Anda di halaman 1dari 20

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH

KEBUDAYAAN ISLAM

1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Hakikat Pengembangan RPP

Menurut Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar.
Selanjutnya menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Lampiran IV tentang
Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran (Kemdikbud, 2013: 37)
tahapan pertama dalam pembelajaran menurut Standar Proses adalah perencanaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). RPP adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara
rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus.
Sementara itu menurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di SD (Kemdikbud, 2013:
9) RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau
lebih.
RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu
yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien,
memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. 
Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal
tahun pelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap
awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru
secara individu maupun berkelompok dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus
sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.
Kurikulum 2013 untuk SD menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik Terpadu
dari kelas I sampai kelas VI.
Kurikulum 2013 SD melaksanakan pembelajaran Tematik Terpadu dan
prosesnya menerapkan pendekatan scientific. Penerapan pembelajaran Tematik
Terpadu dengan pendekatan scientific  membawa implikasi perubahan dalam
pembelajaran di SD. Perubahan itu mengakibatkan perubahan pada perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, sistem penilaian, buku siswa, buku guru,
program remedial serta pengayaan, dan sebagainya. Panduan penyusunan RPP ini
diperlukan agar semua pemangku kepentingan pendidikan dasar memiliki persepsi
yang sama dalam pelaksanakan Kurikulum 2013 SD, khususnya perencanaan
pembelajaran. Hal ini sangat mendukung proses dan hasil pembelajaran.

B. Pengertian dan Fungsi RPP


Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah program perencanaan yang disusun
sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses
pembelajaran. RPP dikembangkan berdasarkan silabus. Dengan kata lain, RPP
adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran
untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah
dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1
(satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1
(satu) kali pertemuan atau lebih.
Figur 1 Menggambarkan alur perumusan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran

ALUR RPP
SK dan KD

SILABUS

RPP

Perencanaan pembelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan


pendidikan di sekolah. Melalui perencanaan pembelajaran yang baik, guru akan lebih
mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah
dalam belajar. Perencanaan pembelajaran dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
dan karakteristik peserta didik, sekolah, mata pelajaran, dsb.

Mungkin masih ada guru yang beranggapan bahwa mengajar bagi seorang
guru adalah tugas rutin atau pekerjaan keseharian. Dengan demikian, muncul
anggapan berikutnya yaitu bahwa guru yang berpengalaman tidak perlu membuat
perencanaan , sebab ia telah tahu dan hafal apa yang harus dikerjakannya di dalam
kelas. Pendapat itu mungkin ada benarnya, seandainya mengajar hanya dianggap
sebagai proses menyampaikan materi pelajaran.

Pendapat ini jelas berbeda dengan yang sudah dipelajari di muka bahwa
mengajar tidak sesempit itu. Mengajar adalah proses mengatur lingkungan supaya
siswa belajar yang kemudian diistilahkan dengan pembelajaran. Dengan demikian,
maka setiap proses pembelajaran selamanya akan berbeda tergantung pada tujuan,
materi pelajaran serta karakteristik siswa sebagai subjek belajar. Oleh sebab itu, guru
perlu merencanakan dengan matang, sebagai bagian dari tugas profesionalnya.

C. Komponen-komponen RPP

Komponen-komponen RPP
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan.
2. Identitas tema/subtema.
3. Kelas/semester.
4. Materi pokok.
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
6. Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dipelajari siswa untuk suatu  jenjang sekolah, kelas, dan matapelajaran.
7. Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian kompetensi.
a. Kompetensi Dasar; merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan pelajaran;
b. Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar
yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, satuan
pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian. Dalam merumuskan indikator perlu memperhatikan
beberapa hal di bawah ini.
1) Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang
dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD.
2) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke
kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
3) Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat
dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan
kebutuhan siswa.
4) Indikator harus menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
8. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD
atau diorganisasikan setiap pertemuan. Tujuan pembelajaran yang dinyatakan dengan
baik mulai dengan menyebut Audience peserta didik untuk siapa tujuan itu
dimaksudkan. Tujuan itu kemudian mencantumkan Behavior atau kemampuan yang
akan diamati. Akhirnya, tujuan itu mencantumkan Degree keterampilan itu harus
dicapai dan diukur, yaitu dengan standar seperti apa kemampuan itu dapat dinilai.

9. Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-
butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
10. Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran,
digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.
11. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
a. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran.
b. Alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang memudahkan
memberikan pengertian kepada siswa.
c. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.
12. Langkah  – langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup:
a. Pertemuan pertama, berisi pendahuluan; kegiatan Inti, dan penutup.
b. Pertemuan kedua, berisi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
13. Penilaian
a. Berisi jenis/teknik penilaian.
b. Bentuk instrumen.
c. Pedoman perskoran.

Pembelajaran merupakan suatu system yang terdiri atas komponen-komponen


yang satu sama lain saling berkaitan. Dengan demikian, maka merencanakan
pelaksanaan pembelajaran adalah merencanakan setiap komponen yang saling
berkaitan. Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran minimal ada lima komponen
pokok, yaitu komponen tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode, media dan
sumber pelajaran serta komponen evaluasi. Hal ini seperti yang digariskan oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 yang menyatakan
bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya:

1. Tujuan Pembelajaran
2. Materi ajar
3. Metode pengajaran
4. Sumber belajar
5. Dan penilaian hasil belajar

Berikut ini adalah rincian dari komponen minimal RPP yang dimaksud:

1) Tujuan Pembelajaran
Dalam Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, tujuan
pembelajaran dirumuskan dalam bentuk kompetensi yang harus dicapai atau
dikuasai oleh siswa. Melalui rumusan tujuan, guru dapat memproyeksikan apa
yang harus dicapai oleh siswa setelah berakhir suatu proses pembelajaran.
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, tugas guru adalah menjabarkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK/KD) menjadi indikator hasil
belajar. Mengapa demikian? Sebab SK/KD itu sendiri telah ada dalam Standar
Isi kecuali seandainya guru ingin mengembangkan Kurikulum Muatan Lokal
(Mulok) sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah.
Indikator hasil belajar itu sendiri pada dasarnya adalah pernyataan
perilaku yang memiliki dua syarat utama, yakni bersifat observable dan
berorientasi pada hasil belajar (Anda bisa pelajari lagi dalam merumuskan
tujuan pembelajaran khusus).

2) Materi/Isi

Materi/Isi pelajaran berkenaan dengan bahan pelajaran yang harus


dikuasai siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi pelajaran harus
digali dari berbagai sumber belajar sesuai dengan kompetensi yang harus
dicapai. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi
pelajaran yang harus dikuasai siswa bisa berbeda antar daerah. Hal ini
dikarenakan setiap daerah memiliki karakteristik yang tidak sama. Misalkan,
ketika guru akan mengajarkan tokoh penyebar agama Islam di Indonesia.

Dalam sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, guru diberikan


kewenangan untuk mengajarkan materi-materi yang bersifat atau lebih
tepatnya berstandar local termasuk ketika guru mengajarkan tokoh penyebar
Islam di Indonesia. Guru bisa menentukan sendiri tokoh yang mana yang akan
dibahas berdasarkan daerah masing-masing. Jadi ketika berbicara penyebaran
dan dakwa Islam di pulau Jawa maka pembahasan Wali Songo tidak bisa
dihilangkan, bahkan guru bisa lebih spesifik lagi menentukan dari asal tokoh
tersebut.
Contoh, ketika berbicara tokoh penyebar Islam pertama di Cirebon
adalah Sunan Gunung Djati dan ketika berbicara mengenai tokoh di Surabaya
maka Sunan Ampel adalah tokoh yang dikaji. Kalau kebetulan tidak terdapat
tokoh di daearah tersebut, maka guru bisa mencari tokoh yang berpengaruh
dan terdekat dengan lokasi satuanpendidikan tempat pembelajaran SKI
tersebut diselenggarakan.

