Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKRIPSI
JAKARTA
1436 H / 2015 M
ABSTRAK
Amy Habibulhadi
1110054100016
Strategi Perlindungan dan Pemberdayaan Anak Terlantar Melalui
Program Rumah Belajar Anak Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap
(ACT) Di Kampung Muka Ancol Pademangan Jakarta Utara
Rendahnya pendidikan dialami dengan adanya faktor ekonomi keluarga
yang tidak bisa tercukupi dalam hidupya. Akibat dari faktor ekonomi yang
rendah, sehingga anak terkorbankan tidak bisa menempuh pendidikan yang
formal. Salah satu penentu derajat keterlantaran anak adalah tidak/belum pernah
sekolah dan tidak tamat pendidikan dasar (9 tahun), disesuaikan dengan umurnya.
Dari fenomana yang ada dalam ruang lingkup pendidikan, sehingga Aksi Cepat
Tanggap (ACT) membuat suatu program, Rumah Belajar Anak (RBA) yang
menyediakan sebuah Taman Bacaan Anak, dengan bacaan yang bermutu sehingga
memotivasi anak untuk gemar membaca. Meskipun program tersebut masih
pendidikan diluar sekolah atau non formal, tapi program ini mengadakan berbagai
macam buku pengetahuan untuk membekali bagi anak-anak yang kurang mampu
dalam menempuh pendidikan formal.
Penelitian ini merumuskan beberapa masalah yaitu (1) Bagaimana strategi
perlindungan dan pemberdayaan anak terlantar melalui program Rumah Belajar
Anak (RBA) di Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT)? (2) Apa
dampak dari strategi perlindungan dan pemberdayaan anak terlantar melalui
program Rumah Belajar Anak (RBA) di Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat
Tanggap (ACT)? Dalam penelitian ini peneliti mengunakan pendekatan kualitatif
dengan jenis penelitian deskriftif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
serangkaian observasi, wawancara dan studi dokumentasi, dan prosedur pemilihan
informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, adapun informan dalam
penelitian ini berjumlah 8 orang yaitu 2 orang sebagai pengajar Rumah Belajar
Anak (RBA), dan 1 orang sebagai penanggungjawab Rumah Belajar Anak (RBA)
serta 5 orang sebagai anak didik Rumah Belajar Anak (RBA).
Dari hasil penelitian ditemukan Rumah Belajar Anak (RBA)
melaksanakan program pemberdayaan dengan aras Mezzo yakni dengan lingkup
kelompok dan dengan menggunakan fasilitas lembaga pendidikan. Program
Rumah Belajar Anak fokus pada sasaran anak-anak di Kampung Muka untuk di
bina dan di didik dengan ilmu pengetahuan sekolah secara non formal dan
keterampilan life skill. Manfaat yang sudah dirasakan oleh peserta anak didik
Rumah Belajar Anak adalah mendapatkan aspek keterampilan, ilmu pengetahuan
di luar sekolah dan perubahan perilaku secara sinergis.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Semesta Alam,
Allah SWT yang telah memberi rahmat, karunia, dan kasih sayang-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga
keluarganya, para sahabatnya, sampai kepada kita selaku umatnya hingga akhir
zaman. Amin.
Tanggap (ACT).
pihak yang telah membantu dan membimbing penyusunan skripsi ini, diantaranya:
Dekan.
2. Siti Napsiyah, MSW selaku Ketua Jurusan Kesejahteraan Sosial dan Ahmad
Hidayatullah Jakarta.
