Anda di halaman 1dari 11

Yang dimaksud dengan etika manajemen ada;ah sekumpulan standar, kepercayaan dan juga

pemikiran manusia atas tindakan yang dilakukannya pada sebuah organisasi yang dapat
menimbulkan manfaat atau kerugian bagi organisasi atau perusahaan.
Pembahasan
Manajemen adalah seni dan ilmu yang menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan
perusahaan. Dalam sebuah organisasi, etika manajemen meliputi yaitu :
Hubungan perusahaan dengan karyawan
Hubungan karyawan dengan organisasi.
Hubungan organisasi dengan pihak luar.
Para manajer dalam perusahaan harus bersifat etis dalam setiap langkah pengambilan
keputusan, Dalam pengambilan keputusan ini harus menggunakan pendekatan normatif, dan
harus relevan dengan pemasalahan yang sedang dihadapi, pendekatan dalam pengambilan
keputusan ini juga meliputi pendekatan moral, pendekatan individualisme dan juga
pendekatan keadilan.
Karena apapun keputusan yang dibuat akan berdampak pada panajamen perusahaan dan
orang-orang disekitarnya yang merupakan tanggungjawab sosial bagi perusahaan.
Tanggungjawab sosial ini biasanya ditangan oleh devisi humas melalui kegiatan-kegiatan
CSR atau Corpotare Social Responsibility, dimana kegiatannya dapat berupa perlindungan
terhadap masyarakat sekitar perusahaan dan pemberdayaan masyarakat sekita.
+ Prinsip Etika Bisnis dan Pendekatannya Dalam Perusahaan
Oleh
Marikxon
Prinsip Etika Bisnis
Penerapan prinsip etika bisnis dalam menjalankan usaha adalah sebuah keharusan dan
mencakup seluruh aspek yang ada di suatu perusahaan. Pada praktiknya dalam perusahaan,
prinsip etika bisnis tersebut akan membentuk nilai, norma, dan perilaku para pekerja, mulai
dari bawahan hingga atasan.
Penerapan etika bisnis dalam perusahaan akan membangun hubungan yang adil dan sehat,
baik itu antar rekan kerja, pemegang saham, pelanggan, hingga masyarakat. Dan sudah
seharusnya semua pihak di dalam perusahaan menjadikan etika bisnis menjadi salah satu
standar dalam bekerja.
Daftar Isi
Di dalam teori ekonomi, praktik bisnis harus memiliki etika. Lalu, prinsip etika seperti apa
yang berlaku dalam kegiatan bisnis? Berikut ini adalah beberapa prinsip etika bisnis yang
dimaksud:
1. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi ini saya berkaitan dengan sikap dan kemampuan individu dalam mengambil
sebuah keputasan dan tindakan yang tepat. Dengan kata lain, seorang pelaku bisnis harus bisa
mengambil keputusan yang baik dan tepat, dan mempertanggungjawabkan keputusan
tersebut.
Pelaku usaha bisa dikatakan punya prinsip otonomi dalam berbisnis jika ia memiliki
kesadaran penuh akan kewajibannya dalam menjalankan usaha. Artinya, seorang pengusaha
memahami bidang usaha yang dikerjakan, situasi yang dihadapi, serta tuntutan dan aturan
yang berlaku di bidang tersebut.
Pelaku usaha juga dikatakan memiliki prinsip otonomi bila ia sadar bahwa keputusan dan
tindakan yang diambil sesuai atau bertentangan dengan nilai atau norma moral tertentu, serta
memiliki risiko yang dapat terjadi bagi dirinya dan perusahaan. Prinsip otonom bukanlah
