Oleh:
Kelompok 3
Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat dan salam semoga selalu tercurah keharibaan
junjungan Nabi besar Muhammad saw. Beserta seluruh keluarganya, sahabat dan para
pengikutnya sampai akhir zaman.
Alhamdulillah, dengan segala rahmat dan inayah-Nya makalah yang berjudul “Teori,
Anggapan Dasar, Dan Hipotesis (Pengertian Tentang Teori, Konsep, Dan Proposisi. Asumsi
Penelitian, Aksioma Atau Postulat, Dan Jenis-Jenis Penelitian)” sebagai salah satu tugas pada
mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa Arab program studi Pendidikan Bahasa Arab
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran (STIQ) Amutai dapat diselesaikan.
Penulis sangat menyadari, dalam penulisan makalah ini banyak sekali menerima bantuan,
baik tenaga maupun pikiran. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
tersebut, terutama kepada Muallim Muh. Haris Zubaidillah, SQ., M.Pd yang telah banyak
memberikan bimbingan dan petunjuk serta koreksi dalam penulisan makalah ini serta semua
pihak yang telah memberi bantuan, fasilitas, informasi, meminjamkan buku-buku dan literatur-
literatur yang penulis perlukan, sehingga makalah ini bisa diselesaikan.
Atas bantuan dan dukungan yang tak ternilai harganya tersebut penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya teriring do’a yang
tulus semoga Allah swt memberi ganjaran yang berlipat ganda. Amin.
Akhirnya penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua dan mendapat taufik
serta inayah dari Allah swt.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para mahasiswa, khususnya yang sudah berada di semester lanjut nantinya akan
membuat sebuah karya tulis penelitian berupa skripsi sebagai salah satu syarat untuk
meraih gelar sarjana strata-1 (S1). Tidak sedikit di antara mereka yang kebingungan
bahkan tidak tahu sama sekali tentang metode penelitian tersebut. Hal ini pastinya akan
menyulitkan mereka saat penelitian tersebut dilakukan. Sehuingga mungkin akan terjadi
penundaan-penundaan bahkan kegagalan dalam pengerjaannya.
Hal di atas tentu akan membuat mereka frustasi yang menyebabkan terlambatnya
mereka dalam menyelesaikan studi. Tentu ini adalah mimpi buruk yang tidak ingin
dialami mahasiswa manapun. Oleh karena itu, seyogyanya para mahasiswa mulai
mempelajari hal-hal yang berkenaan dengan metode penelitian jauh-jauh hari sebelum
mereka melakukan sebuah penelitian dan menyusunnya dalam sebuah karya tulis.
Makalah ini disusun oleh penulis agar mempermudah para pembaca khususnya
mahasiswa semester lanjut yang akan menyusun skripsi. Pada makalah ini, penulis
berusaha menyajikan materi tentang “Teori, Anggapan Dasar, dan Hipotesis” secara
gamblang dan dengan bahasa yang ringan agar adapat dipahami dan dipelajari dengan
baik. Penulis berharap, adanya makalah ini dapat membantu para pembaca khususnya
mahasiswa semester lanjut dalam mempelajari hal yang berkenaan dengan penelitian.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
3. Untuk mengetahui pengertian hipotesis dan jenis-jenisnya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Berdasarkan tiga pandangan ini, dapat disimpulkan bahwa teori dapat
dipandang sebagai berikut.
1. Teori merujuk kepada sekelompk hokum yang tersusun secara logis. Hokum-
hukum ini biasanya sifat hubungan yang deduktif. Suatu hokum menunjukkan
suatu hubungan antara variable-variabel empiris yang bersifat ajeg dan dapat
diramal sebelumnya.
2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu
kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu.
Di sini orang mulai dari data yang diperoleh dan dari data yang diperoleh itu
datang suatu konsep yang teoritis (induktif).
3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang
menggeneralisasi. Di sini biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara
data dan pendapat yang teoritis.
Berdasarkan data tersebut di atas secara umum dapat ditarik kesimpulan
bahwa, suatu teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau
sistem pengertian ini diperoleh melalui jalan yang sistematis. Suatu teori harus
dapat diuji kebenarannya,bila tidak, maka dia bukan suatu teori.
4
berfungsi meramalkan. Selanjutnya berapa jarak sambungan rel kereta api yang
paling sesuai dengan kondisi iklim Indonesia sehingga kereta api jalannya tidak
terganggu karena sambungan, dijawab dengan teori yang berfungsi
mengendalikan.