3) Strategi dan metode pembelajaran

Strategi adalah rancangan serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan


tertentu; sedangkan metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
strategi. Dengan demikian, strategi dengan implementasi itu tidak dapat dipisahkan.
Strategi dan metode pembelajaran harus dirancang sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Tujuan yang berhubungan dengan bidang kognitif berbeda strategi dan
metodenya dengan tujuan dalam bidang afektif dan psikomotor. Dengan demikian
juga materi yang diajarkan berupa data dan fakta harus berbeda strategi dan metode
yang digunakan dengan mengajarkan konsep atau prinsip. Masing-masing memiliki
perbedaan. Satu ha yang perlu diperhatikan dalam menentukan strategi dan metode
pembelajaran adalah, bahwa strategi dan metode itu harus dapat mendorong siswa
untuk beraktivitas sesuai dengan gaya belajarnya. Sejumlah prinsip yang telah
diselenggarakan dalam PP No. 19 tahun 2005 adalah bahwa proses pembelajaran
harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, memberikan ruang
yang cukup bagi perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.

4) Media dan sumber belajar

Media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat bantu untuk


mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan sumber belajar adalah
segala sesuatu yang mengandung pesan yang harus dipelajari sesuai materi pelajaran.
Penentuan media dan sumber belajar harus sesuai dengan karakteristik peserta didik
dan karakteristik daerah. Suatu media dan sumber belajar yang digunakan tidak
mungkin cocok untuk semua siswa.

5) Evaluasi

Evaluasi dalam KTSP diarahkan bukan hanya sekedar untuk mengukur


keberhasilan setiap siswa dalam pencapaian hasil belajar, tetapi juga untuk
mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan setiap siswa.
Oleh sebab itu, dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran, setiap guru tidak
hanya menentukan tes sebagai alat evaluasi akan tetapi juga menggunakan non-tes
dalam bentuk tugas, wawancara, dan lain sebagainya.

d. Prinsip-prinsip penyusunan RPP

1. memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan


awal, tinggal intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

Proses pembelajaran dirancangdengan berpusat pada peserta didik untuk


mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan smangat
belajar.

3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,


pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut


RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.

5. Keterkaitan dan keterpaduan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan anatar SK,


KD, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun
dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran,
lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

6. Menerafkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan


komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan afektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.

e. Langkah-langkah penyusunan RPP

Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan
Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen mempunyai
arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan.

Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagi berikut:

1. Mencantumkan Identitas

Terdiri atas nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, standar


kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan alokasi waktu.

Hal yang perlu diperhatikan adalah:


a. RPP boleh disusun untuk suatu kompetensi dasar.
b. Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dikutip dari silabus.
(Standar Kompetensi-Kompetensi Dasar-Indikator adalah suatu alur pikir
yang saling terkait tidak dapat dipisahkan).
c. Indikator merupakan:
 Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberi gambaran bahwa
peserta didik telah mencapai kompetensi dasar.
 Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikpa, pengetahuan, dan
keterampilan.
 Dikembangkan sesuai karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan
potensi daerah.
 Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.
 Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk mencapai suatu kompetensi dasar;
dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2x35
menit).

Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat


diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi
dasarnya.

2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Misalnya:


kegiatan pembelajaran: “Menyimak penjelasan mengenai kebiasaan masyarakat pra-
Islam di jazirah Arab.”
Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran,
misalnya peserta didik dapat:

a. Mendeskripsikan kebiasaan buruk masyarakat Arab pra-Islam.


b. Mendeskripsikan kebiasaan baik masyarakat Arab-pra-Islam.
c. Membenci tanggapan atas kebiasaan buruk dan baik masyarakat Arab pra-
Islam.
d. Menceritakan kebiasaan-kebiasaan orang-orang Arab pra-Islam.

Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan
pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan
dapat memberikan hasil.

3. Menentukan Materi Pembelajaran

Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari


indikator. Contoh:

indikator: peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri masyarakat jahiliyah.