3. Budi Rahman Hakim, MSW selaku Dosen pembimbing skripsi ini, yang telah
ii
4. Seluruh Dosen Jurusan Kesejahteraan Sosial yang telah mendidik,
6. Abdullah Salim sebagai pendiri dan pengurus Rumah Belajar Anak dan Rima
(PIC Rumah Belajar Anak) dan berbagai Staff Aksi Cepat Tanggap yang telah
7. Yang tercinta kedua orang tua penulis ayahanda Nurhadi dan Ibunda Yanti Sri
Soleh, Andi Majid, Rizqi Mubarok dan Ade Yunus Sukmana, Terima kasih
9. Normalita Sari yang telah ikut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini
iii
yang tidak bisa disebutkan satu persatu tapi tetap tidak mengurangi kasih
Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk penulis dan
kepada para pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih Semoga Allah SWT
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah .................................................................1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...........................................8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................9
D. Metodelogi Penelitian ................................................................10
E. Tinjauan Pustaka .........................................................................16
F. Sistematika Penulisan ................................................................18
v
1. Perlindungan Anak ................................................................29
2. Pengertian Anak Terlantar ....................................................30
3. Perlindungan dan Hak Anak .................................................31
4. Permasalahan Anak Terlantar ...............................................32
5. Pengertian Pemberdayaan .....................................................33
6. Strategi Pemberdayaan ..........................................................35
7. Tujuan Pemberdayaan ...........................................................37
D. Pendidikan ..................................................................................38
1. Pengertian Pendidikan...........................................................38
2. Fungsi dan Kegunaan Pendidikan .........................................39
vi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................67
B. Saran .........................................................................................68
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat pengajuan bimbingan skripsi
2. Surat izin penelitian skripsi di Lembaga Aksi Cepat Tanggap
3. Surat keterangan penelitian skripsi
ix
BAB I
PENDAHULUAN
tidak bisa tercukupi dalam hidupnya. Akibat dari faktor ekonomi yang rendah,
Tabel 1.
Jumlah Presentasi
Bukan
Bulan/ Tahun Makanan Total penduduk penduduk
makanan
miskin miskin
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
268.419 139.018 407.437 352,96 3,55
Maret 2013
65,88 % 34,12% 100,00 %
September 278.706 155.615 434.322 371,70 3,72
2013 64,17 % 35,83 % 100,00%
290.030 157.766 447.797 393,98 3,92
Maret 2014
64,77 % 35,23 % 100,00%)
1
Data Garis Kemiskinan Susenas Maret 2013, September, dan Maret 2014
1
2
pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di DKI Jakarta
mencapai 393,98 ribu orang (3,92 persen), meningkat sebesar 22,3 ribu orang
(0,20 poin) dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan September 2013
yang sebesar 371,70 ribu orang (3,72 persen). Jika dibandingkan dengan bulan
Maret 2013, penduduk miskin bertambah sebesar 41,02 ribu orang (0,37 poin).2
melalui pendidikan, namun demikian tidak dapat disangkal bahwa kualitas sumber
pembangunan. Disinilah terletak arti penting dari pendidikan sebagai upaya untuk
terciptanya kualitas sumber daya manusia (SDM), sebagai prasarat utama dalam
propelling” dan tumbuh menjadi bangsa yang maju apabila telah berhasil
“mencerdaskan kehidupan bangsa”. Dewasa ini sudah sekitar 80% dari usia
Sekolah Dasar (6 - 12) tahun dapat ditampung oleh fasilitas pendidikan dasar yang
ada. Persentase jumlah penduduk yang masih buta huruf diperkirakan sebagai
40%.3
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) turun dari 0,073 menjadi 0,069 pada
periode September 2013 - Maret 2014. Begitu juga pada periode Maret 2013 -
Maret 2014, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) turun dari 0,169 menjadi 0,069.
2
Badan pusat statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta 2014
3
Hartomo dan Arincun Aziz, Ilmu Sosial Dasar. (Jakarta : PT Bumi Aksara, 1999), h.
29-30.
3
Tabel. 2
alam yang melimpah ruah. Selain sumber daya alamya, Indonesia juga kaya akan
sumber daya manusianya. Penduduk Indonesia saat ini berjumlah 240 juta jiwa
dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 % tahun. Di nilai dari jumlah
manusia di Indonesia memang melimpah ruah akan tetapi tidak diimbangi dengan
diberlakukan kepada anak usia sekolah, dimulai usia 7 tahun sudah harus
4
Badan Pusat Statistik Jakarta, 2014 dari http://jakarta.bps.go.idfileuploadbrs2014-07-01-
12-50-20/ diakses pada tanggal 4 April 2015
5
Diolah dari data Susenas dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk
Maret 2013, September 2013, dan Maret 2014
4
yang menjadi perhatian adalah usia 7-8 tahun. Salah satu penentu derajat
keterlantaran anak adalah tidak/belum pernah sekolah dan tidak tamat pendidikan
Tabel. 3
bukan hanya mengandalkan kekuatan sektor formal pendidikan, akan tetapi harus
Pendidikan adalah pondasi atau kekuatan dalam pembangunan masa depan suatu
6
Meity Trisnowati, dkk, Analisi Deskriptif penyandang Masalah Kesejahteraan sosial.
(Jakarta : Badan Pusat Statistik, 2006), h. 47.