5
b. Administrasi merupakan proses pengarahan dan pengendalian kehidupan dalam
organisasi sosial.
Setiap teori akan mengalami perkembangan, dan perkembangan itu terjadi
apabila teori sudah tidak relevan dan kurang berfungsi lagi untuk mengatasi masalah.
6
a. Teori mempersempit jangkauan fakta yang perlu kita pelajari.
b. Teori menyarankan pendekatan penelitian mana yang mungkin menghasilkan
makna terbesar.
c. Teori menyarankankan sistem penelitian mana yang memaksakan pada data untuk
mengklasifikannya dengan cara yang paling berarti.
d. Teori merangkum apa yang diketahui tentang objek studi dan menyetakan
informasi yang berada di luar pengamatan langsung.
e. Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta lebih lanjut tentang sesuatu yang
harus ditemukan.
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus
berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas,
karena teori disini akan berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti, sebagai
dasar untuk merumuskan hipotesis, dan sebagai referensi untuk menyusun instrumen
penelitian. Oleh karena itu, landasan teori dalam proposal penelitian kuantitatif harus
sudah jelas teori apa yang akan dipakai.
Dalam kaitannya dalam kegiatan penelitian, maka fungsi teori yang pertama
digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau konstruk
variabel yang akan diteliti. Fungsi teori yang kedua (prediksi dan pemandu untuk
menemukan fakta) adalah untuk merumuskan hipotesisdan menyusun instrumen
penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang bersifat
prediktif. Selanjutnya fungsi teori yang ketiga (kontrol) digunakan mencandra dan
membahas hasil penelitian, sehingga selanjutnya digunakan untuk memberikan saran
dalamupaya pemecahan masalah.
4. Deskripsi Teori
7
dikemukakan/dideskripsikan akan bergantung pada luasnya permasalahan dan secara
teknis bergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian
terdapat tiga variabel independen dan satu dependen, maka kelompok teori yang perlu
dideskripsikan ada empat kelompok teori, yaitu kelompok teori yang berkenaan
dengan tiga variabel independen dan satu teori yang berkenaan dengan variabel
dependen. Oleh karena itu, semakin banyak variabel yang diteliti, maka akan semakin
banyak teori yang perlu dikemukakan.
Untuk dapat membaca dengan baik, maka peneliti harus mengetahui sumber-
sember bacaan. Sumber-sumber bacaan dapat berbentuk buku-buku teks, kamus,
ensiklopedia, jurnal ilmiah, dan hasil-hasil penelitian. Bila peneliti tidak memiliki
sumber-sumber bacaan sendiri, maka dapat melihat di perpustakaan, baik
perpustakaan lembaga formal, maupun perpustakaan pribadi.
Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu relevansi,
kelengkapan, dan kemutakhiran (kecuali penelitian sejarah, penelitian ini justru
menggunakan sumber-sumber bacaan lama). Relevansi berkenaan dengan kecocokan
8
antara variabel yang diteliti dengan teori yang dikemukakan, kelengkapan berkenaan
dengan banyaknya sumber yang dibaca, kemutakhiran berkenaan dengan dimensi
waktu, makin baru sumber yang digunakan, maka akan semakin mutakhir suatu teori.
Hasil penelitian yang relevan bukan berarti sama dengan yang akan diteliti,
tapi masih dalam lingkup yang sama. Secara teknis, hasil penelitian yang relevan
dengan apa yang akan diteliti dapat dilihat dari permasalahan yang diteliti, waktu
penelitian, tempat penelitian, sampel penelitian, metode penelitian, analisis, dan
kesimpulan. Misalnya peneliti yang terdahulu melakukan penelitian tentang tingkat
penjualan jenis kendaraan bermotor di Jawa Timur, dan peneliti berikutnya meneliti
di Jawa Barat. Jadi hanya berbeda lokasi saja. Peneliti yang kedua ini dapat
menggunakan referensi hasil penelitian yang pertama.
9
digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.1
10
alasan yang mendasari hal ini, yaitu sebagai berikut.
a. Sebagai dasar pijakan bagi masalah yang sedang diteliti.
b. Agar variable penelitian bisa lebih dipertegas
c. Sebagai dasar perumusan hipotesis.
Sikap awal peneliti sebelum menentukan anggapan dasar adalah tidak boleh
ragu-ragu terhadap sesuatu hal, karena akan menyebabkan ketidakpastian anggapan.
