Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

BAHASA INDONESIA -1

Dosen Pengampu:
Drs.Darsan Bagus,M.Pd
Dibuat Oleh Kelompok 1:
1.Amelia Estiningtyas NIM:203020212057
2.Delvi malinda NIM:203030212120
3.Efra Mayanti NIM:203020212078
4.Emmy Mudiarti NIM: 203020212074
5.Marhsella Cahaya S.T NIM: 203020212073
6.Noprika NIM:203030212159
7.Nur Anissa NIM:203020212064
8.Pahmi NIM:203020212056
9.Rahmi Amaliyah NIM:203020212067
10.Ribka Oktavia NIM:203020212066
11.Yera Friska NIM:20303021147

Rombel C
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN IKORDIKDAS
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
A. Pengengertian fonologi bahasa idonesia

fonologi, yang berasal dari gabungan kata Yunani phone bunyi dan logos tatanan, kata, atau
ilmu disebut juga tata bunyi. Bidang ini meliputi dua bagian. Fonetik, yaitu bagian fonologi yang
mempelajari cara menghasilkan bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi oleh alat
ucap manusia.

Fonemik, yaitu bagian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran menurut fungsinya sebagai
pembeda arti. Bunyi ujaran yang bersifat netral, atau masih belum terbukti membedakan arti disebut
fona, sedang fonem ialah satuan bunyi ujaran terkecil yang membedakan arti. Secara etimologi
berasal dari gabungan kata fon artinya bunyi dan logi yang artimya ilmu. Fonologi sendiri memiliki arti
sebagai bagian dari kajan linguistic yang mempelajari, membahas, membicarakan dan menganalisis
bunyi – bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat – aklat ucap manusia. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia (1997) fonologi adalah bidang linguistik yang menyelidiki bunyi – bunyi bahasa menurut
fungsinya.

Pengertian menurut ahli

Kridalaksana (2002), Menurut Kridalaksana yang di kutip dari kamus linguistik, fonologi
mempunyai arti bidang pada linguistik yang mempelajari tentang berbagai bunyi bahasa berdasarkan
fungsinya. Abdul Chaer (2003:102), Berdasarkan etimologi “fonologi” terbentuk dari kata “fon” yang
berarti “bunyi” dan “logi” berarti sebagai “ilmu”. Maka, umumnya bisa di bilang Fonologi memiliki arti
Ilmu yang mempelajari bunyi bahasa yang di pakai oleh manusia. Verhaar (1984:36) menjelaskan
bahwasanya fonologi mempunyai pengertian yang signifikan yang mana sebuah Ilmu yang
memperlajari tentang bidang khusus pada linguistik yang meneliti bunyi suatu bahasa tertentu yang
sesuai dengan fungsinya bertujuan menjadi pembeda antara makna leksikal suatu bahasa. Keraf,
1984: 30. Fonologi bisa di artikan bagian dari tatanan bahasa yang mempelajari dari bunyi-bunyi
bahasa Fromkin & Rodman, menjelaskan Definisi Fonologi adalah suatu bidang linguistik yang
mengamati, mempelajari, mengalisa serta membecirakan terkait dengan tata bunyi bahasa.
Trubetzkoy, Fonologi yaitu studi bahasa yang terkait dengan sistem bahasa, organisasi bahasa dan
merupakan suatu fungsi linguistis bahasa. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengertian fonologi bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : Fonologi diartikan sebagai kajian
bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi alat ucap manusia

B. Gejala Fonologi Bahasa Indonesia

Fonem

fonem adalah satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, maksudnya satuan fonem memiliki
fungsi untuk membedakan makna. Fonem dalam bahasa mempunyai beberapa macaam lafal yang
bergantung pada tempatnya dalam kata atau suku kata.

Contoh :

r dan t pada pasangan kata peri dan peti

u dan a pada pasangan bubur dan bubar

r dan s pada pasangan busuk dan buruk

Fona
Fona yaitu bunyi Bahasa yang tidak menimbulkan atau mempengaruhi perbedaan arti.

Contoh :

k pada pasangan kata Tuti dan Tutik

o pada pasangan kata besok dan besuk

h pada pasangan kata bila dan bilah

C. Ilmu-Ilmu Yang Tercakup Dalam Fonologi

Fonologi dalam tataran ilmu bahasa terdiri atas;

1.Fonetik

Fonetik yaitu ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi-bunyi ujaran yang dipakai dalam tutur dan
bagaimana bunyi itu dihasilkan oleh alat ucap. Menurut samsuri (1994), fonetik adalah studi tentang
bunyi-bunyi ujar. Sedangkn dalam KBBI (1997), fonetik diartikan sebagai bidang linguistik
pengucahasilkan bunyi (penghasilan) bunyi ujar atau fonetik adalah sistem bunyi suatu bahasa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fonetik adalah ilmu bahasa yang membahas bunyi-bunyi
bahasa yang dihasilkan alat ucap manusia, serta bagaiman bunyi itu dihasilkan. Chaer (2007) membagi
urutan proses terjadinya bunyi bahasa itu menjadi tiga jenis fonrtik yaitu;

° Fonetik Artikulatoris

Fonetik artikulatoris disebut juga fonetik organis atau fonetik sosiologis, mempelajari
bagaimana mekanisme alat-alat bicara manusia yang bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa serta
bagaimana bunyi-bunyi itu diklasifikasikan.

