Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

MOTOR BAKAR

Oleh:

Nicolas Giovanni C12170010

Andrew Devito .K C12170012

Patrik Ferderico C12170074

Victoryus Roy C12180090

Isa Pebrian C12180055

Ronaldo C12180010

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
SURABAYA
2021
BAB I

TUJUAN PERCOBAAN

1. Memahami fungsi bagian-bagian yang pada motor bakar.


2. Mampu melepas dan merakit kembali motor bakar dengan baik menggunakan
peralatan yang ada.

BAB II

DASAR TEORI

Prinsip Kerja Motor Bakar:

Motor bakar torak menggunakan beberapa silinder yang didalamnya terdapat


torak yang bergerak translasi bolak-balik (reciprocating engine). Didalam silinder
itulah terjadi pembakaran antara bahan bakar dengan oksigen dari udara. Gas
pembakaran yang dihasilkan oleh proses tersebut mampu menggerakkan torak yang
dihubungkan dengan poros engkol oleh batang penghubung (batang penggerak).
Gerak translasi torak tadi menyebabkan gerak rotasi pada poros engkol dan
sebaliknya. Berdasarkan langkah kerjanya, motor bakar torak dibedakan menjadi
motor bakar 4 langkah dan motor bakar dua langkah.

A. Motor Bakar 4 Langkah

Pada motor bakar 4 langkah, setiap 1 siklus kerja memerlukan 4 kali langkah
torak atau 2 kali putaran poros engkol, yaitu:

1. Langkah Hisap (Suction Stroke)

Torak bergerak dari posisi TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah),
dengan katup KI (katup isap) terbuka dan katup KB (katup buang) tertutup.
Karena gerakan torak tersebut maka campuran udara dengan bahan bakar
pada motor bensin atau udara saja pada motor diesel akan terhisap masuk ke
dalam ruang bakar.

2. Langkah Kompresi (Compression Stroke)

Torak bergerak dari posisi TMB ke TMA dengan KI dan KB


tertutup.Sehingga terjadi proses kompresi yang mengakibatkan tekanan dan
temperatur di silinder naik.

3. Langkah Ekspansi (Expansion Stroke)

Sebelum posisi torak mencapai TMA pada langkah kompresi, pada motor
bensin busi dinyalakan, atau pada motor diesel bahan bakar disemprotkan ke
dalam ruang bakar sehingga terjadi proses pembakaran. Akibatnya tekanan
dan temperatur di ruang bakar naik lebih tinggi. Sehingga torak mampu
melakukan langkah kerja atau langkah ekspansi. Langkah kerja dimulai dari
posisi torak pada TMA dan berakhir pada posisi TMB saat KB mulai terbuka
pada langkah buang. Langkah ekspansi pada proses ini sering disebut dengan
power stroke atau langkah kerja.

4. Langkah Buang

Torak bergerak dari posisi TMB ke TMA dengan KI dan KB terbuka.


Sehingga gas hasil pembakaran terbuang ke atmosfer. Skema masing masing
langkah gerakan torak di dalam silinder motor bakar 4 langkah tersebut
ditunjukkan dalam gambar berikut :
Gambar 1.1 Kerja mesin 4 langkah

B. Motor Bakar 2 Langkah

Pada motor bakar 2 langkah, setiap satu siklus kerja memerlukan dua kali
langkah torak atau satu kali putaran poros engkol. Motor bakar 2 langkah juga tidak
memiliki katup isap (KI) atau katup buang (KB), dan digantikan oleh lubang isap dan
lubang buang yang dibuat pada sisi-sisi silinder (cylinder liner). Secara teoritis, pada
berat dan displacement yang sama, motor bakar 2 langkah menghasilkan daya sekitar
dua kali lipat dari motor bakar 4 langkah, tetapi pada kenyataannya tidak demikian
karena efisiensinya lebih rendah akibat pembuangan gas buang yang tidak sempurna
dan pembuangan sebagian bahan bakar bersama gas buang akibat penggunaan sistem
lubang. Tetapi melihat konstruksinya yang lebih simpel dan murah serta memiliki
rasio daya – berat dan daya – volume yang tinggi maka motor bakar 2 langkah cocok
untuk sepeda motor dan alat-alat pemotong.