7
Statistik pendidikan survei sosial ekonomi nasional tahun 2009
5
bangsa. Jika dunia pendidikan suatu bangsa sudah menurun, maka kehancuran
bangsa. Karena itu, setiap bangsa yang ingin maju, maka pembangunan dunia
kehidupan masyarakat. Persoalan pendidikan seperti itu bukan saja harus mampu
suatu lembaga pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dari orang dewasa
setiap warga berhak mendapat pendidikan yang layak. Pendidikan adalah hak
8
M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta; UIN Jakarta Press, 2005), h. 7.
6
kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.9 Akan tetapi masih banyak
kurang pentingnya pendidikan dibandingkan dengan hal lain yang lebih dianggap
mengahasilkan secara ekonomis. Pendidikan dasar formal yang ada bagi banyak
itu. Dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa suatu ilmu dan iman merupakan hal yang
penting dalam hidup, karena ilmu dan beriman memberikan derajat manusia,
9
Undang – undang Replubik Indonesia Tentang Pelindungan Anak Nomor. 23 Tahun
2002.
7
majlis atau mencari ilmu, Allah akan memberikan rezeki dan kelapangan untuk
orang-orang yang mau mencari ilmu dan Allah akan meninggikan orang yang
sehingga Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) membuat suatu program, dimana
program ini merupakan suatu bukti bahwa Aksi Cepat Tanggap (ACT) peduli
Aksi Cepat Tanggap (ACT) membuat program Rumah Belajar Anak (RBA).
Rumah Belajar Anak (RBA) adalah rumah belajar terpadu bagi anak-anak yatim,
dhuafa, anak-anak jalanan, dan anak-anak daerah terpencil yang terdiri dari
sentra life skill, taman bacaan anak, dan sentra bermain dan berpetualang bagi
anak usia 6-16 tahun. Menyediakan sebuah Taman Bacaan Anak, dengan bacaan
program tersebut masih pendidikan di luar sekolah atau non formal, tapi program
ini mengadakan berbagai macam buku pengetahuan untuk membekali bagi anak-
anak yang kurang mampu dalam menempuh pendidikan formal. Maksud tujuan
didirikan Rumah Belajar Anak (RBA) yaitu untuk memenuhi kesejahteraan anak
dalam ruang lingkup pendidikan, agar anak-anak yang kurang mampu dapat
8
Utara.
1. Pembatasan Masalah
(RBA) di lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) pada tahun 2014 - 2015.
2. Rumusan Masalah
maka rumusan masalah yang akan penulis jabarkan dalah sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
sosial.
b. Manfaat Praktis
datang.
D. Metodelogi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
diamati.
peristiwa.
10
Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif – Kuantitatif. (Jakarta : UIN - Maliki
Press, 2010), h. 175.
11
Oleh karena itu pendekatan kualitatif ini dipilih oleh penulis berdasarkan
2. Sumber Data
a. Data primer yaitu berupa data yang diperoleh dari partisipasi atau sasaran
dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa
terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
Data primer yang penulis gunakan adalah observasi berperan serta dengan
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
profil Aksi Cepat Tanggap dan buku panduan penyelenggara program yang
11
Diakses pada tanggal 15 November 2014 dari
http://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunde-dan-data-primer/
12
ini ialah di Rumah Belajar Anak (RBA) Aksi Cepat Tanggap (ACT) di
a. Observasi
Salah satu teknik yang penulis gunakan dalam penelitian ini ialah
merupakan metode yang paling dasar dan paling tua, kaena dengan cara-
cara tertentu kita selalu terlibat dalam proses mengamati. Semua bentuk
observasi di dalamnya.13
Dengan teknik ini peneliti harus berusaha dapat diterima sebagai warga
atau orang dalam para responden, karena teknik ini memerlukan hilangnya
objek yang diteliti, dalam hal ini penulis melakukan pengamatan secara
12
Husaini Usaman dan Purnomo Setiadi Akabar, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2003), h. 53.
13
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (PT Bumi Aksara, 2013), h. 143
14
Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, (Malang UMM Press, 2010), h. 56
13
b. Wawancara
satu atau informan lainnya, aturan pada wawancara penelitian lebih ketat.
suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua
Dalam hal ini penulis akan melakukan wawancara atau pendekatan dari
keterampilan.
c. Dokumentasi
yaitu :16
a. Dalam arti luas, yaitu yang meliputi semua sumber, baik sumber
b. Dalam arti sempit, yaitu yang meliputi semua sumber tertulis saja.
c. Dalam arti spesifik, yaitu hanya yang meliputi surat-surat resmi dan
Dalam hal ini digunakan untuk memperoleh data yang tidak diperoleh
15
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (PT Bumi Aksara, 2013), h.160
16
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (PT Bumi Aksara, 2013), h 175
14
jurnal, internet.
disimpulkan.
penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisa data tersebut dapat diberi
kriteria, yaitu:
17
Mohammad Nasir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993), h. 405.