Sebagai contoh, peneliti tidak memahami suatu daerah. Sedangkan peneliti tersebut
akan mengadakan penelitian terhadap mahasiswa. Maka peneliti tersebut tidak dapat
menentukan anggapan bahwa daerah tersebut banyak dihuni oleh mahasiswa.
Pemikiran, renungan yang mendalam, serta analisis yang tajam terhadap suatu
masalah, diperlukan oleh peneliti dalam merumuskan anggapan dasar. Kesulitan atau
kesukaran dalam merumuskan anggapan dasar bisa diatasi dengan banyak latihan dan
mencermati beberapa contoh.
Contoh 1:
Judul Penelitian: Studi tentang Peranan Orang Tua terhadap Pilihan Profesi Anak
SMA se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
11
3. Anak SMA sudah paham berbagai jenis profesi.
Contoh 2:
Dikutip dari penelitian yang diadakan oleh Dra. Aswarni Sudjud dengan
judul: Studi tentang Murid Mengulang Kelas di Kelas III Sekolah Dasar di
Kecamatan Depok Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 1979-1980.
Contoh 3:
1. Ada daerah perbukitan di pedesaan Pulau Jawa yang dijadikan lahan bercocok
tanam.
2. Ada beberapa pola bercocok tanam terkait dengan perbedaan ketinggian lereng.
2
Admin_brow, “Pengertian Anggapan Dasar dalam Penelitian, Lengkap!,” diakses 4 September 2021,
https://www.rangkumanmakalah.com/arti-anggapan-dasar-dalam-penelitian/.
12
C. Pengertian Hipotesis dan Jenis-Jenisnya
1. Pengertian Hipotesis
13
handal, sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih
diragukan kehandalannya.
Dalam statistik juga terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis kerja
dan hipotesis alternatif (hipotesis alternatif tidak sama dengan hipotesis kerja).
Dalam kegiatan penelitian, yang diuji terlebih dahulu adalah hipotesis penelitian,
terutama pada hipotesis kerjanya. Bila penelitian akan membuktikan apakah hasil
pengujian hipotesis itu signifikan atau tidak. Jika tidak, maka diperlukan maka
diperlukan hipotesis statistik. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji
statistik ini adalah statistik inferensial. Statistik yang bekerja dengan data populasi
adalah statistik deskriptif.
Dalam hipotesis statistik, yang diuji adalah hipotesis nol, yaitu hipotesis
yang menyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel dan data populasi. Hal
ini dikarenakan peneliti tidak berharap adanya perbedaan antara sampel dan
populasi atau statistik (ukuran-ukuran yang berkenaan dengan sampel) dan
parameter (ukuran-ukuran yang berkenaan dengan populasi.3
2. Jenis-Jenis Hipotesis
3
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013). Hal. 63-
66
14
karena sering dipakai dalam penelitian kuantitatif yang membutuhkan
perhitungan statistik. Hipotesis Ho menerangkan tidak ada hubungan atau
pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Contohnya
tidak ada hubungan anatara tingkat pendidikan mahasiswa dengan peluang
mencari kerja.
2. Hipotesis Deskriptif
Berbeda dengan hipotesis asosiatif, hipotesis deskriptif justru
menunjukkan hubungan antar variabel secara implisit. Sehingga hubungan
tersebut cenderung tersembunyi, tidak jelas seperti hipotesis penelitian.
Jadi, hipotesis deskriptif hanya memberikan gambaran tentang sampel
penelitian. Contohnya, setengah pendududk Pulau Jawa adalah petani.
Contoh lainnya dalah mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki IPK
15
yang tinggi. Dinukil dari sosiologis.com, pada contoh pertama variabel
yang ditemukan yakni jumlah pendududk dan pekerjaan. Sementara itu,
variabel dari contoh kedua adalah tingkat keaktifan berorganisasi dan IPK.
3. Hipotesis Komparatif
4
Salma Awwabin, “Hipotesis penelitian: Pengertian, Jenis-jenis, dan contoh lengkap,” diakses 11
September 2021, https://penerbitdeepublish.com/hipotesis-penelitian/.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi
untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel,
sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Anggapan dasar adalah asumsi yang harus diberikan terhadap rumusan masalah,
sehingga anggapan dasar bisa dikatakan sebagai asumsi dasar.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Mungkin ada beberapa
bagian yang kurang tepat, baik dari segi penulisan maupun penyajian materi. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah ini
maupun makalah-malakah yang akan datang.
17
DAFTAR PUSTAKA
17