Dalam hal ini dilakukan pada bayi apabila kemudian dibandingkan dengan Serta dilakukan pengecekan
penelitian hubungan antara kadar bilirubin total bayi setelah melakukan pada setelah diberikan
fototerapi dengan penurunan kadar diatas 10mg/dl dalam fototerapi. perlakuan selama 24 jam pada
bilirubin total pada bayi baru lahir. 24 jam kelahiran. Outcome: bayi yang kadar bilirubin dioeroleh nilai
Metode: penelitian ini Durasi fototerapi yang mengalami peningkatan kadar p-value sebesar 0,039 < 0,05
menggunakan metode penelitian dilakukan ditentukan bilirubin akan mengalami sehingga dapat disimpulakn
cross sectional dengan populasi berdasarkan kadar penurunakan kadar bilirubin bahwa terdapat hubungan
yang digunakan adalah seluruh bilirubin neonatus dan setelah dilakukan tindakan secara signifikan antara
bayi yang mendapatkan terapi periode waktu selama fototerapi. fototerapi dengan penurunan
sinar di ruang perinatologi RS 24 jam apakah terjadi kadar bilirubin total pada bayi
Aulia pada bulan januari 2019. perubahan kadar baru lahir yang mengalami
Serta sampe yang digunakan bilirubin dan hiperbilirubin.
sebanyak 30 bayi yang telah dilakukan secara
memenuhi kriteria inklusi dan berulang sampai kadar
ekslusi dengan teknik sampling bilirubin kembali
yang digunakan adalah total normal.
Author Judul Abstrak Introduction Metode PICO Hasil
(Tahun)
sampling.
Hasil: penelitian ini menemukan
adanya hubungan yang signifikan
pada fisioterapi dengan penurunan
kadar bilirubin total pada bayi baru
lahir yang mengalami
hiperbillirubin dengan nilai p-
value sebesar 0,039 di RS Aulia
Jagakarsa Jakarta Selatan pada
tahun 2019.
Kesimpulan: sehingga peneliti
dapat menyimpulkan bahwa
penelitian ini berdasarkan hasil
penelitian bahwa terdapat
hubungan yang signifikan pada
fisioterapi terhadap penurunan
kadar bilirubin pada bayi baru lahir
di RS Aulia Jagakarsa Jakarta
Selatan pada tahun 2019.
(Sowwam & Fototerapi Pendahuluan: Ikterus neonatorum Ikterus neonatus Populasi: seluruh bayi yang Berdasarkan hasil penelitian ini
Aini, 2018) dalam merupakan salah satu keadaan merupakan salah satu berada pada ruang HCU menunjukkan bahwa tindakan
Menurunkan yang menyerupai penyakit hati faktor penyebab Neonatus yang sedang fototerapi neonatus dapat
Hiperbilirubin yang kematian bayi dimana didiagnosis medis menderita menurunkan kadar bilirubin
pada Asuhan terdapat pada bayi baru lahir, yang bayi mengalami suatu ikterus neonatorum yang dalam sirkulasi darah.
Keperawatan disebabkan oleh hiperbilirubin. keadaan yang memerlukan tindakan
Ikterus Biasanya ditandai dengan warna menyerupai penyakit fototerapi.
Neonatorum kuning pada kulit, sklera, dan hati terjadi pada bayi Intervention: hubungan
organ lain. Kern ikterus baru lahir. Salah satu fototerapi terhadap penurunan
merupakan komplikasi ikterus tindakan yang hiperbilirubin pada asuhan
neonatorum yang paling berat. diterapkan adalah keperawatan ikterus neonatus.
