DISUSUN OLEH :
AULIA FITHRI
KAMALJIT KAUR
WINDA
FAHRUL ROZI
LUSKY PRAYOGA
M.BUDI PRANATA SIPAYUNG
M.FARIS AL HAFIZ
RIKI SYAHPUTRA HSB
PENGANTAR BISNIS
DOSEN PEMBIMBING :
2019 / 2020
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah Swt karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehinggakami dapat menyelesaikan makalah dengan tema “Laporan kunjungan Perusahaan”
tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak Dedy Dwi Arseto, mata kuliah Pengantar Bisnis.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam perbuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan senang hati kami
menerima segala saran dan kritik daari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta memberi
informasi terhadap pembaca.
Halaman Judul
_____________________________________________________________________
Kata Pengantar
_____________________________________________________________________
Daftar Isi
_____________________________________________________________________
BAB I PENDAHULUAN
__________________________________________________________________________1
1.3 Manfaat
_______________________________________________
BAB II PEMBAHASAN
__________________________________________________________________________3
2.8 Dokumentasi
________________________________________________
3.1 Kesimpulan
__________________________________________________
3.2 Saran
__________________________________________________
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini agar siswa mengenal dunia kerja.
Selain itu mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib
kerja , mesin – mesin industri yang lebih memadai, dll. Mahasiswa juga diharapkan tidak
menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap kunjungan industri sebagai
sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung, dan melihat urutan – urutan
proses kerja di industri tersebut.
Siswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi
menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri
secara langsung, dan melihat urutan – urutan proses kerja di industri tersebut.
Kegiatan seperti ini patut menjadi contoh bagi kalangan siswa dan guru-guru yang
lainnya. Agar para siswanya memperoleh pengetahuan yang lebih dan mempunyai motivasi
untuk belajar dan bekerja dengan semaksimal mungkin dan agar mempunyai inspirasi untuk
kehidupan yang akan datang.
Penelitian Penulisan terdiri atas lima bab yang memiliki hubungan keterkaitan satu
sama lain. Sistematika penelitian ini disajikan sebagai berikut.
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan rekap hasil finger scan dapat dilihat dari 220 karyawan PT Telkom
Akses (PTTA) yang datang terlambat. Jadwal masuk dan pulang kerja untuk PT Telkom
Akses (PTTA) Area Lembong Bandung sudah diatur pada pukul 08.00 s.d 17.00, sehingga
dapat mendeteksi karyawan yang datang kurang atau lebih dari pukul 08.00 dan pulang
kurang atau lebih dari pukul 17.00, akan ada notifikasi keterlambatan dalam bentuk menit.
Berikut data keterlambatan hadir karyawan PT Telkom Akses (PTTA)
Berdasarkan rekap finger scan selama Triwulan III tahun 2016.
Tabel 1.1
Karena adanya keterbatasan data yang diberikan oleh perusahaan, maka data yang
diperoleh hanya 3 bulan (Juli-September). Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah
karyawan yang terlambat meningkat dari 30% hingga 35% dari 220 karyawan di PT Telkom
Akses (PTTA). Tren peningkatan tersebut menunjukkan bahwa karyawan di PT Telkom
Akses (PTTA).
Salah satu hal yang mempengaruhi kedisiplinan sebuah perusahaan adalah gaya
kepemimpinan dari seorang pimpinan perusahaan. Dipertegas oleh Singodimedjo, 2000
(Sutrisno, 2009:94), bahwa faktor yang mempengaruhi kedisiplinan pegawai diantaranya
adalah ada tidaknya keteladanan pemimpin dalam perusahaan, keberanian pimpinan dalam
mengambil tindakan (sanksi/hukuman), ada tidaknya pengawasan pemimpin serta ada
tidaknya perhatian kepada karyawan.