15
atau isu yang sedang dicari, kemudian memusatkan diri pada hal-hal
yang sedang diteliti yaitu proses kegiatan dan dasar penilaian terhadap
Penulisan Karya Ilmiah” yang diterbitkan oleh CeQda UIN Jakarta 2007.
sesuai dengan focus penelitian. Untuk memilih sample lebih tepat dilakukan
18
Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 330.
19
Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 329.
16
Tabel. 4
Informan Peneliti
E. Tinjauan Pustaka
skripsi ini. Tinjauan pustaka digunakan sebagai acuan untuk membantu dan
skripsi ini. Adapun tinjauan pustaka dalam penulisan ini, penulis literature
NIM : 107054102374
anak jalanan atau anak terlantar melalui program pendidikan di luar Sekolah.
NIM : 1110054100029
Jakarta, 2014
NIM : 105054102082
pemberdayaan.
F. Sistematika Penulisan
penulisannya di bagi ke dalam lima bab yang terdiri dari sub-sub bab. Adapun
BAB I PENDAHULUAN
indikator pemberdayaan.
Bab ini membahas profil dari lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT)
kerjasama.
BAB V PENUTUP
LANDASAN TEORI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Istilah strategi pada awalnya digunakan dalam dunia militer yang diartikan
mencapai tujuan. Istilah strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata
gabungan kata stratos (militer) dengan “ago” (memimpin). Sebagai kata kerja,
of decisions or actions).1
suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada
tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
1
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 3
2
Husein Umar, Strategic Management in Action (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,
2001), h. 31
20
21
strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja
siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan dan sarana
penunjang kegiatan.4
2. Jenis-jenis Strategi
memerlukannya.
3
Di akses pada tanggal 26 Agustus 2014 dari http://www.bandiklatjatim.go.id/profil-
diklat/strategi-progrram.
4
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 4.
5
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 9.
22
dan efisien.
selera konsumen.
B. Masalah Sosial
kondisi yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat atau kondisi yang
6
Diakses pada tanggal 8 september 2014 http://goenable.wordpress.com/2012/01/03/tujuan-
dan-fungsi-manajemen-strategik/
23
sebagai berikut:8
yang diduga atau dianggap oleh banyak orang bertentangan dengan nilai,
Karena semua itu merupakan kondisi atau keadaan yang tidak diinginkan
7
Soetomo, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya, (Yogyakarta; Pustaka belajar,
tahun 2008), h. 28
8
Edi suharto, Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial Konsep dan Strategi, (Jakarta: Badan
Pelatihan dan Pengembangan Sosial Dapartemen Sosial RI), h. 69
9
Edi Suharto, Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik, (Bandung : Alfabeta,, 2011),
h. 70
24
berikut:10
dipecahkan.
10
Edi Suharto, Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik, (Bandung : Alfabeta, 2011),
h. 71.
25
kolektif.
banyak orang.
secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu ukuran objektif
sosial dilihat dari data tentang gejala yang ada, salah satunya dari
11
Soetomo, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya (Yogyakarta; Pustaka Belajar,
tahun 2008), h. 34
26
berlaku. Oleh sebab itu ukuran ini menjadi bersifat relatif, karena
setiap masyarakat dapat memiliki nilai, norma dan standar sosial yang
berbeda.12
12
Soetomo, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya (Yogyakarta; Pustaka belajar,
tahun 2008), h. 40
13
Soetomo, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya (Yogyakarta; Pustaka belajar,
tahun 2008), h. 42
27
masalah sosial harapan ideal tersebut jarang atau sulit untuk dapat
bermasalah.14
14
Soetomo, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya (Yogyakarta; Pustaka belajar,
tahun 2008) cet I, hal. 49
28
berikut ini:15
15
Edi suharto, Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial Konsep dan Strategi, (Badan
Pelatihan dan Pengembangan Sosial Dapartemen Sosial RI), hal. 71.
29
1. Perlindungan Anak
melindungi anak dan haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
a. Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitias diri dan
status kewarganegaraan.
dan sosial.
khusus.