Kern ikterus meninggalkan gejala dengan tindakan Comparison: salah satu bayi
sisa berupa cerebral palsi, tuli nada fototerapi untuk yang didiagonisi mengalami
tinggi, paralisis, dan displasia mengatasi ikterus ikterus neonatus sebelum
Author Judul Abstrak Introduction Metode PICO Hasil
(Tahun)
dental yang neonatorum. Bayi diberikan tindakan fototerapi
sangat mempengaruhi kualitas yang didiagnosis dengan sesudah diberikan
hidup. Tindakan keperawatan mengalami ikterus tindakan fototerapi.
utama untuk mengatasi ikterus neonatorum memiliki Outcome: terdapat perubahan
neonatorum adalah tindakan gejala seluruh warna kulit yang tidak
fototerapi. Fototerapi hanya tubuhnya berwarna berwarba kuning pada tubuh
diberikan kepada bayi yang kuning hal ini bayi setelah dilakukan tindakan
mengalami sakit kuning yang disebabkan karena fototerapi.
parah dan dicurigai kadar bilirubin kada bilirubin pada
tak terkonjugasi yang dapat bayi baru lahir
membahayakan bayi jika bilirubin mengalami
meningkat. Melakukan fototerapi peningkatan. Sehingga
bertujuan untuk menurunkan kadar tindakan yang efektif
Hiperbilirubin tak terkonjugasi untuk menurunkan
didalam sirkulasi darah. Sehingga kada bilirubin pada
dalam hal ini penelitian dilakukan bayi dengan
untuk menganalisis hubungan menerapkan fototerapi
fototerapi dalam penurunak kadar yang dilakukan hingga
bilirubin yang tinggi pada asuhan warna tubuh bayi
keperawatan ikterus neonatorum. normal dan kadar
Metode: penelitian ini bilirubin mengalami
menggunakan metode deskriptif penurunan.
dengan pendekatan pada kasus
dengan pengumpulan data
dilakukan dengan proses
wawancara dan dokumentasi.
Hasil: penelitian ini menemukan
diagnosis pada salah satu bayi
yang menderita ikterus
neonatorum yang berhubungan
dengan pola makan kurang tepat.
Sebelum dilakukan perawatan
dototerapi pada bayi seluruh
Author Judul Abstrak Introduction Metode PICO Hasil
(Tahun)
tubuhnya tampak berwarna kuning
dengan kadar bilirubin lebih dari
10mg/dl yaitu 10,64mg/dl. Namun
setelah dilakukan fototerapi
seluruh tubuh bayi kembali normal
tidak tampak berwarna kuning dan
kadar bilirubinnya mengalami
penurunan.
Kesimpulan: Fototerapi dapat
menurunkan kadar serum bilirubun
dalam sirkulasi darah yang
terdapat pada pasien ikterus
neonatorum.

(Wahyuningsi Penerapan Pendahuluan: Hiperbilirubin Fototerapi merupakan Populasi: seluruh bayi baru Berdasarkan hasil penelitian
h et al., 2020) Fototerapi merupakan salah satu masalah terapi cahaya dalam lahir yang mengalami menunjukkan sebelum
Terhadap kesehatan yang sering terjadi bentuk pengobatan hiperbilirubin dengan usia bayi dilakukan fototerapi derajat
Hiperbilirubin pada bayi baru lahir, biasanya yang diperuntukkan sekitar 1-10 hari dan ikterik dalam kategori derajat II
pada ditandai peningkatan total pada kulit dengan mengalami ikterus pada mata, dengan kadar bilirubin total
Bayi Ny. D menggunakan panjang leher dan dada. sebesar 10,2 mg.dl sedangkan
serum bilirubin dalam darah di gelombang
Dengan Berat cahaya Intervention: penerapan setelah dilakukan fototerapi
Badan Lahir atas 5 mg/dl, dimana terjadi buatan dari ultraviolet. fototerapi terhadap selama 36 jam derajat ikterik
Rendah (Bblr peningkatan penghancuran sel Terapi fototerapi hiperbilirubin pada bayi dengan mengalami penurunan pada
darah merah yang berkisar 80- bertujuan untuk berat badan lahir rendah kategori derajat I dengan warna
90 dari, dan kadar zat mengobati bayi baru (BBLR) kekuningan pada daerah mata,
besi yang tinggi dalam eritrosit. lahir yang mengalami Comparison: bayi baru lahir pipi dan leher pada bayi tinggal
Dalam mengatasi masalah peningkatan kadar dengan berat badan rendah sedikit. Hal ini dapat
tersebut hal ini perlu dilakukan bilirubin. Oleh karena sebelum dilakukan tidakan disimpulkan bahwa penerapan
penanganan salah satunya itu Fototerapi bissanya fototerapi dengan bayi baru fototerapi dalam penurunan
dengan cara melakukan digunakan sebagai dengan berat badan rendah kadar birilubin pada bayi baru
penerapan fototerapi salah satu terapi pengobatan pada sesudah dilakukan fototerapi. lahir cukup efektif diterapkan.