Menurut White & Lippit (Pasolong, 2013: 46) mengklasifikasikan gaya kepemimpinan
dengan melihat hubungan antara perilaku pemimpin yang berbeda, yaitu: gaya kepemimpinan
otokratis, demokratis, dan laissez faire.
.
Untuk mengetahui gambaran tentang gaya kepemimpinan di PT Telkom Akses
(PTTA) , peneliti melakukan wawancara awal kepada 30 karyawan PT Telkom Akses
(PTTA) . Wawancara dengan referensi pertanyaan dari penjabaran teori yang dikemukakan
White & Lippit (Pasolong, 2013: 46)yang mengklasifikasikan gaya kepemimpinan dengan
melihat hubungan antara perilaku pemimpin yang berbeda, yaitu: gaya kepemimpinan
otokratis, demokratis, dan laissez faire.Hasil wawancara sebagai berikut:
Tabel 1.3
1. Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan jasa operasi dan pemeliharaan jaringan broadband dan jasa
konstruksi infratsruktur telekomunikasi yang terdepan di kawasan nusantara yang
berorientasi kepada kualitas prima dan kepuasan seluruh stakeholder.
2. Misi Perusahaan
1. Mendukung suksesnya pengembangan perluasan dan peningkatan kualitas
infrastuktur jaringan akses PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
2. Memberikan layanan prima dengan orientasi tepat mutu, tepat waktu dan tepat
volume infrastruktur akses.
3. Menciptakan tenaga kerja yang profesional, handal dan cakap di bidang teknologi
jaringan akses dan membina hubungan baik dengan lingkungan terkait. . .
pekerjaan konstruksi.
4. Memberikan hasil terbaik bagi seluruh stakeholder.
PT Telkom Akses (PTTA) merupakan salah satu anak perusahaan Telkom yang
bergerak di bidang konstruksi pembangunan dan manage service infrastruktur jaringan. PT
Telkom Akses (PTTA) didirikan pada tanggal 12 Desember 2012. PT Telkom Akses (PTTA)
merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) yang sahamnya
dimiliki sepenuhnya oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PTTA bergerak dalam bisnis
penyediaan layanan konstruksi dan pengelolaan infrastruktur jarin gan. Pendirian PTTA
merupakan bagian dari komitmen Telkom untuk terus melakukan pengembangan jaringan
broadband untuk menghadirkan akses informasi dan komunikasi tanpa batas bagi seluruh
masyarakat indonesia. Telkom berupaya menghadirkan koneksi internet berkualitas dan
terjangkau untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu bersaing di
level dunia. Saat ini Telkom tengah membangun jaringan backbone berbasis Serat Optik
maupun Internet Protocol (IP) dengan menggelar 30 node terra router dan sekitar 75.000 Km
kabel Serat Optik. Pembangunan kabel serat optik merupakan bagian dari program Indonesia
Digital Network (IDN) 2015. Sebagai bagian dari strategi untuk mengoptimalkan layanan
nya, Telkom mendirikan PT Telkom Akses (PTTA). Kehadiran PTTA diharapkan akan
mendorong pertumbuhan jaringan akses broadband di indonesia. Selain Instalasi jaringan
akses broadband, layanan lain yang diberikan oleh PT Telkom Akses adalah Network
Terminal Equipment (NTE), serta Jasa Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan (O&M–
Operation & Maintenance) jaringan akses pita lebar.
2.5 Sejarah Singkat
Pada tahun 1993 PT Telkom mulai merambah teknologi nirkabel GSM, di tahun selanjutnya,
pada 1994 PT Satelit Palapa Indonesia operator jaringan GSM pertama di Indonesia yang
mengeluarkan kartu SIM muncul. PT Telkomsel kemudian didirikan bersama Indosat pada
tahun 1995 dan meluncurkan kartu Halo. Telkomsel menjadi operator telekomunikasi seluler
terbesar di Indonesia dengan 139,3 juta pelanggan per 31 Desember 2014 dan pangsa pasar
sebesar 51% per 1 Januari 2007.(butuh rujukan) Jaringan Telkomsel telah mencakup 288
jaringan roaming internasional di 155 negara pada akhir tahun 2007. Telkomsel secara
konsisten mengimplementasikan roadmap teknologi 3G, HSDPA, HSPA+, serta
pengembangan jaringan Long Term Evolution (LTE). Kini Telkomsel mengembangkan
jaringan broadband di 100 kota besar di Indonesia.
