Anda di halaman 1dari 4

Sifat masyarakat XYZ dan Karakteristik Khasnya

Nama : Frenli S. Mbiladak

NIM : 20407031
Sudah pernah dengar tentang generasi XYZ? Ya, mereka adalah orang-orang yang
lahir setelah generasi baby boomer dan memiliki salah satu ciri khas, yakni tumbuh saat
teknologi sedang berkembang pesat. Meskipun demikian, generasi XYZ punya perbedaan
karakteristik yang cukup mencolok. Berikut ini penjelasannya.

Generasi X (lahir pada 1965-1976)

Generasi X disebut juga generasi sandwich karena mereka berada di antara dua generasi
yang paling banyak dibicarakan, yakni generasi baby boomer dan generasi Y (milenial).
Mereka juga kerap dilabeli sebagai generasi ‘daycare’ karena merupakan generasi pertama
yang kedua orangtuanya bekerja atau bercerai.

Di antara generasi XYZ, generasi X ini memiliki karakteristik khas sebagai berikut:

1. Mengutamakan work-life balance

Generasi X tidak terlalu ambisius soal karier, tapi juga tidak menyepelekan
pekerjaan. Mereka selalu berusaha meluangkan waktu untuk membahagiakan diri sendiri di
sela-sela kesibukan kerja.

2. Menunda menikah atau punya anak

Fokus utama generasi X adalah kebahagiaan atau kesuksesan dirinya sendiri


sehingga mereka tidak segan menunda menikah atau punya anak jika dipandang perlu.

3. Skeptis

Generasi X juga dikenal skeptis dan tidak ingin terlibat dalam kegiatan yang dinilai
tidak menguntungkan mereka, termasuk dalam pemilu.

4. Mampu beradaptasi

Generasi X dilahirkan pada tahun-tahun awal berkembangnya teknologi dan


informasi, seperti penggunaan personal computer (PC), video games, TV kabel, dan
Internet. Mereka bisa dengan cepat beradaptasi, bahkan hingga era serba wireless saat ini.

5. Banyak akal

Orang-orang generasi X lebih jago berdagang dibanding generasi baby boomer.


Salah satunya karena mereka banyak akal dan memang menyukai hal-hal yang informal.
Generasi Y (lahir pada 1977-1994)

Di antara generasi XYZ, generasi Y inilah yang dikenal sebagai generasi milenial.
Pasalnya, gelombang pertama generasi Y menjadi orang dewasa saat pergantian milenium
2000.

Generasi Y alias milenial juga dikenal sebagai ‘me generation’ karena sebagian besar dari
mereka sangat berambisi untuk ingin menguasai semua bidang. Sisi positifnya, ambisi ini
melahirkan banyak inovasi baru, seperti ditandai dengan keluarnya berbagai teknologi
termutakhir, start-up, hingga jenis pekerjaan dan gaya hidup yang tidak terpikirkan
sebelumnya.

Dibandingkan dengan generasi XYZ, generasi Y alias milenial ini memiliki karakteristik khas,
seperti:

1. Ketergantungan terhadap teknologi

Generasi milenial seperti tidak bisa lepas dari gawai. Mereka nyaris melakukan
semua hal secara digital, mulai dari bertukar pesan, bekerja, hingga menjalin hubungan
asmara lewat berbagai aplikasi online dating.

2. Lebih terbuka terhadap perubahan

Dibanding generasi lainnya, generasi millenial inilah yang paling terbuka dalam
pandangan politik dan ekonomi sehingga terlihat reaktif terhadap perubahan.

3. Ambisius

Orang-orang generasi milenial memiliki rasa percaya diri yang tinggi, begitu pula
dengan ambisi. Tak heran banyak generasi Y yang sudah sukses di usia muda.

4. Skill interpersonal yang terbatas

Karena sangat bergantung pada teknologi, generasi Y cenderung memiliki


kemampuan interpersonal yang terbatas. Mereka mungkin terlihat ramah dan
menyenangkan di media sosial, tapi bisa jadi sebenarnya merupakan sosok yang sulit
bergaul.

5. Rentan stres dan depresi

Ambisius ditambah skill interpersonal yang kurang adalah kombinasi yang dapat
membuat seseorang rentan mengalami stres dan depresi.
Generasi Z (lahir pada 1995-2012)

Belum banyak riset yang dilakukan terhadap generasi Z karena gelombang tertuanya saja
baru berusia 26 tahun pada 2021. Kendati demikian, satu hal yang pasti dari generasi ini
adalah mereka dibesarkan di lingkungan yang serba canggih dan serba digital sehingga
diprediksi akan melahirkan generasi dengan karakteristik yang sangat beragam, baik dari
segi akademis maupun hubungan interpersonal.

Sejauh ini, karakteristik generasi Z yang diketahui ialah:

1. Melek teknologi

Dibanding generasi lainnya, generasi Z akan menjadi orang yang paling melek
teknologi sehingga akan dengan mudah menjelajah dunia maya untuk mendapatkan
informasi yang diinginkannya.

2. Lebih suka bersosialisasi

Meski melek teknologi, generasi Z lebih suka bersosialisasi dibanding generasi


milenial.

3. Cepat belajar

Terbuka luasnya akses informasi membuat generasi Z lebih cepat belajar dan cerdas
di antara generasi lain.

4. Cocok bekerja di perusahaan rintisan

Generasi Z paling suka dan cocok bekerja di perusahaan rintisan (start-up) yang
masih memiliki ruang bagi mereka untuk berkembang, melakukan banyak pekerjaan
sekaligus, membutuhkan kreativitas, dan punya banyak tantangan sebagai ajang
pembuktian diri.

Anda mungkin juga menyukai