Anda di halaman 1dari 8

1

BAB IPENDAHULUAN
A.
 
Latar BelakangUsaha untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
pendidikankhususnya Pendidikan Agama Islam senantiasa terus dikembangkan
melalui pengkajian berbagai komponen pendidikan. Perbaikan dan penyempurnaankuri
kkulum, bahan ajar, manajemen pendidikan, proses belajar mengajar dan lain-lain
sudah banyak dilakukan. Tujuan utamanya adalah untuk
memajukan pendidikan nasional dan meningkatkan hasil pendidikan, tidak terkecuali bi
dangPendidikan Agama Islam.Perbaikan dan penyempurnaan sistem pembelajaran
merupakan upayayang paling nyata dalam meningkatkan proses dan hasil belajar para
siswa sebagaisalah satu indikator kemajuan dan kualitas pendidikan. Proses belajar
mengajarmerupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah, agar tujuan pendidikan
dan pengajaran berjalan dengan benar.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa dasar hubungantimbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuantertentu. Interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa itumerupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses
belajar mengajar. Interaksidalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti luas, tidak
sekedar hubunganantara guru dan siswa, berupa materi pelajaran, melainkan
penanaman sikap dannilai pada diri siswa yang sedang belajar Upaya
tersebut diarahkan kepadakualitas pembelajaran sebagai sebuah proses yang
diharapkan dapat menghasilkankualitas hasil belajar siswa

 
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dalam makalah tentangPembelajaran dalam
Pendidikan Islam ini akan membahas hal-hal sebagai
berikut:1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam2. Prinsip-prinsip Belajar d
an pembelajaran.3.Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Agama
Islam4. Perencanaan Pembelajaran5. Proses Pembelajaran6. Faktor-faktor yang mempe
ngaruhi Pembelajaran PAI7. Penerapan Strategi Pembelajaran pada Pendidikan Agama I
slam
 
 
3
BAB IIPEMBAHASAN1.
 
Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalammenyiapkan peserta
didik untuk mengenal, memahami, mengayati, hinggamengimani ajaran agama Islam,
dibarengi dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam
hubungannya dengan kerukunan antar umat beragamahingga terwujud kesatuan dan
persatuan bangsa dan untuk mencapai pengertiantersebut maka harus ada serangkaian
yang saling mendukung antara lain :1.
 
Pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan,
pengajaran dan atau latihan yang dilakukan secara berencana dansadar akan tujuan
yang hendak dicapai.2.
 
Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti yangdibimbing,
diajari dan atau dilatih dalam peningkatan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan
pengamalan terhadap ajaran agama Islam.3.
 
Pendidik/ Guru (GBPAI) yang melakukan kegiatan bimbingan, pengajarandan atau
latihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapaitujuan tertentu.Kegiatan
PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan,
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap peserta didik, yang di samping un
tukmembentuk kesalehan atau kualitas pribadi, juga sekaligus untuk
membentukkesalehan atau kualitas pribadi, juga membentuk kesalehan sosialMenurut
Zakiyah Darajdat (1989; 87) yang dikutip oleh Abdul Majid dan
Dian Andayani, “Pendidikan agama
Islam adalah suatu usaha untuk membina danmengasuh peserta didik agar senantiasa
dapat memahami ajaran Islam secaramenyeluruh, lalu menghayati tujuan, yang pada
akhirnya dapat mengamalkan
serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup”.
 