sekedar mengikuti nilai dan norma yang berlaku, tapi juga kesadaran dalam diri bahwa yang
dilakukan adalah hal yang baik.
2. Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran seharusnya menjadi dasar penting dalam menjalankan usaha apapun.
Sebagian besar pengusaha sukses, baik pengusaha modern maupun pengusaha konvensional,
mengaku bahwa kejujuran adalah salah satu kunci keberhasilan dalam bisnis apapun.
Prinsip kejujuran ini sangat penting untuk dilakukan oleh para pengusaha. Pada umumnya
bisnis yang berjalan tanpa mengedapankan prinsip kejujuran tidak akan bertahan lama.
Bagi pengusaha, kejujuran ini dikaitkan dengan kualitas dan harga barang yang ditawarkan
pada konsumen. Dengan kata lain, menjual produk bermutu tinggi dengan harga pantas dan
wajar merupakan bentuk kejujuran dari seorang pengusaha kepada konsumen.
Kejujuran sangat besar dampaknya dalam proses menjalankan usaha. Sekali saja seorang
pelaku usaha tidak jujur/ menipu konsumen, maka ini adalah awal kemunduran bahkan
kehancuran sebuah bisnis. Apalagi di bisnis modern seperti sekarang ini yang tingkat
persaingannya sangat tinggi.
3. Prinsip Keadilan
Adil dalam hal ini berarti semua pihak yang terlibat dalam bisnis memiliki hak untuk
mendapatkan perlakuan yang sama sesuai aturan yang berlaku. Dengan begitu, maka semua
pihak yang terkait dalam bisnis harus memberikan kontribusi terhadap keberhasilan bisnis
yang dijalankan, baik secara langsung maupun tak langsung.
Dengan menerapkan prinsip keadilan ini dengan baik, maka semua pihak yang terlibat di
dalam bisnis, baik relasi internal maupun relasi eksternal, akan mendapat perlakuan yang
sama sesuai dengan haknya masing-masing.
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan ini artinya aktivitas bisnis yang dijalankan memberikan
keuntungan bagi semua pihak. Berbeda dengan prinsip keadilan yang menuntut agar semua
pihak tidak merasa rugi, prinsip saling menguntungkan ini menuntut hak yang dalam hal
keuntungan kegiatan bisnis.
Prinsip saling menguntungkan ini utamanya mengakomodasi hakikat dan tujuan bisnis itu
sendiri. Pada praktiknya, prinsip ini terjadi dalam proses bisnis yang baik dimana pengusaha
ingin mendapat keuntungan dan konsumen ingin mendapat barang atau jasa yang
memuaskan.
5. Prinsip Loyalitas
Prinsip loyalitas berhubungan dengan proses menjalankan bisnis yang dilakukan oleh para
pekerja, baik manajemen, atasan, maupun bawahan. Loyalitas dapat dilihat dari cara kerja
dan keseriusan dalam menjalankan usaha sesuai dengan visi dan misi (baca: pengertian visi
dan misi) perusahaan.
Dengan kata lain, penerapan prinsip loyalitas ini berarti pengusaha dan unsur-unsur di
dalamnya tidak boleh mencampur-adukkan masalah pribadi dengan urusan pekerjaan.
6. Prinsip Integritas Moral
Dalam menjalankan bisnis, pelaku usaha harus memiliki prinsip integritas moral yang baik.
Tujuannya adalah untuk menjaga nama baik perusahaan dan tetap menjadi perusahaan yang
dipercaya konsumen.
Pada praktiknya, penerapan prinsip ini harus dilakukan oleh semua pihak, baik itu pemilik
usaha, karyawan, hingga manajemen perusahaan.