Logo Perusahaan
Produk Telkomsel
Saat ini, Telkomsel mempunyai beberapa produk, yaitu:
Kartu Halo
Simpati
Kartu As
Kartu As Flexi merupakan gabungan dari operator prabayar Flexi yang akan ditutup dan
semua pelanggan prabayar Flexi dipindahkan ke kartu ini.
Kartu Halo Flexi merupakan gabungan dari operator pascabayar Flexi yang akan ditutup dan
semua pelanggan pascabayar Flexi dipindahkan ke kartu ini.
Telkomsel Flash
Kartu Facebook
Simpati LOOP
Kartu LOOP
(Kekuatan)
Telkom memiliki kekuatan finansial yang besar. Hal ini memudahkan Telkom untuk
melakukan investasi peralatan telekomunikasi yang mahal. Selain itu, mereka juga
telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah
air sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar.
Pilihan produk dan cakupan serta beragam jenis layanan yang ditawarkan merupakan
keunggulan strategis yang dimiliki Telkom. Kapasitas dan infrastruktur Telkom juga
menyediakan landasan yang kokoh dalam memenuhi kebutuhan di masa mendatang
untuk kecepatan, konektivitas dan pilihan yang lebih baik.
(Kelemahan)
Jumlah pekerjanya terlampau besar; sehingga kurang efisien dan boros dalam
anggaran untuk gaji pegawainya. Selain itu, sebagai BUMN, mereka juga relatif
dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi yang acap membuat mereka lamban
dalam mengambil keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah kadang
membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar.
Langkah strategis merger & akuisisi, investasi & divestasi serta pengelolaan anak
perusahaan mengandung peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi performansi
keuangan perusahaan. Telkom masih memerlukan waktu untuk memastikan bahwa
langkah-langkah strategis yang diambil membawa dampak positif bagi pertumbuhan
perusahaan. Dalam hal ini langkah-langkah yang diambil tersebut dapat menimbulkan
dampak negatif yang material bagi perusahaan.
Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat berbeda dengan kepentingan
Pemegang Saham Telkom lainnya. Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali
sebesar 52,47% dari jumlah saham Telkom yang diterbitkan dan beredar serta
memiliki kemampuan untuk menentukan keputusan bagi hampir seluruh tindakan
yang memerlukan persetujuan dari para pemegang saham Telkom. Pemerintah juga
merupakan pemegang satu lembar saham Dwiwarna Telkom, yang memiliki hak
suara khusus dan hak veto untuk hal tertentu, termasuk pemilihan dan pemberhentian
Direksi dan Komisaris Telkom.
2.8 Dokumentasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1. Alangkah baiknya jika perusahaan sebesar PT. Telkom memiliki divisi humas yang
sudah state of being di setiap anak perusahaannya. Karena dalam suatu perusahaan
besar humas sudah seperti nafas bagi perusahaan itu sendiri.
2. Sebagai perusahaan yang besar tentu saja PT. Telkom merupakan perusahaan yang
banyak diincar oleh pelajar dan mahasiswa untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan
dan melakukan penelitian.
3. Dan kepada mahasiswa selama menjalankan Praktek Kerja Lapangan agar bersikap
ramah dan menjaga perilaku seperti tidak terlambat datang ke kantor, menjalankan
peraturan yang berlaku di lingkungan kerja, menghormati pimpinan dan pembimbing
Praktek Kerja Lapangan, menghargai para pegawai yang ada.