Dua langkah kerja motor bakar 2 langkah tersebut dijelaskan sebagai berikut :

a) Langkah Torak dari TMA ke TMB

Sebelum torak mencapai TMA, busi dinyalakan pada motor bensin (atau
bahan bakar dikompresikan pada motor diesel) sehingga terjadi proses
pembakaran, karena proses ini torak terdorong dari TMA menuju TMB,
langkah ini merupakan langkah kerja dari motor bakar 2 langkah. Saat menuju
TMB, piston lebih dulu membuka lubang buang sehingga gas sisa
pembakaran terbuang , setelah itu dengan gerakan piston yang menuju TMB,
lubang isap terbuka, dan campuran udara bahan bakar pada motor bensin atau
udara pada motor diesel akan masuk ke dalam silinder.

b) Langkah Torak dari TMB ke TMA

Setelah torak mencapai TMB maka torak kembali menuju TMA. Dengan
gerakan ini, sebagian gas sisa yang belum terbuang akan didorong keluar
sepenuhnya. Selain itu, gerakan piston yang turun menuju TMA
menyebabkan terjadinya kompresi yang kemudian akan dilanjutkan dengan
pembakaran setelah lubang isap tertutup oleh torak.

Skema masing-masing langkah gerakan torak di dalam silinder motor bakar 2 langkah
tersebut ditunjukkan dalam gambar berikut.

Gambar 1.2 Kerja mesin 2 langkah


Komponen motor bakar bensin:

● Kepala Silinder

Gambar 1.3 Kepala silinder

Terletak pada bagian atas mesin yang berfungsi sebagai ruang bakar atau
tempat terjadinya pembakaran sekaligus sebagai tempat bagi beberapa
komponen. Kepala silinder umumnya berbentuk persegi panjang dengan
beberapa lubang. Lubang-lubang itu fungsinya sebagai saluran oli dan water
jacket. Sehingga sistem pendinginan dan pelumasan bisa di transfer ke atas
mesin.

● Blok Silinder
Gambar 1.4 Blok silinder

Blok Silinder merupakan bentuk dasar dari mesin dan pada blok silinder ini
terdapat beberapa buah silinder mesin, pada tiap silinder terdapat sebuah
torak/piston yang dipasangkan pada salah satu ujung batang piston, sedangkan
ujung piston yang lain berhubungan langsung dengan poros engkol/crank
shaft, maka dengan demikian gerak naik turunnya piston dapat menggerakan
poros engkol. Sedangkan di bagian atas kepala silinder pada bagian dalamnya
berbentuk sebuah ruang bakar dan dilengkapi dengan katup-katup isap dan
buang. Blok silinder biasanya terbuat dari besi tuang/cor tetapi ada pula yang
terbuat dari paduan aluminium dengan tujuan untuk mengurangi berat serta
menambah panas radiasi.

● Piston
Gambar 1.5 Piston
Piston adalah komponen utama dalam motor pembakaran dalam, karena
fungsinya sebagai pengatur volume ruang bakar. Mengubah volume dari isi
silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena piston mendapat tekanan
dari isi silinder atau sebaliknya torak/piston menekan isi silinder. Torak atau
piston yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan
tersebut menjadi gaya (linear). Fungsi lain piston yaitu membuka-tutup jalur
aliran dan juga kombinasi dari hal di atas. Piston wajib mempunyai sifat tahan
terhadap tekanan dan suhu tinggi dan dapat bekerja dengan kecepatan tinggi.
atas torak terdapat 2-3 celah untuk pemasangan pegas-pegas piston. Bahan
dasar piston adalah campuran besi tuang dan aluminium karena ringan dan
mempunyai penghantar panas yang baik.

● Connecting Rod
Gambar 1.6 Connecting Rod
Connecting rod adalah sebuah logam batangan yang akan menghubungkan
gerakan piston ke poros engkol. Connecting rod terbuat dari baja khusus yang
tahan terhadap tekanan yang tinggi. Connecting rod memiliki fungsi yaitu
menghubungkan piston dan poros engkol, mengubah gerak lurus piston
menjadi gerak putar pada poros engkol, memindahkan gaya piston ke poros
engkol dan membangkitkan momen putar pada poros engkol. Connecting rod
atau batang piston bersifat kaku, sehingga dapat meneruskan tarikan dan
dorongan, sehingga batang pistonnya dapat merotasi crank melalui kedua
bagian dari revolusi, yaitu tarikan piston dan dorongan piston.

● Poros Engkol

Gambar 1.7 Poros engkol


Crankshaft atau poros engkol berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun
piston menjadi gerakan putaran. Prinsip kerjanya seperti anda mengayuh
sepeda. Kaki anda diibaratkan sebagai connecting rod. Sementara pedal
kayuhan, diibaratkan crankshaft. Dari situlah gerakan putar mesin terjadi.
Crankshaft pada mesin multiple cylinder, umumnya dilengkapi dengan
komponen weight balance. Komponen ini berfungsi sebagai pemberat agar
putaran mesin stabil dan juga sebagai alat untuk menyebarkan oli dari dalam
carter. Bahan penyusun poros engkol sama seperti connecting rod, namun
terdapat lapisan aluminium pada pin engkol. Lapisan ini akan berhubungan
langsung dengan dudukan dan big end connecting rod.