Pendekatan Etika Bisnis


Dalam menjalankan prinsip etika bisnis yang telah disebutkan di atas, dibutukan pendekatan.
Beberapa pendekatan etika bisnis tersebut adalah:

1. Utilitarian Approach

Pada pendekatan ini, semua tindakan yang dilakukan harus berdasarkan pemahaman akan
konsekuensinya. Artinya, seorang pengusaha harus bisa memberikan manfaat baru kepada
masyarakat dengan biaya serendah mungkin tanpa membahayakan orang lain.

3. Individual Rights Approach

Pada pendekatan ini berpengaruh pada kemampuan seseorang dalam menghargai setiap
tindakan orang lain. Namun, ketika sebuah tindakan dianggap menimbulkan perpecahan atau
berlawanan dengan hak pihak lain, maka tindakan tersebut harus dihentikan/ dihindari.

4. Justice Approach

Pada tindakan ini, semua orang yang berhak membuat keputusan berada dalam posisi yang
sama, dan bertindak adil dalam melayani pelanggan, baik perorangan maupun kelompok.
Pendekatan etika bisnis ini akan menguntungkan, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
Pengertian CSR Menurut Para Ahli, Manfaat dan Fungsi CSR Serta Contohnya

Oleh

Rio Brian

Pengertian CSR

Apa itu CSR? Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility) secara harifiah adalah
respon sosial atau tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan dalam bentuk berbagai kegiatan.

Kegiatan tersebut dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya; menjaga lingkungan
sekitar perusahaan, membangun fasilitas umum, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar, memberikan bantuan beasiswa kepada anak yang dirasa kurang mampu, hingga
memberikan bantuan dana untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

Pada dasarnya, CSR memang bertumpu pada suatu bentuk tanggung jawab perusahaan
terhadap stakeholder yang terkait. Beberapa hal yang termasuk di dalam program CSR ini
diantaranya adalah:

Tatalaksana perusahaan (corporate governance)

Kesadaran perusahaan perusahaan terhadap lingkungan

Standar bagi karyawan dan kondisi tempat kerja

Hubungan perusahaan dengan masyarakat

Investasi sosial perusahaan (corporate philantrophy)

Pengertian CSR Menurut Para Ahli

Lebih jelasnya, para ahli memiliki 3 (tiga) pengertian CSR, diantaranya adalah sebagai
berikut:

1. Pengertian CSR yang pertama, yaitu suatu komitmen bisnis untuk turut berkontribusi
dalam membangun ekonomi berkelanjutan. Pihak perusahaan bekerja dan berinteraksi positif
dengan karyawan, keluarga hingga komunitas yang ada di sekitar perusahaan tersebut. hal ini
tak lain bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup bersama.

2. Pengertian CSR yang kedua, yaitu suatu komitmen usaha yang dilakukan secara etis serta
beroperasi secara legal. Disamping itu, perusahaan juga berkontribusi untuk peningkatan
ekonomi yang diikuti dengan peningkatan kualitas hidup karyawan hingga masyarakatnya.

3. Ketiga, CSR memiliki definisi sebagai tindakan sosial, termasuk untuk peduli terhadap
lingkungan hidup yang lebih dari batas-batas yang dituntut atau diharuskan dalam peraturan
perundang-undangan.
Dari beberapa pengertian CSR yang sudah ada, CSR sendiri sangat berkaitan dengan
pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) dimana perusahaan tersebut sebelum
melakukan suatu kegiatan, harus berdasarkan atas keputusan yang tak hanya memikirkan atau
terorientasi pada aspek ekonomi, melainkan juga harus memikirkan dampak sosial serta
lingkungan yang bisa ditimbulkan oleh keputusan tersebut.

Kegiatan CSR secara tidak langsung akan menjamin keberlanjutan bisnis sebuah perusahaan.
Hal ini disebabkan karena :

Gangguan sosial akibat pencemaran lingkungan akan menurun dan perusahaan mendapat
dukungan dari masyarakat setempat

Pasokan bahan baku lebih terjamin untuk jangka panjang

Keuntungan dari unit bisnis baru yang berawal dari kegiatan CSR yang dirancang oleh
corporate

Manfaat dan Fungsi CSR

Fungsi CSR secara umum yaitu sebagai suatu bentuk tanggung jawab suatu perusahaan
terhadap pihak yang terlibat atau terdampak baik secara langsung atau tidak langsung atas
apa yang menjadi aktivitas perusahaan.

Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR diantaranya adalah:

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam perusahaan dan juga masyarakat

Peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan

Terjalin hubungan baik antara corporate dengan lingkungan sosial

Membantu memperbaiki tata kelola perusahaan

Upaya pelestarian lingkungn, baik lingkungan fisik maupun sosial dan budaya

Tanggung jawab tersebut bisa dilakukan dengan memberikan perhatian lebih kepada pihak-
pihak yang terlibat tersebut. Sementara itu, jika ingin mengetahui penjabarannya, setidaknya
ada 9 manfaat atau fungsi dari CSR tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut:

Sosial Licence to Operate (Ijin Sosial untuk Beroperasi)

Melebarkan akses sumber daya

Melebarkan akses menuju pasar

Mereduksi resiko bisnis perusahaan

Mereduksi biaya

Memperbaiki hubungan dengan regulator


Memperbaiki hubungan dengan stakeholder

Meningkatkan semangan dan produktivitas karyawan

Peluang mendapatkan penghargaan

Contoh CSR Perusahaan

Selain mengetahui dan mengerti apa itu pengertian CSR dan manfaat yang bisa diambil
darinya, kini saatnya Anda tahu contoh dari CSR perusahaan. S

ekarang ini, banyak sekali perusahaan yang memberikan perhatian kepada lingkungan dengan
melakukan beberapa program CSR. Dari sekian banyak perusahaan tersebut, setidaknya ada 3
perusahaan sebagai contohnya.

1. Pertamina

Berbagai program dilakukan oleh pertamina untuk memenuhi komitmennya dalam program
CSR guna membantu pemerintah Indonesia.

2. Danone (Air Mineral Aqua)

Program CSR dari Danone disebut dengan WASH (Water Access, Sanitation, Hygiene
Program) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan masyarakat pra-
sejahtera serta berkontribusi secara aktif dan berkelanjutan agar permasalahan Indonesia yang
berhubungan dengan penyediaan air bersih dapat diatasi.

3. PT. Sinde Budi Sentosa (Larutan Cap Badak)

Program CSR yang dilakukan oleh PT Sinde Budi Sentosa yaitu dengan melestarikan habitat
Badak Jawa yang ada di Taman Nasional Ujung Kulon. Program tersebut merupakan
kerjasama perusahaan dengan WWF Indonesia dimana Sinde berperan sebagai donatur dana.

Lima Alasan Perseroan Terbatas Harus Melakukan CSR

November 14, 2018

Seperti yang sudah banyak diketahui, Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU PT)
membebankan kewaajiban kepada perusahaan berupa tanggung jawab sosial. Tanggung
jawab tersebut biasa disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR).

CSR dapat diartikan sebagai komitmen perusahaan untuk berperan meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perusahaan, komunitas setempat,
maupun masyarakat pada umumnya.

Akan tetapi, masih saja ada perusahaan yang tidak menjalankan CSR atau menjalankan tapi
tidak sesuai dengan proporsi yang seharusnya. Padahal, kegiatan CSR memiliki banyak
manfaat, bahkan bagi perusahaan itu sendiri. Apa saja manfaatnya? Simak pada tulisan di
bawah ini.

1. Kepentingan Jangka Panjang

Jika perusahaan peka atas kebutuhan masyarakat dan berusaha untuk memenuhinya
dalam jangka panjang, maka CSR akan membuat masyarakat lebih menerima atas
keberadaan perusahaan dan akhirnya menguntungkan bagi perusahaan.

Sebuah masyarakat yang mendapatkan fasilitas pendidikan yang baik, akan


menghasilkan lulusan-lulusan yang baik untuk direkrut oleh perusahaan. Masyarakat
yang dari segi pendapatan lebih baik, maka akan berdaya beli lebih tinggi pula.

2. Citra Sosial

Perusahaan yang melakukan program CSR secara baik, tentu akan mendapatkan citra
yang baik pula di masyarakat. Warga masyarakat yang bekerja di perusahaan yang
bersangkutan pasti akan lebih bangga karena turut serta ikut membangun
masyarakatnya sendiri. Masyarakat sendiri melihatnya sebagai hubungan timbal-balik
yang menguntungkan dan akan menjadi loyal terhadap perusahaan.

3. Kelangsungan Hidup

Perusahaan yang memiliki citra yang baik di mata masyarakat akan lebih dihargai
oleh masyarakat. Penghargaan ini baik efeknya untuk perusahaan. Pada pokoknya,
sebuah perusahaan hanya dapat berjalan dengan baik jika mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat. Sekali masyarakat menilai bahwa mereka tak perlu perusahaan
tersebut, maka perusahaan tersebut akan terancam untuk mati.

4. Melaksanakan Regulasi

Perusahaan yang melakukan program CSR akan dipandang sebagai perusahaan yang
menaati regulasi yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Masyarakat dan Pemerintah
akan melihat perusahaan sebagai perusahaan yang taat pada aturan yang berlaku.
Alhasil, perusahaan dapat lebih otonom dan lebih terbebas dari pengawasan
berlebihan yang tak perlu, baik dari Pemerintah maupun dari masyarakat. Selain
tentunya, ada terhindar dari sanksi yang bakal diberikan oleh Pemerintah jika tak
melaksanakan CSR.

5. Mencegah Kondisi Yang Buruk Bagi Bisnis

Tak jarang dapat pengusaha temui berbagai macam permasalahan di masyarakat,


mulai dari permasalahan sosial ekonomi sampai permasalahan teknis yang tak jarang
dapat memiliki dampak yang buruk bagi bisnis. CSR dapat menjadi solusi sebagai
bentuk intervensi aktif perusahaan atas permasalahan yang ada di masyarakat dan
berpotensi mengancam kepentingan bisnis perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah bentuk
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan
yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi
pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.

Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pro Kontra mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

 Strategi Reaktif

Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial cenderung
menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial.

 Strategi Defensif

Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan
penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau menolak
tanggung jawab sosial.

 Strategi Akomodatif

Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan perusahaan


dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan sekitar akan hal tersebut
 Strategi Proaktif

Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab
untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholdersterpuaskan, maka citra positif terhadap
perusahaan akan terbangun.

Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

 Manfaat bagi Perusahaan

Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah

 Manfaat bagi Masyarakat

Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat dengan perusahaan akan


lebih erat dalam situasi win-win solution.

 Manfaat bagi Pemerintah

Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal tanggung jawab
sosial.

Dimensi Etika dalam Manajemen

 Etika adakah pandangan , keyakinan dan nilai akan sesuatu yang baik dan buruk,
benar dan salah (Griffin).
 Etika Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi yang memenuhi
kriteria etika.

Nilai Personal sebagai Standar Etika

 Nilai (Values) sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang mempengaruhi
cara pandang, cara berfikir dan perilaku dari seseorang.
 Nilai Personal atau Personal Values pada dasarnya merupakan cara pandang, cara
pikir, dan keyakinan yang dipegang oleh seseorangsehubungan dengan segala
kegiatan yang dilakukannya
 Nilai Personal terdiri dari nilai terminal dan nilai instrumental. Nilai terminal pada
dasarnya merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud melalui
perilakunya, yang didorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu. Nilai
instrumental adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk segala
keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus
diperhatikan dan dijalankan.

Berbagai Isu Seputar Etika Manajemen

 Penggunaan obat-obatan terlarang


 Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
 Konflik Kepentingan
 Pengawasan Kualitas atau Quality Control
 Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
 Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
 Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
 Pemecatan tenaga kerja
 Polusi Lingkungan
 Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
 Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
 Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemegang
kebijakan.
 Dan lain sebagainya.

Upaya Perwujudan dan Peningkatan Etika Manajemen

 Pelatihan etika
 Advokasi etika
 Kode Etik
 Keterlibatan Publik dalam Etika Manajemen Perusahaan

https://tammzt.wordpress.com/2012/06/22/tanggung-jawab-sosial-dan-etika-
manajemen/#more-75

https://www.academia.edu/35064236/MAKALAH_ETIKA_BISNIS_DAN_TANGG
UNG_JAWAB_SOSIAL

https://www.academia.edu/25514637/ETIKA_BISNIS_DAN_TANGGUNG_JAWA
B_SOSIAL_PERUSAHAAN_TUGAS_ETIKA_BISNIS

Anda mungkin juga menyukai