MOTOR BAKAR
Oleh:
Ronaldo C12180010
TUJUAN PERCOBAAN
BAB II
DASAR TEORI
Pada motor bakar 4 langkah, setiap 1 siklus kerja memerlukan 4 kali langkah
torak atau 2 kali putaran poros engkol, yaitu:
Torak bergerak dari posisi TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah),
dengan katup KI (katup isap) terbuka dan katup KB (katup buang) tertutup.
Karena gerakan torak tersebut maka campuran udara dengan bahan bakar
pada motor bensin atau udara saja pada motor diesel akan terhisap masuk ke
dalam ruang bakar.
Sebelum posisi torak mencapai TMA pada langkah kompresi, pada motor
bensin busi dinyalakan, atau pada motor diesel bahan bakar disemprotkan ke
dalam ruang bakar sehingga terjadi proses pembakaran. Akibatnya tekanan
dan temperatur di ruang bakar naik lebih tinggi. Sehingga torak mampu
melakukan langkah kerja atau langkah ekspansi. Langkah kerja dimulai dari
posisi torak pada TMA dan berakhir pada posisi TMB saat KB mulai terbuka
pada langkah buang. Langkah ekspansi pada proses ini sering disebut dengan
power stroke atau langkah kerja.
4. Langkah Buang
Pada motor bakar 2 langkah, setiap satu siklus kerja memerlukan dua kali
langkah torak atau satu kali putaran poros engkol. Motor bakar 2 langkah juga tidak
memiliki katup isap (KI) atau katup buang (KB), dan digantikan oleh lubang isap dan
lubang buang yang dibuat pada sisi-sisi silinder (cylinder liner). Secara teoritis, pada
berat dan displacement yang sama, motor bakar 2 langkah menghasilkan daya sekitar
dua kali lipat dari motor bakar 4 langkah, tetapi pada kenyataannya tidak demikian
karena efisiensinya lebih rendah akibat pembuangan gas buang yang tidak sempurna
dan pembuangan sebagian bahan bakar bersama gas buang akibat penggunaan sistem
lubang. Tetapi melihat konstruksinya yang lebih simpel dan murah serta memiliki
rasio daya – berat dan daya – volume yang tinggi maka motor bakar 2 langkah cocok
untuk sepeda motor dan alat-alat pemotong.
Dua langkah kerja motor bakar 2 langkah tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Sebelum torak mencapai TMA, busi dinyalakan pada motor bensin (atau
bahan bakar dikompresikan pada motor diesel) sehingga terjadi proses
pembakaran, karena proses ini torak terdorong dari TMA menuju TMB,
langkah ini merupakan langkah kerja dari motor bakar 2 langkah. Saat menuju
TMB, piston lebih dulu membuka lubang buang sehingga gas sisa
pembakaran terbuang , setelah itu dengan gerakan piston yang menuju TMB,
lubang isap terbuka, dan campuran udara bahan bakar pada motor bensin atau
udara pada motor diesel akan masuk ke dalam silinder.
Setelah torak mencapai TMB maka torak kembali menuju TMA. Dengan
gerakan ini, sebagian gas sisa yang belum terbuang akan didorong keluar
sepenuhnya. Selain itu, gerakan piston yang turun menuju TMA
menyebabkan terjadinya kompresi yang kemudian akan dilanjutkan dengan
pembakaran setelah lubang isap tertutup oleh torak.
Skema masing-masing langkah gerakan torak di dalam silinder motor bakar 2 langkah
tersebut ditunjukkan dalam gambar berikut.
● Kepala Silinder
Terletak pada bagian atas mesin yang berfungsi sebagai ruang bakar atau
tempat terjadinya pembakaran sekaligus sebagai tempat bagi beberapa
komponen. Kepala silinder umumnya berbentuk persegi panjang dengan
beberapa lubang. Lubang-lubang itu fungsinya sebagai saluran oli dan water
jacket. Sehingga sistem pendinginan dan pelumasan bisa di transfer ke atas
mesin.
● Blok Silinder
Gambar 1.4 Blok silinder
Blok Silinder merupakan bentuk dasar dari mesin dan pada blok silinder ini
terdapat beberapa buah silinder mesin, pada tiap silinder terdapat sebuah
torak/piston yang dipasangkan pada salah satu ujung batang piston, sedangkan
ujung piston yang lain berhubungan langsung dengan poros engkol/crank
shaft, maka dengan demikian gerak naik turunnya piston dapat menggerakan
poros engkol. Sedangkan di bagian atas kepala silinder pada bagian dalamnya
berbentuk sebuah ruang bakar dan dilengkapi dengan katup-katup isap dan
buang. Blok silinder biasanya terbuat dari besi tuang/cor tetapi ada pula yang
terbuat dari paduan aluminium dengan tujuan untuk mengurangi berat serta
menambah panas radiasi.
