Cara Berdakwah
Berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah yang sangat terpencil
dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. Tempat tinggal beliau terletak
di salah satu puncak Gunung Muria yang bernama Colo. Di sana Sunan Muria banyak
bergaul dengan rakyat jelata sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok
tanam, berdagang dan melaut.
Sunan muria menyebarkan agama islam kepada para pedagang, nelayan, pelaut dan rakyat
jelata. Cara beliau menyebarkan agama islam dengan tetap mempertahankan kesenian
gamelan dan wayang sebagai alat dakwah. Beliau juga yang telah menciptakan berbagai
tembang jawa. Salah satu hasil dakwah beliau melalui media seni adalah tembang Sinom
dan Kinanti. Tempat dakwahnya berada di sekitar gunung muria, kemudian dakwahnya
diperluas meliputi Tayu, Juwana, kudus, dan lereng gunung muria. Ia dikenal dengan
sebutan sunan muria karena tinggal di gunung muria.
Sunan Muria sering berperan sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak
(1518-1530). Beliau dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah
betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh
semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juwana hingga
sekitar Kudus dan Pati.