Anda di halaman 1dari 13

UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA : ATIKA RUSMAN


NIM : F201901005
KELAS : C1 FARMASI

MATAKULIAH : FARMASETIKA 2

OBAT BEBAS

1. Bentuk sediaan : Tablet

Nama obat : Paracetamol


Gambar produk :

Komposisi : Tiap tablet mengandung Parasetamol 500 mg.

Indikasi : Indikasi paracetamol adalah untuk meredakan gejala demam dan nyeri pada
berbagai penyakit seperti demam dengue, tifoid, dan infeksi saluran kemih. Pada
pasien anak, paracetamol digunakan saat suhu > 38,5 C.

Kontraindikasi : Paracetamol tidak dapat digunakan pada pasien yang memiliki


hipersensitivitas terhadap paracetamol dan penyakit hepar aktif derajat
berat.
Efek samping : Paracetamol jarang menyebabkan efek samping. Namun, paracetamol bisa
menimbulkan beberapa efek samping berikut jika digunakan secara
berlebihan:
Demam, Muncul ruam kulit yang terasa gatal, Sakit tenggorokan, Muncul
sariawan, Nyeri punggung, Tubuh terasa lemah, Kulit atau mata berwarna
kekuningan, Timbul memar pada kulit, Urine berwarna keruh atau berdarah
dan Tinja berwarna hitam atau BAB berdarah
Dosis :
- Dewasa
325–650 mg tiap 4–6 jam atau 1.000 mg tiap 6–8 jam. Paracetamol biasanya tersedia
dalam bentuk tablet dengan kandungan 500 mg. Paracetamol 500 mg dapat diminum
tiap 4–6 jam sekali untuk meredakan demam.

- Anak < 2 bulan

10–15 mg/kgBB, tiap 6–8 jam sekali atau sesuai dengan anjuran dokter.

- Anak 2 bulan–12 tahun

10–15 mg/kgBB, tiap 4–6 jam sekali atau sesuai anjuran dokter. Dosis maksimal 5
kali pemberian dalam 24 jam.

- Anak > 12 tahun

325–650 mg per 4–6 jam atau 1.000 mg tiap 6–8 jam.


2. Bentuk sediaan : Kapsul

Nama obat : Nutriflam

Gambar produk :

Komposisi : Serratiopeptidase 5 mg, Pancreatin 25 mg, Lecithin 100 mg

Indikasi : Nutriflam digunakan untuk meredakan peradangan dan nyeri pada persendian,
melancarkan pencernaan serta mempercepat metabolisme lamak dan kolesterol
sehingga dapat membersihkan pembuluh darah.
Kontraindikasi : Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui
memiliki riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap salah satu bahan aktif
obat ini tidak boleh mengonsumsinya.
Efek samping : Nutriflam umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek
samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Nutriflam meliputi:
Kandungan pancreatin pada obat ini berpotensi menyebabkan mual, muntah
dan diare, iritasi mulut atau reaksi alergi.

Jika muncul reaksi alergi seperti pembengkakan pada wajah, bibir, mata,
maka segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter
Anda.

Dosis :
Dosis dewasa: 1 – 2 kapsul 3 kali sehari.
OBAT BEBAS TERBATAS

Bentuk sediaan : Tablet

Nama obat : Bodrex migra

Gambar produk :

Komposisi : Tiap caplet Bodrex Migra mengandung zat aktif (nama generik) sebagai
berikut :

- Paracetamol 350 mg
- propyphenazone 150 mg
- Caffeine 50 mg

Indikasi : Kegunaan Bodrex Migra adalah untuk mengurangi rasa sakit kepala pada penderita
migrain.
Kontraindikasi : Jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap
paracetamol, propyphenazone, dan komponen lain obat ini.
Efek samping : Obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya
melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada
orang-orang yang mengkonsumsi alkohol.
Dosis : 1 tablet, 3 kali sehari
2. Bentuk sediaan : Kapsul

Nama obat : Decolsin kapsul

Gambar produk :

Komposisi : Paracetamol 400 mg, phenylpropanolamine HCI 30 mg, chlorphenamine


maleate 1 mg, dextromethorphan HBr 10 mg, guaifenesin 50 mg.
Indikasi : Digunakan untuk meredakan batuk, menurunkan demam, meredakan hidung
tersumbat, meredakan hidung gatal dan bersin-bersin.
Kontraindikasi : Hipersensitif, penderita gangguan fungsi hati, penderita gangguan jantung,
dan diabetes melitus.
Efek samping : Mengantuk, gangguan pencernaan, psikomotor, takikardia, aritmia, mulut
kering, palpitasi, retensi urin, hipertiroid, hipertensi, dan penyakit koroner.
Dosis : Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
Dewasa: 3 x 1 kapsul/hari.
OBAT KERAS

1. Bentuk sediaan : Tablet

Nama Obat : Amaryl Tablet 2 Mg

Gambar produk :

Komposisi obat : Glimepiride 2 mg

Indikasi obat : Membantu mengontrol kadar gula darah pada pasien dengan diabetes
melitus tipe 2.