● Piston
Gambar 1.5 Piston
Piston adalah komponen utama dalam motor pembakaran dalam, karena
fungsinya sebagai pengatur volume ruang bakar. Mengubah volume dari isi
silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena piston mendapat tekanan
dari isi silinder atau sebaliknya torak/piston menekan isi silinder. Torak atau
piston yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan
tersebut menjadi gaya (linear). Fungsi lain piston yaitu membuka-tutup jalur
aliran dan juga kombinasi dari hal di atas. Piston wajib mempunyai sifat tahan
terhadap tekanan dan suhu tinggi dan dapat bekerja dengan kecepatan tinggi.
atas torak terdapat 2-3 celah untuk pemasangan pegas-pegas piston. Bahan
dasar piston adalah campuran besi tuang dan aluminium karena ringan dan
mempunyai penghantar panas yang baik.
● Connecting Rod
Gambar 1.6 Connecting Rod
Connecting rod adalah sebuah logam batangan yang akan menghubungkan
gerakan piston ke poros engkol. Connecting rod terbuat dari baja khusus yang
tahan terhadap tekanan yang tinggi. Connecting rod memiliki fungsi yaitu
menghubungkan piston dan poros engkol, mengubah gerak lurus piston
menjadi gerak putar pada poros engkol, memindahkan gaya piston ke poros
engkol dan membangkitkan momen putar pada poros engkol. Connecting rod
atau batang piston bersifat kaku, sehingga dapat meneruskan tarikan dan
dorongan, sehingga batang pistonnya dapat merotasi crank melalui kedua
bagian dari revolusi, yaitu tarikan piston dan dorongan piston.
● Poros Engkol
● Oil Pan
● Flywheel
Flywheel atau yang biasa disebut dengan roda gila berfungsi untuk menyimpan
tenaga putar (inertia) yang dihasilkan mesin pada langkah usaha, sehingga poros
engkol (crank shaft) dapat tetap berputar terus menerus pada langkah langkah
lainnya. Hal ini mengakibatkan mesin berputar dengan lembut yang diakibatkan
getaran tenaga yang dihasilkan.
Flywheel terbuat dari bahan baja tuang dengan mutu tinggi yang diikat oleh baut pada
bagian belakang poros engkol pada kendaraan yang menggunakan transmisi manual.
Flywheel dilengkapi dengan ring gear yang dipasangkan di bagian luarnya, fungsinya
untuk perkaitan dengan gigi pinion dari motor starter. Sehingga roda gila juga
berfungsi untuk menerima tenaga putar dari motor starter, dan kemudian
meneruskannya ke poros engkol, sehingga poros engkol dapat berputar dan mesin
dapat mulai hidup. Pada kendaraan dengan transmisi otomatis, sebagai pengganti
roda gila adalah torque converter. Bagian tepi flywheel biasanya memiliki cincin
bergerigi untuk pertautan dengan roda gigi motor starter pada saat motor dihidupkan.
Karena itu tanpa roda gila hampir tidak mungkin menghidupkan mesin. Walaupun
hidup, putaran mesin menjadi tidak teratur. Bobot yang dimiliki roda gila inilah yang
menyebabkan putaran poros engkol mantap dan halus. Bobot roda gila pada mesin
mobil penumpang berkisar 7.5-50 kg.
● Busi
Busi atau spark plug adalah suatu suku cadang yang dipasang pada mesin
pembakaran dalam dengan ujung elektrode pada ruang bakar. Busi dipasang
untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi
berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektroda yang
dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan
dengan ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di
dalam silinder. Fungsi dari busi adalah untuk pengapian yang terjadi pada
ruang motor bakar.
BAB III
Alat :
1. Mesin Toyota 4K, Spesifikasi mesin :
a. Engine : 4K
b. Cylinder : 4-inline
c. Bore x Stroke : 75 x 73 mm
d. Volume Silinder : 1300 cc
e. Tekanan Katup Radiator : 0.75-1.05 Kg.cm^3
f. Tekanan Kompresi : 11 Kg/cm^3
2. Kunci T (ukuran 8, 10, 12, 14)
3. Kunci ring dan kunci pas (1 set)
4. Kunci torsi dan sok (1 set)
5. Obeng (+) dan (-)
6. Kunci L (1 set)
7. Plier
8. Feeler Gauge
9. Penggaris besi 100 cm
10. Jangka Sorong
BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN
Gambar 5.1 Proses pembongkaran silinder head, rocker arm, klep katup dan pegas
katup, pengunci pegas katup dan push rod
Diameter dalam seal klep = Exhaust ke-8 : 7,75 mm ; Intake ke-7 : 7,75 mm
BAB VI
TUGAS
Setelah mengikuti praktikum motor bakar yang pertama, kami belajar tentang
bagaimana untuk membongkar, mengukur, dan merakit kembali batang katup (valve).
Dari pengukuran yang kami lakukan, didapatkan ukuran rata-rata diameter batang
katup sebesar 7,9 mm. Sedangkan untuk diameter dalam seal klep sebesar 7,75 mm.