 
4
Sedangkan Tayar Yusuf (1986; 35) mengartikan pendidikan agama Islamsebagai usaha
sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan,kecakapan, dan
keterampilan kepada generasi muda agar menjadi manusia bertakwa kepada Allah.Dari
pengertian dapat diketahui bahwasannya dalam penyampaian PAImaupun menerima
PAI adalah dua hal yang dilakukan secara sadar dan terencanaoleh peserta didik dan
guru untuk untuk meyakini akan adanya suatu ajarankemudian ajaran tersebut
difahami, dihayati dan setelah itu diamalkan ataudiaplikasikan, akan tetapi disitu juga
dituntut untuk menghormati agama lain.
Sedangkan dalam buku “Ilmu pendidikan Islam” yang ditulis H.M. Arifin
dikatakan Pendidikan agama Islam adalah sistem pendidikan yang dapatmemberikan
kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuaidengan cita-cita Islam,
karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnaicorak kepribadiannya.Dengan
istilah lain, manusia yang telah mendapatkan pendidikan Islam ituharus mampu hidup
di dalam kedamaian dan kesejahteraan sebagaimana cita-citaIslam. Pengertian
pendidikan agama Islam dengan sendirinya adalah suatu
sistem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan olehham
bah Allah. Pendidikan Islam pada khususnya yang bersumberkan nilai-nilaitersebut
juga mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan. Sejalan dengannilai-nilai
Islam yang melandasinya adalah merupakan proses ikhtiariah yangsecara pedagogis
kematangan yang mengutungkan.
2.
Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran
 
Sebelum memulai proses pembelajaran hendaknya dipahami dulu
prinsip- prinsip belajar dan pembelajaran yang mengacu pada teori belajar dan pembel
ajaran. Hal ini dilakukan untuk memilih dan menentukan metode pembelajaran yang te
pat yang akan diterapkan dalam proses belajar-mengajar.Prinsip-prinsip tersebut
antara lain adalah:
  
7
5.
 
Prinsip Retensi
 
mengingat kembali materi pembelajaran yang sudah dipelajari oleh pesertadidik.
Dengan retenzi membuat apa yang sudah dipelajari dapat bertahan atautinggal lebih
lama dalam struktur kognitif dan dapat diingat kembali apabiladiperlukan.
3.
 
Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam
Implementasi kurikulum 2013 yang pada prinsipnya sangat dibutuhkanguru di sekolah
adalah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPPyang disusun guru akan
berdasarkan Permendikbud No. 81a Tahun
2013Lampiran IV Tentang Pedoman Umum Pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pada 
prinsipnya merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatankepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuanyang
semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, danketerampilan yang
diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta
berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.Strategi pembelajaran harus
diarahkan untuk memfasilitasi pencapaiankompetensi yang telah dirancang dalam
dokumen kurikulum agar setiap individumampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang
hayat. dan yang pada gilirannyamereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan
masyarakat belajar. Untukmencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen
kurikulum,
kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didi
k,(2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan
kondisimenyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika,
dankinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam
melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan,ko
ntekstual, efektif, efisien, dan bermakna.Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong
untuk menemukan sendiridan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek
informasi baru denganyang sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan
pengembangan menjadiinformasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan
jaman tempat dan
 
8
waktu ia hidup. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuantidak
dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didikadalah subjek
yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah,mengkonstruksi, dan
menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran
harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untukmengk
onstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar benarmemahami dan
dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didoronguntuk bekerja
memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya,dan berupaya keras
mewujudkan ide- idenya.Guru mengembangkan kesempatan belajar kepada peserta
didik untukmeniti anak tangga yang membawa peserta didik kepemahaman yang lebih
tinggi,yang semula dilakukan dengan bantuan guru tetapi semakin lama semakin
mandiri. Bagi peserta didik, pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu”menjadi
“aktif mencari tahu”.Di
 dalam pembelajaran, peserta didikmengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya. Bagi
peserta didik, pengetahuan yangdimilikinya bersifat dinamis, berkembang dari
sederhana menuju kompleks, dariruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang
lingkup yang lebih luas,dan dari yang bersifat konkrit menuju abstrak.Di dalam
pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktifmengembangkan
potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru
menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiata
n yangmemungkinkan mereka mengembangkan potensi yang dimiliki mereka
menjadikompetensi yang ditetapkan dalam dokumen kurikulum atau lebih.
Pengalaman belajar tersebut semakin lama semakin meningkat menjadi kebiasaan belaj
armandiri dan ajeg sebagai salah satu dasar untuk belajar sepanjang hayat.Pada
Kurikulum 2013 dikembangkan dua modus proses pembelajaranyaitu proses
pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung.Proses pembelajaran
langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didikmengembangkan
pengetahuan, kemampuan berpikir dan
keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dira
ncangdalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam
 