° Fonetik Akustik

Fonetik akustik mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau fenmena alam. Objeknya
adalah bunyi bahasa ketika merambat di uadara, anatra lain membicarakan; gelombang bunyi beserta
frekuensi dan kecepatannya ketika merambat di udara, spektrum, tekanan, dan intensitas bunyi.

° Fonetik Auditoris

Fonetik auditoris mempelajari bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu diterima oleh telinga,
sehingga bunyii-bunyi itu terdengar dan dapat dipahami. Dalam hal ini tentunya pembahasan
mengenai sturuktur dan fungsi alat dengar, yang disebut telinga itu bekerja.

Dari ketiga jenis fonetik tersebut yang paling berurusan dengan dunia linguistik adalah fonetik
artikulatoris,sebab fonetik inilah yang erkenaan dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu
dihasilkan atau diucapkan manusia. Sedangkan fonetik akustik lebih berkenaan bidang fisika yang
dilakukan setelah bunyi itu dihasilkan dan sedang merambat di udara.

2. Fonemik

Fonemik adalah ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai
pembeda makna. Terkait dengan pengertian tersebut, fonemik dalam KBBI (1997) diartikan; 1.Bidang
linguistik tentang sistem fonem. 2. Sistem fonem suatu bahas, 3.prosedur untuk menemukan fonem
suatu bahasa.
Jika dalam fonetik mempelajari berbagai macam bunyi yang dapat dihasilkan oleh alat-alat ucap
serta bagaiman tiap-tiap bunyi itu dilaksanakan,maka dalam fonemik mempelajari dan menyelidiki
kemungkinan-kemungkinan, bunyi ujaran yang manakah yang dapat mempunyai fungsi untuk
memedakan arti.

Chaer (2007) mengatakan bahwa fonemik mengkaji bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi
membedakan makna kata. Misalanya bunyi [L], [a], [b], dan [u] dan [a], [b],dan [u]. Jika dibandingkan
perbedaannya hanya pada bunyi pertama, yaitu bunyi [L] dan bunyi [r]. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kedua bunyi tersebut adalah fonem yang berbeda dalam bahasa indonesia, yaitu
fonem L dan fonem r.

Sebagai bidang yang berkonsentrasi dalam deskripsi dan anaisis bunyi-bunyi ujar, hasil kerja
fonologi berguna bahkan sering dimanfaatkan oleh cabang-cabang linguistik yang lain, misalnya
morfologi, sintaksis, dan semantik.

° Fonologi dalam cabang morfologi

Bidang morfologi yang konsentrasinya pada tataran struktur internal kata sering memanfaatkan hasil
studi fonologi, misalnya ketika menjelaskan morfem dasar (butuh) diucapkan secara variasi antara
(butUh) dan (bUtUh) serta diucapkan (butuhkan) setelah mendapat proses morfologis dengan
penmabahan morfem sufiks (-kan)

° Fonologi dalam cabang sintaksis

Bidang sintaksis yang berkoBidang sintaksis yang berkosentasi pada tataran kalimat, ketika
berhadapan dengan kalimat kamu berdiri. (Kalimat berita), kamu berdiri? (kalimat tanya), dan kamu
berdiri! ( kalimat perintah) ketiga kalimat tersebut masing-masing terdiri dari dua kata yang sama
tetapi mempunyai maksud yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat dijelaskan dengan
memanfaatkan hasil analisis fonologis, yaitu tentang intonasi, jedah dan tekanan pada kalimat yang
ternyata dapat membedakan maksud kalimat, terutama dalam bahasa indonesia.

° Fonologi dalam cabang semantik

Semantik sebagai cabang ilmu bahasa memiliki hubungan yang erat dengan kedua cabang ilmu
bahasa di atas ( Morfologi dan sintaksis). Ini berarti, bahwa makna suatu kata atau kalimat ditentukan
oleh unsur bunyi (tekanan suara dan atau nada suara yang lebih umum adalah suprasegmental),
bentukan kata (perubahan bentuk kata), maupun susunan kata dalam kalimat.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul (2009).Fonologi bahasa Indonesia: Rineka cipta


Chaer, Abdul (2009) Laingustik Umum. Bandung : Rineka cipta

Tarigan, Henry Guntur. 2011. Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Bandung: Penerbit Angkasa
Bandung.

Meyindriyani.2012.Fonologi bunyi bahasa dan tata bunyi. Yogyakarta: Diva pers

Anda mungkin juga menyukai