Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Transportasi & Akomodasi haji
Dosen Pengampu: Drs. Ahmad kartono M,SI
Disusun oleh
Kelompok 4:
Aditya 11180530000064
Muhammad Husni Nurqolbi 11180530000069
Santi Wati 11180530000097
MHU 6D
Program Studi Manajemen Dakwah
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Ta'ala atas rahmat dan
karunianya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Transportasi dan
Akomodasi Haji yang berjudul “system pemberangkatan jamaah haji ke arab saudi ”. Makalah ini
disusun berdasarkan rujukan yang baik dengan mengambil materi dari beberapa buku
referensi, makalah ini kami tujukan kepada dosen pengampu kami, Khususnya dan pembaca
makalah pada umumnya.
Pada sistem penyajian materi dalam makalah ini diharapkan dapat diterima
oleh para pembaca sebagai persimulasi untuk lebih mendalami materi. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat saya harapkan demi perbaikan makalah ini dimasa mendatang.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
(Penyusun)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibadah haji sendiri sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan
akhlak yang mulia. Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh
dunia menjadi umat yang satu karena memiliki persamaan atau satu akidah.
Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah merupakan ibadah
yang berat memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya besar dan memerlukan
kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi segala godaan dan rintangan. Ibadah
haji Menumbuhkan semangat berkorban, baik harta, benda, jiwa besar dan pemurah,
tenaga serta waktu untuk melakukannya.
Dengan melaksanakan ibadah haji kita bisa mendapatkan manfaatnya yaitu
untuk membangun persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia. Saat ini minat haji di
Indonesia masih tergolong tinggi. Terbukti dari jumlah daftar tunggu haji yang mencapai
ratusan ribu di berbagai kota besar seperti DKI Jakarta, Banten, dan Sumatera Utara.
Dengan adanya hal tersebut Kementrian Agama dituntut untuk dapat memberikan pelayanan
yang memuaskan. Salah satu bentuk pelayanan bagi calon jamaah haji yaitu penyediaan
asrama haji. Baik asrama haji embarkasi, asrama haji embarkasi antara, maupun asrama haji
transit. Sebagai salah satu pusat pelayanan calon jamaah haji, asrama haji diharapkan
mampu beroperasi secara efektif maupun efisien.
B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana mekanisme penyusunan jadwal dan kloter jamaah haji?
B. Bagaimana mekanisme pelayanan kedatangan jamaah haji di asrama embarkasi
haji?
C. Apa saja jenis kegiatan jamaah haji selama di asrama embarkasi haji?
D. Bagaimana mekanisme keberangkatan jamaah dari asrama ke bandara embarkasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mekanisme Penyusunan Jadwal Dan Kelompok Terbang
Satu rombongan terdiri dari 45 orang jamaah haji yang tergabung dari
4 regu, dan masing-masing rombongan dipimpin oleh seorang ketua
rombongan (karom) yang dipilih dari rombongan jamaah itu sendiri. Dalam
1
Ahmad Kartono, Manajemen Operasional Penyelenggaraan Haji dan Umrah, h.7.
satu regu berjumlah 11 orang jamaah haji yang dipimpin oleh seorang ketua
regu (karu) yang dipilih dari regu itu sendiri.2
2
Ahmad Kartono, Manajemen Operasional Penyelenggaraan Haji dan Umrah, h..78.
3
Ahmad Kartono, Manajemen Operasional Penyelenggaraan Haji dan Umrah, 2017. h. 79.
termasuk ke dalam struktur PPIH dan direkrut dari pegawai negeri sipil di
lingkungan Kementerian Agama, petugas haji yang menyertai jamaah, tim
kesehatan , dokter dan pembimbing.
Fungsi Asrma Haji atau Emberkasi
Sebagai sarana bagi upaya meningkatkan pelayanan haji.
Sebagai sarana bagi kesipan pemberangkatan calon jamaah haji.