9
 pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajarmengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis,dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis.Proses
pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilanlangsung atau
yang disebut dengan
instructional effect 
.Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi
selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.Pe
mbelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.Berbeda
dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran
langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap
sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajara
ndan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Olehkarena
itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yangterjadi selama
belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan kokurikuler danekstrakurikuler terjadi
proses pembelajaran untuk mengembangkan moral
dan perilaku yang terkait dengan sikap.Baik pembelajaran langsung maupun pembelaja
ran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.Pembelajaran langsung
berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KDyang dikembangkan dari KI-3
dan KI-4. Keduanya, dikembangkan
secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untukmenge
mbangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaandengan
pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 danKI-2.Proses
pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:a. mengamati; b.
menanya;c. mengumpulkan informasi;d. mengasosiasi; dane. mengkomunikasikan.
 
17
 berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, gurumemfasili
tasi agar peserta didik dapat melakukan pengamatan
terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan, selanju
tnyaguru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan
lanjutankepada peserta didik.Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan
kompetensi yang terkaitdengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin,
taat aturan,menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang
dieksplorasi,misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan, museum,
dansebagainya. Sebelum menggunakannya peserta didik harus tahu dan
terlatihdilanjutkan dengan menerapkannya.Berikutnya adalah contoh aplikasi dari
kelima kegiatan belajar (
learning event 
)yang diuraikan dalam tabel 1 di atas.
a. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasikesempatan
peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat,menyimak,
mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untukmelakukan
pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat,membaca, mendengar) hal
yang penting dari suatu benda atau objek.
b. Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luaskepada peserta
didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak,dibaca atau dilihat.
Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapatmengajukan pertanyaan: pertanyaan
tentang yang hasil pengamatan objek yangkonkrit sampai kepada yang abstra
berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur,atau pun hal lain yang lebih abstrak.
Pertanyaan yang bersifat faktual sampaikepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.
 
18
Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dariguru, masih
memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ketingkat di mana
peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.Dari kegiatan kedua
dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui
kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam 
bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.Pertanyaan terebut
menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebihlanjut dan beragam dari sumber yang
ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal
sampai sumber yang beragam.
c. Mengumpulkan dan mengasosiasikan
 Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasidari
berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapatmembaca buku
yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yanglebih teliti, atau bahkan
melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpulsejumlah informasi.Informasi
tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitumemeroses informasi untuk
menemukan keterkaitan satu informasi denganinformasi lainnya, menemukan pola dari
keterkaitan informasi dan bahkanmengambil berbagai kesimpulan dari pola yang
ditemukan.
d. Mengkomunikasikan hasil
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yangditemukan dalam
kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut
disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau
kelompok peserta didik tersebut.
 
19
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didikdan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaiandan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten danterprogram,
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individu
almaupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan
menyampaikanrencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.Perlu diingat, bahwa
KD-KD diorganisasikan ke dalam empat KI. KI-
1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI-2 berkaitandengan
karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang pengetahuanterhadap materi ajar,
sedangkan KI-4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan.KI-1, KI-2, dan KI-4 harus
dikembangkan dan ditumbuhkan melalui
proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semuamat
apelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap
kegiatan pembelajaran.
6.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Pendidikan AgamaIslam
 
Pembelajaran adalah upaya untuk menjabarkan nilai-nilai yang terkandungdalam
kurikulum dengan mengalisis tujuan pembelajaran dan karakteristik
isi bidang studi Pendidikan Agama Islam yang terkandung dalam kurikulum.Selanjutnya
dilakukan kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan cara-cara (strategi)
pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yangditetapkan sesuai
dengan kondisi yang ada, agar kurikulum dapat teraktualisasidalam proses
pembelajaran sehingga hasil belajar terwujud dalam diri pesertadidik.
 