Negara. Ungkapan ini menjadi salah satu dasar bahwa dalam kerangka
tidak semua anak dapat terpenuhi kebutuhan minimal yang menjadi hak
seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami
"anak" merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa adalah anak
dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa. Menurut psikologi,
anak adalah periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga
16
Undang-undang Dasar Replubik Indonesia tentang perlindungan anak No 23 Tahun
2002.
31
usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode
dasar.17
secara wajar baik fisik, mental spiritual dan sosial.18 Ketelantaran tersebut
kesehatan.
Provinsi Jawa Timur disebutkan bahwa yang disebut anak terlantar adalah
melindungi anak dan haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
17
Diakses pada tanggal 26/08/2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Anak/
18
Undang-undang Replubika Indonesia tentang Perlindungan anak No. 23 Tahun 2002
19
Bagong Suyanto, Maasalah Sosial Anak, (Jakarta: kencana, 2010), h. 212.
32
a. Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitias diri dan
status kewarganegaraan.
dan sosial.
khusus.
4. Permasalahan Anak
yaitu perlakuan salah terhadap anak atau (PSTA), penelantaran anak dan
20
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. (Bandung: Refika
Aditama, 2007), h. 160
33
orang dewasa.
5. Pengertian pemberdayaan
kita untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas
yakni kekuasaan dan kelompok lemah. Kekuasaan disini diartikan bukan hanya
21
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: Refika
Aditama, 2007), h. 57
22
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: Refika
Aditama, 2007), h. 58
35
b. Pendefinisian kebutuhan.
keinginanannya.
d. Lembaga-lembaga
e. Sumber-sumber
kemasyarakatan.
f. Aktivitas ekonomi.
g. Reproduksi.
6. Strategi Pemberdayaan
bahwa proses pemberdayaan terjadi dalam relasi satu lawan satu antara
36
dihadapinya.
23
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: Refika
Aditama, 2007), h. 66
37
7. Tujuan Pemberdayaan
menentukan sendiri untuk memilih apa yang terbaik bagi masyarakat, serta
kemampuan dalam: 25
24
Di akses pada tanggal 26 Agustus 2014 dari http://id.shvoong.com/writing-and-
speaking/presenting/2202726-tujuan-pemberdayaan-masyarakat/
25
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: Refika
Aditama, 2008), h. 58
38
D. Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
tuntunan dan iek artinya ilmu. Jadi secara etimologi Paedagogiek adalah
keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan
proses mendidik. Kata mendidik dan pendidikan adalah dua hal yang
saling berhubungan. Dari segi bahsa, mendidik adalah jenis kata kerja,
sedangkan pendidikan adalah kata benda, kalau kita mendidik berarti kita
lebih.26
26
Madyo Ekosusilo, Dasar – dasar pendidikan. (Semarang: Effahar, 1990), h. 12
39
pendidikan.
dua segi, yaitu, pertama tujuan Ilmu pendidikan dai segi keilmuannya
sendiri dan kedua tujuan ilmu pendidikan dari segi mempelajari ilmu ini
27
Alisuf Subri, Pengantar Ilmu pendidikan. (UIN Jakarta Press, 2005), h. 3
BAB III
(RBA)
(pemulihan).
ACT berdiri pada 2005 sebagai institusi resmi dan mandiri yang berada di
Jalan Ir. H. Juanda No. 50 Blok B8-9, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten
15419. Program yang ditangani berkembang tidak lagi hanya berkisar pada
40
41
efektif.
VISI
MISI
global.
1
Diakses pada tanggal 27 Agustus 2014 dari http://act.or.id/act/article2/1/History
42
global.
maupun global.2
3. Identitas Lembaga
b. Alamat :
2
http://act.or.id/act/article2/3/VisiMisi.
43
4. Struktur Lembaga
Oprasional yang meliputi HRD, FIN & ACC dan GA (General Affair)
mencari kerja sama dengan berbagai pihak lainnya bisa disebut juga
marketing atau program yang sudah dibuat oleh beberapa bagian. GPC
Philantropy Network).
3
Arsip Aksi Cepat Tanggap Humant Recource Development, tahun 2014.