Materi pembelajaran: masyrakat pra-Islam: kebiasaan buruk masyarakat Arab pra-


Islam: menyembah berhala, suka minum-minuman keras, hidup boros, bermain judi,
berbuat riba, membunuh anak bayi perempuan, suku berkelahi. Kebiasaan baik orang
Arab pra-Islam: dermawan, suka menepati janji, memiliki tekad yang kuat, menjaga
harga diri, teguh pendirian, dan dapat dipercaya.

4. menentukan Metode Pembelajar

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula


diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik
pendekatan atau strategi yang dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode
yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik:

a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses,


kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
b. Metode-metode yang digunakan misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya
jawab, e-learning dan sebagainya.

5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran

a. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah


kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat
unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan


pembelajara adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan
a) Orientasi: merumuskan perhatian peserta didik pada materi yang akan
dibelajarkan dengan cara menunjukan benda yang menarik,
memberikan ilustrasi, membaca berita disurat kabar, menampilkan
slide animasi dan sebagainya.
b) Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang
materi yang akan diajarkan.
c) Motivasi: guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa
bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dan
sebagainya.
d) Pemberian acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan
dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian
materi pelajaran secara garis besar.
e) Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah
pembelajaran).

2) Kegiatan inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk
dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan kerangka pemikiran masing-
masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik
dapat menunjukan perubahan prilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan
pembelajaran dan indikator.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan
lembaran kerja siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau non-cetak. Khusus
untuk pembelajaran berbasis ICT (Information and Communication
Technology/Teknologi Komunikasi dan Informasi) yang inline dan koneksi
internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus dirumuskan detil mengenai
waktu akses dan alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus
ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan.

3) Kegiatan Penutup
a) Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman atau
simpulan.
b) Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan
tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang
kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya-jawab
dengan mengambil ± 25% peserta didik sebagai sampelnya.
c) Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan
di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidial/pengayaan.
b. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh
rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang
dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena
itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak
harus ada dalam setiap pertemuan.

6. Memilih Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus
yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media,
narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan
bisa langsung dinyatakan bahan aar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar
dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicentumkan bahan ajar
yang sebenarnya.

Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut,
pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT
(Information and Communication Technology / Teknologi Komunikasi dan
Informasi), maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link
file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan
pembelajaran.

7. Menentukan Penilaian

Penilaian dijabarkan atas enis penilaian, bentuk instrumen, dan teknik


instrumen yang dipakai.

Contoh Format Rencana Pelaksanan Pembelajaran

Seperti yang telah dikemukakan di atas, Perencanaan Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) pada dasarnya adalah pengembangan dari silabus dengan
demikian, maka apa yang telah dirumuskan dalam silabus menjadi dasar penyusunan
RPP.

(sumber buku lain)

Dra. Loeloek Endah Poerwatu, M.Pd

Sopam Amri, S.Pd

Panduan memahami kurikulum 2013. Jakarta: PT Prestasi Pustaka Raya

2013

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kretivitas, dan
kemandirian sesuai dengam bakat, minat, dan perkembangan fisik serat psikologis
peserta didik.

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalam RPP untuk setiap pertemuan yang
disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

Komponen RPP adalah:

1. Identitas mata pelajaran


Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, identias,
program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah
pertemuan.
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kulaifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilam
yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan semester pada suatu mata
pelajaran.
3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah seumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalag perilaku yang dapat diukur dan diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip-prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalma bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
7. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.
8. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari
setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata
pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik
kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI.
9. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interakti, inspriratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakars kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan
sistematik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau
kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan
indikator pencapaian komptensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serat materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
Prinsip-prinsip Penyusunan RPP

Penyusunan RPP sangat di perlukan dalam konsep pembelajaran, maka


perhatikan pola-pola berikut ini:

1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik


RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan
awal, tingkat intelektual, minta, motivasi belajar, bakat, potnsi, kemampuan
sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, dan lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi peserta didik
Proses pembelajaran dirancamg dengan berpusat pada peserta didik untu
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan
semangat belajar.
3. Mengembang budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekpresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
5. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK,
KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajara dalam satu keutuhan pengalaman
belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keberagaman
budaya.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi
dan kondisi.

Anda mungkin juga menyukai