0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian nilai, norma dan moral. Nilai didefinisikan sebagai kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Ada beberapa pandangan tentang nilai, termasuk klasifikasi nilai menurut Max Scheler dan Notonagoro. Norma dijelaskan sebagai perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, moral, religi, dan sosial. Ada beberapa jenis norma sepert
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian nilai, norma dan moral. Nilai didefinisikan sebagai kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Ada beberapa pandangan tentang nilai, termasuk klasifikasi nilai menurut Max Scheler dan Notonagoro. Norma dijelaskan sebagai perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, moral, religi, dan sosial. Ada beberapa jenis norma sepert
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian nilai, norma dan moral. Nilai didefinisikan sebagai kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Ada beberapa pandangan tentang nilai, termasuk klasifikasi nilai menurut Max Scheler dan Notonagoro. Norma dijelaskan sebagai perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, moral, religi, dan sosial. Ada beberapa jenis norma sepert
Pengertian Nilai menjadi enam tingkatan, yaitu: Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda 1. Nilai kenikmatan untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik 2. Nilai kehidupan minat seseorang atau kelompok. Nilai 3 . Nilai kejiwaan bersumber pada budi yang berfungsi 4. Nilai kerohanian mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di samping sistem sosial dan karya.
Pandangan para ahli tentang nilai-nilai C. Notonagoro, membedakan nilai keindahan, yakni yang bersumber pada - Bersifat subjektif dan objektif. unsur perasaan (estetika), nilai moral, - Bersifat riil yakni yang bersumber pada unsur - Bersifat material. kehendak (karsa), dan nilai keagamaan - Bersifat abstrak dan ukuran masing- (religiusitas), yakni nilai yang bersumber masing nilai ditempatkan dalam struktur pada revelasi (wahyu) dari Tuhan. Nilai ini berdasarkan peringkat yang ada terbagi menjadi : masyarakat. 1. Nilai Estetika Nilai estetika adalah nilai Macam-Macam Nilai Menurut yang terkandung pada suatu benda Prof.Dr.Notonagoro: yang didasarkan pada Prof. Notonegoro membedakan nilai pertimbangan nialai keindahan, menjadi tiga macam, yaitu: baik dalam keindahan bentuk, 1. Nilai Material keindahan tata warna, keindahan yakni meliputi suara maupun berbagai konsepsi keindahan gerak. mengenai segala sesuatu yang berguna bagi jasmani 2. Nilai Moral manusia. Contoh : makan, Nilai moral minum, pakaian, Emas dan adalah nilai segala sesuatu yang tentang baik berguna bagi manusia buruknya suatu karena materi tersebut perbuatan bernilai. manusia berdasarkan pada nilai – nilai 2. Nilai Vital sosial yang bersifat universal yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang 3. Nilai Religius berguna bagi manusia dalam Nilai religius atau nilai melaksanakan berbagai aktivitas kepercayaan adalah nilai yang Contoh: terkandung pada sesuatu - Kompor mempunyai nilai tertentu berdasarkan atas kepercayaan karena digunakan untuk memasak. Jika seseorang terhadap hal tersebut. kompor itu rusak maka menjadi tidak bernilai 4. Nilai Kebenaran Ilmu karena tidak dapat digunakan. Pengetahuan -Kalkulator bagi bendahara Nilai kebenaran ilmu -Buku paket bagi siswa saat belajar pengetahuan adalah niali yang -Motor bagi tukang ojek bersumber dari benar atau tidaknya segala sesuatau yang didasarkan pada fakta atau bukti – bukti secara ilmiah. Nilai ini lebih banayak yakni meliputi berbagai konsepsi yang bersumber dari logika manusia berkaitan dengan segala sesuatu yang serta pengalaman empiris. berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia: nilai kebenaran, yakni yang Ciri-Ciri Dan Fungsi Nilai Sosial bersumber pada akal manusia (cipta), nilai 1. Ciri-Ciri Nilai Sosial mendorong, menuntun, dan kadang- kadang menekan para individu untuk a. Nilai sosial merupakan konstruksi berbuat dan bertindak sesuai dengan nilai abstrak dalam pikiran orang yang tercipta yang bersangkutan. Nilai sosial melalui interaksi sosial. menimbulkan perasaan bersalah dan meyiksa bagi pelanggarnya. b. Nilai sosial bukan bawaan lahir, melainkan dipelajari melalui proses d. Sebagai alat solidaritas kelompok atau sosialisasi,dijadikan milik diri melalui masarakat. internalisasi dan akan mempengaruhi tindakan tindakan penganutnya dalam e. Sebagai benteng perlindungan atau kehidupan sehari-hari disadari atau tanpa penjaga stabilitas budaya kelompok atau disadari lagi (enkulturasi). masarakat.