● Oil Pan

Gambar 1.8 Oil pan


Oil pan terletak di bagian bawah mesin. sebagai bak oli atau tempat
menampung oli mesin. Ketika mesin bekerja, pompa oli akan menyalurkan oli
dari dalam oil pan ke seluruh bagian mesin. Oil pan pada umumnya terbuat
dari plat baja yang tebal atau ada sebagian yang terbuat dari aluminium. Oil
pan berfungsi sebagai tempat menampung oli mesin, tempat saluran
pembuangan oli mesin, menjaga kelancaran sirkulasi oli mesin di berbagai
macam kondisi jalan.

● Flywheel

Gambar 1.9 Flywheel

Flywheel atau yang biasa disebut dengan roda gila berfungsi untuk menyimpan
tenaga putar (inertia) yang dihasilkan mesin pada langkah usaha, sehingga poros
engkol (crank shaft) dapat tetap berputar terus menerus pada langkah langkah
lainnya. Hal ini mengakibatkan mesin berputar dengan lembut yang diakibatkan
getaran tenaga yang dihasilkan.

Flywheel terbuat dari bahan baja tuang dengan mutu tinggi yang diikat oleh baut pada
bagian belakang poros engkol pada kendaraan yang menggunakan transmisi manual.
Flywheel dilengkapi dengan ring gear yang dipasangkan di bagian luarnya, fungsinya
untuk perkaitan dengan gigi pinion dari motor starter. Sehingga roda gila juga
berfungsi untuk menerima tenaga putar dari motor starter, dan kemudian
meneruskannya ke poros engkol, sehingga poros engkol dapat berputar dan mesin
dapat mulai hidup. Pada kendaraan dengan transmisi otomatis, sebagai pengganti
roda gila adalah torque converter. Bagian tepi flywheel biasanya memiliki cincin
bergerigi untuk pertautan dengan roda gigi motor starter pada saat motor dihidupkan.
Karena itu tanpa roda gila hampir tidak mungkin menghidupkan mesin. Walaupun
hidup, putaran mesin menjadi tidak teratur. Bobot yang dimiliki roda gila inilah yang
menyebabkan putaran poros engkol mantap dan halus. Bobot roda gila pada mesin
mobil penumpang berkisar 7.5-50 kg.

● Busi

Gambar 1.10 Busi

Busi atau spark plug adalah suatu suku cadang yang dipasang pada mesin
pembakaran dalam dengan ujung elektrode pada ruang bakar. Busi dipasang
untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi
berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektroda yang
dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan
dengan ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di
dalam silinder. Fungsi dari busi adalah untuk pengapian yang terjadi pada
ruang motor bakar.
BAB III

ALAT DAN BAHAN

Alat :
1. Mesin Toyota 4K, Spesifikasi mesin :
a. Engine : 4K
b. Cylinder : 4-inline
c. Bore x Stroke : 75 x 73 mm
d. Volume Silinder : 1300 cc
e. Tekanan Katup Radiator : 0.75-1.05 Kg.cm^3
f. Tekanan Kompresi : 11 Kg/cm^3
2. Kunci T (ukuran 8, 10, 12, 14)
3. Kunci ring dan kunci pas (1 set)
4. Kunci torsi dan sok (1 set)
5. Obeng (+) dan (-)
6. Kunci L (1 set)
7. Plier
8. Feeler Gauge
9. Penggaris besi 100 cm
10. Jangka Sorong
BAB IV

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Mengendorkan dan melepas push rod.


2. Mengurutkan push rod agar tidak tertukar saat pemasangan.
3. Mengendorkan baut pada head cylinder secara bertahap dan simpan di
tempat khusus.
4. Jika head sulit dilepas, gunakan obeng untuk mengungkit dan kain untuk
memegang sehingga head dan block tidak rusak ataupun lecet.
5. Melepas pegas katup pada cylinder menggunakan penekan.
6. Mengurutkan katup intake dan exhaust serta pegasnya agar tidak tertukar.
7. Mengukur kerataan head dengan dial gauge atau alat ukur lain.
8. Mengecek kerataan pada head pada sisi diagonal.
9. Mengecek valve.
10. Memasang kembali valve ke tempatnya.
11. Memasang kembali dudukan pegas dan seal katup menggunakan alat.
12. Memasang baut kembali sesuai urutan.
13. Memasang kembali push rod sesuai urutan.
14. Memasang support rocker arm dan dikencangkan bertahap dimulai dari yang
tengah (seperti mengencangkan baut ban bersilang).
15. Memasang kembali penutup head cylinder.
BAB V