Kontraindikasi obat : Hipersensitif, gagal ginjal atau penyakit hati berat. Tidak boleh
digunakan pada diabetes tipe 1.

Efek samping obat : Pusing, sakit kepala, gejala mirip flu, mual, dispnea, syok, dan
hipoglikemia (kadar gula darah rendah) adalah efek samping yang sering
terjadi pada penggunan obat ini. Gejalanya bisa berupa sakit kepala, rasa
lapar, mual, sulit konsentrasi, gangguan penglihatan, reaksi alergi.

Dosis obat : Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

- Dewasa: Dosis disesuaikan berdasarkan kadar gula darah dalam tubuh.


- Lansia: Dosis awal: 1 tablet sebanyak 1 kali/hari
2. Bentuk sediaan : Kapsul

Nama obat : Alpentin Kapsul 300 mg

Gambar produk:

Komposisi obat : Tiap 1 kapsul: gabapentin 300 mg.

Indikasi obat : Terapi tambahan untuk mengembalikan kestabilan rangsangan sel saraf
sehingga dapat mencegah atau mengatasi kejang baik kejang sederhana dan
kejang parsial kompleks, terutama kejang umum sekunder tonik-klonik.

Kontraindikasi obat : Pasien yang hipersensitif terhadap gabapentin.

Efek samping obat :

- Umum: kelemahan, nyeri, kelelahan, penurunaan berat badan, bengkak wajah dan
nyeri dada.
- Sistem pencernaan: perut kembung.
- Sistem limfatik: peradangan dan perdarahan pada pembuluh darah kecil (purpura).
- Sistem neurologis: vertigo, hiperkinesia, penurunan atau kehilangan refleks.
- Sistem pernapasan: bronkhitis, sinusitis, pneumonia.
- Kulit dan adneksa: luka terbuka (laserasi), ruam melebar dengan benjolan tipis yang
timbul (ruam makulopapular).
- Sistem urogenital: infeksi saluran kemih.
- Mata: gangguan penglihatan.
- Reaksi laboratorium: meningkatkan kadar plasma obat antiepilepsi.

Dosis obat : Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

 Dewasa dan anak-anak 12 tahun ke atas: 900-1800 mg/hari.


Pada hari pertama diberikan 1 kali/hari, pada hari kedua diberikan 2 kali/hari dan pada
hari ketiga diberikan 3 kali/hari. Setelah itu dosis dapat ditingkatkan hingga 1200
mg/hari.
Waktu maksimum antar dosis pada pemberian 3 kali/hari tidak boleh melebihi 12 jam. Jika
pemberian alpentin dihentikan atau pemberian antikonvulsan alternatif ditambahkan ke
terapi maka harus dilakukan secara bertahap selama minimal 1 minggu.

 Pasien dengan gangguan fungsi ginjal:


o Fungsi ginjal klirens kreatinin:
 60 ml/min ke atas: 400 mg sebanyak 3 kali/hari.
 30-60 ml/min: 300 mg sebanyak 2 kali/hari.
 15-30 ml/min: 300 mg sebanyak 1 kali/hari.
 15 ml/min ke bawah: 300 mg/hari.
 Hemodialisis:
o Dosis awal: 300-400 mg.
o Dosis pemeliharaan: 200-300 mg/4 jam hemodialisis.
OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

 NARKOTIKA

1. Bentuk sediaan : Tablet

Nama produk : Coditam

Gambar produk :

Komposisi obat : - Kodein 30 mg.


- Parasetamol 500 mg.

Indikasi obat : Meringankan nyeri hebat.

Kontra indikasi obat :

 Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.

 Pasien penderita asma bronkial akut.


 Pasien yang mengalami cedera kepala.
 Pasien yang mengalami peningkatan tekanan intraokular mata.
 Pasien yang menjalami operasi saluran empedu.
 Pasien penderita gangguan fungsi hati.
 Wanita hamil dan ibu menyusui.
 Anak-anak 12 tahun ke bawah.
 Pasien penderita depresi pernafasan.
 Pasien penderita penyumbatan (obstruksi) saluran pencernaan.
 Pasien penderita gangguan ginjal berat.