45
meliputi :
c. Unilever k. Danone
e. Telkomsel m. Nestle
sekolah formal. Rumah Belajar Anak (RBA) berdiri sejak tahun 2010 terletak
di Jakarta Utara, Kelurahan ini berbatasan dengan Laut Jawa di Sebelah Utara,
4
http://wikipedia.org/wiki/kategori:Pademangan,JakartaUtara, diakses pada tanggal 8
April 2015
46
ramai, padat di lokasi ini dan banyak anak-anak yang kurangnya terpenuhi
perlu dibina kembali di luar sekolah, agar mereka mendapatkan ilmu yang
bantuan yaitu : Anak-anak jalanan, komunitas miskin kota & desa, korban
petualangan anak.
47
Tabel. 5
Sarana Prasarana
Unit Jumlah Unit Jumlah
Masjid 1 buah Sounds system 1 buah
Kelas 4 buah Kipas angin 11 buah
Papan tulis 4 buah
Lemari atau rak 3 buah
Komputer 10 buah
Dari data diatas untuk sarana dan prasarana Rumah Belajar Anak sudah
5
Observasi lokasi Rumah Belajar Anak Kampung Muka pada tanggal 23 November 2014
BAB IV
maka strategi pemberdayaan adalah suatu keadaan yang ingin dicapai, yakni klien
dengan sumber atau sistem lain dari luar dirinya. Strategi itu sendiri adalah
keseluruhan langkah dengan perhitungan yang pasti guna mencapai suatu tujuan
sebagai masalah sosial apabila kondisinya dirasakan oleh banyak orang. Namun
demikian, tidak ada batasan mengenai berapa jumlah orang yang harus merasakan
pembicaraan lebih dari satu orang, masalah tersebut adalah masalah sosial.2
11
Bintaro Tjokroamidjojo dan Mustapadidjaja, Teori dan Strategi Pembangunan
Nasional, (Jakarta: Mas Agung,1998), h. 13
2
Skripsi Bab 2, Karakteristik Masalah sosial, h. 5
48
49
lingkup pendidikan, terkadang apa yang mereka pelajari di Sekolah formal baik di
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah
belajar tentang agama hanya 1 minggu sekali dalam jangka waktu hanya 45 menit,
belajar komputer, belajar bahasa inggris dan lainnya sama demikian. Itu
merupakan waktu yang sangat singkat dalam belajar dan setelah mereka sepulang
membantu orang tuanya, dan lain-lain. Kebanyakan waktu yang terbuang sia-sia
3
Wawancara pribadi dengan pak salim, pengurus Rumah Belajar Anak pada tanggal 10
Oktober 2014
50
Kampung Muka Ancol Pademangan Jakarta Utara, yang berguna untuk memenuhi
atau membantu pendidikan di luar sekolah atau non formal. Program pendidikan
1. Pra (Persiapan)
4
Skripsi, bab 2 diagnosis masalah sosial, h. 7
51
b. Pelatihan Fasilitator
Belajar Anak (RBA) yang berguna untuk menjadi guru atau fasilitator
2. Pelaksanaan Program
a. Tahap I
Visual)
7) Pendampingan
b. Tahap 2
belajar life skill, taman bacaan anak dan sentra bermain dan
anak Indonesia.
Belajar Anak dari Aksi Cepat Tanggap (ACT), dan serta orang tua
6
Diakses pada tanggal 18 desember 2014 dari
http://srykustati.blogspot.com/2013/04/supervisi pengajaran-pada-lembaga html
7
Wawancara pribadi dengan Rima Yunita / staff education division-comdev
directorateACT - (PIC Rumah Belajar Anak). Pada tanggal 3 Desember 2014.
8
Wawancara pribadi dengan Rima Yunita, (PIC Rumah Belajar Anak). Pada tanggal 3
Desember 2014.
55
Pada tahap evaluasi ini dilakukan secara rutin oleh pengurus RBA
memahami bacaan mereka yang telah mereka baca dan kemudian anak-
9
Wawancara pribadi dengan ibu Yanti selaku pengurus harian rumah belajar anak,
tanggal 10 Oktober 2014
56
atau dasar bekal mereka. Ada beberapa jenis keterampilan yang diberikan
Rumah Belajar Anak, antara lain yatiu kerajinan tangan, jurnalistik, story
Belajar:10
10
Wawancara pribadi dengan Rima Yunita penangung jawab Rumah Belajar Anak pada
tanggal 9 April 2015
57
unit komputer.
11
Diakses pada tanggal 8 April 2015 dari
http://www.act.id/id/whatshappening/view/494/act-gelar-untuk-pengajaran-komputer-di
12
Wawancara pribadi dengan bapak Lukisworo Purnawan sebagai guru komputer
Rumah Belajar Anak pada tanggal 9 April 2015
58
Tabel. 7
drow.
mengajak ikut sertaan para orang tua murid anak-anak yang bertujuan
selesai belajar.
atau pasar malam yang berada di area lokasi kampung muka. Berikut
13
Wawancara pribadi dengan ibu Yanti selaku pengurus harian Rumah Belajar Anak.
Tanggal 10 Oktober 2014
61
usia dini, dikarenakan ilmu agama Islam untuk bekal hidup mereka
kedepannya.
14
Skripsi bab 2, definisi pemberdayaan, h. 11
62
lain, gula, beras, terigu, telor dan lain-lain. Adapun kebutuhan sekolah
Dalam kegiatan santunan anak yatim perihal tentang waktu tidak bisa
perusahaan yang ingin kapan dan berapa banyak atau apa saja yang
mereka ingin sumbangkan atau berbagi dengan anak didik Rumah Belajar
Anak.
63
Anak.
tanggal 23 November 2014, yang dihadiri oleh semua pihak anak didik yang
15
Wawancara pribadi dengan Rima Yunita, / staff education division-comdev direct
orateACT - (PIC Rumah Belajar Anak), Pada tanggal 3 Desember 2014
64
lokasi rumah belajar anak, mendukung atau mensuport kegiatan ini, karena
16
Wawancara pribadi dengan pak Salim Abdullah pada tanggal santunan anak yatim di
Rumah Belajar Anak pada tanggal 28 November 2014
17
Wawancara pribadi dengan ibu Apri, selaku orang tua murid Rumah Belajar Anak pada
tanggal 10 Oktober 2014
65
18
Wawancara pribadi dengan Rima Yunita, / staff education division-comdev
directorateACT - (PIC Rumah Belajar Anak), Pada tanggal 3 Desember 2014.
66
Suatu program akan berjalan dengan lancar terlihat dari awal mereka
Anak.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya yaitu: Strategi Perlindungan Dan
sasaran anak-anak di Kampung Muka untuk di bina dan di didik dengan ilmu
pengetahuan sekolah secara non formal dan keterampilan life skill. Dari hasil
67
68
Visual)
dan Anak).
6) Pendampingan.
2. Manfaat yang sudah dirasakan oleh peserta anak didik Rumah Belajar Anak,
sinergis.
B. Saran-saran
haki anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Akabar, Purnomo Setiadi dan Usaman, Husaini. Metode Penelitian Sosial. Jakarta:
Aziz, Arincun dan Hartomo, Ilmu Sosial Dasar. Jakarta PT Bumi Aksara. 1999.
Aditama, 2007
Suharto, Edi. Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial Konsep dan Strategi. Badan
Media Internet
http://goenable.wordpress.com/2012/01/03/tujuan-dan-fungsi-manajemen-strategik/.
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2202726-tujuan
http://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunde-dan-data-primer/. (diakses
Tempat Observasi : Rumah Belajar Anak Kampung Muka Ancol jakarta Utara
Jakarta Utara.
Belajar Anak
10 Oktober 2014
B. Wawancara dengan peserta anak didik Rumah
Belajar.
Tempat Observasi : Kantor Aksi Cepat Tanggap di Ciputat Tangerang Selatan
Belajar Anak)
TRANSKIP WAWANCARA
NO Pertanyaan Jawaban
Terkadang pelajaran
kegiatan RBA.
kegiatan Rumah Belajar Anak ? Belajar Anak di support sama dana CSR,
atau lancar.
anak...
pembentukan RBA….
No Pertanyaan Jawaban
2010
2 Apa tujuan RBA didirikan ? Yaaa untuk mengatasi bencan social yang ada
3 RBA ini bekerjasama Rumah Belajar Anak ini atau RBA kita hanya
dengan pihak mana saja ? dengan Aksi Cepat Tanggap saja…sering kita
dan lain-lain…
4 Dari mana biaya oprasional Untuk pendanaan selama ini kita hanya dari
Rumah Belajar Anak selain ACT saja, meskipun ada bantuan dari pihak
saja…
6 Apa dampak dari startegi Hasilnya kalao anak-anak selama ini ikut serta
manfaatnya….
7 Program apa saja yang Program kita disini,,di RBA itu ada kegiata
menulis..
