Anda di halaman 1dari 37

PERSIAPAN IMPLEMENTASI

CONTRACTOR SAFETY
MANAGEMENT SYSTEM
(Sistem Manajemen Keselamatan Kontraktor)

KUPANG, 21 OKTOBER 2021


Komitmen Direksi

“Tidak Ada Yang Lebih Penting dari Jiwa Manusia”

www.pln.co.id |
Komitmen GM

www.pln.co.id |
Highlight :
1. Kontraktor merupakan unsur penting dalam perusahaan
sebagai mitra yang membantu kegiatan operasi perusahaan,
seperti : Kontraktor Konstruksi, Kontraktor Jasa, Kontraktor
Operasi dan Pemeliharaan;
2. Bagaimana memastikan bahwa kontraktor yang bermitra
dengan PLN telah memenuhi persyaratan K3L yang berlaku di
PLN;
3. Mitra Kerja yang Aktif saat ini + 96 terdiri 61=PT (Perseroan
Terbatas), dan 35=CV (Perseroan Komanditer)
4. CSMS adalah system Manajemen untuk mengelola Kontraktor
yang bekerja di Lingkungan Perusahaan Sejak awal hingga Akhir
Project.
www.pln.co.id |
APA ITU CSMS ?
Suatu Sistem Manajemen K3 yang diterapkan kepada Kontraktor untuk
memastikan bahwa kontraktor yang bermitra dengan PLN telah memenuhi
persyaratan K3L yang berlaku di PLN serta mampu menerapkan persyaratan
K3L dalam pekerjaan kontrak yang dilaksanakan mulai :

• Tahap Penilaian Risiko (Risk Assessment)


• Prakualifikasi Kontraktor (Pre Qualification)
• Pengadaan Barang/Jasa (Selection)
• Kegiatan Pra Pelaksanaan Pekerjaan (Pre Job Activity)
• Pekerjaan Sedang Berlangsung (Work In Progress)
• Evaluasi Akhir dari Penyelesaian Pekerjaan (Final Evaluation)

www.pln.co.id |5
LATAR BELAKANG (1/2) :

www.pln.co.id |6
LATAR BELAKANG (2/2) :

1 2 3 4 5
Kontraktor merupakan
unsur penting dalam Kontraktor rawan terhadap CSMS adalah system Untuk menyakinkan Sebagai alat untuk
kecelakaan dalam menjaga dan
perusahaan sebagai menjalankan kegiatan Manajemen untuk bahwa kontraktor
mitra yang membantu pekerjaannya karena : mengelola yang bekerja meningkatkan kinerja
kegiatan operasi • Tenaga Kerja kontraktor Kontraktor yang dilingkungan Keselamatan
perusahaan, seperti : bersifat sementara. dilingkungan
• Pekerja kasar dan status bekerja di perusahaan telah
1. Kontraktor Kontraktor dan untuk
Konstruksi, Pendidikan kurang Lingkungan memenuhi Standar
• Tingkat disiplin dalam Perusahaan Sejak dan Kriteria K3 yang menghindari
2. Kontraktor Jasa, bekerja kurang
3. Kontraktor Operasi awal hingga Akhir ditetapkan kerugian yang timbul
• Pemahaman Peraturan
dan lain-lain K3L masih Kurang Project. Perusahaan. akibat aktivitas kerja
kontraktor.

www.pln.co.id |7
ACUAN NORMATIF :

www.pln.co.id |8
www.pln.co.id |9
www.pln.co.id | 10
ALUR PROSES CSMS

www.pln.co.id | 11 11
ALUR PROSES CSMS
2

5
1

www.pln.co.id | 12
PENERAPAN CSMS SESUAI TINGKAT RISIKO

www.pln.co.id | 13
1. PENILAIAN RISIKO (Risk Assessment)
Tujuan penilaian risiko adalah untuk menentukan tingkat Penetapan penilaian level risiko
risiko pekerjaan yang akan ditenderkan di PLN dan Anak pekerjaan dapat dilakukan
Perusahaan. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui dengan 2 (dua) cara:
identifikasi risiko dan analisis risiko, identifikasi bahaya,
penilaian dan pengendalian risiko
1. Level risiko pekerjaan
ditetapkan berdasarkan daftar
risk assessment
2. Jika Jenis pekerjaan belum
terakomodir dalam risk
assessment, maka Level risiko
jenis pekerjaan yang belum
terakomodir ditetapkan
melalui identifikasi bahaya
dan penilaian risiko
berdasarkan formulir IBPPR.

www.pln.co.id | 14
Diagram Alir Risk Assessment

Matriks Risiko

www.pln.co.id | 15
Daftar Risk Assessment

www.pln.co.id | 16
2. PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR (Pre Qualification)
Tujuan prakualifikasi CSMS ini adalah untuk mendapatkan
kontraktor yang memenuhi persyaratan K3L dan memastikan bahwa Proses prakualifikasi dimaksudkan
kontraktor mempunyai pengalaman serta kompetensi yang sebagai informasi dasar mengenai
diperlukan dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat kualifikasi CSMS kemampuan kontraktor di bidang K3L
yang telah diterbitkan oleh PLN. meliputi aspek:

1. Komitmen, kebijakan, dan


kepemimpinan dari kontraktor
dalam hal K3L;
2. Audit, asesmen, dan inspeksi;
3. Penerapan identifikasi bahaya,
asesmen dan pengendalian risiko,
serta penerapan prosedur
pekerjaan;
4. Training K3L dan sertifikasi K3L;
5. Komunikasi dan kampanye K3L;
6. Pelaporan dan investigasi.

www.pln.co.id | 17
Diagram Alir Prakualifikasi CSMS (Pre Qualification)

www.pln.co.id | 18
Formulir Prakualifikasi CSMS (Pre Qualification)

www.pln.co.id | 19
Penilaian Kualifikasi Kontraktor
Penilaian Prakualifikasi Kontraktor :
Ada 2 (dua) macam verifikasi yang dilakukan
oleh tim prakualifikasi terhadap formulir
prakualifikasi CSMS yang telah diisi secara
mandiri oleh kontraktor yaitu:

1. Verifikasi Dokumen
Verifikasi dilakukan terhadap dokumen yang telah
diserahkan kontraktor sebagai eviden dari masing-masing
kriteria pada formulir prakualifikasi CSMS.
2. Verifikasi Lapangan
Verifikasi yang dilakukan di lokasi kontraktor berada untuk
membuktikan masing-masing kriteria dalam formulir
prakualifikasi CSMS. Verifikasi lapangan hanya dilakukan
apabila verifikasi dokumen dinyatakan dengan level risiko
tinggi, sangat tinggi dan ekstrem. Dari verifikasi lapangan
ditentukan skor nilai pada masing-masing kriteria formulir
prakualifikasi CSMS. Apabila terdapat perbedaan antara
verifikasi dokumen dan verifikasi lapangan maka yang
digunakan adalah hasil penilaian verifikasi lapangan.

www.pln.co.id | 20
3. PENGADAAN BARANG/JASA (Selection)
Untuk memastikan apakah dokumen HSE Plan dan sertifikat
kualifikasi CSMS yang berlaku atau berita acara hasil prakualifikasi
CSMS dengan tingkat risiko pekerjaan yang ditenderkan tersebut
sudah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam dokumen
kualifikasi atau RKS/dokumen tender untuk memilih pemenang
pengadaan barang / jasa dan jika diperlukan dapat dilakukan klarifikasi
lanjutan.
HSE Plan :
Kontraktor atau penyedia barang/jasa wajib membuat rencana K3L/HSE Plan terkait dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan kriteria minimal mencakup beberapa aspek
meliputi:
1. Struktur organisasi proyek;
2. Job Safety Analysis;
3. Prosedur pekerjaan (termasuk prosedur peralatan dan daftar peralatan);
4. Kompetensi pengawas K3 kontraktor;
5. Kompetensi pengawas teknik;
6. Kompetensi teknik pelaksana pekerjaan;
7. Kesiapan keadaan darurat;
8. Daftar alat kerja;
9. Daftar Alat Pelindung Diri (APD);
10. Timeline pekerjaan;
11. Daftar peralatan dan perlengkapan proyek;
12. Prosedur pengelolaan limbah/Material Sisa;
13. Pemeriksaan kesehatan;
14. Pemeriksaan sarana transportasi proyek;
15. HSE Program.

www.pln.co.id | 21
Diagram Alir Tahap Selection

Kesesuaian Sertifikat CSMS terhadap Level Risiko :

www.pln.co.id | 22
Penilaian HSE Plan

www.pln.co.id | 23
4. PRA PELAKSANAAN PEKERJAAN (Pre Job Activity)
Memastikan aspek-aspek K3L, seluruh potensi bahaya pekerjaan serta
rencana mitigasinya telah dikomunikasikan, dipahami dan disepakati oleh
semua pihak terkait sebelum pekerjaan dilaksanakan. Termasuk
memastikan kesiapan kontraktor dan sub kontraktor dalam melaksanakan
rencana mitigasi, program-program K3L yang akan dilaksanakan pada
pekerjaan tersebut berdasarkan HSE Plan yang disepakati dan menentukan
nilai target KPI K3L Kontraktor

a. Pra Mobilisasi
Pada tahap pra mobilisasi, direksi pekerjaan PLN bertanggung jawab membuat
jadwal pelaksanaan kick off meeting. Kick off meeting dipimpin oleh direksi
pekerjaan dan wajib dihadiri oleh management kontraktor utama dan sub kontraktor.
Kick off meeting harus dilaksanakan setelah kontrak diberikan dan sebelum
pelaksanaan pekerjaan dimulai.
b. Mobilisasi
Setelah working permit terbit dapat dilakukan mobilisasi pekerjaan. Mobilisasi
pekerjaan adalah sebuah kegiatan pengerahan sumber daya sarana dan prasarana
yang diperlukan untuk melakukan suatu proyek pekerjaan.
Pada saat pelaksanaan kick off meeting direksi pekerjaan memberikan
target KPI K3L kepada kontraktor dan melakukan evaluasi kesiapan
kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan sesuai persyaratan K3 yang
telah disepakati dalam HSE Plan.