c. Nilai sosial memberikan kepuasan Nilai memiliki beberapa aliran, yaitu :
kepada penganutnya. 1. Aliran objektivisme / idealism d. Nilai sosial bersifat relative. Nilai itu objektif, ada pada setiap sesuatu. Tidak ada yang diciptakan di dunia tanpa e. Nilai sosial berkaitan satu dengan yang ada sesuatu nilai yang melekat di lain membentuk sistem nilai. dalamnya. Segala sesuatu ada nilainya dan bernilai bagi manusia, hanya saja manusia f. Sistem nilai bervariasi antara satu belum tahu nilai apa dari objek tersebut. kebudayaan dengan yang lain. 2. Aliran subjektifisme g.Setiap nilai memiliki efek yang berbeda Nilai suatu objek terletak pada subjek yang terhadap perorangan atau kelompok. menilainya. Misalnya, air menjadi sangat berharga daripada emas bagi orang yang h. Nilai sosial melibatkan unsur emosi dan kehausan di tengah padang pasir. kejiwaan dan 3. Aliran yang menggabung keduanya i. Nilai sosial mempengaruhi Adanya nilai ditentukan oleh subjek yang perkembangan pribadi. menilai dan objek yang dinilai. Sebelum ada subjek yang menilai maka barang atau 2. Fungsi nilai sosial. objek itu tidak bernilai. Nilai Sosial dapat berfungsi: Contoh : Harta Karun
a. Sebagai faktor pendorong, berkaitan
dengan nilai-nilai yang berhubungan dengan cita-cita atau harapan. Pengertian Norma b. Sebagai petunjuk arah dari cara berpikir, berperasan, dan bertindak; sarana untuk menimbang penilaian masarakat; penentu dalam memenuhi peran sosial; dan pengumpulan orang dalam suatu kelompok sosial.
c. Sebagai alat pengawas dengan daya
tekan dan pengikat tertentu. Nilai sosial Norma adalah perwujudan martabat 1) Tata cara atau usage manusia sebagai mahluk budaya, moral, merupakan norma dengan sanksi yang religi, dan sosial. Norma merupakan suatu sangat ringat terhadap pelanggarnya. kesadaran dan sikap luhur yang Contoh: Tidak boleh berbicara ketika dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. sedang makan, aturan memegang garpu Oleh karena itu norma dalam atau sendok ketika makan, cara memegang perwujudannya norma agama, norma gelas ketika minum. Pelanggaran atas filsafat, norma kesusilaan, norma hukum norma ini hanya dinyatakan tidak sopan. dan norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena adanya 2) Kebiasaan (folkways) sanksi.
merupakan cara-cara bertindak yang
Sifat dari Norma : digemari oleh masyarakat sehingga dilakukan berulang-ulang oleh banyak -Norma kesusilaan bersifat umum dan orang. Contoh: mengucapkan salam ketika universal, dapat diterima oleh seluruh umat bertemu, membungkukkan badan sebagai manusia. tanda penghormatan kepada orang yang lebih tua, memberi hadiah kepada orang -Norma kesopanan tidak berlaku bagi yang berprestasi, bermaaf-maafan pada seluruh masyarakat dunia, melainkan hari raya idul fitri, dst. bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan 3) Tata kelakuan (mores). masyarakat tertentu saja. Tata kelakuan merupakan norma yang -Keistimewaan norma hukum terletak pada bersumber kepada filsafat, ajaran agama sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa atau ideology yang dianut oleh ancaman hukuman. masyarakat. Pelanggarnya disebut jahat. Contoh: larangan berzina, berjudi, minum Jenis Norma minuman keras, penggunaan napza, mencuri, larangan membunuh, a. Berdasarkan tingkat sanksi atau memperkosa dst. kekuatan mengikatnya 4) Adat (customs). 3. Pengizinan (toestemmming), dan, 4. Pembebasan (vrijstelling). Adat merupakan norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikat, apabila adat menjadi tertulis ia menjadi hukum adat. Contoh: Pada masyarakat lampung pubian, disaat hendak menikah dengan lain suku, orang tersebut harus diangkat/diangkon dalam keluarga lampung, larangan Norma hukum mempunyai ciri-ciri sebagai menguburkan jenazah di Bali, dan berikut: larangan merusak hutan pada suku Kajang Tana Toa di Sulawesi Selatan dengan 1. Adanya paksaan yang berwujud sanksi dikucilkan ancaman hukuman bagi pelanggarnya, biasanya berupa 5) Hukum (law). sanksi fisik. Misalnya, di penjara dalam sel tahanan. Hukum merupakan norma berupa aturan 2. bersifat umum, yaitu berlaku bagi tertulis, ketentuan sanksi terhadap siapa siapa saja yang saja. melanggar dirumuskan secara tegas. Berbeda dengan norma-norma yang lain, pelaksanaan norma hukum didukung oleh adanya aparat, sehingga memungkinkan pelaksanaan Contohnya, setiap pengendara yang tegas. Contoh: Tidak boleh Korupsi, sepeda motor harus mengenakan mencuri, membunuh, merampok. Dan helm. sangsinya akan dihukum/dipenjara sesuai dengan ketentuan Undang-undang yang Norma Social dilihat dari sumber berlaku. 1) Norma agama Isi dan Sifat Norma Hukum Norma agama berasal dari Tuhan, pelanggarannya disebut dosa. Norma Norma hukum mengandung isi sebagai agama adalah peraturan sosial yang berikut. sifatnya mutlak sebagaimana penafsirannya dan tidak dapat ditawar- 1. Suruhan (gebod), tawar atau diubah ukurannya karena 2. Larangan (verbod), berasal dari Tuhan. Contoh: 3. Kebolehan (mogen). - “Kamu dilarang membunuh”. - “Kamu dilarang mencuri”. Sifat norma hukum seperti yang - “Kamu harus patuh kepada orang tua”. dikemukakan oleh, A. Hamid S. - “Kamu harus beribadah”. Attamimi, yaitu: - “Kamu jangan menipu”. 1. Perintah (gebod), 2. Larangan (verbod), 2) Norma kesusilaan - “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”. Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa pula yang dianggap buruk. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat sanksi pengucilan secara fisik (dipenjara, diusir) ataupun batin (dijauhi). Contoh:
- “Kamu tidak boleh mencuri milik
orang lain” - “Kamu harus berlaku jujur”. - “Kamu harus berbuat baik terhadap 4) Norma kebiasaan sesama manusia”. - “Kamu dilarang membunuh sesama Norma kebiasaan adalah sekumpulan manusia”. peraturan sosial yang berisi petunjuk atau - Orang yang berhubungan intim di peraturan yang dibuat secara sadar atau tempat umum akan dicap tidak susila, tidak tentang perilaku yang diulang-ulang - Melecehkan wanita atau laki-laki di sehingga perilaku tersebut menjadi depan orang kebiasaan individu.
3) Norma kesopanan Pelanggaran terhadap norma ini berakibat
celaan, kritik, sampai pengucilan secara Norma kesopanan adalah peraturan sosial batin. yang mengarah pada hal-hal yang Contoh: Membawa oleh-oleh apabila berkenaan dengan bagaimana seseorang pulang dari suatu tempat, Bersalaman harus bertingkah laku yang wajar dalam ketika bertemu kehidupan bermasyarakat. Contoh: Fungsi Norma - Tidak meludah di sembarang tempat, - memberi atau menerima sesuatu Fungsi norma sosial antara lain : dengan tangan kanan, - tidak kencing di sembarang tempat. a. Sebagai pedoman atau patokan - “Berilah tempat terlebih dahulu perilaku dalam bermasyarakat kepada wanita di dalam kereta api, bus dan lain-lain, terutama wanita yang b. Merupakan wujud konkret dari nilai- tua, hamil atau membawa bayi” nilai yang ada dalam masyarakat - “Jangan makan sambil berbicara”. - “Janganlah meludah di lantai atau di c. Suatu standar skala dari berbagai sembarang tempat” dan. kategori tingkah laku suatu mayarakat Menurut Hanneman Samuel (Nilai dan Norma; 2004) fungsi norma sosial merupakan kelengkapan kehidupan berama dalam mayarakat.
Dalam pelaksanaannya harus utuh dan
bulat dan bulat, agar kita yakin bahwa apa yang kita lakukan sehari-hari adalah benar menurut hukum negara, maka kita harus berpedoman pada aturan konstitusional yang berlaku mulai yang tertinggi sampai yang terendah.
Pancasila memiliki beberapa pengertian:
o Dasar Negara RI yang
Pengertian Moral merupakan sumber dari Pengertian moral berasal dari kata mos segala sumber hukum yang (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, berlaku. kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. o Pandangan hidup bangsa Seorang pribadi yang taat kepada yang mempersatukan serta aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma- memberi petunjuk dalam norma yang berlaku dalam masyarakatnya, mencapai kesejahteraan. dianggap sesuai dan bertindak secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi maka o Jiwa dan kepribadian pribadi itu dianggap tidak bermoral. bangsa, yang dapat membedakan Bangsa Moral dalam perwujudannya dapat Indonesia dengan bangsa berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip lain. yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan o Tujuan yang akan dicapai terhadap nilai dan norma yang mengikat oleh bangsa. kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. o Perjanjian luhur bangsa Fungsi dan Peranan Moral dalam Moral Terbagi Menjadi 2 yakni : Kehidupan Sehari-Hari: Pancasila Sebagai Moral Perseorangan, Moral Bangsa dan Moral Negara. 1. Nilai-nilai individual a. Kejujuran b. Disiplin 2. EUDEMONISME (eudaimonia c. Hati nurani = kebahagiaan)
2. Nilai-nilai sosial EUDEMONISME Yunani “ dalam
setiap kegiatan manusia mengejar suatu a. Empati tujuan Impliksinya : tindakan dikatakan b. Menghormati orang lain baik apabila bertujuan untuk kebaikan c. Kontrol diri /mempunyai tujuan yang baik . d. Keadilan Ajarannya : yang baik bagi manusia adalah yang mmebuat dia bahagia Jalan pikirannya : manusia dalam bertindak ada dua tujuan :
tujuan demi tujuan selanjutnya
tujuan demi dirinya sendiri (kebahagian) Menurut Aristoteles : Kebahagiaan dicapai dalam melakukan sesuatu , yakni dengan mengembangkan secara optimal segala potensi yang ada pada kita Aliran Moral Tindakan itu (tiga bentuk hidup) ialah :
beberapa sistem filsafat moral Hidup mencari nikmat
Berbagai aliran untuk menentukan ukuran Hidup berpolitik baik HEDONISME, EUDEMONISME, Hidup berfilsafat UTILITARISME, DEONTOLOGI 3. UTILITARISME ( Utilitas = 1.HEDONISME berguna) HEDONISME Yunani “ Hedone” Prinsip utilitarisme adalah jelas = baik apa yg memuaskan keinginan kita, & suatuèrasional tindakan dikatakan baik apa yg meningkatkan kuantitas kesenangan jika bermanfaat atau berguna bagi orang atau kenikmatan dlm diri kita Dalam lain Aliran ini banyak yang tidak hedonisme terkandung menerima karena apa kebenaran yang yang bermanfaat bagi mendalam ; manusia seseorang mungkin menurut kodratnya tidak bermanfaat bagi mencari kesenangan & orang lain. berupaya menghindari ketidaksenangan Ajarannya Sebagai ukuran : yang baik adalah tindakan baik adalah yang membawa hedone ; kenikmatan & manfaat bagi orang kepuasan rasa banyak “Tingkah laku atau Keunggulannya : perbuatan yang tidak bersifat egois, melahirkan melainkan universal kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan”. Kelemahannya : tidak menjamin keadilan dan hak-hak manusia
Anggapan bahwa klasifikasi
kejahatan harus didasarkan atas kesusahan atau penderitaan yang diakibatkannya terhadap terhadap para korban dan masyarakat.
Menurut kodratnya manusia
menghindari ketidaksenangan dan mencari kesenangan. Kebahagiaan tercapai jika manusia memiliki kesenangan dan bebas dari kesusahan. Karena menurut kodratnya tingkah laku Keterkaitan nilai, normadan moral manusia terarah pada kebahagiaan, maka merupakan suatu keyataan yang suatu perbuatan dapat dinilai baik atau seharusnya tetap terpelihara di buruk, sejauh dapat meningkatkan atau setiap waktu pada hidup dan mengurangi kebahagiaan semua orang kehidupan manusia. Keterkaitan itu mutlak digarisbawahi bila seorang Moralitas suatu tindakanharus individu, masyarakat, bangsa dan ditentukan dengan menimbang Negara menghendaki fondasi yang kegunaannya untuk mencapau kuat tumbuh dan berkembang. kebahagiaan umat manusia. (The greatest happiness of the greatest number) Sebagaimana tersebut diatas maka nilai akan berguna menuntun sikap dan tingkah laku manusia bila dikonkritkan 4. DEONTOLOGI (deon = wajib) dan diformulakan menjadi lebih obyektif sehingga memudahkan manusia untuk merupakan suatu teori atau studi menjabarkannya dalam aktivitas sehari- tentang kewajiban moral Moralitas dari hari. dalam kaitannya dengan moral maka suatu keputusan etis yg sepenuhnya aktivitas turunan dari nilai dan norma akan terpisah dari konsekuensinya Ex. Seorang memperoleh integritas dan martabat perawat yg berkeyakinan bahwa manusia. Derajat kepribadian itu amat menyampaikan suatu kebanaran ditentukan oleh moralitas yang merupakan hal yg sangat penting & tetap mengawalnya. Sementara itu hubungan harus disampaikan, tanpa peduli apakah antara moral dan etika seringkali hal tersebut mengakibatkan orang lain disejajarkan arti dan maknanya. Namun tersinggung atau bahkan syok . demikian, etika dalam pengertiannya tidak Ajarannya : baik buruknya suatu berwenang menentukan apa yang boleh tindakan tidak tergantung akibatnya, dan tidak boleh dilakukan seseorang. melainkan ada cara bertindak yang begitu Wewenang itu dipandang berada di tangan saja wajib atau dilarang. pihak yang memberikan ajaran moral. Kelemahannya : - Sifat mengharuskannya - Bisa fanatisme buta