HASIL PRAKTIKUM DAN PENGUKURAN

Gambar 5.1 Proses pembongkaran silinder head, rocker arm, klep katup dan pegas
katup, pengunci pegas katup dan push rod

Gambar 5.2 Proses pembongkaran baut pengunci pegas katup


Gambar 5.3 Proses melepas pegas katup

Mengukur diameter batang katup (valve)

- Exhaust ke-8 : 7,9 mm


- Intake ke-7 : 7,9 mm
- Intake ke-6 : 7,85 mm
- Exhaust ke-5 : 7,9 mm

Diambil rata-rata : 7,9 mm

Diameter dalam seal klep = Exhaust ke-8 : 7,75 mm ; Intake ke-7 : 7,75 mm

BAB VI
TUGAS

1. Jelaskan fungsi katup pada engine


○ Katup IN (Intake) merupakan komponen pada cylinder head yang
berfungsi sebagai pengatur masuknya campuran udara dan bahan
bakar dari intake manifold melalui intake port untuk masuk menuju
ruang bakar. Katup intake bergerak membuka dan menutup dimana
pergerakan buka dan tutup intake valve atau katup intake diatur oleh
camshaft. Bagian batang katup intake ditopang oleh boss klep dan
pada bagian payung katup intake ditopang oleh valve seat atau
dudukan klep.