www.pln.co.id | 24
Diagram alir Pre Job Activity

www.pln.co.id | 25
Form Penilaian Pre Job Activity

www.pln.co.id | 26
Rumus Nilai Pre Job Activity

www.pln.co.id | 27
5. PEKERJAAN SEDANG BERLANGSUNG (Work in Progress)
Tujuan tahapan ini adalah untuk menjamin bahwa pekerjaan
yang dilaksanakan aktual di lapangan telah sesuai dengan
HSE Plan yang disepakati dalam tahap Pre Job Activity dan
agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan aman.
Apabila ditemukan ketidaksesuaian dalam aspek K3L selama
proses pekerjaan berlangsung, maka kontraktor harus
menindaklanjuti ketidaksesuaian tersebut.

www.pln.co.id | 28
Form Penilaian Work In Progress

www.pln.co.id | 29
Rumus Nilai Work in Progress

www.pln.co.id | 30
6. EVALUASI AKHIR (Final Evaluation)
Tahapan ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi
bersama terhadap pelaksanaan aspek K3L kontraktor
selama tahapan CSMS dan untuk memberikan
rekomendasi perbaikan dalam aspek teknis dan K3
terhadap pekerjaan kontrak berikutnya.

Output dari proses Evaluasi Akhir :


1. Jika terjadi kasus LTI/ fatality maka diberlakukan
pencabutan sertifikat kualifikasi CSMS.
2. Apabila tidak memenuhi standar CSMS (hasil nilai
final evaluasi kurang dari 70) sebanyak dua kali,
maka kontraktor diberikan punishment berupa
penurunan satu level tingkat Sertifikat
Kualifikasi CSMS.

www.pln.co.id | 31
Evaluasi dan Laporan Akhir
Evaluasi dan laporan akhir dilaksanakan pada saat Kecelakaan dalam evaluasi akhir tidak berlaku
pekerjaan telah diselesaikan. Evaluasi akhir CSMS pada kasus kecelakaan lalu lintas dan kondisi
dilakukan berdasarkan catatan kecelakaan (accident kahar (force majeure). Jika tidak terdapat
record) yang terjadi selama pelaksanaan hingga kecelakaan sebagaimana dimaksud di atas, maka
selesai pekerjaan. Jika terjadi kecelakaan, maka evaluasi akhir CSMS dihitung berdasarkan hasil
evaluasi akhir CSMS dilakukan berdasarkan kriteria penilaian KPI K3L Kontraktor, penilaian PJA dan
sebagai berikut: penilaian WIP. Adapun pembobotan untuk
penilaian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terjadinya kematian (fatality), Lost Time Injury
(LTI), kebakaran/property damage (tidak dapat 1. Nilai elemen KPI Kontraktor = bobot
digunakan lagi serta kerusakan critical asset yang
membutuhkan perbaikan > 6 bulan untuk
35%
perbaikan/penggantian) dan atau pencemaran 2. Nilai elemen Pre Job Activity
lingkungan diluar ambang batas KLHK dan dampak Kontraktor = bobot 20%
lingkungan bersifat permanen, tidak dapat diatasi; 3. Nilai elemen Work In Progress
2. Jumlah jam kerja yang hilang karena cidera; Kontraktor = bobot 45%
3. Jumlah jam kerja karyawan.

www.pln.co.id | 32
KPI Kontraktor

www.pln.co.id | 33
OUTPUT FINAL EVALUATION :

Output dari proses Evaluasi Akhir :

1. Jika terjadi kasus LTI/ fatality maka diberlakukan pencabutan


sertifikat kualifikasi CSMS.

2. Apabila tidak memenuhi standar CSMS (hasil nilai final evaluasi


kurang dari 70) sebanyak dua kali, maka kontraktor diberikan
punishment berupa penurunan satu level tingkat Sertifikat
Kualifikasi CSMS.

www.pln.co.id | 34
www.pln.co.id | 35
Timeline CSMS UIW NTT :
Februari 2022 April 2022 Juni 2022
Pemasukan Dokumen Pemasukan Dokumen Penerbitan Sertifikat
PraKualifikasi CSMS & PraKualifikasi CSMS & CSMS
Evaluasi-VerLap-Usulan Evaluasi-VerLap-Usulan
Penerbitan Sertifikat Penerbitan Sertifikat

Januari 2022 Maret 2022 Mei 2022


Kick Off CSMS Pemasukan Dokumen Pemasukan Dokumen
Pengumuman PraKualifikasi CSMS & PraKualifikasi CSMS &
PraKualifikasi CSMS Evaluasi-VerLap-Usulan Evaluasi-VerLap-Usulan
Penerbitan Sertifikat Penerbitan Sertifikat

www.pln.co.id | 36
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai