Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK

JESSICA DEBI CRISTIANI


NIM : B19011014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA
2020
Seorang pasien lansia wanita berusia 69 tahun yang menjalani pengobatan TBC, pengobatan 6
bulan, 2 minggu lalu beliau terdiagnosis positif covid 19, dan dirawat diruang isolasi tanpa
didampingi keluarga kurang lebih dirawat selama 2 minggu. Beliau sempat bercerita jika pasien
lain yang sekamar dengan beliau lebih dahulu meninggal dan semenjak itu beliau gelisah dan
terbayang dengan meninggalnya pasien sekamarnya itu. Setelah beberapa hari dirawat, beliau
diizinkan pulang kerumah untuk isolasi mandiri, dikarenakan sudah tidak bergejala lagi. Namun
semenjak itu, sang nenek tidak pernah bersedia untuk kembali datang menjalani pengobatan
TBCnya bahkan untuk kontrol saja tidak mau. Dari sini terlihat bahwa sang nenek merasa cemas,
kuatir, takut dan sudah pasrah tidak ingin menjalani cuci darah lagi. Nenek mengalami kondisi
depresi.

Pengkajian :

1. Aktivitas Keperawatan Pengkajian


a) Kaji konsep diri dan harga diri pasien
b) Identifikasi penyebab koping tidak efektif (mis, kurangnya dukungan, krisis kehidupan,
keterampilan menyelesaikan masalah yang tidak efektif)
c) Pantau perilaku agresif
d) Identifikasi pandangan pasien terhadap kondisinya dan kesesuaiannya dengan
pandangan penyedia layanan kesehatan
e) Peningkatan koping (NIC)

2. Penyuluhan untuk Pasien/Keluarga


a) Berikan informasi faktual yang terkait dengan diagnosis, terapi, dan prognosis
b) Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi, jika perlu
c) Berikan pelatihan keterampilan sosial yang sesuai
d) Ajarkan strategi penyelesaian masalah
e) Berikan informasi mengenai sumber-sumber di komunitas

3. Aktivitas Kolaboratif
a) Awali diskusi tentang perawatan pasien untuk meninjau mekanisme koping pasien dan
untuk menyusun rencana perawatan
b) Libatkan sumber-sumber di rumah sakit dlaam memberikan dukungan emosional untuk
pasien dan keluarga
c) Berperan sebagai penghubung antara pasien, penyedia layanan kesehatan lain, dan
sumber komunitas (misalnya, kelompok pendukung)

4. Aktivitas Lain
a) Bantu pasien dalam mengembangkan rencana untuk menerima atau mengubah situasi
b) Bantu pasien dalam mengidentifikasi kekuatan personal dan menetapkan tujuan yang
realistic
c) Berperan sebagai penghubung antara pasien, penyedia layanan kesehatan lain, dan
sumber komunitas (misalnya, kelompok pendukung)
d) Dukung pasien untuk terlibat dalam perencanaan aktivitas perawatan, memulai
percakapan dengan orang lain, berpartisipasi dalam aktivitas
e) Minta keluarga untuk mengunjungi klien bila memungkinkan
f) Dorong untuk melakukan latihan fisik, sesuai kemampuan klien
g) Dorong pasien untuk mengidentifikasi penjelasan yang realistis akan perubahan dalam
peran
h) Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
i) Turunkan rangsangan lingkungan yang dapat disalahartikan sebagai suatu ancaman
j) Ciptakan suasana penerimaan
k) Hindari pengambilan keputusan pada saat pasien berada dalam stress berat
l) Bantu penyaluran kemarahan dan rasa bermusuhan secara konstruktif
m) Gali alasan pasien terhadap kritik diri
n) Atur situasi yang mendukung otonomi pasien
o) Bantu pasien dalam mengudentifikasi respons positif dari orang lain
p) Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yangs sesuai
q) Dukung pengungkapan secara verbal tentang perasaan, persepsi, dan ketakutan
r) Bantu pasien untuk mengklarifikasi sistem pendukung yang tersedia
s) Hargai dan diskusikan respon alternatif terhadap situasi

Intervensi untuk mengurangi/mengatasi depresi


1) Senam Bugar Lansia
a) Definisi Senam Bugar Lansia adalah senam aerobic low impact yang dikeluarkan
PERWOSI khusus bagi lanjut usia.
b) Manfaat Senam Bugar Lansia Perbaikan dalam derajat kesehatan, kebugaran jasmani,
kemandirian.
c) Prosedur Senam Bugar Lansia
1. Latihan kepala dan leher
 Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dada
 Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri
 Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan lalu kesebelah kiri
2. Latihan bahu dan lengan
 Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian turunkan kembali
perlahan-lahan
 Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurus dengan
bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian angkat
lengan keatas kepala.
 Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah punggung
sejauh mungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangan kanan dan kiri
 Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatas sedapatnya.
3. Latihan tangan
 Letakan telapak tangan di atas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan kemeja.
 Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak tangan
untuk menyentuh jari kelingking. Kemudian tarik kembali
 Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan kemudiansetelah
menyentuh tiap jari
 Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurus mungkin.
4. Latihan punggung
 Dengan tangan disamping bengkokan badan kesatu sisi kemudian kesisi yang
lain.
 Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh dengan melihat
bahu ke kiri dan ke kanan..
 Tepukan kedua tangan dibelakang dan regangkan kedua bahu kebelakang.
5. Latihan pernafasan
 Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks
 Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalamdalam maka
terasa dada mengambang
 Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa tangan akan
menutup kembali.
 Frekuensi dan waktu Senam Bugar Lansia Pelaksanaan senam bugar lansia
dengan durasi senam kurang lebih 30 menit dengan 5 menit latihan pemanasan,
20 menit latihan inti dan 5 menit pendinginan.
 Hasil penelitian terdahulu Terjadi perubahan pola aktivitas lansia, perubahan pola
ini membawa pengaruh pada perubahan irama sirkadian tubuh dalam mensekresi
hormon endorphin (Moh Soleh, 2006).

Rangsangan pada amigdala berpengaruh pada peningkatan respon emosional positif terhadap
situasi lingkungan di sekitarnya.Perasaan bosan telah tereliminasi dari dalam diri sebab sekarang
responden telah memiliki aktivitas rekreatif di sore hari, yang tidak dilakukan oleh lansia lainnya
di panti (Agustin & Ulliya, 2014). 2) Aktivitas Spiritual Menurut Meckley, et.al yang dikutip
dalam (Yuningsih, 2013). Menguraikan spiritual sebagai suatu yang multi dimensi yaitu dimensi
eksitensial dan deminsi agama.Dimensi eksitensi berfokus pada tujuan dan arti kehidupan,
sedangkan dimensi agama lebih berfokus pada hubungan seseorang dengan Tuhan Yang Maha
Kuasa.

Anda mungkin juga menyukai