○ Katup EX (Exhaust) merupakan komponen pada cylinder head yang


berfungsi sebagai pengatur keluarnya sisa pembakaran dari ruang
bakar menuju exhaust melalui exhaust port. Katup exhaust bergerak
membuka dan menutup dimana pergerakan buka dan tutup exhaust
valve atau katup exhaust diatur oleh camshaft. Bagian batang katup
exhaust ditopang oleh boss klep dan pada bagian payung katup
exhaust ditopang oleh valve seat atau dudukan klep.
2. Apa yang terjadi ketika permukaan blok silinder tidak rata dengan permukaan
head silinder
○ Apabila permukaannya tidak rata maka dapat menyebabkan terjadinya
kebocoran oli, kebocoran kompresi dan kebocoran air radiator.
Misalnya ketika permukaan kepala silinder dengan blok silinder tidak
rata maka tekanan kompresi dapat bocor melalui celah antara kepala
silinder dengan blok silinder yang diakibatkan karena kedua
permukaan tersebut yang tidak rata. Akibat kebocoran kompresi pada
cylinder head dapat menyebabkan daya mesin menjadi berkurang dan
kendaraan menjadi mudah oveheat akibat adanya pembakaran yang
bocor masuk ke water jacket. Permukaan silinder yang tidak rata juga
dapat menyebakn air dari water jacket dapat masuk ke ruang bakar dan
menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan jika lebih parah maka
akn menyebabkan water hammer. Permukaan silinder head yang tidak
rata juga dapat menyebabkan oli dari jalur oli pada cylinder head
bocor masuk ke ruang bakar maupun ke water jacket dan juga
menyebabkan tekanan dari pompa oli menuju cylinder head menjadi
berkurang. Oleh sebab itu salah satu pekerjaan yang harus dilakukan
saat overhaul atau turun mesin adalah pemeriksaan kerataan
permukaan kepala silinder dan blok silinder.
3. Jelaskan fungsi cam pada engine
○ Camshaft pada engine berfungsi untuk mengatur buka dan tutup intake
valve dan exhaust valve. Camshaft mengatur lift atau tinggi bukaan
dari katup intake dan katup exhaust. Camshaft juga mengatur durasi
buka dan tutup dari katup intake dan katup exhaust serta camshaft juga
bisa mengatur tinggi overlapping dari katup intake dan katup exhaust.
Parameter yang dapat diatur oleh camshat berpengaruh kepada sedikit
banyaknya campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang
bakar serta sedikit banyaknya sisa bahan bakar yang dibuang melalui
katup exhaust.
4. Sebutkan alasan mengencangkan baut secara bertahap dan berurutan pada
praktikum ini
○ Mengencangkan baut secara bertahap dan berurutan berfungsi agar
cylinder head gasket atau paking head dapat mendapat tekanan yang
sama rata dan dapat merekatkan head dan block dengan sempurna agar
tidak terjadi kebocoran kompresi, oli dan air radiator.
5. Sebutkan fungsi dari distributor dan cara kerjanya
○ Fungsi: Distributor berfungsi untuk mendistribusikan aliran listrik
kepada busi sesuai dengan firing order atau urutan pembakaran pada
mesin. Cara kerja distributor terdiri dari lengan atau rotor yang
berputar di dalam casing distributor dan aliran listrik akan terdistribusi
jika rotor bergerak mendekati arang atau brush. casing distributor
terbuat dari bahan isolator listrik agar tidak menyebabkan arus listrik
dari dalam distributor bocor dan menyebabkan korslet jika terkena
ground. Secara umum, distributor shaft digerakkan oleh sebuah gear
yang terhubung dengan gear yang ada pada poros camshaft atau
dipasang langsung pada camshaft di sebagian besar overhead cam
engines. Bagian logam dari rotor menghubungi kabel tegangan tinggi
dari koil pengapian melalui sikat karbon pegas di bagian bawah tutup
distributor. Bagian logam dari lengan rotor melewati dengan jarak
yang dekat (tetapi tidak menyentuh) kontak keluaran yang terhubung
melalui tegangan tinggi mengarah ke busi di setiap silinder.
Distributor dapat diatur kekiri dan kekanan dengan tujuan mengatur
timing percikan busi agar didapat pembakaran yang sempurna dan
menghindari knocking atau detonasi pada ruang bakar.
6. Jelaskan fungsi dari karburator dan bagian-bagian nya
○ Fungsi karburator: perangkat yang mencampur udara dan bahan bakar
untuk mesin pembakaran internal dalam rasio udara-bahan bakar yang
tepat untuk pembakaran
○ Bagian dari karburator:
i. Intake Manifold : berfungsi sebagai saluran masuknya bahan
bakar menuju ruang kompresi.
ii. Mangkuk Penampung : berfungsi sebagai penampung bahan
bakar yang dialirkan ke karburator.
iii. Jarum Karburator : Jarum karburator ini akan membuka jika
kapasitas bensin pada mangkuk penampung berkurang. Dan
akan menutup kembali jika mangkuk telah terisi penuh oleh
bensin.
iv. Pelampung Karburator : bagian yang berfungsi sebagai
pengatur takaran bahan bakar di dalam tempat penampung
karburator. Pelampung karburator inilah yang akan memberi
tekanan jarum karburator jika mangkuk penampung telah terisi
penuh oleh bahan bakar.
v. Pilot jet : Pilot jet atau sering disebut spuyer berfungsi sebagai
jalur keluar bahan bakar menuju ruang kompresi. Pilot jet ini
berupa pipa yang memiliki lubang-lubang (celah-celah) yang
berdiameter sangat kecil.
vi. Jet Needle : Jet needle merupakan pasangan dari pilot jet. Jet
needle ini berfungsi sebagai valve dan mengatur komposisi
bahan bakar yang menuju ruang kompresi.
vii. Choke : Choke merupakan sebuah pintu udara yang terdapat di
bagian depan karburator. Choke ini dapat dibuka dan ditutup.
Fungsi choke karburator ini yaitu sebagai pengatur jalur
masuknya udara. berfungsi sebagai pemicu pada saat
menghidupkan mesin dalam keadaan dingin.
viii. Throttle Valve : Throttle valve merupakan bagian yang
berfungsi sebagai pengatur keluarnya bahan bakar yang
menuju ruang kompresi. Throttle valve ini dapat berupa jarum
yang menghimpit spuyer atau pun daun pintu yang dapat
membuka dan menutup ketika tuas gas dimainkan.
7. Bagaimana pengaruh celah busi terhadap kinerja pada mesin

○ Celah busi berpengaruh terhadap intensitas dari spark atau percikan


api yang dihasilkan oleh busi tersebut. Celah busi yang lebih besar
membuat intensitas dari percikan api lebih kecil dengan jangkauan
spark yang lebih luas sedangkan celah busi yang lebih kecil membuat
intensitas dari percikan api lebih besar dengan jangkauan spark lebih
sedikit. Jika celah busi tidak diatur sesuai dengan spek manufaktur /
kondisi dari mobil tersebut akan berpotensi membuat misfire.
BAB VII
KESIMPULAN

Setelah mengikuti praktikum motor bakar yang pertama, kami belajar tentang
bagaimana untuk membongkar, mengukur, dan merakit kembali batang katup (valve).
Dari pengukuran yang kami lakukan, didapatkan ukuran rata-rata diameter batang
katup sebesar 7,9 mm. Sedangkan untuk diameter dalam seal klep sebesar 7,75 mm.

Anda mungkin juga menyukai