8 Siapa saja pak yang menjadi Kalau untuk pengasuh tetapnya, hanya saya
guru atau pengasuh Rumah dengan istri saya, karena saya tinggal di sini.
dengan adanya pengasuh karena kadang pak lukis tidak masuk atau tidak
No Pertanyaan Jawaban
1 Siapa nama anda ? Saya ridho ka..
Kegiatan kamu setelah Biasanya saya ngambil-ngambilin botol ka,
2 pulang sekolah apa ? saya jual dah kalo udah banyak. Kalo musim
ujan saya seneng, bisa ojeg payung...
Hasil dari mencari botol Buat jajan aja ka, kalo dapat banyak saya
3 atau ojeg payung kasih ibu..
digunakan untuk apa ?
Sekarang kamu sudah ikut Iyah saya udah ngikut ka, di ajak temen-
program Rumah Belajar temen ka. Lumayan lama ka...
4
Anak kan ? sudah lama
ikut RBA ?
Apa yang anda rasakan Seru juga sih ka, banyak teman-teman baru
5 dapat ikut program Rumah disana, saya jadi bisa komputer ka.. kalo
Belajar Anak ? disekolahkan cuman sebentar belajar nya..
Apa motivasi anda ikut Motivasi saya biar pinter ka, biar bisa kerja
6
RBA ? dan membantu ibu ka..
Dari kegiatan komputer Saya belajar ngetik dan bikin gambar dari
7 yang ada, pelajaran apa komputer
yang ade dapat ?
Perasaannya gimana bisa Seneng ka, soalnya waktu belajarnya lama
8 belajar computer ? ka, kalo di sekolahan kan cuman sebentar
doing ka..komputernya juga masih baru ka..
Kamu paham tidak selama Belum pinter say aka, susah ka kalo di suruh
9 diajarkan pembelajaran ngetik..
komputer ?
No Pertanyaan Jawaban
belajar....
anak ?
6 Bantuan nya dari rumah Bantuanya dari orang laen ka, bukan dari
belajar anak apa dari pak salim sama umy yanti, tapi dikasihiin ke
7 Senang tidak mendapatkan Seneng dong ka, kadang saya dapat tas baru,
Informan : Aulia
Tanggal lahir : Jakarta 03 Desember 2001
Waktu wawancara : 28 September 2014
Tempat wawancara : Rumah Belajar Anak
No Pertanyaan Jawaban
jajan ka
4 Orang tua sekarang kerja Ibu saya cuman jualan gorengan ka..kalo
5 Orang tua tau kamu tahu Tau qo ka, kadang di omelin juga siih katanya
kalau kamu sering nyari duit bahaya, tapi kan saya mau punya uang ka buat
6 Kamu aktif tidak ikut Kurang aktif ka, hehe tapi saya masuk qo ka
kegiatan rumah belajar anak kalo udah di cariin sama pak salim..
7 Bagaimana menurut kamu Kurang bagus ka, cepet bosannya kadang ka,
Rumah Belajar Anak ? tapi ada serunya juga sih ka, kalo lagi ada
pembagian sumbangan..
8 Pelajaran apa saja yang Kita lebih sering belajar agama, bahasa
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa aktivitas kamu Saya lagi fokus mau UN ka, habis sekolah
baca-baca buku.
2 Bagaimana menurut kamu Lumyan bagus ka, kalo bisa sih buku-bukunya
3 Emang seperti apa buku- Ya kadang bukunya udah lama ka, kalo bisa
ka
4 Buku apa saja yang kamu Saya seneng baca buku tentang otomotif ka,
5 Manfaat apa yang anda Manfaatnya apa yah ka, ya saya asik aja ka
dapat dari mengikuti Rumah kalo baca buku tentang otomotif, jadi tau saya
No Pertanyaan Jawaban
sekarang ?
3 Kalau di luar sekolah apa Kalo habis sekolah saya membantu ibu ka,
sana ka
rumah seperti apa ? warung jajanan buat anak-anak di sini aja sih
ka
5 Apa yang anda dapat dari Saya mendapatkan ilmu pengetahuan agama
comdev directorate.
Gambar. 8 : Peneliti memberikan hadiah pada peserta didik Rumah Belajar Anak.
Gambar. 9 : Foto bersama Pak Salim, Pendiri Rumah Belajar Anak
Gambar. 10: Anak-anak didik Rumah Belajar Anak mendapatkan bantuan Tas Baru
Hasil Pelatihan Kegiatan Komputer Rumah Belajar Anak (RBA) mendapatkan
Sertifikat komputer.
DATA ANAK DIDIK RUMAH BELAJAR ANAK