bayi baru lahir yang Outcome: terdapat perubahan
upaya untuk pengobatan pada mengalam kadar warna kulit pada area mata,
Author Judul Abstrak Introduction Metode PICO Hasil
(Tahun)
pasien hiperbilirubin. Hal ini bilirubin yang tinggi leher, dan dada sebelum dan
untuk mengetahui penurunan diatas 10mg/dl. Karena sesudah dilakukan fototerapi.
pada derajat ikterus sebelum fototerapi efektif jika
dan sesudah. diterapkan untuk
Metode: penelitian ini menurunkan kadar
menggunakan metode dekriptif bilirubin pada bayi
kualitatif teknis sampling yang baru lahir.
digunakan adalah non probability
sampling dengan pendekatan
purposive sampling untuk
menganalisis studi kasus yang
dilakukan dengan menggunakan 2
partisipan. Dengan pengumpulan
data dilakukan selama 3 hari
sebelum dan sesudah dilakukan
fototerapi.
Hasil: penelitian ini menemukan
adanya perubahan pada bayi
sebelum dan sesudah dilakukan
fototerapi selama dalam kurun
waktu 3 hari.
Kesimpulan: fotoretapi yang
dilakukan selama 36 jam memiliki
pengaruh yang cukup besar karena
dapat menurukan kadar bilirubin.
Kelebihan
Kelebihan pada jurnal 1 adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan jurnal cukup
baik sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi dalam jurnal. Kelebihan pada
jurnal 2 adalah analisis kasus yang dijelaskan cukup jelas dengan pemilihan bahasa yang
cukup bagus sehingga dapat memudahkan pembaca memahami isi dalam jurnal. Kelebihan
pada jurnal 3 pemilihan bahasa cukup bagus dan pada bagian hasil dan pembahasan penulis
membedakan hasil wawancara dan pembahasan dengan warna font yang berbeda sehingga
memudahkan pembaca dalam memahami hasil dan pembahasan serta isi dari jurnal.
Kekurangan
Kekurangan pada jurnal 1 bagian karakteristik responden tidak dijelaskan secara
detail responden yang digunakan dalam penelitian seperti apa hanya menjabarkan kriterian
inklusi. Kekurangan pada jurnal 2 hasil dan pembahasan dari analisis studi kasus tidakl
dikategorikan pada setiap sub bab dan hanya disajikan dengan bentuk narasi. Kekurangan
dalam jurnal 3 tidak tidak ada karena penyajian dan pemilihan bahasa yang dugunakan
peneliti sudah baik sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi jurnal.

Referensi
(Indrayani et al., 2020)Indrayani, T., Riani, A., & Lubis, R. (2020). Hubungan Fototerapi
Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir Di RS Aulia Jagakarsa
Jakarta Selatan Tahun 2019. Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan,
10(1), 448–460. https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1.420
(Sowwam & Aini, 2018)Sowwam, M., & Aini, S. N. (2018). Fototerapi Dalam Menurunkan
Hiperbilirubin Pada Asuhan Keperawatan Ikterus Neonatorum. Jurnal Keperawatan
CARE, 8(2), 82–90.
(Wahyuningsih et al., 2020)Wahyuningsih, T., Astuti, W. T., & Siswanto. (2020). Penerapan
Fototerapi terhadap Hiperbilirubin pada Bayi Ny. D dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR). Jurnal Keperawatan Karya Bhakti, 6(1), 8–14. ejournal.akperkbn.ac.id

Anda mungkin juga menyukai