Sebagai Tempat prosesing CIQ (costum, imigration dan quarantine)
paspor haji oleh pihak imigrasi, pemeriksaan barang bawaan oleh bea cukai,
pemberian bekal hidup (living cost), pemeriksaan kesehatan akhir dan pemantapan
manasik, serta sebagi tempat reservasion untuk dapat kembali ke tempat asal
tentunya tidaklah mudah. Oleh karena itu BPIH sangat memerlukan manajemen yang
baik dalam proses pemberian pelayanan kepada para calon/jamaah haji. Menurut
George R.Terry Manajemen adalah proses yang kahs yang terdiri dari tindakan-
pelayanan yang diberikan kepada para calon/jamaah haji agar para calon jamaah haji
ketika berangkat ke tanah suci dalam kondisi fisik yang sehat dan siap, mengingat
4
Kemenag RI Dirjen PHU. Realita Haji Indonesia. Jakarta: Kementrian RI Dirjen PHU.2008), h. 47
Asrama haji embarkasi adalah tempat pemondokan sekaligus pelayanan
oprasional pemberangkatan dan pemulangan haji, sejak dari kegiatan penerimaan
waktu kedatangan dan kesiapan kembali ke tempat asal jamaah. Pengasramaan
embarkasi, disamping dimaksudkan untuk proses CIQ ( custam immigration and
Quarantine) termasuk kelengkapan dokumen perjalanan dan pemberian uang living
cost, juga untuk pemulihan kelelahan fisik jamaah (resevasi) dan pemberian
bimbingan praktis manasik haji yang dipraktikan langsung sesuai sarana yang telah
tersedia, maupun proses perjalanan haji.
1. Mengikuti upacara penerimaan dan serah terima jamaah dari panitia kabupaten /
kota kepada PPIH embarkasi;
2. Mengikuti pemeriksaan kesehatan tahap akhir;
3. Menempati akomodasi yang disediakan dan hanya menerima konsumsi yang
disediakan panitia penyelenggara haji selama di asrama haji.
Jamaah haji ditempatkan di Asrama Haji Embarkasi, yang tentunya sudah ada
pelepasan dari kantor kementerian agama dari masing-masing wilayah dengan
memberitahukan untuk membawa SPMA (surat panggilan masuk asrama). Asrama
embarkasi adalah pelayanan satu atap, dimana semua perlengkapan jamaah haji
dibagikan, buku kesehatan, cek kesehatan, dan obat-obatan, paspor, visa, gelang
identitas, kartu jatah makan, dan uang living cost jamaah.
8
Ahmad Kartono, Manajemen Operasional Penyelenggaraan Haji dan Umrah, hal..78.
2. Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) sebagai pembimbing ibadah.
3. Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebagai pelayanan kesehatan yang terdiri
dari 1 dokter dan 2 paramedis.
9
Tata sukayat, manajemen haji umrah dan wisata agama, Bandung 2016, hlm 107-108
c. proses pengangkutan bagasi tercatat;
e. penanganan permasalahan.
a. petugas check-in;
b. paspor;
1. petugas check-in yang ditempatkan oleh pelaksana angkutan udara haji mulai melakukan
pemeriksaan bagasi tercatat penumpang jemaah haji selambat-lambatnya 24 (dua puluh
empat) jam sebelum jadwal keberangkatan pesawat di asrama haji embarkasi;
2. petugas check-in yang ditempatkan oleh pelaksana angkutan udara haji wajib melakukan
penyortiran terhadap bagasi tercatat jemaah haji, dengan ketentuan masing-masing jemaah
haji hanya diperbolehkan membawa 1 (satu) bagasi tercatat yang disediakan oleh pelaksana
angkutan udara haji dengan berat maksimum 32 (tiga puluh dua kilogram). Petugas hanya
akan mengangkut koper yang berlogo pelaksana angkutan udara haji;
3. penimbangan terhadap bagasi tercatat oleh petugas check-in yang ditempatkan oleh pelaksana
angkutan udara haji;
4. penempelan tanda pengenal bagasi yang jelas dan mudah dibaca (bahan yang kuat dan tidak
mudah Iepas) pada bagasi tercatat penumpang jemaah haji oleh petugas check-in; dan
5. bagasi tercatat yang telah steril ditempatkan di gudang asrama haji.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kelompok terbang (kloter) yang terdiri atas ketua kloter, ketua rombongan,
dan ketua regu. Pengaturan ini dilakukan oleh kantor Kementrian Agama Provinsi dan
10
Peraturan menteri perhubungan no. Pm 1 tahun, 2013, standar pelayanan penumpang angkutan udara haji.
Kota/Kabupaten di embarkasi haji masing-masing. Dalam satu kloter biasanya terdiri
atas 440 orang jamaah haji yang dibagi menjadi 40 regu dan 10 orang petugas haji.
Setiap petugas haji tersebut terdiri atas: ketua rombongan, 59 petugas kesehatan, dan
petugas lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenag RI Dirjen PHU. Realita Haji Indonesia. Jakarta: Kementrian RI Dirjen PHU.2008
Maisurih, Manajemen Pelayanan Jamaah Haji pada asrama Haji Embarkasi DkI Jakarta Pondok
Gede tahun 2014, Skripsi fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Jakarta pada 21 Mei
2015
Tata sukayat, manajemen haji umrah dan wisata agama, Bandung 2016