Efek samping obat :

 Pusing.
 Nyeri dada.
 Demam.
 Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
 Sakit tenggorokan.
 Kelelahan.
 Jantung berdebar-debar (palpitasi).
 Gangguan penglihatan.
 Depresi mental.
 Kehilangan kesadaran (sedasi).
 Koma euforia.
 Gelisah (disforia).
 Lemah.
 Kemarahan dan kegelisahan tanpa sebab (agitasi).
 Gugup.
 Penrunan kesadaran (delirium).
 Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
 Mual.
 Muntah
 Penurunan tekanan darah di bawah normal (hipotensi).
 Kesulitan buang air besar (konstipasi).
 Reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal, kulit merah, pembengkakan pada wajah, mulut,
bibir atau tenggorokan.

Dosis obat : Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa: - Dosis lazim: 1 tablet/4 jam atau saat merasakan nyeri hebat.
- Dosis maksimal harian: 240 mg kodein fosfat.
2. Bentuk sediaan : Kapsul

Nama produk : Codipront

Gambar produk :

Komposisi obat : Tiap 1 kapsul:

- Codeine anhydrate 30 mg.


- Phenyltoloxamine 10 mg.

Indikasi obat : Meredakan gejala batuk kering yang disertai dengan keadaan alergi.

Kontra indikasi obat :

 Anak 2 tahun ke bawah.

 Ibu hamil dan menyusui.


 Pasien yang alergi terhadap bahan yang terkandung dalam obat ini.
 Serangan asma akut.
 Pasien koma.
 Pasien saat kondisi ketika kelenjar prostat membesar (hipertrofi prostat).
 Peningkatan tekanan bola mata secara mendadak (glaukoma sudut sempit).
 Penyakit saluran pencernaan.

Efek samping obat :

 Mual.

 Muntah.
 Rasa gatal seluruh atau sebagian badan (pruritus).
 Reaksi kulit.
 Reaksi alergi.
 Peningkatan berat badan.
 Frekuensi buang air besar yang lebih sedikit dari biasanya.
 Gangguan penglihatan.
 Gangguan pernafasan.

Dosis obat : Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa dan anak 14 tahun ke atas: 1 kapsul sebanyak 2 kali/hari.


 PSIKOTROPIKA

1. Bentuk sediaan : Tablet

Nama produk : Valium Diazepam

Gambar produk :

Komposisi obat : diazepam 10 mg

Indikasi obat : Valium digunakan untuk premedikasi atau pemeliharaan anestesi,


memberikan efek tenang dalam prosedur bedah dan dosis miror, mengatasi
kecemasan parah, kejang otot, sindrom penarikan alkohol, insomnia yang
berhubungan dengan kecemasan.

Kontra indikasi obat : Tidak boleh diberikan pada penderita glukoma, sudut tertutup akut,
koma, depresi sistem saraf pusat insufisiensi, pernapasan berat atau
akut, sindrom apnea tidur, miastenia gravis, gangguan hati berat.

Efek samping obat : Tremor, sedasi, kantuk, vertigo, kelelahan, sakit kepala, kelemahan otot,
reaksi paradoks misalnya kecemasan, halusinasi, insomnia, psikosis
gangguan tidur, nyeri dan tromboflebitis (jika diberikan secara
intravena)

Dosis obat : Dosis penggunaanya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya
penyakit yang diderita. Seperti :

- kecemasan berat : 2 mg, 3 x sehari, max 30 mg/hari


- insomnia : 5-15 mg sebelum tidur
- terapi tambahan pada kondisi kejang : 2-60 mg/hari dalam dosis terbagi
- kejang otot : 2-15 mg/hari dalam dosis terbagi. Hingga 60 mg/hari pada gangguan
kejang.
2. Bentuk sediaan : Kapsul

Nama produk : Kalxetin

Gambar produk :

Komposisi obat : Fluoxetin

Indikasi obat : depresi, obsessive compulsive disorder (OCD), bulimia nervosa, PMDD

Kontra indikasi obat : Hipersensitif terhadap fluoxetin, gangguan ginjal berat, wanita
menyusui dan hamil, pemberian bersamaan dengan manoamin
oksidase inhibitor (MAOI)

Efek samping obat : Efek samping tergolong ringan paling sering (20-25%) mual, gugup,
insomnia, nafsu makan berkurang, mulut kering, memimpikan yang
aneh, sering cemas dan tegang.

Dosis obat :

- dosis awal 20 mg perhari (1x1 kapsul/hari) pagi atau malam


- dosis yang ditingkatkan menjadi 40 mg perhari (1x2 kapsul/hari) hingga 80 mg
perhari, diberikan 1 x sehari atau dosis terbagi, tergantung respon pasien.
- efektivitas fluoxetin terlihat dalam 5-6 minggu
- tidak perlu menyesuaikan dosis pada orang tua dan orang gemuk
- pada gangguan hari (sirosis hati) dan gangguan ginjal ringan sampai sedang perlu
menyesuaikan dosis yaitu 1 x ½ kapsul.

Anda mungkin juga menyukai