 

 
24
BAB IIIPENUTUPKesimpulan
Dalam proses pembelajaran seorang guru sebagai pengajarharus pandai-pandai dalam
mengambil langkah agar proses pembelajaran dapatterlaksana dengan baik dan
tercapai tujuan pendidikan. Diantaranya adalahdengan upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untukmengenal, memahami, mengayati, hingga
mengimani ajaran agama Islam,dibarengi dengan tuntutan untuk menghormati
penganut agama lain dalamhubungannya dengan kerukunan antar umat beragama
hingga terwujud kesatuandan persatuan bangsa dan untuk mencapai pengertian
tersebut maka harus adaserangkaian yang saling mendukung antara lain :1.
 
Pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu
kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang dilakukan secara berencanadan
sadar akan tujuan yang hendak dicapai.2.
 
Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam artiyang dibimbing,
diajari dan atau dilatih dalam peningkatan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan
pengamalan terhadap ajaran agama Islam.3.
 
Pendidik/ Guru (GBPAI) yang melakukan kegiatan bimbingan, pengajarandan atau
latihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapaitujuan tertentu.memilih
strategi pembelajaran yang tepat. Pada praktiknyatidak ada strategi pembelajaran yang
baku yang bisa diterapkan di semuatempat dan semua situasi, tetapi ada beberapa hal
yang perlu diperhatikandan dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran
antara lainyaitu:1) Prinsip-prinsip Pembelajaran yang meliputi prinsip
kesiapan peserta didik, motivasi, Prinsip partisipasi peserta didik, prinsip persepsi,dan
prinsip retensi. 2) Beberapa kriteria pemilihan strategi pembelajaranyaitu: berorentasi
pada tujuan, memlih teknik/metode yang tepat
dan penggunaan media pembelajaran yang sesuai. 3) Faktor-faktor yangmempengaruhi
pembelajaran, yaitu : kondisi pembelajaran agama, metode
 
25
 pembelajaran pendidikan agama dan hasil pembelajaran pendidikanagama. Ketiga
faktor tersebut saling terkait antara yang satu dengan yanglainnya. 3). Dalam
melaksanakan srtategi pembelajaran faktor yangterpenting diantaranya adalah
penggunaan metode yang tepat yangdisesuakan dengan tujuan pembelajaran agar
tujuan pembelajaran dapattercapai dengan baik.
 
26
Daftar Pustaka
Arifin, Zaenal, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung:
RemajaRosdakarya, 2013.Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK, Strategi
Pembelajaran danPemilihannya, Jakarta: Depdikbud, 2008.E. Mulyasa, Prof. Dr. M.Pd.,
Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013,Bandung: PT remaja Rosdakarya,
2013.Hamami, Tasman, DR, MA, Modul Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum
PAI berbasis IT, Yogyakarta, UMY, 11-6-2013Hamruni, Prof. Dr, Msi.
Modul Strategi dan Model Pembelajaran “PAIKEM”
dalam Kumpulan Modul PLPG Untuk Guru PAI Sekolah Umum, Yogyakarta:LPTK UIN
SUKA,2013.Rofik, Drs., M.Ag. Model Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013
dalamKumpulan Modul PLPG Untuk Guru PAI Sekolah Umum, Yogyakarta: LPTKUIN
SUKA, 2013.Sanjaya, Wina, Strategi Pendidikan Berorientasi Standar Proses
Pendidikan,Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.Tim Narasumber TOT
Kurikulum 2013,
 Konsep Pendekatan Scientific
, diberikan pada Sosialisai Implementasi Kurikulum 2013, Gunungkidul, 20-
22 Desember2013.
READ PAPER

Anda mungkin juga menyukai